Anda di halaman 1dari 27

Laporan

miniriset
“Pengaruh Citra Merek dan
Kualitas Produk Tehadap
Keputusan Pembelian Produk
H&M Pada Mahasiswa
Pendidikan Bisnis Stambuk
Gevin Sepridol2018”
Silitonga
Kristina Flora Sinaga
7183143025
7183143023
Nanda Agustriana 7183343002
Rahel Nadya Hutahaean 7183343001
Rodiah Pratiwi 7183343007
BAB 1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, iklim persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, sehingga
harus ada upaya yang dilakukan perusahaan agar penjualan tidak menurun. Salah
satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk adalah keputusan
tentang merek. Beberapa perusahaan yang peka terhadap nilai suatu merek, akan
sepenuhnya menyadari bahwa merek menjadi identitas diri perusahaan dan menjadi
“added value” dalam menjual produknya. Citra pada sebuah merek sangat
diperlukan karena ditengah kondisi persaingan yang semakin ketat ini menjaga dan
mengembangkan konsumen dengan cara meningkatkan citra konsumen pada merek
tersebut adalah hal yang paling tepat. Adanya citra yang tinggi pada sebuah merek,
konsumen cenderung tetap memilih merek tersebut dibandingkan dengan merek
lainnya.
Dunia fashion selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan telah
menjadi kebutuhan setiap manusia akan pakaian. Saat ini, di Indonesia telah banyak
meluncurkan fashion store dari negara lain. Dengan semakin banyak fashion store
yang ada, konsumen dapat memilih sesuai dengan selera yang disukai dan
dibutuhkannya. Salah satu fashion storeyang terkemuka saat ini dan sedang digemari
oleh konsumen terutama para remaja yaitu merek H&M. Sejak tahun 2004, merek
H&M mulai berkolaborasi dengan desainer ternama yaitu Karl Lagerfeld. Dari
masalah-masalah yang muncul di atas, mendorong diadakannya penelitian mengenai
citra merek (brand loyalty) terhadap suatu brand, oleh karena itu penelitian ini akan
mengambil topik “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Tehadap Keputusan
Pembelian Produk H&M Pada Mahasiswa2 Pendidikan Bisnis Stambuk 2018”.
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
PENELITIAN

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini
yaitu “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas
Produk Tehadap Keputusan Pembelian
Produk H&M Pada Mahasiswa Pendidikan
Bisnis Stambuk 2018”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh citra
merek dan kualitas produk tehadap
keputusan pembelian produk H&M pada
mahasiswa pendidikan bisnis stambuk
2018”.
BAB 2 TINJAUAN
A. H & M
PUSTAKA Erling Persson, merupakan seorang
  pengusaha sekaligus pendiri dari
brand H&M. Ia lahir pada Januari
1917 di Swedia. Tahun 1947 H&M
atau Hennes & Mauritz AB
merupakan sebuah perusahaan retail
fashion yang didirikan pada tahun
1947 di Swedia atau juga Swedia,
H&M ini dikenal oleh orang karena
fashion sense yang dimiliki sangat
tepat atau tepat dengan trend – trend
now baik dari fashion lelaki dan
perempuan sampai dengan remaja
dan anak – anak.

4
Citra Merek
Menurut Aaker dalam Ananda (2011:63), menyatakan bahwa brand
adalah suatu banner yang dapat dipakai untuk memayungi semua
produk yang menggunakannya. Terdapat 3 indikator brand image
yaitu: (1) Recognition (pengakuan) Yaitu mencerminkan dikenalnya
sebuah merek oleh konsumen berdasarkan past exposure. Recognition
berarti konsumen mengingat akan adanya atau mengingat keberadaan
merek tersebut. Recognition ini sejajar dengan brand awareness. (2)
Reputation (reputasi) Reputation ini sejajar dengan perceived quality.
Sehingga reputation merupakan status yang cukup tinggi bagi sebuah
merek karena di mata konsumen merek atau brand memiliki suatu
track record yang baik. (3) Affinity (afinitas) yaitu suatu emotional
relationship yang timbul antara sebuah merek dengan konsumennya.
Produk dengan merek yang disukai oleh konsumen akan lebih mudah
dijual dan produk dengan memiliki persepsi kualitas yang tinggi akan
memiliki reputasi yang baik.
.

5
Kualitas Produk
Menurut Martinich dalam Badri (2011:63), ada enam spesifikasi
dari Dimensi kualitas produk barang Yang relevan dengan
pelanggan:
1. Performance
Performance (hal terpenting bagi Pelanggan yaitu apakah kualitas
Produk menggambarkan keadaan Yang sebenarnya atau apakah
Pelayanan diberikan dengan cara Yang benar).
2. Range and Type of features
Range and type of features (selain fungsi utama dari suatu produk
dan pelayanan pelanggan sering kali tertarik pada
kemampuan/keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan

6
Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012) ada tiga indikator dalam menentukan keputusan


pembelian, yaitu: (1) Kemantapan pada suatu produk Pada saat
melakukan pembelian, konsumen memilih salah satu dari beberapa
alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan factor lain
yang memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang
dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan membangun semangat
konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen. (2)
Kebiasaan dalam membeli produk Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu
secara terus-menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama.
Ketika konsumen telah melakukan keputusan pembelian dan mereka
merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah
dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.
(3) Kecepatan dalam membeli produk Konsumen sering mengambil
sebuah keputusan dengan menggunakan aturan (heuristik) pilihan yang
sederhana. Heuristik adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang
dalam mengambil sebuah keputusan

7
Hipotesis
Sugiyono (2017:95) berpendapat bahwa hipotesis adalah: “Jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya
didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Citra Merek dan
Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk H&M pada mahasiswa
pendidikan bisnis stambuk 2018”.
Penelitian Terdahulu
Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang terdahulu. Peneliti
menggunakan rujukan dari beberapa penelitian sebelumnya. Hal ini, sebagai acuan atau
perbandingan untuk mencari perbedaan-perbedaan. Dalam penelitian dapat dijelaskan secara
singkat sebagai berikut :
Iyan Suyoto & Abdullah Rakhman yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas
Produk, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pakaian H&M Di Mall
Kelapa Gading”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data primer berupa angket atau kuesioner. Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah persepsi harga tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, namun
kualitas Produk dan citra merek berpengaruh positif dan signfikan terhadap keputusan
pembelian

8
BAB 3 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
tipe penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu penelitian
yang bertujuan menganalisis hubungan-hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2013:6)
penelitian eksplanasi (explanatory research) adalah penelitian
yang menjelaskan kedudukan antara variabelvariabel diteliti serta
hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain melalui
pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Pendekatan yang
digunakan dalam peneltian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu
dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Skala
pengukuran yang digunakan yaitu skala likert.

9
Sumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam
penelitian ini, kami menggunakan data primer. Menurut Suharsimi
Arikunto (2013:172) data primer adalah data yang dikumpulkan
melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak
dan lain-lain.
Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:115). Dalam penelitian ini
populasi yang akan diteliti adalah Mahasiswa Universitas Negeri
Medan Fakultas Ekonomi Pendidikan Bisnis Kelas A Dan B Sebanyak
53 Mahasiswa.
Sampel adalah bagian dari populasi itu (Sugiyono 2012:389) Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sampling incidental, yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data, (sugiono, 2012:96). Namun calon responden harus
memiliki karakteristik tertentu, yaitu responden yang pernah dan sedang
menggunakan produk H & M. maka ukuran Sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 20 Responden.

Kelas Jumlah
Mahasiswa
A 10 Orang
B 10 Orang
Jumlah 20 Orang

11
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner
kepada Mahasiswa Universitas Negeri Medan Fakultas
Ekonomi Pendidikan Bisnis Kelas A Dan B Sebanyak 53
Mahasiswa.
Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data
yang sudah diolah sebelumnya berupa kuesioner/angket yang
disebar.
Teknik Analisis Data
Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2011:122), Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari
instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. 

Uji Reabilitas
Menurut Sugiono (2005), reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat
ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang.Uji reabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya, dengan kata
lain suatu alat ukur memiliki reabilitas apabila hasil pengukuran relatif konsisten, apabila alat
ukur tersebut digunakan berulang kali oleh penelitian yang sama atau oleh peneliti lainnya.

Uji Normalitas
Menurut Sugiyono dan Susanto (2015:323) pelaksanaan uji normalitas dapat
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan kriteria yang berlaku yaitu apabila
hasil signifikansi > 0,05 yang berarti residual berdistribusi normal.
Uji Korelasi Pearson
Menurut Sugiyono (2013) Korelasi Pearson digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua Page 12 16 variabel (bivariate) yang
berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut
adalah sama.

13
Uji Parsial ( Uji T) & Uji Hipotesis Simultan ( Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan atau
tidak terhadap variabel dependen. Taraf signifikansi yang
digunakan adalah α = 0,05.

Koefisien Determinasi ( Uji R)


Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. (Priyatno, 2013 : 120).

14
BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Karakteristik Responden
Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Gambaran
karakteristik responden jurusan Pendidikan Bisnis stambuk 2018.
Pengumpulan responden ini dilakukan dengan menggunakan teknik
pursposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Dari keseluruhan jumlah mahasiswa Pendidikan
Bisnis stambuk 2018 atau sebanyak 53 orang, peneliti menggunakan
sampel sebanyak 20 orang.

N Jumlah
Kelas Persentase
o Mahasiswa
1 A 10 Orang 50%
2 B 10 Orang 50%

15
Hasil Uji Kualitas Data

Uji Validitas N Variable R- R-Table Keterangan


o Penelitian Hitung
1 Citra merek 0,810 0,4227 Valid
2 Kualitas 0,685 0,4227 Valid
produk
3 Keputusan 0,904 0,4227 Valid
Pembelian

Berdasarkan pernyataan diatas, tes validitas dapat diterima menjawab pertanyaan-


pertanyaan dalam kuesioner dapat dipungkiri valid dan sesuai dengan variabel yang
ingin mencari karena jumlah r hitung > dari r tabel. Dari hasil pengujian validitas pada
tabel diatas yang telah diisi oleh 20 Responden pada penelitian ini. Salah satu cara agar
bisa mengetahui Kuesioner mana yang valid dan tidak valid, kita harus mencari tau r
tabelnya terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan r tabel dengan 20 sampel dimana r
tabel nya 0,4227. Dari hasil perhitungan validitas pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa
r hitung > r table dimana dalam penelitian ini r htung 0,810 > 0,4227 maka dari itu
semua kuesioer dinyatakan valid karena r hitung lebih dari r tabel.

16
Uji Rehabilitas

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti terlihat
bahwa kuisioner penelitian yang dilakukan dikatakan reliable karena angkat
Cronsbach’s alpha menunjukkan 0,939> 0,4227 R-table. Dengan hasil ini
maka dapat dikatakan bahwa kuisioner ini reliable Dengan hasil ini maka
dapat dikatakan bahwa kuisioner ini reliabel dan layak untuk digunakan
sebagai instrument penelitian.

17
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 20
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,75104576
Absolute ,287
Most Extreme Differences Positive ,125
Negative -,287
Kolmogorov-Smirnov Z 1,281
Asymp. Sig. (2-tailed) ,075

Uji normalitas ini merupakan salah satu ketentuan dalam regresi. Dasar
pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi. Jika sig > 0,05 . Terlihat dari tabel
di atas pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, diketahui besarnya nilai
asymp. Sig (2-tailed) = 0,075 > 0,05. Sesuai penjelasan sebelumnya jika sig > 0,05
maka data penelitian adalah berdistribusi normal.
18
Uji Korelasi Pearson

Correlations
citra merek kualitas keputusan
produk pembelian
Pearson
1 ,218 ,764**
Correlation
citra merek
Sig. (2-tailed) ,355 ,000
N 20 20 20
Pearson
,218 1 ,286
Correlation
kualitas produk
Sig. (2-tailed) ,355 ,222
N 20 20 20
Pearson
,764** ,286 1
keputusan Correlation
pembelian Sig. (2-tailed) ,000 ,222
N 20 20 20
19
Uji Korelasi Pearson

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi. Jika sig < 0,05


maka variabel- variable tersebut memiliki korelasi begitu sebaliknya. Terlihat
dari tabel di atas pada tabel Correlations, diketahui besarnya nilai Sig (2-
tailed) antara citra merek (X1) dan keputusan pembelian (Y) adalah sebesar
= 0,000 < 0,05 maka variable memiliki korelasi. Karena nilai Sig (2-tailed)
bersifat positif maka korelasi antara variable citra merek (X1) dan keputusan
pembelian (Y) bersifat positif.. Selanjutnya hubungan antara kualitas produk
(X2) dan keputusan pembelian (Y) memiliki nilai Sig (2-tailed) sebesar =
0,222 > 0,05. Maka variable tidak memiliki korelasi.

20
Uji Parsial ( Uji T)

. Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig.
Coefficients d
Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 12,000 4,045 2,966 ,008
1 kualitas
,455 ,175 ,522 2,598 ,018
produk

Model Beta In T Sig. Partial Collinearity


Correlation Statistics
Tolerance
citra
1 .b . . . ,001
merek

21
Uji Parsial ( Uji T)

. Untuk melihat bagaimanakah pengaruh pengetahuan citra merek dan kualitas


produk terhadap keputusan pembelian. Dilakukan pengujian secara simultan
dengan menggunakan SPSS.
Uji T dapat dilakukan dengan cara:
Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung> t tabel maka terdapat pengaruh yang
signifikan variabel X terhadap variabelY.
Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung< t table maka tidak terdapat pengaruh yang
signifikan variabel X terhadap variabelY.

a. Dependent Variable: keputusan pembelian


b. Predictors in the Model: (Constant), kualitas produk
Berdasarkan hasilnya diketahui bahwa nilai sig citra merek (X1) adalah 0,001
dimana lebih kecil dari 0,05 dan kualitas produk (X2) adalah 0,018 < 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel X1
dan X2 terhadap variabel Y.

22
Uji KoefisienDeterminasi (Uji R)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,522a ,698 ,232 ,778

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai R Square sebesar 0,273


atau 6,98 % dimana hal ini menunjukkan bahwa besarnya sumbangan
pengaruh yang diberikan oleh variable ciyra merek (X1) dan kualitas
produk (X2) terhadap variable keputusan pembelian (Y) adalah
sebesar 6,98 %.

23
PEMBAHASAN

Pembahasan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya,
maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Memiliki pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk H&M
Memiliki pengaruh positif dan signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian
produk H&M .
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Pakaian di
H&M
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Maria dewi ratnasari,
Agus Hermani,dan Sari Listyorini (2014). Indikator yang terdapat pada kualitas produk
diantaranya adalah kinerja, keistimewaan tambahan, kehandalan, daya tahan. Keempat
indikator tersebut memiliki pengaruh masing-masing terhadap tingkat keputusan
pembelian dan indikator keistimewaan tambahan (features) dipersepsikan memiliki
pengaruh terbaik dibandingkan dengan indikator lain karena memiliki mean (rata-rata)
paling tinggi. Hal ini menjelaskan bahwa semakin banyak variasi produk dapat membuat
H&M memiliki keisitimewaan tambahan dan semakin berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.  

24
HASIL

Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk


Pakaian di H&M Mall
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel citra merek
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Asina Rismawati (2018). Indikator yang
terdapat pada citra merek diantaranya adalah pengakuan, reputasi, dan
afinitas. Indikator tersebut memiliki pengaruh masing-masing terhadap
keputusan pembelian dan indikator pengakuan (recognition)
dipersepsikan memiliki pengaruh terbaik dibandingkan dengan indikator
lain karena memiliki mean (rata-rata) paling tinggi. Hal ini menjelaskan
bahwa semakin baik citra merek yang ditanamkan ke konsumen, maka
semakin tinggi juga pengaruh keputusan pembelian.

25
KESIMPULAN

 
Dari penelitian ini terbukti jika kualitas produk berpengaruh kepada
keputusan pembelian, maka peneliti menyarankan untuk
mempertahankan dan meningkatan kualitas produk H&M di Mall agar
pelanggan tetap merasa puas. Terutama pada kinerja produk yang
memiliki skor rata-rata terendah. Maka dari itu, misalnya H&M ingin
melakukan perbaikan, ada baiknya H&M melakukan perbaikan pada
kinerja produk-produknya agar produk-produknya lebih awet dan
tahan lama serta nyaman digunakan, sehingga akan berdampak pada
peningkatan keputusan pembelian. Dari penelitian ini terbukti jika citra
merek berpengaruh kepada keputusan pembelian, maka peneliti
menyarankan untuk H&M hendaknya mempertahankan dan
meningkatkan citra merek yang baik.Terutama pada reputasi yang
memiliki skor rata-rata terendah. Maka dari itu, misalnya H&M dapat
lebih membuat brandnya dikenal luas oleh masyarakat dan juga dapat
dipercaya sehingga masyarakat yang menggunakan brand H&M lebih
percaya diri dan dapat mempengaruhi peningkatan keputusan
pembelian.

26
Thanks!

27

Anda mungkin juga menyukai