Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada era internet seperti sekarang, komunikasi yang terjadi antara perusahaan
advertising dengan konsumen menjadi semakin dekat. Pada awalnya, advertising
hanya memikirikan untuk menjual produknya saja, seperti yang diterangkan oleh
Moriarty (37:2009) bahwa “pemasar mengembangkan suatu produk dan
kemudian mencari pasar. Inilah yang disebut filosofi berorientasi produk.”
Sedangkan seiring dengan berjalannya waktu, praktik pemasaran tidak lagi
berorientasi pada produk saja, melainkan berubah ke keinginan dan kebutuhan
konsumen menjadi filosofi berorientasi konsumen.
Dalam konsep pemasaran, tedapat dua tahap: (1) melakukan riset untuk
menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen dan (2) mengembangkan,
membuat, memasarkan, dan memberi service produk yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan tersebut—yakni memberi solusi untuk problem yang
dapat dihadapi konsumen (Moriarty, et.al. 39:2009). Konsep konsep ini juga yang
mempengaruhi dalam merancang sebuah iklan. Iklan akan dikembangkan melalui
riset konsumen, dan dari sana diharapkan produk yang diiklankan akan memenuhi
dan menjawab kebutuhan konsumen.
Kebutuhan dan keinginan akan menuntun mereka untuk membeli produk yang
dipasarkan yang dirasa menjawab solusi dari masalah mereka. Hal ini berkaitan
dengan perilaku konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah perbedaan kultural. Menurut Moriarty (162:2009) kultur terdiri
dari item-item yang nyata (seni, literatur, bangunan, perabot,baju) dan konsep
abstrak (sejarah, ilmu pengetahuan, hokum, adat, moral, adat isitiadat, dan bahkan
standar kecantikan) yang bersama sama mendefinisikan suatu kelompok orang
atau suatu jalan hidup. Hal ini lah yang menjadi dasar iklan Teh Botol Sosro.
Teh Botol Sosro melihat peluang ini, yaitu mempelajari perilaku dari
konsumennya sebagai iklan. Perilaku konsumen Indonesia yang hobi makan,
menjadi insight tersendiri tentang gambaran kebiasaan dari sebagian besar
masyarakat Indonesia. Seperti kegiatan nongkrong, gajian, liburan, eksis di
sosmed, berkunjung kerumah teman, orang orang Indonesia pasti makan. Teh
Botol Sosro melihat ini sebagai suatu peluang untuk beriklan secara kreatif.

1.2 Batasan Masalah


Agar penelitian ini terarah dan pembahasan tidak meluas, adapun batasan masalah
pada penelitian ini sebagai berikut.
a. Objek dari penelitian adalah perilaku konsumen masyarakat di Indonesia
b. Media yang digunakan adalah website di kanal Youtube
c. Penelitian ini hanya sampai pada bahasan efektivitas iklan saja.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana peran perilaku masyarakat Indonesia mempengaruhi Iklan Teh
Botol Sosro?
1.4 Tujuan
Pada penelitian ini, terdapat tujuan sebagai berikut
a. Menjelaskan peran perilaku masyarakat Indonesia terhadap efektivitas iklan
Teh Botol Sosro.
1.5 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah
1.5.1 Teoretis
a. Memberikan kontribusi ilmiah dalam materi tentang perilaku masyarakat
terhadap efektivitas iklan
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian – penelitian yang akan datang, yang
berhungan dengan teori efektivitas iklan.
1.5.2 Praktis
a. Dapat menambah pengetahuan bagi peneliti untuk mengetahui efektivitas
dan peran perilaku masyarakat dalam membangun iklan.
b. Dapat menambah wawasan dan kontribusi pengetahuan diharapkan
mendapatkan pembelajaran dan pengalaman untuk peneliti mencari data
tentang efektivitas iklan.

1.6 Metode Penyusunan


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka
di lakukan untuk memberikan penggambaran yang lebih jelas dengan cara
mempelajari buku, jurnal ataupun refrensi lainnya untuk mendukung teori
efektivitas iklan dan perilaku konsumen yang dibahas dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai