Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN

HASIL PENJUALAN PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DI KEC.


KAMBU

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

AL HIKMAH FAJAR T.

A1A619066

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat ini
penggunaan internet sudah tidak asing lagi untuk memasarkan suatu produk. Suatu
usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran produk atau jasa dengan
menggunakan media internet dapat di sebut emarketing. E-marketing adalah sisi
pemasaran dari E-commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk
mengkomunikasikan sesuatu mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui
internet.
E-commerce adalah sistem penjualan yang berkembang setelah ditemukan
internet, sistem pemasaran atau penjualan seperti ini bisa menjangkau seluruh dunia
pada saat yang bersamaan tanpa harus mendirikan kantor cabang disemua negara,
selain itu juga bisa dilakukan dalam 24 jam tanpa terhenti, dengan hanya melalui unit
computer yang terhubung ke internet, perusahaan dapat memasarkan produk-
produknya.
Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan atau dihindarkan dari
masyarakat bangsa saat ini, karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal
pendistribusian pendapatan masyarakat, selain itu juga mampu menciptakan
kreatifitas yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan
unsur-unsur tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat, pada sisi yang lain.
UMKM mampu menyerap tenaga kerja dalam skla yang lebih besar, mengingat
jumlah penduduk indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat
pengangguran. Dari sinilah terlihat bahwa keberadaan UMKM yang bersifat padat
karya, menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah dipahami mampu menjadi
sebuah wadah bagi masyarakat untuk bekerja.
Pemasaran dengan strategi promosi melalui internet khususnya dengan
media social (jejaring social) dapat meningkatkan penjualan secara luas dan tidak
memerlukan biaya pemasaran yang mahal. Konsumen juga akan lebih mudah untuk
mencari informasi mengenai produk yang ingin mereka beli karena tidak perlu tatap
muka secara langsung. Salah satu media berbasis internet, adalah media social.
Media social digunakan untuk kegiatan komunikasi dan berbagai informasi antar
individu, namun saat ini media social tidak hanya digunakan sebagai media
komunikasi antar individu, akan tetapi telah menjadi bagian penting dalam strategi
pemasaran bisnis, bagi perusahaan, media social dijadikan sebagai media untuk
memasarkan produknya.
Pemasaran merupakan bagian dari manajemen UMKM dan juga salah satu
faktor yang sangat penting. Karena pemasaran akan mempengaruhi secara langsung
terhadap kelancaran maupun keberhasilan UMKM dalam mencapai tujuannya.
Penting bagi UMKM untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan sesuai
dengan produk yang akan dijual di pasaran. Dengan strategi pemasaran yang tepat
dan susuai maka produk akan mudah diterima calon konsumen sehingga calon
konsumen membeli produk yang akan di jual.
Media social saat ini telah menjadi trend dalam komukasi pemasaran, media
social adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi dan berbagi. Media social sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun diatas dasar ideology dan teknologi.Dengan adanya
perkembangan media social saat ini bisa membantu salah satu strategi UMKM di
kec.kambu. apalagi sekarang sudah banyak usaha-usaha yang menggunakan media
social sebagai alat untuk mempromosikan produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Dengan tujuan adanya media social ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
untuk meningkatkan hasil penjualan. Dari latar belakang diatas penulis mencoba
melakukan penenlitian dengan judul : Analisis Penggunaan Media Sosial Dalam
Meningkatkan Hasil Penjualan Pada UMKM di Kec. Kambu.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan dalam penelitian ini adalah
bagaimana masyarakat kec.kambu memanfaatkan media social sebagai media
komunikasi pemasaran dalam memasarkan produk UMKM.?
C. Tujuan dan manfaat penelitian
a. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media social
oleh UMKM sebagai media komunikasi pemasaran produk di Kec. Kambu
b. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa berguna dalam membantu pengembangan
penelitian di bidang komunikasi pemasaran dan juga diharapkan bisa
menjadi sumber referensi atau acuan untuk peneliti-peneliti selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Untuk mengetahui bagaimana manfaat media social oleh UMKM sebagai
media komunikasi pemasaran produk di Kec. Kambu
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi teori
1. Media social
a. Pengertian media social
Secara umum, pengertian media sosial adalah media online yang
mendukung adanya interaksi sosial. Sosial media atau media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah suatu komunikasi ke
dalam dialog interaktif. Beberapa contoh-contoh situs media sosial yang
sangat populer saat ini adalah Facebook, Twitter, Blog dan Wikipedia.
Menjamurnya pengguna media sosial hingga sampai saat ini, juga tidak lepas
dari peran serta para ahli dalam memberikan gagasan, pandangan ataupun
teorinya terkait media sosial. Beberapa gagasan ataupun teori dalam media
sosial, secara sederhana dapat berupa sebuah definisi media sosial atau
pengertian media sosial.
Definisi media sosial, tidak serta merta berupa gagasan yang tidak
berdasar yang dikeluarkan oleh para ahli tersebut. Demikian adanya, media
sosial memiliki fungsi, peran, dan dampak bagi kehidupan masyarakat yang
harus didesain sedemikian rupa agar media sosial tetap pada fungsi, dan
tujuan media sosial itu sendiri, dan memiliki manfaat dalam kehidupan
setiap individu.Olehnya itu, sumbangsih pemikiran para ahli, diantaranya
mengenai pengertian media sosial, patut untuk di apresiasi dan sebagai
pengguna patut berbangga dan bersyukur, peran serta dari para ahli dalam
memberikan arah teknologi mutakhir ini, media sosial. Adapun definisi atau
pengertian media sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Antony Mayfield (2008) yang memberikan gagasannya
berupa definisi media sosial dimana menurutnya pengertian media sosial
adalah media yang penggunanya mudah berpartisipasi, berbagai dan
menciptakan peran, khususnya blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia
online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter
3D). Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlien mendefinisikan bahwa
pengertian media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content.
Menurut Lisa Buyer, bahwa definisi media sosial adalah bentuk
hubungan masyarakat yang paling transparan, menarik dan interaktif saat ini.
Menurut Sam Decker yang turut serta memberikan perannya dalam bentuk
gagasan berupa definisi media sosial yang menurutnya bahwa pengertian
media sosial adalah konten digital dan interaksi yang dibuat oleh dan antar
satu sama lain. Menurut Marjorie Clayman bahwa definisi atau pengertian
media sosial adalah alat pemasaran baru yang memungkinkan untuk
mengetahui pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang sebelumnya
tidak mungkin. Menurut Philip dan Kevin Keller bahwa pengertian media
sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagai informasi teks, gambar,
video, dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan
sebaliknya.
Menurut Henderi, dkk, bahwa pengertian media sosial adalah situs
jaringan sosial misalnya layanan berbasis web yang memungkinkan bagi
setiap individu untuk membangun profil publik ataupun semi publik dalam
sistem terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka terhubung, dan
melihat dan menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain
dengan suatu sistem.
Secara garis besar media sosial bisa dikatakan sebagai media online,
dimana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat
berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum,
jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi
multimedia yang kian canggih. Menurut Van Dijk (2013), media sosial
adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna dengan
memfasilitasi berbagai aktivitas maupun berkolaborasi. Media sosial dapat
dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar
pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Eisenberg (dalam
Pakuningjati, 2015) menyimpulkan bahwa media sosial adalah sebuah
platform online untuk berinteraksi, berkolaborasi dan menciptakan atau
membagi berbagai macam konten digital.
Menurut Nasrullah (2015) dalam Ahmad media sosial adalah medium
di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna
lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk
yang merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition),
komunikasi (communicate) dan kerjasama (cooperation).Media sosial
(Haryanto, 2015) merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat
halaman web pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk
berbagi informasi dan komunikasi.
Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), media sosial adalah sekelompok
aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran
ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan memungkinkan terbentuknya kreasi
pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Web 2.0 adalah dasar
terbentuknya sosial media (Carlson, 2010). Sejalan dengan Kaplan dan
Haenlein, Chaffey berpendapat bahwa media sosial merupakan salah satu
kategori media yang berfokus pada partisipasi dan komunikasi peer-to-peer
antara individu dengan situs online yang mampu menyediakan ruang untuk
user generated content dan untuk pertukaran pesan dan komentar antara
pengguna yang berbeda.
Jika Safko dan Brake lebih menekankan kepada pertukaran infomasi
antar pengguna sehingga informasi yang ditampilkan pada situs online
menjadi lebih kaya, Kaplan, Haenlein, dan Chaffey mempunyai pendapat
bahwa media sosial tidak sekedar tempat untuk berbagi informasi. Mereka
berpendapat media sosial merupakan tempat untuk individu menciptakan
konten mereka sendiri (user generated content), sehingga para pengguna
media sosial menciptakan konten, membagi konten, dan memperkaya konten
tersebut. Menurut buku yang ditulis oleh Chaffey, media sosial dapat
dikatakan lebih dari pada sekedar jaringan sosial. Kategori tersebut adalah
Social networking, Social knowledge, Social sharing, Social news, Social
streaming, dan Social user generated content and community
Media sosial dapat memungkinkan berbagai jenis informasi diantara-
Nya para pengguna menjadi lebih mudah dan bisa dilakukan dimana saja
(Akrimi dan Khemakem, 2012). Media sosial merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga terjadinya proses belajar. Menurut Mayfield
dari I Crossing, media sosial merupakan salah satu media di mana user dapat
membuat sebuah konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut
dapat berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lainnya.
Media sosial adalah alat komunikasi masa depan, kumpulan alat dan
platform berbasis internet yang tak terhitung jumlahnya yang dapat
meningkatkan infomasi yang dibagi. Dengan terbentuknya media baru ini
membuat pengiriman teks, foto, suara, video, dan informasi semakin mudah
dan sering oleh kalangan pengguna internet. Media sosial tidak hanya
digunakan oleh pengguna internet untuk sekedar bersosialisasi saja tapi juga
melakukan bisnis. Sejalan dengan yang telah diungkapkan pada The Social
Media Bible, Safko dan Brake menyatakan bahwa media sosial merupakan
kegiatan atau alat yang memungkin masyarakat berkumpul secara online
untuk berbagi dan memperkaya informasi.
c. Fungsi Media Sosial
Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah
kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam
kehidupan manusia. Hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar.
Adapun fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut:
1) Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi
sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web.
2) Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media
siaran dari satu institusi media ke banyak audience (one to many) ke
dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak audience (many to
many)
3) Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga
informasi. Mentranformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi
pembuat pesan itu sendiri.
Selain itu, terdapat pendapat lain menurut Puntoadi (2011:5)
pengguna media sosial berfungsi sebagai berikut:
1) Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media adalah
tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena aduensilah yang akan
menentukan. Berbagai sosial media menjadi media untuk orang yang
berkomunikasi, berdiskusi dan bahkan menberikan sebuah popularitas di
media sosial.
2) Media sosial memberikan sebuah kesempatan yang berfungsi interaksi
lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan content
komunikasi yang lebhi individual. Melalui media sosial pula berbagai
para pemasar dapat mengetahui kebiasaan dari konsumen mereka dan
melakukan suatu interaksi secara personal serta dapat membangun
sebuah ketertarikan yang lebih dalam.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dipahami bahwasanya
saat ini, media social merupakan media yang sangat memudahkan kehidupan
umat manusia, yang kehadirannya itu sangatlah memberikan manfaat secara
berkepanjangan, utamanya mereka para pelaku UMKM. Dengan adanya
media social itu akan sangat memudahkan pelaku usaha untuk
memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat.

d. Karakteristik Media Sosial


Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai ciri-ciri dari
media sosial yang banyak digunakan hingga saat ini. Berikut beberapa
karakteristik yang terdapat pada media sosial.
1) Partisipasi. Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang
yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan
batas antara media dan audience.
2) Keterbukaan. Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan
balik dan juga partisipasi melalui sarana-sarana voting, berbagai, dan juga
komentar. Terkadang batasan untuk mengakses dan juga memanfaatkan isi
pesan (perlindungan password terhadap isi cenderung dianggap aneh).
3) Perbincangan. Selain itu, kemungkinkan dengan terjadinya perbincangan
ataupun pengguna secara dua arah.
4) Keterhubungan. Mayoritas dari media sosial tumbuh dengan subur
lantaran terjadi suatu kemampuan yang dapat melayani keterhubungan
antar pengguna, melalui suatu fasilitas tautan (links) ke website, sumber
informasi dan bagi pengguna-pengguna lainnya.
e. Jenis-jenis Media Sosial
Menurut Kotler dan Keller bahwa terdapat tiga macam platform yang
utama untuk media sosial:
1) Online Communities And Forums. Komunitas online dan forum
tersebut datang dalam segala bentuk dan ukuran dimana banyak dibuat
oleh pelanggan ataupun kelompok yang pelanggan tanpa adanya bunga
komersial ataupun dengan afiliasi perusahaan. Sebagian hal ini disponsori
oleh perusahaan yang anggotanya berkomunikasi dengan perusahaan dan
dengan satu sama lain yang melalui posting, instant, messaging, dan juga
chatting yan berdiskusi mengenai minat khusus yang dapat berhubungan
dengan produk perusahaan dan merek.
2) Blogs. Terdapat tiga juta pengguna blog dan mereka yang sangat beragam,
yang beberapa pribadi untuk teman-teman dekat dan keluarga, lainnya
dirancang untuk menjangkau dan juga mempengaruhi khalayak luas.
3) Social Networks. Jaringan sosial telah menjadi kekuatan yang penting
baik dalam bisnis konsumen dan juga pemasaran bisnis ke bisnis. Salah
satunya dari facebook, messanger, twitter dan juga Blackberry dll.
Jaringan yang berbeda tersebut menawarkan manfaat yang berbeda pula
untuk perusahaan.
Selain itu, menurut Puntoadi (2011: 34) bahwa terdapat beberapa
macam-macam media sosial adalah sebagai berikut:
1) Bookmarking. Berbagai alamat website yang menurut pengguna
bookmark sharing menarik minat mereka. Bookmarking memberikan
sebuah kesempatan untuk menshare link dan tag yang diminati. Hal
demikian bertujuan agar setiap orang dapat menikmati yang kita sukai.
2) Content Sharing. Melalui situs-situs content sharing tersebut orang-orang
menciptakan berbagai media dan juga publikasi untuk berbagi kepada
orang lain. YouTube dan Flikr merupakan situs content sharing yang biasa
dikunjungi oleh khalayak.
3) Wiki. Sebagai situs yang memiliki macam-macam karakteristik yang
berbeda misalnya situs knowledge sharing, wikitravel yang30
memfokuskan sebuah diri informasi tempat, dan konsep komunitas lebih
eksklusif.
4) Flickr. Situs yang dimiliki yahoo mengkhususkan sebuah image sharing
dengan kontributor yang ahli di setiap bidang fotografi di seluruh dunia.
Flickr menjadikan "photo catalog" yang setiap produk dapat dipasarkan.
5) Social Network. Aktivitas yang menggunakan fitur yang disediakan oleh
situs tertentu menjalin sebuah hubungan, interaksi dengan sesama. Situs
sosial networking tersebut adalah linkedin, facebook, dan MySpace.
6) Creating Opinion. Media sosial tersebut memberikan sarana yang dapat
berbagi opini dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui hal tersebut,
creating opinion, semua orang dapat menulis, jurnalis dan sekaligus
komentator.
Dengan penerapan satu set teori bidang riset media dan proses sosial,
Kaplan dan Haenlein yang diterbitkan di tahun 2010. Menurut Kaplan dan
Haenlein, bahwa jenis-jenis media sosial adalah sebagai berikut:
1) Konten. Pengguna situs demikian mengklik setiap konten saham- konten
media, misalnya, gambar, video, ebook dll.
2) Proyek Kolaborasi. Situs demikian mengguna dapat mengubah,
menambah, ataupun menghapus suatu konten sedikit yang tersedia di
website ini. Contohnya wikipedia.
3) Blog dan Microblog. Pengguna bebas dalam mengekspresikan sesuatu
hal misalnya ventilasi atau mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya
twitter.
4) Virtual Game World. Sebuah dunia maya, dalam lingkup 3D
mengreplikasikan sebuah pengguna yang dalam bentuk yang diinginkan
dan berinteraksi dengan orang lain baik dunia nyata.
5) Virtual Social World. Virtual dunia yang pengguna merasa hidup dunia
maya, misalnya dunia game virtual berinteraksi dengan orang lain. Akan
tetapi, dunia virtual sosial lebih luas dan lebih ke arah kehidupan misalnya
second life.
f. Dampak Media Sosial
Berbagai fitur dalam media sosial dan juga menjamurnya berbagai
macam-macam media sosial saat ini, tak pelak memberikan dampak bagi
seluruh kehidupan masyarakat, hingga setiap individuindividu. Demikian
terjadi, diakibatkan siklus partisipasi masyarakat ataupun individu semakin
berakselerasi dengan pertumbuhan pengguna yang semakin tinggi. Namun,
bukanlah hal yang lumrah untuk saat ini. Media sosial memberikan efek atau
dampak yang memiliki perubahan besar dalam seluruh bidang, mulai dari
politik, ekonomi, sosial dan budaya yang menyeluruh.
Hal ini, media sosial memberikan kelebihan, keuntungan atau dampak
positif hadirnya media sosial bagi masyarakat. Akan tetapi,media sosial dalam
sejarahnya, juga memberikan kerugian, kelemahan atau dampak negatif yang
tidak sedikit hingga menyentuh kasus kriminal yang diperantarai dari hadirnya
media sosial. Adapun dampak positif media sosial dan juga dampak negatif
media sosial sebagai berikut:
1) Dampak Positif
Berikut dampak positif media sosial:

a) Mempererat silaturahim. Dalam hal silaturahim penggunaan media


sosial sangat cocok berinteraksi dengan orang berjauhan tempat
tinggalnya.
b) Menyediakan ruang untuk berpesan positf. Penggunaan sosial media
tersebut telah banyak digunakan oleh para tokoh agama, motivator,
dan juga ulama.
c) Mengakrabkan hubungan pertemanan. Media sosial akan
mengakbrakan suaut pertemanan kala seseorang malu bertama di dunia
nyata.
d) Menyediakan informasi yang tepat dan akurat. Informasi yang
diperoleh dari media sosial baik itu informasi perguruan tinggi,
beasiswa dan juga lowongan kerja.
e) Menambah wawasan dan pengetahuan. Akhir ini terdapat akun media
sosial yang membagi wawasan dan juga pengetahuan yang dapat
menarik wawasan juga pengetahuan praktis.
2) Dampak Negatif
Berikut ini dampak negative media social:

a) Penipuan. Bukan hal yang tabu lagi dimana media sosial juga turut
serta tak luput dari serangan penipu.
b) Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata.
c) Situs jejaring sosial merupakan lahan subur bagi predator dalam
melakukan kejahatan.
d) Pornografi. Tidak salah, jika penyebaran terbaik adalah media sosial.
Namun, hal ini juga memberikan efek yang tidak baik dan jauh dari
moral dimana informasi mengenai pornografi juga tersebar di media
sosial.
e) Remaja dan anak, mudahnya mengeluarkan bahasa apapun dalam
media sosial.
f) Prostitusi. Media sosial juga tempat penyebaran informasi berbagai
tempat-tempat prostitusi.
g) Sarana penyebaran ideologi paling efektif dan efisien.
Pemanfaatan internet ini juga telah demikian berkembang pada
berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah social media, di mana social
media merupakan sebuah media sosialisasi dan interaksi, dapat dilihat dan
dikunjungi oleh setiap orang yang34 berisikan berbagai informasi mengenai
produk dan lain sebagainya. Keberadaan media social merupakan sebuah
media pemasaran yang paling mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan, hal ini pula yang menjadi daya tarik bagi para pelaku UMKM
untuk menjadikannya sebagai media promosi yang handal melalui
website/blog yang menampilkan profil perusahaan, selain sebagai alat
pemasaran interaktif, pelayanan dan membangun komunikasi dengan
konsumen serta menjadikannya alat menjual dan membeli secara online.

2. Marketing Online
Pemanfaatan internet ini juga telah demikian berkembang pada berbagai
aspek kehidupan, salah satunya adalah social media, di mana social media
merupakan sebuah media sosialisasi dan interaksi, dapat dilihat dan dikunjungi
oleh setiap orang yang34 berisikan berbagai informasi mengenai produk dan
lain sebagainya. Keberadaan media social merupakan sebuah media pemasaran
yang paling mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh perusahaan, hal ini
pula yang menjadi daya tarik bagi para pelaku UMKM untuk menjadikannya
sebagai media promosi yang handal melalui website/blog yang menampilkan
profil perusahaan, selain sebagai alat pemasaran interaktif, pelayanan dan
membangun komunikasi dengan konsumen serta menjadikannya alat menjual
dan membeli secara online
Menurut Jenu Widjaja Tandjung (2011) dengan internet dapat
memberikan efisiensi anggaran pemasaran, internet memiliki jangkauan yang
luas, akses mudah dan biaya murah. Hal ini terbukti dengan banyaknya usaha
mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan
media internet. Pemasaran produk usaha kecil dan menengah melalui
ecommerce dapat menguntungkan konsumen dengan memperoleh produk yang
lebih35 murah karena melalui e-commerce usaha kecil dan menengah dapat
memangkas saluran distribusi yangotomatis berdampak pada pengurangan
harga. Selain biaya operasional yang murah, e- commerce sangat mungkin
memberikan pendapatan yang bisa jadi sulit diperoleh melalui cara yang
konvensional. Karena pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat
melayani banyak pembeli dalam waktu yang bersamaan dan pembelipun tidak
perlu antri menunggu untuk dilayani, mereka dapat langsung memilih produk
dan menyelesaikan proses pembayaran tanpa perlu menunggu pembeli lain
yang terlebih dahulu datang.
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak
kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan
hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja.
Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu,
dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan
dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine—situs pencari informasi—
pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan
informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang
disediakan.
3. Promosi
a. Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
Promosi ialah arus informasi atau persuasi satu arah untuk
mengarahkan seorang atau organisasi terhadap tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran “Swastha dan Irawan, 22005:349”. Promosi
merupakan bentuk komunikasi pemasaran artinya aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan “Tjiptono, 2002:219”.
Berikut ialah beberapa definisi/pengertian promosi berdasarkan
beberapa sumber yang diantaranya yaitu:
1) Menurut Sistaningrum “2002:98”
Promosi ialah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam
mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar
mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan
saat ini atau dimasa yang akan datang.
2) Menurut Gitosudarmo “2000:237”
Promosi ialah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka
menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
3) Menurut Kotler “2000:119”
Promosi ialah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara
untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi
bauran promosi “promotional mix”.
4) Menurut Rambat Lupiyoadi “2006:120”
Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian
atau penggunaan jasa sesuai dengan keinganan dan kebutuhannya.
b. Tujuan dan Fungsi Promosi
Dalam hal ini tujuan promosi ialah untuk mempengaruhi konsumen
dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Promosi tidak
hanya sekadar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, akan
tetapi juga menginginkan komunikasi mampu menciptakan
suasana/keadaan dimana para pelanggan bersedia memilih dan memiliki
produk, menurut Swasta “2000:245-246” tujuan fungsi promosi ialah
sebagai berikut:
1) Memberikan Informasi
Promosi dapat menambah nilai suatu barang dengan memberikan
informasi kepada konsumen, promosi dapat memberikan informasi baik
tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang memiliki
kegunaan kepada konsumen. Tanpa adanya informasi seperti itu orang
segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang, dengan
demikian promosi merupakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk
meberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka,
sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipengaruhi dengan
mengadakan pertukaran yang memuaskan.
2) Membujuk Dan Mempengaruhi
Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk
membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan
mengatakan bahwa suatu produk ialah lebih baik dari pada produk yang
lainnya.
3) Menciptakan Kesan “Image”
Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon
konsumen untuk produk yang diklankan, sehingga pemasar
menciptakan promosi39 sebaik-sebaiknya misalnya untuk promosi
periklanan “advertising” dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk
atau layout yang menarik.
4) Promosi Merupakan Suatu Alat Mencapai Tujuan
Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan yakni untuk
menciptakan pertukaran yang menguntungkan melalui komunikasi,
sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi. Dalam hal ini komunikasi
dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang
saling memuaskan.
4. Teori Bisnis Online
Bisnis online terdiri dari dua kata yaitu bisnis dan online. Bisnis adalah
suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan oleh kelompok maupun individual,
untuk mendapatkan laba dengan cara memproduksi produk maupun jasanya
untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Sedangkan kata online adalah
suatu kegiatan yang terhubung melalui jaringan komputer yang dapat diakses
melalui jaringan komputer lainnya. Dapat disimpulkan bahwa bisnis online
adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di media internet untuk
menghasilkan uang, sama halnya seperti sebuah kegiatan bisnis di kehidupan
nyata.
Menurut Wikipedia, bisnis online dikenal dan digambarkan sebagai
perdagangan elektronik; “Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa
Inggris: electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran,40
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari bisnis online
yaitu usaha komersial dalam bidang perdagangan baik menjual produk
ataupun jasa, dimana bisnis ini menggunakan internet sebagai wadahnya.
Didalam buku New Entrepeneur Orientation sendiri menjelaskan bahwa
pengertian bisnis online tidak jauh berbeda menurut KBBI yaitu aktifitas atau
pekerjaan yang dilakukan perseorangan/kelompok untuk mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan jaringan internet. Banyak pakar-pakar
yang menjelaskan arti bisnis online. Berikut penjelasannya
Menurut Dedik Kurniawan, bisnis online adalah sebuah kegiatan yang
menggunakan fasilitas jaringan internet untuk melakukan segala kegiatan
yang dapat dilakukan secara online seperti halnya bisnis, daftar kuliah,
searching, stalking, mencari berita dan lain sebagainya. Menurut Jasmadi dan
Solusindo, bisnil online juga bisa digunakan untuk sebuah komunitas. Bisnis
online dapat diartikan menjadi sebuah tempat berbagi informasi dimana anda
bisa menyumbangkan kemampuan anda untuk membuat komunitas yang solid
melalui via internet.
Menurut Yudhi Wicaksono, bisnis online merupakan kegiatan jual beli
dalam sambungan internet dan fitur belanja online yang sudah tersedia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis online adalah suatu aktifitas yang
dilakukan perseorangan atau komunitas untuk mendapatkan keuntungan dan
untuk berbagi informasi dengan memanfaatkan jaringan internet yang telah
tersedia.

a. Jenis-Jenis Bisnis Online


Ada empat jenis bisnis online yang paling sering digunakan oleh
masyarakat secara universal. Keempat jenis tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Business to Business (B2B)
B2B merupakan jenis bisnis online yang terjadi antar satu perusahaan
dengan perusahaan lain. B2B juga bisa terjadi pada produsen dengan
grosir atau grosir dengan pengecer. B2B juga biasa menggunakan email
untuk berkomunikasi dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain, dalam
rangka membeli suatu produk atau jasa dari perusahaan lain untuk
kelangsungan atau jalannya proses produksi di perusahaan tersebut.
2) Business to Costumer (B2C)
B2C merupakan kegiatan yang menggambarkan sebuah bisnis yang
melayani antara konsumen dengan produsen atau jasa.Informasi, servis,
dan mekanisme transaksi diberikan dan disesuaikan untuk digunakan
khalayak ramai. Customer“menjelajahi” e-catalogue untuk mengetahui
harga dan info produk yang ditawarkan.
3) Customer to Customer (C2C)
Pada bisnis online, C2C biasa dicontohkan dengan sebuah transaksi
antara konsumen yang satu dengan yang lain. Market place menjadi salah
satu tempat yang bisa digunakan untuk bertransaksi C2C. Karena satu
customer menjual dan customer lainnya mulai menawar hingga pada
akhirnya membeli. Market place hanya menjadi wadah atau perantara
dalam prosestransaksi jual beli barang.
4) Customer to Business (C2B)
C2B merupakan sarana elektronik untuk mengadakan interaksi antar
pelanggan (customer) dan pelaku bisnis (business). Contoh pelaksanaan
C2B dapat dilihat pada respon yang diberikan oleh pelanggan atas e-
catalogue yang didesain oleh pelaku bisnis. Termasuk berbagai kritik,
komplain, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai detail produk yang
ditawarkan
B. Penelitian Yang Relevan
1. Skripsi Berjudul “ Analisis Penggunaan Media Sosial dan Inovasi
Produk Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di Kabupaten Lombok Timur “ Disusun oleh Susan Pratiwi
Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang Tahun 2021. Dalam penelitian ini peneliti
membahas tentang pertama analisis penggunaan media social. Kedua
bagaimana inovasi produk Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif untuk menggambarkan
bagaimana penggunaan media social dan inovasi produk terhadap
perkemabangan Usaha Ekonomi Mikro Kecil dan Menengah. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yakni media social ternyata sangat
berpengaruh terhadap inovasi terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Timur.
2. Skripsi Berjudul: “ Pemanfaatan Produk Sebagai Media Promosi
Produk UMKM (Studi Kasus UMKM Sejoli Jamu Instan di Desa
Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo) “ Disusun oleh
Meti Wayuningtyas Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
2021.Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang: Pertama, bagaimana
cara UMKM Sejoli dalam melakukan promosi melalui media Facebook.
Kedua, bagaimana pemanfaatan Facebook dalam meningkatkan minat beli
produk UMKM Sejoli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah
kualitatif untuk menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana cara dan
pemanfaatan berpromosi di Facebook dalam menarik minat calon konsumen
di Facebook. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yakni observasi,
wawancara, dan dokumentasi pada UMKM Sejoli Jamu Instan. Hasil dari
penelitian ini yakni sebagai berikut: Pertama, UMKM Sejoli dalam
berpromosi menggunakan Facebook belum sepenuhnya menggunakan fitur-
fitur Facebook sebagai media Promosi fitur yang digunakan yakni hanya
mengunggah foto, memberi caption, beriklan di Marketplace. Kedua, dengan
menggunakan teori AIDA, pemilik UMKM Sejoli dalam pemanfatan
Facebook belum sepenuhnya dalam penggunaannya sebagai media promosi
produk jamu Sejoli, sehingga peminat pengguna Facebook lain terhadap
produk-produk UMKM Sejoli masih terbilang sedikit. Hal ini membuktikan
promosi yang dilakukan UMKM Sejoli di Facebook masih belum bisa
dikatakan efektif.
3. Judul Skripsi: “Analisis Penggunaan Promosi Media Sosial Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Usaha Kecil Keripik Pisang di Kecamatan
Ujung Bulu, Kelurahan Caile, Kabupaten Bulu Kumba ”. Disusun Oleh
A. Endang Maulana, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar 2020. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis Pengaruh Penggunaan Promosi Media Sosial Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Usaha Kecil Keripik Pisang Di Kecamatan Ujung
Bulu,Kelurahan caile, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif untuk menggambarkan bagaimana media social
berdampak pada Loyalitas Konsumen Pada Usaha Kecil Keripik Pisang di
Kecamatan Ujung Bulu, Kelurahan Caile, Kabupaten Bulu Kumba. Teknik
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa media social
memiliki dampak pada Loyalitas Konsumen Pada Usaha Kecil Keripik
Pisang di Kecamatan Ujung Bulu, Kelurahan Caile, Kabupaten Bulu Kumba.
4. Skripsi Berjudul: “ Strategi Pemasaran Melalui Peran Internet
terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),
Studi Kasus pada UMKM “Bells Sob Sidoarjo” di Perumahan Pondok
Jati Blok S-NO. 08- Didoarjo ”. Prodi Perbankan Syariah Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Tahun 2018. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang efektif di dalam sebuah
umkm serta mengetahui upaya meningkatkan produk dan upaya
mempertahankan kepuasan customer terhadap pelayanannya. Hasil dari
penelitian ini untuk meningkatkan jumlah dan mutu produksi bagi produsen.
Jika dahulu kebutuhan manusia akan barang kebutuhan bisa dibilang
sederhana, semakin kedepan seiring dengan perkembangannya peradapan
manusia maka semakin banyak juga kebutuhan manusia baik barang ataupun
jasa. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Penelitian ini berusaha mencari informasi tentang strategi
pemasaranmelalui peran internet terhadap pengembangan usaha mikro kecil
menengah sehingga peneliti memilih menggunakan metode penelitian jenis
kualitatif.Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data bersifat
kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam
penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan serta menganalisis obyek
penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi
kasus adalah meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada dalam
masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar
belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus tidak melihat hasil
tapi prosesnya, mulai dari proses awal seperti apa, selanjutnya seperti apa
sampai proses akhir.
C. Kerangka Pikir
Penelitian dengan judul Pemanfaatan Media Sosial bagi Pengembangan
Pemasaran UMKM, ini berawal dari keresahan masyarakat tentang kelansungan
hidup yang pada dasarnya berprofesi sebagai pelaku usaha. Untuk memulai
sebuah ataupun mempertahankan serta mengembangkan sebuah bisnis, pelaku
UMKM tentu harus memiliki strategi dalam mengelolah suatu usaha. Sosial
media kemudian lahir dan berkembang untuk mengatasi persoalan tersebut guna
meningkatkan dan mensejahterahkan kehidupan para pelaku bisnis. Di dalam
social media ada berbagai platform yang bisa digunakan sebagai wadah untuk
mempromosikan dan memperkenalkan produk di masyarakat.
Seiring berkembangnya zaman fitur-fitur dalam social media juga semakin
ramai dan tentu itu lagi- lagi untuk mengatasi keresahan masyarakat. Dengan
adanya social media para pelaku usaha mampu memasarkan produknya dengan
baik, tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga dan juga modal. Platfrom seperti
Instagram, facebook, whatsapp, youtube, dan tiktok, itu merupakan sebuah
platform yang bisa menunjang pemasaran di media online. Dengan adanya social
media para pelaku usaha mampu meningkatkan omset penjualannya secara
sigifikan, bahkan dengan adanya social media para pelaku usaha bisa bekerja di
rumah saja, tanpa adanya hambatan ataupun kendala yang dialami. Kerangka
berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.1 Kerangka Pikir

PELAKU UMKM

MEDIA SOSIAL

PEMASARAN

FACEBOOK

Meningkatkan
Penjualan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota
Kendari. Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2022.

B. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan
media social sebagai media untuk mengembangkan pemasaran bagi para pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Kambu, Kecamatan
Lalolara, Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni
suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang
telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin
aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara
umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya (Kriyantono, 2007). Menurut
Moleong (2010) dengan menggunakan metode deskriptif berarti peneliti
menganalisa data yang dikumpulkan dapat berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen
resmi lainnya.
C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan media social bagi
pengembangan pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
2. Deskripsi Fokus
Social media adalah sebuah media online di mana penggunanya dapat
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, membuat konten atau tulisan. Di era
digital seperti sekarang, anak kecil hingga orang dewasa pasti memiliki
social media. Hal ini tentu memudahkan kita dalam memberikan berbagai
informasi untuk berbagai usia.

Bukan hanya untuk berbagi informasi, social media juga telah menjadi


sarana berkomunikasi dan berinteraksi secara online untuk melakukan
pemasaran bisnis. Sebagai seorang pengusaha yang baru memiliki bisnis
mencari, dan menemukan target pasar menjadi salah satu hal yang sulit.
Namun kemungkinan besar dapat dicapai dengan memanfaatkan social
media. Sehingga hal inilah yang membuat Para pelaku UMKM sangatlah
memanfaatkan media social sebagai media untuk mengembangkan usaha.

D. Subjek dan Informasi Penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah pemilik UMKM, adapun kriteria dari
informan dalam penelitian ini adalah :

1. Informan merupakan pemilik atau pengelola UMK di Kelurahan


Lalolara, Kecamatan kambu, Kota Kendari

2. Informan memahami media sosial

3. Informan Aktif dan mampu dalam menggunakan media sosial

b. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah segala bentuk pemanfaatan media
sosial yang
dilakukan oleh informan dalam memasarkan produk UMKM.
E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi serta data yang sesuai dengan yang diinginkan
oleh peneliti, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
agar mendapatkan informasi yang lengkap dan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh peneliti.

1) Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang


(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu,
dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan
gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk
membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan
pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap
pengukuran tersebut. Menurut Narbuko dan Achmadi (2002) di dalam
penelitian jenis teknik observasi yang lazim digunakan untuk alat
pengumpulan data ialah 1) observasi partisipan, observasi sistematik, 3)
observasi eksperimental.

2) Wawancara

Lexy J. Moleong (2011) mendefinisikan “Wawancara adalah


percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komunikasi langsung dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka, sehingga informasi yang
diperoleh semakin lengkap dan mendalam serta berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan alat perekam. Ketika
wawancara dilaksanakan peneliti juga mencatat hal-hal pokok, dilanjutkan
dengan pencatatan yang lebih lengkap dan rinci setelah wawancara selesai.

3) Dokumentasi
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan metode dokumentasi sebagai alat bantu dan alat penunjang. Yang
dimaksud metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode
lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada
kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode
dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Jadi, metode
dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data
yang berupa bahan tulis.
F. Teknik Analisis Data
Proses analisis di dalam peneliatian kualitatif sering merupakan bagian
paling sulit. Menurut H.B Sutopo (2002) yang mengutip pendapat Miles &
Huberman (1984): “ terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar
dipahami oleh peneliti yaitu (1) reduksi data, (2) display data, (3) pengambilan
keputusan atau verifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data
yang tersedia. Menurut HB Sutopo (2002), “Reduksi data adalah bagian dari
proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,
membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa
sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan”.

2. Sajian Data
Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi,
deskripsi dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang
mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan
penelitian. Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk
menceritakan dan menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena
yang ada pada obyek penelitian.
3. Verifikasi / Penarikan Simpulan
Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah
merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan
masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai pada tahap
kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan
yang kuat karena telah melalui proses analisa data.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam suatu
penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Prosedur yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan mulai berbagai kegiatan sebelum peneliti
terjun ke lapangan mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal
penelitian dan mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.
2. Tahap Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga
teknik yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini
digunakan untu melengkapi data yang lain sehingga data yang
dikumpulkan benarbenar valid.
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan
tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
4. Tahap Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang
dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam
pengumpulan data yang merupakan data pendukung dalam mencapai
tujuan penelitian. Bila data dirasa belum cukup untuk mendukung maksud
dan tujuan penelitian, maka peneliti dapat melakukan pengumpulan data
kembali dan melakukan analisis awal.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung
oleh data yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup
semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang
dicapai, ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan bentuk laporan yang sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi / Profil Subjek Penelitian


Penelitian ini dilakukakn di kel.lalolara kec. Kambu kota kendari. Subjek
dalam penelitian ini adalah orang yang memasarkan produk UMKM di kel.lalolara.
dengan memanfaatkan media social facebook sebagai sarana untuk memasarkan
produk. Dalam pemanfaatannya, mereka menggunakan media social facebook
sebagai media komunikasi pemasaran untuk memasarkan produk UMKM. Manfaat
media social facebook membuat produk UMKM mereka menjadi dikenal orang, dan
produk yang mereka tawarkan dapat laku terjual.
Dalam penelitian ini informan yang diwawancarai guna mendapat informasi
terkait dengan rumusan masalah yang di teliti adalah :
Informan pertama indriastuti umur 28 tahun merupakan orang yang
menggunakan media social facebook sebagai media unuk memasarkan produk
UMKMnya. Akun media social facebooknya guna memasarkan produk UMKM
bernama Pabrik Roti Karunia Mandiri. Akun tersebut digunakan untuk measarkan
produk yang ia jual. Produk yang dia jual berupa berbagai macam jenis roti.
B. Hasil penelitian
Berdasarkan data temuan penelitian yang diproleh penulis, maka dalam bab
ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang di peroleh dengan judul “ analisis
penggunaan media social dalam meningkkatkan hasil penjualan pada UMKM di
Kec.KambU”. dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode
wawancara dan observasi yang diperoleh dari informan .
analisis penggunaan media social dalam meningkkatkan hasil
penjualan pada UMKM di Kec.KambU
Peneliti melakukan wawancara kepada informan yang merupakan sumber
dari penelitian ini untuk mengetahui manfaat media social facebook oleh UMKM
sebagai media komunikasi pemasaran produk di kel. Lalolara.informan dalam
penelitian ini adalah orang menggunakan media social facebook yang digunkanan
sebagai media komunikasi pemasaran produk. Wawancara dilakukan secara turun
langsung ke lapangan dengan tujuan untuk mengetahui mengapa pemanfaatan media
social facebook digunakan sebagai media komunikasi pemasaran produk UMKM di
Kel. Lalolara. Berikut jawaban yang diberikan informan .
“ karena gampang di lihat oleh masyarakat, karena dijaman sekarang ibu ibu
sekarang pegangannya HP. Jadi begitu ada sosmed, setiap dagangan pasti
bakal muncul di sosmed jadi orang gampang mudah untuk pesan. Dulu sebelum
punya akun media social facebook jualannya di titipkan di kedai-kedai atau di
toko-toko sekitar. Tapi jualanya tidak langsung habis tunggu sampai dua hari.
Sedangkan kalua pakai media social facebook jualanya langsung habis. Kalua
di media sosail facebook rata-rata semua orang bisa lihat , sedangkan kalua
dikedai atau ditoko-toko cuman orang yang belanja dikedai atau ditoko itu yang
tau saja jualannya dan kemungkinan lakunya lebih bessar kalua pakai media
social. Kebanyakan media social yang digunakan facebook, kalua whatsap sama
youtube jarang. Yang dilakukan selama ini dalam menggunakan facebook
dengan cara memposting dagangan di malam hari, jadi besok pagi sudah ada
yang komen dan mau beli. Rencana yang dilakukan foto semenarik mungkin
supaya jualan cepat habis. Foto diposting dalam sehari 1x dalam sehari,
kendalanya ada di jaringan kalua misalnya jaringannya jelek menitipkan lagi ke
toko-toko. “ (wawancara dengan indri astute, 23 Desember 2022).
Berdasarkan hasil wawancara diatas, informan menjelaskan bahwa dengan
mengguanakan media social facebook yang digunakan sebagai media komunikasi
pemasaran produk dapat membuat produk jualannya mudah dilihat oleh orang lain
dan orang tersebut bisa memesannya selain itu produk yang dijual juga akan cepat
habis terjual. Dalam melakukan promosi, yang dilakukan adalah memposting foto
produk yang dibuat semenarik mungkin dan dilakukan sehari sekali foto produk.
Kendala yang dialami saat melakukan pemasaran adalah jaringan kurang
mendukung hal ini akibatkan oleh cuaca yang selalu berubah sehingga membuat
jaringan itu terganggu.
Gambar 4.1 wawancara

C. Pembahasan penelitian
Analisis Penggunaan Media Social Dalam Meningkkatkan Hasil
Penjualan Pada UMKM di Kec. Kambu
Media sosaial saat ini berkembang sangat pesat setiap orang memilki
memiliki media sosialnya sendiri dan menggunakan akun media social tersebut untuk
kebutuhan masing-masing, baik itu untuk hiburan, komunikasi dan lainya.
Kemudahan yang diberikan oleh media social membuat orang tertarik untuk
menggunakan media social tidak terkecuali orang-orang yang memiliki UMKM.
Media sisoal yang mereka gunakan adalah facebook, yang mana mayoritas pengguna
facebook saat ini begitu banyak.
Terkait dengan penelitian yang dilakukan kepada orang yang menggukan
facebook sebagai media komunikasi pemasaran untuk memasarkan produk UMKM,
di Kel. Lalolara bahwa dalammelakukan pemasaran ada rencana pemasran yaitu:
a. Situation analysis dan time frame
Rencana yang dilakukan untuk memasarkan produk ini adalah mengamati
kodisi lingkungan sekitar dan menentukan langkah-langkah tahapan kerja.
Sebelum melakukan penjualan produk, orang yang menggukan facebook sebagai
media komunikasi pemasaran akan mengamati kondisi dilingkunganya. Dalam
pengamatan yang dilakukan, bahwa media social yang paling bayak dilakukan di
Kel. Lalolara adalah facebook. Dalam pengamatan yang dilakukan, bahwa orang
dizaman sekarang ini banyak dan suka berbelanja secara online, dan orang-orang
saat ini dalam mencari barang selau menggunakan media sosial.
Setelah melakukan situation analysis dan hasilnya facebook menjadi media
social yang paling banyak digunakan. Menurut Morissan (2010: 37) adalah
melakukan kegiatan tahapan kerja bagi pelaksana pemasaran yang mana sebagai
tolak ukur untuk kinerja yang akan dicapai. Tahapan kerja yang dilakukan
adalah facebook dimanfaatkan dalam memasarkan produk jualan. Setelah
menentukan media social yang akan digunakan untuk memasarkan produk
jualannya, langkah kedua yang dilakukan adalah menentukan produk jualan.
Produk yang akan dijual adalah produk yang memang banyak dibutuhkan dan
produk yang bayak memiliki peluang selain menjual produk yang banyak
dibutuhkan, yang dilakukan adalah menjual produk yang memiliki peluang.
Produk yang memiliki peluang dalam hal ini adalalah produk yang belung ada
dijual dilingkunagn sekitar.
Degan menjual produk yang belum ada dilingkungan sekitar akan menjadi
pembeda dengan produk lainya, dan kemungkinan besar produk tersebut akan
lebih dikanal oleh orang lain, konsumen peroduknya juga tidak terbagi dengan
pemasar lain, dan belum adanya saingan dari pemasar lain. Langkah ketiga yang
dilakukan adalah menentukan harga jual. Harga harus ditentukan sebelum
melakukan penjualan, produk yang akan dijual adalah produk yang harga murah.
Hal ini dilakukan untuk menarik calon komsumen. Langkah ke empat yang
dilakukan adalah mem-posting foto produk difacebook dengan dilengkapi
keterangan tentang produk yang ditawarkan atau dilengkapi dengan kata-kata
yang menarik agar menarik calon elangggan. Dan langkah ke lima yang
dilakukan adalah menjaga kualitas produk yang ditawarkan. Ini dilakukan agar
konsumen tidak pergi dan menjadi bisa menjadi langganan dari produk yang
ditawarkan.

b. Target market
Rencana yang dilakukan untuk memasarkan produk adalah menentukan
target produk konsumen yang ditawarkan. Memnentukan konsumen bertujuan
untuk mengetahui produk yang ditawarkan diperuntukan untuk siapa, untuk
mengetahui kebutuhan dari konsumen dan untuk mengetahui apa yang
diinginkan dari konsumen. Menurut Keegan (dalam Adam 2011) ada tiga
kriteria dasar untuk menilai peluang ditarget pasar yaitu:
1. Besarnya sekmen yang ada dan potensi pertumbuhan
2. Persaingan potensial
3. Kecocokan dan kelayakn
Berdasarkan hal tersebut besarnya sekmen yang ada di Kel. Lalolara Kec.
Kambu adalah mayoritas masyarakatnya menggunakan media social facebook.
Sehingga oarang yang meggunakan facebook sebagai media komunikasi
pemasaran akan menargetkan produknya kepada yang aktif bermedia social
facebook. Persaingan potensial yang terjadi di Kel. Lalolara sudah banyak, hal
ini dikarenakan yang mealukan pemasaran menggunakan facebook khususnya di
wilayah Kel. Lalolara sudah banyak sehingga hal ini membuat persaingan antar
pemasar produk semakin ketat.
Target pasar juga menentukan kecocokan dan kelayakan. Menentukan
kecocokan dan kelayakan adalah menjual produk yang memang sesuai
kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Untuk mengetahi kebutuhan dari
konsumen, yang dilakukan adalah mengamati akun media social facebook
konsumen. Dengan begitu bisa mengetahi apa yang menjadi kebutuhan
konsumen dan barang yang ditawarkan kepada konsumen cocok sesuai dengan
keinginan dari konsumen. Adanya pengguna aktif facebook yang merupakan
kalangan ibu-ibu, pemasar atau orang yang manggunakan facebook sebagai
media komunikasi pemasaran juga bisa menentukan target pasarnya melalui hal
tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan menjual prduk yang memang
banyak di butuhkan ibu-ibu, contohnya menjual perlengkapan produk. Dengan
hal tersebut, produk yang dijual sesauai dengan konsumen dan produk yang
dijual juga layak untuk konsumen.
c. Adanya program
Rencana yang dilakukan untuk memasarkan produk adalah memberikan
pelayanan kepada konsuen. Layanan yang diberikan agar bisa tertarik dengan
produk yang ditawarkan dan konsumen bisa menjadi pelaggan tetap adalah
dengan disediakanya jasa antar barang. Konsumen yang membeli produk tidak
perlu repot-repot untuk mengambil produk yang dibelih karena pemasar akan
mengantarkan produk secara langsung ke alamat konsumen layanan ini
mempermudahkan dan memberi keuntungan kepada konsumen dalam membeli
suatu produk. Selain itu salah satu pemasar produk juga akan memberikan
tambahan bonus apabila konsumen membeli produk yang jumlahnya sesuai
ketentuan.
d. Proses Monitoring
Setelah menentukan produk yang akan dijual, menentukan target
konsumennya, melakukan promosi melalui facebook dengan cara mem-posting
foto produk setiap hari, dan mendapatkan hasil dari proses pemasaran yang
dilakukan. Hal yang dilakukan adalah mengamati kembali proses pemasaran
yang sudah dilakukan. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui bagian proses
pemasaran mana yang kurang cocok untuk diterapkan, atau proses
pemasarannya dapat di terapkan atau proses pemasarannya dapat di terapkan
kembali untuk produk selanjutnya di karenakan efektif untuk di terapkan. Dari
proses pemasaran yang sudah dilakukan, bahwasannya proses tersebut efektif
untuk di terapkan. Hal ini di karenakan dengan pemanfaatan media social
facebook sebagai media komunikasi pemasaran produk dapat menghemat waktu
bagi pemasar untuk mempromosikan produknya, karena promosi dapat dlakukan
dengan hanya mem-posting foto produk di facebook. Dengan adanya
pemanfaatan media social facebook sebagai media komunikasi pemasaran
produk antara pemasar dengan konsumen juga bisa lebih dekat, karena interaksi
yang dilakukan bisa lebih intens.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan sebelumnya
mengenai pemanfaatan media social facebook oleh UMKM sebagai media
komunikasi pemasaran produk di kel. Lalolara kec.kambu, maka dapat
disimpulkan bahwa rencana pemasaran dalam pemanfaatan media social
facebook oleh UMKM sebagai media komunikasi pemaran produk yaitu:
1. Situation Analysis dan Time Frame
Rencana yang dilakukan adalah mengamati kondisi dilingkungan sekitar dan
menetukan langkah tahapan kerja. Hasil pengamatan yang di peroleh adalah
facebook menjadi media social yang paling banyak digunakan di kel.lalolara
kec.kambu, orang suka berbelanja online , dan produk yang sedang trend di
tempat tersebut.
Langkah langkah yang dilakukan untuk memasarkan produk adalah
memanfaatkan facebook sebagai media untuk memasarkan produk,
menetukan produk yang ingin di tawarkan kepada konsumen, menentukan
harga dari produk yang ditawarkan kepada konsumen, memasarkan produk
dengan cara mem-posting foto produk di facebook setiap hari, dan langkah
yang terakhir dilakukan adalah menjaga kualitas produk yang ditawarkan
agar konsumen menjadi langganan.
2. Target Market
Rencana yang dilakukan adalah menetukan target konsumen dari produk
yang ditawarkan. Dalam menetukannya ada kriteria dasar untuk menilai
peluang ditarget pasar yaitu:
a. Besarnya segmen yang ada dan potensi pertumbuhan, besarnya segmen yang
ada di kel.lalolara adalah mayoritas masyarakat mengguanakan media social
facebook. Dengan begitu produk yang ditawarkan melalui facebook dapat
laku terjual.
b. Persaingan potensial, tingginya persaingan dikarenakan masyarakat telah
menggunakan media social facebook dalam memasarkan produknya.
c. Kecocokan dan kelayakan, menjual produk yang memang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Adanya program
Rencana yang dilakukan adalah memberikan pelayanan kepada konsumen.
Layanan yang diberikan adalah meneyediakan jasa antar barang. Produk
yang di pesan konsumen akan langsung di antar ke alamat konsumen.
4. Proses monitoring
Rencana yang dilakukan adalah mengamati kembali proses pemasaran yang
sudah di lakukan. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui bagian proses
pemasaran mana yang kurang cocok untuk di terapkan, atau proses
pemasarannya dapat diterapkan kembali untuk produk-produk selanjutnya di
karenakan efektif untuk diterapkam.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis mempunyai beberapa saran untuk
orang yang mengguanakan facebook sebagai media komunikasi pemasaran
produk UMKM yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dari foto produk yang ditawarkan di facebook agar
lebih meyakinkan konsumen.
2. Merancang promosi yang lebih kreatif di facebook, seperti membuat video
testimony atau video review dari konsumen. Tujuannya agar dapat menarik
dan meyakinkan konsumen baru yang belum pernah membeli produk di
tawarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, K. A. (2015). Pemanfaatan Media Sosial bagi Pengembangan


Pemasaran UMKM (Studi Deskriptif Kualitatif pada Distro di Kota
Surakarta). DutaCom Journal, 9(1), 43–54.
http://journal.stmikdb.ac.id/index.php/dutacom/article/view/17

Akmaliyah, M. (2013). Pemanfaatan Media Sosial Dalam Upaya


Meningkatkan Penjualan Produk Umkm Desa Boja. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Arianto, B. (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-


19. ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal), 6(2), 233–247.
https://www.jurnal.plb.ac.id/index.php/atrabis/article/view/512

Awali, H. (2020). Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada Keberlangsungan


Umkm Di Kota Pekalongan Di Tengah Dampak Covid-19.
BALANCA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(1), 1–14.
https://doi.org/10.35905/balanca.v2i1.1342

Bakhri, S., & Futiah, V. (2020). Pendampingan dan Pengembangan


Manajemen Pemasaran Produk UMKM Melalui Teknologi Digital Di
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of
Community Service in Humanities and Social Sciences, 2(2), 59.
https://doi.org/10.32493/jls.v2i2.p59-70
Cendana, M. (2019). Pemanfaatan Sosial Media Sebagai Strategi Promosi
Bagi Keberlangsungan Bisnis Umkm. Journal Community
Development and Society, 1(1), 1–10.
https://doi.org/10.25139/cds.v1i1.1649

Destianah, L. (2021). Capability in Utilizing Social Media as a Promotion


Strategy for Increasing the UMKM Economy. JCIC : Jurnal CIC
Lembaga Riset dan Konsultan Sosial, 3(1), 17–26.
https://doi.org/10.51486/jbo.v3i1.17

Fidela, A., Pratama, A., & Nursyamsiah, T. (2020). Pengembangan Usaha


Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Program Pemasaran
Desa Jambu Raya di Desa Jambu , Kabupaten Sumedang. Jurnal
Pusat Inovasi Masyarakat, 2(3), 493–498.

Nurpratama, M., Anwar, S., Manajemen, P., & Indramayu, U. W. (2020).


Penerapan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(Umkm) Di Kelurahan Karangmalang Kecamatan Indramayu
Kabupaten Indramayu. Investasi, 6(2), 87–102.

Permatasari1, M. P., & Endriastuti, A. (2020). Pelatihan Pemanfaatan Media


Sosial Sebagai Alat Pemasaran Bagi Umkm Di Kecamatan
Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Jurnal Layanan
Masyarakat (Journal of Public Services), 4(1), 91.
https://doi.org/10.20473/jlm.v4i1.2020.91-99

Sariwaty, Y., Rahmawati, D., Oktaviani, F., & Amran, A. (2019).


Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Calief
Melalui Implementasi Komunikasi Pemasaran. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(Februari), 218–224.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas

Sedayu, M. agung, & Suseno, S. heri. (2020). Pengembangan UMKM


Berbasis Online untuk Meningkatkan Jangkauan Pemasaran di Desa
Bubulak Kecamatan Bogor Barat ( Online-based MSME Development
to Increase Marketing Reach in Bubulak Village , West Bogor
District ). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(3), 402–406.

Sudaryanto, ., Sajati, H., Kusumaningrum, A., Nugraheny, D., Aryanto, S., &
Wintolo, H. (2019). Pendampingan Pemasaran Produk Menggunakan
Instagram Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di
Kecamatan Pathuk Gunung Kidul. KACANEGARA Jurnal Pengabdian
pada Masyarakat, 3(1), 61–68.
https://doi.org/10.28989/kacanegara.v3i1.524

Sukri, S., & Arisandi, D. (2017). Analisis Strategi Pemasaran Dengan Media
Sosial Produk Kuliner Usaha Kecil dan Menengah di Pekanbaru.
Jurnal Buana Informatika, 8(4), 235–242.
https://doi.org/10.24002/jbi.v8i4.1447

Kotler and Keller. 2016. Marketing Management. Pearson: Prentice hall.

Kotler dan Keller.2009.ManajemenPemasaranJilid2,Edisi13.Jakarta:Erlangga


Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Jakarta:Kencana Predana Media Grup.

Kotler Philp dan Amstrong Gary, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta:


Erlangga, 2008.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisi Milenium, 2002.


Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Edisis kesebelas, PT. Indeks
Gramedia, 2006.

Lavoie, Kally A. 2015. Instagram and Branding: A Case Study of Dunkin’


Donuts. Elon Journal of Undergraduate Research in Communications,
Vol. 6(2).

Noprianto, E. (2018). Pemanfaatan Media Sosial Dan Penerapan Social Media


Analytics (Sma) Untuk Perpustakaan Di Indonesia. Jurnal Pustaka
Budaya, 5(2), 1–10. https://doi.org/10.31849/pb.v5i2.1583

Prita. 2013. “Internet: Sebuah Revolusi Baru bagi Industri Kecil”. Dalam
usaharumah.com.

Rahmawati, Dewi. (2016). Pemilihan dan Pemanfaatan Instagram Sebagai


Media Komunikasi Pemasaran Online (Studi Desktiptif Kualitatif pada
Akun Instagram @FreezyBrowniezz. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Sosisal dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media


Pressindo.

Tjiptono, Fandi. 2008. Strategi Pemasaran.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi 1. Penerbit Andi,


Yogyakarta.

Uyung, S. 2007. Integratet Marketing Comunication. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar. Wen, Sayling. 2001. Future of the Media. Batam: Lucky
Publishers.

Anda mungkin juga menyukai