Pada era internet seperti sekarang, komunikasi yang terjadi antara perusahaan advertising dengan konsumen menjadi semakin dekat. Pada awalnya, advertising hanya memikirikan untuk menjual produknya saja, seperti yang diterangkan oleh Moriarty (37:2009) bahwa “pemasar mengembangkan suatu produk dan kemudian mencari pasar. Inilah yang disebut filosofi berorientasi produk.” Sedangkan seiring dengan berjalannya waktu, praktik pemasaran tidak lagi berorientasi pada produk saja, melainkan berubah ke keinginan dan kebutuhan konsumen menjadi filosofi berorientasi konsumen. Dalam konsep pemasaran, tedapat dua tahap: (1) melakukan riset untuk menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen dan (2) mengembangkan, membuat, memasarkan, dan memberi service produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut—yakni memberi solusi untuk problem yang dapat dihadapi konsumen (Moriarty, et.al. 39:2009). Konsep konsep ini juga yang mempengaruhi dalam merancang sebuah iklan. Iklan akan dikembangkan melalui riset konsumen, dan dari sana diharapkan produk yang diiklankan akan memenuhi dan menjawab kebutuhan konsumen. Kebutuhan dan keinginan akan menuntun mereka untuk membeli produk yang dipasarkan yang dirasa menjawab solusi dari masalah mereka. Hal ini berkaitan dengan perilaku konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah perbedaan kultural. Menurut Moriarty (162:2009) kultur terdiri dari item-item yang nyata (seni, literatur, bangunan, perabot,baju) dan konsep abstrak (sejarah, ilmu pengetahuan, hokum, adat, moral, adat isitiadat, dan bahkan standar kecantikan) yang bersama sama mendefinisikan suatu kelompok orang atau suatu jalan hidup. Hal ini lah yang menjadi dasar iklan Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro melihat peluang ini, yaitu mempelajari perilaku dari konsumennya sebagai iklan. Perilaku konsumen Indonesia yang hobi makan, menjadi insight tersendiri tentang gambaran kebiasaan dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Seperti kegiatan nongkrong, gajian, liburan, eksis di sosmed, berkunjung kerumah teman, orang orang Indonesia pasti makan. Teh Botol Sosro melihat ini sebagai suatu peluang untuk beriklan secara kreatif.
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan pembahasan tidak meluas, adapun batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut. a. Objek dari penelitian adalah perilaku konsumen masyarakat di Indonesia b. Media yang digunakan adalah website di kanal Youtube c. Penelitian ini hanya sampai pada bahasan efektivitas iklan saja.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana peran perilaku masyarakat Indonesia mempengaruhi Iklan Teh Botol Sosro? 1.4 Tujuan Pada penelitian ini, terdapat tujuan sebagai berikut a. Menjelaskan peran perilaku masyarakat Indonesia terhadap efektivitas iklan Teh Botol Sosro. 1.5 Manfaat Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah 1.5.1 Teoretis a. Memberikan kontribusi ilmiah dalam materi tentang perilaku masyarakat terhadap efektivitas iklan b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian – penelitian yang akan datang, yang berhungan dengan teori efektivitas iklan. 1.5.2 Praktis a. Dapat menambah pengetahuan bagi peneliti untuk mengetahui efektivitas dan peran perilaku masyarakat dalam membangun iklan. b. Dapat menambah wawasan dan kontribusi pengetahuan diharapkan mendapatkan pembelajaran dan pengalaman untuk peneliti mencari data tentang efektivitas iklan.
1.6 Metode Penyusunan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka di lakukan untuk memberikan penggambaran yang lebih jelas dengan cara mempelajari buku, jurnal ataupun refrensi lainnya untuk mendukung teori efektivitas iklan dan perilaku konsumen yang dibahas dalam penelitian ini.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar