Anda di halaman 1dari 48

SLIDE 1: DOA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah,
tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah
aku kefahaman”
Materi/BAB Ke- 4
inflamasi dan wound healing

Disusun Oleh
Lailatuz Zaidah, S.ST.Ft., M.Or
Modul
PATOLOGI
Tahun
2017/2018
TUJUAN PEMBELAJARAN/ LO/
CAPAIAN PEMBELAJARAN,
MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI
KONSEP INFLAMASI DAN WOUND
HEALING PROCESS
DIMANAPUN
inflamasi dan wound healing
• inflamasi adalah suatu respons protektif
yang ditujukan untuk menghilangkan
penyebab awal jejas sel serta membuang
sel dan jaringan nekrotik yang diakbatkan
oleh kerusakan sel
• inflamasi juga saling terkait erat dengan
proses perbaikan, yang mengganti
jaringan yang rusak dengan regenerasi sel
parenkim,
• Inflamasi terbagi menjadi dua pola dasar
1. inflamasi akut adalah radang yang
berlangsung relatif singkat, dari beberapa
menit sampai beberapa hari, dan ditandai
dengan eksudaasi cairan dan protein
plasma serta akumulasi leukosit
neutrofilik yang menonjol,
• inflamasi kronik berlangsung lebih lama
(berhari-hari, bertahun-tahun) dan ditandai
dengan khas infuks limfosit dan makrofag
disertai dengan proliferasi jaringan
pembuluh darah dan pembentukan
jaringan parut.
INFLAMASI AKUT
• Inflamasi Akut merupakan respon segera
dan dini terhadap jejas yang dirancang
untuk mengirimkan leukosit ketempat
jejas.
• Sesampai ditempatnya leukosit
membersihkan setiap mikroba yang
menginvasi dan memulai proses
penguraian jaringan nekrotik.
Proses ini memiliki dua
komponen utama
1. Perubahan aliran vaskular
Vasodilatasi arteriol peningkatan
aliran darah Shg teraba hangat,
terlihat kemerahan.

Vasodilatasi ini diinduksi oleh berbagai


mediator utamanya histamin dan nitric
oxid
• Peningkatan permeabilitas, diikuti
keluarnya cairan kaya protein ke jaringan
ekstravaskular.
Mengakibatkan eritrosit lebih
terkonsentrasi peningkatan viskositas
darah dan memperlambat sirkulasi
dilatasi pembuluh darah kecil yang
dipadati eritrosit stasis
• Stasis bertambah Leukosit (neutrophil)
terakumulasi sepanjang endothelium
pembuluh darah (marginasi).
• Selanjutnya Leukosit menyelip diantara
endothel dan bermigrasi melewati dinding
pembuluh darah, menuju jaringan
interstitial.
2. Peningkatan Permeabilitas Vaskuler
Pada tahap awal, vasodilatasi arteriol dan
aliran darah bertambah, meningkatkan
tekanan hidrostatik intravaskuler dan
pergerakan cairan dari kapiler
transudat. Transudat segera menghilang.
Akibat permeabilitas yang meningkat
memungkinkan cairan kaya protein serta
sel berpindah ke interstitium eksudat
• Keluarnya cairan kaya protein menuju ke
interstitium menurunnya tek osmotik
intravaskuler serta meningkatkan tek
osmotik
interstitium keluarnya air dan ion ke
ekstravaskuler akumulasi cairan di
ekstravaskuler : edema
• EKSUDAT
Timbunan cairan ekstravaskuler yang
memiliki konsentrasi protein yang tinggi,
debris seluler dan memiliki berat jenis lebih
dari 1.020 Proses peradangan

• TRANSUDAT
Timbunan cairan dengan konsentrasi protein
yang rendah, memiliki berat jenis kurang dari
1.012 Gangguan keseimbangan cairan
tubuh
3. Perubahan vaskular dan rekrutmen sel
menentukan tiga dari lima tanda klasik
inflamasi akut :
- panas (kalor),
- merah (rubor),
- dan pembengkakan (tumor).
- nyeri (dolor) dan
- hilangnya fungsi (functio laesa), terjadi
akibat perluasan mediator dan kerusakan
yang diperantarai leukosit.
Sifat-sifat dari Prostaglandins
Fungsi Fisiologi dari Prostaglandins
Sakit: PGI2 dan PGE2 merangsang ujung syaraf (reseptor nyeri)
bersama bradykinin, histamine dan substance P
Inflammasi: PGI2, PGD2 and PGE2 adalah vasodilators
(edema, erythema)
Proteksi mucosa lambung PGI2 (MENINGKATKAN PEMBENTUKAN
MUKUS/LENDIR)
Mempertahankan aliran darah ke Ginjal: PGE2
Demam: PGE2
Platelets/ trombosit: PGI2 dan PGD2 menghambat platelet aggregation
TXA2 menstimulasi platelet aggregation
Uterus: PGF2 kontraksi uterus
Other:PGE2 mempertahankan ductus arteriosus terbuka setelah
melahirkan
Akibat Inflamasi Akut

1. Resolusi.
Jika cedera bersifat terbatas/ berlangsung
singkat, tidak ada kerusakan jaringan/ kecil
Jaringan mampu menggantikan setiap sel
yang cedera, tTerjadi perbaikan terhadap
normalitas histologis dan fungsional
2. Pembentukan jaringan parut (scarring)
atau fibrosis
Terjadi setelah destruksi jaringan yang
substansial atau ketika terjadi inflamasi
pada jaringan yang tidak beregenerasi.
3. Kemajuan ke arah inflamasi kronik bisa
terjadi setelah inflamasi akut atau
responnya kronik sejak awal

Inflamasi kronik dapat diikuti oleh


regenerasi pada struktur dan fungsi
normal (regenerasi) atau bisa
menimbulkan jaringan parut,
INFLAMASI KRONIK
• Inflamasi Kronik dapat dianggap sebagai
inflamasi memanjang (berminggu-minggu
hungga berbulan-bulan, bahkan bertahun-
tahun), dan terjadi inflamasi aktif, cedera
jaringan, dan penyembuhan secara
serentak,
Inflamasi kronik ditandai dengan
:
• Inflamasi sel mononuklear (radang kronik)
yang mencakup makrofag, limfosit dan sel
plasma
• Destruksi jaringan, sebagian besar diatur
oleh sel radang
• Repair (perbaikan), melibatkan proliferasi
pembuluh darah baru (angiogenesis) dan
fibrosa.
Inflamasi kronik terjadi pada keadaan
sebagai berikut :
• Infeksi virus, infeksi intra sel apa pun secara
khusus memerlukan limfosit ( dan makrofag)
untuk mengidentifikasi dan mengeradikasi sel
yang terinfeksi
• Infeksi mikroba persisten, sebagian besar
ditandai dengan adanya serangkaian
mikroorganisme terpilih, termasuk
mikrobakterium.
• Paparan yang lama terhadap agen yang
berpotensi toksik.
Other Cells in Chronic
Inflammation
• • Lymhocyte
• Plasma calls
• Eosinophils
• Mast cells
Granulomatous Inflammation
• Merupakan proses radang kronik yang
khas terdiri dari sel-sel macrophage yang
teraktifasi menyerupai sel epithel (disebut
epithelioid)
PENANGANAN PADA FASE AKUT

• RICE (rest, ice, compression and elevation).


1. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera.
2. Memberikan es selama dua hari setelah cedera
untuk mencegah pembengkakan luka.
3. Mempergunakan kompresi elastis selama dua
hari untuk mencegah pembengkakan.
4. Berusaha agar bagian yang cedera ada di atas
letak jantung untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya pembengkakan
Biasanya dimodifikasi dengan pemberian
dingin, karena :
1. Vasokontriksi local sementara, karena
lama-lama efek yang ditimbulkan
adalah panas

2. mengurangi nyeri dan pembengkakan


• Respon neurohormonal terhadap terapi
dingin adalah sebagai berikut :
a. Pelepasan endorphin
b. Penurunan transmisi saraf sensoris
c. Penurunan aktivitas badan sel saraf
d. Penurunan iritan yang merupakan limbah
metabolisme sel
e. Peningkatan ambang nyeri
Wound Healing Process
• Pada proses peradangan, pemulihan
dimulai sangat dini dan melibatkan dua
proses yang sangat berbeda :
1. Regenerasi jaringan yang mengalami
cedera oleh sel parenkim dari jenis yang
sama.Penggantian oleh jaringan ikat
2. (fibrosis), yang menimbulkan suatu
jaringan parut.
Yang menarik adalah bahwa regenerasi
dan pembentukan jaringan parut
sesungguhnya melibatkan mekanisme yang
serupa, yaitu
1. migrasi,
2. proliferasi,
3. diferensiasi sel,
4. sintesis matriks.
REGENERASI SEL
• Masuknya sel baru ke dalam populasi
jaringan sebagian besar ditentukan oleh
1. kecepatan proliferasinya,
2. sementara sel dapat meninggalkan
populasinya karena kematian sel ataupun
karena berdiferensiasi menjadi jenis sel
lain.
Faktor-faktor Penghambat
Regenerasi Sel
1. Tingginya penumpukan bahan toksin
2. Pembusukan di usus besar yang biasanya
terjadi karena banyak mengonsumsi daging
atau unggas yang sulit dicerna dalam usus
3. Zat aditif (perasa, pengawet, pewarna).
4. Polutan (pestisida, limbah pabrik, asap
mobil, asap pabrik, asap rokok).
5. Pemakaian obat-obatan.
6. Usia
PEMULIHAN OLEH JARINGAN IKAT
(FIBROSIS)
• Cedera jaringan berat atau menetap yang
disertai kerusakan pada sel parenkim
menimbulkan suatu keadaan yang
pemulihannya tidak dapat dilaksanakan
melalui regenerasi parenkim saja
Fibrosis (pembentukan jaringan
parut)
• Proses fibrosis berlangsung dalam dua
langkah :
(1)emigrasi dan proliferasi fibroblas
kedalam tempat cedera, dan
(2) deposisi sel ini pada ECM.
Fibrosis
1. Kondisi di mana terjadi pembentukan
jaringan ikat fibrosa yang berlebihan pada
suatu organ atau jaringan akibat proses
peradangan atau penyembuhanmerupakan
jaringan non-fungsional
2. Jaringan fibrosis merupakan proses
permanen sehingga tidak bisa
dikembalikan
PROLIFERASI
• Proliferasi sel dapat dirangsang oleh faktor
1. pertumbuhan intrinsik,
2. jejas,
3. kematian sel, atau bahkan oleh
4. deformasi mekanisme jaringan.
penggantian sel parenkim
Terdapat empat komponen umum proses ini
:
1. Pembentukan pembuluh darah baru
(angiogenesis)
2. Migrasi dan proliferasi fibroblas
3. Deposisi ECM
4. Maturasi dan reorganisasi jaringan
fibrosa (remodeling)
• Proses granulasi (untuk mengisi ruang
kosong pada luka).
• Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru)
tujuannya untuk suplai oksigen kedalam
jaringan
• Proses kontraksi (untuk menarik kedua
tepi luka agar saling berdekatan).
• Pemulihan dimulai dalam waktu 24 jam
setelah cedera melalui emigrasi fibroblas
dan induksi proliferasi fibroblas dan
endotel Dalam waktu 3 sampai 5 hari,
muncul jenis jaringan khusus yang
mencirikan terjadinya penyembuhan, yang
disebut jaringan granulasi berasal dari
gambaran mikroskopisnya yang berwarna
merah, muda, lembut, dan bergranula.
Angiogenesis
• Pembuluh darah dibangun melalui dua
proses : vaskulogenesis, yang jaringan
pembuluh darah primitifnya dibentuk dari
angioblas selama perkembangan
embrionik, dan angiogenesis, atau
neovaskularisasi, yaitu proses saat
pembuluh darah yang telah ada
sebelumnya akan mengeluarkan tunas
kapiler untuk menghasilkan pembuluh
darah baru.
Maturasi
• Fase ini merupakan fase yang terakhir
dan terpanjang pada proses
penyembuhan luka. Dimulai pd mgg ke
3 dan berakhir – 1 thn atau lebih.
• Akhir dari penyembuhan didapatkan
parut luka yang matang yang mempunyai
kekuatan 80 % dibanding kulit normal.
• Tujuan : menyempurnakan terbentuknya
jaringan baru mjd jaringan penyembuhan
yg baru yg kuat dan bermutu
Remodeling jaringan Parut
• Perubahan dari jaringan granulasi menjadi
jaringan parut melibatkan perubahan
sintesis dan deposisinya,
• jaringan parut akan terus diubah dan
dilakukan remodeling. Hasil akhir dari
setiap tahapan adalah keseimbangan.
DOA SESUDAH BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ ‫ن ه‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ح‬
ِ ‫م‬ ِ ‫م ه‬
‫َّللا ه‬
ْ ‫الر‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ْ ‫اعه ُ َوأَ ِرنَا‬
ِ ‫البَا‬ َ َ‫ار ُز ْق َنا اتِـب‬
ْ ‫قا َو‬ ًّ ‫ح‬ ‫ح ه‬
َ ‫ق‬ ْ ‫م أَ ِرنَا‬
َ ‫ال‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫ه‬ ْ ‫ار ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬ ْ ‫َو‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya
DOA SESUDAH BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ ‫ن ه‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ح‬
ِ ‫م‬ ِ ‫م ه‬
‫َّللا ه‬
ْ ‫الر‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ْ ‫اعه ُ َوأَ ِرنَا‬
ِ ‫البَا‬ َ َ‫ار ُز ْق َنا اتِـب‬
ْ ‫قا َو‬ ًّ ‫ح‬ ‫ح ه‬
َ ‫ق‬ ْ ‫م أَ ِرنَا‬
َ ‫ال‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫ه‬ ْ ‫ار ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬ ْ ‫َو‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai