Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nicolas Saputra Panggabean

Kelas : IE.21.Ca1
Mata Kuliah : Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Pd

BAB 13 PSIKOLOGI KONSUMEN

PENGERTIAN PSIKOLOGI KONSUMEN


Psikologi konsumen menurut Munandar (2001) bersibuk diri, secara luas, dengan
manusia sebagai konsumen dari barang dan jasa. Dengan sasaran utama menjelaskan
perilaku konsumen, misalnya menguraikan macam pilihan apa yang dibuat orang, di
bawah macam keadaan apa, dan dengan alasanalasan apa. Karena sasaran utamanya
adalah menjelaskan perilaku konsumen, maka psikologi konsumen dikenal juga dengan
istilah perilaku konsumen.
Menurut Sutisna (2002) terdapat dua alasan mengapa psikologi atau perilaku
konsumen dipelajari. Pertama, konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran.
Mempelajari apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen pada saat ini
merupakan hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntun pemasar
pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Dengan memfokuskan bidikan, maka
biaya yang dikeluarkan untuk promosi akan lebih murah dan tepat sasaran.
Kedua, perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih
banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan penawaran ini
menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen.
Faktor pertama adalah konsumen individual. Artinya, pilihan untuk membeli suatu
produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen
Faktor yang kedua yaitu lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihan-pilihan
konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Ketika
seorang konsumen melakukan pembelian suatu merek produk, mungkin didasari oleh
banyak pertimbangan. Mungkin saja seseorang membeli suatu merek produk karena
meniru teman satu kelasnya, atau juga mungkin karena dilakukan oleh seseorang akan
turut mempengaruhi pada pilihan-pilihan merek produk yang dibeli.
Faktor ketiga, yaitu stimuli pemasaran atau juga disebut strategi pemasaran. Dalam
hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-
Nama : Nicolas Saputra Panggabean
Kelas : IE.21.Ca1
Mata Kuliah : Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Pd

stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih merek
produk yang ditawarkan
4. Tinjauan Psikologis Terhadap Tingkah Laku Membeli
Peranan dari psikologis sesuai dengan aktivitas-aktivitas marketing adalah “menilai
keinginan-keinginan serta kebutuhan-kebutuhan para konsumen berdasarkan situasi
pasar”. Apabila seorang produsen memiliki gagasan untuk memproduksi
“sesuatu barang konsumen yang relatif baru” maka sebelum gagasan itu menjadi suatu
kenyataan biasanya seorang produsen berfikir dan bertanya:
a. Kira-kira barang atau produk apa yang saat ini dirasakan sangat dibutuhkan
b. Dalam bentuk apakah barang tersebut disajikan agar konsumen dapat
mempergunakannya dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan barang-
barang sejenis lainnya
c. Bagaimanakah kualitas barang tersebut agar membuat konsumen merasa lebih puas
dibandingkan dengan barang-brang sejenis yang telah ada
d. Target kelas sosial manakah yang diharapkan kelak menjadi konsumen daripada
barang tersebut
e. Strategi iklan apakah yang akan dibuat
f. Strategi harga bagaimanakah yang akan dibuat
Serta beberapa faktor lainnya yang berkaitan erat dengan barang yang akan
dipasarkan.
Untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut ada dua sumber utama, yaitu:
Data dapat diketahui melalui penelitian yang dikenal dengan “shop test”. Penelitian
dilakukan disejumlah toko-toko atau warung-warung yang dianggap mewakili
populasinya secara representatif dikunjungi. Kemudian mereka ditanya kira-kira barang
apakah yang paling banyak dibutuhkan serta digemari oleh para konsumen. Dengan
pengolahan data secara statistik didapatkan sejumlah barang-barang yang sangat
dibutuhkan serta digemari oleh para konsumen
Macam-macam dari projective techniques, diantaranya adalah:
a. Sentence completation test; bentuknya adalah kalimat/pernyataanpernyataan
tentang sesuatu produk yang belum selesai, sehingga orang yang dites diminta untuk
melengkapi
Nama : Nicolas Saputra Panggabean
Kelas : IE.21.Ca1
Mata Kuliah : Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Pd

b. Sentence assosiation test; diberikan kalimat-kalimat mengenai sifat barang yang


diproduksi kepada para konsumen
c. Depth interview technique; wawancara secara mendalam mengenai sesuatu barang
produksi
d. Group discussion technique; dibentuk grup diskusi untuk membicarakan sesuatu
barang produksi, kelompok diskusi ini diusahakan yang homogen.
Habit and attitude study; penelitian tentang kebiasaan dan sikap membeli sesuatu
produk dari kalangan masyarakat Pada saat ini teknik-teknik yang telah dipakai secara
efektif pada perusahaan-perusahaan konsumsi di Indonesia antara lain:
(1) depth interview (interview yang mendalam),
(2) group discussion technique (teknik diskusi kelompok), dan
(3) habit and attitude study (penelitian mengenai sikap dan kebiasaan)
Apabila hasil informasi dari dua sumber tadi telah dinyatakan valid dan reliabel maka
seseorang produsen setidak-tidaknya telah mempunyai ide-ide tertentu mengenai barang
yang akan dihasilkan, Apabila barang langsung dipasarkan kemungkinan menimbulkan
reaksi yang sebaliknya, sebab apa yang dianggap baik oleh produsen belum tentu
dianggap baik oleh konsumen. Disinilah letak kesulitan di dalam mengolah data yang
bersifat subjektif. Untuk menghindari hal-hal tersebut maka setelah barang tersebut
terwujudkan, maka perlu pembuktian lebih lanjut di dalam suatu penelitian yang
dinamakan dengan product testing (tes produk). Setelah barang-barang tersebut berhasil
melalui berbagai macam testing dan telah dapat dinyatakan siap untuk dapat dipasarkan
maka selanjutnya produsen harus memikirkan berbagai hal agar kelak barang-barang
tersebut dapat memenuhi sasarannya. Untuk itu produsen harus memikirkan hal sebagai
berikut:
a. The market (pasar)
b. The consumers aimed at (sasaran mana atau level pembeli mana yang akan
diajukan)
c. Brand information (informasi mengenai merek)
d. The competition (kompetisi dengan produsen lain yang sejenis)
e. Marketing objektive (kondisi pasar)
Nama : Nicolas Saputra Panggabean
Kelas : IE.21.Ca1
Mata Kuliah : Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Pd

Semua pemikiran-pemikiran tersebut dapat dicurahkan dalam apa yang dinamakan


“MarketingStrategy”

Contoh komunikasi atasan dan bawahan di tempat saya:


Dalam kegiatan sehari hari karyawan dan atasan menggunakan kedua cara
penyampaian informasi (komunikasi):
• Komunikasi ke atas
Biasa nya informasi sehari hari di lakukan oleh karyawan setiap pergantian
shif dalam hal pekerjaan yg sudah selesai,belum selesai dan berbagai
macam masalah yg belum terpecahkan untuk di uji kembali, komunikasi ini
kami lakukan dalam konteks seputar tugas sehari hari.

Anda mungkin juga menyukai