Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan pengetahuan dan era teknologi digital pada saat ini
membawa perubahan yang signifikan terhadap pola hidup konsumen.
Perubahan pola hidup konsumen dikarenakan tuntutan zaman dan gaya hidup
yang semakin maju dan semakin berkembang dari hari ke hari. Semakin
berkembangnya pengetahuan dan teknologi, setiap konsumen harus bisa
mengimbangi perkembangan yang berdampak pada kebutuhan hidupnya.
Berbagai kebutuhan hidup yang beranekaragam membuat konsumen lebih
teliti dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup. Pemenuhan kebutuhan
sangat penting diperhatikan, pemenuhan kebutuhan seperti kebutuhan primer
yang terdiri dari papan, pangan, dan sandang tidak dapat dihindari.
Kebutuhan hidup yang beranekaragam membuat konsumen berprilaku
selektif dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Salah satu perkembangan teknologi yang di kenal oleh masyarakat luas
adalah internet, yaitu teknologi yang memberikan kemudahan komunikasi
secara global dan memungkinkan manusia memperoleh serta saling bertukar
informasi dengan cepat. Setelah internet terbuka bagi masyarakat luas,
internet mulai digunakan juga untuk berbagai kepentingan salah satunya
dalam dunia bisnis. Setidaknya ada dua hal yang mendorong kegiatan bisnis
dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi yaitu meningkatnya permintaan
atas produk - produk teknologi itu sendiri dan kemudahan untuk melakukan
transaksi bisnis online. Sebuah transaksi online terjadi jika ada penawaran
dan permintaan terhadap sebuah produk.
Dalam era teknologi digital ini pun sarana infastruktur dan jaringan
internet semakin memanjakan dan memudahkan masyarakat untuk
mengakses segala sesuatu menggunakan internet misalnya email, website,
media sosial, hal ini dirasakan oleh masyarakat dan menjadi kebutuhan yang
penting. Tingkat ketertarikan masyarakat inilah yang menjadi salah satu
alasan berkembangnya pengguna internet. Faktor tersebutlah yang

1
mendorong para pelaku bisnis mengalihkan bisnisnya ke dunia online dengan
pemanfaatn teknologi digital akan dapat mempermudah pebisnis dalam
mengelola setiap bisnisnya. Selain itu transaksi pembayaran berbasis internet
dapat dilakukan secara cepat dan mudah, seiring dengan perkembangan
tersebut para pelaku bisnis berlomba-lomba memasarkan produk dan jasa
yang dimilikinya melalui internet dengan harapan agar informasi tentang
produk yang dimiliki lebih cepat menyebar luas dan dikenali oleh seluruh
masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah sistem ekonomi
konvensional menjadi sistem ekonomi digital. Sistem digital ini
memungkinkan dunia usaha melakukan suatu transaksi dengan menggunakan
media elektronik yang lebih menawarkan kemudahan, kenyamanan,
kecepatan, dan efisiensi. Proses pencarian informasi serta sistem belanja
online yang mudah menjadikan trend berbelanja online di Indonesia begitu
diminati, hal ini dinilai lebih efisien karena konsumen dapat membandingkan
harga barang dan jasa yang akan dibeli melalui beberapa situs online saja
tanpa harus datang ketempat penjual barang dan jasa tersebut secara
langsung. Pada zaman modern ini tentunya banyak pelaku usaha memerlukan
berbagai strategi untuk membuat produknya dikenali oleh masyarakat luas.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan menetapkan strategi
pemasaran yang tepat sesuai dengan segmentasi konsumennya. Karena
pemasaran merupakan suatu proses yang ada dan tidak dapat di pisahkan
dalam dunia bisnis berbasis digital ini.
Dalam peneitian ini yang menjadi fokus penelitian bagi peneliti yaitu
program promosi yang di adakan oleh Asbhoel untuk menyaingi competitor
lainnya. Asbhoel sendiri merupakan salah satu usaha produk clothing line
yang bergerak di bidang fashion dan merupakan brand produk lokal asal
Bandung yang saat ini sedang digemari oleh para remaja. Asbhoel sendiri
memiliki keunikan tersendiri memiliki ciri khas gaya yang catchy dan selalu
mengalihkan pandangan orang yang melihatnya, bahkan brand ini sudah
cukup terkenal dikalangan penyuka gaya streetwear karena telah banyak
dipakai oleh para artis papan atas tanah air. Gaya yang ditonjolkan Asbhoel

2
ini memiliki gaya yang simple namun masih terdapat unsur swag dan nyaman
untuk dilihat, untuk itu brand tersebut banyak diminati oleh para remaja
ataupun dewasa di Kota Bandung, khususnya para followers yang didalamnya
terdapat fansbase yang dinamakan Asbhoel Gang.
Adapun yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk meneliti produk
Asbhoel yaitu peneliti melihat bahwa terdapat beberapa unsur – unsur yang
berbeda yang terdapat pada brand fashion asal Bandung tersebut dengan
brand – brand yang lain yang ada di Bandung. Bahkan peneliti mengamati
bahwa akhir – akhir ini minat dari masyarakat terhadap produk tersebut
mengalami penurunan terdapat beberapa program promosi yang ada di dalam
akun Instagram Asbhoel sendiri berbeda dengan yang lain, sehingga peneliti
menilai promosi dan program – program dari brand Asbhoel dinilai sangat
efisien untuk mengembangkan usaha Asbhoel tersebut lebih maju dan
berkembang berbanding dengan kebanyakan brand lokal asal Bandung
lainnya.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarakan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti
merumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :
“BAGAIMANA STRATEGI MARKETING PR YANG DIADAKAN
OLEH ASBHOEL DALAM MENYAINGI COMPETITOR LAINNYA DI
ERA DIGITAL ?”

1.3. Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana strategi marketing PR Asbhoel.
2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan minat konsumen terhadap
produk Asbhoel.
3. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Asbhoel dalam
menyaingi setiap competitor lainnya di era digital.

3
1.4. Metode Penelitian
1.4.1. Metode Penelitian Kualitatif
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Kualitatif
yaitu pendekatan penelitian tanpa menggunakan angka statistik tetapi dengan
pemaparan secara deskriptif yaitu berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi menjadi fokus perhatiannya untuk kemudian
dijabarkan sebagaimana adanya.
Menurut Sugiyono (2009:15). Metode penelitian kualitatif adalah
sebuah metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, mengacu
pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung, serta
menghasilkan suatu teori. Pendapat lain mengatakan, pengertian penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan bekerja
dengan data non-numerik dan yang berupaya menafsirkan makna dari data ini
sehingga dapat membantu kita memahami kehidupan sosial melalui studi
populasi atau tempat yang ditargetkan.
Metode penelitian kualitatif bersifat subjektif dari sudut pandang
partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan.
Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat memberikan gambaran secara
jelas suatu permasalahan sesuai dengan fakta di lapangan.
Maka dalam penelitian ini, peniliti mengamati berdasarkan fenomena
yang sedang di alami oleh Asbhoel sebagai usaha bisnis yang bergerak di
bidang fashion. Penulis melihat persaingan di bidang clothing line semakin
hari semakin mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut
yang jadi acuan ketertarikan peneliti untuk meneliti strategi marketing PR
yang dilakukan oleh Asbhoel dalam menyaingi para kompetitornya, serta
peneliti melihat terdapat perbedaan yang menarik minat peneliti untuk
meneliti terkait Asbhoel.

1.4.2. Pendekatan Penelitian


Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus sesuai
dengan yang disampaikan oleh Robert K Yin (2008). Studi Kasus digunakan
sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagai aspek

4
seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program atau suatu situasi
kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin..
Studi Kasus juga memiliki pengertian berkaitan dengan penelitian yang
terperinci tentang seseorang atau suatu unit dalam kurun waktu tertentu.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif
dan metode studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
memahami fenomena yang ada dalam era digital.
Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus karena peneliti melihat
berdasarkan identifikasi masalah dengan kalimat tanya “bagaimana”. Hal
tersebut mendeskripsikan sebuah proses dalam kegiatan Startegi Marketing
Public Relations yang dilakukan oleh Asbhoel untuk menyaingi competitor
lainnya di era digital.

1.5. Teknik Pengumpulan Data


Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting) karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini berisi tentang bahan prosedur dan
strategi yang digunakan dalam riset, serta keputusan- keputusan yang dibuat
tentang desain riset.
Menurut Sutopo (2006: 9), metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik
yang bersifat interaktif dan non-interaktif. Metode interaktif meliputi
interview dan observasi berperan serta, sedangkan metode noninteraktif
meliputi observasi tak berperanserta, tehnik kuesioner, mencatat dokumen,
dan partisipasi tidak berperan.
Sedangkan Sugiyono (2008: 63) ada empat macam tehnik pengumpulan
data, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan gabungan /triangulasi.
1. Wawancara
Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa penelitian ini dapat
digunakan pada penelitian kuantitatif jika peneliti ingin melakukan

5
studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, dan
bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih
rinci. Wawancara dilakukan dengan prinsip berdialog secara face to
face, untuk membangun pemahaman dan pemaknaan dalam
memecahkan masalah. Sasaran wawancara dalam penelitian ini
adalah Sena Senjani yang merupakan owner clothing line Asbhoel.
2. Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala gejala pisis
untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam kaitannya dengan
penelitian ini penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan
(observer partisipatif) untuk menemukan dan mendapatkan data yang
berkaitan dengan fokus penelitian mengenai Strategi Marketing
Public Relations yang dilakukan oleh Asbhoel dalam menghadapi
persaingan di dunia bisnis pada era digital.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang
tidak bisa didapatkan dengan teknik wawancara maupun teknik
observasi. Teknik dokumentasi diperoleh berupa foto, gambar, dan
catatan-catatan yang diperoleh dari subjek penelitian. Menurut
Moleong (2000;105) dokumen dapat digunakan sebagai sumber data
dan dapat dimanfaatkan sebagai pembuktian, menafsirkan, dan
memaknai suatu peristiwa.

1.6. Kerangka Pemikiran


Metode penelian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Dalam hal ini yang menjadi fokus utama penliti yaitu tentang Strategi
Marketing Public Relations Yang Diadakan Oleh Asbhoel Dalam Menyaingi
Competitor Lainnya Di Era Digital.
Dalam sebuah penelitian teori sangat diperlukan yang berfungsi sebagai
dasar dalam sebuah penelitian, untuk membuat unit analisis penelitian dan

6
untuk menganalisisserta menginterpretasi data – data penelitain yang sudah
di peroleh sebelumnya. Maka untuk itu peneliti menggunakan teori STP (
Segmentation, Targeting dan Positioning ). Dalam ilmu marketing teori ini
sangatlah penting untuk keberlangsungan perusahaan. Teori STP
(Segmenting, Targeting, and Positioning) dan Bauran Pemasaran (marketing
mix) sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. Menurut Kotler
(2012:292) ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmenting,
targeting, dan positioning.
1. Segmentation
Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar keseluruhan
yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen
yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, dan
respon terhadap program-program pemasaran spesifik.
Menurut Kotler dan Armstrong (2003 : 46): “Market
segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of
potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with
relatively similar buying characteristics or needs”, dengan kata lain
segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen
atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku
pembelian maupun gaya hidup.
Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2003 : 315) menyatakan
bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi
merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu
(science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis,
demografis, psikografis dan perilaku.
2. Targeting
Menurut Kotler (2007 : 292) perusahaan dalam menetapkan
sasaran pasar, terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar, perusahaan
dapat mengembangkan posisi/kedudukan produknya disetiap sasaran

7
pasar sekaligus, dengan mengembangkan acuan pemasaran (Bauran
Pemasaran) untuk setiap sasaran pasar tersebut.
3. Positioning
Melakukan positioning berarti berusaha menempatkan merek di
bagian pasar agar merek tersebut mendapat sambutan positif
dibandingkan produk pesaingnya. Proses positioning adalah.
Positioning produk adalah cara produk ditetapkan oleh konsumen
berdasarkan atribut penting yang dimiliki produk dalam ingatan
konsumen dibandingkan dengan pesaing. Menurut Kotler dan
Amstrong (2003: 254) ada beberapa alternatif strategi positioning,
yaitu:
• Positioning pada atribut produk.
• Positioning pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang
diberikan.
• Positioning menurut peristiwa penggunaan.
• Positioning berdasarkan kelas pengguna tertentu.
• Positioning langsung dibandingkan dengan pesaing.
• Positioning untuk kelas produk yang berbeda.

Tabel 1.6. Kerangka pemikiran

8
BAB II
PROFILE OBJEK PENELITIAN

Asbhoel

Gambar 3.2
Logo Asbhoel
Sumber: Instagram @Asbhoel

2.1. Sejarah Asbhoel


Asbhoel merupakan brand produk lokal Indonesia yang berasal dari kota
Bandung. Perlu disadari bahwa brand lokal asal Bandung ini selalu mencuri
perhatian warga Bandung khususnya anak remaja, baik itu dikalangan pria
maupun wanita. Hal yang menjadi faktor utama kaum remaja menyukai
brand tersebut salah satunya ada pada desain keunikan dari asbhoel tersendiri.
Bahkan hal tersebut sudah terbukti dengan followers yang terdapat di media
sosial Instagram Asbhoel sendiri yang sudah memiliki followers yang cukup
banyak. Perlu diketahui Asbhoel memiliki gaya yang catchy ini selalu
mengalihkan pandangan orang yang melihatnya, bahkan brand ini sudah
cukup terkenal dikalangan penyuka gaya streetwear karena telah banyak
dipakai oleh para artis papan atas tanah air. Gaya yang ditonjolkan Asbhoel
ini memiliki gaya yang simple namun masih terdapat unsur swag dan nyaman
untuk dilihat.

9
Nama asbhoel berasal dari nama panggilan ayahnya sang owner yang
artinya asal bulat tekad. Asbhoel didirikan sejak tahun 2013, berawal dari
tugas kuliah sang owner yaitu mata kuliah wirausaha komunikasi. Beliau
ditugaskan untuk merancang sebuah bisnis usaha yang akhirnya memutuskan
beliau untuk terjun ke bidang fashion. Pada awalnya, beliau hanya berjualan
di kampus dan mempromosikan produknya dari mulut ke mulut dengan
produk serta desain yang seadanya, lalu merambah ke media sosial yaitu
Instagram. Menurut beliau, Instagram merupakan media yang memiliki
peluang tepat terhadap sasaran. Beliau menggunakan strategi endorsement
kepada artis dan pemain bola. Lambat laun ternyata usaha tersebut semakin
hari semakin berkembang dan diterima oleh masyarakat

2.1.1. Tujuan Perusahaan


Berdirinya Ashboel ini bertujuan untuk mengembangkan usaha di bidang
clothing line dan juga memberikan konsumen produk yang dapat digunakan
dengan nyaman serta menciptakan lapangan pekerjaan.

2.1.2. Lokasi Perusahaan


Salah satu unsur terpenting dalam mendirikan perusahaan adalah
menentukan lokasi perusahaan. Lokasi perusahaan yang dimaksud disini
adalah tempat kegiatan perusahaan dalam menjalankan operasi produksinya
dan aktivitas administrasinya. Lokasi yang tepat dapat ditentukan dengan
memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
1. Lingkungan
2. Tenaga Kerja
3. Pasar
Lokasi Store Ashboel berada di Jl. Sultan Tirtayasa No.41, Bandung
40115. Office Ashboel di Jl. Melong No.33, Kecamatan Cijerah, Bandung
40115.

10
Tabel 3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapakan
dan diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada
satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
1. Owner:
• Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
• Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
• Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan
termasuk juga keuntungan perusahaan.
• Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan
dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
• Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya
dengan dunia luar perusahaan.
• Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan.
• Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,
mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang

11
• Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

2. Manajer:
• Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi
perusahaan.
• Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak
menguntungkan perusahaan.
• Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi.
• Mengawasi produksi barang atau penyediaan jasa.
• Mengawasi tata letak operasional, persediaan dan distribusi barang
• Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam jangka
pendek maupun panjang
• Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam
mendukung visi dan misi perusahaan.
• Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara
berkala.
• Melakukan pencairan cek untuk biaya agen.
• Mengatur anggaran dan mengelola biaya.
• Mengelola program jaminan kualitas
3. Designer :
• Membuat desain yang sempurna dengan memasukan unsur seni,
visual dan Bahasa.
• Menyampaikan pesan pemasaran jasa atau produk perusahaan,
kepada audiens dengan cara yang unik dan kreatif.
• Memposisikan diri sebagai pemberi solusi dalam masalah
komunikasi dengan menciptakan karya visual yang komunikatif.
• Menciptakan desain yang informatif dan persuasif agar bisa bisa
menyentuh sisi psikis audiens untuk melihat, merasakan dan
membeli produk yang diiklankan.
• Selalu mengembangkan ide-ide kreatif dan memiliki inovasi baru
dalam menciptakan karya desain yang sesuai dengan kebutuhan
zaman.

12
4. HRD:
• Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi calon
karyawan baru.
• Bertugas untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan
karyawan
• Menjaga hubungan antar karyawan
• Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan
• Memberikan kompensasi dan perlindungan setiap karyawan
5. Marketing :
• Bertugas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
• Merencanakan produk.
• Menetapkan harga.
• Merencanakan promosi.
• Melayani konsumen.

6. Kasir :
• Menjalankan proses penjualan dan pembayaran
• Melakukan pencatatan atas semua transaksi
• Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu
produk
• Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan
pembungkusan
• Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada sat penerimaan
barang.
7. Customer Service:
• Membangun hubungan baik dengan pelanggan (Customer Relation
Officer)
• Sebagai komunikator

8. Packer:
• Melakukan packing sesuai standar yang telah ditentukan.

13
• Memastikan produk telah di packing sesuai standar yang telah
ditentukan.
• Melakukan finishing packing.

2.2. Profil Narasumber

Dalam penelitian ini kami sebagai peneliti mencoba untuk menggali


lebih dalam setiap permasahan yang ada di wilayah objek penelitian dengan
melakukan metode wawancara ke salah seorang informan yaitu Bpk Sena
Senjani S.Ikom yang merupakan owner dari Asbhoel sendiri. Hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat.

14
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Hasil Riset


Generasi millennial memiliki peluang besar untuk mengembangkan ide-
ide kreatifnya dalam dunia bisnis. Hal tersebut didukung dengan kemudahan
teknologi yang ada saat ini. Salah satu bisnis yang menarik untuk generasi
millennial adalah bisnis clothing line.
Dalam hal ini peneliti akan meneliti salah satu brand pakaian asal
Bandung yang saat ini sedang trend di kalangan anak muda yaitu brand
pakaian Asbhoel. Asbhoel merupakan brand produk local Indonesia yang
berasal dari kota Bandung. Perlu di sadari bahwa brand local asal Bandung
ini selalu mencuri perhatian warga Bandung khususnya anak remaja, baik itu
dikalangan pria maupun wanita. Hal yang menjadi factor utama kaum remaja
menyukai brand tersebut salah satunya ada pada desain keunikan dari asbhoel
tersendiri. Bahkan hal tersebut sudah terbukti dengan banyaknya remaja
Bandung yang menggunakan pakaian dari brand tersebut.
Dalam penyebaran setiap informasi Asbhoel melakukan Strategi
Marketing melalui salah satu Media Social Instagram. Hal tersebut dilakukan
karena pada Era Digital seperti sekarang ini karena kebanyak dari masyarakat
menggunakan Media Social Instagram merupakan media yang paling proper
dan informasi paling lengkap yang mudah diperoleh.
Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi –
bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari
facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem-follow – akun
Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan
untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terun ke bisnis online
turut mempromosikan produk – produknya lewat Instagram. Media sosial
Instagram adalah suatu alat penyampaian pesan (aplikasi) untuk bisa
berkomunikasi dengan khalayak secara luas dengan saling berbagi foto atau
video, yang didalamnya juga terdapat fitur – fitut lain seperti DM (direct
message), comment, like dll.

15
3.2. Analisis Hasil Riset
Dalam penelitian yang dilakukan hal yang menjadi fokus penyebaran
suatu informasi yang dilakukan oleh Asbhoel dalam strategi marketingnya
yaitu melalui Media Social Instagram. Dalam Strategi Marketing yang
dilakukan oleh Asbhoel yaitu dengan mengadakan kegiatan promosi berupa
diskon, by one get one, hingga cash back ataupun program FYES (Final Year
and Sale). Segala informasi menganai Asbhoel di informasikan melalui
Media Social Instagram Asbhoel sendiri yaitu @Asbhoel. Selain dari
program promosi itu semua Asbhoel sendiri sering melakukan terobosan
strategi marketing yang menurut kami sebagai peneliti sangat menarik salah
satunya melakukan tahap evaluasi melalui pembagian kuisioner kepada para
konsumen yang membeli langsung ke toko, setelah itu konsumen pun tidak
hanya mengisi angket yang sudah diberikan akan tetapi konsumen yang
beruntung akan mendapatkan sebuah voucher belanja gratis yang bisa di
dapat setelah mengisi kuisioner tersebut dan kuisioner tersebut akan di undi
pada setiap minggunya. Oleh karena itu hal tersebut yang menjadi kunci
untuk terus berinovasi untuk selalu menjadi yang terdepan dalam bisnis era
digital seperti sekarang ini, hal tersebut terbukti dengan survey yang peneliti
peroleh bahwa toko dari Asbhoel setiap harinya selalu ramai didatangi
pengunjung.
Bukan hanya program – program promosi yang menjadi kunci strategi
marketing dari Asbhoel untuk menarik minat pembeli yaitu dengan
memanfaatkan endorsmen kepada selebgram, artis ataupun pemain bola.
Mengingat hal tersebut sangat berpengaruh dan efektif untuk malkukan
sebuah strategi pemasaran.
Dalam pelaksanaannya, Digital marketing sejatinya merupakan
aktivitas promosi baik itu untuk sebuah brand ataupun produk menggunakan
media elektronik (digital). Tidak seperti iklan di koran, selebaran brosur dan
semacamnya, strategi pemasaran menggunakan media digital khsusunya
online dapat diukur secara tepat bahkan real-time. Dengan menggunakan
media digital, Anda dapat mengetahui berapa lama iklan video produk Anda

16
ditonton, berapa persen konversi penjualan dari setiap iklan, dan tentunya
Anda bisa mengevaluasi mana iklan yang baik dan tidak. Digital Marketing
merupakan salah satu media yang saat ini sedang banyak diminati oleh
masyarakat serta sebagai pendukung dalam kegiatan sehari hari. Secara
perlahan lahan banyak masyarakat yang mulai meninggalkan cara marketing
yang konvensional dan beralih kepada Digital Marketing. Digital Marketing
itu sendiri mempunyai arti memasarkan atau mempromosikan sebuah brand
atau produk melalui dunia digital atau internet. Maka dalam bab ini akan
membahas lebih dalam mengenai hasil dari yang peneliti peroleh melalui
metode wawancara dengan narasumber/informan ownernya langsung yaitu
Sena Senjani S.Ikom dengan teori STP ( Segmentation, Targeting,
Positioning ) berikut analisis berdasarkan data yang peneliti peorleh :
1. Segmentasi
Segmentasi dimaknai sebagai proses atau tahapan dalam membuat
sebuah strategi pemasaran. Segmentasi pasar ialah sebagai proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok atau segmen-segmen. Kelompokkelompok
tersebut sesuai dengan kesamaan juga dengan berbagai perbedaan.
Pengelompokan segmentasi pasar yang digunakan Asbhoel yaitu
Segmentasi Demografi dalam segmentasi ini peneliti memperoleh
data bahwa yang menjadi fokus utama Asbhoel dalam memasarkan
setiap produknya yaitu kepada semua kalangan masyarakat muda
maupun tua. Bahkan hampir tidak ada Batasan baik itu pria maupun
wanita semuanya bisa menggunakan produk tersebut. Akan tetapi,
menurut informan konsumen yang paling berminat dan tertarik pada
produk Asbhoel ada pada usia remaja seperti SMA ataupun SMP.
Untuk Segmentasi Geografi merupakan pembagian pasar
berdasarkan dari berbagai perbedaan, seperti negara bagian, wilayah,
kota, serta desa yang dinilai memiliki nilai potensial dan
menguntungkan. Dalam hal ini peneliti memperoleh data bahwa
Asbhoel hanya memfokuskan daerah yang ada di Bandung saja. Akan
tetapi Asbhoel berencana melakukan strategi marketing melalui

17
pembuatan aplikasi sehingga membuat para konsumen dalam dalam
bertransaksi online sekaligus penyebaran informasi mengenai Asbhoel
akan tersebar luas.
Segmentasi Psikografi ialah pengelompokan konsumen
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, nilai kehidupan yang dianut dan
kepribadian. Dalam segmentasi psikografi pengelompokan konsumen
tidak ditentukan, bagi Asbhoel sendiri tidak ada perbedaan kelas sosial
tinggi maupun rendah. Semua yang memakai produk dari Asbhoel
semuanya sama memiliki karakternya masing – masing. Begitulah yang
dikatakan oleh informan yang peneliti peroleh.
Segmentasi berdasarkan perilaku dapat dibagi berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan konsumen terhadap
suatu produk. Dalam hal ini Pada pemasaran digital Asbhoel
menggunakan kelompok segmentasi berdasarkan perilaku konsumen
dengan penentuan variabel yang lebih spesifik yaitu variabel tingkat
penggunaan serta kepuasan konsumen terhadap pemakaian produk
Asbhoel.
2. Targeting
Untuk targeting sendiri Asbhoel dalam melakukan tahap
pemasarannya yaitu melalui media social Instagram dengan target
seluruh masyarakat pri maupun wanita, tidak hanya itu bahkan untuk
target usia yaitu yang menjadi fokus utamanya yaitu para remaja seperti
SMP dan SMA ataupun kuliah. Meskipun ada sebagian orang dewasa
juga akan tetapi konsumen yang paling banyak dijumpai yaitu para
kaula muda. Tidak ada batasan untuk target di bagian penghasilan setiap
konsumen.
3. Positioning
Positioning adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan. Usaha
perusahaan dalam mendesain produk-produknya untuk dapat
menciptakan kesan dan image yang baik dipikiran konsumen sesuai
dengan yang diharapkan. Dalam hal ini Asbhoel selalu menciptakan
produk – produk yang bermacam – macam dan sealu memperbaharui

18
sesuai dengan trendi terkini bahkan Asbhoel selalu mencoba untuk
melakukan yang terbaik bagi konsumen dari mulai pelayanan dan lain
– lain dengan tujuan agar tercipta citra yang baik bagi Asbhoel.

3.3. Peta Hasil Riset


Strategi Marketing Public Relations

Strategi Marketing yang dilakukan oleh Asbhoel yaitu dengan mengadakan


kegiatan promosi berupa diskon, by one get one, hingga cash back ataupun
program FYES (Final Year and Sale). Segala sesuatu informasi disebarkan
melalui Media Social Instagram.

Penyampaian Strategi Markting Public Relation Asbhoel

Dalam penyebaran setiap informasi Asbhoel melakukan Strategi Marketing


melalui salah satu Media Social Instagram. Hal tersebut dilakukan karena
pada Era Digital seperti sekarang ini karena kebanyak dari masyarakat
menggunakan Media Social Instagram merupakan media yang paling
proper dan informasi paling lengkap yang mudah diperoleh. Bahkan
melalui berbagai fitur – fitur seperti Instagram Stories, Feeds Instagram,
IGTV ataupun Explore Instagram.

SEGMENTASI TARGETING POSITIONING

• Demografi fokus Yang menjadi fokus Memberikan layanan


utamanya ada pada utama Asbhoel dalam yang terbaik dan
kaum remaja. hal targeting yaitu desain produk yang

19
• Demografi yaitu pengguna Instagram di selalu diperbaharui
baru memfokuskan semua kalangan sesuai kebutuhan
di daerah Bandung. masyarakat baik itu konsumen dan trendi
• Psikografi untuk para kaula muda terbaru
kelas sosial tidak di atupun dewasa.
tentukan, semua
konsumen sama dan
tidak ada pembeda.
• Perilaku dengan
penentuan variabel
yang lebih spesifik
yaitu variabel
tingkat penggunaan
serta kepuasan
konsumen terhadap
pemakaian produk
Asbhoel.

EVALUASI

Dilakukan setiap seminggu sekali dengan menggunakan metode


pembagian kuisioneryang diberikan kepada konsumen yang membeli
produk Asbhoel secara ofline dan untuk pembelian online digunakan
tahap evaluasi dengan Q&A yang ada di dalam filter Instagram di akun
Media Social Instagram Asbhoel.

20
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari hasil riset penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui
Media Social Instagram dapat dilihat memiliki nilai yang cukup efektif,
melihat di era digital seperti sekarang ini masyarakat hamper semuanya
memiliki akun media social. Selain segala informasi dapat diperoleh dengan
cepat dan mudah, Media Social Instagram pun bisa dipakai dalam dunia bisnis
salah satunya dalam hal Strategi Marketing Public Relations.Hal tersebut pula
yang membuat
Asbhoel memilih Media Social Instagram dalam hal penyebaran sebuah
informasinya. Melalui berbagai fitur yang ada pada media tersebut. Hingga
akhirnya penerapan Strategi Marketing Asbhoel pun menjadi lebih mudah
dan menarik, segala sesuatu informasi program – program promosi yang
diadakan oleh Asbhoel hamper seluruhnya terdapat di akun media Social
Instagram @Asbhoel. Bahkan tidak perlu khawatir karena dari hasil survey
yang peneliti temui dapat disimpulkan bahwa dengan hanya penggunaan
Media Sosial Instagram seluruh kegiatan promosi pun akan terorganisir
sebagaimana pengelolaan dari masing – masing pemilih perusahaan.
Perusahaan yang sering berinovasi dan melakukan tindakan serta
memanfaatkan setiap peluang yang ada akan lebih unggul dari competitor
lainnya.

5.1. Saran
Dalam hal ini peneliti memerikan beberpa saran kepada pihak Asbhoel
sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada pihak perusahaan dari Asbhoel untuk terus
melakukan berbagai inovasi produk dan program promosi serta
memperluas jangkauannya terhadap penyebaran informasinya.
2. Diharapkan pihak perusahaan Asbhoel melakukan terobosan –
terobosan yang menarik

21
3. Sedangkan untuk peneliti tersendiri diharapkan agar senantiasa
melakukan berbagai penelitian lainnya dengan sebaik baiknya
Bahkan sedikit saran yang peneliti kutip dari hasil wawancara dengan
owner dari Asbhoel doa menjadi hal paling penting dalam menjalankan
sesuatu baik itu berbisnis dll. Setelah itu selalu memanfaatkan setiap peluang
yang ada karena perlu dipungkri bahwa peluang tidak selalu datang kedua
kalinya selalu melakukan inovasi – inovasi dan yang paling penting harus
sesuai dengan fashion.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, TW. 1971. An Introducction To Multivariate Statistical Analysis Second.


Edition. John Wiley and Sons: New York.
Ardianto, Dani Yuniar. 2009. “Penerapan Metode Survey, Question, Read, Ricite,
and Review (SQ3R) pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X5 SMA Muhammadiyah 1
Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi S1 (tidak diterbitkan). Surakarta:
FKIP UMS.
Ardianto, Elvinaro dkk. 2009. Komunikasi Massa; Suatu Pengantar. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: RinekaCipta.
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basu Swastha Dharmmesta, Drs. & Drs. T. Hani Handoko (1982), Manajemen.
Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, B PFE-Yogyakarta.
Basu Swastha, DH dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty.
Berlo, David K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to. Theory
and Practice.
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2011. Pemasaran. Salemba
Empat, Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT. Citra Aditya Bakti.
Gerbner, G. 1967. Mass Media and Human Communication Theory. Human
Communication Theory, F. E. X. Dance, editor. New York: Holt, Rinehart, &
Winston.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi II, BPFE,.
Yogyakarta.
Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.

23
Hovland, Carl I., Irving K. Janis, and Harold H., Kelley (1953), Communication
and. Persuasion, New Haven, CT: Yale
Kartajaya, Hermawan, 2008, Newwave Marketing, Gramedia Pustaka Utama,.
Jakarta.
Kasali, Rhenald. 2011. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan.
Positioning. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip - prinsip Pemasaran. Edisi. 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1,.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Oskamp, S. 1977, Attitudes and Opinions, Englewood Cliffs, Prentice-Hall, Inc.
Sanjaya, Ridwan dan Josua Tarigan. (2009). Creative Digital Marketing.
Jakarta: PT Elex.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Thoyibie, L. 2010. Psikologi Social Media. http://komunikasi-indonesia.org.

24
LAMPIRAN

JOB DESCRIPTION
4. Muhamad Syamsul Muarif 10080016406
Bertugas untuk melakukan wawancara sekaligus penyusunan laporan.
5. Bilal Ainun Najib 10080016396
Berugas dalam penyusunan laporan makalah.
6. M. Fikri Sabarsyah 10080016381
Berugas dalam penyusunan laporan makalah.
7. Kinggi Larok 10080016332
Berugas dalam penyusunan laporan makalah.

FOTO
Keterangan : Foto tersebut diambil pada 16 Desember 2019.

25
26

Anda mungkin juga menyukai