Anda di halaman 1dari 19

1

PEMBULUH LIMFE

Hamong Suharsono

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
bantuan pikirannya. Juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
Biosains Veteriner I, drh. Hamong Suharsono, M.Kes.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki maupun
menambah kekurangan makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena


keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, Desember 2017

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2
2.1 Pengertian pembuluh limfe ..................................................... 2
2.2 Peranan dan fungsi pembuluh limfe ........................................ 3
2.2.1 Aliran cairan interstisial ................................................. 3
2.2.2 Pencegahan infeksi ......................................................... 4
2.2.3 Pengangkutan lipid ......................................................... 5
2.3 Cairan limfe ............................................................................. 6
2.4 Faktor pendorong gerak cairan limfe ...................................... 6
2.5 Komponen pembuluh limfe .................................................... 7
2.5.1 Kapiler getah bening ...................................................... 7
2.5.2 Pembuluh limfe besar ..................................................... 7
2.5.2.1 Ductus Lymphaticus Dexter ............................... 8
2.5.2.2 Ductus Thoracicus ............................................. 8
2.6 Proses jalannya cairan limfe .................................................. 9
2.7 Perbedaan sirkulasi limfe dengan darah ................................. 10
2.7.1 Aliran darah dibandingan aliran limfatik ...................... 11
4

BAB III: PENUTUP ................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan ............................................................................ 12
3.2 Saran ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13
5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kapiler limfe pada ruang jaringan ......................................... 2


Gambar 2.2. Sel fagosit, makrofag ............................................................. 4
Gambar 2.3. Ilustrasi lipid .......................................................................... 5
Gambar 2.4. Pembuluh limfe kanan dan dada ............................................ 7
Gambar 2.5. Bagan proses jalannya cairan limfe ....................................... 9
6

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan antara pembuluh limfe dan pembuluh darah .............. 11
7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biotranspor adalah dua kata kunci dari kata biologi dan transportasi, yang
masing-masing memiliki definisi. Secara definisi, biologi merupakan ilmu yang
mempelajari kehidupan, sedangkan transportasi merupakan alat yang membawa
sesuatu dari tempat semula ke tempat tujuan. Setelah menakar dari kedua definisi
tersebut, didapat pengertian biotranspor merupakan proses transportasi yang
terjadi di dalam kehidupan baik tumbuhan, hewan, dan lingkungan. Pada hewan,
terdapat sistem transportasi seperti pembuluh darah. Selain pembuluh darah, juga
terdapat pembuluh limfe atau getah bening. Pembuluh getah bening merupakan
peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh
balik bawah selangka (vena subklavia). Dalam makalah ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai pembuluh limfe.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pembuluh limfe?
2. Apa peranan dari pembuluh limfe?
3. Apa itu cairan limfe?
4. Apa saja komponen-komponen dari pembuluh limfe?
5. Apa perbedaan pembuluh limfe dan pembuluh darah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembuluh limfe
2. Untuk mengetahui peranan dari pembuluh limfe
3. Untuk mengetahui apa itu cairan limfe
4. Untuk mengetahui komponen-komponen dari pembuluh limfe
5. Untuk mengetahui perbedaan pembuluh limfe dan pembuluh darah

1
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian pembuluh limfe

Gambar 2.1. Kapiler limfe pada ruang jaringan

Sumber: en.wikipedia.org

Pembuluh limfe pada dasarnya adalah saluran yang membawa cairan jelas
atau keputih-putihan, yang disebut getah bening. Cairan ini memasuki pembuluh
dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin diantara kapiler
sistem kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam pembuluh limfatik, cairan ini
disebut getah bening yang mana komposisinya hampir sama dengan komposisi
cairan interstisial. Getah bening ini membantu dalam kliring jaringan infektif
organisme, racun, dan lain-lain. Salurannya berbentuk tabung, mirip pembuluh
darah yang mencakup semua jaringan tubuh (Mandal, 2012). Disepanjang
pembuluh limfe terdapat organ yang disebut nodus limfe (lymph node) yang
menyaring limfe. Di dalam nodus limfe terdapat jaringan ikat yang berbentuk
seperti sarang lebah dengan ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih.
Nodus limfatikus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval
atau bulat kecil. Fungsi nodus ini untuk menyaring antigen dari limfe dan
menginisasi respon imun.

2
9

2.2 Peranan dan fungsi pembuluh limfe

Pembuluh limfe atau getah bening berperan dalam penyerapan cairan dan
makromolekul dari jaringan dan mengambil lipid pada usus. Bahkan, pembuluh
limfe juga mengangkut antigen dan leukosit diantara jaringan perifer atau jaringan
paling luar, kelenjar getah bening, dan darah. Karena hal itu, pembuluh ini penting
dalam induksi dan regulasi respon sistem imun (Vranova & Cornelia, 2014).
Pembuluh limfe merupakan bagian dari sistem limfatik, yang merupakan sistem
pertahanan sekunder. Sistem pertahanan primer dilaksanakan oleh kulit dan
membarana mukosa (Banks, 1993). Selain pembuluh darah, pembuluh limfe juga
berkontribusi dalam respon inflamasi tubuh. Pembuluh limfe meregulasikan
respon inflamasi dengan cara membawa cairan leukosit dan antigen dari jaringan
yang terinfeksi ke noda limfe dan ke organ limfe sekunder, dengan demikian hal
ini berkontribusi dalam menurunkan infeksi dan memulai inisiasi respon imun
spesifik (Zgraggen et. al, 2013)

Fungsi lain dari pembuluh limfe antara lain:

1. Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisial, termasuk


protein plasma ke darah, sehinga membantu mempertahankan
keseimbangan cairan (fluid balance)
2. Mempertahakan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi
limfosit (Anonim, 2009)
3. Menyerap lemak dari intestinum dan membawa ke darah
4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari jaringan setelah
infeksi atau kerusakan jaringan
5. Pembuluh limfe mengendalikan kualitas aliran cairan dengan cara
menyaring melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke
sirkulasi.

2.2.1 Aliran cairan interstisial

Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus


yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa.
10

Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke


sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitasdari sistem kapiler
limfatik yang dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringanyang
kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler
kelimfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah
bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari
limfatik eferen. Dari sana getah bening melewati batang limfatik dan
akhirnya ke dalam saluran limfatik. Pada titik ini getah bening
dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini
dimulai lagi.

2.2.2 Pencegahan infeksi

Gambar 2.2. Sel fagosit, makrofag

Sumber: google.com

Sementara kapiler getah bening mengumpulkan cairan interstisial


mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti virus dan bakteri, ini
terbawa dalam getah beningsampai mereka mencapai kelenjar getah
bening yang mana dirancang untuk menghancurkan virus dan bakteri
dengan menggunakan berbagai metode. Pertama sel makrofag
menelan bakteri, ini dikenal sebagai fagositosis. Kedua sel limfosit
menghasilkan antibodi, ini dikenal sebagai respon kekebalan tubuh.
Proses inidiharapkan akan berhubungan dengan semua infeksi yang
berjalan melalui getah bening tetapi sistem limfatik tidak
meninggalkan ini di sana. Beberapa sel limfosit akan meninggalkan
nodus dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika
11

getah bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk


menangani infeksi pada jaringan lain.Ini bukan satu-satunya daerah
dimana perlawanan berlangsung, limpa juga menyaring darah
dengan cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah
bening, sel B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah
dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang
menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali
patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan dapat
menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper
dan sitotoksik yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel
makrofag limpa menghancurkansel-sel darah patogen yang
dilakukan oleh fagositosis. Ada nodul limfatik seperti amandel yang
menjaga terhadap infeksi bakteri yang mana ini menggunakan sel
limfosit. Kelenjar timus mematangkan sel yang diproduksi di
sumsum tulang merah. Setelah sel-sel ini matang, sel–sel ini
kemudian bermigrasi ke jaringan limfatik seperti amandel yang
mana kemudian berkumpul pada suatu wilayah dan mulaimelawan
infeksi. Sumsum tulang merah memproduksi sel B dan sel T yang
bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu
dalam respon kekebalan.

2.2.3 Pengangkutan lipid

Gambar 2.3. Ilustrasi lipid

Sumber: google.com
12

Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin


yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan
getah bening berubah warna menjadi krem. Lipid dan vitamin yang
diserap dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian
dikumpulkan oleh getah bening pada saat ini dikirimkan kedarah.
Tanpa sistem limfatik, heawan akan berada dalam kesulitan,
memiliki masalah dengan berbagai penyakit. Jaringan tubuh akan
menjadi macet dengan cairan dan sisa-sisa yang membuat menjadi
bengkak. Hewan juga akan kehilangan vitamin yang diperlukan.

2.3 Cairan limfe

Kata “chyle” berasal dari bahasa Latin yang berarti “juice” dan digunakan
untuk mendeskripsikan cairan limfe yang berasal dari organ intestinal. Lemak dari
makanan ditransport lewat pembuluh limfe menuju ductus thoracicus ke sirkulasi
darah vena. Setleah makanan makanan berlemak, cairan limfe terlihat seperti air
susu (Samsuri & Soedarsono, 2010)

2.4 Faktor pendorong gerak cairan limfe

Cairan limfe merupakan cairan yang mirip dengan plasma dengan kadar
protein lebih rendah. Kelenjar limfe menambahkan limfosit, sehingga dalam
saluran limfe jumlah selnya besar. Faktor pendorong gerak cairan limfe:

1. Pembuluh limfe mirip vena, memiliki katup yang bergantung pada


pergerakan otot rangka untuk memecah cairan ke jantung
2. Perlawanan pertama yang dilakukan oleh tubuh adalah dengan respon
imun non-spesifik, sel makrofag dan cairan limfa. Sehingga cairan limfatik
mengalir melalui sistem limfatik yang berfungsi juga dalam sirkulasi
sistem imun seluler
3. Karena fungsi dari sistem saluran limfe juga untuk mengembalikan cairan
dan protein dari jaringan kembali ke darah melalui sistem limfatik, maka
faktor pendorong gerak cairan limfe juga dikarenakan adanya cairan yang
keluar dari kapiler darah.
13

2.5 Komponen pembuluh limfe

2.5.1 Kapiler getah bening

Merupakan pembuluh limfe terkecil, membentuk anyaman yang luas


dan berakhir buntu. Kapiler ini memiliki fungsi untuk menampung
cairan limfe yang berasal dari masing-masing kapiler. Kapiler ini
terdiri atas saluran yang berndinding tipis, dilapisi endotel, lumenya
tidak teratur.

2.5.2 Pembuluh limfe besar

Gambar 2.4. Pembuluh limfe kanan dan dada

Sumber: en.wikipedia.org

Sistem limfatik tubuh terdiri dari sisterna kili, ductus thoraccus,


kelenjar limfe dan pembuluh limfe. Sisterna kili adalah sebuah
kantong limfatik yang terletak sebelah anterior dari vertebra L-2 dan
sebelah posterolateral dari aorta abdominalis. Ductus thoracicus
bermula dari sisterna kili dekat vertebra Th-12 dan berjalan keatas
melalui hiatus aorta diafragma, pada permukaan anterior kolumna
vertebralis diantara aorta torakalis dan vena Azygos, duktus
torasikus terletak di mediastinum posterior. Setinggi vertebra Th-4,
14

ductus thoracicus menyilang kekiri kolumna vertebralis dan berjalan


keatas dibelakang arkus aorta, dan bermuara pada vena subklavia.
Beberapa buah pembuluh limfe menghubungkan kelenjar limfe yang
terletak sekitar vertebra lumbalis dan sisterna kili.

2.5.2.1 Ductus Lymphaticus Dexter

Ductus Lymphaticus Dexter atau pembuluh limfe kanan ini


mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah
kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara
pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena
yang melewati tulang selangka sebelah kanan)

2.5.2.2 Ductus Thoracicus

Pembuluh limfe dada atau ductus thoracicus mengangkut limfe


yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh
balik dibawah vena subclavia sinistra (vena yang melewati
tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan
tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaittu
pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari
usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna
kuning keputih-putihan.
15

2.6 Proses jalannya cairan limfe

Gambar 2.5. Bagan proses jalannya cairan limfe

Sumber: Penulis

Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan
interstisial yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler
darah. Setelah keluar dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringan-
jaringan disekelilingnya. Kemudian akan memberikan zat-zat makanan dari
jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak
jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui jalan-
jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama limfe itu
masuk kedalam kapiler. terus antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu
dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya jalan-jalan limfe
akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus lymphaticus
dexter. Ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakan
systerna cycli. Pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari
seluruh pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah
kiri, leher sebelah kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus
lymphaticus dexter, pangkalnya menreima limfe dari sebagian besar dinidng dada
sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan,
kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfe
sebelah kanan, yang tereltak didekat pintu masuk dada., dari perkumpulan
tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus
lymphaticus dexter.
16

Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh
darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di nodus-
nodus limfatikus. karena limfe saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman
penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang. Jadi sebelum dialirkan kedalam
pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih dahulu. Pembersihan
tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe. Dan kuman-
kuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang
terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal
demikin dapat terjadi, bila terdapat kuman-kuman, dan akibatnya kelenjar tersebut
akan bernanah. Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila terdapat
seperti zat arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama akan
dibawa ke ren, di ren tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut akan
dikeluarkan. Didalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga cairan
limfe tidak bisa kembali (Anonim, 2005)

2.7 Perbedaan sirkulasi limfe dengan darah

Aliran limfe dalam pembuluh limfe ini dipengaruhi oleh kontraksi otot
rangka. Jadi terdapat perbedaan antara sirkulasi darah dengan sirkulasi limfe,
perbedaan ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

No. Hal perbedaan Pembuluh limfa Pembuluh darah


1 Cairan yang diedarkan Getah bening Darah
2 Warna cairan Kuning muda Merah
3 Sistem sirkulasi Terbuka Tertutup
4 Penyebab aliran Disebabkan Disebabkan oleh
kontraksi otot kontraksi jantung
rangka
5 Macam pembuluh Pembuluh limfa Arteri dan vena
dada bagian kiri
dan kanan
6 Kadar protein 3% 8%
17

7 Zat yang diangkut Lemak (asam Oksigen, CO2,


lemak + gliserol) monosakarida dan
asam amino
Tabel 2.1. Perbedaan antara pembuluh limfe dan pembuluh darah.

2.7.1 Aliran darah dibandingkan aliran limfatik

Aliran darah yang dipompa oleh jantung diedarkan di seluruh tubuh


dan dibersihkan dengan menjadi disaring oleh ginjal. Pembuluh
limfe tidak memiliki pompa untuk membantu dalam alirannya,
sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga hanya getah bening
mengalir keatas melalui tubuh perjalanan dari ekstremitas (kaki dan
tangan) dan keatas melalui tubuh menuju leher.kemudian berjalan
melalui tubuh, melewati getah bening kelenjar getah bening di mana
ia disaring. Pada pangkal leher, getah bening memasuki vena
subklavia dan sekali lagi menjadi plasma dalam aliran darah.
18

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah
penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah. Cairan
Limfe mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah
dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.
Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan
tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfe dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfe


kanan dan pembuluh limfe kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung
cairan limfe yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan,
dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah
selangkang kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung getah bening
yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh
bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.

3.2 Saran

12
19

DAFTAR PUSTAKA

Vranova, Martina dan Cornelia. 2014. “Lymphatic vessel in inflamation”.


Journal of Clinical and Celullar Immunology. Volume 5.

Zgraggen, Silvana dkk. 2013. “An Important Role of Blood and Lymphatic
Vessels in Inflammation and Allergy”. Hindawi Publishing Corporation.
Volume 2013.

Samsuri dan Soedarsono. 2010. “Diagnosis dan Tatalaksana Kilotoraks”.


Majalah Kedoteran Respirasi. Volume 1.

Anonim. Sistem Limfatik dan Imunitas. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Anonim. Handout Mikroskopi Anatomi Sistem Sirkulasi. Padang: Universitas


Andalas.

Lymphatic vessel. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/lymphatic_vesssel.


Diakses 10 Desember 2017.

Pembuluh limfe (getah bening). Sentra Edukasi. http://www.sentra-


edukasi.com/2011/07/pembuluh-limfa-getah-bening.html#.Wi03u9Jl_Dc.
Diakses 10 Desember 2017.

Struktur dan fungsi kelenjar getah bening. dr. Anandya Mandal.


https://www.news-medical.net/health/Structure-and-function-of-lymph-nodes-
(Indonesian). Diakses 10 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai