Anda di halaman 1dari 27

ii

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK PADA MARKET PLACE SHOPEE
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Andi Djemma Palopo Ankatan 2022)

NABIL FAHMI
18.023.61.201.217

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2023
ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Diterangkan bahwa Proposal bagi Mahasiswa:

Nama : NABIL FAHMI


Nim : 18.023.61.201.0217
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Pemasaran
Judul Skipsi : PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA MARKET
PLACE SHOPEE.

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti Seminar Proposal.

Palopo, Juli 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Nurjannah S.E.,M.Si Munawir, S.E.,M.M


NIDN: NIDN:
1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sudah semakin modern mendorongperubahan
sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti system perdagangan
cara berinteraksi dan system pemasaran. Bisnis dan perdagangan melalui internet
semakin di minati dan berkembang cukup pesat, tingginya minat pada bisnis
berbasis internet tersebut seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dankarena perkembangan system bisnis yang menawarkan berbagai kelebihan dan
kemudahahan, diantaranya kecepatan dan komunikasi yang di dukung oleh
pengguna internet yang semaki mudah. Pada masa lalu internet hanya dapat
diakses melalui computer, namun saat ini internet dapat diakses melalui telpon
genggam, zaman dahulu orang-orang hanyadapat membeli produk atau barang,
penjual dan pembeli harus bertatap muka untuk mendapatkan kesepakatan atau
transaksi dikarenakan jangkauan penjual dan pembeli yang sangat terbatas pada
saat itu.
Dengan adanya kemajuan tekonologi khususnya interntet membuat
keterbatasan jarak, waktu dan biaya dapat teratasi lebih mudah.Saat ini persaingan
di dunia bisnis semakin kompetitif, persaingan tersebut dapat dilihat dari makin
banyaknya ragam produk yang diluncurkan perusahaan untuk dapat
mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha. Kondisi ini menuntut
perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dengan menawarkan sesuatu yang
bernilai lebih, dibandingkan yang dilakukan pesaing. Oleh karena itu para online
shop sudah sangatlah mudah dengan adanya banyak media sosial yang tersebar.

Tidak jarang jika banyak sekali para kaum muda atau mahasiswa yang
menggunakan media social sebagai alat komunikasi pemasaran sebagai cara untuk ”

berjualan online.
“ Dengan kemudahan yang dihadirkan oleh internet, cara berpromosi kini
tidak lagi terbatas. Media sosial hadir sebagai media baru yang digunakan oleh
hampir seluruh pengusaha untuk berinteraksi dengan konsumennya. Hal inilah
yang akhirnya menarik minat perhatian para olshoper, dalam hal ini di kalangan
mahasiswa, untuk mulai berbisnis melalui media sosial. Para mahasiswa yang
2

umumnya dengan modal terbatas, memanfaatkan dengan maksimal penggunaan


media sosial untuk mempromosikan usaha mereka.Dengan memanfaatkan media
sosial untuk strategi pemasaran bisnis online, hal tersebut akan memungkinkan
bagi para mahasiswa untuk memperluas jaringan customer. ”

“ Mengingat banyaknya kalangan mahasiswa yang sering mengakses media


sosial, maka bisnis online pun akan dengan mudah menarik perhatian masyarakat.
Bisnis yang paling sering ditemui secara online umumnya adalah skincare. Media
” “

sosial tidak lagi berperan hanya sebagai alat untuk menghubungkan satu dengan
lainnya, namun beralih fungsi sebagai marketing tools. Instagram merupakan
” “

salah satu aplikasi media sosial yang memiliki banyak pengguna di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri Kehadiran penggunaan kehadiran sosial media telah
membawa banyak perubahan untuk dunia komunikasi dan pemasaran. ”

“ Sosial media tidak hanya menjadi alat untuk berkomunikasi, tetapi juga
menjadi sarana untuk mencari teman, berbagi foto bahkan sebagai sarana promosi
bagi suatu bisnis online shop. Semua hal yang menguntungkan bisa saja terwujud,
” “

asalkan para pelaku usaha online shop bisa memanfaatkan media sosial dengan
cara dan aturan yang tepat agar bisa menjalankan perannya sebagai tempat dan
alat yang tepat.Kegiatan pemasaran menjadi tolak ukur suatu perusahaan dalam
proses penyampaian produk kepada pelanggan serta pencapaian tujuan perusahaan
berupa penjualan produk yang optimal. Sehingga sudah sewajarnya segala

kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan


konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan membeli produk tersebut.
Dan pada akhirnya tujuan perusahaan memperoleh laba dari pembentukan value
akan tercapai.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran hiangga dalam hal
melakukanpenjualan, perusahaan harus memperhatikan setidaknya keempat
unsur,yakni jenis produk yang di produksi oleh perusahaan, selanjutnya Price atau
besar harga untuk jenis produk yang di produksi sesuai target pasar, yang ketiga
yakni Place atau tempat dimana produk yang kita pasarkan di jual yang terakhir
adalah Promotion yakni bagaimana cara perusahaan memperkenalkan produk
yang dijual kepada konsumen.
3

Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang


yang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti
mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian
membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada keputusan
membeli produk tersebut. Keputusan untuk membeli suatu produk sangat
dipengaruhi oleh penilaian atau bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan
permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualits membuat
perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba
meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan brand
image produk yang mereka miliki.
Market Place Shopee menggunakan media sosial sebagai media promosi
dan penjualan. Shopee merupakan online shop yang menawarkan berbagai jenis
produk dan di isi oleh berbagai Toko. Shopee memanfaatkan secara maksimal

media sosial sebagai media komunikasi pemasarannya. Shopee setiap harinya


mempromosikan produk melalui foto dan video yang kemudian di unggah
melalui akun tersebut. Foto dan video yang diunggah berisi jenis-jenis
produk yang telah di desain dengan penggambilan gambar yang menarik dan kata-
kata berisi iklan yang dapat menarik perhatian konsumen jika melihat
unggahannya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Pada Market Place Shopee.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian


ini yaitu bagaimanakah pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian
produk pada Market Place Shopee ?

C. TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian produk
pada Market Place Shopee.
4

D. ManfaatPenelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi Konsumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan oleh


konsumen dalam mengkomunikasikan value produknya di media sosial. ”

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atas sumbangan dalam
kajian ilmu manajemen khususnya mengenai pemanfaatan media sosial sebagai
media komunikasi pemasaran. ”

3. Bagi Penulis
“ Dapat meningkatkan wawasan yang lebih luas tentang strategi pemasaran yang
semakin ketat dan peneliti dapat di dunia digital. ”
5

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. PenelitianTerdahulu
Tasmara, dkk (2021) Pengaruh Media Sosial Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pempek Ikan Tenggiri di Kota Makassar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen yang memutuskan untuk
membeli berdasarkan iklan media sosial dan untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pempek ikan tenggiri di
Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
karakteristik konsumen pempek ikan tenggiri di Kota Makassar berasal dari
berbagai kalangan mulai dari anak muda berusia dibawah 19 tahun hingga orang
tua yang berusia diatas 45 tahun seperti pelajar/mahasiswa, pegawai negeri,
hingga ibu rumah tangga. variabel produk, harga, promosi, tempat, pelayanan, dan
kepercayaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen dengan nilai Fhitung sebesar 20,935 lebih besar
dari nilai Ftabel sebesar 2,205. Secara parsial variabel produk berpengaruh positif
dan signifikan tehadap keputusan pembelian dengan nilai thitung 2,859 > dari
nilai ttabel 1,9876. Koefisien Determinasi (R2) terhadap keputusan pembelian
sebesar 0,591 berarti sebesar 59,1% keputusan pembelian dipengaruhi oleh
produk, harga, promosi, tempat, pelayanan, dan kepercayaan. Sedangkan sisanya
40,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada di dalam penelitian ini.
Lestari (2020) tentang Pengaruh Promosi Media Sosial Terhadap
Keputusan Pembelian Padabutik Missyshop Official di Kota Makassar. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi media sosial terhadap
keputusan pembelian pada Butik Missyshop Official di Kota Makassar. Sampel
menggunakan metode wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat
dengan masalah yang sedang di bahas serta memberikan kuesioner kepada 100
responden sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Data di analisis dengan
menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan enam rumus yaitu Uji
validitas, Uji Reliabilitas, Regresi Linear, Uji T dan Kofisien determinasi dengan
bantuan software SPSS 26 for windows. Hasil menunjukkan bahwa Promosi
Media Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
6

Pada Butik Missyshop Official di Kota Makassar.


Mustapa, dkk (2022) mengenai Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Umkm Jiksau Food. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap keputusan
pembelian pada UMKM Jiksau Food. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel konsumen yang menggunakan
media sosial pada UMKM Jiksau Food sebanyak 97 orang. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purpose sampling. Alat analisis yang digunakan dalam
menguji penelitian ini yaitu uji instrumen, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji
regresi linear. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media sosial
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UMKM Jiksau Food yaitu
dengan nilai t hitung 7,132 > dari t tabel 1,660. Hal ini menunjukan bahwa
UMKM Jiksau Food dapat meningkatkan keputusan pembelian menggunakan
media sosial.
B. Strategi Pemasaran
Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat
penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang
memiiki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena
itu, strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran,alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Pada dasarnya
strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variable-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,positioning, elemen bauran
pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Pemasaran strategi merupakan bagian
integral bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu
organisasi.
Dalam peranan strateginya, pemasaran mencakup setiap usaha mencapai
kesusaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari
pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Faktor lingkungan
yang dianalisa dalam penyusunan strategi pemasar adalah keadaan pasar atau
7

persaingan, perkembagan teknologi, keadaan ekonomi peraturan dan kebijakan


pemerintah, keadaan social budaya dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini
dapat menimbulkan adanya kesempatan atau hambatan bagi pemasar produk suatu
perusahaan, khususnya dalam bidang pemasaran, faktor–faktor lingkungan atau
eksternal adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan.
Sedangkan faktor internal dalam bidang pemasar adalah faktor yang dapat
dikendalikan oleh pimpinan perusahaan umumnya dan pimpinan pemasaran
khususnya yang terdiri dari pokok, harga, distribusi, promosi dan pelayanan.
Tjiptono (2014:6) menyatakan terdapat 2 faktor utama dalam strategi
pemasaran yaitu:
1. Strategi pemasaran merupakan pernyataan (Baik secara implicit maupun
ekspisit) mengenai suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.
2. Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Menurut Kotler (2013:411), hasil penjualan produk dapat dipengaruhi oleh
hal-hal yang sifatnya dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan diharapkan dapat menentukan strategi pemasaran dan
yang sangat penting adalah strategi yang terkait bauran pemasaran (marketing
mix) yang dikenal 4P yaitu product, price, promotion and place/distribution.
C. Pengertian Media Sosial
“ Definisi media sosial menurut beberapa ahli antara lain Kaplan & Haelein
dalam Abbas (2015) mendefinisikan bahwa media sosial adalah sebuah kelompok
aplikasi menggunakan basis internet dan teknologi web.2.0 yang memungkinkan
pertukaran dan penciptaan user-generated content. Media sosial menurut Utari
adalah sebuah media online dimana para penggunanya dapat dengan mudah
berpartisipasi. Brogran mendefinisikan sosial media sebagai suatu alat baru untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi serta memungkinkan adanya banyak jenis
interaksi yang sebelumnya tidak tersedia secara umum di masyarakat. Sosial
media didefinisikan oleh Mayfield sebagai media bagi penggunanya untuk dapat
8

berpartisipasi di dalamnya, membuat dan membagikan pesan. Blog, jejaring


sosial, wiki/ensiklopediaonline, forum online termasuk dalam sosial media di
duniamaya. ”

“ Berpartisipasi dalam arti seseorang akan dengan mudah berbagi


informasi, menciptakan content atau isi yang diterimanya dan seterusnya. Semua
dapat dilakukan dengan cepat dan tak terbatas. Media sosial adalah sebuah
mediaonline, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi
dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,wiki, forum dan dunia virtual.
Jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Teknologi-teknologi web terbaru memudahkan
semua orang untuk membuat dan yang terpenting memperluas konten mereka
sendiri. Post di bloger, tweet, atau video di youtube dapat direproduksi dan dilihat
oleh jutaan orang secara gratis. Pemasangan iklan tidak harus membayar banyak
uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang
pemasangan iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat oleh
ribuan bahkan jutaan orang. ”

Definisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah


demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit
konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke
banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang dan teman sebaya.
Berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media
sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan
online menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu,
artinya media sosial terus berkembang. Ketiga, media sosial adalah partisipatif.
“penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan komentar.
D. Peran Media Sosial
Ekasari (2014:93) peran media sosial dalam kehidupan sosial, terutama
dalam masyarakat modern telah memainkan peranan yang begitupenting.Ada
enam perspektif dalam hal melihat peran media yaitu:
1. Melihat media sosial sebagai window on event and experience. Media
dipandang sebagai jendela yang memungkinkan masyarakat melihat apa yang
9

sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk
mengetahui berbagai peristiwa.
2. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society andthe
world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di
masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para
pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan
kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang
menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta,
terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan
framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan
oleh para profesional media, dan masyarakat tidak sepenuhnya bebas untuk
mengetahui apa yang mereka inginkan. Memandang media sosial sebagai
filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberiperhatian
atau tidak.”

3. Memandang media sosial sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi


berbagai hal untuk diberiperhatian atau tidak. Media senantiasa memilih isu,
informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya.
Disini masyarakat “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak
diketahui dan mendapat perhatian.
4. Media sosial seringkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau
interpreneur, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai
ketidakpastian, atau alternatif yangberagam.
5. Melihat media sosial sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai
informasi dan ide-ide kepada masyarakat, sehingga memungkin terjadinya
tanggapan dan umpanbalik.
6. Media sosial sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekedar tempat berlalu
lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan
terjadinya komunikasi interaktif.
Berdasarkan ke enam peran media sosial dapat disimpulkan peran media
masa dalam kehidupan sosial bukan sekedar sarana diversion, pelepas ketegangan
atau hiburan, tetapi isi dan informasi yang disajikan, mempunyai peran yang
10

signifikan dalam proses sosial. Isi media sosial merupakan konsumsi otak bagi
masyarakatnya, sehingga apa yang ada di media sosial akan mempengaruhi
realitas subjektif pelaku interaksi sosial. Gambaran tentang realitas yang dibentuk
oleh isi media sosial inilah yang nantinya mendasari respon dan sikap masyarakat
terhadap berbagai objek sosial. Informasi yang salah dari media sosial akan
memunculkan gambaran yang salah pula terhadapobjek sosial itu. Oleh sebab itu
media sosial dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas.
Kualitas informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral penyajian
media sosial.
E. Indikator Media Sosial
Menurut Ekasari (2014:98) indikator media Sosial adalah sebagai berikut:
1. Relationship yaitu dimana saat membangun hubungan dengan konsumen
melalui media yang ada
2. Komunikasi yaitu sebuah interaksi yang terjadi antara penjual dengan
konsumen
3. Interaksi Pasca Pembelian, yaitu sebuah interaksi yang terjadi dengan
konsumen setelah konsumen membeli produk
F. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2020), keputusan pembelian adalah suatu peroses
penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan
dan keinginan, pencairan informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap
alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2018), keputusan pembelian merupakan
pemilhan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian artinya bahwa
seorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian adalah suatu peroses penentuan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian atau pemilihan produk untuk memenuhi keputusan dan
keinginan konsumen. Dalam keputusan pembelian ada lima macam peranan yang
dapat dilakukan sesorang, yaitu sebagai berikut :
1 Pemerakarsa (Intiator). Pemerakarsa adalah orang yang pertama kali
11

menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan


mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2 Pemberi Pengaruh (Influencer). Dimana orang yang memberi pandangan,
nasihat, atau pendapat, sehingga dapat membantu keputusan pembeli.
3 Pengambil keputusan(Decider). Dalam arti orang yang menentukan
keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana
cara membeli, atau dimana membelinya.
4 Pembeli (Buyer). Seperti orang yang melakukan pembelian secara aktual.
Berikut ini akan diuraikan model lima tahap peroses pengambilan keputusan
pembelian:
1 Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari peroses pengambilan
keputusan pembeli dimana konsumen mengenali suatu masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan
keadaan yang diinginkan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen
untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa
yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan adanya masalah tersebut,
konsumen termotivasi untuk memilih produktertentu.
2 Pencairan Informasi Konsumen yang tertarik mungkin akan mencari lebih
banyak informasi. Apabila dorongan konsumen begitu kuat dari produk yang
memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan
membelinya, namun jika produk yang diinginkan berada dari jangkauan
walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat, konsumen mungkin
akan menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan pencairan
informasi. Pencairan informasi merupakan tahap dari peroses pengambilan
keputusan pembelian di mana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih
banyak informasi.dalam hal ini, konsumen mungkin hanya akan meningkatkan
perhatian atau aktif mencari informasi konsumen dapat memperoleh informasi
dari sumber mana pun misalnya.
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan
b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan
c. Sumber publik: media massa, organisasi penilaian pelanggan
12

d. Sumber pengalaman: menangani, memeriksa, dan menggunakan produk.


3 Evaluasi penilaian alternative pemasaran perlu mengetahui evaluasi berbagai
alternatif yaitu suatu tahap dalam peroses pengambilan keputusan yaitu suatu
tahap dalam peroses pengambilan keputusan di mana konsumen menggunakan
informasi untuk mengavaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan
pilihan. Bagaimana konsumen mengavaluasi alternatif pembelian tergantung
pada konsumen individu dan situasi pembeli tertentu. Pemasar harus
mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana mereka mengavaluasi
alternatif merek. Jika mereka tahu bahwa peroses evaluasi sedang berjalan
pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk memengaruhi keputusan
pembelian.
4 Keputusan Pembeli merupakan tahap dalam peroses pengambilan keputusan
pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya
keputusan pembelian konsumen adalah merek yang paling disukai. Namun
demikan, ada dua faktor yang bisa muncul di antara niat untuk membeli dan
keputusan pembelian yang mungkin mengubah niat tersebut. Faktor pertama
adalah sikap orang lain, faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Jadi
pilihan dan niat untuk membeli produk tidak selalu menghasilkan pelihan
pembelian yang aktual.
5 Perilaku Pasca Pembelian merupakan tahap dalam peroses pengambilan
keputusan. Keputusan pembelian di mana konsumen mengambil tindakan lebih
lanjut setelah mebeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yag mereka
rasakan. Menurut Sangadji dkk (2013), Hubungan antara harapan konsumen
dengan kinerja yang dirasakan dari produk merupakan faktor yang menentukan
apakah pembeli puas atau tidak. Jika produk gagal memenuhi harapan,
konsumen akan kecewa, jika harapan terpenuhi maka konsumen akan merasa
puas.
G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Kotler (2019) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor
, diantaranya sebagai berikut :
1. Faktor Budaya
13

a. Budaya adalah kemampuan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan


perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan
institusi penting lainnya. budaya merupakan penyebab keinginan dan
perilaku seseorang yang paling dasar. Pemasar selalu berusaha
menemukan perubahan budaya untuk menemukan produk baru yang
diinginkanorang.
b. Subbudaya. Masing-masing budaya mengandung subbudaya
(subculture) yang lebih kecil, atau kelompok orang yang berbagai
sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup, dan situasi yng umum.
Subbudaya meliputi kebangsan, agama, kelompok ras, dan daerah
geogrfis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar yang penting,
dan pemasar sering merancang produk dan program pemasar yang
dibuat untuk kebutuhan mereka.
c. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan
berjenjang di mana anggotanya berbagai nilai, minat, dan perilaku yang
sama. Pemasar tertarik pada kelas sosial karena orang di dalam kelas
sosial tertentu cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang
sama.
2. Faktor sosial
a. Kelompok. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak kelompok
(group) kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan
tempat di mana seorang menjadi anggotannya disebut kelompok
keanggotaan. Sebaliknya, kelompok refrensi bertindak sebagai titik
perbandingan atau titik refrensi langsung (berhadapan) atau tidak
langsung dalam membentuk sikap atau perilaku seseorang.
b. Keluarga. Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku
pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting di dalam masyarakat. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh
suami, istri, serta anak-anak dalam pembelian barang atau jasa yang
berbeda.
c. Peran dan status. Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok
14

dapat didefenisikan dalam peran dan status. Peran tersendiri dari


kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-
orang disekitarnya. Masing-masing peran membawa status yang
mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat.
3. Faktor pribadi
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Orang mengubah barang dan jasa yang
mereka beli sepanjng hidup mereka. Pemasar sering mendefenisikan
pasar sasaran mereka dengan tahap siklus hidup dan mengembangkan
produk dan rencana pemasar yang sesuai untuk setiap tahap itu.
b. Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan
yang mempinyai minat di atas rata-rata pada produk dan jasa mereka
perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang
diperlukan oleh kelompok pekerjaan tertentu.
c. Situasi Ekonomi. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan,
tabungan, dan kekayaan, dan kemampuan meminjam dan sikapnya
terhadap pengeluaran.
d. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan
sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
bersangkutan. Keputusan konsumen juga dipengaruhi inti (core value)
sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku.
4. Faktor psikologis
a. Motivasi. Seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan. Salah
satunya kebutuhan biologis, kebutuhan lainnya adalah kebutuhan
psikologis. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai
tingkat intesitas yang kuat. Motif adalah kebutuhan dengan tekanan
yang kuat yang mengarahkan seseorang mencari kepuasan.
b. Persepsi adalah peroses di mana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang
berarti. Orang dapat membentuk persepsi yang berada dari rangsangan
yang sama karena tiga peroseses perseptual (berhubungan dengan
15

rangsangan sensorik) yaitu atensi selektif, distrorsi selektif, dan retensi


selektif.
c. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui intreaksi
dengan dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.
d. Keyakinan dan Sikap. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang
dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada
pengetahuan nyata, pendapat, atau iman dan bisa membawa muatan
emosi atau tidak. Sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, yang relatif
konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

H. Indikator Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian yang diambil dalam peneliti ini adalah, menurut
Kotler (2019) setiap keputusan pembelian mempunyai indikator yakni ;
1. Kemantapan sebuah produk. Keputusan yang dilakukan konsumen setelah
mempertimbangkan berbagai informasi yang mendukung pengambilan
keputusan.
2. Kebiasaan dalam membeli sebuah produk. Pengalaman yang terdekat (orang
tua, saudara) dalam menggunakan produk.
3. Memberikan rekomandasi kepada orang lain. Penyampaian informasi yang
positif kepada orang lain, agar tertarik melakukan pembelian.
4. Melakukan pembelian ulang. Pembelian yang berkesinambungan, setelah
konumen merasakan kenyamanan atas produk atau jasa yang diterima.
16

M. Kerangka Pikir

MARKET PLACE SHOPEE

Media Sosial

Ekasari (2014:98)

1. Relationship

2. Komunikasi

3. Interaksi Pasca Pembelian

Keputusan Pembelian
(Y) Menurut Kotler (2019)
1. Kemantapan Sebuah Produk
2. Kebiasaan Dalam Membeli Sebuah Produk
3. Melakukan Pembelian Ulang
4. Memberikan rekomendasi kepada orang lain.

Rekomendasi

Gambar.1 Kerangka Pikir


17

N. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga bahwa media sosial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk pada Market Place
Shopee.
18

III. METODE PENELITIAN


A. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian inidilakukan pada konsumen yang berbelanja di Market place
Shopee. Sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini
selama dua bulan yaitu dari bulan Juli - September 2023.

B. Teknik Pengumpulan Data


1. Angket atau Kuesioner
Dalam kuesioner penelitian ini instrument kuesioner menggunakan skala
sikap, skala likert. Sugiono menyatakan (2014) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan ppersepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa sumber tertulis yang mengandung keterangan dan
penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih actual dan sesuai dengan
masalah penelitian.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Jenis data
Untuk mempereloleh data yang berhubungn dengan penelitian ini, jenis
data yang penulis kumpulkan berupa:
a. Data kualitatif yaitu data yang di peroleh dari perusahaan berupa data tertulis
yang di peroleh dsri hasil wawancara yang berhubungan dengan masalah
yang di teliti.
b. Data kuantitatif yaitu data yang di peroleh dari objek penelitian yang berupa
data yang bersifat numeric atau data dari perhitungan kuesioner.

2. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang di peroleh penulis melalui observasi atau
pengamatan langsung dari lokasi penelitian, baik itu melalui obsevasi,
19

kuesioner dan wawancara secara langsung dengan konsumen sesuai dengan


kebutuhan.
b. Data sekunder merupakan sumber data yang di peroleh tidak langsung, yaitu
data yang di peroleh penulis dari dokumen-dokumen perusahaan dan buku-
buku literatur yang memberikan informasi penjualan.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah
individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas (Sugiyono, 2014). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Andi Djemma Palopo Ankatan 2022.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampelnya
menggunakan teknik sampling jenuh, karena populasi yang digunakan relatif
kecil. Teknik Non Probability Sampling yang dipilih yaitu dengan Sampling
Jenuh (sensus) yaitu metode penarikan sampel bila semua anggota populasi
dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi kecil,
kurang dari 30 orang (Sugiyono 2014). Jadi sampel pada penelitian ini adalah
konsumen Market place Shope sebanyak 35 Mahasiswa.

E. Teknik Analisis Data


Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam
penelitian ini digunakan:
1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan
data mentah menjadi bentuk yang mudah di pahami, dalam bentuk informasi yang
ringkas, dimana hasil penelitian dan analisisnya di uraikan dalam satu tulisan
ilmiah yang manaa dari analisa tersebut akan di bentuk satu kesimpulan.
20

2. Uji Validitasi dan Realibitas


a. Uji Validitasi
Digunakan untuk menguji sah atau valid tidaknya suatu Kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner. Suatu Mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diatur oleh kuesioner tersebut.
1. Apa bila r hitung > r tabel, kesimpulanya item kuesioner tersebut
Valid.
2. Apabila r hitung < r tabel, kesimpulannya item kuesioner
tersebuttidak valid.
b. Uji Realibitas
Dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakanIndikator dri variabel, Realibitasi diukur dengan uji statistic
cronbackAlpha (a). Suatu variabel dikatakan realibel jika memberikan
nilai CronbackAlpha >0.60
3. Analisis Regresi linear sederhana
Penelitian ini digunakan analisis regresi untuk mengetahui adanya
pengaruh antara variable bebas dan variable terikat. Menurut Sugiyono (2014)
Analisis regresi adalah analisis yang meliputi metode-metode yang di gunakan
untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung yang di
hasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini
masih bersifat sederhana yaitu hanya ada satu varibael dependen atau satu
variabel independen.
Menurut Sugiyono (2014), regresi linear sederhana mengestimasi adanya
besar kovisien-kovisien yang di hasilkan dari persamaan yang bersifat linear yang
melibatkan satu variabel bebas untuk di gunakan sebagai alat perdiksi besarnya
nilai varibael tergantung penulis juga akan melakukan uji statistik analisis regresi
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X dan variabel Y
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Y= a+bx+e
Dimana:
Y= Keputusan Pembelian
21

X= Media Sosial
a = Konstanta
b = koefisien regresi (Kemiringan) besaran response yang di timbulkan
oleh redictor
e = Eror
a. Uji T (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable
independen berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Sugiyono, 2014).
Variabel dependen pada penelitian ini yakni loyalitas konsumen sedangkan
variable independen adalah media sosial yang mempengaruhi keputusan
pembelian tersebut:
Kriteria Keputusan yang digunakan adalah :
1. Jika t hitung > t table, dan sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Jika t hitung < t table, dan sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Taraf signifikan = 5 %
b. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui kontribusi atau
sumbangan pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Koefisien
ini menunjukan seberapa besar persentase variasi variable independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variable dependen (Priyatno,
2008).
F. Definisi Operasional
1. Media social yaitu sarana yang dijadikan semua orang untuk berbagi teks,
gambar, audio dan video informasi.
2. Keputusan pembeli adalah suatu peroses penyelesaian masalah yang terdiri
dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencairan
informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
22

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, F. (2015). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen.


eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1): 244-258.
Ekasari, N. (2014). Pengaruh promosi berbasis sosial media terhadap keputusan
pembelian produk jasa pembiayaan kendaraan pada PT. BFI Finance
Jambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi: Seri Humaniora, 16(2),
43450.
Kotler, P. (2019). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhalindo.
Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2013). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua,
Jakarta: Erlangga.
Lestari, A. N. I. T. A. (2020). Pengaruh Promosi Media Sosial Terhadap
Keputusan Pembelian Padabutik Missyshop Official Di Kota
Makassar. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Mustapa, A., Machmud, R., & Radji, D. L. (2022). Pengaruh Penggunaan Media
Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Pada Umkm Jiksau
Food. JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 5(1), 264-270.
Penerbit Andi.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tasmara, A. F., Baso, A., Amiluddin, K., & Yusuf, D. (2021). Pengaruh Media
Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pempek Ikan Tenggiri
di Kota Makassar. Jurnal Ponggawa Vol, 1(1), 99-107.
Tjiptono, Fandy. (2014). Service, Quality & Satisfaction. Edisi 3. Yogyakarta:
23

KUESIONER
A. Identitas Responden:
1. Nama :
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Umur
a. 17 - 22 tahun b. 23 - 35 tahun
c. 36 - 45 tahun d. >45 tahun
4. Uang Saku /Bulan:
a. < Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
c. Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000
d. > Rp. 4.000.000

B. Petunjuk pengisian kuesioner:


Saudara/I diminta untuk memberi tanda silang (√) pada salah satu skala 1
sampai 5 yang tersedia pada kolom disamping pernyataan/ pertanyaan untuk
menentukan seberapa setuju saudara/I mengenai hal–hal tersebut. Jika menurut
saudara/i tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada
pilihan yang paling mendekati. Masing–masing angka menunjukkan peretujuan
terhadap nilai yang terdapat pada kolom yang bersangkutan, diantaranya:
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Kurang Setuju (CS) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (STS) 5
24

MEDIA SOSIAL (X)


No. Pernyataan
Relationship STS TS CS S SS
Pihak Shoopee selalu memberikan penjelasan
1. tentang produk kepada konsumen secara jelas
dapat diterima dan dimengerti.
Pihak Shoopee menyediakan informasi
2. mengenai produk yang konsumen gunakan jika
terjadi masalah
Pihak Shoopee mampu menjawab kebutuhan
3. dan keinginan pelanggan sesuai dengan jenis
keluhan yang dimaCSud.
Komunikasi STS TS CS S SS
Siapapun dapat mengaCSes Shoopee melalui
4.
media sosial
Shoopee membangun komunikasi yang baik
5.
anatara penjual dan pembeli
Tidak ada kesalahpahaman dalam proses
6
transaCSi di Shoopee
InteraCSi Pasca Pembelian STS TS CS S SS
Setelah melakukan pembelian produk dengan
7. menggunakan media sosial konsumen merasa
senang
Setelah pembelian komunikasi antara penjual
8
dan konsumen masih dapat berlangsung
Pihak Shoope siap mengembalikan uang
9 konsumen jika barang yang di pesan tidak
sesuai
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Kemantapan Sebuah Produk STS TS CS S SS
Produk yang ada di Shopee memiliki kualitas
1.
baik
Konsumen membeli produk di Shoopee karna
2.
tertarik dengan semua keunggulannya
Di lingkungan anda tinggal rata-rata
3. menggunakan produk dari Shoopee karena
berkualitas
Kebiasaan Dalam Membeli Sebuah Produk STS TS CS S SS
Adanya kebutuhan mengenai produk-produk di
4. Shoopee membuat konsumen mencari
informasi tentang produk tersebut
25

Konsumen membeli produk di Shoopee karna


5.
tertarik dengan semua keunggulannya
Konsumen mempunyai kebiasaan mencari
6. informasi kepada saudara, dan teman yang
sudah menggunakan produk dari Shoopee
Melakukan Pembelian Ulang STS TS CS S SS
Karena sesuai dengan kebutuhan, anda
7.
melakukan pembelian ulang di Shoopee
8. Sudah berbelanja di Shoope lebih dari satu kali
Konsumen akan selalu melakukan pembelian
9.
secara berulang
Memberikan rekomendasi kepada orang lain STS TS CS S SS
Akan merekomendasikan kepada orang lain
10.
untuk berbelanja di Shoopee
Selalu menyarankan Shoopee jika ada keluarga
11.
yang ingin belanja barang
Selalu bersedia mempromosikan Shoopee
12.
kepada kerabat

Anda mungkin juga menyukai