Anda di halaman 1dari 5

Nama :Rizky Khairunnisa

Npm : 2021011026
Kelas : Reguler
Dosen : Dr. Mahrinasari, S.E., M.Si

BAGIAN A
1. Isu utama yang dipilih adalah isu yang berkaitan dengan bidang ilmu
spesifik si peneliti. Saya mengambil isu utama pada bidang pemasaran
yang mana lebih memperlihatkan kepuasan dan keputusan pembelian
konsumen secara tiba-tiba. Selain isu, saat menulis proposal penelitian,
dilakukan juga identifikasi masalah penelitian, yang mana biasanya
dirumuskan dalam pernyataan masalah. Mengapa masalah penelitian itu
penting? Menurut saya, karena dalam sebuah karya tulis mengandung topik
menarik dan ada banyak hal untuk diutarakan, tetapi ini bukan dasar yang
cukup kuat untuk penelitian akademis. Tanpa masalah penelitian yang
terdefinisi dengan baik, penelitian berakhir dengan pekerjaan yang tidak
fokus dan tidak terkelola.
2. Permasalahan inti yang terdapat pada proposal yang saya buat yaitu, saat
ini, ketika dunia marketplace sudah mulai berkembang bahkan maju,
sebagian konsumen lebih memilih untuk belanja online ketimbang offline,
hal tersebut membuat gerai offline semakin sepi pengunjung. Hal tersebut
menjadi tantangan terbesar bagi para usahawan peritel khususnya dunia
fashion dalam meningkatkan penjualan, oleh sebab itu para peritel tersebut
harus terus melakukan inovasi diantaranya strategi dalam membangun store
atmosphere yang nyaman, aesthetic, product display yang menarik mata
pembeli agar membeli, serta memberikan diskon harga yang akan disukai
banyak orang. Sehingga ketika strategi tersebut sudah dilakukan, besar
harapan untuk dapat menarik konsumen dalam melakukan pembelian
offline secara impulse.

3. Sangat perlu, karena teori-teori terdahulu berfungsi agar penelitian bisa


mempunyai hasil yang maksimal, karena terdapat tujuan penelitian untuk
mengembangkan penelitian, memperbaharui aplikasi penelitian dan bahkan
membuat penelitian original dengan solusi mutakhir. Dengan adanya
penelitian terdahulu peneliti juga bisa mengetahui tentang plagiasi dan
memacu peneliti untuk meneliti dan memperoleh solusi yang baru dan
original. Dan tujuan adanya (pencatatan) penelitian terdahulu pula dalam
sebuah penelitian atau dalam karya penelitian adalah agar akar keilmuan
yang telah dilakukan oleh ilmuwan terdahulu bisa diteruskan dan bisa
menghasilkan penelitian yang baru. Sehingga setiap solusi yang ada bisa
bermanfaat dan tidak sia-sia dengan pengulangan yang tidak perlu.

Hasil riset terdahulu berdasarkan proposal yang saya buat:

 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pemayun dan Ekawati


(2016), Darmayasa dan Sukaatmadja (2017), Dharma dan
Kusumadewi (2018) memperlihatkan bahwa atmosfer toko
mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap Impulse
Buying yang mana penelitian ini memperoleh hasil yang sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Giantari (2015),
Temaja dkk (2015) yang juga menyatakan bahwa atmosfer toko
berpengaruh positif signifikan terhadap Impulse Buying
 Faery (2019) berdasarkan R2 menunjukkan bahwa pengaruh faktor
display terhadap impulse buying terdapat hubungan/korelasi yang
cukup kuat antara faktor display terhadap impulse buying sedangkan
lainnya di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti merek, promosi, store atmosfer dan lain-lain.
 Menurut Sutisna (2002) tujuan pemberian potongan harga adalah
mendorong pembelian dalam jumlah besar, mendorong agar
pembelian dapat dilakukan dengan kontan atau waktu yang lebih
pendek (impulse buying), dan mengikat pelanggan agar tidak
berpindah ke perusahaan lain.

4. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-


individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Jenis populasi yang
digunakan dalam proposal saya yaitu populasi terbatas,
yang mana populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya
secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.

Populasi yang digunakan dalam proposal tesis saya yaitu masyarakat Kota
Bandar Lampung yang pernah melakukan pembelian di gerai ritel fashion
di kota Bandar Lampung pada Tahun 2019.

5. Dalam penelitian perlu menggunakan sampel. Metode pengambilan sampel


yang digunakan dalam proposal adalah nonprobability sampling dengan
cara purposive sampling yaitu, teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan/kriteria tertentu.

Responden harus memiliki kriteria tertentu, yaitu:

1. Responden yang pernah berkunjung ke gerai retail fashon yang ada di

Kota Bandar Lampng, contohnya Ladyfame, Oraqle, Cordy, dll.

2. Usia muda (20-30 tahun)


3. Berjenis kelamin pria dan wanita

6. Perlu dalam mendesain jenis pengukuran dalam penelitian. Karena teknik


pengukuran ini akan digunakan sebagai prosedur dalammenjembatani
antara apa yang ada di dunia konsep dengan apa yang ada di dunia nyata.

Contoh dalam proposal: saya akan mengukur tingkat pembelian impulsive


konsumen dengan strategi store atmosphere, display produk, dan pemberian
harga diskon.

7. Dalam melakukan penelitian sangat memerlukan skala pengukuran karena


sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Desain pengukuran dibagi menjadi beberapa skala yaitu :
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Penelitian ini menggunakan kuisioner online dengan menggunakan skala
likert. Skala likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek
diminta untuk mengindikasi tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan
mereka terhadap masing-masing pertanyaan, pilihan yang bisa dipilih
responden seperti pada Tabel berikut:

Pilihan Responden Nilai


Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
8.
BAGIAN B
Kuesioner/angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi/data dari sumbernya secara langsung. Kuesioner dapat
disebut juga sebagai wawancara tertulis karena isi kuesioner merupakan satu
rangkaian pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri
oleh responden.
Hal-hal yang menyebabkan responden tidak dapat menjawab pertanyaan kuesioner
yang diberikan, karena:

1. Penggunaan kata-kata yang sulit dimengerti dan dipahami


2. Pertanyaan bersifat terlalu umum.
3. Menyertakan pertanyaan yang sugestif.
4. Menyertakan pertanyaan yang mempermalukan responden/masalah pribadi
5. Menyertakan pertanyaan yang mengandalkan ingatan responden.
6. Terlalu banyak jumlah soal.
7. Belum pernah mengalami secara langsung

Anda mungkin juga menyukai