Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM PA SM 3/2012 I. a.

Reversible cell injury

Adaptasi sel terhadap jejas (injury) awalnya digambarkan sebagai keadaan dibawah normal dimana sel-sel secara konstan akan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan mereka. Adaptasi dapat bersifat fisiologik dan pathologik, berlangsung karena sejumlah mekanisme. Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari : 1. Atrofi adalah : mengecilnya ukuran sel karena kehilangan substansi sel. Walaupun sel-sel atrofi dan fungsinya berkurang tapi mereka tidak mati. Keadaan ini dapat terjadi antara lain pada keadaan immobilisasi (karena fraktur tungkai), proses penuaan (karena berkurangnya stimulasi hormon), dan lain-lain. Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari endometrium berlapis epithel thorax selapis, stroma endometrium padat, kelenjar-kelenjar atrofik (kecil-kecil dan sedikit) 2. Metaplasia adalah : perubahan sel dewasa menjadi sel dewasa lain yang bersifat reversibel. Contoh : epitel thorax menjadi squamous pada cervix, atau epitel squamous menjadi thorax pada eosophagus. Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari cervix uteri terdiri atas Ectocervix berlapis epithel squamous complex, stroma fibrokolagen dengan infiltrasi ringan sel radang limfosit dan sel plasma, tampak kista Bartholini. Endocervix berlapis epithel thorax selapis dan epithel squamous metaplasia, stroma fibromuskuler dengan infiltrasi ringan sel radang limfosit dan neutrofil, kelenjar endocervix racemous. 3. Hypertrophy adalah peningkatan (contoh pada hypertrophy prostat). ukuran sel sehingga ukuran organ membesar

4. Hyperplasia adalah peningkatan jumlah sel pada organ atau jaringan. Gambaran mikroskopik : sediaan berasal dari endometrium berlapis epithel thorax selapis, stroma edematik sebagian padat, kelenjar endometrium hiperplasia, bentuk tubuler dan berkeluk, berlapis epithel pseudostratified dengan sebagian lumen melebar Hypertrophy dan hyperplasia sering berhubungan erat satu sama lain dan sering tumbuh bersamaan pada jaringan.

Akumulasi intracellular Dibawah beberapa keadaan, sel dapat mengakumulasi berbagai substansi abnormal. Hal ini tidak berbahaya, dapat disebabkan oleh berbagai jejas. Akumulasi substansi dapat terletak pada sitoplasma, dalam organel (khususnya lisosom) atau dalam inti (nucleus).

Praktikum yang akan dilakukan terdiri dari : 1. Fatty change ; timbul pada keadaan hypoxia, berbagai keadaan keracunan dan metabolik injury (terutama terjadi pada sel-sel yang berhubungan dengan/tergantung pada metebolisme fat). Semua jenis utama lipid dapat akumulasi di dalam sel baik triglyceride, cholesterol/cholesterol ester maupun phospholipid. Fatty change juga dapat terjadi di extracellular. Organ yang sering terkena adalah hati dan jantung. Secara mikrokopik fatty change memberikan gambaran berupa adanya lipid vacuole kecil pada sitoplasma disekeliling nucleus. Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari jaringan jantung terdiri dari otot jantung dengan infiltrasi luas sel-sel lemak matur. 2. Hyaline change ; secara luas dipakai sebagai histologis diskripstif dari suatu marker untuk cidera sel (cell injury). Hyaline change menggambarkan perubahanperubahan dalam sel-sel atau rongga extracelullar. Contoh akumulasi intracellular : droplet re-absorbsi, Russel bodies, Mallory alchoholic hyaline. Akumulasi extracellular lebih sulit dianalisa, contohnya : dinding arteriole ginjal pada DM dan hypertensi. Secara mikroskopik gambarannya berupa materi glassy, merah muda dan homogenous. Gambaran mikroskopik : Sediaan berasal dari ginjal berkapsul jaringan ikat, sub kapsuler tampak glomerulus-glomerulus dan tubulus-tubulus dengan lumen berisi basofilik massa amorf (hyaline) sebagian besar nekrosis.

3. Hydrophic change
Secara mikroskopik : Sediaan dari kuret endometrium terdiri dari villi-villi chorionic berlapis epithel sitotrofoblas dan synsitiotrofoblas sebagian mengalami hiperplasi dengan stroma mengalami pembengkakan (edematik) hydrophic, vaskularisasi sedikit tampak juga jaringan decidua graviditatis dan sedikit beku darah. Note : Tugas mahasiswa diharap membaca & melihat dulu gambaran histologis (gambaran normal) cervix, endometrium, ginjal dan jantung.

b. Irreversible cell injury


Nekrosis menunjukkan adanya rangkaian perubahan morfologik yang diikuti kematian sel di dalam jaringan hidup. Gambaran morfologik nekrosis adalah akibat adanya dua proses penting yang terjadi bersamaan yaitu enzymatic digestion of the cell dan denaturasi protein. Jika gambaran primernya adalah denaturasi protein disebut nekrosis coagulative (infark) , jika yang dominan enzymatic digestion mengakibatkan nekrosis liquefactive, pada keadaan khusus akan berkembang menjadi nekrosis caseosa (tuberculosis) atau fat nekrosis (pada mamma dan pancreatitis akut).

Infark Adalah kematian jaringan yang disebabkan oleh iskemia dan timbul jaringan fibrosis sebagai mekanisme proses penyembuhan. Mikroskopik : berupa jaringan lien yang diantaranya terdapat jaringan yang mengalami iskemik dibatasi oleh jaringan ikat fibrosis dengan fokal kalsifikasi, dan infilrasi ringan sel radang limfosit, sekitarnya terdapat pembuluh darah yang melebar dan jaringan yang hiperemik. Lesi membentuk segitiga dengan bagian puncak merupakan area obstruksi.

II. Radang dan penyembuhan 1. Radang kronik spesifik (TBC)


Adalah radang kronik imun granulomatous yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosa. Makroskopik : jaringan diambil dari operasi KGB (kelenjar getah bening) di regio leher. Mikroskopik : sediaan dari KGB, dijumpai tuberkel (granuloma) terdiri dari nekrosis kaseosa di bagian sentral yang dikelilingi oleh sel-sel epithelioid dengan infiltrasi sel radang limfosit, sel plasma, fibroblast dan giant cell Langhans serta PMN

2. Reaksi benda asing (Gout)


Adalah radang kronik granulomatous yang ditandai oleh akumulasi nodular dari macrophage (sel epitheloid), yang disebabkan karena adanya benda asing. Makroskopik : ada 3 bentuk yaitu acute arthritis, chronic tophaceous arthritis, tophus dalam jaringan lunak. Mikroskopik : adanya giant cell benda asing biasanya mengelilingi benda asing (kristal urat/tophus). Fibroblast, limfosit dan sel plasma, kadangkadang neutrophyl dapat dilihat dalam granuloma, dan sel epithelioid yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Pada Synovitis akut ditandai banyaknya PMN, macrophage dan mikrokristal dari urate. Khas adanya tophus yaitu massa kristal urate, berupa massa amorf dikelilingi oleh reaksi radang yang hebat berupa macrophage (epitheloid), limfosit, giant cell benda asing dan diliputi jaringan ikat fibrous.

3. Reaktif lymphoid hyperplasia


Reaksi hyperplasia atau reaksi limfoid yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh skunder dari reaksi radang lokal sekitar jaringan limfoid atau kelenjar getah bening (KBG) terhadap jejas, baik berupa infeksi maupun proses keganasan yang terdiri dari 4 pola yaitu : ~ follicular pattern ~ sinus histiositosis ~ diffuse pattern ~ mixed pattern ~ Follicular pattern Mikroskopik : KGB berkapsul jaringan ikat, subkapsuler dijumpai folikel-folikel besar dan kecil, hyperplasia dengan germinal center aktif terdiri dari sel-sel limfosit dalam berbagai tingkat perkembangan, diantaranya terdapat tingeable bodies macrophage, dibagian tepi dikelilingi selsel limfosit matur serta tampak sinus melebar.

4. Hashimoto thyroiditis (Chronic lymphocytic thyroiditis)


Adalah : radang yang disebabkan oleh gangguan autoimmun pada thyroid. Penyebab utama karena adanya defect pada T-cell. Respone imun meliputi respon seluler dan humoral. Makroskopik : thyroid diliputi kapsul, pada potongan permukaan tampak pucat, warna abu-kecoklatan, kenyal, agak friable. Mikroskopik : tampak folikel-folikel thyroid atrofik dengan sebagian lumen berisi massa koloid, dilapisi epitel kuboid, pada beberapa area dilapisi sel Hurthle/oxyphil. Dijumpai juga sel-sel limfoid yang membentuk germinal center serta infiltrasi sel radang limfosit dan sel plasma pada parenkim.

5. Jaringan granulasi
Merupakan proses penyembuh yang tidak sempurna. Makroskopik : jaringan tampak bewarna merah muda. Mikroskopik : terdiri dari proliferasi fibroblast dan pembuluh darah kecil dengan infiltrasi sel radang limfosit dan PMN. Jika akut celah-celah vaskuler dilatasi dengan exudasi PMN. Pada kasus yang lanjut tampak fibroblast proliferasi dipisahkan collagen padat dengan infiltrasi ringan sel radang PMN.

6. Keloid
Adalah : proses penyembuhan yang berlebihan, atau nama lainnya scar/jaringan parut. Makroskopik : berupa penonjolan (nodul) dari permukaan kulit, keras dengan permukaan licin dan mengkilat. Mikroskopik : epidermis berlapis epitel squamous flattened/atrofi, sedangkan di dermis akan terbentuk collagen baru (banyak sedikitnya collagen

akan menentukan konsistensi nodul). Pada stadium fibroblastic, serat-serat collagen akan tersusun seperti kumparan atau bentukan noduler (nodul yang menonjol menyebabkan epidermis atrofi). Tidak dijumpai adnexa kulit (folikel rambut, glandula sebacea dan sudorifera).

7. Inflammatory polyp

III. Tumor-tumor jinak 1. Lipoma


adalah tumor jinak yang berasal jaringan lemak. Sulit dibedakan dengan jaringan adipose dewasa yang berupa fat kecil yang mature, kadang-kadang ada campuran dengan jaringan ikat (fibrolipoma), pembuluh darah (angioipoma) dan jaringan otot (myo/intramuskuler lipoma). Predileksi : pada jaringan subcutan, punggung, bahu, leher, dapat juga dijumpai di retroperitoneal, mediastinum atau daerah yang banyak mengandung lemak. Makroskopik : lipoma sejati biasanya berukuran kecil (1-4 cm), batas tidak jelas dan diliputi kapsul tipis. Mikroskopik : tampak sel-sel adipose hiperplasia dangan inti terletak ditepi, tersusun dalam lobulus-lobulus yang dipisahkan oleh septa jaringan ikat, dengan pembuluh darah kecil hiperemi. 2. Leiomyoma Adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan otot polos. Paling sering pada uterus (myoma uteri), terjadi pada 20% wanita diatas 35 tahun, kulit hitam lebih banyak dari kulit putih, dapat single/multiple, berkapsul, padat, dapat terjadi di cervical atau corpus. Predileksi : submucosa terletak di bawah endometrium, subserosa (subperitoneal), dapat berbetuk sessile atau pedunculated, dapat ruptur sehingga menimbulkan perdarahan masif atau intramural (intertitial), terdapat di dalam dinding otot. Makroskopik : sediaan berasal dari jaringan uterus, kenyal, kecoklatan, pada potongan tampak nodul myom berjaras-jaras. Mikroskopik : terdiri dari sel-sel otot polos (myosit) yang uniform dalam ukuran, bentuk spindel, hyperplasi, tersusun dalam whorl like (seperti kumparan) atau interlacing pattern, batas tumor tegas dari daerah sekitarnya.

3. Hemangioma
Adalah pembentukan baru pembuluh darah baru. Ada 2 jenis yaitu : capillary dan cavernous hemangioma.

Capillary hemangioma : lebih sering terdiri dari jalian kapiler-kapiler baru yang berisi darah. Tumor ini hanya mengenai satu segmen pembuluh darah dimana endotel tumbuh keluar dan membentuk pembuluh darah. Kapiler-kapiler ini membentuk massa yang berada diluar sirkulasi biasa, sehingga pembuluh darah disini tidak begitu hebat. Predileksi : paling sering dijumpai di kulit, jaringan subcutan, membran mukosa dari cavum oral dan bibir. Hemangioma pada kulit berupa bercak merah cerah, batas tegas dan datar, biasanya tampak sejak lahir, terutama dijumpai pada muka atau kepala, bersifat unilateral. Mikroskopik : sediaan terdiri atas episermis berlapis epithel squamous complex, dermis berupa jaringan fibrokolagen dengan glandula sudorifera, folikel rambut. Di bawahnya tampak massa tumor terdiri dari pembuluh-pembuluh darah kecil seukuran kapiler dengan endotel proliferasi, lumen berisi RBC, dikelilingi stroma jaringan ikat fibrous. Cavernous hemangioma Lebih jarang, mempunyai struktur terdiri dari rongga atau sinusoid yang dilapisi endotel. Paling sering terjadi pada hepar dengan bentuk tumor kecil, merah tua, multiple, jarang membesar. Tidak berkapsul dan dapat infiltrasi ke sekitarnya.

4. Pleomorfik adenoma
Adalah salah satu jenis tumor jinak campur pada kelenjar liur yang paling sering dijumpai. Banyak terdapat pada orang dewasa muda dan setengah umur. Bersifat jinak, akan tetapi bila rekurens akan berubah menjadi destruktif dan invasif secara lokal. Mikroskopik : bervariasi karena mengandung elemen-elemen ektodermal dan mesodermal. Elemen yang sering ditemukan adalah massa epitelial (myoepithelial) sebagian tersusun seperti kelenjar, jaringan ikat yang mucoid disertai mucin, jaringan cartilago dan limfoid.

5. Veruccae (Wart)
Adalah lesi yang self-limited (dapat sembuh sendiri), sering dijumpai pada anakanak dan dewasa, disebabkan Human papiloma virus (HPV). Transmisinya melalui kontak langsung. Jenis yang paling sering dijumpai Verruca vulgaris. Predileksi : permukaan dorsum tangan dan area periungual. Makroskopik : lesi berupa papul berwarna abu-abu putih sampai coklat, datar atau menonjol. Permukaannya kasar seperti batu kerikil. Mikroskopik : epidermis hiperplasia berbentuk verrucous atau papilomatous, tampak sel koilosit (cytoplasmic vacuolization) yang banyak terdapat di lapisan epidermis superficial, menghasilkan halo yang pucat mengelilingi inti yang terinfeksi, berupa granul keratohyalin padat dan menonjol serta agregat keratin berupa sitoplasma eosinofilik sebagai akibat efek dari sitopatik virus.

6. Schwannoma = Neurilemmoma = Peripheral neuroglioma


Neoplasia dari syaraf perifer yang timbul dari sel schwann dan elemen lain dari peripheral nerve sheath, seperti fibroblas. Tumor ini bersifat jinak, berupa massa yang menempel pada syaraf perifer, syaraf cranial, spinal nerve roots. Predileksi : biasanya di kepala atau extremitas bagian flexor. Schwannoma jarang dijumpai di subcutan atau dermis. Mikroskopik : gambaran klasik terdiri dari area Antoni A adalah area yang padati oleh sel-sel spindel, uniform, inti sel membentuk palisading, tersusun back to back, masing-masing dibatasi oleh serat retikuler yang halus. Dua palisading yang bertetangga, disertai sitoplasma sel schwann dan serat retikuler yang secara keseluruhan disebut Verocay bodies. Sering juga dijumpai hialinisasi vaskuler dan lipid laden macrophage. Area antoni B tampak sel-sel schwann individual tersebar longgar dalam matrix myxoid, jernih.

7. Meningioma
Adalah tumor yang berasal dari sel-sel meningothelial yang terdapat pada arachnoid mater. Kebanyakan lesi terjadi diluar parenkim otak, timbul pada cranial vault dan spinal cord. Sering terjadi pada wanita dewasa. Makroskopik : berupa massa kenyal, lobulated, menempel pada duramater. Mikroskopik : terdiri dari atas sel-sel bentuk bulat dan spindel, sering menunjukkan susunan seperti kumparan. Susunan ini dapat mengalami degenerasi hyalin membentuk massa kecil seperti mutiara tanduk, dapat juga mengalami kalsifikasi yang mirip corpora amilacea, dikenal sebagai psammoma bodies.

IV. Tumor-tumor ganas (1) 1. Hogdkin Lymphoma


Adalah neoplasma ganas dari jaringan limfoid dan kelenjar getah bening. Penyakit ini secara morfologis ditandai dengan ditemukannya Reed-sternberg cell/RS cell (neoplastic giant cell) yang dianggap sebagai elemen neoplastik sejati dari Hogdkin disease. Indentifikasi RS cell dan variantnya sangat penting dalam diagnosis. RS cell klasik adalah sel besar dengan binukleasi atau lobulated, keduanya seperti mata burung hantu (inclusion-like, owl-eyed) dikelilingi oleh sebuah halo yang jernih. Sitoplasmanya banyak dan amphophilic. Klasifikasi utamanya : - nodular sclerosis - Mixed cellularity - Lymphocyte predominant - Lymphocyte depleted.

Nodular sclerosis adalah jenis yang paling banyak. Ciri khasnya terdapat lacunar cell (variant RS cell) dan adanya kolagen band yang membagi jaringan limfoid menjadi nodul-nodul yang circumscribed. Fibrosis bisa sedikit atau banyak, sel-sel neoplastik ditemukan pada latar belakang yang polymorph dari limfosit kecil, eosinofil, plasma dan macrophage.

2. Retinoblastoma
Adalah tumor mata ganas yang terjadi pada anak, yang timbul dari sel-sel neuroepithelial. Terbanyak diusia kurang dari 4 tahun. Sering terjadi sebagai congenital tumor, dapat multifokal atau bilateral. Tumor juga dapat regresi secara spontan. Pada kasus-kasus familial khususnya tumor yang multiple dapat tumbuh secara bilateral. Penderita dengan familial retinoblastoma juga beresiko tinggi untuk menderita osteosarcoma dan soft tissue tumor lainnya. Mikroskopik : tumor cendrung membentuk massa noduler terdiri dari area undifferentiated berisi sel-sel kecil bentuk bulat dengan inti besar hiperkromatik, sitoplasma sedikit. Sedangkan area differentiated ditandai adanya gambaran Flexner-Wintersteiner rosettes yang berisi cluster sel-sel kuboid dan kolumner yang tersusun mengelilingi central lumen.

3. Wilms tumor/Nephroblastoma
Adalah tumor ganas abdominal yang paling sering terjadi pada anak-anak, biasanya di usia 3 tahun pertama (2-5 tahun). Tumor ini sangat radiosensitif. Makroskopik : tumor ini besar sekali hampir memenuhi rongga abdomen, soliter, sering bilateral. Tumor bewarna coklat-abu-abu, lunak, homogen, batas tegas, kadang terdapat perdarahan, degenerasi kistik dan nekrosis. Cendrung untuk menghancurkan ginjal dapat menyebar ke organ sekitar tetapi jarang metastase melalui pembuluh darah. Mikroskopik : gambaran khas yang umum adalah sarcomatous. Sel-selnya bulat atau fusiform, sering dijumpai elemen-elemen kelenjar (tubulus) sehingga sering disebut adenosarcoma. Kombinasi trifasik klasik yang sering dijumpai terdiri dari sel blastemal, stromal dan epitelial. Komponen blastemal berupa sheet of small blue cell. Diferensiasi epitelial biasa berbentuk tubulus atau glomerulus yang abortif, sedangkan sel stroma berwujud fibrotik dan myxoid serta sering juga berupa diferensiasi dari otot skletal. 4. Keratinizing Squamous cell carcinoma (cervix)/SCC Adalah tumor ganas cervix yang paling sering dijumpai. Terjadi pada usia mulai dekade 2 sampai usia tua, puncaknya usia 40-45 tahun, dan puncak pre-cancerous yaitu 30 tahun (karena infeksi oleh Human Papilloma Virus/HPv dini) Makroskopik : terdapat 3 bentuk yaitu : fungating (exofitik), ulcerating dan infiltratif.

Mikroskopik : Sediaan terdiri dari epidermis berlapis epithel squamous complex berkeratin, dermis berupa jaringan ikat fibrokolagen dengan infiltrasi sel radang limfosit, tampak glandula sebacea dan sudorifera serta massa tumor berstruktur pulau-pulau terdiri dari kelompok sel-sel relatif besar, inti pleomorfik, hiperkromatik dan vesikuler, kromatin padat dan kasar sebagian anak inti prominent, mitosis abnormal, sitoplasma luas eosinofilik sebagian jernih, berkeratin . Pada tipe berkeratin ini, kelompok sel epitel tumbuh ke arah subepitel, di tengah massa ini terjadi kornifikasi dikenal sebagai epithelial pearl (mutiara tanduk). Sel-sel disekelilingnya tersusun konsentris, disekitar massa ini sering dijumpai limfosit.

5. Adenocarcinoma recti (Mucinous type)


Mikroskopik : sediaan terdiri dari kelompok-kelompok sel dengan inti terletak di tepi (signet ring cell), sebagian tampak berenang diantara genangan mucin yang dihasilkannya. Dijumpai juga area perdarahan.

6. Rhabdomyosarcoma
Adalah sarcoma yang sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dan dewasa muda. Klasifikasi : - Embryonal rhabdomyosarcoma Terutama pada bayi baru lahir sampai usia 15 tahun. Lokasi tersering di leher dan kepala. - Alveolar rhabdomyosarcoma Lebih jarang. Terjadi pada usia 10 sampai15 tahun. Lokasi paling sering di extremitas atas dan bawah. - Pleomorphic rhabdomyosarcoma Dikenal sebagai classic and most typical type. Paling sedikit. Dapat terjadi pada semua usia. Puncak insiden 45 tahun. Lokasi tersering otot besar extremitas terutama paha. Mikroskopik : Pleomorphic rhabdomyosarcoma Terdiri dari sel besar, bulat atau pleomorfik, sitoplasma luas dan eosinophylic, inti terdesak ke tepi (tad pole/racket cell), longgar, tersusun tidak teratur, terdapat bizzare cell dan giant cell.

7. Melanoma maligna
Umumnya timbul di epidermis, namun dapat timbul juga di oral, permukaan mukosa anogenital, eosophagus, meningen dan mata. Bisa tumbuh secara in situ atau invasif . invasif melanoma dapat bersifat tumorigenic (fase pertumbuhan

vertikal) atau non tumorigenic (fase pertumbuhan radial). Semua jenis melanoma berasal dari melanosit pada epidermal junction. Mikroskopik : individual sel melanoma sangat besar dibandingkan dengan sel nevus. Inti besar dengan contour ireguler dan pigmentasi, kromatin clumping terletak di tepi membran inti, anak inti eosinophylic. Selsel ini tumbuh sebagai expansile, baloon-like-nodules (poorly formed nests) atau individual sel-selnya terdapat dalam berbagai tingkatan di epidermis dan dermis.

V.

Tumor-tumor ganas (2)


1. DCIS (Ductal carcinoma in situ) & Invasive ductal carcinoma mamma DCIS : banyak terjadi pada invasive ductal carcinoma namun jarang pada lobular carcinoma. Biasanya timbul dari duktus lobular terminalis. Polanya dapat tersusun solid (padat), cribriform, papiler dan milropapiler. Invasive ductal carcinoma mamma 70-80% carcinoma mamma adalah jenis Invasive ductal carcinoma mamma. Tumor ini sering menghasilkan respon desmoplastik yang mengantikan jaringan lemak normal pada mamma, yang saat perabaan terasa keras. Jika massa tumor menempel pada muskulus pectoralis atau deep fascia dinding dada dapat menimbulkan retraksi atau dimpling. Gambaran tumor ini sangat heterogenus mulai dari tubulus yang well differentitited dan low grade nuclei sampai tumor dengan yang terdiri dari lembaran dengan sel-sel anaplastik, tepi tumor biasanya ireguler. Mikroskopik : tumor solid, tampak sel-sel pelapis kelenjar dengan inti pleomorfik, kromatin clumping, sebagian vesikuler dengan anak inti menonjol, mitosis abnormal dan telah menginvasi stroma jaringan ikat yang diinfiltrasi oleh sel radang limfosit dan PMN, diantaranya dijumpai area nekrosis dan perdahan. 2. Immature teratoma Adalah tumor yang jarang, komponen jaringannya menyerupai yang ada pada fetus atau embryo. Tumor ini terutama dijumpai pada usia muda prepubertas dan wanita muda dengan usia rata-rata 18 tahun. Makroskopik : ukuran tumor besar dengan permukaan luarnya licin. Pada potongan tampak struktur solid, area nekrosis dan perdarahan. Juga dapat dijumpai rambut,cartilago, tulang dan kalsifikasi. Mikroskopik : terdapat bermacam-macam jaringan immature yang berdeferensiasi kearah cartilago, kelenjar, tulang, otot, syaraf dan lain-lain. Resiko penyebaran ke extraovarium adalah grading histology dari tumor (grading1-3) yang berdasarkan atas proporsi dari jaringan yang mengandung neuroepitelium. 3. Osteosarcoma (Osteogenic sarcoma)

Adalah neoplasia ganas mesenkimal yang sel-sel neoplasianya menghasilkan osteoid dan merupakan tumor ganas primer dari tulang. Lokasi tersering adalah ; metafisis dari distal femur, proximal tibia, dan humerus. Banyak mengenai anak usia 10-20 tahun. Rontgent foto menunjukkan adanya elevasi periosteum dengan permukaan yang meliputi tulang sehingga menimbulkan gambaran Codman triangle. Mikroskopik : ciri khasnya adalah adanya osteoid yang dihasilkan oleh sel-sel tumor. Sel tumor mesenkimal ini berbentuk spindle, uniform, agak pleomorfik, dengan inti bizzare, hiperkromatik, banyak mitosis serta giant cell. Tampak juga pulau-pulau trabecula tulang primitif diantara pinggiran osteoblast ganas. 4. Seminoma Terdiri dari 2 jenis : seminoma klasik (lebih banyak) dan spermatocytic seminoma. Seminoma klasik merupakan neoplasia dari germ cell pada testis, yang pada ovarium identik dengan dysgerminoma. Makroskopik : berupa massa tumor yang besar, lunak, batas tegas biasanya homogen, warna putih abu-abu, dapat menonjol ke permukaan sehingga merusak testis. Neoplasma ini ditandai oleh tunika albuginea pada testis intact (utuh). Mikroskopik : massa tumor terdiri dari sel-sel besar dengan batas sel tegas, jernih, sitoplasma kaya dengan glycogen, inti bulat, padat, anak inti mencolok. Sel sering tersusun dalam lobulus kecil diselingi jaringan ikat yang diinfiltrasi sel radang limfosit (lymphocyte band). 5. Transtitional cell carcinoma Adalah tumor terbanyak pada vesica urinaria (80%) terutama di area trigonum. Sangat jarang terjadi pada anak-anak. Tumor ini sering rekuren dan berimplantasi pada dinding abdomen. Grading tumor mempunyai arti diagnostik yaitu - Grade I : warna merah muda, papiler, pedunculated dan jarang nekrosis. Mikroskopik : papil-papil terdiri dari core fibrovascular berlapis sel transtitional yang uniform, mitosis jarang dijumpai. - Grade II : pedunculated, nekrosis jarang dan solid. Mikroskopik : papil tetap ada, lebih crowded, lapisan sel bertambah, inti lebih besar, hiperkromatik, kadang mitosis dapat dijumpai. - Grade III : gambaran sessile, cauliflower, nekrosis dan sering ulcerasi. Mikroskopik : papil mulai tidak teratur, massa sel tersusun dalam kelompok kecil, mitosis banyak. - Grade IV : sessile, nekrotik, ulcerasi dan cauliflower. Mikroskopik : papil jarang, sel-sel atipik banyak dan pleomorfik sampai ciri transtitional tak jelas, mitosis banyak dan atipik. 6. Papillary adenocarcinoma thyroid

Adalah tumor ganas yang sering dijumpai pada thyroid. Dapat terjadi pada semua usia, kebanyakan berhubungan dengan paparan ion radiasi sebelumnya. Makroskopik : tumor tumbuh soliter atau multifokal, batas tegas bahkan berkapsul. Namun tumor dapat juga menginfiltrasi ke parenkim disekitarnya dengan tepi yang tidak jelas. Lesi berisi area fibrosis, kalsifikasi dan sering kistik. Mikroskopik : area papiler dapat berlapis-lapis (multilayer) dengan berbagai ukuran dan bentuk. Inti sel dengan kromatin tersebar sehingga memberikan gambaran optically clear yang menimbulkan pola ground glass atau orphan annie nuclei. Ditambah adanya invaginasi sitoplasma pada cross section sehingga menimbulkan gambaran intranuclear inclusion (pseudo-inclusion). 7. Undifferentitited carcinoma nasopharynx Adalah salah satu variant dari carcinoma nasopharynx yang paling sering dihubungkan dengan infeksi EBV. Mikroskopik : terdiri dari sel-sel besar dengan batas sel tidak tegas (syncytial growth) dan anak inti eosinofilik dan mencolok.

8. Adenocarcinoma Prostate 70-80% timbul pada bagian perifer kelenjar prostate. Pada pemeriksaan rectal toucher teraba nodul yang ireguler. Makroskopik : nodul fokus carcinoma teraba kenyal, warna abu-putih sampai kuning, menginfiltrasi kelenjar yang berdekatan dengan batas tepi tidak tegas. Mikroskopik : massa terdiri dari kelenjar-kelenjar padat, ukuran mengecil, bertumpuk, ireguler, back to back tersusun menbentuk struktur papiler/cribriform, dibatasi oleh sel-sel kuboid selapis dengan anak inti mencolok, mitosis abnormal. 9. M

VI. M

Anda mungkin juga menyukai