NIM : E2A020117
KELAS : A3 MANAJEMEN
Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, pemenuhan kebutuhan seseorang pada produk pakaian
(fashion) yang semakin besar dalam kehidupan masyarakat. Sehingga banyak orang mencari dan
membeli produk pakaian yang menurut mereka menarik dan nyaman saat di pakai, karena saat
ini produk pakaian dapat memperlihatkan gaya hidup mereka.
Brand Identity merupakan asosiasi merek yang unik untuk menunjukkan janji kepada
konsumen. Maka dari itu Brand identity dari salah satu brand pakaian dianggap dapat
mempresentasikaan citra diri si pemakai.
Selain brand identity, seorang konsumen ketika membeli suatu produk fashion pasti juga
memperhatikan kualitas dari produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong kualitas produk
merupakan salah satu sarana positioning utama pasar.
Bagi perusahaan di bidang fashion lebih memperhatikan keragaman desain dan kualitas
untuk menarik perhatian para konsumen pada produk yang mereka produksi, akan tetapi
perusahaan juga harus memeperhatikan brand identity dan brand trust dari nama brand mereka
karena masih banyak perusahaan di bidang fashion mengabaikanny. Padahal brand identity dan
brand trust juga sangat penting untuk nama baik perusahaan agar di pandang baik oleh para
konsumen dalam memilih atau membeli produk tersebut.
Brand Erigo adalah salah satu nama brand clothing lokal yang mengangkat dan
mengedepankan kenyamanan, kualitas dan desain produk. Brand ini sempat melakukan
rebranding pada tahun 2014 dan sudah dikenal oleh banyak kalangan masyarakat karena brand
tersebut mengusung tema travelling dan street style. Erigo sendiri saat ini banyak di minati oleh
banyak masyarakat sebagai brand dengan identitas hasil karya anak bangsa.
Definisi Operasional:
Brand Identity
Menurut Aaker dan Joachimsthalar dalam Ghodeswar (2008) menyatakan bahwa identitas merek
merepresentasikan bagaimana sebuah organisasi (perusahaan) ingin menunjukkan merek mereka
pada konsumen. Sehingga mulai banyak bermunculan berbagi merek fashion dari dalam negeri
maupun luar negeri.Hal ini menuntut para pemasar untuk terus mengikuti perkembangan
perilaku konsumen khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang
dilakukan para konsumen. Karena brand identity dari suatu merek sebuah produk membuat
seseorang dikenal melalui kelas sosialnya.
Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Keller (2016:37) bahwa kualitas produk merupakan suatu kemampuan
produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian, yang diperoleh produk dengan secara keseluran.
Brand Trust
keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi
baik merek (brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut
mampu mengutamakan kepentingan konsumen
Hipotesis:
H0: Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel Band Identity, Kualitas
Produk, Brand Trust terhadap keputusan pembelian.
H1: Band Identity berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Erigo di
Semarang
Band
Identity
Kualitas
Produk Band
Identity
Brand Trust
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Sugiono, 2007:115). Populasi dari penelitian ini mencakup pelanggan yaitu
masyarakat yang menggunakan produk unilever di wilayah Semarang.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu (Sugiyono, 2007:116).Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan oleh
penulis adalah metode sampel (judgement sampling) yaitu sampel yang diambil sesuai dengan
karakteristik populasi yang diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan
kapan saja ditemui dijadikan elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2007:32). Pengambilan
sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah membeli atau mengkonsumsi produk
Pepsodent dan pernah melihat iklan unilever ditelevisi. Sampel yang akan dipilih oleh penulis
sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para konsumen Pepsodent.
Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku research methods for
business (Sugiono, 2010:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai 500. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 100
responden. Dilakukan dengan menggunkan metode non-probability sampling (pengambilan
sampel secara tidak acak) yaitu dengan menggunkan teknik pengambilan sampel purposive
sampling, dimana dipilih berdasarkan karaktristik responden sebagai berikut :
1. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Frekuensi pembelian
5. Pendapatan
B1. uji logical conection adalah Hubungan Indikator Variabel Independen dan Indikator
Variabel Dependen Penjelasan Logical Connection X1 - X11 Semakin tinggi kerjasama yang
fleksibel, semakin tinggi peningkatan volume penjualan Franchisee.
B2. Kesimpulan pengujian logical connection yang saya dapatkan dari variabel dependent
Increase Present Use, Promotion dan Increase Function Dan independent Inrease Need Saling
terhubung untuk meningkatkan Increase Present Use, Promotion dan Increase Function dengan
indikator pasar semakin luas
N Pertanyaan SS S R SR TS
O
1 Bagaimana pengaruh brand pada konsumen
C.
Cara mengukur data yang didapat dengan data sekunder adalah, yang pertama kumpulkan data
dari sumber yang telah ditentukan, setelah itu cari data sekunder yang akan diukur dengan data
yang telah didapat. Usahakan jika data sekunder yang di dapat adalah data yang actual/baru agar
relevan dengan data yang akan di ukur dengan data yang telah kita dapat. Setelah kedua data
telah didapat maka segera ukur atau bandingkan kedua data, agar mengetahui adakah perbedaan
atau tidak.