Anda di halaman 1dari 88

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan

manusia lainnya. Ingin mengetahui lingkungan yang ada disekitarnya, bahkan

ingin mengetahui apa yang terjadi didalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa

manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 2011:1). Komunikasi adalah salah satu

aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Sifat manusia

untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain,

merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis. Manusia

adalah makhluk sosial yang hidup bersosialisasi dan melakukan interaksi dengan

lingkungan disekitarnya.

Proses interaksi tersebut dilakukan dengan komunikasi secara langsung

(tanpa media tertentu) maupun secara tidak langsung (dengan menggunakan

media tertentu). Dengan demikian, interaksi dapat berjalan sekaligus

membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan masing-masing

pihak. Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau informasi

dari komunikator (pemberi) kepada komunikan (penerima) yang menghasilkan

sebuah perubahan tertentu.

Seiring dengan kemajuan bidang perekonomian dewasa ini, maka akan

memacu timbulnya suatu persaingan bisnis dengan menggunakan komunikasi

sebagai alternatif berkembangnya bisnis yang jalankan. Para pengusaha baik yang
2

berskala besar, menengah, maupun kecil harus mengantisipasi perkembangan ini.

Bagi pengusaha yang tidak tanggap atau peka terhadap perkembangan yang ada

saat ini maka para pengusaha tersebut akan dihadapkan pada masalah yang sulit

untuk dapat mempertahankan usahanya. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan

timbulnya persaingan yang ketat di antara perusahaan-perusahaan untuk

memasuki dan mempertahankan pasar. Sudah sewajarnya ada perusahaan yang

semakin tumbuh dan berkembang, namun adapula yang bangkrut bahkan gulung

tikar. Persaingan yang semakin ketat menuntut para pengusaha untuk semakin

peka membaca strategi yang diterapkan oleh perusahaan yang menjadi pesaing

khususnya strategi komunikasi pemasaran.

Strategi penjualan yang diterapkan memanfaatkan momen tertentu atau

situasional, kondisi ini memungkinkan penjual menemukan pembeli yang

mempunyai berbagai macam watak dalam membeli suatu produk. Fenomena ini

terlihat dengan adanya berbagai promosi yang ditawarkan sebagai strategi

pemasaran atau strategi penjualan perusahaan kepada pelanggan, strategi

pemasaran melalui komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak

langsung. Namun pada realitasnya, strategi penjualan seperti ini telah dilakukan

hampir sepanjang waktu, dengan tidak melihat momen atau situasi seperti yang

disebutkan di atas. Begitu banyaknya usaha ritel besar, sedang, maupun kecil yang

muncul dengan pesat dan cepat, sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat

persaingannya (Fandy, 2010:11).

Strategi komunikasi pemasaran dalan menjualkan produk dengan dijanjikan

cashback dan pemberian bonus kini mulai ramai. Cashback bahkan diberikan
3

sampai tujuh puluh persen, sehingga menjadikan harga jual produk lebih murah

dan kompetitif. Bahkan juga pemberian bonus berupa penambahan volume (isi)

produk inti ataupun bonus produk terkait produk inti. Seperti sabun deterjen,

produk atau minuman dalam kemasan memberikan dua puluh persen bonus isi,

sehingga isi produk menjadi seratus dua puluh persen dengan harga yang tetap,

begitu juga pada produk pakaian.

Akan lebih menarik perhatian dan hati pelanggan lagi apabila penjualan

produk selain memberikan cashback juga memberikan bonus. Para pelaku bisnis

ritel dapat mengukur seberapa besar stimulus yang diberikan melalui promosi

penjualan dengan cashback terhadap perilaku dan keputusan pembelian

pelanggan. Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan dari sebuah promosi

yang efektif, diperlukan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi

seseorang dalam menerima, mempertimbangkan informasi, dan mengambil

keputusan dalam membeli produk yang ditawarkan.

Proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli suatu produk

biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler (2012:111), terdapat

beberapa faktor perilaku pelanggan yang mempengaruhi proses pengambilan

keputusan pelanggan yaitu faktor budaya, sosial, kepribadian dan psikologis. Saat

ini banyak aplikasi yang memeberikan keuntungan bagi pelanggan terutama

menggunakan media komunikasi atau media sosial yang dapat di download di

playstore misalnya menggunakan aplikasi OVO. Aplikasi OVO merupakan saldo

uang elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi


4

pembayaran dengan memberikan keuntungan sepuluh persen setiap pembelanjaan

ditambah point yang dapat ditukarkan di hypermart.

Berbicara mengenai cashback, Matahari Departement Store Baturaja

merupakan perusahaan ritel dengan format Toserba dan Supermarket. Di dalam

strategi komunikasi pemasaran Matahari Departement Store Baturaja menerapkan

berbagai promosi penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang paling

sering diterapkan dan menjadi strategi promosi andalan adalah cashback dengan

menggunakan OVO, hal ini biasa dilakukan guna menarik pelanggan dan

mempertahankan usahanya karena dengan adanya hal tersebut keputusan

pelanggan untuk membeli menjadi meningkat. Kemudian selanjutnya, yang

menarik perhatian peneliti setelah melakukan observasi awal keingintahuan akan

mekanisme komunikasi pemasaran dan proses penentuan cashback yang

dilakukan oleh Matahari Departement Store, dan juga rasa penasaran peneliti akan

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pencipta OVO melalui

cashback itu sendiri.

Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting bagi

pebisnis ritel untuk melakukan pencitraan atas suatu merk tertentu. Selain itu

dengan komunikasi pemasaran dapat mengembangkan kesadaran pelanggan

terhadap produk/jasa yang dihasilkan oleh Matahari Departement Store Baturaja,

sehingga pelanggan mengenal produk/jasa yang ditawarkan. Komunikasi

pemasaran lebih menekankan pada pemenuhan secara langsung produk atau jasa

yang diperlukan pelanggan. Komunikasi pemasaran (marketing communication)

dalam implementasi program strategi pemasaran merupakan tahapan proses atau


5

langkah-langkah yang tidak dapat dipandang remeh, hal ini disebabkan sebagus

apapun rencana strategi pemasaran yang dirancang sesuai dengan kondisi dan

posisi persaingan industrinya suatu produk, maka bila proses komunikasi

pemasaran tidak dijalankan secara efektif dan efisien pasar sasaran (target market)

tidak tahu bahwa produk yang dinginkan dan diminta pelanggan beredar di pasar.

Menurut Sutisna (2012:257), komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi

yang dilakukan oleh pembeli dengan penjual dan merupakan kegiatan yang

membantu dalam mengambil kegiatan yang membantu dalam mengambil

keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih

memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

Intinya komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dagang dan

mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dagang dapat membuat

dialog dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada

pelanggan tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang

macam apa, serta dimana dan kapan. Pelanggan dapat mempelajari tentang produk

apa, siapa yang memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa

keunggulannya, dapat diperoleh di mana, dan bagaimana caranya memperoleh

produk itu. Dengan demikian komunikasi pemasaran memiliki peran yang sangat

penting bagi Matahari Departement Store Baturaja untuk mengkomunikasikan

produk yang dipasarkan kepada pasar sasaran secara lebih luas, bahkan dapat

berkontribusi terhadap ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan

dan menciptakan citra (image) merek, serta mendorong penjualan, dan


6

memperluas pasar. Dalam memasuki era globalisasi Matahari Departement Store

Baturaja bekerja sama dengan OVO dalam memasarkan produknya.

Keberhasilan Matahari Departement Store Baturaja dalam menggunakan

aplikasi OVO memiliki keunggulan dan keunikan produknya tergantung dari cara

penyampaian pesan kepada masyarakat. Dengan menggunakan strategi

komunikasi pemasaran terpadu diharapkan OVO akan semakin terkenal dan

semakin menarik minat pelanggan untuk mau datang berbelanja di Matahari

Departement Store Baturaja tersebut karena persaingan dibidang bisnis ritel

semakin ketat begitu juga di Baturaja, maka diperlukan strategi komunikasi

pemasaran agar tujuan peningkatan jumlah pelanggan dapat tercapai. Aplikasi

OVO memberikan beberapa keuntungan bagi pelanggan misalnya point berlipat

ketika pelanggan melakukan transaksi, dengan menggunakan OVO banyak promo

yang memikat dan pembayaran yang cepat sebab dengan memberikan smartphone

pelanggan kepada kassa maka dengan cepat transaksi terjadi, sehingga pelanggan

mampu mengatur keuangan dengan tepat.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk

menganalisisnya sebagai bahan penelitian penulis dengan judul: strategi

komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat pelanggan (studi kasus promo

pemberian cashback pada pengguna OVO di Matahari Departement Store

Baturaja).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat


7

pelanggan (studi kasus promo pemberian cashback pada pengguna OVO di

Matahari Departement Store Baturaja)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi

komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat pelanggan (studi kasus promo

pemberian cashback pada pengguna OVO di Matahari Departement Store

Baturaja).

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut ini manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian:

1.4.1 Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan sumbangan

dan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu

Komunikasi yang berkaitan dengan pemasaran

1.4.2 Manfaat praktis dalam penelitian ini menjadi rekomendasi bagi Matahari

Departement Store Baturaja dalam menarik minat pelanggan.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu Juan Junardi (2018)

Dengan Judul Sistem Pemasaran Dan Potongan Harga (Discount) Produk Pakaian

Di Matahari Departement Store Brylian Plaza Kendari (Studi Analisis Dari

Perspektif Ekonomi Syariah) Pada Institut Agama Islam Negeri Kendari. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sistem pemasaran pada Matahari

Department Store Brylian Plaza Kendari menggunakan sistem Ritel, yaitu menjual

eceran berskala besar. (2) Potongan harga yang diberikan oleh Matahari

Department Store Brylian Plaza Kendari mempunyai 2 bentuk, ada potongan

harga langsung dari HO (Head Office) yang berlaku untuk barang DP (Direct

Proccess) dan potongan harga yang di putuskan oleh supplier barang itu sendiri

yang disebut barang-barang CV (Consumer’s Vendor’s) sedangkan penentuan

keputusannya itu langsung diputuskan oleh HO (Head Office) dan keputusannya

bersifat General. (3) Menurut tinjauan Ekonomi Syariah terhadap pemasarannya

sudah sesuai Syariah karena adanya transparansi serta tidak adanya paksaan untuk

berbelanja adapun potongan harga yang dilakukan oleh Matahari Departement

Store Brylian Plaza Kendari telah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli yakni

adanya penjual dan pembeli, akad dan objek.

Berdasarkan penulisan tersebut terdapat persamaan dan perbedaan denan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut.


9

1. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang

pemasaran dan alat pengumpulan data.

2. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada jenis penelitian yang digunakan,

lokasi atau tempat penelitian, waktu, serta teknik penganalisisan.

Penelitian yang serupa dilakukan oleh Nur Diana (2018), dengan judul

Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Penggunaan Electronic Money

Di Indonesia. Universitas Islam Yogjakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepercayaa, motivasi hedonis, pengaruh sosial, kondisi pendukung, dan nilai

harga terbukti memengaruhi minat pelanggan untuk menggunakan e-money.

Sementara, ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan persepsi keamana teknologi

tidak menunjukkan adanya pengaruh pada minat penggunaan e-money. Maka dari

itu, pemerintah dan perusahan penyedia layanan e-money perlu

mempertimbangkan kepercayaan, motivasi hedonis, pengaruh sosial, kondisi

pendukung, dan nilai harga dalam rangka peningkatan layanan e-money atau pun

pembuatan kebijakan-kebijakan dalam penyelenggaraan e-money di Indonesia.

Berdasarkan penulisan tersebut terdapat persamaan dan perbedaan denan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut.

1. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang e-money

atau OVO dan alat pengumpulan data.

2. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada jenis penelitian yang digunakan,

lokasi atau tempat penelitian, waktu, serta teknik penganalisisan.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Safitri (2018) dengan judul Strategi

Komunikasi Pemasaran PT. Matahari Departement Store Baturaja Dalam


10

Meningkatkan Minat Pelanggan di Kabupaten OKU”. Program Studi Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Baturaja. Hasil

penelitian ini adalah strategi komunikasi yang digunakan efektif dalam menarik

perhatian pelanggan. Dengan menggunakan komunikasi pemasaran dan

menggunakan media sosial yaitu instagram dan whatsapp serta dari mulut ke

mulut efektif dalam mempengaruhi pelanggan. Dengan fasilitas yang nyaman dan

produk beragam membuat pelanggan penasaran dan ingin mencoba bahkan datang

lagi ke PT. Matahari Departement Store Baturaja.

Berdasarkan penulisan tersebut terdapat persamaan dan perbedaan denan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut.

1. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang

komunikasi pemasaran dan alat pengumpulan data.

2. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada jenis penelitian yang digunakan,

lokasi atau tempat penelitian, waktu, serta teknik penganalisisan.

2.2 Komunikasi

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu

communication berasal dari bahasa latin communicatus atau communicatio atau

communicare yang berarti ”berbagi” atau ”menjadi milik bersama”. Dengan

demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya

yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan (Riswandi, 2012:1). Definisi

komunikasi menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1982), dalam Cangara


11

(2011 : 23) : “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang

pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Lebih lanjut

definisi komunikasi diungkapkan oleh Shannon dan Weaver, “Komunikasi adalah

bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya,

sengaja atau tidak disengaja”.

Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications :

Principles and Methods, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi

antarindividu melaluin suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-

simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut

Boove, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan

nonverbal (Purwanto, 2011:4).

Menurut Everett M. Rogers dalam Cangara (2011:18) seorang pakar

sosiologi perdesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi

riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi

bahwa: “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka.”

2.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang

menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, menurut Joseph de Vito,

K. Sereno dan Erika Vora dalam Cangara (2011:23), artinya komunikasi hanya

bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan
12

efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi yaitu

(1) sumber, semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa

terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai,

organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau

dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder. (2) pesan, pesan

yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau

melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,

informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya

diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi. (3) media, media

adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator

kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam

komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi

adalah pancaindra manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima

pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan

menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.

Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan

atas empat macam, yakni: media antarpribadi, untuk hubungan perorang

(antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon.

(4) penerima, penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim

oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk

kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam
13

istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut

audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa

keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya

penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses

komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu

pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah

yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.

(5) pengaruh atau efek, pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang

dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah

menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah

laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau

pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan

(Cangara, 2011:26)

2.2.3 Jenis-Jenis Komunikasi

R Wayne Pace dengan teman-temannya dari Brigham Young University

dalam buku Techniques For Effective Communication (1979) membagi

komunikasi atas tiga jenis, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi

antarpribadi serta komunikasi khalayak. Beberapa sarjana komunikasi aliran

Eropa hanya membagi komunikasi atas dua macam. Yakni komunikasi

antarpribadi dan komunikasi massa. Di Indonesia ada kalangan yang membagi

komunikasi atas dua macam, yakni komunikasi massa dan komunikasi sosial.

Memperhatikan pandangan para pakar di atas, jenis komunikasi yang akan

dibicarakan dalam buku ini dibagi atas empat macam jenis, yakni komunikasi
14

dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi

massa (Cangara, 2011:30)

1. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communication)

Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi

didalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri

sendiri. Sepintas lalu memang agak lucu kedengarannya, kalau ada orang yang

berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi di sini karena

adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya

atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk

benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi

manusia baik yang terjadi diluar maupun didalam diri seseorang.

Objek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran

manusia setelah mendapat rangsangan dari pancaindra yang dimilikinya. Hasil

kerja dari proses pikiran tadi setelah dievaluasi pada gilirannya akan memberi

pengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang. Dalam proses

pengambilan keputusan, sering kali seseorang dihadapkan pada pilihan Ya atau

Tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi

dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu

kepuasan yang akan diambil.

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

Komunikasi antarpribadi yang dimaksud di sini ialah proses komunikasi

yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka , seperti yang

dinyatakan R. Wayne Pace bahwa “interpersonal communication involving two


15

or more people in a face to face setting.” Menurut sifatnya, antara pribadi

dapat dibedakan atas dua macam , yakin komunikasi diadik (dyadic

communication) dan komunikasi kelompok kecil (small grup communication).

Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang

dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dalam Cangara,

(2011:33) dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan

wawancara. percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan

informal dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan

lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya serius, yakni adanya pihak yang

dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.

Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung

antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya

saling berinteraksi satu sama lainnya. Tidak ada batas yang menentukan secara

tegas berapa besar jumlah anggota suatu kelompok kecil, biasanya antara 2-3

orang, ada yang mengembangkan sampai 20-30 orang tetapi tidak lebih dari 50

orang. Sebenarnya untuk memberikan batasan pengertian terhadap konsep

komunikasi antara pribadi tidak begitu mudah.hal ini disebabkan adanya yang

berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Namun dengan

perkembangan teknologi komunikasi dan infomasi (ICT), seperti telpon selular,

e-mail (internet), orang mulai mempertanyakan apakah komunikasi yang

menggunakan alat eloktronik seperti itu, masih dapat dikategorikan sebagai

proses komunikasi antara pribadi sekalipun berlangsung tanpa situasi tatap

muka (Cangara, 2011:33)


16

Menurut Everett M. Roger, proses komunikasi yang menggunakan telpon

kurang kena bila digolongkan sebagai komunikasi massa “...machine-assited

interpersonal communication is the telepone,it does not fit into either category

of mass media or interpersonal channels because it is neither face-to-face nor

nor-to-many.” (Cangara, 2011:34). Tetapi sarjana komunikasi Amerika lainnya

Mc-Croskey memasukkan peralatan komunikasi yang menggunakan

gelombang udara dan cahaya seperti halnya telepon dan telex sebagai saluran

komunikasi antara pribadi.“The channel is the means of Conveyance of the

stimulate the source creates to the reicever. Channel include airwaves, light

waves and the like” (McCRoskey dalam Cangara 2011:34). Sebab itu timbul

kelompok yang lebih senang memakai istilah komunikasi antarpribadi yang

beralat (memakai media mekanik) dan komunikasi antarpribadi yang tidak

beralat (berlangsung secara tatap muka).

3. Komunikasi Publik (Public Communication)

Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif,

komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi Khalayak (audience

communication). Komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi

dimana pesan pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di

depan khalayak yang lebih besar. Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi

interpersonal (pribadi), karena berlangsung secara tatap muka, tetapi terdapat

perbedaan yang cukup mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing. Dalam

komunikasi publik penyampaian berlangsung secara kontinu. Dapat

diidentifikasikan siapa yang berbicara dan siapa pendengarnya. Interaksi antara


17

sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas.

Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah

khalayak relatif besar. Sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasikan satu-

persatu pendengarnya. Ciri lain yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan

yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan

disiapkan lebih awal. Ciri komunikasi publik biasanya di temui dalam berbagai

aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan

semacamnya.

Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa

digolongkan komunikasi massa bila dilihat pesannya yang terbuka. Tetapi

terdapat beberapa kasus tertentu di mana pesan yang disampaikan itu terbatas

pada segmen khalayak tertentu, misalnya pengarahan, diskusi panel, seminar,

dan rapat anggota. Karena itu komunikasi publik bisa juga disebut komunikasi

kelompok bila dilihat dari segi empat dan situasi. Sebelum radio digunakan

sebagai sumber informasi, komunikasi publik banyak sekali digunakan untuk

penyampaian informasi di lapangan terbuka. Namun, sekarang komunikasi

publik kembali banyak dilakukan terutama menjelang pemilu dengan

pengarahan massa sebanyak-banyaknya, komunikasi publik seperti ini makin

banyak menarik perhatian ddan minat pengunjung jika disertai dengan

pertunjukkan artis dan ceramah kiai kondang yang khusus didatangkan untuk

menggalang massa. (Cangara, 2011:35)


18

4. Komunikasi Massa (Mass Communication)

Terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian komunikasi massa.

Ada yang menilai dari segmen khalayaknya dari segi medianya dan sifat

pesannya. Komunikasi massa dapat diidentifikasikan sebagai proses

komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang

melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang

bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film. Dibandingkan

dengan bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, komunikasi massa memliki ciri

tersendiri. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak variatif, baik dari segi usia,

agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan. Ciri lain yang dimiliki

komunikasi massa, ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang

diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga yang terdiri

dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi, dan sebagainya.

Pesan komunikasi massa berlangsung suatu arah dan tanggapan baliknya

lambat (tertunda) sangat terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi

komunikasi yang begitu cepat khususnya media massa elektronik seperti radio,

televisi ,maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat penyiar,

misalnya melalui program interaktif. Selain itu, sifat penyebaran pesan melalui

media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Penyampaian pesan

mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan.

Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal, dan

memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak mengelolanya. (Cangara

2011:36)
19

2.2.4 Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Dalam berkomunikasi bukan hanya pesan yang akan disampaikan tetapi

baik komunikator maupun komunikasn ingin mendapatkan sebuah makna dari apa

yang disampaikan. Menurut Effendy (2010:55) fungsi dan tujuan komunikasi

dapat diuraikan yaitu (1) menyampaikan informasi (to inform), memberikan

informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan

perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat

akan merasa aman dan tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian

masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji

secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan

menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi di sampaikan pada

masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak

melalui kegiatan mass communication. (2) Mendidik (to educate), kegiatan

komunikasi pada masyarakat dengan memberikan berbagai informasi tidak lain

agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang

kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah

memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat

dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat

dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu

pengetahuan melalui berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan

melalui berbagai tatanan komunikasi pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas dan

sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang palilng efektif adalah

melalui kegiatan komunikasi interpersonal antara penyuluh dengan anggota


20

masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dan bawahan dan antara

orang tua dan anaknya. (3) Menghibur (to entertain), perilaku masyarakat

menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana

hiburan masyarakat. (4) Mempengaruhi (to influence), kegiatan memberikan

berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk

mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang

diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan

dan pemilihan kepala desa maka dapat dilakukan komunikasi massa dalam bentuk

kampanye, brosur dan lainnya.

2.3 Strategi Komunikasi

2.3.1 Pengertian Strategi Komunikasi

Menurut Ghazali (2015: 29), kata strategi sering terdengar dikalangan

militer yang berbunyi: “to win the war, not to win the battle” yang artinya:

memenangkan perang, bukan memenangkan pertempuran. Pentingnya strategi

adalah untuk memenangkan perang, sedangkan pentingnya taktik adalah untuk

memenangkan pertempuran. Dengan demikian, strategi komunikasi, baik secara

makro (planned multi-media strategy) maupun secara mikro (single

communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda:

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan

instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.

2. Menjembatani cultural gap akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan

dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan

akan merusak nilai-nilai budaya.


21

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer ; dan

ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.

Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan

penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah – daerah tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert dalam Marhaeni

(2014: 39), konsep strategi dapet didefinisikan berdasarkan 2 prespektif yang

berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intends to

do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually

does).

Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai

program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan implementasi

misinya. Artinya, bahwa para manajer memainkan peranan penting yang aktif,

sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Sedangkan berdasarkan

perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon

organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap

organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah

dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang

bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap

lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan. Bila konsep strategi tidak jelas,

maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi

belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

Pengertian lain menurut Effendi (2010:32) bahwa strategi komunikasi

merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan


22

manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan

bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa

pendekatan (aproach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan

kondisi. Menurut Middleton dalam Hafied (2013:61), strategi komunikasi adalah

sebuah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari

komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang

dirancang untuk mecapai tujan komunikasi yang optimal.

2.3.2 Tujuan Strategi Komunikasi

Menurut Liliweri (2011:284), ketika ingin membayangkan strategi

komunikasi, maka yang ada dipikiran adalah tentang tujuan yang ingin atau

dicapai dan jenis materil apa saja yang dapat memberikan kontribusi bagi

tercapainya tujuan tersebut. Setiap tujuan tentu selalu berkaitan dengan aktivitas

apa yang sedang dilakukan, maka tujuan komunikasi menjadi sangat penting

karena meliputi, announcing, motivating, educating, informing, dan supporting

decision making.

1. Memberitahu (Announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah annoucing, yaitu

pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi (one of the first of

your communication strategy is to announce the availability of information

on quality). Oleh karena itu informasi yang akan dipromosikan sedapat

mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang

demikian penting.
23

2. Memotivasi (Motivating)

Informasi yang dipromosikan atau disebar luaskan kepada khalayak

diharapkan mampu memberikan motivasi khalayak atau audiens sehingga

dalam penyampai informasi tersebut strategi komunikasi berjalan dengan

baik.

3. Mendidik (Educating)

Tujuan strategi komunikasi yang selanjutnya adalah educating, dimana di

dalam informasi yang disebar luaskan kepada khalayak atau audiens

memiliki suatu unsur mendidik, sehingga informasi yang di dapat oleh

khalayak atau audiens tidak hanya sekedar pemberitahuan namun

memberikan pemahaman baru bagi audiens.

4. Menyebarkan Informasi

Salah satu tujuan dari strategi komunikasi adalah menyebarkan informasi

kepada masyarakat atau audiens, dari penyebaran informasi maka diusahakan

agar informasi yang disebarkan ini merupakan informasi yang spesifik dan

aktual, sehingga dapat digunakan pelanggan. Apalagi jika informasi ini tidak

saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata maka tetapi

mengandung unsur pendidikan.

5. Mendukung Pembuatan Keputusan (Supporting Decision Making)

Strategi komunikasi terakhir adalah strategi yang mendukung pembuatan

keputusan. Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang

dikumpulkan, dikategorikan, dianalisis, sedemikian rupa, sehingga dapat

dijadikan informasi utama bagi pembuatan keputusan.


24

2.2.3 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Perusahaan harus mengomunikasikan produk kepada pelanggan dengan

tujuan agar produk sampai ke pelanggan. Komunikasi ini bertujuan agar

pelanggan mengenal kegunaan, manfaat dan nilai lebih yang dimiliki suatu

produk. Usaha perusahaan dalam mengkomunikasikan produknya disebut

komunikasi pemasaran. Menurut Sutisna (2012:267), “komunikasi pemasaran

merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama pelanggan

sasaran mengenai keberadaan produk di pasar”. Adapun menurut Tjiptono

(2015:219), “komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau mengigatkan pasar sasaran

atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2012:28), menambahkan komunikasi

pemasaran tidak hanya menghubungkan pelanggan dan produsen, tetapi juga

menghubungkan pelanggan dengan lingkungan sosialnya, yaitu komunikasi

pemasaran bisa terjadi dalam dua jenis, yaitu komunikasi pemasaran yang berasal

dari perusahaan dan berasal dari pelanggan. Komunikasi pemasaran yang berasal

perusahaan terjadi dalam bentuk promosi dan segala macam baurannya. Artinya

perusahaan tersebut berusaha menginformasikan produk nya kepada masyarakat

luas agar pelanggan membeli produk perusahaan tersebut. Sedangkan komunikasi

pemasaran yang berasal dari masyarakat terjadi dalam bentuk respon yang

merupakan akibat dari penggunaan produk suatu perusahaan, komunikasi jenis ini

kemudian disebut word of mounth communication.


25

2.4 Pengertian Pelanggan

Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat

dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali

membeli produk tersebut tetapi berulang-ulang. Sedangkan menurut Nasution

(2014:102) pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang memebeli dan

menggunakan produk suatu perusahaan. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani

(2016:174), pelanggan adalah seeorang yang secara berulang-ulang datang ke

tempat yang sama untuk membeli barang atau memperoleh jasa yang

diinginkannya karena merasa puas dengan barang dan jasa tersebut.

Menurut Greenberg (2010:08) pelanggan didefinisikan sebagai sebuah

individu atau kelompok yang melakukan pembelian atas sebuah produk atau jasa

berdasarkan pada keputusan akan pertimbangan harga dan penawaran yang

berkomunikasi dengan perusahaan melalui surat, panggilan telepon, dan email

yang dikirimkan secara berkala. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

mengartikan pelanggan sebagai orang yang membeli barang secara tetap.

Menurut Gasperz dalam Laksana (2015:10) pengertian pelanggan ada tiga

yaitu:

1. Pelanggan internal (Internal Customer), merupakan orang yang berada dalam

perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi (Performance) pekerjaan

atau perusahaan kita.

2. Pelanggan antara (Intermedieate Customer), merupakan mereka yang

bertindak atau berperan sebagai perantara bukan sebagai pemakai akhir

produk itu.
26

3. Pelanggan Eksternal (Eksternal Customer), merupakan pembeli atau pemakai

akhir produk itu, yang sering disebut sebut sebagai pelanggan nyata (Real

Customer).

2.5 Pengertian Minat

Minat beli dipandang sebagai salah satu tahapan perilaku dari pelanggan

berupa dorongan intrinsik yang mampu membuat orang sadar menaruh

perhatiannya pada produk atau suatu aktivitas yang dianggap menarik. Minat

terhadap suatu produk merupakan salah satu aktivitas yang didalamnya terlibat

perhatian seseorang terhadap objek yang diminati tersebut. Minat merupakan

motivasi yang mendorong seseorang dalam hidupnya. Menurut Suryabrata

(2012:68) definisi minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal diluar

dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya.

Menurut Howard (dalam Durianto dan Liana, 2014:44) pengertian minat

beli, minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana pelanggan

untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan

pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan

mental dari pelanggan yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk

dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk

mengetahui minat beli pelanggan terhadap suatu produk, baik para pemasar

maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku


27

pelanggan dimasa yang akan datang. Minat beli adalah merupakan bagian dari

komponen perilaku pelanggan dalam sikap mengkomsumsi, kecenderungan

responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

2.6 Aplikasi OVO

Menurut Bambang (2018), OVO merupakan aplikasi smart yang

memberikan pelanggan kesempatan lebih besar mengumpulkan poin di banyak

tempat. Pelanggan bisa menggunakan OVO untuk bertransaksi di semua merchant

bertanda OVO Accepted Here dan mengumpulkan serta menggunakan OVO

Points di merchant bertanda OVO Zone. Bambang (2018) menyebutkan dengan

bergabung dengan OVO akan mendapatkan 5 keuntungan:

1. Poin berlipat, kumpulkan poin tiap belanja di berbagai merchant.

2. Promo memikat, temukan berbagai penawaran menarik di laman “Deals” dan

dapatkan keuntungan lainnya dari merchant rekanan OVO.

3. Merchant hebat di banyak tempat, gunakan OVO Points di berbagai merchant

rekanan OVO

4. Pembayaran lebih cepat, rasakan kemudahan bertransaksi dengan

menggunakan OVO

5. Atur keuangan dengan tepat, kelola & monitor pengeluaran Anda

menggunakan OVO.

OVO adalah uang elektronik yang dapat diakses melalui aplikasi OVO.

OVO dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan, seperti

pembayaran di berbagai merchant rekanan, isi ulang (top up) dan pengecekan

saldo.
28

2.7 Teori AIDDA

Aplikasi OVO membutuhkan lebih dari sekedar mempermudah

bertransaksi dan memberikan edukasi yang bermanfaat bagi para penggunanya.

Namun diperlukan promotor yang baik untuk bisa berkomunikasi dengan para

pelanggan yang telah menjadi angotanya. Promosi adalah arus informasi atau

persuasi satu arah atau dua arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran

(Swastha dan Irawan, 2017:49). Suatu produk (dalam hal ini aplikasi OVO) tidak

akan dikenal oleh masyarakat secara luas tanpa ada promosi. Suatu pesan agar

menjadi efektif, proses pengiriman pesan isi pengirim harus berhubungan dengan

proses penerimaan pesan si penerima. Pada dasarnya pesan adalah tanda yang

harus dikenal penerima. Semakin banyak bidang pengalaman pengirim yang

sesuai dengan penerima, pesan itu akan menjadi semakin efektif. “Sumber

(pengirim) dapat mengirim, dan tujuan (penerima) dapat menerima, hanya bila

keduanya memiliki pengalaman itu.” (Kotler, 1997:605).

Pesan (message) agar dapat efektif diterima oleh audients harus memenuhi

model AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) yaitu gain attention

(memperoleh perhatian), hold interest (menarik minat), arouse desire

(membangkitkan keinginan) dan elicit action (menghasilkan tindakan) (Kotler,

1997:611). Adapun keterangan dari elemen-elemen dari model ini adalah:

1. Perhatian (Attention), keinginan seseorang untuk mencari dan melihat sesuatu.

2. Ketertarikan (Interest), perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu

hal yang menimbulkan daya tarik bagi pelanggan.


29

3. Keinginan (Desire) : Kemauan yang timbul dari hati tentang sesuatu yang

menarik perhatian.

4. Keputusan (Decision) : Kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal.

5. Tindakan (Action) : Suatu kegiatan untuk merealisasikan keyakinan dan

ketertarikan terhadap sesuatu.

Menurut Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi

(2010: 304), menyebutkan bahwa para ahli komunikasi cenderung untuk sama-

sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik

mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A Procedure atau from Attention

to Action Procedure. A-A Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu

proses yang disingkat AIDDA.

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan

perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya

tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya atau

pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya,

sehingga dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang

dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha

menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan

pada komunikator.

Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa

komunikasi sendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention)

sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi telah

terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest),


30

yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan

dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk

melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja

pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus

dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk

melakukan tindakan (adeskriptif) sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy,

2010 : 305). Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi

pada diri khalayak (komunikasi) dalam menerima pesan komunikasi.

Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi

(baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa) hendaknya dimulai

dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah pesan komunikasi harus

dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian

komunikannya (Jeffkins, 2017 :120).

Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah

komunikatornya. Dalam hal ini komunikator harus mampu menimbulkan suatu

daya tarik pada dirinya (source attractiveness) yang selanjutnya dapat memancing

perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya. Namun

yang harus diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatian khalayak

harus dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.

2.8 Kerangka Pikir

Peneliti menggunakan teori-teori dari para ahli sebagai landasan

berpikirnya, dalam hal ini peneliti menggunakan definisi komunikasi Menurut

Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Komunikasi adalah
31

proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara langsung ataupun tidak

langsung. Menurut Effendy (2010: 2), komunikasi memiliki beberapa komponen

dasar. Ada beberapa kompenen yang terlibat dalam proses komunikasi yaitu :

1. Pengirim pesan : Individu yang bertugas mengirimkan pesan.

2. Penerima pesan : Seseorang yang menerima pesan. Bisa terbentuk pesan yang

sudah diinterpretasikan.

3. Pesan : Informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan

akan efektif bila jelas dan terorganisasi yang diekspresikan oleh si pengirim

pesan.

4. Saluran : metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dengan cara

ditulis, diucapkan, diraba, dan dicium.

5. Umpan Balik : Penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada

pengirim pesan dalam bentuk komunikasi yang efektif. Umpan balik

merupakan respon pesan dan mengirimkan pesan berupa stimulus yang baru

kepada pengirim pesan.

Selain teori komunikasi, menurut Effendy untuk menjelaskan suatu proses

psikologis yang terjadi pada diri khalayak (komunikasi) dalam menerima pesan

komunikasi perlu digunakan teori komunikasi AIDDA (Attention, Interest,

Desire, Decision, Action). Proses pentahapan komunikasi ini mengandung

maksud bahwa komunikasi sendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian

(attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikasi

telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat


32

(interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah

kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat

(desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya

ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa,

sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan

untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana diharapkan komunikator.

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus kepada teori komunikasi AIDDA.

Teori ini dipilih karena aplikasi OVO adalah uang elektronik yang dapat diakses

melalui aplikasi OVO. OVO dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi

keuangan, seperti pembayaran di berbagai merchant rekanan, isi ulang (top up)

dan pengecekan saldo. Aplikasi OVO ini sangat menarik bagi masyarakat luas.

Dari perhatian, ketertarikan dan keinginan, masyarakat mulai menggunakan

aplikasi OVO untuk melakukan berbagai transaksi di Matahari Departeman Store.

Pada akhirnya akan menimbulkan tindakan dari masyarakat yang sudah

menggunakan aplikasi OVO, untuk mempromosikan kepada pelanggan lain untuk

bergabung ke dalam aplikasi OVO ini.

Banyak cara yang dapat dilakukan terkait strategi komunikasi untuk

menarik minat pelanggan berbelanja di Matahari Departemen Store. Salah satu

strategi komunikasi yang saat ini sangat ampuh untuk digunakan adalah promosi

melalui sosial media. Hal ini didasari oleh banyanya pengguna internet yang akan

terus berkembang dari waktu- ke waktu, ditambah lagi akses tanpa batas yang

ditawarkan melalui alat-alat yang sebagian besar dimiliki oleh mayarakat. Selain

itu, bisa dibuatkan icon atau branding yang unik untuk lebih memudahkan
33

pelanggan melakukan transaski di luar baturaja khususnya di Matahari

Departement Store. Alur kerangka pikir digambarkan dalam bentuk bagan

dibawah ini:

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Strategi Komunikasi Pemasaran


OVO di Matahari Departement
Store Baturaja

Promo cashback di
Aplikasi OVO CASH

Teori AIDDA
(Attention, Interest, Desire, Decision, Action)
1. Perhatian (Attention) : Keinginan seseorang untuk mencari dan
melihat sesuatu.
2. Ketertarikan (Interest) : Perasaan ingin mengetahui lebih
dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi
konsumen.
3. Keinginan (Desire) : Kemauan yang timbul dari hati tentang
sesuatu yang menarik perhatian.
4. Keputusan (Decision) : Kepercayaan untuk melakukan sesuatu
hal.
5. Tindakan (Action) : Suatu kegiatan untuk merealisasikan
keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.

Minat pelanggan pengguna


OVO CASH
34

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penulis menggunakan dasar penelitian studi kasus yaitu dimana

obyek/masalah yang dipilih dan diamati, kemudian di analisis secara menyeluruh

sebagai suatu kesatuan yang terintegritas dengan tujuan akan memperoleh

informasi dari sejumlah informan yang dianggap dapat mewakili populasi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Sugiyanto (2012: 76), pendekatan kualitatif merupakan

pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan paradigma

konstruktivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Metode penelitian

kualitatif bertujuan untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang strategi

komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat pelanggan (studi kasus promo

pemberian cashback pada pengguna OVO di Matahari Departement Store

Baturaja).

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Idrus (2011 : 24)

penelitian kualitatif adalah meneliti informan sebagai subjek penelitian dalam

lingkungan hidup kesehariannya. Untuk itu para peneliti kualitatif sedapat

mungkin berinteraksi secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat dunia

kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan secara

secara apa adanya (wajar). Pemahaman ini akan simbol-simbol dan bahasa asli

masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan penelitian ini.


35

Adapun menurut Sugiyono (2013: 9) mendefinisikan penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi,

analisis data bersifat dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.

3.2 Jenis Data

Menurut Arikunto (2010: 265), dalam penelitian ini diperlukan dua jenis

data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian

melalui wawancara dengan informan yang berkaitan dengan masalah

penelitian dan juga melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap

obyek penelitian.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan acuan atau literatur

yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya materi atau dokumen

dari Matahari Departement Store sebagai tempat penelitian serta melalui studi

kepustakaan yaitu dengan menelaah literatur, majalah, serta karya tulis yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitan ini, jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan

data sekunder. Untuk mengumpulkan data primer peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, yaitu (Arikunto, 2010: 345):


36

1) Obervasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala yang kemudian

dilakukan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat atau mengamati individu secara langsung. Dengan cara

mengumpulkan data dan keterangan dengan melakukan pengamatan yang

langsung dilakukan di tempat penelitian.

2) Interview/Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data untuk memperoleh keterangan,

pendirian, pendapat secara lisan dari seseorang dengan berbicara langsung

dengan orang tersebut. Jadi metode wawancara adalah suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan

mengungkapkan pernyatan kepada dan dalam kegiatan wawancara

berlangsung pewawancara harus dapat menyesuaikan degan situasi dan

kondisi lokasi wawancara.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data mengenai

hal-hal berupa catatan, transkip, buku, majalah, prasasti, notulen agenda

dan sebagainya yang diperlukan untuk mengetahui tentang permasalahan

yang peneliti bahas. Berdasarkan pengertian tersebut, metode ini dilakukan

dengan cara mengumpulkan data dengan cara memperoleh data dan

informasi yang dapat berupa sejarah singkat, visi, misi, motto, struktur

organisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.


37

3.4 Teknik Penentuan Informan

Menurut Sugiyono (2010: 209), informan penelitian adalah seseorang

yang akan diberikan pertanyaan-pertanyaan penelitian oleh peneliti. Berikut ini

informan penelitian.

Tabel 3.1 Informan Penelitian

No Nama Jabatan
1 Patar Sahat Store Manager MDS Baturaja
2 Riska Supervisor CSO dan Kasir
3 Aan Saputra Kasir MDS Baturaja
4 Mira Pelanggan Service Officer
5 Andika Pelanggan Service Officer
6 Riza Hidayat Pelanggan Service Officer

3.5 Teknik Analisis Data

Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen dan

sebagainya sampai dengan penarikan kesimpulan. Analisis data dalam peneliti

mengacu kepada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman yang

dikutip oleh Moleong (2012:247) terdiri dari beberapa tahapan antara lain:

1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang

compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan

untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data

yang diharapkan.
38

2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan di lapangan selama meneliti, tujuan diadakan transkrip data

(transformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan

tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan.

3. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam

bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam

pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan

dalam tabel ataupun uraian penjelasan.

4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion

drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan

dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang

pada catatan-catatan di lapangan sehingga data dapat di uji validitasnya.


39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Area Penelitian

4.1.1 Sejarah Matahari Departement Store Baturaja

PT. Matahari Departemen Store dimulai sejak tahun 1958 dimana bapak

Hari Dermawan mendirikan suatu perusahaan dagang yang mempromosikan toko

seluas 159 meter persegi di pasar Baru Jakarta Pusat yang menjual pakaian dari

usaha konveksi garment di lantai dua bangunan toko tersebut. Toko serba ada

Matahari yang pertama dibuka pada tahun 1972 dengan luas sekitar 1500 meter

persegi yang juga terletak di bilangan Pasar Baru. Dari konsentrasi penjualan

pakaian-pakaian Impor dan Eropa, PT. Matahari putra prima mengalihkan pada

pakaian-pakaian buatan lokal sejak adanya pengenaan tarif impor di tahun 1975.

Sejak pada saat itu juga segmen pasar diarahkan pada segmentasi berpenghasilan

menengah (Wikipedia, 2019).

Pada tahun 1984, 12 tahun setelah pembukaan toko yang pertama PT.

Matahari Putra Prima tampil sebagai salah satu perusahaan jaringan “toko Serba

ada” dengan jumlah keseluruhan 11 toko terbesar di 3 kota utama Jakarta, Bogor

dan Bandung, hanya berselang waktu 8 tahun sesudah tahun 1984 telah berhasil

dibuka tambahan 22 toko baru pertanggal 30 Juni 1992, PT. Matahari Putra Prima

membuka 33 buah toko tersebar di 16 kota di seluruh Indonesia.

Perseroan yang berkedudukan di Jakarta ini didirikan oleh bapah Hari

Darmawan pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta No. 30 yang dibuat
40

dihadapan notaris dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia. Berdasarkan surat keputusan No. C2.5238.HT.01-01.TH.86. tanggal 26

Juli 1986 didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

dibawah No. 1745/1986 tanggal 27 Agustus tahun 1986 dan diumumkan pada

berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1991 tambahan

No 2954, pada saat didirikan pemegang saham perseroan terdiri dari Hary

Darmawan dengan jumlah nominal saham sebesar Rp. 190.000.000 dan Susah

Darmawan dengan nominal jumlah saham Rp. 10.000.000.

Untuk priode akhir tahun 1988 sampai dengan 30 Juni 1992

perkembangan usaha perseroan memperlihatkan trend yang membaik bila ditinjau

dari pertumbuhan jumlah toko yang diusahakan secara aktual dengan

memperlihatkan efek penggabungan usaha perseroan dengan PT. Matahari Setia

Darma dan PT. Matahari Agung Perdana pada bulan Mei 1991 yang

diperhitungkan surat per 31 Desember 1988 jumlah toko yang diusahakan

perseroan adalah 9 bulan yang kemudian menjadi 12 toko akhir 1989 dan 15 toko

pada akhir tahun 1990. Per 31 Desember 1991 setelah pengalihan 13 toko dari PT.

Matahari Putra Perkasa ke perseroan yang dilakukan pada bulan Mei 1991 jumlah

toko pada pertengahan pertama 1992 jumlah toko meningkat menjadi 33 buah per

30 Juni 1992.

Matahari telah memenuhi kebutuhan pelanggan selama lebih dari 53 tahun

dan sekarang memiliki 104 toko di seluruh Indonesia. Misi kami adalah untuk

selalu menyediakan produk-produk fashion berkualitas tinggi dengan harga yag

terjangkau. Di Matahari, kami selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang


41

terbaik kepada pelanggan kami dan pilihan terbaik dari barang modis dalam

suasana toko yang sangat menarik.

Matahari grup terdiri dari perusahaan-perusahaan yang mayoritas

sahamnya dimiliki oleh bapak Hari Darmawan beserta keluarga baik secara

langsung maupun tidak langsung. Toko matahari pertama kali berada di Ujung

Pandang adalah Matahari Maksar Mall yang dibuka pada tanggal 29 September

1994 yang merupakan toko yang ke 87 pada tanggal 27 Februari 1996 Matahari

Plasa Maricaya pun dibuka namun akhirnya ditutup. Setelah itu dibuka Matahari

Mall Panakukang, Matahari Mall GTC dan terbaru adalah Matahari New

Generation Mall Ratu Indah pada tanggal 19 Desember tahun 2008. Pada

perkembangannya akhir tahun 2009. PT. Matahari Departemen Store dimiliki oleh

pihak PT. CVC (Capital Ventura Company). PT. Matahari Departemen Store

(perseroan) yang merupakan salah satu departemen store terkemuka di Indonesia

didirikan dengan nama PT. Stephens Utama Internasional Leasing Corporation

pada tahun 1982, perseroan menciptakan saham perdananya dibursa efek pada

tahun 1989 dan namanya diubah menjadi PT. Pablic Utama tbk, perseroan juga

telah melakukan Rights Issue pada tahun 2001 dan 2009.

Pada November 2009 nama perseroan berganti menjadi PT. Matahari

Departemen Store Tbk (MDS) sesuai dengan SK Mentri Hukum dan HAM No.

AHU-57063.AH.01.02 tahun 2009 tertanggal 23 November 2009. Dengan

demikian devisi Matahari Departemen Store yang sebelumnya bernaung di bawah

PT. Matahari Putra Prima Tbk, berubah menjadi perusahaan Departemen Store

moderen tersendiri dan mandiri. Tujuan strategi ini untuk meningkatkan fokus
42

pada pengembangan usaha Departemen Store dan juga agar lebih memanfaatkan

kesempatan pasar yang terus berkembang sekaligus agar perseroan menjadi lebih

mandiri dan transparan serta memungkinkan akses ke pasar modal dengan strategi

tersebut perseroan juga telah memenuhi harapan untuk dapat memberikan

informasi yang lebih luas dan jelas mengenai kinerja perseroan kepada pemegang

saham sekaligus untuk memudahkan para penanam modal yang ingin ikut serta

dalam mengembangkan dan pertumbuhan perseroan dikemudian hari. Harapan ini

terwujud pada April 2010, ketika CVC Capital Partnes Asia Pacitic III Parallel

Fund-A, LP (bersama-sama disebut sebagai CVC Asia Fund III) menjadi

pemegang saham pengendali dalam PT. Matahari Departemen Store Tbk. PT.

Matahari Departemen Store Tbk, selama beberapa dasawarsa terakhir telah

meningkatkan merek ikonik Matahari dan juga merek private lebel lain, melalui

penjualan pakaian dan produk lain yang fashionable dan terjangkau harganya.

Sekarang perseroan mempunyai 95 gerai Departemen Store Tbk di seluruh

Indonesia dan merupakan jaringan Departemen Store terkemuka di Indonesia.

Dengan pendekatan yang memfokuskan kepada peningkatkan kinerja

terbaik dan pengembangan nilai brand equity yang sangat tinggi di mata

pelanggan perseroan terus melakukan pengembangan usaha hingga pada tahun

2010 berhasil mencatat laba bersih yang tertinggi sepanjang sejarah yaitu

sejumlah Rp 625 Miliar. Perkuartal pertama tahun 2008, Matahari Putra Prima

sudah mempunyai 79 departmen store, 38 hypermarket, 31 supermarket, 46 outlet

farmasi, dan lebih dari 88 hiburan keluarga di lebih dari 50 kota di Indonesia.
43

4.1.2 Filosofi Matahari Departement Store Baturaja

Menurut Rizka (2016: 1), berikut adalah filosofi PT. Matahari Departemen Store :

Matahari berusaha menciptakan tingkat hidup yang lebih baik bagi seluruh

karyawan, Matahari berusaha menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,

tentram dan sejahtera sebagai pancaran cita-cita karyawan, Matahari berusaha

menciptakan system organisasi terpadu demi masa depan perusahaan dan

karyawan atas dasar efisiensi kerja yang maksimal, Matahari berusahan,

mendidik, melatih dan mengembangkan seluruh karyawan yang merata tanpa

membedakan tradisi, agama, asal keturunan, sadar akan tugas dan kewajiban,

menjunjung tinggi tujuan

Perusahaan sebagai penunjang perekonomian Negara, Matahari berharap

atas dasar sinkronisasi saling percaya mempercayai hormat menghormati, bekerja

sama dengan baik dengan azas kekeluargaan untuk mencapai tujuan kekal abadi.

Peranan humas dalam perusahaan PT. Matahari Departemen Store tbk Cabang

Baturaja fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik,

mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau

sebuah organisasi dengan kepentingan publik, dan merencanakan serta

melaksanakan program aksi untuk memeroleh pengertian dan dukungan publik.

Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang

memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas

dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia

harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap

perusahaan tersebut positif.


44

Pekerjaaan humas perusahaan bukan saja mengumpulkan artikel, dan

terkesan “omong doang”, namun dalam pekerjaannya kita harus melakukan hal-

hal penting seperti survey tempat, dan melakukan evaluasi tentang apa yang

lakukan. Jika memang terdapat suatu kesalahan pahaman masyarakat tentang

perusahaan tempat dimana humas itu bekerja, maka harus bisa mengakali dengan

cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut. Pekerjaan humas

sangat erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan. Humas perusahaan

harus bisa mencari penyebab terjadi kesalah pahaman dengan media massa. Media

massa yang hanya „asal mencari berita‟ biasanya akan menuliskan apapun yang ia

ketahui secara sepihak tentang hal yang terjadi pada suatu perusahaan. Memang

itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang,

wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat

penting, karena dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang

dianggap salah.

Humas perusahaan harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun strategi

untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang

semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki era yang

disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra

(termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting). Dengan banyaknya

perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran humas, bukan hanya

menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan

penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. Humas juga harus bisa


45

membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan

humas tidak terlepas dari two way communication (Komunikasi dua arah).

Pekerjaan humas tentu saja tidak terlepas dari prinsip komunikasi, yaitu

menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Keefektifan suatu komunikasi baru

akan tercapai bila timbulnya saling pengertian antara komunikasi dan

komunikator, atau bisa dikatakan timbulnya persepsi yang sama tentang

memaknai suatu hal. Humas perusahaan adalah tulang punggung perusahaan, jika

perusahaan itu ingin mendapatkan reputasi yang baik di mata masyarakat, maka

perusahaan itu harus mempunyai humas yang bisa meningkatkan citra perusahaan

tersebut, karena perusahaan akan mempunyai citra yang baik, jika humasnya pun

baik.

4.1.3 Visi dan Misi Matahari Departement Store Baturaja

1. Visi PT. Matahari Departemen Store adalah sebagai berikut : Menjadi

Departemen Store terbaik yang berpusat pada customer dalam memberikan

solusi kepada customer.

2. Misi PT. Matahari Departemen Store adalah sebagai berikut : Memberikan

solusi terbaik kepada customer dan memberikan pengalaman yang luar biasa

dalam mendapatkan loyalitas customer.

4.1.4 Lokasi Matahari Departement Store Baturaja

Berdasarkan lokasi Peraktek kerja lapangan yang dilakukan peneliti

melakukan penelitian bertertempat di, Jln. Jendral Ahmad Yani, Baturaja Lama,

Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Kode Pos 32113.


46

4.1.5 Struktur Organisasi Matahari Departement Store Baturaja

Store
Manajer

Assisten
Store
Manajer

HR Ekspedisi Cashier VM CS Maintenance


Supervisor Spv SPV Spv Agent

En Shoes dan Youth Man Intimate Youte


Formal Home Boy Casual Girls

Children Ledies Beauty, Bag &


SPV Accessories

Gambar 4.1
Stuktur Organisasi PT. Matahari Departement Store Baturaja
47

4.2. Hasil Penelitian

Perkembangan bisnis perusahaan dagang di Baturaja yang lumayan

pesat ini menunjukan bahwa kebutuhan pelanggan sangat beragam dalam

hal memenuhi keinginannya. Dalam waktu yang tak begitu lama berbagai

perusahaan dagang banyak sekali yang bermunculan dengan

memperkenalkan keunggulan dan keunikan masing masing. Oleh sebab itu,

pemilik dari bisnis kebutuhan sekunder harus mampu berpikir kritis dan

mempertahankan bisnisnya sekaligus berkembang sesuai visi, misi, dan

tujuannya. Sebelum melakukan pembahasan penelitian terlebih dahulu

menerangkan proses pengambilan data yang digunakan. Data yang

dikumpulkan melalui wawancara mendalam antara peneliti dengan

informan. Dalam penelitian ini adalah manajer dan staff PT. Matahari

Departement Store Baturaja dan pelanggan. Data ini diperoleh dari hasil

jawaban wawancara mengenai identitas pribadi narasumber serta data

keseluruhan mengenai identitas narasumber.

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan teori AIDDA guna

mengetahui strategi komunikasi pemasaran OVO yang digunakan oleh PT.

Matahari Departement Store Baturaja ini untuk promo pemberian cashback

pada pengguna OVO di Matahari Departement Store Baturaja, oleh karena

itu untuk mengetahui strategi PT. Matahari Departement Store Baturaja,

maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang narasumber.

Narasumber pertama yang ditemui oleh peneliti yaitu Patar Sahat (Informan

1) pada hari Senin pada tanggal 17 Desember 2018 pukul 11.30 WIB,
48

narasumber sendiri adalah Store Manager MDS Baturaja yang mengelolah

perusahaan dagang tersebut. Hal yang pertama ditanyakan peneliti dengan

narasumber, apa yang menjadi daya tarik pelanggan terhadap aplikasi OVO

itu. Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan narasumber:

“Saat ini banyak aplikasi yang memberikan keuntungan bagi


pelanggan terutama menggunakan media komunikasi atau media
sosial yang dapat di download di playstore. Nah aplikasi yang
sedang trens saat ini yaitu aplikasi OVO. Aplikasi OVO
merupakan saldo uang elektronik yang dapat digunakan untuk
berbagai macam transaksi pembayaran dengan memberikan
keuntungan sepuluh persen setiap pembelanjaan ditambah point
yang dapat ditukarkan di hypermart. Menurut saya dengan
menggunakan aplikasi tersebut maka pelanggan akan lebih
mudah melakukan transaksi dan asik berbelanja sebab mereka
juga akan memeperoleh keuntungan, ditempat lain tidak ada
yang seperti itu, makanya kami gencar melakukan promosi
menggunakan aplikasi OVO ini”. (Senin, 17 Desember 2018,
11.30)

Dari hasil wawancara diatas bahwa yang menjadi daya tarik pelanggan

terhadap aplikasi OVO pada PT. Matahari Departement Store Baturaja saat

ini banyak aplikasi yang memeberikan keuntungan bagi pelanggan terutama

menggunakan media komunikasi atau media sosial yang dapat di download

di playstore. Hal yang berkaitan dengan teori AIDDA adalah yaitu interest

yang artinya minat. Prinsip dari proses penjualan adalah untuk menarik

perhatian pelanggan dengan menjelaskan apa saja yang ditawarkan oleh

penjual sehingga pelanggan memiliki minat yang kuat pada produk yang

ditawarkan. Rasa ketertarikan akan timbul setelah calon pembeli tertarik

yakin dengan jasa yang ditawarkan. Aplikasi yang sedang trens saat ini yaitu
49

aplikasi OVO. Aplikasi OVO merupakan saldo uang elektronik yang dapat

digunakan untuk berbagai macam transaksi pembayaran dengan

memberikan keuntungan sepuluh persen setiap pembelanjaan ditambah point

yang dapat ditukarkan di hypermart, dari sinilah store manager MDS

Baturaja melakukan action (tindakan) yaitu dengan lakukan kegiatan

promosi kepada seluruh pelanggan untuk mereka tertarik mengunduh

aplikasi OVO sebab mendapat beberapa keuntungan.

Prinsip keempat dalam penjualan adalah tindakan (action) artinya,

penjual harus dapat memberikan saran kepada pelanggan untuk suatu

tindakan atau memesan suatu produk tertentu, berkaitan dengan harapan atau

keinginan dalam yang ditawarkan tersebut. Tenaga penjual juga harus benar-

benar mampu menciptakan situasi dimana pelanggan benar percaya akan

manfaaat dari penjual yang diberikan. Kemudian dilihat dari teori AIDDA

maka kegiatan selanjutnya yaitu keputusan (decision) dimana strategi

komunikasi yang dilakukan untuk memuaskan pelanggan yaitu dengan

meningkatkan kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal terkait dengan kata

yang diungkapkan oleh narasumber 1 yaitu menurut saya dengan

menggunakan aplikasi tersebut maka pelanggan akan lebih mudah

melakukan transaksi dan asik berbelanja sebab mereka juga akan

memeperoleh keuntungan, ditempat lain tidak ada yang seperti itu, makanya

kami gencar melakukan promosi menggunakan alikasi OVO ini. Maka

dilihat dari hal tersebut maka dari interest (menarik) maka melakukan

tindakan dan dengan kepercayaan maka pesan apa yang aakan diberkan
50

kepada pelanggan akan tersampaikan atau informasi yang diterima, bisa

berupa kata, ide atau perasaan mampu diterima pelanggan dengan baik.

Pesan akan efektif bila jelas dan terorganisasi yang diekspresikan oleh si

pengirim pesan. Selanjutnya peneliti juga menanyakan kepada Riska

(Informan 2), apa yang anda ketahui jika pelanggan bergabung bersama

aplikasi OVO, berikut kutipan hasil wawancaranya:

“Dengan bergabung dengan OVO akan mendapatkan 5


keuntungan yaitu poin berlipat, kumpulkan poin tiap belanja di
berbagai mechant. promo memikat, temukan berbagai penawaran
menarik di laman “Deals” dan dapatkan keuntungan lainnya dari
merchant rekanan OVO. merchant hebat di banyak tempat,
gunakan OVO Points di berbagai merchant rekanan OVO;
pembayaran lebih cepat, rasakan kemudahan bertransaksi dengan
menggunakan OVO; atur keuangan dengan tepat, kelola &
monitor pengeluaran pelanggan menggunakan OVO. Selain itu
OVO juga memberikan cashback sebesar sepuluh persen, namun
saat ini pelanggan hanya mampu menikmatinya jika mereka
berbelanja sebesar Rp. 500.000,00 setiap bulannya”. (Senin,17
Desember 2018 : 12.30 WIB)

Hal senada juga diungkapkan oleh Aan Saputra (Informan 3). Berikut

kutipan hasil wawancaranya:

“Dengan bergabung dengan OVO maka pelanggan akan


mendapatkan poin berlipat, promo memikat; pembayaran lebih
cepat, atur keuangan dengan tepat. Selain itu pelanggan akan
merasa pusa dan senang sebab mendapatkan kuntungan yang
berlipat ganda, meskipun saat ini pemberian cashback sedikit
berkurang namun pelanggan dapat menikati keuntungan
menggunakan aplikasi OVO ini, saat ini pelanggan hanya bisa
menikmati casback sebesar sepuluh persen dan dijatahi hanya
batas belanja sebesar lima ratus ribu dalam satu bulan meskipun
demikian saya ras pelanggan masih akan tetap setia
menggunakan aplikasi OVO ini”. (Senin,17 Desember 2018 :
12.30 WIB)
51

Dari kutipan narasumber diatas bisa dilihat bahwa aplikasi OVO di PT.

Matahari Departement Store Baturaja guna meningkatkan penjualan, baik

OVO maupun pihak PT. Matahari Departement Store selalu konsisten dalam

membuka usahanya. Hal ini berkaitan dengan teori AIDDA adalah attention

yang artinya perhatian, sebab aplikasi OVO memberikan beberapa

keuntungan bagi pelanggan misalnya point berlipat ketika pelanggan

melakukan transaksi, dengan menggunakan OVO banyak promo yang

memikat dan pembayaran yang cepat sebab dengan memberikan smartphone

pelanggan kepada kassa maka dengan cepat transaksi terjadi, sehingga

pelanggan mampu mengatur keuangan dengan tepat dan menumbuhkan

desire yang artinya keinginan untuk membeli produk dari PT. Matahari

Departement Store Baturaja, jika tidak memberikan keuntungan pada

aplikasi yang dipromosikan maka pelanggan menjadi kecewa. Pendekatan

AIDDA ini lebih menekankan pada sikap pelanggan guna meningkatkan

volume penjualan, menarik perhatian pelanggan. Pada prinsip pertama yaitu

attention, mulai dari hirarki respon pelanggan menaruh perhatian terhadap

produk atau layanan, sampai respon aksi kosumen untuk memakai produk

atau layanan. Tahap attention pada teori AIDDA berarti menaruh perhatian.

Dimana tahap ini adalah tahap yang paling kurang diperhatikan padahal

tahapan ini amat penting sebab dengan memberikan perhatian atas produk

yang akan kita pasarakan akan memberikan dampak yang baik kedepannya.

Kemudian prinsip ketiga dalam menawarkan suatu barang atau produk

adalah hasrat (desire). Artinya, keberatan pelanggan akan diutarakan jadi


52

tugas utama tenaga penjual adalah mampu menjawab setiap pertanyaan yang

pada akhirnya menjadikan pelanggan merasa yakin dan merasa bahwa

pilihan untuk membeli suatu produk adalah paling tepat. Untuk itulah

pengetahuan tentang produk sangatlah penting.

Selanjutnya peneliti menanyakan ke pada Patar Sahat (Informan 1),

tentang apabila pelanggan bertransaksi menggunakan aplikasi OVO apakah

pelanggan akan mendapatkan keuntungan selain cashback. Berikut hasil

wawancaranya:

“PT. Matahari Departement Store Baturaja merupakan


perusahaan ritel dengan format Toserba dan Supermarket
memanfaatkan peluang baik dnegan yang bekerjasama dengan
OVO guna meningkatkan penjualan. Di dalam strategi
komunikasi pemasaran aplikasi OVO menerapkan berbagai
promosi penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang
paling sering diterapkan dan menjadi strategi promosi andalan
adalah pemberian cashback sebesar sepuluh persen, hal ini biasa
dilakukan guna menarik pelanggan dan mempertahankan usaha
PT. Matahari Departement Store karena dengan adanya hal
tersebut keputusan pelanggan untuk membeli menjadi
meningkat, hasil dapatan yang diperoleh oleh pelanggan
cashback tadi dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk membeli
pulsa, membayar tagihan listrik, atau TOKEN listrik yang
memudahkan pelanggan untuk tidak keluar rumah dan
memanfaatkan fasilitas seperti smartphone”. (Senin, 17
Desember 2018 : 11.30 WIB)

Dari pengungkapan jawaban narasumber, mengatakan bahwa

berbicara mengenai pemberian cashback kepada pelanggan PT. Matahari

Departement Store Baturaja merupakan perusahaan ritel dengan format

Toserba dan Supermarket memanfaatkan peluang baik dnegan yang

bekerjasama dengan OVO guna meningkatkan penjualan. Di dalam strategi

komunikasi pemasaran aplikasi OVO menerapkan berbagai promosi


53

penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang paling sering

diterapkan dan menjadi strategi promosi andalan adalah pemberian cashback

sebesar sepuluh persen, hal ini biasa dilakukan guna menarik pelanggan dan

mempertahankan usaha PT. Matahari Departement Store karena dengan

adanya hal tersebut keputusan pelanggan untuk membeli menjadi

meningkat, hasil dapatan yang diperoleh oleh pelanggan cashback tadi dapat

digunakan atau dimanfaatkan untuk membeli pulsa, membayar tagihan

listrik, atau TOKEN listrik yang memudahkan pelanggan untuk tidak keluar

rumah dan memanfaatkan fasilitas seperti smartphone. Hal ini berkaitan

dengan teori AIDDA yaitu Attention dimana mempunyai arti menarik

perhatian. Dalam penyampaian jawaban diatas bahwa aplikasi OVO di PT.

Matahari Departement Store Baturaja memberikan kesan menarik dengan

cara memberikan cashback sebesar sepuluh persen kepada pelanggan

sebagai salah satu yang membuat pelanggan tergoda, meskipun sebelumnya

aplikasi OVO ini memiliki banyak keuntungan, namun saat ini pelanggan

masih menyukai aplikasi OVO ini. Hal ini bertujuan agar calon pembeli

merasa nyaman dan senang ketika sedang berada di PT. Matahari

Departement Store Baturaja terlebih para pengguna OVO hal tersebut

berkaitan dengan perhatian (attention) dimana pihak perusahaan dagang PT.

Matahari Departement Store Baturaja hendaknya mampu meyakinkan

pelanggan atau pemakai suatu produk yang mereka pasarkan, bahwa penjual

memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa

ketertarikan bagi pelanggan. Menyajikan dan melayani pelanggan agar


54

pelanggan antusias dengan apa yang ditawarkan. Adapun cara menarik

perhatian kepada calon pembeli dengan menggunakan komunikasi secara

langsung dari mulut ke mulut dan media sosial. Secara tidak langsung calon

pembeli akan tertarik terhadap produk yang dijual. Pada tahap ini tujuan dari

penjual adalah meyakinkan pelanggan atau pemakai suatu produk, bahwa

penjual memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa

ketertarikan bagi pelanggan.

Hal ini didukung dengan jawaban dari salah satu narasumber yang

diungkapkan oleh Riska (Informan 2). Berikut kutipan hasil wawancaranya:

“Menjaga kualitas itu sangat penting sekali mas, yang penting


dengan memberikan cashback merupakan salah satu ketertarikan
pelanggan untuk melakukan transaksi, kalo dulu usaha dagang
bisanya tidak ada cashback maka disini kami membangun usaha
dengan mengkolaborasikan antara kenyamanan pemnggunaan
aplikasi dan keuntungan yang diperoleh salah satunya
mendaptkan cashback.”. (Senin, 17 Desember 2018: 12.30)

Hal senada juga diungkapkan oleh Aan Saputra (Informan 3). Berikut

kutipan hasil wawancaranya:

“Dengan bergabung dengan OVO maka pelanggan akan


mendapatkan cashback setelah berbelanja selain itu akan
mendapat point yang dapat ditukar di hypermart, pemakiaan
aplikasi OVO ini seluruh Indonesia dimanapun pelanggan
melakukan transasksi dapat digunakan”. (Senin,17 Desember
2018 : 12.30 WIB)

Dari kutipan-kutipan wawancara di atas dapat dilihat bahwa dengan

melihat situasi pasar atau market yang terjadi di lingkungan sekitar,

pengelola mempunyai ide terobosan baru yaitu dengan memberikan

cashback merupakan salah satu ketertarikan pelanggan untuk melakukan


55

transaksi, kalo dulu usaha dagang bisanya tidak ada cashback maka disini

kami membangun usaha dengan mengkolaborasikan antara kenyamanan

pemnggunaan aplikasi dan keuntungan yang diperoleh salah satunya

mendaptkan cashback. Kata kenyamanan pemnggunaan aplikasi kepada

bagaimana strategi dan penerapan itu berjalan, dengan pendekatan attention

dari teori AIDDA yaitu menarik perhatian. Attention yang mempunyai arti

memberi kesan menarik, dan perhatian kepada calon pembeli atau

pelanggan. Apabila ingin memperkenalkan produk atau jasa yang akan

dijual inilah yang pertama kali digunakan. Begitu juga yang dilakukan oleh

PT. Matahari Departement Store Baturaja ini. Adapun cara menarik

perhatian kepada calon pembeli, dengan menggunakan komunikasi secara

langsung atau pun bisa juga menggunakan bahasa tubuh. Penggabungan

antara komunikasi dan gestur tubuh dapat meyakinkan calon pembeli

dengan menggunakan bahasa yang sopan dan mudah diterima. Secara tidak

langsung calon pembeli akan tertarik terhadap prodak yang dijual. Pada

tahap ini tujuan dari penjual adalah meyakinkan pelanggan atau pemakai

suatu produk, bahwa penjual memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat

menumbuhkan rasa ketertarikan bagi pelanggan. Menyajikan dan melayani

pelanggan agar pelanggan antusias dengan apa yang ditawarkan.

Selanjutnya peneliti juga menanyakan kepada narasumber yaitu Mira

(Informan 4). Sudah berapa lamakah anda menjadi pelanggan OVO di PT.

Matahari Departemen Store Baturaja dan apa yang anda ketahui jika anda

bergabung bersama aplikasi OVO. Berikut kutipan hasil wawancaranya:


56

“Kalau soal lama atau tidaknya mas ya bisa dibilang, saya udah
lumayan lama banget jadi pelanggan OVO sejak berdirinya
matahari di Baturaja saya langsung bergabung dengan aplikasi
OVO sebab saat itu ada promo terit dengan berbelanja di
matahari, pelanggan dapat menghemat dan mendapatkan
keuntungan, karena dari awal berdirinya perusahaan dagang saya
selalu membeli disini mas, saya sangat menyukai barang-barang
pakaian yang ada disini, lama menjadi pelanggan tetap dan
menggunakan aplikasi OVO ini kira-kira sudah dua tahunan.
Aplikasi OVO memberikan beberapa keuntungan bagi pelanggan
misalnya point berlipat ketika pelanggan melakukan transaksi,
dengan menggunakan OVO banyak promo yang memikat dan
pembayaran yang cepat sebab dengan memberikan smartphone
pelanggan kepada kassa maka dengan cepat transaksi terjadi,
sehingga pelanggan mampu mengatur keuangan dengan tepat,
meskipun saat ini saya sedikit kecewa sebab saat ini sudah
dibatasi cashback pointnya, dengan berbelanja sebanyak lima
ratus ribu pelanggan seperti saya mendapatkan sepuluh persen
dan itupun dijangka waktu satu bulan”.(Selasa, 18 Desember
2018 : 13:00)

Selanjutnya hal senada di ungkapkan oleh narasumber lainnya yaitu

Andika (Informan 5). Berikut hasil kutipan wawancaranya:

“saya baru 1 tahun terakhir menjadi pelanggan setia OVO di PT.


Matahari Departement Store Baturaja tepatnnya di Citymall ini,
pertama saya kesini untuk membeli saya melihat perusahaan
dagang ini sangat ramai dengan pengunjung dan pelanggan, jadi
saya putuskan untuk singgah ke mall ini, dan saya membeli, dari
sanalah asal saya jadi pelanggan dan sudah selama kurang lebih
1 tahun ini saya membeli disini mas dan ketika saya berbelanja
disini ada promo menggunakan apliasi OVO yang memebrikan
beberapa keuntungan makanya saya langsung menggunakan
aplikasi OVO ini, awalnya enak mas menggunakan aplikasi ini
banyak keuntungannya setika kita memperomosikan OVO ini
dan ada teman yang ingin bergabung secara otomatis
kita ,mendapat keuntungan juga, namun saat ini aplikasi OVO
tersebut sudah menguranggi keuntungan tersebut misalnya hanya
memberikan cashback sepuluh persen selam berbelanja 1 bulan
sebanyak lima ratus ribu”. (Senin, 17 Desember 2018 : 11:30
WIB)
57

Tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Riza Hidayat (Informan 6),

berikut hasil wawancaranya:

“Dari awal semenjak saya bekerja di hipermart Citymall saya


jadi sering membeli pakaia disini di waktu isoma maupun
diwaktu malam hari, karena kecepatan pelayanan saya menjadi
langganan disini, kami menuntut waktu cepat karena kami
mempunyai waktu isoma hanya sebentar, jadi saya memustuskan
membeli disini dan dapat melihat-lihat sekalian singgah mas,
karena keseruingan berbelanja makanya saya mencari cara untuk
tetap berbelanja dan mendapatkan keuntungan yang berlipat saat
itu terdapat promosi aplikasi OVO saya ikuti dan benar saja
mendapat beberapa keuntungan. dengan adanya aplikasi OVO ini
memudahkan saya untuk bertansaksi jika point saya sudah cukup
banyak maka saya dapat berbbelanja di hipermart seperti
kebutuhan kehidupan sehari-hari tanpa mengeluarkan uang
tunai”. (Minggu, 16 Desember 2018 : 14:00 WIB)

Dari hasil kutipan kutipan wawancara diatas dapat dilihat bahwa

pelanggan ada yang sudah lama, dan ada yang baru membeli produk di PT.

Matahari Departement Store Baturaja ini, dikarenakan adanya pelayanan dan

ketertarikan karena melihat apa yang ditawarkan oleh pihak pengelola OVO

di PT. Matahari Departement Store Baturaja ini. Hal ini berkaitan dengan

teori AIDDA yaitu attention yang pemilik memberikan sesuatu yang dapat

diperhatikan sehingga dapat diterima dengan baik dan pelanggan

mempunyai minat (interest) dan melakukan sebuah tindakan atau action.

Ketertarikan disini dimaksud ketika calon pelanggan mengumpulkan

informasi tentang barang atau jasa yang dipasarkan oleh PT. Matahari

Departement Store Baturaja. Paparkan keunggulan produk dibanding produk

yang sealiran. Suguhkan profil barang dengan begitu gamblang. Dari sinilah
58

pelanggan menjadi pelanggan tetap di PT. Matahari Departement Store

Baturaja ini.

Selanjutnya peneliti juga menanyakan ke pada Riska (Informan 2),

dengan cara apa pemasaran aplikasi OVO di PT. Matahari Departemen

Store, apakah dengan media cetak atau elektronik. Berikut kutipan hasil

wawancaranya:

“Kalau soal cara pemasaran penggunaan aplikasi OVO, tidak ada


cara khusus dalam cara memasarkan produk kami mas, dari awal
bekerja sama dengan PT. Matahari Departemen Store kami
hanya memasarkan produk dari mulut ke mulut mas, kalau dari
media social kami juga memasarkan mas misalnya melalui media
sosial intagram, bbm, dan whatsapp. Namun menurut saya lebih
efektif pemasaran yang digunakan melalui media sosial di
banding dari mulut ke mulut mas meskipun cara itu juga kami
lakukan, karena pelanggan langsung percaya dan banyak yang
nanya di sosmed”. (Senin, 17 Desember 2018 : 12.30)

Hal senada juga diungkapkan oleh Patar Sahat (Informan 1). Berikut

kutipan hasil wawancaranya:

“Kalau soal cara pemasaran, tidak ada cara khusus dalam cara
memasarkan aplikasi OVO ini, dari awal bekerja sama dengan
Matahari kami hanya memasarkan aplikasi ini dari mulut ke
mulut mas, kalau dari media cetak atau pun elektronik kamu juga
memasarkan mas, lebih efektif pemasaran yang digunakan
melalui media social disbanding dari mulut ke mulut
masmeskipun cara itu juga kami lakukan, karena pelanggan
langsung percaya dan banyak yang nanya di sosmed”. (Senin, 17
Desember 2018 : 11.30)

Hal senada juga diungkapkan oleh Aan Saputra (Informan 3). Berikut

kutipan hasil wawancaranya:

“memasarkan aplikasi OVO guna meningkatkan pelanggan


berbelanja di Matahari departement store yaitu dari mulut ke
mulut selain itu juga dari media sosial seperti instagram,
59

facebook dan whatsapp dari sanalah maka pelanggan bertambah


dan berminat mberbelanja di Matahari ini”. (Senin,17 Desember
2018 : 12.30 WIB)

Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat tidak ada cara khusus dalam

memasarkan produk di PT. Matahari Departement Store Baturaja melalui

aplikasi OVO, aplikasi OVO tersebut lebih memilih pemasaran dari mulut ke

mulut dan melalui media sosail seperti instagram, whatsapp dan BBM serta

facebook dikarenakan cara ini masih sangat efektif dan murah walaupun

zaman sudah berkembang. Strategi yang dipakai dalam perusahaan dagang

ini sangat sederhana, tetapi cara itu ampuh untuk mencari dan menarik

perhatian masyarakat. Berhubungan dengan interest dalam teori AIDDA

yaitu rasa tertarik yang sangat besar, secara tidak langsung komunikasi yang

dilakukan dari mulut ke mulut membuat masyarakat penasaran, sehingga

ingin mengetahui itu artinya memberikan efek rasa ketertarikan.

Tahap attention dalam teori AIDDA berarti menaruh perhatian.

Dimana tahap ini adalah tahap yang paling krusial namun sering kali

dilupakan, promosi yang tergolong elemen penting dalam pemasaran.

Promosi yang diberikan yaitu pemberian cashback sebesar sepuluh persebn

dapat membuat pelanggan tertarik, baik barang ataupun jasa yang

ditawarkan agar terjual dengan maksimal. Dengan adanya media sosial maka

pelanggan dalam berkomunikasi akan lebih mudah mengetahui tempat yang

akan dituju. Promosi yang seolah mengikat pelanggan untuk menaruh

perhatian dengan produk maupun jasa di media sosial sangat diperlukan.


60

Baik media visual maupun tulisan, juga iklan akan dilirik calon pelanggan

pada awalnya pelanggan mencari mengenai sesuatu yang ingin dibeli

sehingga keingintahuan calon pelanggan untuk melihat produk maupun jasa

yang dipasarkan. Elemen ini penting untuk calon pelanggan ke tahap

selanjutnya. Beralih setelah menarik perhatian calon pelanggan, pelanggan

tertarik atau interest dalam konsep AIDDA.

Ketertarikan disini dimaksud ketika calon pelanggan mengumpulkan

informasi tentang barang atau jasa yang dipasarkan. Dengan keunggulan

produk atau jasa bisa dibanding produk maupun jasa lain dalam persaingan

positif dari pelanggan yang telah memakai produk dengan maksud untuk

meyakinkan pada calon pelanggan bahwa produk atau jasa yang dipasarkan

memang lebih berkualitas dan berbeda dari yang lain. Kemudian dengan

adanya ketertarikan akan sesuaitu maka timbullah rasa keputusan (decision)

yaitu kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal, komunikasi pemasaran

dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada pelanggan tentang

bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta

dimana dan kapan. Pelanggan dapat mempelajari tentang produk apa, siapa

yang memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa

keunggulannya, dapat diperoleh di mana, dan bagaimana caranya

memperoleh produk itu. Dengan demikian komunikasi pemasaran memiliki

peran yang sangat penting bagi pengguna OVO di PT Matahari Departement

Store Baturaja untuk mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada

pasar sasaran secara lebih luas, bahkan dapat berkontribusi terhadap ekuitas
61

merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra

(image) merek, serta mendorong penjualan, dan memperluas pasar. Dalam

memasuki era globalisasi Matahari Departement Store Baturaja bekerja

sama dengan OVO dalam memasarkan produknya.

Faktor interest didukung dengan jawaban dari narasumber Mira,

Andika dan Riza Hidayat yang mengatakan ketertarikannya terhadap PT.

Matahari Departement Store Baturaja. Peneliti menanyakan tentang hal apa

yang menarik minat beli anda selaku pelanggan OVO ketika promosi yang

dilakukan oleh PT. Matahari Departement Store Baturaja. Berikut kutipan

hasil wawancaranya:

“Menurut saya, hal menarik saya pada saat ingin membeli


produk ini, bermula adanya rekomendasi dari teman saya , yang
katanya Aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store
Baturaja yang dapat di download di playstore smartphone,
aplikasi ini mempunyai keuntungan setelah menggunakan
aplikasi OVO seperti kami mendapat cashback sebear sepuluh
persen yang dapat kami manfaatkan untuk bebrbelanja di
Hypermart ataupun membeli pulsa, TOKEN listrik dll”.
(Minggu, 17 Desember 2018 : 11.30 WIB)

Hal senada juga dikatakan oleh Mira (Informan 4), berikut kutipan

hasil wawancaranya:

“Menurut saya hal yang menjadi menarik untuk memilih dan


membeli di PT. Matahari Departement Store Baturaja
dikarenakan keuntungan yang diberikan setelah menggunakan
aplikasi OVO”. (Selasa, 19 Desember 2017 : 13:00 WIB)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui jika menurut pembeli hal yang

menjadi menarik untuk memilih dan membeli di PT. Matahari Departement

Store Baturaja dikarenakan keuntungan yang diberikan setelah


62

menggunakan aplikasi OVO. Adapun hal yang senada dikatakan oleh Riza

Hidayat (Informan 6), berikut kutipan hasil wawancaranya:

“Hal yang membawa saya untuk membeli disini karena PT.


Matahari Departement Store Baturaja ini bekerja sama dengan
aplikasi OVO untuk memanjakan pelanggan dalam berbelanja”.
(Minggu, 16 Desember 2018 : 14:00 WIB)

Dari ke 3 narasumber diatas bisa dilihat hasil kutipannya, bahwa salah

satu yang menjadikan pelanggan memilih membeli di PT. Matahari

Departement Store Baturaja ini dikarenakan adanya pelayanan yang baik

dan fasilitas yang lengkap dan memberikan keuntungan yang banyak kepada

pelanggan terutama menggunakan aplikasi OVO. Pelayanan sangatlah

berperan penting dalam meningkatkan minat pelanggan. Desire, yang berarti

berniat. Alat pemasaran yang dipilih lewat media sosial akan menjadi lebih

potensial dan jauh lebih tepat ketika bisa mendorong keinginan calon

pelanggan untuk memakai barang atau jasa yang dipasarkan. Rasio

persaingan pemasaran di media sosial memang sangat tinggi. Sebagai calon

pelanggan tentu akan menganalisa lebih dari satu produk dari pesaing lain.

Sederhananya, pelanggan butuh pendorong atau motivasi untuk berhasrat

memilih membeli produk kita. Dari sini ditonjolkan bahwa calon pelanggan

memang membutuhkan produk yang memiliki kualitas yang baik.

Proses pemasaran terbilang sukses ketika respon calon pelanggan

sesuai tujuan membeli. Di dalam konsep AIDDA disebut Action. Penawaran

nilai tambah biasanya menjadi panggilan calon pelanggan untuk melakukan

tindakan membeli. Kemudian senantiasa menjaga kepuasan pelanggan dan


63

dalam berpromosi akan senantiasa menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.

Jika tujuan pemasaran belum tercapai, diperbaiki standar pemasaran yang

kurang tepat untuk menarik minat calon pelanggan. Cara mempromosikan

lewat media sosial selanjutnya, yaitu membuat komunitas mengenai produk

yang dijual.

Dalam komunikasi pemasaran perlu dirumuskan tujuan yang ingin

dicapai dari proses komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. Setelah

menentukan khalayak sasaran dengan persepsinya, pemasar harus

memutuskan respon yang terjadi. Respon khalayak tersebut dapat berupa

cognitive (tahap kesadaran), affective (tahap pengaruh), behavioral/conative

(tahap tindakan pembelian). Model AIDDA (Attention, Interest, Desire,

Action) adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi

pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.

Menurut model ini, alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan

mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan.

Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting

adalah memahami proses terjadinya respon dari pelanggan, misalnya dalam

hal pelanggan melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan

pemahaman mengenai usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon

pelanggan tersebut.

Pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang

dilalui oleh pelanggan atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap

menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika
64

berkesan pelanggan akan melangkah ke tahap ketertarikan (interest) untuk

mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang

jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat

(desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan

dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka pelanggan atau pembeli

tersebut akan mengambil keputusan membeli (action to buy) barang atau

jasa yang ditawarkan.

Selanjutnya peneliti menanyakan kepada Riska (Informan 2),

penawaran menarik apa saja yang bisa didapatkan dengan mengikuti OVO

Cash. Berikut hasil kutipan wawancaranya:

“Strategi komunikasi pemasaran dalam menjualkan produk


dengan dijanjikan cashback dan pemberian bonus yang
dilakukan oleh Matahari bekerja sama dengan aplikasi OVO.
Cashback yang diberikan sampai 10 persen, sehingga
menjadikan pelanggan ketagihan untuk berbelanja di matahari
sebab meskipun harga agak tinggi namun mereka mendapatkan
cashback guna membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari
Seperti sabun deterjen, produk atau minuman dalam kemasan,
dll”. (Senin, 17 Desember 2018 : 12.30 WIB)

Dari hasil kutipan diatas dengan adanya strategi seperti adanya

cashback dab pemberian bonus yang bekerjasama dengan aplikasi OVO. Hal

ini berkaitan dengan teori AIDDA adalah attention yang artinya menarik

perhatian pelanggan, dimana dengan adanya fasilitas cashback yang

diberikan oleh OVO kepada pelanggannya, dengan ini minat (interest)

pelanggan menjadi bertambah dan muncul tindakan (action) untuk membeli

produk yang ditawarkan oleh PT. Matahari Departement Store Baturaja.


65

Sehingga pelanggan tak perlu khawatir jika barang yang dibelinya murah

atau pasaran sebab barang yang dibeli akan tampak baik dengan mendapat

cashback dan point bertambah. Strategi komunikasi pemasaran dalan

menjualkan produk dengan dijanjikan cashback dan pemberian bonus kini

mulai ramai. Cashback bahkan diberikan sampai sepuluh puluh persen,

cashback tersebut dapat dimanfaatkan untuk membeli barang kebutuhan

sehari-hari seperti sabun deterjen, produk atau minuman dalam kemasan,

dan lainnya.

Aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store Baturaja

menggunakan strategi dengan memberikan fasilitas dan pelayanan yang

maksimal bagi pengunjungnya, akan lebih menarik perhatian dan hati

pelanggan lagi apabila penjualan produk selain memberikan cashback juga

memberikan bonus. Para pelaku bisnis ritel dapat mengukur seberapa besar

stimulus yang diberikan melalui promosi penjualan dengan cashback

terhadap perilaku dan keputusan pembelian pelanggan. Untuk mengetahui

stimulus yang ditimbulkan dari sebuah promosi yang efektif, diperlukan

pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menerima,

mempertimbangkan informasi, dan mengambil keputusan dalam membeli

produk yang ditawarkan.

Saat ini banyak aplikasi yang memeberikan keuntungan bagi

pelanggan terutama menggunakan media komunikasi atau media sosial yang

dapat di download di playstore misalnya menggunakan aplikasi OVO.

Aplikasi OVO merupakan saldo uang elektronik yang dapat digunakan untuk
66

berbagai macam transaksi pembayaran dengan memberikan keuntungan

sepuluh persen setiap pembelanjaan ditambah point yang dapat ditukarkan di

hypermart.

Berbicara mengenai cashback aplikasi OVO di PT. Matahari

Departement Store Baturaja merupakan perusahaan ritel dengan format

Toserba dan Supermarket. Di dalam strategi komunikasi pemasaran OVO di

PT. Matahari Departement Store Baturaja menerapkan berbagai promosi

penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang paling sering

diterapkan dan menjadi strategi promosi adalan adalah cashback, hal ini

biasa dilakukan guna menarik pelanggan dan mempertahankan usahanya

karena dengan adanya hal tersebut keputusan pelanggan untuk membeli

menjadi meningkat. Kemudian selanjutnya, yang menarik perhatian peneliti

setelah melakukan observasi awal keingintahuan akan mekanisme

komunikasi pemasaran dan proses penentuan cashback yang dilakukan oleh

Matahari Departement Store, dan juga rasa penasaran peneliti akan strategi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pencipta OVO melalui cashback

itu sendiri.

Pelanggan dapat mempelajari tentang produk apa, siapa yang

memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa

keunggulannya, dapat diperoleh di mana, dan bagaimana caranya

memperoleh produk itu. Dengan demikian komunikasi pemasaran memiliki

peran yang sangat penting bagi Matahari Departement Store Baturaja untuk

mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada pasar sasaran secara


67

lebih luas, bahkan dapat berkontribusi terhadap ekuitas merek dengan

menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra (image) merek,

serta mendorong penjualan, dan memperluas pasar. Dalam memasuki era

globalisasi Matahari Departement Store Baturaja bekerja sama dengan OVO

dalam memasarkan produknya.

Keberhasilan aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store

Baturaja memiliki keunggulan dan keunikan produknya tergantung dari cara

penyampaian pesan kepada masyarakat. Dengan menggunakan strategi

komunikasi pemasaran terpadu diharapkan OVO akan semakin terkenal dan

semakin menarik minat pelanggan untuk mau datang berbelanja di Matahari

Departement Store Baturaja tersebut karena persaingan dibidang bisnis ritel

semakin ketat begitu juga di Baturaja, maka diperlukan strategi komunikasi

pemasaran agar tujuan peningkatan jumlah pelanggan dapat tercapai.

Aplikasi OVO memberikan beberapa keuntungan bagi pelanggan misalnya

point berlipat ketika pelanggan melakukan transaksi, dengan menggunakan

OVO banyak promo yang memikat dan pembayaran yang cepat sebab

dengan memberikan smartphone pelanggan kepada kassa maka dengan cepat

transaksi terjadi, sehingga pelanggan mampu mengatur keuangan dengan

tepat.

Selanjutnya peneliti menanyakan kepada Riza Hidayat (Informan 6),

produk apa yang selalu anda beli menggunakan aplikasi OVO di PT.

Matahari Departement Store Baturaja ini. Berikut hasil wawancaranya:

“Kalau saya kesini, yang selalu saya beli yaitu celana atau
pakaian serta sepatu untuk bekerja ataupun untuk sehari-hari,
68

kurang lebih berbelanja lima ratus ribu dan mendapatkan


cashback sepuluh persen yaitu lima puluh ribu, cashback tersebut
kami beli kebutuhan pokok di hypermart”. (Ahad, 30 Desember
2017 : 12.30)

Hal senada juga diungkapkan oleh Mira (Informan 4). Berikut hasil

kutipan wawancaranya:

“Tas dan make up, selain itu jika sudah melakukan transaksi di
Matahari departement store maka saya berbelaja kebutuhan
sehari-hari di hipermart guna meemnfaatkan point yang sudah
terkumpul setelah menggunakan aplikasi OVO”. (Senin, 17
Desember 2018 : 11.30)

Selanjutnya tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Andika

(Informan 5). Berikut hasil kutipan wawancaranya:

“Kalau saya mas berbelaja sesuai dengan kebutuhan saya,


misalnya kebutuhannya sepatu ya saya beli sepatu jika kebutuhan
untuk anak ya saya membeli kebutuhan untuk anak-anak, terus
jika point saya sudah banyak maka saya berbelanja kebutuhan
sehari-hari”. (Minggu, 16 Desember 2018 : 11.30)

Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat banyaknya berbagai macam

produk yang tersedia di PT. Matahari Departement Store Baturaja, yang

membuat para pelanggan menjadi mudah untuk memilih pakaian, sepatu,

underware, mainan anak-anak ataupun make up. Dari pernyataan jawaban

beberapa narasumber, PT. Matahari Departement Store Baturaja ini

membuat keinginan (Desire) kepada masyarakat dengan cara menciptakan

sebuah keinginan untuk lebih tahu tentang produk terbaru apa saja yang

berikan oleh perusahaan dagang ini, dalam menawarkan suatu barang atau

produk merupakan hasrat (desire) yang artinya pelanggan merasa yakin dan

merasa bahwa pilihan untuk membeli suatu produk adalah paling tepat.
69

Untuk itulah pengetahuan tentang produk sangatlah penting. Memberi

banyak pilihan produk untuk pelanggan agar mereka kembali ke PT.

Matahari Departement Store Baturaja tersebut.

Maka peneliti selanjutnya melakukan wawancara kepada Andika

(Informan 5), kepuasaan apa yang didapat setelah bertransaksi menggunakan

OVO di PT. Matahari Departement Store Baturaja. Berikut hasil

wawancaranya:

“Kalau soal puas, saya sangat puas membeli produk disini,


karena pelayanan yang diberikan cukup cepat meskipun
bertransaksi melalui sebuah aplikasi yaitu aplikasi OVO”. (Senin,
17 Desember 2017 : 11.30)

Dari kutipan-kutipan diatas dapat dilihat bahwa kepuasaan yang

didapatkan pelanggan dikarenakan aplikasi OVO memberikan beberapa

keuntungan bagi pelanggan misalnya point berlipat ketika pelanggan

melakukan transaksi, dengan menggunakan OVO banyak promo yang

memikat dan pembayaran yang cepat sebab dengan memberikan smartphone

pelanggan kepada kassa maka dengan cepat transaksi terjadi, sehingga

pelanggan mampu mengatur keuangan dengan tepat dengan apa yang

ditawarkan oleh PT. Matahari Departement Store Baturaja. Konsep yang

digunakan PT. Matahari Departement Store Baturaja imerupakan perusahaan

ritel dengan format Toserba dan Supermarket. Di dalam strategi komunikasi

pemasaran OVO di PT. Matahari Departement Store Baturaja menerapkan

berbagai promosi penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang

paling sering diterapkan dan menjadi strategi promosi andalan adalah


70

cashback sebesr sepuluh persen, hal ini biasa dilakukan guna menarik

pelanggan dan mempertahankan usahanya karena dengan adanya hal

tersebut keputusan pelanggan untuk membeli menjadi meningkat. Kemudian

selanjutnya, yang menarik yaitu akan mekanisme komunikasi pemasaran

dan proses penentuan cashback, dan juga rasa penasaran peneliti akan

strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pencipta OVO melalui

cashback itu sendiri. Kepusan tersebut dirasakan oleh semua pelanggan

khususnya yang berlangganan di Aplikasi OVO di PT. Matahari

Departement Store Baturaja ini sebab merekan menawarkan konsep yang

menarik dengan pelayanan yang cepat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Riza Hidayat (Informan 6). Berikut

hasil wawancaranya:

“Karena adanya cashback dan mendpatkan keuntungan yang


berlipat membuat ketagihan untuk berbelanja di citymall ini”.
(Minggu, 30 Desember 2017 : 14:00 WIB)

Dari kutipan-kutipan diatas dapat dilihat bahwa kepuasaan yang

didapatkan pelanggan dikarenakan fasilitas yang memadai, perusahaan

dagang yang sukses membutuhkan konsep yang jelas. Perusahaan dagang

menawarkan konsep yang berbeda-beda, tetapi Aplikasi OVO di PT.

Matahari Departement Store Baturaja ini memberikan keuntungan yang

cukup baik meskipun saat ini keuntungan tersebut sedikit berkurabng dan

beberapa pelanggan sedikit kecewa namun masih lebih diminati oleh

pelanggan karena cashback yang cukup bermanfaat yaitu sepuluh persen

yang ada di PT. Matahari Departement Store Baturaja sudah lengkap.


71

Tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Mira (Informan 4). Berikut

hasil wawancaranya:

“Kalau dikatakan puas ya puas, karena di Perusahaan dagang ini


saya memberikan kemudahan bertransaksi dan memberikan
cashback yang cukup besar selain itu point kita bertambah”.
(Selasa, 19 Desember 2017 : 13:00 WIB)

Aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store Baturaja

memebrikan kemudahan bagi pelanggan terlebih perusahaan tersebut

merupakan perusahaan ritel dengan format Toserba dan Supermarket. Di

dalam strategi komunikasi pemasaran OVO menerapkan berbagai promosi

penjualan yang umum diterapkan, salah satunya yang paling sering

diterapkan dan menjadi strategi promosi andalan adalah cashback dengan

menggunakan OVO, hal ini biasa dilakukan guna menarik pelanggan dan

mempertahankan usahanya karena dengan adanya hal tersebut keputusan

pelanggan untuk membeli menjadi meningkat. Kemudian selanjutnya,

mekanisme komunikasi pemasaran dan proses penentuan cashback yang

dilakukan oleh aplikasi OVO, dan juga rasa penasaran peneliti akan strategi

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pencipta OVO melalui cashback

itu sendiri. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa

variabel attention (perhatian), interest (ketetarikan), deisre (keinginan),

decision (keyakinan) dan action (tindakan) memiliki hubungan terhadap

pelanggan untuk berbelanja di Aplikasi OVO di PT. Matahari Departement

Store Baturaja. Hal ini berarti setiap terjadi kenaikan faktor perhatian,

ketertarikan, keinginan, keyakinan dan tindakan, setelah mendengarkan


72

informasi dari mulut ke mulut kemudian media sosial yang dilakukan oleh

masyarakat secara bertahap hal tersebut dilakukan sesuai dengan teori

AIDDA yaitu untuk menarik perhatian pelanggan dengan menjelaskan apa

saja yang ditawarkan oleh penjual sehingga pelanggan memiliki minat yang

kuat pada produk yang ditawarkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui

bahwa pada teori AIDDA dibagian perhatian dari minat pelanggan strategi

yang digunakan sangat efektif dalam menarik perhatian pembeli. Selain itu

penyedian penuh yang beragam menjadi satu alasan pelanggan untuk datang

kembali. Selain kedua faktor tersebut, komunikasi dari mulut ke mulut yang

dilakukan oleh masyarakat menjadi faktor pendukung dalam menarik minat

pelanggan. Pada teori AIDDA dibagian ketertarikan dengan penyajian

fasilitas yang nyaman membuat masyarakat menggugah rasa ketertarikan

terhadap perusahaan dagang ini.

Dalam tahapan ini aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store

Baturaja menyediakan produk yang mana membuat masyarakat ingin

merasakan berbelanja dari perusahaan dagang yang lainnya sebab mereka

memberikan penawaran khusus yaitu pemberian cashback sebesar sepuluh

persen. Setelah memberikan fasilitas gratis dan nyaman ditambah lagi

produk yang beragam maka pelanggan akan timbul rasa ketertarikan yang

lebih terhadap PT. Matahari Departement Store Baturaja.

Pada teori AIDDA dibagian keinginan, apabila berhasil melakukan

rasa ketetarikan berarti perancang OVO telah menciptakan sebuah keinginan


73

pelanggan untuk mengetahui lebih lanjut dan lebih banyak produk yang

tersedia di PT. Matahari Departement Store Baturaja sebab keinginan akan

majunya perusahaan dagang dilakukan dengan menarik perhatian pelanggan.

Pada teori AIDDA dibagian kepercayaan, apabila berhasil melakukan

rasa keinginan maka timbullah rasa kepercayaan berarti aplikasi OVO telah

menciptakan sebuah raca kepercayaan kepada pelanggan untuk berbelanja

produk di PT. Matahari Departement Store Baturaja sebab keinginan akan

majunya perusahaan dagang dilakukan dengan menarik perhatian pelanggan.

Pada teori AIDDA dibagian aksi mempunyai arti sebuah tindakan atau

perbuatan yang dilakaukan sesuai kemauan seseorang. Langkah akhir dalam

menerapkan teknik AIDDA, tindakan ini biasanya dilakukan dengan adanya

dorongan, motivasi, tindakan untuk berbelanja menggunakan OVO di PT.

Matahari Departement Store Baturaja. Dalam variabel aksi disini pengelola

perusahaan dagang maupun bagian humas harus pintar menjaga dan

menggunakan strategi komunukasi yang tepat. Hal ini bertujuan agar

eksistensi aplikasi OVO tetep berada di kalangan masyarakat. Selain itu

strategi dan implementasi harus tetap berjalan guna menjaga kenyamanan

calon pembeli.

Berdasarkan analisis menggunakan AIDDA, bisa dilihat bahwa teori

AIDDA menggambarkan bagaimana strategis komunikasi itu di jalankan

dengan baik dan benar. Hal ini secara tidak langsung dapat menarik,

mengajak, mempengaruhi minat pelanggan terhadap produk dan fasilitas

yang ditawarkan melalui aplikasi OVO.


74

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa narasumber diatas

maka peneliti selanjutnya akan melakukan proses analisa data. Bagaimana

strategi komunikasi pemasaran OVO dalam menarik minat pelanggan (studi

kasus promo pemberian cashback pada pengguna OVO di Matahari

Departement Store Baturaja). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori

AIDDA teori ini menjelaskan ada lima tahap dalam keputusan pembelian

yaitu tahap menaruh perhatian (Attention), tahap ketertarikan (Interest),

tahap keinginan (Desire), tahap epercayaan (Decision) dan terakhir tahapan

memutuskan untuk membeli (Action). Dengan menggunakan teori tersebut

dapat terlihat hasil dari pemasukan pada PT. Matahari Departemen Store

Cabang Baturaja dengan menggunakan aplikasi OVO berikut ini.

Tabel 4.1
Pemasukan atas aplikasi OVO pada PT. Matahari Departemen Store
No Bulan Gr. Sales (Rupiah) Qty
1 Januari 45.550.000 165
2 Februari 106.900.000 424
3 Maret 106.050.000 377
4 April 135.550.000 467
5 Mei 158.950.000 588
6 Juni 178.700.000 673
7 Juli 81.350.000 348
8 Agustus 98.650.000 364
9 September 105.450.000 345
10 Oktober 0 0
11 November 0 0
12 Desember 108.600.000 330
Sumber : Pemasukan atas Aplikasi OVO, Tahun 2018

Dari hasil tabel berikut ini diketahui jika terdapat peningkatan pada

bulan juni tahun 2018, sebab menurut pelanggan penggunaan aplikasi OVO
75

memberikan beberapa keuntungan. Guna memperjelas tabel berikut maka

peneliti tampilkan hasil gafik peningkatan jumlah pelanggan dari bulan

januari hingga desember Tahun 2018. Berikut grafiknya.

Gambar 4.1
Jumlah Pelanggan menggunakan aplikasi OVO
PT. Matahari Departemen Store Cabang Baturaja

Berdasarkan hasil yang diketahui jika pelanggan yang menggunakan

aplikasi OVO dari bulan januari hingga desember mengalami peningkatan.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa AIDDA merupakan alat

penyampaian suatu pesan yang ideal kepada pelanggan yang dimana melalui

suatu tahapan-tahapan yang telah dijelaskan diatas. Dimana seseorang

pemasaran harus menyadari pesan yang disajikan terdapat pada teori

AIDDA. Hal-hal yang dapat mempengaruhi minat beli pelanggan dalam

pembelian produk-produk yang ditawarkan dapat dilakukan dari 5 tahap,

antara lain ketertarikan, keinginan, kepercayaan, keputusan dan tindakan,

adapun tahapan tersebut sebagai berikut:


76

1. Attention (Perhatian)

Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus

dapat menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang

disampaikan. Pada tahap ini tujuan dari penjual adalah meyakinkan

pelanggan atau pemakai suatu produk, bahwa penjual memiliki sesuatu

yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa ketertarikan bagi

pelanggan. Menyajikan, dan melayani pelanggan agar pelanggan

antusias dengan apa yang ditawarkan. Dimana perhatian bertujuan secara

umum atau khusus kepada calon pelanggan atau pelanggan yang

dijadikan target sasaran. Hal tersebut dapat dikemukakan lewat tulisan

dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau

mudah diingat, dan mempunyai karateristik tersendiri. Pesan yang

menarik perhatian merupakan suatu langkah akan dikenal, diketahui,

dan diingat oleh pelanggan. Proses tersebut bisa dikatakan sebagai

proses awareness/ kesadaran akan adanya produk yang disampaikan ke

pelanggan.

Berdasarkan hasil dari wawancara promosi penjualan secara

signifikan bahwa promosi dapat mempengaruhi pelanggan melalui

sebuah perhatian yang diberikan oleh OVO di PT. Matahari Departement

Store Baturaja melalui media promosi dapat diterima dengan baik oleh

pelanggan dan terjadilah hubungan antara media promosi dengan minat

pelanggan. Tahap inilah yang selalu dimanfaatkan oleh sebagian pemilik

perusahaan dagang dengan melakukan sebuah promosi produk yang


77

akan ditawarkan yang dapat mencuri perhatian para pelanggan untuk

tertarik dalam membeli produk-produk yang telah dipasarkan atau yang

ditawarkan oleh pemilik perusahaan dagang. Karena promosi

mempunyai kekuatan yang sangat besar pengaruhnya untuk

mempengaruhi para pelanggan, maka dari itu kebanyakan media

promosi mampu menarik perhatian pelanggan dalam melakukan

tindakan untuk membeli atau melakukan pembelian suatu produk atau

barang yang diinginkan pelanggan. Aplikasi OVO di PT. Matahari

Departement Store Baturaja telah melakukan berbagai upaya untuk

menarik perhatian pelanggan salah satunya yaitu melakukan cara-cara

promosi pemberian cashback kepada pelanggan sebesar sepuluh persen.

2. Interest (Ketertarikan, minat)

Tertarik berarti pesan yang disampaikan yang menimbulkan

perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta

melihat lebih seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang

menarik perhatian pelanggan OVO di PT. Matahari Departement Store

Baturaja, sehingga pemilik PT. Matahari Departement Store Baturaja

mampu mencuri perhatian para pelanggan yang akan membeli produk

yang telah ditawarkan oleh pemilik atau manajer PT. Matahari

Departement Store Baturaja.

Dalam proses ini dapat dilihat bahwa pelanggan mudah

mempengaruhi dengan media promosi, karena dengan mepromosikan

suatu barang atau produk mampu membuat ketertarikan pelanggan


78

terhadap produk yang ditawarkan oleh pemilik perusahaan dagang

tersebut. Maka dari ini pemilik perusahaan dagang harus jelas dalam

menawarkan suatu produk untuk membuat atau mencuri perhatian para

pelanggan agar tertarik dengan produk-produk perusahaan dagang yang

ditawarkan oleh pemilik perusahaan dagang.

Berdasarkan dari hasil wawancara di dapatkan bahwa pengaruh

promosi dapat mempengaruhi signifikan terhadap para pelanggan.

Aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store Baturaja melakukan

promosi sehingga dapat menarik perhatian para pelanggan dengan

mempengaruhi pelanggan dengan cara memberikan cashback sebesar

sepuluh persen yang akan menjadi perhatian untuk para pelanggan. Dari

pengamatan di lapangan bahwa aplikasi OVO di PT. Matahari

Departement Store Baturaja lebih banyak peminatnya karena adanya

fasilitas dan aplikasi OVO memudahkan pelanggan untuk bertransaksi

sehingga menarik para pelanggan dalam mencapai kenyamanan,

sehingga pelanggan lebih menyukai dan ingin mengkomsumsi produk

yang ditawarkan dibandingkan pelanggan harus pergi ke perusahaan

dagang lainnya.

3. Desire (Keinginan, hasrat)

Pemikiran terjadi dari adanya keinginan, hal ini berkaitan dengan

motif dan motivasi pelanggan dalam membeli suatu produk. Motif

pembelian dibedakan menjadi 2, yaitu motif rasional dan emosional.

Dimana motif rasional mempertimbangkan pelanggan akan keuntungan


79

dan kerugian yang didapatkan sedangkan motif emosional akibat emosi

akan pembelian produk. Dalam melakukan pembelian suatu produk

terdapat sebuah keinginan untuk membeli atau memiliki suatu produk

yang telah di promosikan oleh para pelanggan, hal ini dapat dilihat

promosi sangat mempengaruhi pelanggan dalam menarik perhatian dan

memiliki sifat keinginan untuk membeli suatu produk atau barang yang

telah ditawarkan oleh pemilik atau manajer perusahaan dagang, yang

sesuai dengan kebutuhan para pelanggan yang keinginan hasrat untuk

memiliki suatu produk dengan pertimbangan yang belum pas untuk

melakukan keputusan dalam memiliki produk tersebut.

Dari hasil wawancara yang di dapat tentang apa yang ditawarkan

oleh aplikasi OVO di PT. Matahari Departement Store Baturaja, seperti

cashback bahkan diberikan yaitu sebesar sepuluh persen, dari cashback

tadi pelanggan OVO dapat melakukan transaksi di hypermart untuk

membeli kebutuhannya sehari-hari seperti sabun deterjen, makanan atau

minuman dalam kemasan. Jadi apabila pengelola OVO selalu melakukan

promosi terhadap para pelanggan, terbukti sudah mencuri perhatian dan

ketertarikan para pelanggan yang mempunyai hasrat untuk memiliki atau

untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan di PT. Matahari

Departement Store Baturaja.

Hasil pengamatan yang diteliti bahwa dengan melakukan promosi

terus-menerus seperti melalui media masa, dari mulut ke mulut dan

menampakkan cashback dan cashback, memberikan pelayanan yang


80

menarik, cepat dan sigap serta menjaga kualitas yang ditawarkan dapat

membuat pelanggan tertarik untuk melakukan pembelian suatu produk,

karena pelanggan lebih suka produk yang konsisten dan tak berubah-

ubah kualitasnya walaupun harganya tinggi, sehingga pelanggan sangat

berpengaruh dan berkeinginan untuk memiliki produk dan merasakan

produk yang ditawarkan oleh PT. Matahari Departement Store Baturaja.

4. Decision (Keputusan)

Kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal. dalam melakukan

pembelian suatu produk terdapat sebuah kepercayaan untuk membeli

atau memiliki suatu produk yang telah di promosikan oleh para

pelanggan, hal ini dapat dilihat promosi sangat mempengaruhi pelanggan

dalam menarik perhatian dan memiliki sifat kepercayaan untuk membeli

suatu produk atau barang yang telah ditawarkan oleh pemilik atau

manajer perusahaan dagang, yang sesuai dengan kebutuhan para

pelanggan yang keinginan hasrat untuk memiliki suatu produk dengan

pertimbangan yang belum pas untuk melakukan keputusan dalam

memiliki produk tersebut.

Dari hasil wawancara dan pengamatan dilapangan yang di dapat

tentang apa yang ditawarkan oleh PT. Matahari Departement Store

Baturaja dalam menggunakan aplikasi OVO memiliki keunggulan dan

keunikan produknya tergantung dari cara penyampaian pesan kepada

masyarakat. Dengan menggunakan strategi komunikasi pemasaran

terpadu diharapkan OVO akan semakin terkenal dan semakin menarik


81

minat pelanggan untuk mau datang berbelanja di Matahari Departement

Store Baturaja tersebut karena persaingan dibidang bisnis ritel semakin

ketat begitu juga di Baturaja, maka diperlukan strategi komunikasi

pemasaran agar tujuan peningkatan jumlah pelanggan dapat tercapai.

Aplikasi OVO memberikan beberapa keuntungan bagi pelanggan

misalnya point berlipat ketika pelanggan melakukan transaksi, dengan

menggunakan OVO banyak promo yang memikat dan pembayaran yang

cepat sebab dengan memberikan smartphone pelanggan kepada kassa

maka dengan cepat transaksi terjadi, sehingga pelanggan mampu

mengatur keuangan dengan tepat.

5. Action (Tindakan)

Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat pelanggan

sehingga menjadi pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian

produk yang ditawarkan. Hal ini merupakan rasa ketertarikan yang

dialami oleh pelanggan terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang

dipengaruhi oleh sikap di luar pelanggan dan di dalam pelanggan itu

sendiri. Jika diulas mengenai timbulnya suatu minat beli, dapat juga

dipahami bahwa minat beli merupakan pertemuan antara stimulus dan

respon pelanggan.

Promosi merupakan alat komunikasi yang efektif yang dimana

pemilik dan pengelola perusahaan dagang menawarkan suatu pesan

melaui media media tertentu sebagai saluran komunikasi pada

pelanggan. Dan pelanggan akan menerima kembali pesan yang


82

didapatkan dari pemilik perusahaan dagang atau melewati proses umpan

balik apabila pemilik perusahaan dagang melakukan suatu tindakan

berupa membeli sesuatu yang ditawarkan oleh pemilik produk lainnya,

ini berarti pesan yang disampaikan melalui promosi dapat dimengerti

atau dapat diterima oleh pelanggan. Jika pesan yang disampaikan

melalui promosi tidak menarik dan hanya datar saja, maka tidak akan

terjadi suatu tindakan pembelian terhadap suatu produk atau barang yang

telah ditawarkan oleh para pemilik perusahaan dagang tersebut.

Startegi dirancang memenuhi atau untuk mencapai sasaran tertentu,

walalupun tujuan akhirnya adalah keputusan akhirnya pembelian oleh

pelanggan. Sasaran promosi bisa ditentukan berdasarkan klarifikasi

apakah tujuan yang ditawarkan bermaksud menginformasikan,

membujuk atau hanya mengingatkan saja.

Berdasarkan hasil wawancara bahwa promosi secara signifikan

sangat mempengaruhi terhadap tindakan para pelanggan. Hal ini berarti

pesan yang disampaikan dapat diterima, dapat menarik tindakan

membeli suatu produk dan menjadikan terjadinya hubungan timbal balik

antara pengelola perusahaan dagang dan pelanggan dalam memutuskan

pembelian suatu produk yang telah di tawarkan.

Hal inilah yang sering dijadikan oleh pemilik atau pengelola PT.

Matahari Departement Store Baturaja untuk mempengaruhi para

pelanggan untuk tertarik dalam membeli suatu produk yang ditawarkan.

Karena hampir tidak ada pelanggan yang mengabaikan apa yang


83

ditawarkan ke pelanggan sebelum melakukan proses keputusan dalam

pembelian suatu produk.

Berdasarkan penjelasan dari keempat teori AIDDA, secara garis besar

bahwa sebuah keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui

oleh pelanggan atau pembeli, yang prosesnya di awali dengan tahap menaruh

perhatian (attention) terhadap barang dan jasa yang kemudian berkesan

melangkah ketahap ketertarikan (interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang

keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya

kuat berlanjut ke tahap berhasrat atau merasa yakin (desire) karena barang atau

jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya. Kemudian

keyakinan (desicion) jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena

dorongan dari dalam diri atau rangsangan persuasif dari luar maka pelanggan

atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (action) barang atau

jasa yang telah ditawarkan.

Komunikasi pemasaran lebih menekankan pada pemenuhan secara

langsung produk atau jasa yang diperlukan pelanggan. Komunikasi pemasaran

(marketing communication) dalam implementasi program strategi pemasaran

merupakan tahapan proses atau langkah-langkah yang tidak dapat dipandang

remeh, hal ini disebabkan sebagus apapun rencana strategi pemasaran yang

dirancang sesuai dengan kondisi dan posisi persaingan industrinya suatu

produk, maka bila proses komunikasi pemasaran tidak dijalankan secara efektif

dan efisien pasar sasaran (target market) tidak tahu bahwa produk yang

dinginkan dan diminta pelanggan beredar di pasar. Komunikasi pemasaran


84

adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penjual untuk memasarkan

produknya kepada calon pembeli dan membantu pembeli mengambil

keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh penjual. Intinya

komunikasi pemasaran mempresentasikan suara perusahaan dagang dan

mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dagang dapat membuat

dialog dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT. Matahari

Departement Store Baturaja bekerjasama dengan aplikasi OVO dapat

memberitahu atau memperlihatkan kepada pelanggan tentang bagaimana dan

mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan

kapan. Pelanggan dapat mempelajari tentang produk apa, siapa yang

memproduksi, mereknya apa, cocok dikonsumsi oleh siapa, apa

keunggulannya, dapat diperoleh di mana, dan bagaimana caranya memperoleh

produk itu.
85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini yang berjudul strategi komunikasi

pemasaran OVO dalam menarik minat pelanggan (studi kasus promo pemberian

cashback pada pengguna OVO di Matahari Departement Store Baturaja), adalah

sebagai berikut:

1. Strategi komunikasi pemasaran OVO memberikan beberapa keuntungan bagi

pelanggan misalnya pemberian cashback sebesar sepuluh persen kepada

pelanggan OVO jika mereka melakukan transaksi sebanyak lima ratus ribu

setiap bulannya.

2. Strategi komunikasi pemasaran OVO yaitu banyak promo yang memikat dan

pembayaran yang cepat sebab dengan memberikan smartphone pelanggan

kepada kassa maka dengan cepat transaksi terjadi, sehingga pelanggan mampu

mengatur keuangan dengan tepat. Meskipun saat ini yaitu pemberian cashback

hanya sebesar sepuluh persen kepada pelanggan namun masih dapat

dimanfaatkan untuk berbelanja di hypermart atau membeli pulsa, token listrik

dan lainnya. Saat ini pengguna OVO seluruh Indonesia sebanyak 5 juta

pengguna dan keseluruhan pelanggan PT. Matahari Departemen Store Cabang

Baturaja yang menggunakan OVO hingga saat ini mencapai 75% dalam

melakukan transaksi pembelian di PT. Matahari Departemen Store ini.


86

3. Strategi komunikasi pemasaran OVO melalui media sosial seperti instagram,

whatsapp dan BBM serta facebook serta PT. Matahari Departemen Store

Baturaja sebagai tempat mempromosikan aplikasi OVO kepada pelanggan guna

meningatkan penjualan.

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian di Baturaja melalui strategi komunikasi

pemasaran dalam meningkatkan minat pelanggan, beberapa saran yang dapat

peneliti berikan, antara lain sebagai berikut:

1. Promosi yang dilakukan oleh pemilik Aplikasi OVO di PT. Matahari

Departement Store Baturaja seharusnya tidak hanya melalui mulut ke mulut

dan media sosial saja namun dapat dilakukan dengan membuat iklan di media

cetak dan papan reklame di jalan agar pengunjung lebih meningkat.

2. Hendaknya terus memberikan pelayanan yang semaksimalnya dan harus

mampu mengembangkan usaha dari apapun keluhan pelanggan agar

pelanggan menjadi lebih nyaman dan tenang dalam berbelanja dari perusahaan

dagang tersebut, karena dari pelangganlah sebuah usaha dapat menjadi ramai

atau menjadi maju.


87

DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.

Bagono Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif


Pendektatan. Kencana Prenada Media Group. Bandung.

Cangara. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. PT RajaGrafindo


Persada. Jakarta

Effendy, Unong Uchjana. 2010. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Fandy, Tjiptno. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media

Fiske, Jhon. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Ketiga. PT. RajaGrafindo
Persada. Jakarta.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Idrus, Muhamad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga

Kriyantono. 2008. Metodologi Peneitian Edisi 2. Jakarta. PT. RajaGrafindo


Persada.

Kotler dan Keller .2009. Manajemen Pemasaran jilid 1 dan 2. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga

Moleong, Lexy J. 2012. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya. .

Nurbenny. 2005. Ilmu Komunikasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi


Aksara

Purwanto, Djoko.2011. Komunikasi Bisnis Edisi Keempat. PT Gelora Aksara


Pratama.Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integred Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Rakhmat, Jalaludin. 2017. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja


Rosdakarya
88

Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schiffman, Leon G, dan Kanuk, Leslie. 2012. Perilaku Pelanggan. Jakarta: PT


Indeks.

Sudarwan, Damin. 2012. Menjadi Peneliti Kualitatif. CV. Pustaka Setia.


Yogyakarta.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.

JURNAL

Juan Junardi. 2018. Sistem Pemasaran Dan Potongan Harga (Discount) Produk
Pakaian Di Matahari Departement Store Brylian Plaza Kendari (Studi
Analisis Dari Perspektif Ekonomi Syariah) Pada Institut Agama Islam
Negeri Kendari. Institut Agama Islam Negeri Kendari

Nur Diana. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Penggunaan


Electronic Money Di Indonesia. Universitas Islam Yogjakarta.

Riska, Fitriasari. 2016. Profil dan Analisis Pilihan Strategi Operasi Global Pt.
Matahari Departemen Store, Tbk. Jurnal. 1453.788 No. 65. Tahun 2016.
Universitas Brawijaya

Safitri. 2018. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat


Pelanggan di Kabupaten OKU. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Baturaja.

WEBSITE

Wikipedia. 2019. PT. Matahari Departement Store. Diakses pada 23 Januari 2019
laman http//www/wikipediaprofil_Matahari_Departement_Store.co.id.

Anda mungkin juga menyukai