Anda di halaman 1dari 8

MENGANALISIS DAYA MINAT PEMBELI TERHADAP

PEMASARAN LANGSUNG MAUPUN PEMASARAN


DIGITAL

Dosen Pengampu:
Lilik Indayani, Dra. MM

Disusun Oleh:
Cindy chareynina dwi saputri
( 202010200146 )

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Butik Menurut Kamus Bahasa Indonesia, butik (nomina) adalah
toko pakaian eksklusif yang menjual pakaian modern berikut segala
kelengkapannya (terutama untuk wanita) yang sesuai dengan mode
mutakhir. Menurut istilah mode, butik adalah busana eksklusif yang
dijahit halus dan tidak diproduksi massal. Ciri-ciri busana butik yaitu
jahitan dan penyelesaiannya banyak dikerjakan dengan tangan, ukuran
busana berdasarkan ukuran tubuh orang tertentu atau ukuran standard
dunia mode. Selain itu modelnya unik, hasil rancangan perancang busana,
dan tidak pasaran. Hanya diproduksi satu potong hingga tiga potong
untuk satu model. Semakin sedikit diproduksi, semakin eksklusif butik
tersebut. Butik-butik paling eksklusif hanya membuat satu setel busana
dari satu model, lengkap dengan sepatu, tas tangan, kalung, dan gelang
yang senada dengan tema busana dan tentu saja harga jualnya mahal.Di
kota Sidoarjo sendiri terdapat kurang lebih 30 butik..
Salah satu butik ternama di Sidoarjo adalah “ Indah Bordir” yang
memiliki outlet bernama Laila cahyawati di jalan Yos Sudarso No. 7
Sidoarjo – Jawa Timur. Indah Bordir berdiri sejak  tahun 1998 sebelum
berdiri Butik Indah Bordir di jalan Yos Sudarso, Ibu dari seorang Moh
Reza hanya menggemari sebuah kerajinan tangan yang dibuatnya dan
ditawarkan kepada para koleganya. Namun seiring berjalannya waktu
mulai banyak pesanan yang datang hingga akhirnya beliau membuka toko
sendiri dirumahnya. Hingga akhirnya ditahun 2001 beliau bisa membeli
lahan di jalan Yos Sudarso dan di alihkan kepada putranya yang bernama
Mohammad Reza sampai sekarang beliaulah yang mengelolanya.
Menurut Kotler dan Keller (2017:6), manajemen pemasaran
merupakan pasar sasaran untuk menarik, mempertahankan, dan
meningkatkan konsumen dengan menciptakan dan memberikan kualitas
penjualan yang baik.
Menurut kotler & Keller (2013:137) minat beli adalah perilaku
konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Bisnis yang tergolong dalam industri kreatif ini semakin
berkembang karena banyaknya jiwa – jiwa muda yang ingin menuangkan
kreatifitas dan ilmu pendidikannya sehingga dapat menjadi
wirausahawan. Dorongan dari pemerintah yang menjadikan industri
kreatif sebagai salah satu industri unggulan di Indonesiau juga membuat
semakin banyak wirausaha yang ingin terjun ke dalam bisnis industri
kreatif. Dengan mengacu pada uraian di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih jauh apakah minat pembeli terhadap
pemasaran langsung maupun pemasaran digital.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah persepsi konsumen Indah Bordir pada pemasaran langsung
dan pemasaran digital berpengaruh secara simultan terhadap minat
beli?
2. Apakah persepsi konsumen Indah Bordir pada pemasaran langsung
dan digital berpengaruh secara persial terhadap minat beli?
3. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap pemasaran
langsung dan digital jika dilihat dari usia?

1.2 Tujuan penelitian


Adapaun tujuan penulis melakukan penelitian ini agar dapat memecahkan
masalah yang telah di rumuskan yaitu:
1. Untuk mengetahui Apakah persepsi konsumen Indah Bordir pada
pemasaran langsung dan pemasaran digital berpengaruh secara
simultan terhadap minat beli.
2. Untuk mengetahui Apakah persepsi konsumen Indah Bordir pada
pemasaran langsung dan digital berpengaruh secara persial terhadap
minat beli.
3. Untuk mengetahui Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap
pemasaran langsung dan digital jika dilihat dari usia.

1.4 Manfaat penelitian


Berkut manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi pemilik perusahaan, untuk memberikan saran positif bagi
perkembanganusaha.
2. Bagi penulis, untuk menerapkan teori yang di dapat dikelas dan
sebagai bekal berbisnis.
3. Bagi pihak lain, untuk menambah pengetahuan dan sebagai penuntun
peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu


Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh penulis adalah penelitian
yang dilakukan oleh:
1. Bernadinus Wisnu Setiaji (2016) dengan judul “Analisis pengaruh
harga, desain dan limited edition produk T-Shirt terhadap minat beli:
studi kasus pada konsumen T-Shirt Dreambirds di media sosial
facebook” Hasil penelitian adalah harga, desain dan limited edition
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli. Sementara untuk
pengaruh secara persial hanya terdapat pada harga dengan minat beli.
2. Veronika (2016) dengan judul “ Pengaruh iklan dan brand image
terhadap minat beli konsumen, dengan brand image sebagai variabel
mediasi.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image tidak
memediasi antara iklan dan minat beli konsumen.

2.2 Landasan teoritis


1. Manajemen pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2017:6), manajemen pemasaran
merupakan pasar sasaran untuk menarik, mempertahankan, dan
meningkatkan konsumen dengan menciptakan dan memberikan
kualitas penjualan yang baik.
Manajemen pemasaran sangat mendukung perusahaan untuk
menghadapi persoalan tersebut, karena perusahaan akan membuat
produk yang akan diminati oleh konsumen, dipasarkan dilokasi yang
tepat, dan dengan cara yang tepat pula, sehingga sumber daya
perusahaan yang terbatas akan dimanfaatkan dengan optimal.
2. Bauran Promosi
Promosi juga mempunyai variabel yang berkaitan dan disebut
sebagai bauran promosi. Adapun pengertian bauran promosi menurut
Peter dan Olson (2014:111) promotion mix (bauran promosi) adalah
perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
hubungan masyarakat yang dugunakan perusahaan untuk meraih
tujuan iklan dan pemasarannya.
Sedangkan bauran promosi (promotion mix) menurut Rangkuti
(2009:23) dalam Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication yaitu bauran promosi adalah
kombinasi mengenai alat promosi yang dikenal dengan empat
variabel, yaitu Periklanan, Personal Selling, Hubungan Masyarakat
dan Sales Promotion.
3. Minat beli
Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana
seseorang mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu
produk, bedasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan
mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Menurut
Kotler & Keller (2013:137) minat beli adalah perilaku konsumen yang
muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian. Minat yang muncul dalam
melakukan pembelian menciptakan suatu motivasi yang terus terekam
dalam benaknya dan menjadi suatu kegiatan yang sangat kuat dan
yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya, maka konsumen akan mengaktualisasi apa yang ada
dalam benaknya tersebut (Ferdinand, 2014:189).
4. Persepsi konsumen
Persepsi adalah suatu proses yang dilewati seseorang untuk
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi-
informasi tertentu dalam rangka membentuk makna tertentu mengenai
produk atau merek tertentu.
Menurut Kotler dan Keller (2009:197), Persepsi konsumen
adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.
Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap
bidang yang mengelilinginya. Dengan adanya itu semua, persepsi
akan timbul.

2.3 Kerangka konseptual

Bauran Promosi

Promosi Penjualan (X1)


Usia Minat Beli
Pemasaran langsung dan Secara Persial
digital (X2) Secara Simultan

2.4 Hipotesis
Menurut Siregar (2013:38) hipotesis adalah pernyataan sementara
yang masih lemah kebenarannya. Dari deskripsi sebelumnya, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara
yang harus diuji kebenarannya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis hipotesis yaitu
hipotesis komparatif yang berarti hipotesis yang dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan atau
membandingkan antara satu dengan data lainnya. Berikutnya adalah
hipotesis asosiatif yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat pengaruh (Siregar 2013:39).
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau jawaban yang masih
harus diuji kebenarannya untuk menjawab suatu masalah yang ditulis
oleh penulis bahwa:
1. Pengaruh Simultan Variabel Independen pada Variabel Dependen
Strategi menajemen seperti pemasaran langsung dan digital harus
bekerja dalam satu kesatuan walaupun masing-masing memiliki peran
khusus. Dengan begitu apa yang ingin perusahaan informasikan
kepada konsumen pasti akan tersampaikan. Seperti Indah Bordir
ketika melakukan promosi pasti harus memastikan terlebih dahulu
produk-produk apa yang harus dipromosikan, lalu promosi seperti apa
yang sebaiknya digunakan agar sesuai dengan tujuan perusahaan.
H 0: Tidak ada pengaruh secara simultan dari persepsi konsumen pada
pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli.
H a : Ada pengaruh secara simultan dari persepsi konsumen pada
pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli.

2. Pemasaran Langsung dan Digital


Internet merupakan salah satu mega trend yang terjadi di dunia.
Salah satu keuntungan menggunakan internet adalah dapat
berkomunikasi dengan jangkauan yang luas baik dari segi jarak
maupun jumlah lawan bicara. Sama seperti yang dilakukan Indah
Bordir, perusahaan ini memiliki media sosial khusus untuk butiknya.
Dengan begitu Indah Bordir dapat memberikan informasi seperti
display produk-produk, kontes, serta potongan melalui media sosial
dan mendapatkan respon segera dari konsumennya.
H 0: Tidak ada pengaruh secara parsial dari persepsi konsumen pada
pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli.
H a : Ada pengaruh secara parsial dari persepsi konsumen pada
pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli.

3. Perbedaan Persepsi pada Variabel Independen Dilihat dari Usia.


Manusia merupakan makhluk sosial, tumbuh kembang seorang
manusia pasti akan memengaruhi kebutuhan di dalam kehidupannya.
Pada umumnya sebuah perusahaan pasti akan menargetkan konsumen
dalam rentang usia tertentu, tidak hanya tertuju pada satu usia saja.
Termasuk Indah Bordir yang setiap harinya pasti akan melayani
konsumen-konsumen dengan usia yang berbeda-beda.
H 0: Tidak ada perbedaan persepsi konsumen Indah Bordir pada
pemasaran langsung dan digital berdasarkan usia.
H a : Ada perbedaan persepsi konsumen Indah Bordir pada pemasaran
langsung dan digital berdasarkan usia.

DAFTAR PUSTAKA
( BAB II KAJIAN PUSTAKA. (n.d.). Retrieved from repository:
http://repository.stei.ac.id/7248/3/BAB%202.pdf

Gianluca endico, S. (2017, juli 12). PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN,
PEMASARAN. Retrieved from full.pdf: file:///C:/Users/Pri%20o/Downloads/132214090_full.pdf

istilah usaha fashion. (n.d.). Retrieved from elmodista.com: https://elmodista.com/2020/02/10/istilah-


istilah-usaha-fashion/

masrufah, e. (2018, februari 7). Analisis kualitas produk dalam menjaga kepercayaan konsumen
Indah Bordir Sidoarjo. Retrieved from 123dok.com: https://123dok.com/document/zk7vrr1q-analisis-
kualitas-produk-menjaga-kepercayaan-konsumen-bordir-sidoarjo.html

setiaji, B. w. (2016, februari 29). Analisis pengaruh harga, desain dan limited edition produk t-shirt
terhadap minat beli : studi kasus pada konsumen T-shirt Dreambirds di media sosial Facebook.
Retrieved from 123dok.com: https://123dok.com/document/q5m422jy-analisis-pengaruh-desain-
limited-edition-konsumen-dreambirds-facebook.html

Veronika. (2016, juni 30). PENGARUH IKLAN DAN BRAND IMAGE TERHADAP. Retrieved from
repository: https://repository.usd.ac.id/5929/2/122214064_full.pdf

Anda mungkin juga menyukai