Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok dalam Mata Kuliah Perilaku Konsumen Syariah Kelas
EI-4A
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
Kelompok 10 :
T.A 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan produk
dengan merk. kualitas, harga serta desain baru yang ditawarkan pada tingkat
harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen
untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Untuk maju dan
berkembang dalam proses pemasaran perusahaan harus mampu memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen dimana kepada mereka nantinya produk
tersebut akan dipasarkan.
Oleh karenanya keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting
untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan
bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan
berikutnya. Keberhasilan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen dalam
keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi
kepada konsumen dengan membangun merek kepada konsumen dengan
strategi pemasaran, serta melakukan inovasi untuk varians-varians baru pada
suatu produk.
Dengan memahami bagaimana perilaku konsumen akan memberi
sumbangsih bagi perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang
nantinya akan diimplementasikan dalam memperkenalkan dan
mempromosikan produk mereka ke pasar. Artinya ketika suatu produk hendak
diproduksi, jauh sebelumnya telah diketahui apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian pengambilan keputusan pembelian konsumen
2. Bagaimana langkah-langkah keputusan konsumen
3. Bagaimana implikasi pengambilan keputusan pada strategi pemasaran
1
4. Bagaimana taktik menghadapi konsumen pada era 4.0 dalam pengambilan
keputusan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan pembelian
konsumen
2. Untuk mengetahui langkah-langkah keputusan konsumen
3. Untuk mengetahui/1implikasi pengambilan keputusan pada strategi
pemasaran
4. Untuk mengetahui taktik menghadapi konsumen pada era 4.0 dalam
pengambilan keputusan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Made Dana, Promosi Penjualan ( Jawa Tengah, PenerbitLakeisha, 2022)
3
Adapun menurut pendapat para ahli antara lain:
4
seorang karyawan adalah bahwa kantor dan tempat tinggalnya memiliki
jarak tempuh yang jauh, kondisi tersebut membangkitkan pengenalan
kebutuhan bahwa karyawan tersebut membutuhkan kendaraan atau
menyewa rumah di daerah sekitar kantornya.
2. Waktu dapat menyebabkan pengambilan keputusan konsumen, misalnya
seorang konsumen terbiasa makan pagi pukul 06.00 secara otomatis akan
merasa lapar lagi pada siang hari, sehingga waktu dapat mengaktifkan
kebutuhan fisiologis konsumen agar melakukan keputusan untuk
membeli makanan di siang hari.
3. Perubahan situasi, situasi berbeda yang dialami konsumen secara tidak
langsung dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
4. Kepemilikan produk seringkali mengaktifkan kebutuhan yang lain,
misalnya seorang konsumen baru saja menempati rumah baru sehingga
menyadari produk lainya misalnya membutuhkan perabot rumah.
5. Konsumsi Produk dimaknai sebagai kegiatan rutin konsumen, misalnya
jika konsumen terbiasa menggunakan produk perawatan kecantikan,
ketika produk tersebut habis, maka akan mengaktifkan kebutuhan
konsumen untuk kembali melakukan pembelian.
6. Perbedaan Individu, kebutuhan muncul disebabkan karena konsumsi
produk konsumen biasanya sudah tidak dapat digunakan lagi, misalnya
seorang konsumen memutuskan untuk membeli telepon genggam
disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang mengharuskan konsumen untuk
membeli telepon genggam terbaru. Atau konsumsi telepon genggam
terbaru disebabkan seorang konsumen ingin selalu tampil trendi dengan
telepon genggam tersebut.
7. Pengaruh Pemasaran, promosi menjadi titik acuan bagi seorang konsumen
untuk melakukan keputusan pembelian, misalnya seorang konsumen
membutuhkan mesin cuci untuk membantu meringankan pekerjaan,
ketika konsumen tersebut melihat iklan mesin cuci dan diperagakan tata
5
cara penggunaannya maka konsumen akan menyadari bahwa mesin cuci
tersebut mampu meringankan pekerjaannya.
8. Pencarian informasi dilakukan oleh konsumen baik dari pencarian internal
maupun pencarian eksternal, ketika konsumen membutuhkan satu produk
konsumen secara spontan melakukan pencarian baik dari segi harga,
kualitas, beragam merek hingga pembayaran yang sesuai.
9. Pencarian internal mempunyai hubungan dengan pencarian informasi,
pencarian internal merupakan ingatan yang ada pada konsumen terkait
satu produk kebutuhan konsumen.
10. Pencarian eksternal, jika pencarian internal mengandalkan memori
konsumen, beda halnya dengan pencarian eksternal misalnya pencarian
informasi melalui produk dari beberapa teman.2
1. Pengenalan Masalah
Secara sederhana, sebelum pembelian terjadi, pelanggan harus
mempunyai alasan untuk berfikir bahwa apa yang mereka mau, atau apa
yang mereka cita-citakan berbeda dari apa yang sudah mereka miliki.
Keadaan bahwa keinginan berbeda dengan kenyataan menimbulkan
masalah pada pelanggan.
2
Dr. Fitria Ayuningtyas,S.Sos.,M.Si, Perilaku Konsumen Dalam Prespektif Ilmu Komunikasi
(Jakarta: CV. Mitra Cendekia Media, 2022), hlm 35-37
6
2. Pencarian Informasi
Begitu pelanggan mengenal masalah yang dia miliki, dia akan
memulai untuk mencari informasi karena mereka ingin mendapatkan
solusi dari masalah yang dia miliki. Meningkatkan kredibilitas bekerja
sangat baik untuk pemasaran ditahap pencarian informasi dengan cara
menempatkan bisnis ditahapan pelanggan dan pesaing-pesaing.
7
juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadian, termasuk usia, pekerjaan, dan
keadaan ekonomi.
6. Evaluasi paska pembelian
Keselurahan proses belum berakhir setelah pembelian terjadi.
Fakta menunjukkan bahwa semua bisnis dapat dengan sangat mudah
kehilangan pendapatan dan pelanggan. Setelah pembelian, seseorang
pelanggan akan masuk dalam masa evaluasi apakah pelanggan
mengangap keseluruhan memuaskan atau tidak. Jika pelanggan
beranggapan bahwa telah mengambil keputusan yang salah dengan
membeli produk, dia akan mengembalikan barang tersebut. Namun
kepuasan pelanggan saat ini belum cukup untuk menjamin apakah
pelanggan tersebut akan kembali untuk membeli barang tersebut.
3
Matin Khan.2006.Consumer Behavior and Advertising Management.New Age International (P)
Ltd., Publishers. New Delhi, hal 6-7.
8
3. Perilaku konsumen diterapkan untuk meningkatkan kinerja instansi
pemerintah. Misalnya, kinerja pergerakan pemerintah dianggap kurang.
Metode ini bisa ditingkatkan dengan mengetahui kebutuhan dan
keinginan konsumen. Mendapatkan pengecekan dari mereka untuk suka
atau ketidaksukaan mereka. Yang sama dapat diterapkan pada organisasi
lain seperti universitas dan organisasi amal.
4. Perilaku konsumen juga membantu dalam pemasaran berbagai barang
adalah barang langka. Orang disadarkan bahwa gas, bahan bakar, air dan
sumber daya alam barang langka. Konsumen didorong untuk mengurangi
konsumsi komoditas tersebut.
5. Manfaat konsumen dari penyelidikan perilaku mereka sendiri. Ketika
konsumen belajar banyak variabel yang mempengaruhi perilakunya. Dia
akan dididik dan memahami berdiri lebih baik bagaimana efek
perilakunya sendiri. Apa yang dipelajari tentang prilaku/1konsumen juga
menguntungkan konsumen dalam arti formal.
9
akan mampu memberikan nilai tambahan yang lebih besar disbandingkan
pesaingnya./1Bagaimana hubungan antara strategi pemasaran dan prilaku
konsumen, inilah penjelasannya. Perbahasan topik-topik berikut:
1. Analisis Pemasaran
a. Konsumen
b. Perusahaan
c. Kompetisi
d. Kondisi
2. Segmentasi pemasaran
a. Mengidentifikasi kebutuhan produk terkait pelanggan
b. Group dengan set kebutuhan yang sama
c. Jelaskanmasing-masing kelompok
d. Pilih target pasar
3. Strategi Pemasaran
a. Produk
b. Harga
c. Distribusi
d. Komunikasi
e. Layanan
4. Proses Keputusan Konsumen
a. Pengakuan Masalah
b. Informasi pencarian internal, eksternal
c. Evaluasi Alternatif
d. Pembelian
e. Gun
f. Akan
g. Evaluasi
10
5. Hasil
a. Kepuasan pelanggan
b. Penjualan
c. Produk / Merek Image
11
pemasaran dirumuskan dengan menyusun bauran perusahaan, yaitu
menentukan fitur produk, menetapkan harga, melakukan komunikasi dengan
pelanggan, mendistribusikan barang dan jasa tersebut, dan memberikan
pelayanan, sehingga konsumen mendapatkan nilai yang sangat tinggi. Konsep
ini dikenal sebagai total produk. Total produk ditawarkan kesasaran pasar,
sasaran pasar/1tersebut melakukan proses pengambilan keputusan yang
bertujuan agar pelanggan dapat mempertahankan atau meningkatkan gaya
hidupnya sebagai individu atau rumah tangga atau mereka mempertahankan
kinerjanya sebagai pebisnis atau organisasi lainnya.
UMKM Pada Era Revolusi Industri 4.0 Era revolusi Industri 4.0 ditandai
dengan digunakannya computer dan robot serta internet sebagai penunjang
fasilitas bisnis yang sangat canggih. Para pelaku bisnis terutama UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah).
12
Dituntut adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis dari konvensional
kearah digital,yang diikuti dengan perubahan perilaku konsumen. Bagi UMKM
yang tidak mengikutitrend perubahan akan tergilas dengan perubahan itu
sendiri. Terlebih lagi dalam situasipasar persaingan sempurna, banyak pelaku
bisnis UMKM yang kelimpungan sebagai akibat terjadinya hyper kompetisi
diantara sesama pelaku usaha. Mencermati situasi tersebut, para pengelola
bisnis dituntut untuk terus berupaya menemukan sumber-sumberkeunggulan
bersaing (competitiveadvantages) baru yang sulit ditiru oleh perusahaan lain
atau kompetitor.
14
Keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk
memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimalisasi
penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua
prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan
bersaing yaitu dari sudut pandang adanya nilai pelanggan dan keunikan
produk. Pertama, Sudut Pandang Nilai Pelanggan. Keunggulan bersaing akan
terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh
nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu
syaratnya adalah UMKM harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan.
Hal demikian baru terwujud ketika suara pelanggan diperhatikan melalui
survey kebutuhan pelanggan. Barang/jasa seperti apa yang diperlukan dan
diinginkan oleh pelanggan.. Pasti tuntutan pelanggan adalah: cepat
mendapatkan produk yang diinginkan, murah harganya dan bagus
kualitasnya. Kedua, Sudut Keunikan. Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa
yang dihasilkan UMKM, yang tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Anda
para pelaku usaha dituntut mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit
ditiru pesaing Anda, strategi inovasi menitikberatkan pada diferensiasi
melalui penciptaan operasi, metode manajemen dan teknologi atau
produk/jasa baru. Dengan penerapan konsep strategi keunggulan bersaing
tersebut diharapkan UMKM akan mampu meningkatkan daya saing ditengah-
tengan era persaingan global yang sulit dibendung dan dibatasi. Semoga
UMKM indonesia mampu menjadi UMKM 4.0 yang mampu dan siap
menghadapi datangnya revolusi industri 4.0 4
1. Implementasi Marketing 4.0
Menurut Philip Kottler (dalam Krisnawati, 2018) bahwa teori
pemasaran 4.0 atau pemasaran digital dengan pendekatan pemasaran baru
untuk membantu pamasar dalam mengantisipasi dan mengelola dampak
4
Amiruddin Tumanggor & Machasin, Strategi Pemasaran Dan Pemberdayaan Umkm Pada Masa
Covid-19, (Yogyakarta, K-Media, 2018) Hal.8-10
15
teknologi. Konsep tersebut mengkombinasikan interaksi online dan
interaksi offline antara perusahaan dengan pelanggan karena pada
kenyataannya justru disaat dunia online berkembang, sentuhan offline
menjadi titik diferensiasi yang kuat strategi marketing 4.0 pada era industri
4.0.
Memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada namun menurut
marketing 4.0 interaksi secara offline tetap diperlukan. Hal ini dikarnakan
untuk menarik konsumen sampai pada tindakan menganjurkan untuk
muncul, maka tetap dibutuhkan sentuhan dari produsen untuk
menghasilkan pelayanan yang maksimal. Karena itu, konsep marketing 4.0
sendiri tidak bertujuan untuk menjatujkanmarketingoffline yang mungkin
sudah terbentuk (Kartajaya, 2017)
Menurut Kartajaya (2019) konsep marketing 4.0 mengaplikasikan
modifikasi dari Empat A (Aware, Attitude, Ask, ActAgain) menjadi Lima
A (Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate) pada tahap awal aware konsumen
menghadapi daftar panjang merek dari pengalaman masa lalu, komunikasi
pemasaran, dan/atau anjuran orang lain.
5
Rinnanik, Ilmu Manajemen Di Era 4.0, (Indramayu, Penerbit Adab, 2021). Hal. 92- 94
18
di era industry 4.0 serta memahami produk apa yang dijual sehingga sesuai
dengan selera konsumen yang terus berubah. Jika anda. Tidak mempunyai
strategi yang tepat dalam menjalankan usaha anda, maka bisa jadi usaha
yang anda jalankan akan tenggelam. Lalu bagaimana cara menghadapi
persaingan yang ketat dalam membangun usaha yang produktif? Berikut
adalah strategi-strategi yang dapat dipahami dalam membangun usaha
produktif.
a. Strategi diferensiasi produk
Diferensiasi produk (productdifferentiation) adalah proses
pembedaan suatu produk atau jasa untuk membuatnya lebih
menarik terhadap suatu pasar sasaran tertentu. Jadi, lebih
sederhananya strategi ini bertujuan agar membuat produk kita
bedadan unik untuk dijual di pasar. Lalu, untuk membuat produk
yang beda agar bisa sukses di pasar maka perlu : (1) menghasilkan
nilai pelanggan, artinya produk yang dihasilkan punya harga jual.
(2) memunculkan pengenalan produk yang bernilai khas dan baik
serta (3) tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Dengan memperhatikan dan membaca uraian diatas, sekilas kamu
pasti berpikir untuk melakukannya berarti harus membuat
keunikan perbedaan pada produknya saja. Sebenarnya tidak
demikian, kamu dapat menetapkan perbedaan pada berbagai hal
yang berkaitan langsung maupun tidak langsung terhadap produk
tersebut.
Setidaknya ada 3 hal yang dapat kamu bedakan pada
produk yang kamu jual agar mampu mengungguli
pesaing.perangkat tersebut dinamakan: content, context, dan
infrastructure. (1) Konten berkaitan dengan “apa yang kamu
tawarkan” (whattooffer). (2) Konteks berkaitan dengan “bagaimana
kamu menawarkan produk tersebut” (howtooffer). (3) Infrastruktur
berkaitan dengan “ikhtiar (fasilitas) pendukung agar diferensiasi
19
content dan context di atas berjalan dengan baik”. Contoh dari
konten, konteks, dan infrastruktur adalah anggap saja Anda
memiliki usaha martabak manis gerobak pinggir jalan.
b. Kepemimpinan harga
Kepemimpinan harga atau Priceleadership adalah lazim
dalam oligopoli, seperti industri penerbangan, di mana pemimpin
harga menetapkan harga dan semua pesaing lainnya merasa
terpaksa menetapkan harga mereka berdasarkan harga pemimpin.
Ini adalah pengamatan yang dilakukan dari perilaku bisnis
oligopolistik di mana satu perusahaan, biasanya sering dominan di
antara beberapa, memimpin jalan dalam menentukan harga, yang
lain segera menyusulnya. Jadi kepemimpinan harga adalah situasi
di mana pemimpin pasar menetapkan harga suatu produk atau jasa
dan pesaing merasa terpaksa untuk mencocokkan harga itu. Tujuan
utamanya adalah untuk menghindari ketidakpastian dalam hal
mendapatkan keuntungan, ketidakpastian dalam hal berada di pasar
atau bertahan di pasar.
Seperti contoh produk air mineral “Aqua”, siapa yang tidak
kenal dengan produk air mineral satu ini? Hampir semua
masyarakat Indonesia ketika membeli air minum dalam kemasan,
kata pertama yang mereka sebut ialah “Ada Aqua?” meskipun
penjual tidak selalu memberikan produk air minum dalam kemasan
dengan merek Aqua. Aqua adalah salah satu contoh perusahaan
oligopolistik yang berdiri sejak tahun 1973. Aqua adalah merek
AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dengan penjualan terbesar
di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling
terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik
untuk AMDK. Jadi, untuk hal kepemimpinan harga Aqua menjadi
pemimpin utama dalam menentukan harga produk jualnya di pasar
20
Indonesia. Kemudian lambat laun para pesaing produk sejenis
mulai bermunculan sehingga menjadi pengikut “follower” dalam
menentukan harga. Hal menarik yang bisa kita ambil dari
penjelasan diatas, untuk mulai menjalankan bisnis adalah ketika
kita harus mengerti dan paham strategi menentukan harga sebagai
pemula, mengerti selera pasar, mengerti tren pasar, dan terutama
mengerti strategi menentukan harga dari perusahaan yang menjadi
leader.
c. Strategi responsif Untuk memahami keinginan konsumen yang
semakin hari semakin berubah dibutuhkan ketanggapan yang baik.
Strategi responsif adalah proses untuk mencapai perubahan positif
dengan menggeser keadaan
Saat ini dari hal-hal dan pandangan konsumen. Karyawan
atau persaingan (penerima) menuju strategis yang menguntungkan
untuk bisnis, yang memungkinkan perusahaan dengan lancar
melaksanakan kebijakan mereka. Strategi respons terhadap
permintaan pelanggan mendefinisikan bagaimana suatu perusahaan
akan memberikan tanggapan atau respons terhadap permintaan
konsumen. Merespon permintaan konsumen yang cepat akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.6
6
Umi Nariamawati, Women Leadership In Technopreneurship, Surabaya: Media Nusantara
(2022) Hal. 223-225
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
23