Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Keuntungan Menjadi Motivator Komunikasi Dunia Bisnis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tidak bisa lepas dari komunikasi. Karena
komunikasi merupakan hal yang penting dalam berinteraksi. Komunikasi adalah suatu
kegiatan atau aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide maupun gagasan, dari
satu pihak kepihak lainnya. Komunikasi juga merupakan penghubung untuk semua proses
interaksi sosial. Apabila seseorang telah menjalin suatu ikatan secara konsisten, maka
sistem komunikasi yang dilakukan akan menentukan apakah sistem tersebut dapat
mempererat atau mempersatukan, mengurangi ketegangan bahkan memusnahkan
permusuhan.
Komunikasi begitu penting bagi kehidupan manusia, dimana komunikasi
merupakan hubungan antara sesama manusia baik individu maupun dalam kehidupan
berkelompok. Komunikasi merupakan kegiatan untuk berbagi informasi, gagasan ataupun
opini dari setiap anggota. Komunikasi yang terkandung di dalamnya bertujuan untuk
mendapatkan makna yang sama. Perilaku ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk,
diantaranya dalam bentuk antarpribadi, kelompok, massa dan lingkungan organisasi.
Disamping itu komunikasi yang baik juga dapat menjadi penunjang untuk pencapaian
tujuan yang kita inginkan. Seperti halnya komunikasi yang terjadi di dalam lingkungan
organisasi atau sebuah lembaga. Baik itu lembaga pemerintah ataupun swasta.
Dalam ilmu komunikasi ada yang dinamakan dengan komunikasi organisasi,
yaitu proses penyampaian maupun pertukaran pesan yang terjadi di dalam suatu
organisasi. Dimana suatu organisasi dapat dikatakan berjalan dengan baik, apabila seluruh
bagian-bagian organasisasi dapat berkomunikasi dengan baik mengenai segala urusan
yang berkaitan dengan organisasi tersebut. Baik itu mengenai tugas, fungsi serta tujuan
yang ingin di capai oleh organisasi.
Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan motivasi kerja bagi setiap
anggotanya, dimana motivasi tersebut akan memiliki pengaruh terhadap kualitas hasil
serta pencapaian tujuan organisasi. Akan tetapi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut

i
sering kali terdapat hambatan serta permasalahan di dalamnya yang berhubungan dengan
motivasi kerja, seperti hal nya yang kita ketahui bahwa motivasi kerja berkaitan dengan
kemauan atau keinginan yang ada dalam diri karyawan sehingga menimbulkan semangat
serta dorongan untuk bekerja secara optimal guna mencapai tujuan.
Motivasi berkembang dengan tingkat kesadaran seseorang terhadap tujuan yang
ingin dicapainya. Maka berdasarkan hal tersebut dapat di simpulkan bahwa motivasi
berprestasi tidak hanya timbul dengan sendirinya, melainkan dapat timbul serta di
kembangkan dan diperkuat dengan faktor-faktor lainnya. Semakin kuat motivasi
seseorang, maka semakin kuat juga usahanya dalam mencapai tujuan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja keuntungan menjadi motivator dunia bisnis ?
2. Bagaimana hubungan komunikasi yang baik antara produsen dan konsumen ?
3. Apa yang dimaksud dengan hubungan inter-industri ?
4. Apa bentuk komunikasi produk kepada masyarakat ?
5. Apa saja bentuk perilaku konsumen dan pengaruhnya terhadap penjualan ?
6. Bagaimana cara menentukan strategi komunikasi dalam berbisnis ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui keuntungan menjadi motivator dunia bisnis.
2. Untuk mengetahui hubungan komunikasi yang baik antara produsen dan konsumen.
3. Untuk mengetahui apa yang di masud dengan hubungan inter-industri.
4. Untuk mengetahui sebuah bentuk komunikasi produk kepada masyaka.t
5. Untuk mengetahui berbagai bentuk perilaku konsumen serta mengetahui pengaruhnya
terhadap penjualan.
6. Untuk mengetahui cara menentukan strategi komunikasi dalam berbisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Point Of Sale Material, Sebagai Bentuk Komunikasi Produk Kepada Masyarakat

Di masa sekarang begitu banyak brand atau merek yang di perdagangkan ke


masyarakat di pasaran, dengan berbagai kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini
menyebabkan konsumen menjadi bingung dalam menentukan pilihan produk mana yang
akan mereka pilih.

Untuk itu perlu adanya strategi komunikasi agar terciptanya sebuah komunikasi
yang baik antara produsen dan konsumen, yaitu salah satunya melalui sarana iklan dan
promosi. Dengan begitu segala informasi mengenai produk tersampaikan dengan jelas
kepada konsumen.

Point of sale material atau disebut juga point of purchase material adalah
display yang dipajang untuk menarik perhatian konsumen agar mencari tahu lebih lanjut
tentang sebuah merek atau produk. Sebagaimana Menurut Buchari Alma, “Menjadi salah
satu bentuk aktivitas sales promotion, display dapat berfungsi menjadi alat dalam
mengkomunikasikan suatu produk dengan cara memajang beragam produk yang akan
dijual lewat penyajian menarik.” (2002:189)

Point of sale material biasanya dipasang atau diletakkan di tempat-tempat yang


strategis didekat produk yang ditawarkan di toko pengecer. Bentuknya antara lain:
poster, display, shelf strip, hanging flag, leaflet, asbak, dengan logo atau nama
perusahaan atau pesan iklan tertentu.

Point of sale material yang baik merupakan bentuk komunikasi dunia bisnis
yang vital dan sangat efisien untuk mengiring minat pembeli, mengarahkan agar
konsumen membeli produk dengan merek tertentu. Mampu membantu konsumen terlalu
komunikan dalam menginformasikan adanya produk baru, produk apa yang sedang
dijual obral dan bahkan yang paling penting membuat konsumen membeli produk yang
bersangkutan.

3
Betapapun kreatifnya suatu biro iklan, betapapun indah dan menariknya point
of sale material yang diciptakan bila tidak disertai kerjasama yang baik antara pihak
pengiklan dan pengelola toko atau pengecer, maka upaya tersebut akan sia-sia. Pihak
pengiklan harus mampu meyakinkan pengelola toko agar ditempat pengecer tersebut
dapat ditempatkan point of sale material yang efektif.

2.2 Produsen Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan Konsumen

Didalam dunia bisnis hubungan antara produsen dan konsumen memiliki peran
penting. Hal tersebut dikarenakan posisi dan keberadaan konsumen sangat memberikan
pengaruh positif dalam keberlangsungan atau keberhasilan bisnis suatu perusahaan.

Keberhasilan hubungan tersebut tidak hanya didapatkan secara mudah namun


dipengaruhi bagaimana produk yang dihasilkan oleh produsen, yaitu baik dari segi image
atau citra serta kemampuan manajemen yang ditampilkan.

Sebagai konsumen terkadang menghadapi keraguan dalam menentukan pilihan,


hal ini di sebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang produk baik itu dari segi kualitas
ataupun ketepatan dari kegunaan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhannya.

Selain itu produsen seringkali melakukan cara-cara pemaksaan atau menyudutkan


konsumen dalam memasarkan produknya. Hal ini justru menimbulkan dampak negatif
terhadap hubungan komunikasi antara produsen dengan konsumen yang disebabkan oleh
kekecewaan konsumen.

Agar komunikasi tersebut tidak menimbulkan antisipasi konsumen terhadap


produk yang bersangkutan, maka diperlukan adanya langkah-langkah perbaikan yang
harus di tempuh. Diantaranya langkah awal yang harus ditempuh adalah mengetahui dan
memperbaiki kebiasaan komunikasi yang buruk, karena kebiasaan ini menjadikan
konsumen semakin pasif. Kemudian langkah-langkah selanjutnya adalah :

• Jangan memberikan alasan yang sama


• Jangan menilai kualitas produk secara berlebihan
• Jangan menjatuhkan produk sejenis dari perusahaan lain
• Sampaikan informasi sewajarnya

4
• Tanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen
• Bertindak secara mantap.

Jadi produsen tidak lagi memkasakan kehendaknya terhadap konsumen


melainkan menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.3 Hubungan Antara Inter-Industri

Hubungan inter-industri merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
dunia bisnis atau usaha. Dimana hal ini berkaitan dengan hubungan antara satu industri
dengan industri lainnya, atau dinamakan dengan inter industry relationship.

Perubahan dari satu industri akan berpengaruh terhadap industri lain. Jika ada
perbedaan input, maka akan berpengaruh terhadap konsumen yang memamakai nya dan
juga berpengaruh terhadap penjual input tersebut. Begitu pun dengan sebaliknya, jika
industri mengalami transformasi tertentu. Maka dapat disimpulkan kedua hal tersebut
memiliki pengaruh timbal balik yang seimbang dan sesuai dengan prinsip multiplier
dalam teori dunia bisnis atau usaha. Oleh karena itu perlu adanya hubungan komunikasi
yang baik dan harmonis antara industri satu dengan yang lainnya.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa hubungan antar industi dibedakan
menjadi tiga, diantaranya :

1. Hubungan langsung (direct relation)


2. Hubungan tidak langsung ( indrect relation)
3. Hubungan induksi (induce relation)
Dari ketiga bentuk hubungan tersebut, pada dasarnya tidak luput dari dorongan
motivasi yang sama, yaitu keuntungan. Motivasi mendapatkan keuntungan inilah yang
menentukan bentuk-bentuk hubungan tersebut baik dari sudut jangka waktu, jenis
maupun langkah-langkah yang ditempuhnya.

5
2.4 Perilaku Konsumen

Inti dari pemasaran adalah bagaimana tanggapan atau respon konsumen terhadap
produk yang mereka gunakan. Adapun perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial dan lingkungan. Strategi pemasaran tidak luput dari peran opinion leaders
yang digunakan untuk membangun kepercayaaan dengan pelanggan mereka, yaitu
dengan memberikan nasihat kepada masyarakat tentang cara memecahkan masalah
(problem solving) tertentu.

Jaringan komunikasi yang memiliki kekuatan potensi tinggi sebagai pangsa pasar
(market share) adalah lingkungan terdekat salah satunya keluarga, karena mereka sangat
dominan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Meskipun begitu tidak dapat
dipungkiri bahwa kadang kala ada salah satu anggota keluarga yang secara ekonomis
kurang potensial. Oleh sebab itu, anggota ini layak diangkat sebagai sasaran kegiatan
komunikasi pemasaran. Misalnya bagaimana sebuah iklan menawarkan produk mobil
dengan memakai anak sebagai komunikator (dalam iklan mobil di televisi). Setelah
menawarkan produk kepada konsumen biasanya langkah berikutnya adalah melakukan
suatu penelitian untuk mengukur tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk itu
mapun institusi yang menghasilkannya. Menaiknya angka permintaan belum tentu
merupakan indikasi bahwa suatu produk telah diterima sepenuhnya. Boleh jadi, kenaikan
angka permintaan hanya suatu efek saja dari kegiatan promosi yang gencar, sehingga
permintaan akan produk baru merupakan percobaan. Sifat pemakaian produk sekedar
iseng, mencoba, membuktikan omongan orang dan sebagainya.

Keberhasilan suatu produk ditentukan oleh citra (image) yang positif dari
konsumen (pemakai). Bila citra sebuah produk sudah tertanam, konsumen akan
mengalami ketergantungan yang sangat kuat akan produk tersebut. Oleh sebab itu, bila
ekspansi pasar telah dilakukan, harus segera dilakukan juga penelitian (action research)
untuk mengetahui posisi produk dalam format citra dalam masyarakat.

Setelah memahai konsumen, maka produsen sudah harus bisa mengambil sikap
dan tindakan untuk melayani konsumen sesuai dengan tipe-tipe konsumen yang berbeda-
beda. Berikut ini adalah tipe-tipe konsumen dan cara melayaninya:

6
1) Tipe konsumen pendiam

Konsumen tipe ini biasanya tidak banyak bicara. Jika tidak mendapatkan
pancingan dari lawan bicaranya maka mereka tidak akan berbicara. Less talk more
action, mungkin itulah semboyan konsumen tipe ini.

Konsumen tipe ini biasanya jaringan pertemanannya terbatas karena mereka


jarang bergaul. Namun jika mereka memiliki teman, mereka sangat dekat sehingga
setiap ucapannya akan selalu dipercaya. Dan jika sudah sekali percaya, mereka akan
terus mempercayainya sampai kapan pun. Sifat ini akan menguntungkan bagi Anda,
sebab referensi dari si pendiam dapat sangat diandalkan.

Langkah-langkah komunikasi ketika berhadapan dengan konsumen tipe ini adalah:

1. Anda harus menyiapkan mental untuk lebih banyak bicara daripada mendengar.
2. Memulai pembicaraan dengan hal-hal yang ringan dan tidak perlu membicarakan
sesuatu yang berat dengannya, apalagi langsung ke urusan penjualan. Anda bisa
memulainya dengan membicarakan hobi, keluarga dan sebagainya.
2) Tipe konsumen cerewet

Meski tidak memancingnya Konsumen tipe ini sangat aktif bicara. Bahkan
tidak jarang mereka terlihat mengenal dan dekat dengan Anda. Mereka sangat mudah
diajak berbicara dengan gaya yang santai dan akrab. Terkadang pembicaraan mereka
juga berlebihan, tapi itulah tipe konsumen cerewet.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan tipe ini yaitu:

1. Coba untuk menjadi pendengar dan biarkan konsumen Anda berbicara.


2. Ikuti alur mereka sampai pada tahap tertentu. Kemudian belokkan alur
pembicaraan sesuai keinginan Anda.
3. Jangan ragu mengatakan, “Bolehkah saya berbicara sekarang?”

3) Tipe konsumen arogan

Arogan merupakan salah satu tipe konsumen yang sulit menerima pendapat
orang lain dan selalu menganggap pendapatnyalah yang paling benar. Jika Anda tidak

7
mengenal karakter ini, jangan menyalahkan diri Anda jika presentasi Anda selalu
gagal. Konsumen arogan merasa tahu segala hal, termasuk produk Anda sekalipun.
Dan dalam menghadapinya, Anda harus sabar dan tidak boleh tersinggung sama
sekali.

Cara menghadapi konsumen seperti ini adalah:

1. Beri mereka kesempatan untuk memahami produk Anda sesuai keinginannya.


Anda bisa memberikan informasi mengenai produk Anda lewat brosur atau
melihat produk sendiri.
2. Jangan coba-coba menganggu “kesendiriannya” jika tidak ingin mendapatkan
cacian.
3. Anda hanya bisa bertanya, “Apakah Anda sudah jelas tentang produk kami?” atau
pertanyaan lain yang sejenis.
4. Tipe seperti ini sangat senang dipuji. Oleh karena itu pujilah mereka dengan sopan
dan proporsional.

4) Tipe konsumen sombong


Apakah Anda tahu perbedaan sombong dengan arogan? Dalam konteks
ini, tipe sombong dimaknai sebagai seseorang yang terlalu bangga dengan dirinya dan
suka banyak berbicara dan sering kali memamerkan kemampuannya dan apa yang
dimiliki. Padahal yang dikatakan mereka belum tentu benar. Bagi penjual, tipe seperti
ini adalah konsumen yang paling mudah dipengaruhi.

Berikut ini yang harus Anda lakukan untuk tipe seperti ini agar mudah
menghadapinya:

1. Biarkan mereka bicara sesuka hatinya


2. Memberi kesan seolah-olah Anda menyetujui semua pendapat mereka. Misalnya
dengan mengatakan “Anda benar”, “Saya setuju dengan Anda”, dan pernyataan
lain sejenisnya.
3. Pujilah sesuatu yang mereka banggakan. Misalnya, jika konsumen Anda memiliki
banyak perhiasan, berikan pujian tentang hal itu.

8
4. Rayu konsumen Anda untuk menggunakan produk Anda berdasarkan pembicaraan
mereka sendiri. Contoh pernyataan, “Jika mampu membeli barang mewah seperti
yang telah Anda ceritakan, Anda pasti bersedia membeli produk kami”.

5) Tipe konsumen hemat


Orang hemat adalah orang yang terlalu memperhitungkan untung rugi dan
memanfaatkan setiap hal yang akan dibelinya. Konsumen ini memang harus
memperhitungkan seberapa besar manfaat yang akan diperoleh jika membeli sesuatu.
Namun, tipe hemat cenderung berlebihan. Mereka sangat detail dan tidak akan
melewatkan satu pun perhitungannya.

Trik untuk menghadapinya yaitu :

1. Siapkan data dan hitung-hitungan setiap produk secara lengkap


2. Sampaikan manfaat dan fungsi setiap produk kepada konsumen
3. Jangan pernah mengabaikan perhitungan produk, bahkan perhitungan paling sepele
sekali pun.
4. Jangan pernah mengabaikan manfaat dan fungsi produk, bahkan manfaat yang
paling minor sekali pun.

6) Tipe konsumen pembanding


Tipe pembanding adalah konsumen yang sangat paham akan produk yang
Anda tawarkan. Bisa jadi konsumen tipe ini justru lebih menguasai produk Anda
bahkan produk kompetitor, jika Anda tidak benar-benar mempelajari produk. Untuk
itu Anda harus menguasai produk sendiri dan produk pesaing dalam menghadapi
konsumen bertipe pembanding.
Tipe pembanding akan selalu membandingkan produk-produk Anda dengan
produk kompetitor. Bisa saja Anda terperosok ke dalam jebakan perbandingannya.
Pastinya setiap penjual selalu mengunggulkan kualitas produk sendiri dan
merendahkan produk pihak lain. Jika Anda tidak menguasai produk, mungkin saja
Anda akan mati kutu ketika berhadapan dengan mereka.

9
Trik untuk menghadapinya yaitu:

1. Kuasai produk semaksimal mungkin dan ilmu presentasi agar mampu


meyakinkan tipe pembanding.
2. Pelajari produk-produk sejenis kompetitor.
3. Jangan pernah bersedia masuk ke dalam jebakan membanding-bandingkan
produk tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.
4. Untuk menghadapi tipe ini, jika Anda belum paham betul, sebaiknya mengajak
serta rekan kerja senior Anda.

2.5 Menentukan Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang digunakan dalam bisnis memiliki beberapa tujuan.


Selain untuk memberikan informasi yang tepat agar komunikasi menyampaikan citra
yang benar dari produk yang ada, tujuan komunikasi juga untuk menghindari efek
psikologis yang biasanya terkait dengan prasangka yang mengarah pada kurangnya
saling pengertian. .

Komunikasi sering kali diberi makna terlalu sederhana. Memang benar bahwa
saling lempar senyum di antara orang-orang yang berpapasan di jalan adalah juga bentuk
komunikasi. Blake dan Horaldson mengasumsikan bahwa komunikasi antar dua orang
seperti itu sudah termasuk komunikasi interper- sonal. Komunikasi dalam definisinya
yang paling sederhana dikatakan sebagai proses transformasi informasi melalui lambang-
lambang. Bukankah tersenyum juga merupakan lambang, tanda, atau sejenisnya ?

Namun demikian, perlu ditegaskan juga bahwa komunikasi semacam itu baru
merupakan manifestasi dari naluri. Artinya setiap orang dapat melakukannya tanpa
melalui proses belajar dan berlatih terlebih dahulu. Komunikasi semacam ini adalah
komunikasi yang nyaris tanpa tujuan dan dengan demikian, juga tanpa suatu perencanaan
secara seksama. Komunikasi yang sesungguhnya merupakan salah satu cara yang dapat
dipergunakan oleh setiap orang untuk mencapai suatu konsensus, sehingga memperoleh
apa yang diinginkannya. Dengan adanya modernisasi teknologi di pelbagai bidang telah
membuat manusia menciptakan alat-alat untuk mencapai keberhasilan komunikasi. Kita
semakin tergantung pada komunikasi karen a komunikasi dapat dipergunakan untuk

10
perjanjian, kebudayaan, pengajaran, organisasi sosial dan untuk memenuhi kebudayaan
material dan sosial kita.

Dengan kemajuan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi, khususnya teknologi
media komunikasi dan teknologi informatika, kita harus mampu memanfaatkan kedua
bidang itu dalam rangka mencapai dan mengamankan konsep-konsep dasar nasional kita.
Dan upaya itu akan sangat tergantung pada kualitas dan sikap mental manusia Indonesia
sendiri.

Dalam kehidupan masyarakat pra-industrial yang relatif masih sederhana, ketika


teknologi media komunikasi belum cukup berkembang, komunikasi untuk
menyampaikan ide-ide pribadi cenderung terbuka dan dapat dilakukan oleh siapapun,
dengan kesempatan yang sarna besar dan sarna kecil. Akan tetapi, ketika teknologi
canggih mulai diintrodusir, kesempatan untuk berkomunikasi dikuasai oleh tangan
kekuasaan tertentu yang mampu membeli, merawat dan mengelola teknologi canggih
yang mahal itu.

Disisi lain, semakin berperannya organisasi dalam kehidupan sosial juga


mengakibatkan hambatan-hambatan komunikasi. Sistem hirarki dalam struktur sosial,
baik makro maupun mikro, mengakibatkan perbedaan dalam pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab. Pada gilirannya sistem hirarki ini juga mengakibatkan
terhambatnya proses komunikasi. Di satu pihak, ada sebagian individu yang memperoleh
kesempatan luas untuk menyampaikan ide-ide dan bahkan menentukan pengambilan
keputusan karen a suara atau gagasan tidak menentukan hasil konsensus. Secara
psikologis, pola komunikasi seperti ini mendorong orang untuk bersikap apatis yang
berkepanjangan.

Ditinjau dari sudut peru bah an sosial, hirarki jelas sangat merugikan institusi
sosial. Pertama, partisipasi anggotanya berkurang. Kedua, etos kerja yang diwarnai oleh
semangat kreatif, inovatif dan inisiatif tidak terbentuk. Sebaliknya, bentuk komunikasi
top-down semacam ini cenderung menciptakan mental menunggu saja. Ketiga, kontrol
yang efektif dari bawah tidak ada. sehingga berbagai penyimpangan atas sistem bila
terjadi cenderung sukar untuk diperbaiki atau diobati. Keempat, bakat istimewa yang
sebetulnya dimiliki oleh sejumlah individu tertentu tidak dimungkinkan untuk tampil ke
luar. Kelima, secara institusional, problem solving menjadi kurang efektif, karena tidak
adanya dialog antar anggota komunitas.

11
Dalam kondisi demikian ini, komunikasi cenderung gagal. Artinya, tidak terjadi
suatu kumulasi ide dan energi untuk merealisasikan pekerjaan-pekerjaan kolektif. Dan
jikapun komunikasi semacam itu terus berlangsung yang terjadi adalah breakdown
communication, yaitu komunikasi yang mengakibatkan penyimpangan tujuan yang justru
menciptakan benih-benih konflik. Pada. gilirannya, proses komunikasi berjalan tanpa
berpijak pada nilai-nilai moral dan kemanusiaan.

Manusia pada ahkirnya dituntut untuk mampu berkomunikasi secara efektif agar
di tengah-tengah komunikasinya ia mempunyai eksistensi yang lebih baik. Individu perlu
mengetahui strategi komunikasi. Untuk itu terlebih dahulu harus dipahami apa itu
komunikasi, saluran-saluran apa yang dipergunakan dan keterampilan (skill) apa yang
diperlukan untuk mendukung keberhasilan komunikasi. Beberapa hambatan komunikasi

1. Bahasa (semantik)
2. Kebisingan (noise factor)
3. Teknik (tecnical factor)
4. Ketidaksamaan ruang lingkup pengalaman (field of experiences )
5. Ketidaksamaan pengetahuan (frame of references)

Syarat-syarat agar supaya komunikasi menjadi efektif adalah :

• Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan


• Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
• Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat dipihak komunikan
• Pesan dapat menggugah kepentingan di pihak komunikan yang dapat menguntungkan
• Pesan dapat menumbuhkan komunikan suatu penghargaan atau reward di pihak

Selain itu diperlukan juga sejumlah keterampilan melakukan komunikasi yang efektif :

Keterampilan memecahkan masalah. Langkah-langkah an tara


mengidentifikasikan masalah, menganalisis masalah, menyusun kriteria untuk menilai
cara pemecahan dan akibat-akibatnya, dan menentukan pilihan serta mengadakan uji
coba atas solusi yang terbaik.

Keterampilan menuangkan ide dalam bentuk yang sistematis ( dalam bahasa ini
diutamakan keterampilan menulis untuk dapat dipublikasikan lewat media massa cetak).

12
KESIMPULAN

13
KAJIAN PUSTAKA

Danang, Fathonah. 2021. Komunikasi Bisnis (Tinjauan Konsep Dasar): Eureka Media

Aksara Anggota Ikapi Jawa Tengah No.225/JTE/2021.

Muwafik Saleh. 2014. Customer Relationship Management (CRM):

https://muwafikcenter.lecture.ub.ac.id.

Andiana. 2022. Jenis, Fungsi, dan Contoh Point of Purchase: https://majoo.id/solusi/

detail/point-of-purchase-adalah

Siti Aisyah. 2021. Apa itu Opinion Leader. https://indonesiapr.id/apa-itu-opinion


-leader/

Winda Chan. 2013. 6 Tipe Konsumen dan Cara Melayaninya. https://yea-indonesia.com/

2013/07/30/6-tipe-konsumen-dan-cara-melayaninya/

14

Anda mungkin juga menyukai