Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

manusia lainnya. Ingin mengetahui lingkungan yang ada disekitarnya, bahkan

ingin mengetahui apa yang terjadi didalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa

manusia perlu berkomunikasi. (Cangara, 2011:1) Komunikasi adalah salah satu

aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan

manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama

telah ada sejak Nabi Adam dan istrinya Siti Hawa. (Cangara, 2011:4)

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui

hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara

otomatis. Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bersosialisasi dan

melakukan interaksi dengan lingkungan disekitarnya. Proses interaksi tersebut

dilakukan dengan komunikasi secara langsung (tanpa media tertentu) maupun

secara tidak langsung (dengan menggunakan media tertentu). Dengan demikian,

interaksi dapat berjalan sekaligus membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan

dan keinginan masing-masing pihak. Komunikasi merupakan sebuah proses

penyampaian pesan atau informasi dari komunikator (pemberi) kepada komunikan

(penerima) yang menghasilkan sebuah perubahan tertentu.

Di dalam bisnis ritel, pada umumnya strategi penjualan yang diterapkan

memanfaatkan momen tertentu atau situasional. Kondisi ini memungkinkan


2

penjual menemukan pembeli yang mempunyai berbagai macam watak dalam

membeli suatu produk. Fenomena ini terlihat dengan adanya berbagai promosi

yang ditawarkan sebagai strategi pemasaran atau strategi penjualan perusahaan

kepada konsumen, strategi pemasaran melalui komunikasi secara langsung

maupun komunikasi secara tidak langsung. Namun pada realitasnya, strategi

penjualan seperti ini telah dilakukan hampir sepanjang waktu, dengan tidak

melihat momen atau situasi seperti yang disebutkan di atas. Begitu banyaknya

usaha ritel besar, sedang, maupun kecil yang muncul dengan pesat dan cepat,

sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat persaingannya (fandy, 2010:11).

Strategi komunikasi pemasaran dalan menjualkan produk dengan dijanjikan

potongan harga (discount) dan pemberian bonus kini mulai ramai. Potongan harga

bahkan diberikan sampai 70%, sehingga menjadikan harga jual produk lebih

murah dan kompetitif. Bahkan juga pemberian bonus berupa penambahan volume

(isi) produk inti ataupun bonus produk terkait produk inti. Seperti sabun deterjen,

makanan atau minuman dalam kemasan memberikan 20% bonus isi, sehingga isi

produk menjadi 120% dengan harga yang tetap. Begitu juga pada produk pakaian.

Akan lebih menarik perhatian dan hati konsumen lagi apabila penjualan

produk selain memberikan potongan harga juga memberikan bonus. Para pelaku

bisnis ritel dapat mengukur seberapa besar stimulus yang diberikan melalui

promosi penjualan dengan potongan harga terhadap perilaku dan keputusan

pembelian konsumen. Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan dari sebuah

promosi yang efektif, diperlukan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi


3

seseorang dalam menerima, mempertimbangkan informasi, dan mengambil

keputusan dalam membeli produk yang ditawarkan.

Proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli suatu produk

biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler (2012:111), terdapat

beberapa faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan

keputusan konsumen yaitu faktor budaya, sosial, kepribadian dan psikologis.

Saat ini banyak aplikasi yang memeberikan keuntungan bagi costumer

terutama menggunakan media komunikasi atau media sosial yang dapat di

download di playstore misalnya menggunakan aplikasi OVO CASH. Aplikasi

OVO CASH merupakan saldo uang elektronik yang dapat digunakan untuk

berbagai macam transaksi pembayaran dengan memberikan keuntungan 10%

setiap pembelanjaan ditambah point yang dapat ditukarkan di hypermart.

Berbicara mengenai potongan harga, Matahari Departement Store Baturaja

merupakan perusahaan ritel dengan format Toserba dan Supermarket. Di dalam

strategi komunikasi pemasaran Matahari Departement Store Baturaja menerapkan

berbagai promosi penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang paling

sering diterapkan dan menjadi strategi promosi andalan adalah potongan harga

(discount) dengan menggunakan OVO CASH, hal ini biasa dilakukan guna

menarik pelanggan dan mempertahankan usahanya karena dengan adanya hal

tersebut keputusan konsumen untuk membeli menjadi meningkat. Kemudian

selanjutnya, yang menarik perhatian peneliti setelah melakukan observasi awal

keingintahuan akan mekanisme komunikasi pemasaran dan proses penentuan

potongan harga yang dilakukan oleh Matahari Departement Store, dan juga rasa
4

penasaran peneliti akan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh

pencipta OVO CASH melalui potongan harga itu sendiri.

Dengan demikian komunikasi pemasaran memiliki peran yang sangat

penting bagi Matahari Departement Store Baturaja untuk mengkomunikasikan

produk yang dipasarkan kepada pasar sasaran secara lebih luas, bahkan dapat

berkontribusi terhadap ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan

dan menciptakan citra (image) merek, serta mendorong penjualan, dan

memperluas pasar. Dalam memasuki era globalisasi Matahari Departement Store

Baturaja bekerja sama dengan OVO CASH dalam memasarkan produknya.

Keberhasilan Matahari Departement Store Baturaja dalam menggunakan aplikasi

OVO CASH memiliki keunggulan dan keunikan produknya tergantung dari cara

penyampaian pesan kepada masyarakat. Dengan menggunakan strategi

komunikasi pemasaran terpadu diharapkan OVO CASH akan semakin terkenal dan

semakin menarik minat konsumen untuk mau datang berbelanja di Matahari

Departement Store Baturaja tersebut karena persaingan dibidang bisnis ritel

semakin ketat begitu juga di Baturaja, maka diperlukan strategi komunikasi

pemasaran agar tujuan peningkatan jumlah konsumen dapat tercapai.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk

menganalisisnya sebagai bahan penelitian penulis dengan judul: strategi

komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat costumer (studi kasus promo

pemberian cashback pada pengguna OVO CASH di Matahari Departement Store

Baturaja).
5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat

costumer (studi kasus promo pemberian cashback pada pengguna OVO CASH di

Matahari Departement Store Baturaja)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi

komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat costumer (studi kasus promo

pemberian cashback pada pengguna OVO CASH di Matahari Departement Store

Baturaja).

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut ini manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian:

1.4.1 Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan sumbangan

dan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu

Komunikasi yang berkaitan dengan pemasaran

1.4.2 Manfaat praktis dalam penelitian ini menjadi rekomendasi bagi Matahari

Departement Store Baturaja dalam menarik minat costumer.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu

communication berasal dari bahasa latin communicatus atau communicatio atau

communicare yang berarti ”berbagi” atau ”menjadi milik bersama”. Dengan

demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya

yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan (Riswandi, 2009:1). Definisi

komunikasi menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1982), dalam Cangara

(2011 : 23) : “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang

pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Lebih lanjut

definisi komunikasi diungkapkan oleh Shannon dan Weaver, “Komunikasi adalah

bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya,

sengaja atau tidak disengaja”.

Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications :

Principles and Methods, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi

antarindividu melaluin suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-

simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut

Boove, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan

nonverbal (Purwanto, 2011:4).


7

2.2 Strategi Komunikasi

Menurut Liliweri (2011:67), ada beberapa pengertian strategi komunikasi,

yaitu :

1. Strategi yang mengartikulasi, menjelaskan, dan mempromosikan suatu visi

komunikasi dan satu tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang baik.

2. Strategi Komunikasi menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi

yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi

komunikasi.

3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan

konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan

teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah

salah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi

komunikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Adalah tujuan akhir, strategi komunikasi berperan memfasilitasi perubahan

perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen.

2.3 Pengertian Costumer

Menurut Dewi (2013:1), costumer adalah seseorang yang menggunakan

produk atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan costumer adalah sejauh

mana harapan para pembelian seorang costumer dipenuhi atau bahkan dilebihi

oleh sebuah produk. Jika harapan costumer tersebut dipenuhi maka ia akan merasa

puas, dan jika melebihi harapan costumer, maka costumer personal dan costumer

organisasional. Costumer personal adalah individual membeli barang dan jasa

untuk digunakan sendiri, untuk penggunaan rumah tangga, anggota keluarga dan
8

teman. Sedangkan costumer organisasional merupakan sebuah perusahaan, agen

pemerintah, institusi profit maupun memprofit lainnya yang membeli barang, jasa

dan peralatan lain yang diperlukan yang digunakan agar organisasi tersebut dapat

berjalan dengan baik.

2.4 Pengertian Minat

Minat beli dipandang sebagai salah satu tahapan perilaku dari konsumen

berupa dorongan intrinsik yang mampu membuat orang sadar menaruh

perhatiannya pada produk atau suatu aktivitas yang dianggap menarik. Menurut

Suryabrata (2002:68) definisi minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu hal diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin

besar minatnya.

2.5 Aplikasi OVO CASH

OVO merupakan aplikasi smart yang memberikan Anda kesempatan lebih

besar mengumpulkan poin di banyak tempat. Anda bisa menggunakan OVO untuk

bertransaksi di semua merchant bertanda OVO Accepted Here dan mengumpulkan

serta menggunakan OVO Points di merchant bertanda OVO Zone. Dengan

bergabung dengan OVO akan mendapatkan 5 keuntungan:

1. Poin berlipat, kumpulkan poin tiap belanja di berbagai merchant.

2. Promo memikat, temukan berbagai penawaran menarik di laman “Deals” dan

dapatkan keuntungan lainnya dari merchant rekanan OVO.


9

3. Merchant hebat di banyak tempat, gunakan OVO Points di berbagai merchant

rekanan OVO

4. Pembayaran lebih cepat, rasakan kemudahan bertransaksi dengan

menggunakan OVO

5. Atur keuangan dengan tepat, kelola & monitor pengeluaran Anda

menggunakan OVO.

OVO CASH adalah uang elektronik yang dapat diakses melalui aplikasi

OVO. OVO CASH dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan,

seperti pembayaran di berbagai merchant rekanan, isi ulang (top up) dan

pengecekan saldo. Rasakan kemudahan melakukan transaksi cepat dan mudah

menggunakan OVO.

2.6 Teori AIDA

Teori AIDA merupakan sebagian dari singkatan Attention, Interest,

Desire, Action. Menurut Djoko Purwanto (2011:242), pendekatan AIDA ini lebih

menekankan pada sikap konsumen guna meningkatkan volume penjualan,

menarik perhatian konsumen, secara lebih rinci pendekatan AIDA adalah

1. Perhatian (Attention)

2. Minat (interest)

3. Hasrat (desire)

4. Tindakan (action)
10

2.7 Kerangka Pikir

Alur kerangka pikir digambarkan dalam bentuk bagan dibawah ini:

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Promo cashback di
Aplikasi OVO CASH

Strategi Komunikasi Pemasaran


OVO di Matahari Departement
Store Baturaja

Teori AIDA
(Attention, Interest, Desire,
Action)

Minat pelanggan pengguna


OVO CASH
11

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penulis menggunakan dasar penelitian studi kasus yaitu dimana

obyek/masalah yang dipilih dan diamati, kemudian di analisis secara menyeluruh

sebagai suatu kesatuan yang terintegritas dengan tujuan akan memperoleh

informasi dari sejumlah informan yang dianggap dapat mewakili populasi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Sugiyanto (2009: 76), pendekatan kualitatif merupakan

pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan paradigma

konstruktivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Metode penelitian

kualitatif bertujuan untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang strategi

komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat costumer (studi kasus promo

pemberian cashback pada pengguna OVO CASH di Matahari Departement Store

Baturaja).

3.2 Jenis Data

Menurut Arikunto (2010: 265), dalam penelitian ini diperlukan dua jenis

data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian

melalui wawancara dengan informan yang berkaitan dengan masalah

penelitian dan juga melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap

obyek penelitian.
12

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan acuan atau literatur

yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya materi atau dokumen

dari Matahari Departement Store sebagai tempat penelitian serta melalui studi

kepustakaan yaitu dengan menelaah literatur, majalah, serta karya tulis yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitan ini, jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan

data sekunder. Untuk mengumpulkan data primer peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, yaitu (Arikunto, 2010: 345):

1) Obervasi

2) Interview/Wawancara

3) Dokumentasi

3.4 Teknik Penentuan Informan

Menurut Sugiyono (2010: 209), informan penelitian adalah seseorang

yang akan diberikan pertanyaan-pertanyaan penelitian oleh peneliti. Berikut ini

informan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen dan

sebagainya sampai dengan penarikan kesimpulan. Analisis data dalam peneliti


13

mengacu kepada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman yang

dikutip oleh Moleong (2012:247) terdiri dari beberapa tahapan antara lain:

1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang

compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan

untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data

yang diharapkan.

2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan di lapangan selama meneliti, tujuan diadakan transkrip data

(transformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan

tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan.

3. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam

bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam

pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan

dalam tabel ataupun uraian penjelasan.

4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion

drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan

dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang

pada catatan-catatan di lapangan sehingga data dapat di uji validitasnya.


14

DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.

Bagono Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif


Pendektatan. Kencana Prenada Media Group. Bandung.

Cangara. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. PT RajaGrafindo


Persada. Jakarta

Effendy, Unong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Fandy, Tjiptno. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media

Fiske, Jhon. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga. PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Idrus, Muhamad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga

Kriyantono. 2008. Metodologi Peneitian Edisi 2. Jakarta. PT. RajaGrafindo


Persada.

Kotler dan Keller .2009. Manajemen Pemasaran jilid 1 dan 2. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga

Moleong, Lexy J. 2012. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya. .

Nugroho, Dwijowijoto Riant. 2004. Kebijakan publik formulasi, implementasi,


dan evaluasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia

Nurbenny. 2005. Ilmu Komunikasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi


Aksara

Purwanto, Djoko.2011. Komunikasi Bisnis Edisi Keempat. PT Gelora Aksara


Pratama.Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integred Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
15

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schiffman, Leon G, dan Kanuk, Leslie. 2012. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT


Indeks.

Sudarwan, Damin. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. CV. Pustaka Setia.


Yogyakarta.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.
16

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN OVO DALAM


MENARIK MINAT COSTUMER
(Studi Kasus Promo Pemberian Cashback Pada Pengguna OVO CASH di
Matahari Departement Store Baturaja)

OUTLINE

OLEH

FEBRA DEWANTARA
NPM. 1451084

UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
BATURAJA
2018

Anda mungkin juga menyukai