UMKM
Maria Nila Anggia Rini 1, Muhammad Rifki Shihab 2
1
Informatika, Universitas Kristen Duta Wacana
Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo no. 5-25, Yogyakarta
nila@ti.ukdw.ac.id
2
Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Jawa Barat
shihab@cs.ui.ac.id
dihasilkan. Jaringan internet merupakan salah satu teknologi akar masalah karena saat ini masalah permodalan sudah
yang dapat dipergunakan untuk memperluas daerah dipermudah oleh pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif
pemasaran, khususnya media sosial. Menurut laporan data (Bekraf).
pengguna website, mobile, dan media sosial dari seluruh
dunia yang diterbitkan oleh We Are Social, Indonesia
memiliki 88,1 juta pengguna aktif internet di mana 79 juta
pengguna aktif media sosial. Data dapat dilihat pada Gambar
48 yang menggambarkan data penggunaan internet di
Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, UMKM dapat memanfaatkan
media sosial sebagai strategi untuk memperluas daerah
pemasaran, terlebih pada pengguna media sosial. Thomas
Schenke dalam buku [5], menyebutkan perbedaan mengapa
penggunaan media sosial dalam pemasaran memberikan nilai
lebih dari pada pemasaran tradisional. Ia juga menyebutkan
media sosial memiliki nilai yang lebih, yaitu bersifat
personal kemudian pelanggan dapat tersentuh dengan cepat. Gambar 49. Diagram Tulang Ikan
Namun saat ini, belum ada strategi media sosial yang Sumber: Hasil Wawancara dan observasi yang telah diolah
dapat langsung digunakan dan diimplementasi pada UMKM.
Oleh karena itu, artikel ini menghasilkan strategi yang umum Selain permodalan, peneliti juga tidak memasukkan
yang dapat dipakai oleh UMKM. Hal ini disebabkan karena kualitas barang sebagai akar-akar masalah. Hal ini
artikel dibuat berdasarkan best practice penggunaan media disebabkan karena untuk dapat bersaing maka kualitas
sosial. Strategi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi barang harus dijaga dengan baik.
dasar bagi UMKM dalam penggunaan media sosial untuk Penelitian ini difokuskan pada penggunaan media sosial.
mengembangkan bisnis. Media sosial dapat membantu dalam memperluas pasar pada
UMKM. Menurut Thomas Schwenke, terdapat beberapa
B. Rumusan Masalah poin perbedaan mengapa penggunaan media sosial dalam
Pada latar belakang sudah disebutkan masalah yang pemasaran memberikan nilai lebih daripada pemasaran
terjadi di UMKM. Permasalahan yang mendasar adalah skala tradisional. Perbedaan tersebut dirangkum dalam Tabel I.
usaha yang sulit berkembang karena tidak mencapai skala TABEL VI
usaha yang ekonomis. Selanjutnya ditelusuri akar-akar PERBANDINGAN PEMASARAN VIA MEDIA SOSIAL DAN TRADISIONAL
masalah dengan menggunakan diagram fishbone. Buku [2], Tradisional Media Sosial
menyebutkan beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi Arah Komunikasi satu arah: Komunikasi dua arah:
oleh UMKM di Indonesia. Paling tidak terdapat delapan (8) Komunikasi Informasi disebar oleh Perusahaan dan
perusahaan dan pelanggan pelanggan saling berbagi
hambatan yang dihadapi oleh UMKM yang relevan dengan hanya mendengar informasi, berbicara, dan
penelitian ini, yaitu: mendengar
1. Tingkat keterampilan, keahlian, kemampuan, dan
manajemen sumber daya manusia Tipe Seragam, jelas: Membedah, tidak jelas
Pemasaran iklan kampanye, layanan blog, update status,
2. Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan hotline tweets, tanggapan
memperbesar pangsa pasar ulasan, jawaban di forum
3. Kelemahan dalam struktur permodalan dan
keterbatasan untuk memperoleh jalur untuk sumber- Perencanaan Persiapan panjang Spontan
iklan
sumber permodalan
4. Keterbatasan jaringan usaha kerja sama antar Komunikasi Dipertimbangkan dengan Cepat dan langsung
dengan baik dan diskusi: reaksi:
pengusaha kecil pelanggan Komunikasi terjadi hanya Komunikasi dengan
5. Iklim usaha yang kurang kondusif karena iklim usaha antara pemasok dan pelanggan terjadi di
yang mematikan pelanggan. Proses diskusi depan umum. Semua
6. Kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat rahasia dan orang lain orang dapat melihat dan
tidak dapat ikut ikut ambil bagian dalam
terhadap usaha kecil didalamnya diskusi
7. Persaingan dalam merebut pasar semakin ketat
8. Permasalahan kualitas barang Availability Dalam jam kerja Permanen (24X7)
untuk mengidentifikasi di sisi mana saja media sosial dapat market segmen to tribes, from company-centricity to
berkontribusi untuk mencapai tujuan bisnis. Dari strategi human centricity, from information channels to knowledge
ini menghasilkan visi media sosial untuk perusahaan, network, dan from process and hierarchy to social
kesiapan organisasi untuk mengadopsi media sosial, dan messiness [15].
rencana adopsi media sosial yang selaras dengan tujuan
bisnis [13]. 7) Case Study Research: merupakan sebuah strategi
Media sosial merupakan aplikasi berbasis internet penelitian yang melibatkan suatu investigasi empiris dari
yang memfasilitasi percakapan antar pengguna. Untuk fakta yang ada pada suatu saat dalam kehidupan nyata
memfasilitasi percakapan tersebut, maka memerlukan dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data.
langkah untuk melibatkan (engage) pengguna. Menurut Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk menjelaskan
Safko dan Brake, terdapat empat (4) cara untuk melibatkan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat
(engage) orang dengan media sosial, yaitu terjadi [16].
Communication, Collaboration, Education, dan Penelitian studi kasus ini memiliki terdapat tiga
Entertainment [7]. tahapan sederhana, yaitu sebagai berikut [16]:
Menyusun definisi dan rancangan penelitian
5) Social Capital: Manusia dapat melakukan hal-hal yang Menyiapkan, mengumpulkan, dan menganalisis
tidak dapat mereka lakukan sendiri dengan cara bekerja data
sama dengan orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan jika Menganalisis dan membuat kesimpulan
manusia dapat membangun dan menjaga hubungan dengan
sesama. Hubungan terjalin melalui jaringan dan di
B. Penelitian Sebelumnya
dalamnya cenderung memiliki kesamaan nilai. Sehingga
jaringan dan kesamaan nilai merupakan inti dari konsep Penelitian dengan judul “Strategic Use of Social Media
modal sosial [14]. for Small Business Based on the AIDA Model” yang
Dalam buku Social Capital, Coleman memiliki dilakukan oleh Hassan, Zaleha, Nadzim, dan Shiratuddin.
pandangan sendiri mengenai modal sosial. Menurutnya merumuskan strategi media sosial untuk pengusaha bisnis
modal sosial adalah struktur hubungan antar individu yang kecil (UKM) dengan menggunakan model AIDA (Attention,
memungkinkan mereka untuk menciptakan nilai-nilai baru Interest, Desire, and Action). Pengambilan data
[14]. menggunakan focus group discussion dengan 22 (dua puluh
Masih dalam buku Social Capital, menurut Putnam, dua) pengusaha kecil yang telah menggunakan media sosial
modal sosial adalah bagian dari kehidupan yang sebagai strategi pemasarannya. Penelitian ini menghasilkan
mendorong partisipan bekerja sama untuk mencapai rumusan strategi media sosial untuk pengusaha bisnis kecil
tujuan [14]. (UKM) berdasarkan hasil pikiran para pengusaha [17].
Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan Penelitian dengan judul “Facebook Marketing Strategy
bahwa modal sosial merupakan hubungan yang terjalin for Small Business in Malaysia” yang dilakukan oleh
karena jaringan dan kesamaan nilai antara individu, yang Othman, Bidin, dan Hussain mengevaluasi efektifitas
memungkinkan terciptanya nilai baru untuk mencapai penggunaan layanan media sosial sebagai strategi
tujuan tertentu. pemasaran, khususnya facebook. Data diambil dengan proses
kuantitatif, yaitu dengan membandingkan antara membuat
halaman facebook baru dan meningkatkan halaman facebook
6) Hyper-social Organization: Dengan adanya media yang sudah ada dengan menggunakan strategi yang
sosial, koneksi, dan teknologi, membuat manusia menjadi
dirumuskan oleh Falkowl dan strategi media sosial dari
lebih sosial. Media sosial memberikan kemudahan dalam
Maxwell. Delapan puluh delapan mahasiswa dari kelas E-
bersosialisasi dengan sesame manusia, bahkan menjadi
Marketing berpartisipasi dalam penelitian ini. Para peneliti
aktivitas yang paling sering dilakukan. Hal ini yang
menjadi dasar teori hyper-social organization muncul berhasil mendapatkan strategi untuk mendapatkan ‘Like’
[15]. dalam facebook. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa
Teori hyper-social organization, merupakan teori peran dari teman di media sosial memegang peranan penting
yang dipopulerkan oleh Francois Gossieaux dan Ed [18].
Moran. Mereka mengungkapkan faktor pembentuk Penelitian dengan judul “Development of Social Media
komunitas yang penting dalam perdagangan adalah Strategies in Tourism Destination” yang dilakukan oleh
Defenders of Belief dan Seekers of the Truth. Defenders of Kiráľová dan Pavlíčeka menunjukkan bahwa strategi yang
Belief adalah membentuk ikatan yang kuat antara selaras dengan media sosial dapat membantu organisasi agar
konsumen dan pedagang, bagaimana meyakinkan orang mendapat nilai kompetitif. Data diambil menggunakan
lain, dan berbagi kepercayaan. Seekers of the Truth metode desk research, yaitu semua data diambil dari data
merupakan kegiatan inovatif dalam memecahkan masalah sekunder dan berdasarkan teori-teori yang relevan. Dari
[15]. penelitian didapatkan tujuan dari kampanye dalam media
Francois Gossieaux dan Ed Moran, mengungkapkan sosial, pemakaian emosi pelanggan dalam media sosial, best
bahwa ada perubahan pola pikir terhadap pemasaran practice untuk melakukan strategi media sosial, dan faktor
akibat kemunculan media sosial. Mereka menyebutnya utama yang mendorong kesuksesan dalam pemanfaatan
sebagai empat (4) pilar dari hyper-social, yaitu: From media sosial [19].
Penelitian dengan judul “Best practice in the use of Maksud dari kerangka teroritik tersebut adalah
social networks marketing strategy as in SMEs” yang organisasi ingin memperluas pasar dari yang tadinya
dilakukan oleh Vásquez dan Escamilla untuk mengidentifiasi merupakan perusahaan lokal yang memiliki jangkauan yang
best practice penggunaan jejaring sosial sebagai strategi sempit berubah menjadi perusahaan dengan jangkauan
pemasaran pada usaha mikro [20]. pelanggan yang lebih luas. Perubahan tersebut dilakukan
Keempat penelitian tersebut, memiliki tujuan dan cara dengan memanfaatkan media sosial. Oleh karena ini
yang berbeda satu sama lain. Penelitian pertama membuat memerlukan strategi media sosial yang akan diaplikasikan
suatu strategi dengan model AIDA dan mengambil data dari pada perusahaan. Pengembangan strategi media sosial
FGD. Dari hasil pikiran orang lewat FGD tersebut, peneliti dilakukan dengan kerangka kerja The ZHAW / Lardi Social
kemudian merumusakan strategi media sosial yang dapat Media Strategy Framework.
dipakai oleh para pengusaha kecil.
Berbeda dengan sudut pandang yang dilihat oleh peneliti Enggage People Social Capital Hyper-social Organization
(Safko & Brake, 2009) (Field, 2003) (Gossieaux & Moran, 2010)
kedua, peneliti menggunakan observasi dan perbandingan
secara langsung terhadap perilaku penggunaan facebook.
Dari hasil observasi itu didapat bagaimana strategi dalam
upaya mendapatkan perhatian teman atau pengguna facebook
The ZHAW / Lardi Social Media Strategy
terhadapt halaman yang mereka bagikan. Framework
(Lardi & Fuchs, 2013)
Jika peneliti pertama dan kedua mengolah data yang
diambil dari lapangan, penelitian ketiga dan keempat
menggunakan data yang telah diolah oleh peneliti lain. Para
peneliti mengambil hasil dari jurnal lain kemudian hasil
Strategi Media Sosial
tersebut menjadi best practice untuk strategi media sosial
yang digunakan.
Walaupun penelitian diambil dari sudut pandang yang Gambar 50 Kerangka Teoritik
berbeda, semua penelitian tersebut membuat strategi media
sosial yang dapat digunakan untuk melakukan pemasaran Strategi yang dirancang harus selaras dengan bisnis
terhadap perusahaan atau produk. Hasil penelitian tersebut perusahaan dan lingkungan perusahaan. Pada saat
relevan dengan yang dibuat oleh penulis, yaitu bagaimana merancang strategi, penulis memerlukan data SWOT
membangun suatu strategi media sosial perusahaan, tujuan bisnis, dan visi perusahaan ke depan.
Pada studi kasus yang ada, tidak semua strategi media
C. Framework Media Sosial sosial akan berhasil, maka kita bisa mendapatkan lesson
1) The ZHAW/ Lardi Social Media Strategy Framework learn dan best practice kasus tersebut. Untuk kesusksesan
The ZHAW/Lardi Social Media Strategy Framework: strategi media sosial tidak hanya sekedar menggunakan
diciptakan oleh Kamales Lardi dan Rainer Fuchs. media sosial untuk pemasaran saja, namun bagaimana
Framework ini mengantarkan perusahaan mengerti nilai perusahaan bisa membuat Modal Sosial (Social Capital) dan
dari media sosial. Menutur mereka media sosial dapat Hyper-social organization. Yaitu bagaimana perusahaan
digunakan dalam kebutuhan bisnis. dapat menjangkau pelanggan, membentuk suatu grup yang
Kerangka ini membagi proses pengembangan dan yang bisa memberikan tanggapan kepada perusahaan.
penerapan strategi media sosial menjadi dua fase, yaitu Hal tersebut akan dapat dilakukan jika media sosial
Fase Mengembangkan strategi dan Fase Merencanakan dapat digunakan untuk lebih mampu melibatkan pelanggan
dan Melaksanakan. pada informasi yang ditawarkan perusahaan. Proses untuk
Fase 1 mendorong organisasi untuk menggali alasan melibatkan pelanggan dapat dilakukan dengan
mengapa mereka harus mengadopsi media sosial sebagai Commucation, Collaboration, Education, dan
strategi mereka sebelum berlanjut ke dalam tindakan Entertainment.
nyata. Fase 2 dibagi menjadi 2 pendekatan, bergantung
bagaimana keterlibatan media sosial dilaksanakan pada III. METODOLOGI PENELITIAN
individu yang menjadi target. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang
terdiri atas case study research dan action research. Dalam
2) AIDAS: adalah pengembangan dari model AIDA. penelitian ini, peneliti melakukan perumusan terhadap
AIDAS merupakan model yang menggambarkan strategi dengan mengambil best practice yang telah
hubungan pelanggan dengan periklanan dan marketing dilakukan oleh organisasi dan penelitian lain. Setelah peneliti
[21]. Pada penelitian sebelumnya menggunakan model
melakukan perumusan terhadap strategi tersebut selanjutnya
AIDA, namun telah ada element baru yang ditambahkan
pemilik organisasi dan orang-orang yang terkait melakukan
yaitu Satisfaction.
validasi terhadap strategi tersebut. Validasi dilakukan
D. Theoritical Framework dengan melakukan FGD dan diskusi dengan orang-orang
Berdasarkan kajian teori dan penelitian sebelumnya, terkait.
maka dapat dirangkum menjadi kerangka teoritis seperti Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah
terlihat pada Gambar 3. Mebel karitas sebagai data untuk membuat sebuah strategi
Peneliti menjadikan Mebel Karitas sebagai data utama, rumah. Dengan diskusi dan membaca review yang positif
karena proses di dalam UMKM ini masih manual. Belum ada secara langsung dapat menyakinkan pelanggan untuk
sistem keuangan, pemasaran, dan visi misi usaha. Mebel membeli suatu barang [22].
Karitas merupakan usaha yang bergerak di bidang industri Penjabaran tersebut juga diungkapkan oleh Dave
furniture sejak 17 tahun lalu. Namun dalam memasarkan Evans dalam buku “Social Media Marketing The Next
bisnisnya, Mebel Karitas masih menggunakan cara Generation of Business Engagement” bahwa dalam saat
tradisional (dengan cara mulut ke mulut). ini media sosial menjadi bagian dari hampir seluruh
pembelian barang. Pembeli beralih untuk mendapatkan
A. Phase 1 – Develop Strategy
dari informasi dari pembeli yang lain untuk membuat
1. Input yang Diperlukan keputusan yang tepat. Dave menggambarkan proses dalam
Sebelum masuk ke dalam tahap pertama, terlebih pembuatan keputusan tersebut dengan sebuah perulangan.
dahulu mempersiapkan input yang diperlukan. Input Karena setelah pembeli telah membuat keputusan, maka
tersebut akan berkontribusi untuk penilaian yang lengkap pembeli tersebut akan aktif dalam media sosial bukan
dan pertimbangan atas keputusan yang akan dibuat. untuk mencari informasi, namun justru untuk memberikan
Adapun yang harus dipersiapkan adalah visi-misi usaha, informasi dan pengalaman yang telah pembeli rasakan.
trends assessment, dan customer social media adoption. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil dari diskusi yang
Mebel Karitas belum merumuskan misi, nilai-nilai, dilakukan dapat mempengaruhi keputusan seseorang
dan visi perusahaan. Namun dalam wawancara dengan untuk membeli produk [23].
pemilih usaha, peneliti menggarisbawahi bahwa dalam Selain itu media sosial juga digunakan untuk
memulai usaha ini pemilik memulai dengan semangat mendengarkan dan menerima masukan dari pelanggan.
menolong. Awal mula usaha adalah untuk menolong Untuk contohnya pada http://www.gantibaju.com/ mereka
suami untuk meringankan beban keluarga, namun menggunakan website untuk mengumpulkan pelanggan
sekarang tujuan utama berubah menjadi menolong dalam suatu forum. Situs ini membuat kompetisi untuk
masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan. mendesain kaos, kemudian pemenang akan dinilai
Dari visi yang dibangun tersebut, peneliti mencoba berdasarkan vote dari pelanggan yang lain. Pengguna
merangkai tujuan strategi untuk meraihnya yaitu dengan media sosial menjadi aktif dalam kegiatan bisnis yang
pertumbungan keuntungan laba perusahaan, yang diraih dilakukan oleh pelaku usaha.
dengan pelayanan ke pelanggan. Tujuan strategis ini akan Media sosial telah banyak digunakan pengusaha
menjadi poin kunci yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk memasarkan produk dan jasa mereka. Di
adalah bagaimana media sosial dapat berkontribusi untuk Yogyakarta sendiri pemilik usaha mebel telah
menjalankan misi tersebut. Media sosial dapat digunakan menggunakan media sosial sebagai salah satu alat untuk
untuk membantu dalam mengembangkan kualitas dan memasarkan produk.
pelayanan ke pelanggan. Penulis membandingkan pemanfaatan media sosial
Media sosial berpotensi dalam memasarkan produk, yang digunakan oleh usaha mebel lain, yaitu Alam Jati
mengurangi pemasaran melalui pihak ketiga, seperti Furniture, Ajeg Mebel Jogja, dan Asram Furniture.
televisi, radio, dan koran. Erik Qualman dalam buku Berdasarkan ketiga usaha tersebut penulis dapat
Socialnomics menyebutkan media sosial merupakan raja menyimpulkan bagaimana penggunaan media sosial
baru, yaitu ketika pengguna media sosial merujuk ke dalam bisnis mereka, yaitu:
produk dan jasa melalui alat media sosial . Brand Awareness
Sebagai contohnya Pelanggan tidak lagi berlanggan Pemasaran Produk
koran mahal untuk mendapatkan berita, namun Meningkatkan lalu lintas ke website pribadi
mendapatkan berita secara gratis yang lebih relevan dan Meningkatkan peringkat pada mesin pencarian
tepat waktu melalui media sosial. Sehingga dapat Berpartisipasi dalam online marketplace
dikatakan berita yang menemukan pelanggan [22].
Jane the Blogger mengungkapkan bahwa website atau 2. Menentukan objectives and readiness
blog miliknya mendapatkan traffic dari berbagai link yang Strategi harus selaras dengan kondisi yang terjadi
langsung menuju ceritanya. Hal ini tidak hanya dalam perusahaan. Oleh karena itu, peneliti melakukan
disebabkan oleh pengguna media sosial yang social observasi terhadap kondisi internal dan eksternal usaha.
melakukan reposting, re-tweets, atau linking ke cerita Pertama peneliti menentukan tujuan bisnis terlebih
milikinya. Namun Jane mendapatkan traffic dari mesin dahulu. Tujuan bisnis dapat diartikan sebagai tujuan
pencarian. Dengan adanya pengguna media sosial yang strategis dari perusahaan untuk bisnis yang khusus atau
merujuk pada suatu website maka akan meningkatkan mengidentifikasi bisnis pada saat terdapat tantangan yang
peringkat pencarian dalam mesin pencarian [22]. harus dihadapi oleh perusahaan.
Pelanggan dapat membahas berita, produk, dan jasa Berdasarkan hasil perumusan masalah, permasalahan
yang ada dengan orang lain dengan lebih mudah. yang dihadapi adalah penjualan dan perbaikan mebel tidak
Pelanggan mendapatkan informasi suatu produk mencapai target. Pemilik berusaha menaikkan penjulan
berdasarkan diskusi dengan rekan dalam media sosial dengan cara memperluas daerah pemasaran. Untuk
hanya dengan alat mobile yang dapat dilakukan dari mencapai tujuan tersebut pemilik ingin menggunakan
internet dan media sosial sebagai jembatan untuk dapat Perhatikan bagaimana cara pengiriman dan
memperluas daerah pemasaran. pembayaran barang.
Tujuan yang ingin diraih adalah meningkatnya Dengan adanya memasarkan produk dengan media
keuntungan laba perusahaan. Untuk mendefiniskan tujuan sosial maka memerlukan orang yang bertanggung
bisnis yang akan dijalankan penulis melakukan beberapa jawab dalam adopsi medial sosial. Sebagai contoh
tahapan hingga sampai akhirnya diperoleh rumusan tujuan siapa yang membalas pesan dari pengguna media
bisnis. sosial.
Studi Literatur, tujuan bisnis dirumuskan dengan dasar Keempat, karena transaksi elektronik dilindungi oleh
model AIDAS. hukum, maka pemakaian media sosial hendaknya
Konstruksi rumusan tujuan bisnis oleh penulis, memberikan informasi produk dan perusahaan dengan
mengambil best practice dari teori-teori yang lain. jelas. Baik dengan menggunakan bahasa yang jelas dan
Validasi rumusan tujuan bisnis oleh pemilik organsiasi tidak ambigu maupun memberikan gambaran produk yang
Setelah dilakukan tahap-tahap tersebut, tujuan bisnis sesuai dengan kenyataan.
yang digunakan dalam sepanjang penelitian ini adalah:
Membangun kesadaran calon pelanggan terhadap 3. Mengidentifikasi inisiatif dan prioritas
perusahaan dan produk yang ditawarkan Tujuan-tujuan bisnis yang telah dirumuskan menjadi
Menarik perhatian calon pelanggan dan calon dasar dari pembentukan business drivers, peluang media
pelanggan terhadap produk sosial dan strategi. Tahap-tahap dalam perumusan tersebut
Meraih kepercayaan para calon pelanggan adalah:
Membangun hubungan dengan pelanggan melalui
Studi Literatur, untuk mendapatkan best practice
media sosial Konstruksi rumusan tujuan bisnis oleh penulis
Responsif terhadap permintaan terhadap produk.
Setelah mendapatkan business drivers, peluang media
Follow-up pelanggan setelah melakukan pembelian
sosial dan strategi selanjutnya dilakukan pemetaan
barang dan jasa. business drivers, peluang media sosial dan strategi
Penulis mengukur kematangan penggunaan media terhadap tujuan bisnis.
sosial dengan tools yang dibuat oleh Lardi. Tools dapat Validasi rumusan strategi oleh pemilik organsiasi
diaskes pada http://www.lardipartner.com/#!social-
media-maturity-assessment/cws3. Dalam tools ini, Perumusan business drivers akan menggunakan 7
peneliti menjawab pertanyaan berdasarkan hasil business drivers dalam media sosial yang dikemukakan
wawancara dengan pemilik usaha. Kategori yang oleh Jason Falls [24].
diperoleh oleh Mebel Karitas dalam Lardi’s Social Media Enhance branding and awareness
Maturity Assassement adalah level Aware. Protect brand reputation
Level Aware berarti pemilik telah menyadari adanya Enhance public relations
media sosial namun tidak dapat mengkaitkan dengan Build community
bisnis. Karena usaha ini berada pada level awal, dalam Enhance customer service
menyusun strategi media sosial yang dapat dilakukan Facilitate research and development
tanpa membutuhkan resource yang besar. Drive leads and sales
Strategi dirumuskan dengan memberikan batasan Dari tiap tujuan bisnis selanjutnya ditentukan peluang
media sosial yang digunakan untuk memenuhi tujuan media sosial sehingga tujuan bisnis dapat tercapai.
bisnis. Penggunaan media sosial difokuskan pada area Peluang bisnis disusun berdasarkan data trend assessment
bisnis yang spesifik. Hal tersebut dimaksudkan agar yang telah dijelaskan pada Phase 1. Peluang-peluang
strategi yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan bisnis. bisnis yang didapatkan dari media sosial dan berdasarkan
Pertama, berdasarkan pertanyaan penelitian maka manfaat media sosial yang dikemukakan oleh Jason Falls
strategi media sosial ini berfokus untuk pemasaran. dalam buku [24]. Adapun peluang media sosial yang
Sehingga media sosial digunakan sebagai media untuk digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
memasarkan produk yang akan berfokus solusi eksternal Meningkatkan kesadaran pengguna media sosial akan
pada media sosial. perusahaan dan produk yang ditawarkan melalui
Kedua, target audiens yang ingin diraih dalam media sosial.
penelitian ini adalah pengguna media sosial (baik pemula Membuat jalur marketing yang efektif, yaitu word-of-
maupun ahli) dan pengguna yang sudah bekerja. mouth marketing. Di mana tiap pengguna media sosial
Ketiga, dalam membangun strategi untuk media sosial merujuk dan mengomentari suatu produk kemudian
membuat pengguna lain tertarik.
terdapat kendala yang harus diperhatikan, agar strategi
Meningkatkan peringkat pencarian terhadap
media sosial yang dibangun dapat mencapai hasil yang
perusahaan dan produk pada mesin pencarian.
diinginkan oleh perusahaan. Adapun kendala yang
Meningkatkan peringkat pada mesin pencarian dengan
dihadapi adalah: kata kunci yang ditargetkan.
Salah satu kegunaan media sosial adalah untuk
Menghasilkan traffic ke website perusahaan melalui
generate traffic ke website perusahaan. Maka untuk tautan media sosial dan mesin pencarian.
dapat meraih kepercayaan calon pelanggan, Mebel Berkomunikasi dan terlibat langsung dengan
Karitas membuat website perusahaan. pelanggan dan calon pelanggan.
Membangun dan memelihara hubungan secara sampai dengan metrics untuk mengukur keberhasilan
langsung antara pelanggan dan perusahaan suatu tujuan bisnis.
Mengamati percakapan yang terjadi di media sosial
yang berkaitan dengan perusahaan. B. Phase 2 – Plan and Delivery
Memperluas jangkauan pengiriman pesan mengenai Media Sosial telah menyebabkan banyak perubahan
perusahaan dan produk yang ditawarkan. dalam sikap dan perilaku orang-orang yang telah digunakan
Meningkatkan jumlah pelanggan yang loyal yang untuk mengontrol massa. Misalnya, pada tahun 2011 media
membela perusahaan dari respon negatif. sosial digunakan sebagai alat pengorganisasian massa untuk
Meningkatkan komentar positif dan mengurangi mengkoordinasikan dan memungkinkan demonstrasi di
komentar negatif. Mesir. Media sosial memainkan peran penting dalam
Meningkatkan kepuasan pelanggan karena pelanggan mempercepat hasilnya karena jumlah besar orang sudah aktif
merasa diperhatikan oleh perusahaan. menggunakan saluran ini [13].
Menghasilkan ide-ide baru untuk meningkatkan Pada fase pertama telah dirumuskan tujuan bisnis,
kenyamanan pada produk, membuat produk baru, dan business drivers, peluang media sosial, dan pengukuran
melihat produk yang sedang diminati oleh pelanggan. keberhasilan pada masing-masing tujuan bisnis. Pada fase
Meningkatkan kemungkinan pelanggan membeli kedua ini dilakukan pemetaan terhadap taktik yang akan
produk dari perusahaan. digunakan di lapangan pada saat media sosial diluncurkan.
Pada penelitian ini mengambil fokus utama pada Proses pembentukan taktik pada fase 2 ini dilakukan dengan
solusi external pada media sosial. Maka tipe peluang yang tahap-tahap sebagai berikut:
akan dikaji dalam fase kedua adalah pada tahap Business Studi Literatur, mendapatkan best practice yang telah
2.0 (External Company Focus). digunakan pada perusahan lain.
Dari keenam tujuan bisnis perlu dilakukan prioritas. Konstruksi rumusan tujuan bisnis, berdasarkan best
Penentuan prioritas dilakukan dengan kriteria anggaran, practice perlu disesuaikan dengan tujuan bisnis
Validasi rumusan taktik oleh pemilik organisasi
ketersediaan sumber daya, dan dampak terhadap bisnis.
Validasi seluruh strategi, validasi dilakukan oleh
Tujuan bisnis ditentukan berdasarkan teori penjualan
sembilan (9) orang yang merupakan pemilik, kerabat
AIDAS, yang telah melewati langkah-langkah berikut:
dan rekan kerja yang secara langsung dan tidak
attention, interest, desire, action, dan satisfaction.
langsung berpengaruh terhadap organisasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan bisnis yang telah Fase ini terdapat empat area fokus, yang menargetkan
ditentukan memiliki keterkaitan agar tujuan strategis dapat pada kepentingan eksternal yang memiliki fungsi bisnis yang
tercapai. Jadi dapat dikatakan bahwa setiap tujuan bisnis berbeda. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari fase pertama,
tersebut merupakan hal yang harus dilakukan. maka area fokus perusahaan adalah brand awareness dan
Menurut Lardi, langkah terbaik dalam penerapan relationship management.
media sosial adalah dengan mengambil pendekatan secara Setelah area fokus ditentukan maka selanjutnya adalah
bertahap. Oleh karena itu Mebel Karitas, penerapan menentukan taktik yang harus dijalankan. Taktik digunakan
strategi media sosial dibagi menjadi dua (2) tahap. untuk memenuhi tujuan bisnis yang telah ditentukan pada
Pertama adalah Mebel Karitas memperoleh perhatian fase pertama.
dan minat pelanggan dan calon pelanggan. Kedua adalah Pada penelitian ini telah dilakukan pemetaan tujuan
pelayanan untuk meraih hati pelanggan untuk membeli, bisnis dari fase pertama dan kedua maka didapatlah strategi
bagaimana cara pembelian, dan perlakukan kepada dan taktik yang dapat digunakan untuk membangun
pelanggan setelah membeli barang. Pendekatan bertahap pemasaran produk melalui media sosial. Seluruh tujuan
tersebut dilakukan agar Mebel Karitas mendapatkan bisnis, business driver, strategi, dan taktik yang telah
pengalaman dalam menggunakan teknologi, khususnya dirumuskan dirangkum dalam lampiran.
media sosial.
Untuk setiap prioritas, dipetakan manfaat terhadap V. KESIMPULAN
tujuan strategis. Manfaat tersebut dipecah menjadi key Pada penelitian ini telah dirumuskan pertanyaan
metrics untuk mengukur dan mengikuti aktifitas media penelitian “Bagaimana strategi media sosial yang tepat untuk
sosial secara terus menerus [13]. memperluas pasar sehingga skala usaha UMKM dapat
Terdapat aspek-aspek yang harus dipertimbangkan berkembang?” dengan tujuan untuk membuat strategi untuk
oleh pemilik usaha dalam adopsi media sosial. Aspek pemasaran melalui media sosial. Hasil analisis telah berhasil
penting bagi pemilik adalah: menjawab pertanyaan penelitian tersebut dengan
People, target pasar adalah pengguna dengan usia
menerapkan kerangka teoritis, metodologi penelitian, dan
lebih dari 25 tahun kondisi perusahaan yang masing-masing telah dijabarkan.
Technology, dalam membentuk komunitas, tidak lepas
Penelitian ini telah menghasilkan strategi bagi para
dari teknologi lain (website, email) pelaku UMKM yang memiliki permasalahan yang sama
Risks, media sosial terdapat potensi risiko yang dapat
dengan tempat studi kasus. Strategi ini dapat digunakan oleh
terjadi. Resiko yang mungkin terjadi pencurian ide, UMKM sebagai dasar mereka untuk menjalankan pemasaran
kemanan data pelanggan, dan reputasi perusahaan jika dengan media sosial. Adapun hasil strategi dijabarkan dalam
ada komentar negatif. Lampiran. Terdapat enam tujuan bisnis yang dapat
Pada lampiran dirangkum pemetaan dari tujuan bisnis digunakan sebagai awal tujuan adaptasi media sosial. Pelaku
UMKM diharapkan tahu mengenai arah dan tujuan
penggunaan media sosial. Selanjutnya dari tujuan tersebut, [12] G. Johnson, K. Scholes and R. Whittington, Exploring Corporate
dijabarkan lagi bagaimana mencapai tujuan tersebut dan Strategy, Edinburgh Gate, England: Pearson Education Limited,
bagaimana pengukuran apakah tujuan sudah terlaksana 2005.
dengan baik.
[13] K. Lardi and R. Fuchs, Social Media Strategy, Zürich: Die
Hasil penelitian ini berupa strategi yang dijabarkan Deutsche Nationalbibliothek, 2013.
dalam Lampiran. Strategi ini dibangun berdasarkan studi
kasus. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan [14] J. Field, Social Capital, New Fetter Lane, London: Routledge,
penelitian mengenai implementasi strategi ini pada UMKM. 2003.
Penelitian dapat dilakukan dengan membandingan hasil
implementasi strategi dan alasan mengapa strategi yang [15] F. Gossieaux and E. Moran, Hyper-social Organization: Eclipse
dibuat dalam artikel ini dapat berjalan atau tidak. Your Competition by Leveraging Social Media, United States: The
McGraw-Hill Companies, Inc, 2010.
Pada artikel ini diungkapkan juga, bahwa selain
menggunakan media sosial, UMKM harus membuat website [16] R. K. Yin, Case Study Research: Design and Methods, 4th Edition,
UMKM. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan bias lebih California: Sage Publications, 2009.
percaya pada UMKM. Dari hal tersebut dapat dilakukan
penelitian untuk perancangan aplikasi website UMKM yang [17] S. Hassan, S. Z. A. Nadzim and N. Shiratuddin, "Strategic Use of
sesuai dengan kondisi UMKM di lapangan. Social Media for Small Business Based on the AIDA Model,"
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2014.
UCAPAN TERIMA KASIH
[18] I. H. Othman, D. A. Bidin and H. Hussain, "Facebook Marketing
Terima kasih disampaikan kepada UMKM Mebel Strategy for Small Business in Malaysia," Informatics and
Karitas yang telah bersedia menjadi studi kasus pada Creative Multimedia, 2013.
penelitian ini sebagai data penelitian.
Daftar Pustaka [19] A. Kiráľová and A. Pavlíčeka, "Development of Social Media
Strategies in Tourism Destination," Procedia - Social and
[1] Kementerian Koperasi dan UKM , "Kementerian Koperasi dan
Behavioral Sciences, 2014.
UKM," 2012. [Online]. Available:
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload
&view=category&id=109:data-umkm-2012&Itemid=93. [20] G. A. N. Vásquez and E. M. Escamilla, "Best practice in the use of
[Accessed 22 April 2015]. social networks marketing strategy as in SMEs," Procedia - Social
and Behavioral Sciences 148, p. 533 – 542, 2014.
[2] C. Frisdiantara and I. Mukhklis, Ekonomi Pembangunan: Sebuah
Kajian Teoretis dan Empiris, Malang: Lembaga Penerbitan [21] Fat Bit, "Fat Bit," [Online]. Available: http://www.fatbit.com/ux-
Kanjuhuran Malang, 2016. services/conversion-rate-optimization.html. [Accessed 22 April
2015].
[3] "Marketeers," Marketeers, 2 Agustus 2015. [Online]. Available:
http://marketeers.com/masalah-utama-ukm-indonesia-ini-kata- [22] E. Qualman, Socialnomics : How Social Media Transforms The
ketua-ima/. [Accessed 5 November 2018]. Way We Live And Do Business, New Jersey: John Wiley & Sons,
Inc., 2009.
[4] We Are Social, "We Are Social," Januari 2016. [Online].
Available: http://wearesocial.sg/blog/2016/01/digital-2016/. [23] D. Evans and J. McKee, Social Media Marketing The Next
[Accessed 1 Februari 2016]. Generation of Business Engagement, Indiana: Wiley Publishing,
Inc., 2010.
[5] T. Schwenke, Social Media Marketing & Recht, Köln: O’Reilly
Verlag GmbH & Co. KG, 2012. [24] J. Falls and E. Deckers, No Bullshit Social Media, United States of
America: Pearson Education, Inc., 2012.
[6] Social Media Defined, "Social Media Defined," 14 Juni 2014.
[Online]. Available: http://www.socialmediadefined.com/what-is- [25] wer, "werwer," wer, vol. wer, no. wer, p. wer, wer.
social-media/. [Accessed 15 April 2015].
[26] C. Supriadi, "Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Media
[7] L. Safko and D. K. Brake, The Social Media Bible, Hoboken, New Periklanan," 22 May 2013. [Online]. Available:
Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2009. http://www.marketing.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-berbagai-
media-periklanan/. [Accessed 12 June 2016].
[8] A. M. Kaplan and M. Haenlein, "Business Horizons, Volume 53,
Issue 1," Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media, p. 59—68, 2010. [27] qweqweqwe, "qwe," [Online]. Available: qwe.
[9] D. Chaffey, E-Businessand E-Commerce Management Strategy, [28] K. Lardi, "http://www.lardipartner.com/," [Online]. Available:
Implementation and Practice, England: Pearson Education http://www.lardipartner.com/#!social-media-maturity-
Limited, 2011. assessment/cws3. [Accessed 20 April 2016].
N Business Business Social Media Opportun Social Media Tactics Strategic Tactic
o Goals Drivers Opportunities ity Type measure Measurement
4 Membang Build • Meningkatkan Business • jika terdapat • Keterlibatan • Meningkatnya
un community jumlah 2.0 sentimen negatif, pelanggan komentar
hubungan pelanggan yang berikan komentar positif yang
dengan loyal yang agar pelanggan menjawab
pelanggan membela menjadi percaya komentar
melalui perusahaan dari kembali negatif
media respon negatif. • memberikan pelanggan
sosial • Membuat jalur promosi-promosi • Mengingatnya
marketing yang berikan informasi traffic ke
efektif, yaitu produk yang website
word-of-mouth terbaru secara perusahaan
marketing. Di berkala dengan
mana tiap gambar yang
pengguna media menarik
sosial merujuk • mengadakan kontes
dan untuk mendesain
mengomentari mebel
suatu produk • mengamati
kemudian komentar dan
membuat feedback dari
pengguna lain pelanggan dan
tertarik berikan respon
secepatnya
5 Responsif Enhance • Meningkatkan Business • Berikan informasi • Keterlibatan • Permintaan
terhadap customer komentar positif 2.0 yang jelas terhadap pelanggan terhadap produk
permintaa service dan mengurangi cara pemesanan • Komitmen meningkat
n terhadap komentar • Berikan informasi perusahaan • Penjualan
produk. Facilitate negatif. yang jelas mengenai • Jumlah barang
research • Menghasilkan cara pembayaran. Transaksi meningkat
and ide-ide baru • Berikan informasi
developme untuk untuk pengiriman.
nt meningkatkan Jika pelanggan
kenyamanan minta barang
pada produk, dikirimkan biaya
membuat produk pengiriman harus
baru, dan melihat disepakati dari awal
produk yang akan dibeban ke
sedang diminati pelanggan atau
oleh pelanggan. ditanggung oleh
perusahaan
• Memberikan diskon
6 Follow-up Drive • Meningkatkan Business • update media sosial • Kepuasan • Jumlah
pelanggan leads and kepuasan 2.0 dengan barang yang pelanggan pelanggan
setelah sales pelanggan berhasil dikirim dan • Meningkatnya meningkat
melakukan karena tag nama pelanggan jumlah • Ratio sentiment
pembelian pelanggan dalam akun media pelanggan baru positif
barang dan merasa sosial • Score meningkat
jasa. diperhatikan oleh barang yang diterima sentiment • Respon positif
perusahaan. pelanggan sama negatif pelanggan yang
• Meningkatkan dengan yang dilihat menerima
kemungkinan melalui internet barang
pelanggan • jika ada kerusakan meningkat
membeli produk pada barang maka
dari perusahaan. sediakan jalan
keluar