Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti memperoleh informasi
mengenai data yang diperlukan. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan sesuai dengan penelitian yang diangkat.

Penelitian ini berlokasi di Toko Batik Riziq, Jalan Urip Sumoharjo


No.7, Kota Pekalongan. Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari
2023 sampai dengan April 2023.

3.2 Definisi Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang,objek atau kegiatan yang memepunyai variasi tertentu yang ditetapkan
olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2019:68). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).

3.2.1 Variabel Independen (X)


Variabel independent sering disebut dengan variabel bebas atau
variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang
mepengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono, 2019:69). Dalam penelitian ini ada 3 variabel
yang menjadi variabel independen (bebas) yaitu Brand Image (X1), Personal
branding (X2) dan Media Sosial Facebook (X3).

3.2.2 Variabel Dependen (Y)


Menurut Sugiyono (2019:69) Dependent Variable sering disebut
sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering
disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

Variabel Definisi Indikator Skala


Brand Brand Image (citra 1. Citra pembuat Skala
Image merek) adalah apa 2. Citra pemakai Likert
yang konsumen 3. Citra produk
pikirkan dan rasakan
ketika mendengar
atau melihat nama
suatu merek.
(Firmansyah, 2018)
Personal Personal branding 1. Spesialisasi Skala
branding adalah suatu kesan 2. Kepemimpina Likert
yang berkaitan n
dengan keahlian, 3. Kepribadian
perilaku maupun 4. Perbedaan
prestasi yang 5. Terlihat
dibangun oleh 6. Kesatuan
seseorang baik 7. Kegigihan
secara sengaja 8. Nama baik
maupun tidak
sengaja dengan
tujuan untuk
menampilkan citra
dirinya.
(Parengkuan dan
Becky, 2014)
Media Media sosial 1. Transparansi Skala
Sosial Facebook 2. Dialog dan Likert
Facebook merupakan salah Komunikasi
satu bentuk media 3. Jejaring Relasi
sosial yang menjadi 4. Multi Opini
bagian dari aplikasi 5. Multi Form
daring di dunia 6. Kekuatan
maya. Media sosial Promosi
ini di desain Online
sedemikian rupa
sehinga semua
orang dengan
mudah dapat
berkomunikasi.
(Wibowo, 2018)
Keputusan Keputusan 1. Pilihan produk Skala
Pembelian pembelian 2. Pilihan merek Likert
merupakan tahap 3. Penyaluran,
evaluasi konsumen junlah
dalam membentuk pembelian
prefensi diantara 4. Waktu
merek-merek dalam pembelian
kelompok pilihan, 5. Metode
konsumen mungkin pembayaran.
juga membentuk
minat pembelian
untuk membeli
merek yang paling
disukai. (Astuti &
Abdullah, 2017)
Menurut Sugiyono (2019) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan skala likert.

Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini yaitu


menggunakan skor dari yang tertinggi hingga terendah, seperti :

a. SS (Sangat Setuju) diberikan angka 5


b. S (Setuju) diberikan angka 4
c. N (Netral) diberikan angka 3
d. TS (Tidak Setuju) diberikan angka 2
e. STS (Sangat Tidak Setuju) diberikan angka 1

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian menurut Sugiyono (2019) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini
mencakup seluruh konsumen produk batik yang ada di Batik Riziq Pekalongan
dengan jumlah anggota populasi yang tidak diketahui.

Teknik penarikan data penelitian ini yaitu teknik sampling. Menurut


Sugiyono (2019) Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling yaitu
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sampel penelitian
menurut Sugiyono (2019) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah 100
responden yang merupakan pelanggan Baik Riziq yang diambil secara acak dari
populasi konsumen yang berkunjung ke Batik Riziq Pekalongan, pengambilan
sampel penelitian menggunakan metode Probability Sampling dengan jenis
Simple Random Sampling.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (2015), jenis data dibedakan menjadi 2, yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah data yang
bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan
nilai terhadap besaran terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya.

Sumber data penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu sumber data primer


dan sumber data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data Primer menurut Sugiyono (2019)
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sedangkan data sekunder menurut Sugiyono (2019) adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen.

Data primer diperoleh dari jawaban responden yang diajukan oleh


peneliti melalui kuesioner kepada para konsumen Batik Riziq Pekalongan yang
bersedia untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner. Data sekunder dari
penelitian ini didapat dari informasi data dari catatan atau laporan yang ada di
Batik Riziq Pekalongan.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui penggunaan
kuesioner. Menurut Sugiyono (2019:199), kuesioner adalah teknik
pengumpulan data di mana responden diberi serangkaian pertanyaan atau
pernyataan tertulis. Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner
kepada peserta penelitian, yaitu. seluruh konsumen produk batik dari Batik
Riziq Pekalongan, sesuai dengan kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden terdiri dari empat variabel


independen yaitu X1 adalah Brand Image , X2 adalah Personal branding , dan
X3 adalah Media Sosial Facebook, dan satu variabel dependen yaitu Y adalah
Keputusan Pembelian.Variabel tersebut berisi pertanyaan yang harus dijawab.
Untuk mengukur jawaban responden maka digunakan skala likert.

Menurut Sugiyono (2019) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,


pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Skala likert terdapat tingkat pengukuran, yaitu titik 1 sampai 5 yang
artinya tingkat pengukuran setiap item pernyataan di kuesioner. Jawaban
responden pada tiap item kuesioner mempunyai nilai dimana nilai 1 dikatakan
nilai sangat tidak setuju dan nilai untuk titik 5 dikatakan nilai sangat setuju.

Dalam penyebaran kuesioner (angket) untuk mengumpulkan data,


peneliti akan menyebar kuesioner secara online atau elektronik dengan media
Google Form serta secara langsung dengan memberi lembar kuesioner kepada
responden. Peneliti akan menyebar kuesioner kepada setiap konsumen produk
batik yang ada di Batik Riziq Pekalongan. peneliti akan melakukan pengecekan
hasil kuesioner dan melakukan tabulasi untuk jawaban dari responden yang
memenuhi kriteria yang telah ditemukan sebelumnya. Jika jumlah responden
melebihi jumlah sampel yang telah ditentukan sebelumnya, jawaban dari
responden yang diterima lebih awal yang akan digunakan. Dan sebaliknya jadi
jumlah responden kurang dari jumlah sampel yang ditentukan sebelumnya,
peneliti akan menyebar kuesioner kembali kepada konsumen produk batik yang
ada di Batik Riziq Pekalongan yang belum mengisi kuesioner hingga jumlah
responden sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.

3.6 Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah dengan
analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2019), analisis deskriptif adalah analisis
data dengan menggambarkan atau menguraikan data yang terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa membuat kesimpulan umum atau generalisasi.
Dalam melakukan analisis data diperlukan data akurat yang nantinya akan
digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Data yang akan
dianalisis merupakan data deskriptif yang masing-masing variabel dengan
menggunakan skor ideal dibantu oleh Software Statistical Product for the
Service Solution (SPSS) for windows.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono


(2019) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.6.1 Statistik Deskriptif


Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
(Ghozali 2019). Statistik Deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk
memberikan informasi mengenai variabel-variabel Brand Image, Personal
Branding dan media sosial Facebook terhadap Keputusan Pembelian
produk batik pada Batik Riziq Pekalongan.

3.6.2 Uji Kualitas Data


Kualitas data penelitian suatu hipotesis tergantung pada kualitas
data yang dipakai dalam penelitian. Ada dua konsep mengukur kualitas
data yaitu realiabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari
penggunaan instrument penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan
uji reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui
konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu


kuesioner (Ghozali, 2019). Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau
pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara tiap item
pertanyaan atau pernyataan dikorelasikan dengan total skor variabel.
Sebuah indikator dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel dan
bernilai positif.

b. Uji Reliabilitas

Menurut (Ghozali, 2019) reliabilitas adalah alat ukur untuk


mengukur keandalan atau konsistensi suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variabel. Butir Pertanyaan dikatakan reliabel apabila
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Pengukuran
dengan bantuan Software Statistical Product for the Service Solution
(SPSS) for windows. Jika Cronbach Alpha (a) suatu variabel bernilai >
0,70 maka dikatakan reliabel.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik


Menurut Sunjoyo, dkk (2013) uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang
berbasis Ordinary Least Square (OLS).Uji asumsi klasik merupakan syarat
yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi
klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,


variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2019). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal
atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
analisis kolmogorof smirnov dan analisis grafik.

1) Analisis Grafik

Analisis grafik yang digunakan dalam uji ini yaitu dengan


analisis grafik histogram dan normal probability plot. Untuk dasar
pengambilan keputusan histogram apabila grafik histogramnya
menggambarkan pola distribusi yang tidak melenceng ke kanan dan
ke kiri, tetapi tepat ditengah seperti bentuk lonceng maka hasil
tersebut menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Untuk
Normal probability plot adalah membandingkan distribusi komulatif
dari distribusi normal (Ghozali, 2019). Dasar pengambilan keputusan
melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal
sebagai representasi pola maka distribusi dikatakan normal. Begitu
sebaliknya, jika menyebar menjauhi diagonal maka tidak distribusi
normal. Hal ini berarti, model regresi menyebar disekitar garis
diagonal memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode Kolmogorov Smirnov. Metode ini gunakan untuk menguji
normalitas data. Menurut Santoso (2012), menyatakan jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (asymptotic significance>0,05) maka
data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (asymptotic significance <0,05) maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model


regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen
(Ghozali,2019). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Cara untuk mengetahui apakah terjadi
multikolinearitas atau tidak yaitu dengan melihat nilai tolerance dan
Variance Inflation Faktor (VIF).Tolerance mengukur variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Sedangkan Variance Inflation Faktor (VIF) untuk mengukur besaran
varian variabel independen secara akurat. Nilaiyang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance <0,10 atau
sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2019).
c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah


dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2019). Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastistas (Ghozali,2019). Salah satu cara untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedatisitas adalah dengan melakukan uji Glejser. Uji
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Hasil probabilitas dikatakan signifikan jika nilai
signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali,2019).

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2019) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji


dalam satu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,
2019). Uji autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin Watson (DW).
Dikatakan Durbin Watson jika nilai DW berada di antara nilai DW tabel
dan (4-DW). Menurut Ghozali (2019) dasar penentuan ada atau tidaknya
kasus autokorelasi didasari oleh kaidah berikut:

a. 0 < d < dl = ada autokorelasi positif


b. dl ≤ d ≤ du = tidak ada autokorelasi positif
c. 4 – dl < d < 4 = ada autokorelasi negative
d. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl = tidak ada autokorelasi negative
e. du < d < 4 – du = tidak ada autokorelasi positif atau negative

3.6.4 Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variable bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jika variabel bebas (X)
lebih dari satu, maka dinamakan analisis regresi linear berganda (Sunyoto,
2016).

Model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

α =Konstanta

β1-β3 = Koefisien Regresi Linier Berganda

X1 = Brand Image

X2 = Personal branding

X3 = Media Sosial Facebook

e =Error

3.6.5 Uji Kelayakan Model (Uji F)


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap
variabel dependen, sehingga terdapat pengaruh secara simultan antara
variabel bebas terhadap variabel terikatnya, maka model regresi dinyatakan
layak sebagai model penelitian. Cara yang digunakan adalah dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai
berikut:

 Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada
variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
 Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti
variabel independen secara bersama-sama (simultan) tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.6.6 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Cara yang
digunakan adalah dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan
ketentuan sebagai berikut:
 Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada
pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial.
 Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak
ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial.

3.6.7 Analisis Koefisien Determinasi (R²)


Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi-variabel dependen amat terbatas. Setiap tambahan satu variabel
independent, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen,
sehingga dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R² pada saat
mengevaluasi model regresi.

Anda mungkin juga menyukai