Anda di halaman 1dari 7

Digitalisasi Pemasaran Dalam Upaya Optimalisasi Pendapatan Umkm Di

Desa Saptorenggo

ABSTRAK

Pemasaran adalah kegiatan bisnis yang dapat berubah secara dinamis. Pemasaran berperan dalam
hal riset dan pengembangan produk agar produk selalu up to date dan dapat memenuhi
kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Pemasaran digital merupakan inovasi baru untuk
pemasaran yang didorong oleh elemen digital. Salah satu tujuan pemasaran digital adalah untuk
meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Dalam ekonomi masyarakat yang biasanya
tergabung dalam UMKM perlu meningkatkan kemampuan pemasaran agar mampu bersaing
dengan UMKM lainnya. Guna meningkatkan keunggulan bersaing, maka UMKM perlu
meningkatkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi pemasaran yang sedang berkembang
saat ini. Digitalisasi sangat diperlukan oleh masyarakat dalam daya saing ekonomi di era
kemajuan dunia yang ada. Pada penelitian ini peneliti menerapkan metode kualitatif, yakni
penelitian yang menggunakan deskriptif dalam penjabaran hasilnya bukan dengan penekanan
pada proses yang diukur dengan data angka dan sejenisnya. Penelitian ini bertujuan guna
meningkatkan pemahaman terkait digitalisasi pemasaran dan pembukuan keuangan digital
kepada UMKM di Desa Saptoreggo. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu masyarakat dapat
membuat usaha mereka lebih dari satu varian serta dapat menggunakan media sosial untuk
meningkatkan pangsa pasar yang lebih luas dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan
masyarakat dalam pencatatan keuangan usaha dan penyusunan laporan keuangan.

Kata Kunci: Pemasaran, Digital, UMKM

PENDAHULUAN

Pemasaran adalah kegiatan bisnis yang dapat berubah secara dinamis. Pemasaran
berperan dalam hal riset dan pengembangan produk agar produk selalu up to date dan dapat
memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan
penjualan dan laba usaha.1 Seiring dengan perkembangan teknologi, dikenal adanya istilah
Digital Marketing atau pemasaran digital. Pemasaran digital merupakan inovasi baru untuk
pemasaran yang didorong oleh elemen digital. Salah satu tujuan pemasaran digital adalah untuk
meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Kemandirian ekonomi masyarakat sangat

1
Anonim, “Peran Pemasaran Dalam Bisnis,” KH08.com, 22 September 2021, diakses 21 Januari 2023,
https://kh08m.com/2021/09/22/peran-pemasaran-dalam-bisnis/#:~:text=Selain%20berperan%20sebagai%20sales
%20dan,meningkatkan%20penjualan%20dan%20laba%20perusahaan.
diperlukan guna meningkatkan pemberdayaan rumah tangga dan ketahanan ekonomi masyarakat
dalam mengisi pembangunan nasional.

Dalam kondisi pasca pandemi seperti ini, digitalisasi pemasaran mampu menunjang
kemandirian ekonomi terutama bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Kemandirian ekonomi sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarganya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang ada dalam pengelolaan ekonomi
kreatif yang dituangkan melalui Undang-Undang Nomor 24 tahun 2019 yang bertujuan untuk
mengoptimalkan kreativitas sumber daya manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu
pengetahuan, dan/atau teknologi.

UMKM perlu meningkatkan kemampuan pemasaran agar mampu bersaing dengan


UMKM lainnya. Guna meningkatkan keunggulan bersaing, maka UMKM perlu meningkatkan
adaptasi terhadap perkembangan teknologi pemasaran yang sedang berkembang saat ini, seperti
kemampuan dalam bermedia sosial. Fungsi media sosial dalam penjualan produk usaha saat ini
telah bergeser dan mengalami perkembangan, yakni dari fungsi untuk komunikasi antar individu
atau komunikasi dengan customer, sekarang beralih fungsi menjadi bagian penting dalam
pemasaran, khusunya pemasaran online maupun digital marketing. Di era industry 4.0 saat ini,
tanpa meningkatkan kemampuan dalam pemasaran online atau digital marketing, maka daya
saing UMKM akan ketinggalan.2

Adapun Desa Saptorenggo yang terletak di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Malang,
memiliki penduduk yang didominasi bergerak di sektor ekonomi sebagai pelaku bisnis dan
UMKM khususnya usaha industri kecil dan industri rumah tangga yang memiliki prospek untuk
berkembang. Akan tetapi, masih minimnya pengetahuan penduduk akan digital, maka hal
menjadi alasan khusus terhambatnya perkembangan usaha tersebut.

Dalam memasarkan produk usahanya, beberapa pelaku UMKM di Desa Saptorenggo


telah mencoba mendayagunakan teknologi digital, namun masih banyak pelaku UMKM yang
memasarkan produk usahanya dengan menitipkannya ke pasar-pasar atau orang lain sehingga
jangkauan penjualan yang disasarkan kurang luas. Hal ini berimplikasi pada pemasukan
pendapatan yang kurang optimal dengan produk yang dipasarkan. Oleh sebab itu, perlu adanya
2
Siti Asiyah, dan Kartika Rose Rachmadi, “Digitalisasi Pemasaran Melalui Sosial Media Marketing Pada Pelaku
UMKM Guna Peningkatan Pendapatan,” Reswara, no. 2(2022): 443
asistensi lebih lanjut untuk mensosialisasikan kepada pelaku UMKM di Desa Saptorenggo
terkait krusialnya upaya mendayagunakan digitalisasi pemasaran sebaik mungkin pada produk
usaha pelaku UMKM di Desa Saptorenggo.

Upaya sosialisasi digitalisasi pemasaran terhadap pelaku UMKM di Desa Saptorenggo ini
memiliki tujuan jangka panjang untuk memotivasi pelaku UMKM dalam mengembangkan
penjualan melalui peningkatan kemampuan digitalisasi pemasaran atau keterampilan
memasarkan produk secara online. Sehingga pelaku UMKM bisa memperluas jangkauan daerah
pemasarannya dan tercapai kemandirian ekonomi keluarga.

METODE PENELITIAN

Dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah metode sangat dibutuhkan untuk melakukan
sebuah penelitian agar penelitian tersebut terarah dan terstruktur. Pada penelitian ini peneliti
menerapkan metode kualitatif, yakni penelitian yang menggunakan deskriptif dalam penjabaran
hasilnya bukan dengan penekanan pada proses yang diukur dengan data angka dan sejenisnya3.

A. Objek Penelitian
Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Peneliti menggunakan UMKM sebagai objek utama karena peneliti menemukan beberapa
persoalan di Desa Saptorenggo, salah satunya yakni masih minimnya pengetahuan digital
marketing.
B. Jenis Penelitian
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke
tempat yang bersangkutan. Metode jenis inilah yang digunakan oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitiannya.4 Selain itu peneliti juga menggunakan metode keperpustakaan
(Library Research) dimana untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid sebagaimana
tujuan peneliti, maka peneliti menjadikan referensi keperpustakaan sebagai pelengkap
datanya.5 Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang
mampu mendapatkan data deskriptif dari responden yang bersangkutan.
3
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam : Konsep dan Penerapan. Hlm 158
4
Kartini Hartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Mau, 1990) hlm. 32
5
Wahyu Ismatulloh,
C. Sumber Data
Asal mula diperoleh subjek disebut dengan sumber data. Sumber data sangat penting dalam
sebuah penelitian karena dari sinilah peneliti mampu mengetahui kevalidan data yang
diperoleh dan diteliti. Sumber data terbagi menjadi dua, yakni:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang didapatkan peneliti dengan cara terjun langsung ke
lapangan.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang didapat peneliti sebagai pelengkap, seperti buku,
kitab, jurnal yang menjadi referensi tambahan untuk tema yang diteliti.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa Teknik pengumpulan data, yakni:
1. Wawancara, dimana peneliti bertukar informasi dengan responden melalui tanya jawab
mengenai tema yang dibahas secara langsung.6
2. Observasi, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang
bersangkutan sehingga mendapatkan hasil penelitian
3. Dokumentasi, dimana peneliti memperoleh data yang berbentuk gambar atau karya
monumental dari responden yang masih ada kaitannya dengan tema yang diangkat.7
E. Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan dalam mencari dan menentukan data secara sistematis
yang didapatkan dari dokumentasi, wawancara dan berbagai hal yang didapatkan selama
pengumpulan data8. Proses ini menggunakan dua langkah, yakni:
1. Redukasi Data, dimana peneliti akan meringkas dan memfilter data yang dianggap penting
dan memiliki keterkaitan dengan judul dan tujuan penelitian.
2. Penyajian Data, dimana peneliti berfokus menyajikan data yang diperoleh dalam bentuk
uraian singkat dan lainnya yang dianggap relevan dengan metode yang digunakan.
3. Penarikan Kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam penelitian dimana peneliti sudah
bisa menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan rumusan masalah yang
ditentukan diawal penelitian.

6
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, cet. III (Bandung: Alfabeta, 2007) hlm. 72
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018) hlm. 240
8
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Prof. Dr. Sugiono)
PEMBAHASAN

Dewasa ini teknologi digital merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari termasuk dalam kegiatan berwirausaha. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan di Desa Satorenggo Kecamatan Pakis, kami segenap mahasiswa KKM UIN Malang
berupaya untuk menambah wawasan digital marketing bagi pelaku usaha dengan
menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Digital Marketing bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)” yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Januari 2023 di Pendopo Desa
Saptorenggo. Dalam sosialisasi ini kami mengusung dua narasumber yakni Ibu Nihayatu
Aslamatis Solekah, SE. MM. dan Ibu Sri Andriani, SE. M.Si. selaku dosen Fakultas Ekonomi
UIN Malang sekaligus pendamping dan pemberdaya UMKM.

Sasaran pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini yakni para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) yang tersebar di beberapa dusun di Desa Saptorenggo. Penetapan sasaran
ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kepada para pelaku usaha terkait manfaat dan
kegunaan media sosial untuk mengembangkan dan menambah omzet usaha mereka. Berbagai
macam jenis usaha yang menghadiri acara ini masih menjalankan pemasaran secara offline
berdasarkan pesanan yang masuk dengan sistem pre-order, menjual produk di pasar, menjual
produk di rumah pribadi, dan lain sebagainya.

Kegiatan sosisalisasi ini diawali dengan proses registrasi yang dihadiri sejumlah 11 orang
kemudian dilanjutkan dengan prosesi pembukaan dengan sambutan Ketua Pelaksana dan
sambutan Kepala Desa Saptorenggo. Adapun prosedur pelaksanaan digitalisasi UMKM ini
yakni: Melakukan pemaparan materi terkait pentingnya digitalisasi pemasaran di era revolusi
industry 4.0; melakukan pelatihan branding produk melalui sosial media yakni facebook,
instagram, dan whatsapp yang dapat menarik minat konsumen terhadap produk yang telah
dihasilkan; melakukan pemaparan materi tentang strategi pemasaran melalui media sosial agar
dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha; melakukan pelatihan pembuatan desain logo
dengan menggunakan aplikasi canva sebagai label usaha agar lebih menarik konsumen;
melakukan sosialisasi tentang pembukuan keuangan digital untuk mengelola keuangan dengan
mengguanakan Siapik, yakni aplikasi pencatatan informasi keuangan yang dapat membantu
UMKM dalam pembukuan dan pencatatan setiap transaksi keuangan; melakukan pelatihan
penentuan titik koordinat usaha di aplikasi google maps, dan juga melakukan sosialisasi tentang
perizinan usaha dan sertifikasi halal.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari peserta sosialisasi, hambatan yang dialami
terkait digital marketing yakni kurangnya pemahaman terkait penggunaan tekonologi atau yang
biasa dikenal dengan gaptek. Hambatan ini menjadi arah tindak lanjut kegiatan sosialisasi yang
telah dilaksanakan dengan melakukan pendampingan secara langsung terhadap UMKM yang
hadir dalam acara ini.

Awal dari pendampingan yang kami lakukan yakni dengan membimbing langsung
mengurus perizinan usaha melalui website https://oss.go.id/ dan juga melakukan proses
sertifikasi halal yang juga dibantu oleh lembaga Halal Center UIN Malang. Untuk menunjang
branding usaha, kami melakukan pendampingan langsung pembuatan social media, penentuan
titik koordinat di google maps, dan pembuatan desain logo usaha. Akan tetapi karena singkatnya
rentang waktu pelaksanaan KKM yang hanya berlangsung selama 5 minggu terhitung sejak
tanggal 19 Desember 2022 sampai dengan 22 Januari 2023 menyebabkan tidak
memungkinkannya menjangkau ke seluruh UMKM di Desa Saptorenggo. Sesuai dengan tema
KKM UIN Malang 2023 yakni “Membangun Desa Berkelanjutan”, maka kami akan
menindaklanjuti pendampingan terhadap UMKM setelah kegiatan KKM usai.

Adapun setelah mengikuti sosialisasi tentang digital marketing, diharapkan para pelaku
UMKM di Desa Saptorenggo ini mampu:

a. Menggunakan teknologi informasi secara maksimal sehingga dapat membantu pengembangan


usaha dan dapat bersaing secara global di era revolusi industry 4.0
b. Dapat mengaplikasikan digital marketing dalam usahanya melaui media social untuk
menjangkau konsumen lebih luas dan dapat meningkatkan omzet penjualan.

KESIMPULAN

UMKM merupakan salah satu penunjang ekonomi bagi negara berkembang seperti
Indonesia. Penyerapan tenaga kerja dan perputaran perekonomian sangat terbantu dengan adanya
UMKM. UMKM cukup menjamur di Indonesia, salah satunya di Desa saptorenggo. Kegiatan
pemberdayaan UMKM di Desa Saptorenggo telah berjalan namun belum optimal karena
kurangnya antusias pelaku UMKM dan informasi mengenai pemasaran digital yang perlu
ditingkatkan pengetahuannya dalam berwirausaha. Maka dari itu, perlunya inovasi dan
knowledge sharing mengenai UMKM terutama terkait digital marketing.

Penelitian ini menunjukkan adanya beberapa poin yang tidak diterapkan oleh peserta
UMKM di Desa Saptorenggo, seperti penggunaan sosial media yang tidak hanya berfungsi agar
komunikasi lebih efektif namun juga berperan esensial dalam pemasaran produk agar dapat
dijangkau lebih luas. Melalui kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan diharapkan UMKM di
Desa Saptorenggo mampu berkembang dengan baik dalam menerapkan hal-hal yang belum
terpenuhi sebelumnya, contohnya mampu menjangkau pemasaran yang lebih luas dengan
menerapkan digitalisasi pemasaran yang berimplikasi pada pemasukan pendapatan dapat
terpenuhi secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai