Anda di halaman 1dari 4

Figo Aqil Febriansyah

P17211227125
1C-RKI
Kematian sel
Pada sel yang terjadikerusakan yang terjadi pada sel secara terus-menerus
akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyebabkan
kematian sel. Kematian sel dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu apoptosis
dan nekrosis, yang ditandai oleh perubahan morfologi, mekanisme, dan fisiologi
sel.
Apoptosis merupakan kematian sel yang disebabkan oleh sel itu sendiri.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan sel, kerusakan DNA, atau protein yang
dihancurkan untuk memperbaiki sel. Apoptosis memiliki karakteristik dimana sel
mengalami pemadatan dan tidak terjadi kerusakan pada membran sel. Proses ini
memerlukan aktivitas sintesis RNA dan protein, serta energi. Secara morfologis,
apoptosis ditandai dengan pemadatan kromatin di sepanjang membran inti.
Nekrosisnekrosis adalah kematian sel yang terjadi karena kerusakan
membran. Ketika membran sel rusak, lisosom akan mengeluarkan enzim ke dalam
sitoplasma dan menghancurkan sel. Hal ini mengakibatkan isi sel keluar dan
merespon dengan reaksi inflamasi. Beberapa tipe morfologik nekrosis jaringan
yakni :
1. Nekrosis koagulasi
nekrosis koagulasi melibatkan hambatan enzim-enzim litik dan sel tidak
mengalami lisis. Inti pada sel menghilang dan sitoplasma mengalami asidifikasi
menjadi eosinofilik.
2. Nekrosis liquefaktif (mencair)
Nekrosis ini ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis enzimatik sel-sel mati,
terjadi di otak sewaktu terjadi pelepasan enzim-enzim otokatilitik dari sel
yang mati. Nekrosis ini juga terjai pada peradangan purulen akibat efek
heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus. Jaringan yang terkena
likuefaksi akan menjadi lunak dan mudah mencair, tersusun oleh sel yang
mengalami disintegrasi cairan.
3. Nekrosis lemak
Terjadi akibat kerja enzim lipotik pada jaringan lemak, proses ini biasanya
terjadi pada nekrosis pankreatik akut dan merupakan konsekuensi pelepasan
lipase pankreas ke jaringan peripankreas. Liposis ditandai oleh hilangnya
kontur sel-sel lemak, asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak akan
mengalami saponifikasi dengan mengkiat natrium, kalium dan kalsium
4. Nekrosis kaseosa (perkejuan)
Memiliki gambaran nekrosis koagulasi maupun likuefaktif, secara histologis
rangka luar sel tidak lagi utuh, tetapi sebaliknya jaringan belum mencair.
Penyembuhan jaringan
Penyembuhan luka adalah proses kompleks yang melibatkan serangkaian
aktivitas seluler dan biokimia. Kombinasi respon vaskular, aktivitas seluler, dan
pembentukan zat kimia sebagai zat mediator pada area luka merupakan komponen
yang saling terkait dalam proses penyembuhan luka. Perbedaan penelitian dasar
tentang mekanisme penyembuhan luka dan aplikasi klinis saat ini telah dikurangi
melalui pemahaman dan penelitian terkait proses penyembuhan luka dan
penggunaan bahan perawatan yang berhasil. Luka adalah terganggunya
kesatuan/komponen jaringan, dimana terdapat substansi jaringan tertentu yang
rusak atau hilang. Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibedakan
menjadi:
1. Luka dangkal ; terbatas pada lapisan dermis.
2. Luka dengan ketebalan sebagian ; hilangnya jaringan kulit pada lapisan
epidermis dan dermis bagian atas
3. Luka dengan ketebalan penuh ; hilangnya jaringan kulit pada epidermis,
dermis, dan fascia, tanpa melibat kan otot.
4. Luka yang melibatkan otot, tendon, dan tulang
Proses penyembuhan luka adalah proses penggantian jaringan mati/rusak
dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh melalui regenerasi. Luka dikatakan
telah sembuh ketika permukaannya dapat disatukan kembali, dan kekuatan
jaringan telah kembali normal. Penyembuhan luka mencakup dua kategori:
pemulihan jaringan, yaitu pemulihan jaringan ke struktur dan fungsinya semula,
dan perbaikan, yaitu penggantian oleh jaringan ikat (Mawardi-Hasan, 2002).
Penyembuhan luka dapat terjadi melalui tiga cara:
1. Penyembuhan primer, yang terjadi setelah tepi luka disatukan, biasanya melalui
jahitan.
2. Penyembuhan sekunder, yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan primer.
Proses penyembuhannya lebih kompleks dan memakan waktu lebih lama. Jenis
luka ini biasanya tetap terbuka dan biasanya ditemukan pada luka dengan
kehilangan jaringan, kontaminasi/infeksi. Penyembuhan dimulai dari lapisan
dalam dengan terbentuknya jaringan granulasi.
3. Penyembuhan tersier atau penyembuhan primer tertunda, yaitu luka yang
dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah dilakukan debridement,
memastikan luka bersih, namun kemudian luka ditutup (4-7 hari).
Terminologi luka yang berhubungan dengan waktu penyembuhan dapat dibagi
menjadi:
1. Luka akut; luka dengan waktu penyembuhan yang sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.
2. luka kronis; luka yang gagal sembuh, bisa karena faktor eksogen atau endogen.
Setiap kejadian luka, mekanisme tubuh akan berusaha mengembalikan komponen
jaringan yang rusak dengan membentuk struktur baru dan fungsional, mirip dengan
keadaan sebelumnya. Proses penyembuhan tidak hanya terbatas pada proses
regeneratif lokal, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor endogen (seperti usia,
gizi, imunologi, penggunaan obat, kondisi metabolisme). Intinya, proses
penyembuhan ditandai dengan terjadinya proses katabolik dan anabolik. Penelitian
telah menunjukkan bahwa proses anabolik dimulai segera setelah cedera terjadi dan
akan berlanjut dalam keadaan dominasi proses katabolik selesai.

Setiap proses penyembuhan luka akan terjadi melalui tiga tahapan yang dinamis,
saling terkait, dan berkesinambungan serta bergantung pada jenis dan derajat luka.
Sehubungan dengan perubahan morfologi, tahapan penyembuhan luka terdiri dari:

Fase inflamasi. Pengeluaran; menghentikan pendarahan dan menyiapkan tempat


luka agar bebas dari benda asing atau bakteri sebelum proses penyembuhan dimulai.
fase proliferasi/granulasi; pembentukan jaringan granulasi untuk menutupi cacat
atau luka pada jaringan yang terluka.
Fase pematangan/diferensiasi; memoles struktur jaringan, yang bisa memakan
waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, untuk mengembalikan fungsi
jaringan ke keadaan semula.
Secara keseluruhan, proses penyembuhan luka merupakan proses kompleks yang
melibatkan berbagai aktivitas seluler dan biokimia. Proses penyembuhan luka
terjadi

Anda mungkin juga menyukai