Anda di halaman 1dari 14

Nama : Muhammad Tri Dandi

Nim : 05011282227107
Kelas : AGB.A.INDRALAYA
UAS Digital Marketing

1. Tuliskan dan jelaskan manfaat kuliah luar kelas (Lampung) berkaitan dengan MK Digital
Marketing!.
Jawab : Manfaat kuliah luar kelas atau fieldtrip ke lampung adalah:
• Menambah dan Mendapatkan pengalaman baru karena kami turun secara langsung ke
perusahaan besar yaitu PT. GGF (Great Giant Food) dan PT. Indo Prima Beef, disana
kami mendapat ilmu baru mengenai cara mereka membangun Perusahaan ini hingga
bisa menjadi sangat sukses seperti sekarang, Disana juga kami di ajak langsung ke
tempat-tempat mulai dari tempat perencanaan, tempat produksi, dan tempat pemasaran
produk.
• Meningkatkan kemampuan, kuliah diluar kelas ini meningkatkan minat kami terhadap
mata kuliah digital marketing karena disana kami telah diajarkan dengan detail oleh
para ahlinya mengenai cara pemasaran mereka lewat media digital. Hal ini membuat
pemahaman dan kemampuan mahasiswa meningkat.
• Membangun relasi serta keakraban bagi masing-masing mahasiswa, dosen dan pihak
Perusahaan yang kami datangi
• Menumbuhkan sikap menghargai karya dan jasa, karena kami dijealskan juga mengenai
latar belakang kedua Perusahaan ini yang dulunya sering mengalami kerugian sebelum
mereka sesukses sekarang.

2. Pembelajaran apa sajakah yang didapatkan dari kuliah Umum!.


Jawab : Pembelajaran yang saya dapat dari kuliah umum yang berjudul “Unlocking
Succes Navigating the Digital Marketing Landscape For Halal Bakeries in Japan”
oleh Ibu Siti Nurjanah, yaitu :
• Pemanfaatan Peluang yang ada, dijepang yang dimana sulit sekali mencari makanan
halal bagi yang beragama muslim, ibu siti nurjanah yang juga seorang muslim
memanfaatkan peluang tersebut untuk menjual makanan halal yakni bakery atau roti
yang bernama Hanamaza Pan.
• Jenis-jenis Pemasaran produk :

1
1. Digital Marketing, Hanamaza Pan menggunakan platform medsos seperti
Instagram, Facebook, dan online shop.
2. Pemberian diskon, seperti gratis ongkir dan juga paket murah bagi pelanggan.
3. Affiliate Marketing, ibu siti nurjanah juga memasarkan produknya lewat Kerjasama
den gan para reseller seperti event, convenience store, mall,dan toko roti dijepang.
4. Viral Marketing, Yaitu dengan cara mengirim produk ke para influencer untuk
direview dan meminta testimoni yang kemudian di upload ke social media mereka
• Teknik bisnis atau perencanaan bisnis, seperti penerapan 4P yakni, Produk, Place, Price
dan Promotion.

3. Seandainya Saudara ingin membangun Website, website tipe apakah yang ingin saudara
bangun. Jelaskan!.
Jawab : Saya ingin membangun website E-commerce atau online shop yang berfokus
dibidang pertanian, Alasan saya membangun website ini karena saya adalah mahasiswa
pertanian jadi saya sudah memiliki pengetahuan yang luas mengenai hasil pertanian dan
alasan lainnya yaitu karena online shop yang fokus utamanya adalah bidang pertanian
masih sangat sedikit. Jadi ini merupakan peluang yang sangat besar bagi saya mahasiswa
Agribisnis untuk membesarkan dan mempopulerkan E-commerce saya.

4. Silakan mengakses Jurnal-jurnal yang berkaitan dengan Digital Marketing. Butlah Critical
Reviewnya, di upload bersamaan dengan artikelnya. Jurnal tidak boleh ada yang sama
dengan Mahasiswa lainnya
Jawab :

CRITICAL REVIEW JURNAL DIGITAL MARKETING

2
Judul Program Ladit (Lapak Digital) : Optimalisasi Media Digital
Sebagai Wadah Dalam Pengembangan Umkm Di Madura
Jurnal Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis
Volume & Halaman Vol. 6, No. 2, Hlm. 55-61
Tahun 2019
Penulis Fajrin Purnomo
Reviewer Muhammad Tri Dandi
Tanggal Jumat, 24 November 2023
Pendahuluan Dari yang saya amati Pendahuluan ini membahas peran
penting dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
dalam ekonomi Indonesia serta tantangan yang dihadapi oleh
UMKM, seperti kesulitan akses permodalan, pemasaran, dan
kurangnya teknologi produksi dan manajemen. Beberapa hal yang
diharapkan dalam pendahuluan ini adalah bahwa UMKM
memiliki potensi yang belum dioptimalkan, terutama dalam
menggunakan media digital untuk meningkatkan layanan akses
pembiayaan dan pemasaran. Pemanfaatan media digital, seperti
media sosial, dapat membantu UMKM mencapai khalayak yang
lebih luas dan memasarkan produk atau layanan di luar batas
wilayah asal mereka. Selain itu, pemerintah dan pemangku
kepentingan telah mendukung pemberdayaan UMKM melalui
berbagai program, seperti Bela Beli Kulon Progo, yang bertujuan
untuk membantu UMKM memanfaatkan teknologi informasi dan
meningkatkan daya saing.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah
dengan menggunakan metode studi literatur atau kualitatif. Data
diperoleh melalui literatur terkait UMKM. Pengambilan
kesimpulan dilakukan dengan cara menggabungkan antara
penelitian terdahulu, data yang tersedia dan beberapa studi
literatur. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal
dari tinjauan literatur dan website yang terkait. Data
dikumpulkan melalui metode Studi Pustaka, yaitu dengan cara
mempelajari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian.

3
Penulisan penelitian ini menggunakan teknik analisis data
deskriptif kualitatif.
Hasil dan Pada bagian hasil dan pembahasan pada jurnal ini
Pembahasan menjelaskan secara detail dan rinci mengenai bagaimana
penggunaan program Ladit dalam membantu masyarakat dan dan
investor menemukan peluang yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka, serta membantu UMKM berkembang
dengan inovasi dan pendampingan yang diberikan oleh program
ini. Dengan konsep ini, diharapkan UMKM dapat berkembang
secara pesat dengan hal tersebut inovasi dari UMKM dapat
memberikan pendapatan lebih terhadap UMKM itu sendiri dan
masyarakat disekitarnya. Program ini melibatkan berbagai pihak,
termasuk akademisi, pemerintah, pelaku UMKM, dan mitra
UMKM. Sebenarnya bagian hasil dan pembahasan pada jurnal ini
sudah bagus dan detail akan tetapi penulis masih kurang dalam
menjelaskan cara penerapan Ladit pada para UMKM sehingga
ditakutkan malah program Ladit ini tidak bisa berjalan dengan
baik.
Kesimpulan Untuk bagian kesimpulan penulis tidak memasukkan bagian
kesimpulan pada jurnal ini. Akan lebih baik jika penulis
menambahkan bagian kesimpulan di akhir agar para pembaca bisa
mengetahui rangkuman dari jurnal ini.
Kelebihan kelebihan yang terdapat pada jurnal ini yaitu, jurnal ini
menyajikan analisis yang cukup komprehensif mengenai peran
Lapak Digital sebagai wadah dalam membantu UMKM di
Madura, dan kelebihan lainnya yaitu jurnal ini menjelaskan sangat
rinci mengenai program Lapak Digital.
Kekurangan Kekurangan dari jurnal ini adalah penulis tidak
menambahkan bagian kesimpulan dibagian akhi, hal ini dapat
membuat pembaca merasa kebingungan mengenai rangkuman
atau hasil akhir dari penjelasan jurnal ini. Kekurangan lainnya
jurnal ini hanya menjelaskan mengenai peran Lapak Digital
sebagai wadah UMKM tetapi masih kurang dalam menjelaskan

4
cara penerapan program ini kepada para pelaku UMKM di
Madura.

JSMB Vol. 6 (2) 2019 hlm. 55-61


Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis
http://journal.trunojoyo.ac.id/jsmb

Program Ladit (Lapak Digital) : Optimalisasi Media Digital Sebagai


Wadah Dalam Pengembangan Umkm Di Madura

Fajrin Purnomo
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura

INFO ARTIKEL Abstract

Sejarah Artikel: Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) have an important
Diterima : role in the economic sector at large to the community, the process of
Diperbaiki : equity and increase in people's income, encourage economic growth,
Disetujui : and realize national stability. Madura is one of the regions in East Java
Keywords: Province whose economy is supported by the MSME sector. However,
besides the many contributions of
MSMEs to economic development, MSMEs have problems, namely:
Difficulties in accessing capital, Difficulties in marketing, and
Asymmetric information. So the need to develop the potential of
MSMEs through effective programs. The purpose of this research is to
create an idea concept in the form of a program that aims to make it
easy for MSME entrepreneurs to obtain temporary capital and wider
marketing access, provide information on tips and tricks in
transactions, and provide access to information on job vacancies for the
community. This study has a literature review: Marketing, Digital
Marketing, and SMEs. While the research method used is a qualitative
descriptive approach. Research location: Madura area. The type of data
is secondary data. The data collection method uses research libraries or
the collection of materials taken from library research related research
and data analysis methods using data reduction. The form of the
LADIT (Digital Stall) Program is Design and Application of Mobile
Application Systems, Training, Publications to the wider community.
From the concept of the program, it is expected to provide convenience

5
and encourage the independence of MSMEs on Madura Island, as well
as the parties concerned.

Abstraks

Kata Kunci: ABSTRAK


Strategi pemasaran, Volume
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting
penjualan
dalam sektor ekonomi pada umumnya untuk masyarakat, proses
DOI:
pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan stabilitas nasional. Madura
adalah salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang
perekonomiannya didukung oleh sektor UMKM. Namun, selain banyak
kontribusi UMKM untuk pembangunan ekonomi, UMKM memiliki
masalah, yaitu: Kesulitan dalam mengakses modal, Kesulitan dalam
pemasaran, dan informasi asimetris. Jadi perlu mengembangkan
potensi UMKM melalui program yang efektif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membuat konsep dalam bentuk program yang efektif
yang bertujuan untuk memudahkan pengusaha UMKM untuk
mendapatkan modal sementara dan akses pemasaran yang lebih luas.
Penelitian ini memiliki tinjauan literatur: Pemasaran, Pemasaran
Digital, dan UKM. Sedangkan metode penelitian yang digunakan
adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

6
Lokasi penelitian: daerah Madura. Jenis data adalah data sekunder.
Metode pengumpulan data menggunakan perpustakaan penelitian
atau kumpulan bahan yang diambil dari perpustakaan penelitian yang
terkait dengan metode penelitian dan analisis data menggunakan
reduksi data. Bentuk Program LADIT (Lapak Digital) adalah aplikasi
LADIT, ladit education center, Pelatihan, dan Pendampingan. Dari
konsep program tersebut, diharapkan dapat memberikan kemudahan
dan mendorong kemandirian UMKM di Pulau Madura, serta
pihakpihak terkait.
Koresponsi: ISSN: 2355-9643 (Print)
Nama: Fajrin Purnomo ISSN: 2460-3775 (on-line)
Email: fajrinp7@gmail.com p-ISSN: 2598-7763

PENDAHULUAN

Sektor UMKM memiliki peran penting dalam sektor ekonomi secara luas kepada
masyarakat, proses peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi,
serta mewujudkan stabilitas nasional. Berdasarkan data statistik, sektor UMKM menyumbang
99,99% dari seluruh bisnis yang ada, mempekerjakan 97,16% angkatan kerja sektor swasta, dan
berkontribusi 57,5% terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia (Kementrian Koperasi dan
UMKM, 2012). Maka sejalan dengan adanya potensi pada UMKM juga dapat menjawab
permasalahan pembangunan perekonomian, sebagaimana kesesuaian dengan tujuan ke-8 yang
ada di dalam SDG’s yakni mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan, tersedianya lapangan kerja dan pekerjaan yang pantas untuk semua (Wilantara
dan Rulli Indrawan, 2016)
Keberadaan UMKM dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian juga
menjadi upaya solutif dalam pengentasan masalahmasalah ekonomi dan sosial. Madura
merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang perekonomiannya ditopang oleh
sektor UMKM, dengan jumlah UMKM disetiap kabupaten yaitu : UMKM Kabupaten
Bangkalan sebanyak 166.768 dengan penyerapan tenaga kerja 210.003, UMKM Kabupaten
Sampang sebanyak 195.215 dengan penyerapan tenaga kerja 264.569, UMKM Kabupaten
Pamekasan sebanyak 195.554 dengan penyerapan tenaga kerja 257.481, UMKM Kabupaten
Sumenep sebanyak 269.005 dengan penyerapan tenaga kerja 486.196 (Dinas Koperasi dan
UMKM Jatim, 2016). Namun disisi lain, banyak sekali hambatan yang dilalui dalam
menjalankan kegiatan UMKM di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah kesulitan
permodalan, kesulitan pemasaran, persaingan usaha ketat, kesulitan bahan baku, kurang teknis
produksi dan keahlian, keterampilan manajerial kurang, kurang pengetahuan manajemen
keuangan, dan iklim usaha yang kondusif (perijinan, aturan/perundangan) dalam yrni (Yuwono,
Robby dan R. R. Retno Ardianti, 2013)
Kesulitan akses permodalan menjadi faktor permasalahan utama pada UMKM. Pada umumnya
sulitnya akses permodalan disebabkan terlalu sulitnya pengajuan persyaratan secara
administratif dan teknis kepada bank. Permasalahan pada faktor yang kedua yaitu sulitnya akses
pemasaran yang disebabkan kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet
dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM (Nelsi Islamiyati, 2017). Sehubungan
dengan permasalahan tersebut, perlunya pemanfaatan media digital untuk mendorong akses
keuangan atau yang dikenal dengan financial technology (Fintech) menjadi upaya solutif untuk
mengatasi permasalahan pada UMKM. Fintech mempunyai peran penting dalam membangun
akses keuangan yang lebih didalam masyarakat (keuangan inklusif). Adanya tren financial
technology ini juga didukung dengan banyaknya pengguna layanan teknologi informasi di
Indonesia diantaranya pengguna internet, sosial media, dan mobile phone. Besarnya jumlah

1
pengguna mobile phone yang memiliki akses terhadap internet menjadi salah satu faktor
pesatnya pertumbuhan financial technology di Indonesia baik itu di bidang payment, financing,
lending dan sebagainya. Berikut ini merupakan jumlah pengguna internet di Indonesia:

Sumber : Riyanto, Andi Dwi, Hootsuite (We are


Social): Indonesian Digital Report 2019, (2019) Dari data tersebut menunjukkan bahwa
pengguna internet pada bulan januari tahun 2019 sebanyak 150.0 juta dengan total populasi
268,2 juta. Sejalan dengan hal tersebut, kemajuan dalam bidang teknologi membuat
pengelolaan, penghimpunan dan pendistribusian dana menjadi lebih mudah. Kemajuan di bidang
teknologi sekarang ini dapat dimanfaatkan secara menyeluruh untuk kemajuan ekonomi.
Merujuk dengan adanya potensi dan kontribusi UMKM terhadap daerah serta beberapa
permasalahan yang menyebabkan UMKM tidak bisa berkembang, maka penulis tertarik untuk
membuat sebuah gagasan yang solutif guna meningkatkan layanan akses pembiayaan dan
pemasaran bagi UMKM di Madura dengan memanfaatkan potensi media digital untuk
mengembangkan potensi UMKM di Madura.
TINJAUAN PUSTAKA

Marketing
Marketing adalah proses mengidentifikasi dan memenuhi manusia
dengan kebutuhan sosialnya. Salah satu definisi tersingkat dari marketing adalah
“memenuhi kebutuhan dengan mendapat laba” (Kotler, 2012, p. 27). Definisi marketing oleh
The American Marketing
Association adalah aktivitas, seperangkat institusi, dan proses menciptakan,
mengkomunikasikan, mengirimkan, dan bertukar penawaran yang mempunyai nilai bagi
customer, klien, partner, maupun masyarakat pada umumnya (American
Marketing Association, 2014).

Dalam Kotler (2012), salah satu konsep penting dalam marketing adalah needs, wants dan
demands. Kebutuhan (needs) adalah tuntutan dasar manusia seperti udara makanan, dan pakaian.
Kebutuhan ini dapat menjadi keinginan (wants) ketika kebutuhan tersebut diarahkan pada objek
yang lebih spesifik lagi, misalnya seseorang yang menginginkan untuk makan nasi goreng
dimana sebenarnya kebutuhan dasarnya hanyalah nasi. Sedangkan permintaan (demand) adalah
keinginan untuk produk tertentu yang disertai dengan daya beli.
Digital Marketing
Sawicky(2016) mengartikan digital marketing sebagai eksploitasi terhadap teknologi digital
yang digunakan untuk menciptakan suatu saluran untuk mencapai resipien potensial untuk
mencapai tujuan perusahaan melalui pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih efektif. Digital
marketing didefinisikan juga sebagai kegiatan pemasaran yang menggunakan media berbasis
internet (Wardhana, 2015).
Digital Marketing menurut (Prabowo, 2018; Siswanto, 2015) membantu sebuah perusahaan
dalam mempromosikan dan memasarkan produk mau- pun jasa yang mereka punya. Digital
Marketing juga dapat membuat atau membuka pasar-pasar baru yang sebelunya tertutup karena
adanya keterbatasan waktu, cara komunikasi, maupun jarak.
Menurut Strauss dan Frost (2009), tujuh tahap dalam perancangan e-marketing adalah
Situation Analysis (Analisis Situasi), E- Marketing Strategic Planning (Strategi Perencanaan E-
Marketing), Objectives (Tujuan), E-Marketing Strategy (Strategi E- Marketing), Implementation

2
Plan (Rencana Pelaksanaan), Budget (Anggaran), Evaluation Plan (Rencana Evaluasi). Adapun
detil penjelasannya adalah:
a) Situation Analysis (Analisis Situasi)
Tahap pertama merupakan awal dari konsep bisnis dengan melakukan analisis kekuatan,
peluang, kelemahan serta ancaman bagi perusahaan. Dalam bagian ini, analisis situasi yang
digunakan adalah analisis SWOT. Menurut Rangkuti (2004), analisis SWOT adalah indentifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini disarankan
pada logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunities),
namun secara strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut Analisis Situasi.
b) E-marketing Strategic Planning (Strategi Perencanaan E-marketing)
Dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah sederhana yang membantu dalam
mengevaluasidan menganalisis peluang pasar (Market Opportunity Analysis/MOA), yaitu:
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi mengidentifikasi pelanggan
tertentu yang akan dituju oleh perusahaan. Menilai keuntungan yang berkaitan dengan kompetisi
menilai sumber daya perusahaan untuk memberikan penawaran menilai kesiapan pasar akan
teknologi. Menentukan peluang secara konkret. Menilai peluang daya tarik bagi pelanggan.
Strategi perencanaan e- marketing meliputi segmentation, targeting, differentiation, dan
positioning.
c) Objectives (Tujuan)
Tujuan dalam e- marketing mencakup aspek tugas, kuantitas, dan waktu. Tugas (apa yang
akan dicapai). Kuantitas yang terukur (seberapa banyak). Time frame (kapan). Sebagian besar
emarketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan seperti berikut: Meningkatkan pangsa
pasar. Meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog atau website. Meningkatkan
pendapatan penjualan. Mengurangi biaya (misalnya biaya distribusi atau promosi). Mencapai
tujuan merek (seperti meningkatkan kesadaran merek). Meningkatkan ukuran database.
Mencapai tujuan Customer Relationship Management (CRM) (seperti meningkatkan kepuasan
pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat referensi pelanggan). Memperbaiki manajemen
rantai suplai (seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau
mengoptimalkan tingkat persediaan).
d) E-marketing Strategy (Strategi E- marketing)
Strategi e-marketing mencakup strategi mengenai 4P dan hubungan manajemen
(relationship management) untuk mencapai tujuan rencana mengenai Product (Produk), Price
(Harga), Place (Saluran Distribusi), dan Promotion
(Promosi).
e) Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan)
Pada tahap ini perusahaan memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan melalui strategi
yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran pemasaran (4P), strategi manajemen dan
strategi lain untuk mencapai tujuan rencana dan kemudian menyusun rencana pelaksanaan
(Implementation
Plan).
f) Budget (anggaran)
Kunci dari perencanaan strategis adalah untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari
suatu investasi. Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual
dan biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan salah satu tools yang
dapat digunakan untuk memantau hasil karena catatan teknologi pengunjung setiap klik. Untuk
mendapatkan informasi anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan, perlu dibuat perhitungan
tentang revenue forecast (perkiraan pendapatan), intangible benefits (manfaat tidak berwujud),
cost savings (penghematan biaya), dan e- marketing costs (biaya emarketing).

3
g) Evaluation Plan (Rencana Evaluasi)
Perencanaan e-marketing dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang
terus-menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada tujuan rencana. Untuk menentukan hasil
pemasarannya, perusahaan dapat menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan
dari program internet marketing dan apakah program internet marketing tersebut cocok sesuai
dengan objektif dari perusahaan.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah adalah:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil se-bagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
Berdasarkan definisi di atas maka pada intinya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah suatu
bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

METODOLOGI

Jenis Penulisan
Adapun Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan
metode studi literatur atau kualitatif. Data diperoleh melalui literatur terkait UMKM.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara menggabungkan antara penelitian terdahulu,
data yang tersedia dan beberapa studi literatur. Data yang digunakan adalah data sekunder yang
berasal dari tinjauan literatur dan website yang terkait. Data dikumpulkan melalui metode
Studi Pustaka, yaitu dengan cara mempelajari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian.
Penulisan penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data-data yang
diperoleh dari tinjauan literatur maupun website terkait disusun menjadi sebuah fakta-fakta
yang aktual untuk kemudian dilakukan pembahasan solusi. Melalui hal tersebut, diharapkan
tujuan dari pembuatan konsep Program LADIT tersebut dapat berdampak positif terhadap
perekonomian masyarakat.

4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program LADIT (Lapak Digital) merupakan sebuah wadah yang dapat menaungi berbagai
UMKM yang ada di Madura, disini yang dijadikan studi kasus yaitu Kabupaten Sumenep,
Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Bangkalan. Kemudian aplikasi
yang nantinya dapat digunakan bernama LADIT, LADIT merupakan sebuah gagasan Fintech
yang tujuannya untuk menjembatani masyarakat baik para pembeli produk UMKM maupun para
investor yang ingin menginvestasikan dananya pada sektor UMKM dan para penerima manfaat
dana yakni pelaku UMKM. Alasan penulis menggunakan Fintech dalam konsep program
LADIT agar pembangunan perekonomian terkhusus pada sektor UMKM semakin optimal dan
berkelanjutan serta sejalan dengan era ekonomi digital pada masa sekarang ini.
Program utama dari LADIT adalah adanya aplikasi yang bertujuan untuk mempertemukan
pelaku UMKM dengan mitra dan masyarakat yang bertindak sebagai investor atau pembeli.
Sebagai langkah awal yang harus dilakukan dalam memperkenalkan aplikasi LADIT yakni
dengan memberikan sosialisasi kepada pelaku UMKM di Madura. Sedangkan dalam melakukan
promosi, aplikasi LADIT menggunakan media online dan juga menggunakan media offline
melalui brosur yang di cetak lalu diberikan di jalur akses memasuki kawasan Madura, yakni
melalui jembatan Suramadu serta pelabuhan Kamal. Media ini cukup efektif jika direalisasikan
karena akses masuk wilayah Madura bermula dari 2 lokasi tersebut.
Aplikasi LADIT memiliki beberapa fitur dan tampilan yang menarik, diantaranya adalah: (1)
Halaman beranda: halaman utama yang menampilkan menu mengenai UMKM yang berada di
empat kabupaten di Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan), dan juga
beberapa fitur diantaranya yaitu : Pasar Online berisi tentang informasi mengenai berbagai
produk UMKM Madura, Produk Unggulan berisi tentang informasi mengenai produk unggulan
yang kreatif dan inovatif yang ada di Madura, Mitra Usaha berisi informasi mengenai jasa
angkutan yang bertindak sebagai penyalur barang dari produsen ke konsumen dan toko
penitipan penjualan barang. Lowongan Kerja berisi informasi mengenai lapangan pekerjaan
pada UMKM yang tujuannya agar mempermudah masyarakat madura dalam mencari pekerjaan
pada daerah sendiri tanpa harus pergi ke daerah lain, Hot Info berisi informasi terbaru yang
berkaitan dengan adanya informasi diskon maupun adanya informasi penurunan harga produk,
pada menu Berbagi inspirasi ini sebagai sarana berbagi motivasi dalam bentuk artikel dan
gambar. (2) Halaman UMKM Kabupaten: berisi informasi tentang UMKM yang ada di
Kabupaten yang di pilih. Informasi tersebut diantaranya berupa: Nama usaha, Nama Produk,
Alamat, No. HP dan Foto Produk. Pada halaman ini, penggguna yang tertarik terhadap produk
atau usaha dapat melakukan cek informasi lebih detail dengan meng-klik menu “Detail”. (3)
Halaman Detail: memuat informasi lengkap tentang usaha. Pada halaman ini, pengguna yang
memiliki saldo dapat melakukan pembelian produk dengan mengklik “BELI PRODUK” atau
melakukan pemberian investasi pada UMKM dengan meng-klik “INVESTASI”. Menu
“INVESTASI” akan menampilkan jumlah dana yang sudah terhimpun dan intruksi untuk
memasukkan nominal investasi serta presentase bagi hasil yang diinginkan oleh investor
sedangkan menu “BELI PRODUK” pengguna akan diminta untuk mengisi jumlah produk yang
akan dibeli, alamat tujuan pengiriman, dan No. HP penerima produk. Rancangan Prototype
Aplikasi LADIT:

5
3)Halaman Detail UMKM, Pemberian Investasi dan Pembelian Produk.
Program LADIT yang selanjutnya yaitu LEC (LADIT Education Center). LEC merupakan
wadah/tempat bagi para UMKM Madura untuk mencari, berbagi informasi dan mengajukan
keluhan serta permasalahan pelaku usaha. LEC memberikan manfaat bagi UMKM yang
terintegrasi dengan membentuk rumah layanan untuk UMKM. Maka LEC memberikan layanan
rutin berupa konsultasi, pelatihan dan pemberdayaan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan para pelaku usaha. Bentuk dari pelatihan meliputi pelatihan keterampilan usaha
produk inovatif, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, penyusunan study kelayakan
usaha, man ajemen eksport. Pihak yang terlibat dalam memberikan pelatihan antara lain
akademisi, dan pemerintah target dari pelatihan ini yaitu para pelaku usaha dan calon pelaku
usaha sehingga harapannya dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas SDM para
pelaku usaha dan menumbuhkan minat wirausaha baru pada kalangan pemuda yang pada
akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran di Madura dan UMKM bisa bersaing secara
global. Selain pelatihan juga adanya upaya untuk pendampingan UMKM yang dilakukan
melalui pembinaan secara intensif dan terstruktur. Pihak LADIT akan melakukan pendampingan
kepada UMKM yang menerima modal pembiayaan. Pihak LADIT akan bekerjasama dengan
akademisi dan pemerintah untuk melakukan pendampingan secara berkala mengenai
pengelolaan usaha yang terkait dengan keterampilan operasional maupun manajerial. Tujuan
dari adanya pemberdayaan ini, untuk memantau perkembangan usaha dan memastikan usaha
berjalan dengan baik, yang selanjutnya informasi tersebut dapat diberikan kepada investor
melalui aplikasi LADIT.
Dengan konsep ini diharapkan UMKM dapat berkembang secara pesat dengan hal tersebut
inovasi dari UMKM dapat memberikan pendapatan lebih terhadap UMKM itu sendiri dan
masyarakat disekitarnya. Program ini melibatkan berbagai pihak. Pihak-pihak yang terkait
dalam program ini seperti akademisi, pemerintah, pelaku UMKM, dan mitra UMKM. Ketika
posisi UMKM menjadi sentral bersamaan dengan adanya mitra UMKM, kemudian didukung
oleh peraturan dari pemerintah, dan juga didampingi oleh akademisi maka akan membentuk
sebuah konsep yang baik. Sehingga dampaknya terhadap perekonomian di Madura juga baik.
Selain itu dengan adanya program ini mampu memberikan akses yang lebih baik kepada pihak
luar untuk mengetahui potensi UMKM yang ada di Madura yang memiliki berbagai produk
yang inovatif dan kreatif sehingga mereka dapat berinvestasi atau membeli produk tersebut
khususnya masyarakat yang berada di luar Madura.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni Dwi Feni,Hardjanto Imam & Hayat Ainul. 2013. Pengembangan Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah
(Umkm)Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal
Dan Potensi Internal (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha “Emping Jagung” Di Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Jurnal
Administrasi Publik.Vol.1 No.6. hlm 1287.
Hendrawan, Andi, dkk. 2019. Pengaruh Marketing Digital Terhadap Kinerja Penjualan Produk
Umkm Asti Gauri Di Kecamatan Bantarsari
Cilacap.
Jurnal Administrasi dan
Kesekretarisan.Vol.4 No.1. hlm 52-54
Nelsi Islamiyati. 2017. 5 Permasalahan Utama yang
Dihadapi Para Pelaku UMKM. https://www.jagoanhosting.com/blog/5permasalahan-
utama-yang-dihadapi-parapelaku-umkm/. Diakses pada tanggal 27 November 2018 pukul
19.34.
Riyanto, Andi Dwi. 2019. Hootsuite (We are Social):
Indonesian Digital Report 2019. https://andi.link/hootsuite-we-are-
socialindonesian-digital-report-2019/. Diakses pada tanggal 5 November 2019 pukul
14.38.
Rosalina, Sherly, Subagio Hartono.2016. Analisa Pengaruh Product Image Terhadap Purchase
Intention Dengan Trust Sebagai Variabel Intevening Pada Blesscon Pt. Superior Prima
Sukses. Korespondensi penulis.Vol.1 No.1. hlm 3
Supratman, Lucy Pujasari. 2018. Pengguna Media Sosial oleh Digital Native. Jurnal Ilmu
Komunikasi. 15 (1): 48.
Wilantara, Rio F dan Rulli Indrawan. 2016. Strategi dan Kebijakan Pengembangan
UMKM.
https://rullyindrawanblog.files.wordpress.c om/2017/12/editor-strategi-dan-
kebijakanpengembangan-umkm.pdf. Diakses pada tanggal 24 November 2018 pukul
19.18.
Yuwono, Robby dan R. R. Retno Ardianti. 2013. Analisa Faktor-faktor Penghambat
Pertumbuhan USAha Mikro dan Kecil pada Sektor Formal di Jawa Timur. Jurnal Agora.
Vo. 1 No. 3. Hlm. 2.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Berdasarkan hasil resume fieldtrip dan pemikiran sendiri

2. Berdasarkan hasil resume seminar atau kuliah umum yang berjudul “Unlocking Succes
Navigating the Digital Marketing Landscape For Halal Bakeries in Japan”

3. https://www.mysch.id/blog/detail/61/jenis-jenis-website-dan-penjelasan-lengkapnya
4. Purnomo, F. (2019). Program ladit (lapak digital): optimalisasi media digital
sebagai wadah dalam pengembangan UMKM di Madura. Jurnal Studi
Manajemen Dan Bisnis, 6(2), 89-95.

Anda mungkin juga menyukai