Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 4

The Impact of Social Media for Marketing in Indonesia

“Pengaruh Media Sosial terhadap Pemasaran di


Indonesia”

Disusun oleh:
Sofy Meidina Lubis (190503097)
Andre Giovanni Febru Tamba (190503111)
Alfian Frederik Hutagalung (190503115)
Elisabeth Omulady Tiurmauli Manalu (190503119)

Dosen Pengampu: Malinda Sari Sembiring, S.E., M.Si.


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh para
pemasar. Dewasa ini, penggunaan teknologi komputer dan internet berkembang sangat pesat
dan terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahunnya. Berbagai
kemudahan telah dirasakan dalam penggunaan media sosial, di antaranya sebagai sarana
komunikasi, sosialisasi, penyaluran hobi, menambah pengetahuan, dan masih banyak lagi.

Seperti yang kita ketahui, media sosial bukan hanya digunakan sebagai media
komunikasi dan bersosialisasi, melainkan dapat juga digunakan sebagai media berwirausaha.
Pada awalnya, di mana transaksi jual beli yang dilakukan secara langsung untuk negosiasi
mengenai barang ataupun jasa yang diperjual-belikan. Tetap dengan perkembangan
teknologi, jual beli bisa dilakukan tanpa harus tatap muka secara langsung. Mereka bisa
dengan mudahnya membuka internet dan mengadakan promosi serta melakukan transaksi
melalui media sosial. Sosial media dalam era globalisasi sekarang ini banyak membawa
dampak positif dengan memberi akses bagi orang-orang yang ingin bekerja secara efektif
dan efisien.

Terhitung sebagian besar masyarakat berbelanja lewat media sosial, karena menurut
mereka berbelanja lewat media sosial itu mudah dan cepat. Oleh karena itu sebagian besar
produsen menggunakan media sosial media untuk memasarkan produk mereka. Media sosial
juga dinilai sangat dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat akan lebih mengenal
produk tersebut melalui media sosial. Pengguna media sosial juga semakin lama semakin
bertambah. Maka dari itu memasarkan dengan media sosial dapat dikatakan sebagai bisnis
yang menjanjikan untuk saat ini.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan media sosial?
2. Apa sajakah fungsi-fungsi dari media sosial dalam memasarkan produk?

1
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi suatu perusahaan sehingga perusahaan
tersebut menggunakan media sosial sebagai alat dalam memasarkan produknya?
4. Apa saja media sosial yang digunakan perusahaan?
5. Bagaimana pengelolaan media sosial untuk pemasaran suatu perusahaan?
6. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial dalam pemasaran
produk?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengenal media sosial dan pemasaran melalui media sosial.
2. Mengetahui fungsi-fungsi dari pemasaran melalui media sosial.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memasarkan
produknya melalui media sosial.
4. Mengenal media sosial yang banyak digunakan perusahaan.
5. Mempelajari pengelolaan media sosial yang dilakukan suatu perusahaan dalam
memasarkan produknya.
6. Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan media sosial dalam pemasaran produk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Media Sosial dan Pemasaran Media Sosial


Media sosial merupakan jaringan teknologi yang digunakan untuk menciptakan berita
melalui pengguna internet dan mengkomunikasikan serta mendiseminasikan informasi.
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Arti dari ‘media sosial’ tersebut
dapat dibagi menjadi dua istilah. Media sosial sebagai pers umumnya terkait dengan
pemasaran dan interaksi ide atau detail melalui publikasi. Media sosial sebagai komunitas
maksudnya koneksi orang-orang dalam suatu tim atau grup. Secara bersamaan, media
sosial pada dasarnya berkaitan dengan sistem komunikasi / publikasi yang diproduksi dan
dipertahankan oleh koneksi interpersonal orang melalui metode atau perangkat tertentu.
Media sosial ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network,
forum internet, weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video,
rating, dan bookmark sosial. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Online and social media marketing menurut Kotler dan Keller (2016) adalah “online
activites and programs designes to engage customers or prospects and directly or
indirectly raise awareness, improve image, or elicit sales of products and services”.
Media sosial dalam pemasaran merupakan suatu aktivitas komunikasi pemasaran yang
menggunakan media elektronik (online) dalam menarik konsumen atau perusahaan
dalam berbagai bentuk (gambar, tulisan, dll) untuk meningkatkan kesadaran, citra
perusahaan, dan untuk meningkatkan penjualan. Dalam arti sempit, pemasaran media
sosial merupakan suatu jenis model pemasaran internet untuk mencapai tujuan pemasaran
dengan berpartisipasi dalam lingkup jaringan media sosial (Maoyan, 2014).

3
Jadi, media sosial telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan mencari
informasi. Media sosial juga mengubah cara konsumen berkomunikasi dan berbagi
informasi tentang merek sehingga kini konsumen mampu berdiskusi, beropini, dan
membagi pengalaman mereka dengan merek tertentu.

2.2 Fungsi-Fungsi Media Sosial dalam Pemasaran


Globalisasi menjadi tantangan bagi perusahaan untuk terus bertahan. Teknologi
Informasi (TI) terutama media sosial menawarkan manfaat bagi perusahaan-perusahaan
untuk meningkatkan pemasarannya. Media sosial dimanfaatkan sebagian besar
perusahaan untuk mengadakan kontak personal dengan konsumen, promosi/advertising,
mendata kebutuhan konsumen dan menyampaikan respon ke konsumen. Sosial media
merupakan media komunikasi yang efektif dalam meningkatkan pangsa pasar dan
membantu keputusan bisnis. Penggunaan media sosial dapat meningkatkan volume
penjualan hingga lebih dari 100% bila dilakukan secara konsisten dan tetap melakukan
update informasi setiap harinya. Media sosial juga berpotensi untuk meningkatkan
pangsa pasar dan volume penjualan, sehingga perlu dimanfaatkan secara optimal dan
konsisten.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Sehingga Memilih Media Sosial


Sebagai Alat Pembantu dalam Pemasaran
1. Banyaknya perusahaan yang ingin menjangkau konsumen sampai ke luar negeri
Di era globalisasi ini, banyak perusahaan yang ingin produknya menguasai pasar
nasional hingga internasional. Dengan hadirnya media sosial sebagai alat paling jitu
dalam mempromosikan/memasarkan produknya sehingga banyak perusahaan yang
berlomba-lomba memanfaatkan media sosial.
2. Terdapat ketidakefektifan dalam pemasaran secara manual
Pada zaman dahulu, jika seorang pelaku bisnis ingin memasarkan produknya, ia perlu
memasang iklan di papan iklan ataupun televisi yang memerlukan persetujuan kedu
apihak antara pengusaha dengan pemasang iklan sehingga memakan waktu yang
cukup lama. Sekarang dengan hadirnya media sosial, pengusaha dapat

4
membagikan/memposting langsung iklan mereka dalam aneka konten tanpa
memerlukan kesepakatan dan waktu yang dibutuhkan relatif singkat

2.4 Media Sosial yang Popular Digunakan Perusahaan dalam Pemasaran


1. Facebook
Seperti yang kita ketahui, pengguna Facebook telah mencapai 2,4 miliar pengguna.
Lantas hal inilah yang memicu suatu perusahaan dalam mempromosi atau
memasarkan produk mereka melalui Facebook. Dengan adanya fitur-fitur yang
disediakan Facebook yakni antara lain: Facebook Ads, Facebook Pixel, Canvas, Ads
Manager, Facebook Blueprint, dan sebagainya.
2. Twitter
Sama-sama termasuk media sosial, Twitter juga menyediakan fitur-fitur yang dapat
membantu suatu perusahaan dalam memasarkan produk sepertinya adanya fitur tweet
dan retweet pada Twitter, hashtag, dan lain sebagainya yang membuat tweet yang
memuat promosi akan suatu produk dapat menyebar secara pesat. Salah satu contoh
perusahaan yang sukses dalam mempromosikan produk mereka melalui twitter
adalah Starbucks.
3. LinkedIn
LinkedIn sedikit berbeda dengan media sosial sebelumnya, karena media ini
dirancang untuk perusahaan melakukan bisnis, pemasaran, penjualan produk, dan
sebagainya. Penugguna dari LinkedIn telah mencapai 546 juta pengguna dari 200
negara, yang memungkinkan suatu perusahaan dapat dengan mudah memasarkan
produknya. Contoh perusahaan yang menggunakan LinkedIn dalam pemasaran
produknya yakni Coca-Cola.
4. Google My Business
Google My Business merupakan terobosan baru dari Google yang diperuntukkan
untuk para pengusaha dalam mempromosikan produk mereka. Google My Bussiness
dapat membantu perusahaan dalam membuat postingan yang menarik dan tidak
terganggu dengan postingan lain yang sejenisnya. Google My Business memiliki

5
akses yang lebih luas membuat pelaku bisnis/perusahaan mendapat pelanggan
yang baru setiap harinya.
5. Instagram
Media sosial yang satu ini merupakan media sosial paling popular akhir-akhir ini.
Tidak heran banyak pengusaha/perintis usaha yang mempromosikan dan
memasarkan produk mereka menggunakan fitur Instagram Business. Untuk
menggunakan fitur tersebut pengguna harus beralih ke akun Instagram Business yang
di dalamnya terdapat promotion yang berhubungan langsung dengan akun Facebook,
terdapat fitur pemantauan sehingga kita bisa memantau peningkatan promosi dan
sebagainya.

2.5 Pengelolaan Media Sosial oleh Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap Kinerja
Perusahaan
Pengelolaan media sosial yang baik oleh suatu perusahaan secara logis akan menarik
minat masyarakat untuk membeli produknya. Salah satu strategi dalam pemasaran ini
yakni penyampaian komunikasi pemasaran melalui media sosial. Penyampaian
komunikasi pemasaran melalui media sosial dinilai melalui 4C, yaitu context,
communication, collaboration, dan connection (Hauer (2010) dalam Arief dan
Millianyani, 2015). Context adalah “how we frame our stories” yaitu cara bagaimana
seseorang membentuk suatu cerita melalui penggunaan bahasa dan isi pesan.
Communication adalah “the practice of sharing our sharing story as well as listening,
responding, and growing,” yaitu cara bagaimana berbagi cerita membuat seseorang
mendengar, merespon, dan tumbuh sehingga orang menjadi nyaman
dan pesan tersampaikan kepada orang yang dituju. Collaboration adalah “working
together to make things better and more efficient and effective”. Kerja sama yang
dimaksud adalah kerja sama antara akun atau perusahaan dengan pengguna media sosial
yang bertujuan membuat hal menjadi lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif.
Connection adalah “the relationship we forge and maintain” yaitu cara bagaimana
mempertahankan dan terus mengembangkan hubungan yang telah dilakukan. Tujuan
komunikasi pemasaran termasuk melalui media sosial adalah untuk menumbuhkan minat

6
beli konsumen. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Kotler dan Armstrong (2012:p17)
yang menyatakan bahwa kini perusahaan mampu menjangkau konsumen dengan
komunikasi dua arah dengan kehadiran media sosial di tengah masyarakat, customer-
managed relationships adalah hubungan pemasaran yang memungkinkan konsumen
berkomunikasi dengan perusahaan melalui media sosial sehingga konsumen membentuk
hubungan terhadap merek.

Berikut dampak positif dari pemasaran melalui media sosial:


1. Pasar yang tidak terbatas
Menjalankan bisnis melalui media sosial memungkinkan suatu perusahaan untuk
mempromosikan dan menjual produk / jasa ke seluruh dunia dengan kecepatan tinggi
dan biaya yang sangat rendah.
2. Modal sedikit dan biaya operasional juga bisa ditekan seminimal mungkin
Internet dan media sosial menurunkan secara drastis biaya terhadap kebutuhan dasar
untuk menjalankan perusahaan. Misalnya dengan memasarkan produk melalui media
sosial, perusahaan tersebut tidak perlu lagi sibuk mencari media periklanan, tidak
membayar biaya pemasangan iklan yang terbilang cukup mahal daripada iklan atau
promosi akan suatu produk yang dapat kita desain sendiri dan dapat dipublikasikan
melalui media sosial sehingga tidak memerlukan biaya apapun.
3. Bisa buka 24 jam sehari
Website atau toko online dapat dikunjungi calon klien / pelanggan 24 jam sehari
sehingga memudahkan calon klien yang mempunyai zona waktu berbeda dengan
kita.untuk belanja dan bertransaksi.
4. Tidak memerlukan banyak waktu
Dengan media sosial, suatu perusahaan dapat menjalankan bisnis hanya di waktu
luang saja karena promosi maupun pemasaran sebagian besar sudah berjalan secara
otomatis.
5. Lebih mendapat banyak perhatian dari masyarakat
Jika dibandingkan pemasaran melalui media sosial dengan pemasaran secara manual,
maka pemasaran melalui media sosial lebih cepat berkembang pesat. Hal ini

7
disebabkan fitur-fitur yang terdapat pada media sosial yang lebih ampuh dalam
memikat konsumen karena fitur-fitur membolehkan perusahaan untuk membuat
konten-konten menarik dan penyebarannya yang mudah dikarenakan fitur
broadcasting yang disediakan media sosial sehingga cepat diketahui khalayak.

Berikut dampak negatif dari pemasaran melalui media sosial:


1. Resiko terjadi penipuan lebih tinggi
Dikarenakan pemasarannya menggunakan media sosial, tingkat terjadinya penipuan
lebih tinggi. Hal ini disebabkan terdapat calon pembeli yang pada awalnya ingin
membeli produk dengan memesan terlebih dahulu, dan pada saat pelunasan calon
konsumen tiba-tiba kabur begitu saja.
2. Munculnya akun palsu yang mengatasnamakan suatu perusahaan
Karena media sosial memberikan kebebasan dalam memasarkan produk, maka
bermunculan akun-akun palsu yang mengatasnamakan suatu perusahaan, sehingga
menipu calon-calon pembeli dan sekaligus mencoreng nama perusahaan tersebut.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian faktor metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan


data yang objektif valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang
telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah cara yang telah teratur dan telah berpikir secara
baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarmito 1987:649).

Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu
tujuan dengan menggunakan teknik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam
penelitian maka harus dilaksanakan dengan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan
mengadakan penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk menguji keberadaan sesuatu
secara ilmiah.

3.1 Pendekatan Penelitian


Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam makalah ini
adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tertentu apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, 0ada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah (Maleong, 2007:6).
Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah studi dokumentasi dan deskriptif.
Penelitian studi dokumentasi atau kajian dokumen merupakan teknik pengumpulan data
yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh
informasi terkait objek penelitian sedangkan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data.
Menurut Nazir (1988 : 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, penelitian deskriptif
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kejadian peristiwa pada masa sekarang.

9
Jenis penelitian studi dokumentasi dan deskriptif yang digunakan pada penelitian ini
dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh yang diberikan media sosial
terhadap pemasaran.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Untuk pengumpulan data digunakan metode studi dokumen. Studi dokumen adalah
salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis
dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain tentang subjek. Studi
dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk
mendapatkan gambaran dari sudut benda subjek melalui suatu media tertulis dan
dokumen lainnya yang ditulis dan dilihat langsung oleh subjek yang bersangkutan
(Herdiansyah, dalam Haris,2009:142).
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen resmi dengan
kategori dokumen eksternal Dokumen eksternal dapat berupa bahan-bahan informasi
yang dihasilkan oleh suatu lembaga seperti majalah, koran, buletin, surat pernyataan, dan
lain sebagainya (Bungin, 2010:2013).

3.3 Analisis Data


Analisis data menggunakan analisis Kualitatif. Dalam Moleong (2010: 287) disebutkan
bahwa terdapat tiga model analisis data pada kualitatif, antara lain:
3.3.1 Metode perbandingan tetap, secara tetap membandingkan satu datum dengan
datum yang lain dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori
lainnya. Secara umum proses analisis datanya mencakup: reduksi data, kategori data,
sistemisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.
3.3.1 Metode analisis data menurut Spradley, proses penelitiannya terdiri dari:
i) Pengamatan deskriptif
ii) Analisis domein, dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan
berperan serta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam
catatan lapangan, yang dapat dilihat di buku lampiran.

10
iii) Pengamatan terfokus dan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang
sebelumnya telah dipilih oleh peneliti.
iv) Analisis taksonomi, meliputi langkah-langkah berikut ini; (1) memilih satu
domein untuk dianalisis, (2) mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik
yang sama yang digunakan untuk domein itu, (3) mencari tambahan istilah
bagian, (4) mencari domein yang lebih besar dan lebih inklusifyang dapat
dimasukkan sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis, (5)
membentuk taksonomi sementara, (6) mengadakan wancara terfokus untuk
mencek analisis yang telah dilakukan, dan (7) membangun taksonomi secara
lengkap.
v) Pengamatan terpilih, dengan melakukan wancara terpilih untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah
pertanyaan kontras.
vi) Analisis komponensial, meliputi; (1) memilih domein yang akan dianalisis,
(2) mengidentifikasikan seluruh kontras yang telah ditemukan, (3)
menyiapkan lembar paradigma, (4) mengidentifikasi dimensi kontras yang
memiliki dua nilai, (5) menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat
menjadi satu, (6) menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada,
(7) mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data, dan (8)
menyiapkan paradigma lengkap.
vii) Analisis tema, merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara
holistik pemandangan yang sedang diteliti. Langkah-langkah menemukan
tema ialah; (1) melebur diri, (2) melakukan analisis komponen terhadap istilah
acuan, (3) perspektif yang lebih luas melalui pencarian domein dalam
pemandangan budaya, (4) menguji dimensi kontras seluruh domein yang telah
dianalisis, (5) mengidentifikasi domein yang terorganisir, (6) mencari tema
universal.

11
3.4 Pembahasan
Data dibawah ini diambil dari jurnal dengan judul ANALISIS EFEKTIVITAS
PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA PT.NIION
INDONESIA UTAMA PADA TAHUN 2017 oleh Syifa Dewi Nuraeni , Bethani
Suryawardani Prodi D3 Manajemen Pemasaran, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas
Telkom.
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Syifa Dewi Nuraeni , Bethani
Suryawardani ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerepan promosi menggunakan
media sosial Instagram oleh PT.NIION INDONESIA UTAMA PADA TAHUN 2017
serta untuk mengetahui efektivitas media sosial Instagram PT Niion dalam menarik minat
pembelian konsumen. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah konsumen yang
menggunakan produk Niion di Kota Bandung dengan menggunakan teknik sampling dan
responden sebanyak 100.
Data Pembelian Melalui Akun Media Sosial Pada Bulan Maret-April 2017 pada
PT.NIION INDONESIA UTAMA

Bulan Website Line Instagram


April 62 182 224
Mei 45 150 222
Juni 68 182 215
175 514 661

Rata-rata 17,5% Rata-rata 51,4% Rata-rata 66,1%

Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi pada saat ini, media sosial
memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pemasaran. Hal ini dapat dilihat
dari perkembangan sosial media yang sangat pesat. Berbagai macam inovasi muncul
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran melalui media sosial, salah satu hal yang dapat
dilihat secara nyata yaitu Instagram. Sosial media Instagram sangat mudah digunakan
oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Sehingga, banyak para pelaku bisnis
memanfaatkan sosial media ini sebagai wadah untuk melakukan kegiatan pemasaran.

12
Selain penggunaan Instagram yang sangat mudah untuk berbagai kalangan usia,
kegiatan pemasaran yang dilakukan juga tidak membutuhkan biaya yang besar seperti
pemasaran melalui iklan di televisi, iklan di koran, dan ataupun melalui media yang
lainnya. Dengan biaya yang tidak besar, para pelaku bisnis sudah dapat melakukan
kegiatan pemasaran untuk produk yang akan mereka pasarkan. Para pelaku bisnis
selanjutnya dapat menentukan target pasar yang dibutuhkan, seperti anak remaja atau
dewasa, mereka yang memiliki penghasilan yang sangat tinggi atau tidak.
Berdasarkan Tabel diatas, menunjukan hasil dari data pembelian konsumen melalui
media sosial yang dimiliki PT.NIION INDONESIA UTAMA. Pembelian konsumen
diantaranya adalah melalui Website, Line @Niion dan Instagram. Diperoleh jumlah rata-
rata penjualan dalam 3 bulan terakhir pada media sosial Website sebesar 17,5%, media
sosial Line @Niion sebesar 51,4%, kemudian pada media sosial Instagram sebesar
66,1%.
Maka dari itu, dapat dibuktikan bahwa efektivitas promosi pada media sosial
Instagram memiliki persentase yang tertinggi yaitu 66,1%. Hal ini menunjukan promosi
yang dilakukan oleh Niion dengan menggunakan media sosial Instagram efektif dalam
menarik minat pembelian konsumen setelah melihat akun Instagram Niion.
Melalui Instagram PT.NIION INDONESIA melakukan interaksi dengan konsumen
dalam menyampaikan informasi dan foto produk. PT. Niion membagi konten foto produk
di Instagram agar menarik perhatian konsumen. Selain itu, PT. Niion juga
mempromosikan produknya dengan cara menggunakan influencer atau selebritis
Instagram. Niion memberikan kemudahan kepada konsumen untuk proses pembelian
dengan cara mencantumkan katalog produk di Instagram, sehingga konsumen dapat
mengetahui katalog tersebut dan melakukan pemesanan produk melalui pesan yang
dikirim kepada admin Niion.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Media sosial merupakan jaringan teknologi yang digunakan untuk menciptakan berita
melalui pengguna internet dan mengkomunikasikan serta mendiseminasikan informasi.
Media sosial memiliki fungsi untuk perusahaan mengadakan kontak dengan konsumen,
promosi/advertising, mendata kebutuhan konsumen dan menyampaikan respon ke
konsumen. Perusahaan juga memiliki alasan memilih untuk menggunakan media sosial
dalam bisnisnya seperti luasnya jangkauan dan keefektifannya. Media sosial yang
digunakan juga beragam tergantung cara perusahaan akan menggunakan media sosial
tersebut. Penggunaan media sosial juga memiliki dampak positif dan dampak negatif
yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan penelitian terhadap PT. NIION INDONESIA promosi melalui media
sosial, Instagram memiliki presentase pembelian tertinggi yang menunjukkan promosi
yang dilakukan NIION dengan menggunakan media sosial cukup efektif untuk menarik
minat konsumen. Juga melalui Instagram NIION dapat meakukan interaksi yang efektif
dengan konsumen. Dengan begitu dapat memberikan komudahan kepada konsumen
dalam mendapat informasi dan juga transaksi.

4.2 Saran
Media sosial sudah sangat berkembang pada saat ini. Media sosial juga meiliki banyak
manfaat. Manfaat tersebut yang seharusnya digunakan sebaik mungkin dalam berbisnis.
Pelaku bisnis harus mengoptimalkan penggunaan dalam melakukan promosi ataupun
interaksi terhadap konsumen. Namun tidak terlepas dari cara penggunaannya, media
sosial juga memiliki dampak negatif. Dampak tersebut haruslah kita hindari sebisa
mungkin agar bisa bisnis dengan media sosial secara baik dan sehat.

Terhadap penelitian yang dilakukan pada PT. NIION INDONESIA, pemanfaatan media
sosial sudah dilakukan dengan baik. Hanya saja media sosial tidaklah hanya sebatas itu.

14
Media sosial memiliki banyak jenis dan juga banyak pengguna. Setiap media sosial
memiliki rata-rata pengguna yang berbeda berdasarkan umur, gender dan juga demografi.
Maka dari itu untuk menaikkan penjualan NIION, sebaiknya memperluas promosi
dengan menggunakan berbagai jenis media sosial.dengan melakukan hal tersebut maka
memungkinkan untuk konsumen mengetahui apa yang dipasarkan.

Daftar Pustaka

Aranski, A.W., dkk. Pembinaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Menggunakan Google
My Business. Putera Batam University Journal. Hal 6.

Hartanto H., dan Engelbertha Silalahi. Efektivitas Penggunaan Media Sosial untuk
Meningkatkan Brand Awareness, Functional Brand Image, dan Hedonic Brand Image dari
Produk-Produk Samsung Galaxy. Jurnal Manajemen. 10(2): 188.

Ismael, A.R. 2017. The influence of perceived social media marketing activities on brand
loyalty: The mediation effect of brand and value consciousness. Asia Pacific Journal of
Marketing and Logistics. 29(1): 129.

Sajid SI. 2016. Social Media and Its Role in Marketing. Business and Economic Journal.
7:1-3.

Santoso, T. 2009. Peluang Bisnis Online. Yogyakarta: Tugu Publisher.

15

Anda mungkin juga menyukai