METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden merupakan pihak yang dijadikan sampel
dalam penelitian. Subjek penelitian ini adalah Konsumen yang pernah membeli
produk H&M di Mall AEON Tanjung Barat Jakarta.
3.2.4 Sampel
Pengertian sampel menurut (Sugiyono, 2019) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi tersebut harus betul-betul representative (mewakili). Adapun cara penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode non probability
sampling dimana jumlah populasinya tidak diketahui. Teknik sampling yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan
menggunakan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan adalah konsumen yang pernah
membeli produk H&M. Menentukan sampel yang populasinya besar dan jumlahnya tidak
diketahui, dapat menggunakan rumus menurut Purba, 2006 dalam (Mudianto, 2015)
sebagai berikut :
2
Z
n= 2
4 ( Moe )
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
Z = Tingkat Distribusi Normal
moe = Margin of Error Max (10%)
Maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar :
( 1, 96 )2
n= 2
=96 , 0 4 atau9 6
4 ( 0 , 10 )
2. Uji Validitas
Menurut (Silaen, 2018) uji validitas adalah cara untuk mengetahui tingkat
keabsahan instrumen penelitian (kuesioner) apakah sudah benar-benar valid.
Untuk mengetahui sudah benar atau tidaknya kuesioner terhadap konsep atau
variabel yang akan diteliti, biasanya digunakan untuk penelitian kuantitatif dengan
menggunakan program SPSS untuk memudahkan proses perhitungan.
Adapun menurut (Yuandari, 2017) untuk menentukan dasar pengambilan
keputusan dalam uji validitas yaitu :
a. Apabila nilai r hitung > r tabel, maka item pernyataan kuesioner
dikatakan valid.
b. Apabila nilai r hitung < r tabel, maka item pernyataan kuesioner
dikatakan tidak valid.
c. Dengan taraf signifikan 5%.
3. Uji Reliabilitas
Menurut (Silaen, 2018) uji reliabilitas adalah ketepatan suatu alat ukur dapat
mengukur dengan cepat dan cermat, jika alat ukur itu stabil atau konsisten dan
tidak berubah-ubah meskipun alat ukur tersebut digunakan berkali-kali
memperoleh hasil yang sama dan dapat diramalkan, maka dikatakan mempunyai
reliabilitas tinggi.
Menurut (Yuandari, 2017) dalam penelitian ini kuesioner dikatakan reliabel
apabila jawaban dari pernyataan tersebut konsisten. Dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Apabila hasil koefisien Alpha > 0,60 maka data tersebut reliabel.
b. Apabila hasil koefisien Alpha < 0,60 maka data tersebut tidak reliabel.
4. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan
menggunakan analisis inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut
dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan
bantuan metode regresi linier berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi
linier berganda digunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2018) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian ini
dapat dilihat pada analisis grafik histogram, yaitu dengan melihat normal
probabilityplot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Pengujian juga dapat dilihat dari uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov
Test jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data tersebut dinyatakan
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut (Ghozali, 2018) menyatakan bahwa uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas ini dimaksudkan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
unsur-unsur variabel independent tersebut yang dapat dilakukan
menggunakan nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut (Ghozali, 2018) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dan residual satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
heteroskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasititas. Cara untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedasititas dalam penelitian ini yaitu
dengan melihat pada grafik Scatterplot bahwa titik-titik tidak membentuk
pola yang jelas. Titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi masalah heteroskedasititas dalam model
regresi.
5. Uji Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh Influencer dan Media Sosial Instagram terhadap
keputusan masyarakat Kota Depok dalam membeli produk hijab Milenial Style,
maka penulis menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda dengan persamaan
sebagai berikut :
Y =α +b 1 X 1+b 2 X 2+e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel Influencer (X1)
b2 = Koefisien regresi variabel Media Sosial Instagram (X2)
X1 = Shopping Lifestyle
X2 = Fashion Involvement
e = Error atau variabel yang tidak diteliti
6. Uji Hipotesis
a. Uji T (Uji Parsial)
Menurut (Ghozali, 2018) mengatakan bahwa uji T digunakan untuk
mengetahui masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji
T digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y,
apakah variabel X1, X2 dan X3 (Shopping Lifestyle, Fashion Involvement dan
Price Discount) berpengaruh terhadap variabel Y (Impulse Buying) secara parsial.
Langkah untuk uji T adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan hipotesis yang akan diuji.
Hipotesis yang akan diuji yaitu:
a. H0 : βi = 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap variabel terikat.
b. H1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap variabel terikat.
2. Menentukan tingkat signifikasi = α sebesar 0,05.
3. Menentukan daerah keputusan
a. Apabila t sig < dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b. Apabila t sig > dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b. Uji F (Simultan)
Menurut (Ghozali, 2018) Uji statistik F yaitu ketepatan terhadap fungsi regresi
sampel dalam menaksir nilai yang aktual. Jika nilai signifikan F < 0,05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Uji
statistik F juga memperlihatkan apakah semua variabel independen yang
dimasukan dalam model yang mempengaruhi secara bersama–sama terhadap
variabel dependen. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Rumusan Hipotesis
a. H0 : Variabel influencer dan media sosial Instagram secara
bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian.
b. Ha : Variabel influencer dan media sosial Instagram secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian.
2. Kriteria pengambilan keputusan :
Taraf signifikan (α = 0,05)
Distribusi t dengan derajat kebebasan (n-k) :
a. Jika nilai F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak
b. Jika nilai F-hitung < F-tabel maka H0 diterima
7. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut (Ghozali, 2018) uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi terletak pada 0 dan 1.
Klasifikasi koefisien korelasi yaitu :
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi