Anda di halaman 1dari 8

PENUNTUN PRAKTIKUM II

PATOLOGI ANATOMI BLOK 11


TANGGAL 22 NOVEMBER 2017

II. Radang dan penyembuhan


1. Radang kronis non spesifik
Adalah proses inflamasi yang telah berlangsung lama, akibat stimulasi yang persisten,
dicirikan dengan sebukan sel mononuklear, kerusakan jaringan dan jaringan repair. Non
spesifik mengacu pada etiologi yang tidak jelas jenis bakteri, kuman penyebabnya.
Contoh kasus:
Radang kronis non spesifik pada regio perianal.
Mikroskopis: Sediaan berasal dari region perianal, dilapisi epitel skuamous kompleks
tidak berkeratin. Subepitel tampak jaringan ikat fibrokolagen bersebuk padat sel radang
limfosit dan sel.

Sel limfosit dan sel plasma menginfiltrasi jaringan ikat fibrokolagen

Radang kronis non spesifik region perianal, tampak infiltrasi sel radnag
limfoist dan sel plasma.
2. Radang kronik granulomatosa spesifik (TBC)
Adalah radang kronik granulomatosa yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis.
Makroskopik :
Jaringan diambil dari operasi pengangkatan KGB (kelenjar getah bening) di regio leher.
Mikroskopik :
Sediaan dari KGB, dijumpai tuberkel (granuloma) terdiri dari nekrosis kaseosa di bagian
sentral yang dikelilingi oleh sel-sel epithelioid, sel radang limfosit, sel plasma, dan sel
datia langhans (giant cell Langhans).

Tuberkel-tuberkel di dalam kelenjar getah Nekrosis kaseosa di bagian sentral tuberkel (tanda
bening dikelilingi sel radang limfosit (tanda panah)
panah)

Sel datia langhans dan sel epiteloid Granuloma epiteloid, sel datia langhans ,
(tanda panah) infiltrasi sel radang limfosit (tanda panah)
3. Radang akut supuratif
Adalah suatu proses inflamasi yang menghasilkan pus dalam jumlah banyak, terdiri dari
banyal sel radang neutrofil, sel mati. Infeksi oleh bakteri patogen seperti stafilococcus,
palind sering memberikan reaksi radang kronis jenis ini. Kumpulan pus yang besar
terlokalisir dikelilingi oleh jaringan ikat disebut abses.
Contoh kasus:
Apendiks akut supuratif
Mikroskopis: tampak jaringan apendiks dilapisi sel epitel kolumner dengan sel goblet,
lamina propia berupa jaringan ikat fibrokolagen bersebuk padat sel radang neutrofil dan
limfosit.

Servik uteri diinfiltrasi padat sel radang neutrofil,


limfosit, histiosit serta debris nekrotik

Sel radang neutrofil, limofit, histiosit dan sel


debris
4.Gout
Proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal amorf pada jaringan sekitar sendi
berupa radang kronik granulomatosa yang ditandai oleh akumulasi fokal dari makrofag
yang teraktifasi (sel histiosit), yang disebabkan karena adanya benda asing (gout kristal).

Mikroskopik:
Dijumpai kristal urat (tophus) yang dikelilingi oleh sel datia benda asing, limfosit, dan
epiteloid. Tophus yaitu massa kristal urat, berupa massa amorf basofilik.

Tophus Kristal asam urat di kelilingi sel datia benda


asing dan sel radang limfosit

Kristal asam urat dikelilingi sel datia benda Kristal asam urat
asing
5. Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis kronis limfositik)
Adalah radang yang disebabkan oleh gangguan autoimmun pada tiroid. Penyebab utama
karena adanya defek pada T-cell. Respon imun meliputi respon seluler dan humoral.
Makroskopik :
Tiroid diliputi kapsul, pada potongan permukaan tampak pucat, warna abu-
kecoklatan,kenyal, agak friable.

Mikroskopik :
tampak folikel-folikel tiroid atrofik dengan sebagian lumen berisi massa koloid, dilapisi
epitel kuboid, pada beberapa area dilapisi sel Hurthle/oxyphil. Stroma terdiri dari sel-sel
limfoid proliferasi sebagian membentuk struktur limfolikel dengan germinal center aktif.

Asini tiroid dikelilingi stroma limfoid, tampak Asini tiroid atrofi (tand panah)
limfolikel-limfolikel (tanda panah)

Sel hurthle: sel poligonal, inti bulat dengan Asini yang atrofi dilapisi sel hurthle
sitoplasma bergranula
6. Jaringan granulasi
Adalah jaringan fibrosa yang terbentuk akibat proses penyembuhan. Secara histologi
ditandai dengan proliferasi pembuluh darah dan fibroblast.
Makroskopik : jaringan tampak bewarna merah muda.
Mikroskopik :
terdiri dari proliferasi fibroblast dan pembuluh darah kecil dengan infiltrasi sel radang
limfosit dan PMN. Jika akut celah-celah vaskuler dilatasi dengan eksudasi. Pada kasus
yang lanjut tampak fibroblast proliferasi dipisahkan kolagen padat dengan infiltrasi
ringan sel radang PMN.

Proliferasi fibroblast dan pembuluh darah

Infiltrasi sel radang netrofil dan proliferasi


pembuluh darah
7. Keloid

Definisi: pertumbuhan berlebihan jaringan fibrosa yang padat daan meluas melebihi
batas luka asli, tidak mengalami regresi spontan dan cenderung tumbuh kembali setelah
eksisi.
Makroskopik :
Berupa penonjolan (nodul) dari permukaan kulit, keras dengan permukaan licin dan
mengkilat.
Mikroskopik :
Epidermis berlapis epitel skuamosa kompleks datar/atrofi, sedangkan di dermis akan
terbentuk kolagen baru (banyak sedikitnya kolagen akan menentukan konsistensi nodul).
Pada stadium fibroblastik, serat-serat kolagen akan tersusun seperti kumpara, fasikel
pendek atau bentukan noduler (nodul yang menonjol menyebabkan epidermis atrofi).
Tidak dijumpai adneksa kulit (folikel rambut, glandula sebasea dan sudorifera).

Epitel skuamosa atrofi, di dermis tampak jaringan ikat


fibrokolagen, tidak ada adneksa kulit

Jaringan ikat fibrokolagen yang padat

Anda mungkin juga menyukai