Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK

(EMA 412M)
RANGKUMAN MATERI KULIAH (RMK)
“Review Jurnal Internasional Pada Kasus UMKM Berbasis Digital”
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Dra. Desak Ketut Sintaasih, M.Si.

Oleh:
Kelompok 4

1. Ni Luh Putu Sopy Devina Putri (2107521033/13)


2. Ni Luh Sri Juniari (2107521050/16)
3. Ni Luh Made Chintya Dewi (2107521064/18)
4. Komang Sagita Putri (2107521253/27)
5. Kadek Sintya Purnama Dewi (2107521305/34)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Nama Jurnal International Journal of Multicultural and
Multireligious Understanding
Jil., Edisi., Tahun, Hal Jilid 8, Edisi 6, Tahun 2021, Halaman: 328-335
Judul Engage Your Customers During the Pandemic: The
Impact of Social Media-Instagram Usage to Micro-
Small Medium Interprises (MSMEs) in Indonesia
Nama Penulis Cesya Rizkika Parahiyanti dan Arum Prasasti
Reviewer Ni Luh Putu Sopy Devina Putri
Ni Luh Sri Juniari
Ni Luh Made Chintya Dewi
Komang Sagita Putri
Kadek Sintya Purnama Dewi
Hari/Tanggal Reviewer Senin, 12 Desember 2022

1. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, termasuk
sektor ekonomi dan perdagangan di Indonesia. Mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Untuk
Percepatan Penanganan COVID-19, PSBB mencakup pembatasan aktivitas
tertentu penduduk di suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19,
termasuk pembatasan pergerakan orang-orang dan/atau barang untuk
provinsi atau kabupaten/kota tertentu untuk mencegah penyebaran COVID-
19. Pembatasan ini juga mencakup kegiatan di sekolah, tempat kerja, tempat
ibadah, dan/atau di tempat atau fasilitas umum. Peraturan ini menjadi
perhatian para pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang merupakan salah satu penggerak perekonomian di
Indonesia.
Menteri UKM menyebutkan ada sekitar 37.000 UMKM yang
melaporkan kondisinya sangat parah terdampak pandemi ini, ditandai
dengan sekitar 56% melaporkan masalah penjualan, 22% melaporkan
masalah dengan aspek pembiayaan, dan 15% melaporkan masalah distribusi

1
barang, dan 4% melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku. Selain itu,
penurunan angka penjualan juga disebabkan oleh menurunnya sifat
konsumtif masyarakat dan himbauan pemerintah untuk menghindari
keramaian sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih berdiam diri di
rumah. Kepulangan mahasiswa ke kampung halaman juga menjadi faktor
lain yang turut menyebabkan turunnya penjualan UMKM di beberapa sektor
seperti sektor makanan dan minuman seperti kafe dan restoran di berbagai
kota besar di Indonesia. Menteri UKM juga melihat perubahan perilaku
konsumen dan peluang pasar online selama kebijakan PSBB.
Platform digital yang berkembang pesat dan menawarkan berbagai
manfaat untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah media sosial. Media sosial mewakili
bentuk media baru, memungkinkan pemilik media sosial untuk membuat
dan mendistribusikan konten merek mereka sendiri dengan cara yang lebih
kreatif dan inovatif. Fitur-fitur yang tersedia di media sosial dapat
membantu dalam menciptakan identitas merek. Setelah itu, pengguna dapat
terus membuat konten pemasaran untuk memperkuat identitas merek
mereka. Konten pemasaran ini merupakan strategi pemasaran di mana
pengguna dapat merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten
yang dapat menciptakan komunikasi dengan pasar sasaran, dari mana
kesadaran merek akan terbentuk dan memungkinkan peningkatan peluang
peningkatan keterlibatan.
Instagram adalah media sosial yang dilengkapi dengan fitur-fitur
pendukung seperti profile, followers, hashtag, push notification, dan dapat
dihubungkan dengan jejaring sosial lain, tag lokasi, dan sebagainya.
Instagram juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
bersosialisasi hingga melakukan aktivitas bisnis. Instagram digunakan oleh
para pebisnis untuk mempromosikan usahanya dengan berbagi informasi
melalui foto dengan caption sebagai penjelasannya. Fitur komentar di
Instagram juga dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk berinteraksi dengan
konsumennya guna membangkitkan kepercayaan konsumen. Selain itu,
Instagram memiliki social media analytics berupa Insights yang dapat

2
membantu menemukan strategi content marketing terbaik. Instagram
menjadi media sosial yang cukup populer di kalangan UMKM di Indonesia
di masa pandemi Covid-19.

2. Teori dan Hasil-hasil Sebelumnya


Menurut Kotler & Armstrong (2004), pemasaran online adalah sisi
pemasaran dari e-commerce yang terdiri dari pekerjaan perusahaan untuk
mengkomunikasikan, mempromosikan, dan menjual barang atau jasa
melalui internet. Bagi para pelaku bisnis, hal ini membawa banyak potensi
dan peluang untuk digunakan sebagai media memasarkan produknya. Salah
satu strategi pemasaran online yang dapat digunakan oleh para pebisnis
adalah penggunaan media sosial.
Media didefinisikan sebagai sarana komunikasi (Laughey, 2007).
Sedangkan kata sosial berarti tindakan sosial atau tindakan yang
memberikan kontribusi dari setiap individu kepada masyarakat. Pernyataan
tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya media atau perangkat lunak sosial
lainnya merupakan produk dari proses sosial (Durkheim dalam Fuchs,
2014). Williams, dkk. (2012) menambahkan bahwa media sosial memiliki
peran bagi penggunanya untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan
pengguna lainnya.
Masih sedikit penelitian yang membahas tentang efektivitas media
sosial yang digunakan pada UMKM, namun penelitian terkait yang
dilakukan untuk skala yang lebih besar sudah banyak dilakukan.

3. Penyusunan Hipotesis
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut peneliti merumuskan
hipotesis penelitiannya yang digunakan sebagai dugaan jawaban sementara
atas persoalan yang dibahas. Dalam hal ini hipotesis peneliti yakni bahwa
media sosial tidak berdampak besar pada kinerja UKM karena sebagian
besar bisnis hanya melakukannya karena mengikuti tren persaingan saat ini.

3
4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
observasi. Observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur yang
sudah dirancang secara terperinci dan detail. Metode observasi yang
digunakan dalam mengelola hasil adalah menggunakan analisis isi. Analisis
isi merupakan suatu teknik penelitian kualitatif dengan menekankan isi
komunikasi dibandingkan dengan perilaku fisik atau objek. Selain itu,
penelitian ini juga menggunakan analisis konten karena sesuai dengan
permasalahan yang diambil dalam penelitian ini yaitu menilai seberapa
efektif penggunaan content marketing dalam meningkatkan penjualan
UMKM di masa pandemi Covid-19. Kegiatan obeservasi tersebut
dilaksanakan selama 45 hari.
a. Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen yang
digunakan adalah penggunaan instagram sedangkan variabel
dependennya adalah UMKM di Indonesia
b. Sempel
Dalam penelitian ini menggunakan 4 UMKM yang menggunakan
akun instagram dan melakukan aktivitas di media social.
c. Teknik Analisis
Teknik analisis yang dialakukan adalah analisis faktor dan analisis
regresi konten yang dipilih penulis sesuai dengan permasalahan yang
diambil penulis yaitu menilai seberapa efektif penggunaan content
marketing dalam meningkatkan penjualan UMKM di masa pandemi
Covid-19. Kegiatan observasi dilakukan selama 45 hari.

5. Hasil dan Pembahasan


Empat UMKM yang dijadikan objek observasi berada di 4 kota
berbeda yang tersebar di seluruh Indonesia. Setelah mengamati UMKM
tersebut selama 45 hari, penulis menganalisis dan menemukan beberapa
temuan serupa dan beberapa temuan unik di satu UMKM yang tidak

4
ditemukan di UMKM lainnya. Keempat UMKM tersebut mengoptimalkan
media sosial dengan menggunakan aplikasi Instagram. Dalam penggunaan
Instagram terdapat tiga fokus kegiatan yang dilakukan. Pertama,
optimalisasi keterlibatan pelanggan yang dilakukan oleh keempat UMKM
yaitu MA, MB, MC, dan MD, berfokus pada kegiatan yang sama di media
sosial, yaitu customer engagement. Customer engagement dapat
ditingkatkan dengan bantuan fitur-fitur yang sudah tersedia di media sosial
dan melalui beberapa kegiatan yakni psikologi warna induksi dan
memposting informasi intelektual.
Psikologi warna diimplementasikan dengan pemilihan tema pada
gambar sesuai kategori produk. MA sebagai penjual produk kecantikan
berupa skincare menekankan penggunaan warna pink sebagai warna
dominan postingan di Instagram. Pemilik menilai psikologi warna dapat
menarik pengguna Instagram untuk mengunjungi profil bisnis penjual.
Warna pink dipilih MA karena melambangkan cinta, feminisme, dan juga
wanita. Beberapa warna pendukung lainnya juga dipilih antara lain
penggunaan warna hijau sebagai simbol kepercayaan diri sebagai produk
kecantikan yang ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan diri bagi
konsumennya. Penataan foto di media sosial dengan menggunakan
psikologi warna juga dilakukan oleh MC yang bergerak di bidang jasa yaitu
cafe. Pemilik merasa penggunaan warna senada pada postingan di
Instagram dapat menarik lebih banyak pengguna yang akan berkunjung ke
Instagram bisnisnya. Tak hanya itu, karena bergerak di industri jasa, pemilik
MC juga mengedepankan suasana dan tempat digunakan sebagai konten.
Informasi intelektual yakni pemberian pos alternatif berupa
informasi, baik informasi produk maupun pengetahuan lain yang masih
berkaitan dengan produk, merupakan temuan unik dalam observasi ini. Baik
MA, MB, MC, maupun MD secara konsisten memberikan pos-pos berupa
pendidikan, baik pendidikan tentang produk maupun pendidikan yang
berkaitan dengan hal-hal lain yang masih berkaitan dengan produk. MA
setiap minggu membagikan tips kecantikan. MB yang menjual produk
makanan juga menyediakan konten informatif berupa 'Tahukah Anda?'

5
berisi konten edukasi tentang apapun yang memiliki korelasi dengan
produk. Pemilik MB menyebutkan ada temuan menarik terkait postingan
intelektual ini. Mereka mencoba melakukan analisis komparatif terhadap
dua foto yang berbeda. Foto pertama lebih mengedepankan estetika
sedangkan foto kedua lebih mengedepankan konten pendidikan. Foto
pertama mendapat lebih banyak suka dari pada foto kedua. Namun melalui
fitur Instagram bisnis, pemilik menemukan bahwa kunjungan profil pada
foto kedua jauh lebih banyak, dan jumlah pengikut juga meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah kunjungan pada profil media sosial. MC yang
bergerak di bidang jasa, juga postingan dengan tipe intelektual. MC
konsisten memberikan konten edukasi seperti pengetahuan tentang kopi dan
manfaatnya, sejarah croissant sebagai salah satu menu yang ditawarkan di
cafe, dan sebagainya. Hal serupa juga dilakukan MD dengan membagikan
postingan berisi konten terkait protokol Kesehatan di era pandemi ini. Hal
ini dimaksudkan agar followers dan pengunjung profil media sosialnya
selalu ingat untuk tetap menjaga protokol Kesehatan. Lebih lanjut, melalui
postingan ini, pemilik ingin menunjukkan bahwa MD tetap menjalankan
bisnisnya sesuai dengan peraturan pemerintah selama pandemi.
Kedua, yakni sorotan konten yang digunakan untuk meningkatkan
pemasaran yang dilakukan yakni MB menggunakan fitur ini sebagai bentuk
konsistensi pemasaran konten yang diposting setiap hari. Pemilik
mengkategorikan highlight ke dalam konten seperti tips, pricelist, cara
pemesanan, testimonial, dan info produk melalui 'tahukah Anda'. MC juga
menggunakan fitur highlight untuk mengoptimalkan penggunaan media
sosial mereka. Beberapa highlight yang digunakan MC antara lain
testimonial, cara pemesanan dan pengiriman lintas kota, lokasi cafe, kuis,
kemitraan, event terkini, dan konten tentang pengetahuan tentang kopi.
Terakhir yakni tolak ukur merek popular sebagai benchmark yang
sudah disediakan dengan mudah dan gratis pada fitur Instagram. MC
menggunakan fitur kolom pencarian di Instagram untuk melakukan
benchmarking dengan cafe di kota tempat mereka berdiri. Kegiatan
benchmarking ini dilakukan untuk mencari referensi pembuatan konten,

6
melihat tren terkini bisnis cafe, dan mengamati aktivitas kompetitor. Meski
bersaing satu sama lain, pemilik MC menyatakan bahwa pembandingan
sesekali menyebabkan kolaborasi dengan beberapa pesaing. Kerja sama ini
dinilai cukup berharga dalam menjaga bisnis masing-masing di tengah
pandemi Covid-19. Selain itu, knowledge sharing juga biasa dilakukan saat
melakukan benchmarking. Benchmarking melalui media sosial membantu
MC merencanakan pembuatan konten promosi yang baik dengan selalu
mengikuti tren yang ada. Dengan mengikuti tren, MC bisa mengikuti
keinginan pelanggan dalam hal produk dan konten promosi di Instagram.
Referensi Penelitian & Kasus MD juga melakukan kegiatan benchmarking
melalui media sosial. Pemilik mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan
banyak inspirasi konten pemasaran dari akun Instagram bisnis dalam skala
yang lebih besar dalam kategori produk terkait. Dengan mengambil
inspirasi dari akun bisnis minuman Instagram dalam skala yang lebih besar,
MD bisa merancang konten seperti apa yang menarik saat ini. Pemilik juga
melakukan benchmark ke beberapa blogger minuman untuk mengetahui
cara mengambil foto produk minuman yang baik.

6. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari penelitian ini adalah sudah menjelaskan dengan baik
faktor-faktor pendukung fitur-fitur media sosial yang digunakan UMKM
beserta dengan dampaknya. Namun, terdapat pula kekurangan dari
penelitian ini adalah tidak mencantumkan nama UMKM, lokasi UMKM,
serta presentase tiap-tiap faktor yang dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai