Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMASARAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN DI BISNIS F&B MIE GACOAN

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi syarat


memperoleh nilai Bahasa Indonesia & Tata Karya Tulis Ilmiah
Program Studi Administrasi Bisnis

Oleh :

Andien Putri Azzahra (210113034)


Monica Aulia Nur Rohman (210113004)
Syahrul Sah
Titin Sulastri

Institut Digital Ekonomi LPKIA Bandung


Fakultas Ekonomi & Bisnis Digital
Administrasi Bisnis
2021

1
A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemasaran Word of Mouth

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di bisnis F&B Mie Gacoan. Pemasaran dari

mulut ke mulut atau wordofmouth tidak hanya tentang membuat pelanggan

membicarakan merek produk, tetapi juga tentang mengubah pelanggan menjadi

penggemar yang juga suka memberitakan mengenai brand dan produk tersebut.

Pemasaran dengan metode word of mouth penting bagi setiap orang yang mempunyai

bisnis, karena dari metode tersebut dapat membuat pelanggan yang merasa puas menarik

pelanggan yang baru untuk membeli produk dari bisnis tersebut.

Word of mouth merupakan sebuah pujian, rekomendasi, dan komentar pelanggan

terhadap pengalaman mereka atas layanan jasa dan produk yang benar-benar

mempengaruhi keputusan pelanggan atau perilaku pembelian mereka (Hasan, 2010).

Word of mouth merupakan sebuah kegiatan pemasaran dalam memberikan

informasi suatu produk atau jasa dari suatu konsumen kepada konsumen lainnya untuk

memberikan, mempromosikan dan mau menjual suatu merek kepada orang lain (Priansa,

2017 : 339).

Teknik pemasaran dari word of mouth berbeda dari rujukan dari mulut ke mulut

yang alami untuk produk dan layanan perusahaan dalam hal hal itu mungkin terjadi

sebagai hasil dari promosi, dorongan, atau pengaruh lain oleh perusahaan.

Cara kerja umumnya adalah ketika seorang pengunjung memiliki waktu

yangmenyenangkan di restoran karena harapan mereka terlampaui dan kemudian

menceritakan tweet tentang hal itu, atau ketika seseorang memiliki pengalaman terbaik

2
menggunakan produk yang kemudian memberitahu semua orang yang mereka kenal

tentang hal itu, itu adalah contoh dan penggunaan yang paling umum ditemui.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan beberapa masalah yaitu :

1. Kondisi marketing dari bisnis F&B mie gacoan.

2. Pemasaran word of mouth penting bagi setiap pebisnis.

3. Pengaruh pemasaran word of mouth terhadap keputusan pembelian.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diporoleh beberapa rumusan yaitu antara lain :

1. Bagaimana kondisi mie gacoan dilihat dari segi marketing?

2. Mengapa pemasaran word of mouth penting bagi pebisnis?

3. Apakah keuntungan melakukan pemasaran word of mouth?

4. Apakah pengaruh pemasaran word of mouth terhadap pembelian pelanggan?

D. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas dapat diperoleh beberapa tujuan, diantaranya :

1. Untuk mendeskripsikan kondisi mie gacoan dilihat dari segi marketing.

2. Untuk menelaah seberapa penting pemasaran word of mouth bagi pebisnis.

3. Untuk menjelaskan keuntungan melakukan pemasaran word of mouth.

4. Untuk mengetahui tentang pengaruh pemasaran word of mouth terhadap pembelian

pelanggan.

3
E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui wawasan

teori perilaku konsumen dalam mengetahui pengaruh kualitas produk. Kualitas

layanan dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen di Mie Gacoan.

2. Bagi Perusahaan

Memberikan referensi kualitas produk, kualitas layanan dan promosi, merupakan

faktor yang dapat memberikan pengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen di Mie Gacoan, sehingga dapat menjadi acuan perusahaan

dalam mengambil kebijakan khususnya dalam pengembangan kualitas produk,

kualitas layanan dan promosi kepada konsumen.

3. Bagi Peneliti Lain

Menambah literatur kepustakaan di bidang penelitian mengenai pengaruh kualitas

produk, kualitas layanan dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen.

Sebagai referensi untuk melakukan penelitian atau pengembangan selanjutnya terkait

dengan menilai seberapa besar keinginan konsumen untuk membeli dengan cara

strategi pemasaran word of mouth.

F. Metode Penelitian

1. Metode

Dalam suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan jenis penelitian yang

tepat. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas

4
mengenai masalah yang dihadapi serta langkah-langkah yang digunakan dalam

mengatasi masalah tersebut.

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada

dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-indikutif. Pendekatan ini berangkat dari

suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan

pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta

pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penilaian

dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan juga sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat

positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah menemui kaidah-kaidah

ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik.

Margono menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

lebih banyak menggunakan logika hipotesis verivikasi yang dimulai dengan berfikir

deduktif untuk menurukan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan dan

kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris.

5
Sedangkan menurut Sudyaharjo, riset kuantitatif merupakan metode pemecahan

masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur ketat, pengumpulan

data secara sistematis terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan

secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode Penelitian

Kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

2. Desain

Penelitian eksperimental menetapkan hubungan antara sebab dan akibat dari suatu
situasi. Ini adalah desain kausal di mana orang mengamati dampak yang disebabkan oleh
variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya, seseorang memantau
pengaruh variabel independen seperti harga pada variabel dependen seperti kepuasan
pelanggan atau loyalitas merek. Ini adalah metode penelitian yang sangat praktis karena
memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Variabel bebas dimanipulasi untuk memantau perubahan yang terjadi pada
variabel terikat. Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial untuk mengamati perilaku
manusia dengan menganalisis dua kelompok. Peneliti dapat meminta peserta mengubah
tindakan mereka dan mempelajari bagaimana orang-orang di sekitar mereka bereaksi
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang psikologi sosial.
Jadi dalam penelitian tersebut, Word of mouth merupakan sebuah kegiatan

pemasaran dalam memberikan informasi suatu produk atau jasa dari suatu konsumen

kepada konsumen lainnya untuk memberikan, mempromosikan dan mau menjual suatu

6
merek kepada orang lain. Hal ini sangat tepat untuk dilakukannya percobaan sosial untuk

mengetahui reaksi dari orang-orang disekitarnya.

3. Populasi & Sampel

1) Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah seluruh

data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

kita tentukan. Populasi menurut Joko Subagyo adalah objek penelitian sebagai

sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil Batasan

pengertian bahwa populasi adalah keseluruhan unsur objek sebagai sumber

data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen mie

gacoan Kota Bandung.

2) Sampel

Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam

penelitian ini adalah konsumen mie gacoan cabang Buah Batu, Kota Bandung.

4. Instrumen Penelitian
Pada metode penelitian kuantitatif, data yang yang diperlukan adalah data yang dapat
diukur dengan jelas yang umumnya berbentuk angka. Selain itu, data yang diperlukan
juga cenderung lebih besar dan luas karena menekankan pada jumlah (kuantitas).
Oleh karena itu, instrumen penelitian yang lebih cocok untuk digunakan adalah:

 Angket
 Wawancara, dan
 Observasi

7
a. Angket , Angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berbentuk daftar
pertanyaan tertulis untuk mengumpulkan data dari para responden.Instrumen ini
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar dengan waktu
yang relatif singkat.Peneliti akan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan
dengan apa yang diperlukan dalam penelitian, kemudian responden akan
menjawabnya sesuai dengan instruksi dari peneliti.Bentuk angket bisa bermacam-
macam, misalnya seperti multiple choice (pilihan ganda), isian singkat, atau tabel.
b. Wawancara, Sesuai namanya, instrumen ini akan lebih sering digunakan jika
kamu menggunakan metode wawancara dalam kegiatan pengumpulan
data.Metode wawancara sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.Untuk wawancara terstruktur,
pedoman wawancara yang dibuat akan lebih lengkap dan sistematis.

 Wawancara Terstruktur: ketika kamu sudah punya gambaran dari informasi


yang disampaikan para responden, kira-kira jawabannya akan mengarah ke
mana.
 Wawancara Tidak Terstruktur: ketika kamu belum tahu pasti apa informasi
yang akan diperoleh, jadi kamu harus improvisasi pertanyaan saat berhadapan
langsung dengan responden.

c. Observasi, jenis instrumen selanjutnya adalah observasi. Metode ini dipakai


seorang peneliti untuk mengamati perilaku atau situasi individu. Sejauh ini, ada
dua jenis observasi yakni observasi partisipan dan observasi non-partisipan.
Dalam observasi partisipan, peneliti adalah anggota kelompok yang akan
diamati.Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti, tetapi
kadang memiliki masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-partisipan,
peneliti bukan anggota kelompok yang akan diamati. Sehingga hasilnya lebih
layak karena bebas dari bias tetapi memiliki masalah ketidaktepatan dan hasil
yang tertunda.

5. Tempat dan waktu penelitian

8
Dalam penulisan proposal ini melakukan penelitian langsung ke konsumen
Mie Gacoan yang terletak di daerah Buah Batu Bandung yang merupakan salah
satu cabang Mie Gacoan yang ada di seluruh Indonesia. Penelitian ini dilakukan
sejak tanggal 25 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai