Anda di halaman 1dari 18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Keputusan Pembelian

2.1.1.1 Definisi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2016:181), keputusan pembelian

konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif

yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan

pembelian. Menurut Peter dan Olson,(2013:163) keputusan pembelian adalah

prosesintegresi yang digunakan untuk mengkombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu di antaranya.

Menurut Alma (2014:96) “Keputusan pembelian adalah suatu keputusan

konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya,

produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan, process. Sehingga

membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan

mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang akan

dibeli”.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian merupakan salah satu konsep dari perilaku konsumen baik individu,

kelompok ataupun organisasi dalam melakukan penilaian dan pemilihan dari

berbagai alternatif yang ada dan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling

menguntungkan.

8
9

2.1.1.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan untuk membeli suatu produk baik barang maupun jasa timbul

karena adanya dorongan emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari luar.

Proses keputusan pembelian merupakan proses psikologis dasar yang memainkan

peranan penting dalam memahami. Menutut Kotler (2016:179), proses keputusan

konsumen terdiri dari lima tahap.

1. Pengenalan masalah.

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan, ketika pembeli

menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh

rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa

lapar, dan haus) timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi

dorongan. Kemudian rangsangan eksternal, contohnya; suatu iklan atau

diskusi dengan teman bisa membuat konsumen berpikir untuk membeli

mobil baru

2. Pencarian informasi.

Sumber informasi utama di mana konsumen dibagi menjadi empat

kelompok:

a) Pribadi, keluarga, teman, tetangga, rekan.

b) Komersil, iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

c) Publik, media massa, organisasi pemeringkat konsumen.

d) Eksperimental, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3. Evaluasi alternatif.
10

Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses

evaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.

Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

konsumen melihat masing- masing produk sebagai sekelompok atribut

dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang

diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

4. Keputusan pembelian.

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek

dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud

untuk membeli merek yang paling disukai.Dalam melaksanakan maksud

pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek,

penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

5. Perilaku pasca pembelian.

Setelah melakukan pembelian konsumen mungkin mengalami konflik

dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-

hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi

yang mendukung keputusannya.

2.1.1.3 Tingkatan dalam Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman & Kanuk (2010:487) terdapat tiga tingkatan dalam

pengambilan keputusan yaitu:

1. Extensive problem solving (pemecahan masalah secara luas)

Ketika konsumen telah ada dibentuk kriteria untuk mengevaluasi kategori

produk atau merek tertentu dalam kategori tersebut atau belum


11

mempersempit jumlah merek yang mereka akan mempertimbangkan untuk

kecil, bagian dikelola ada pengambilan keputusan upaya dapat

diklasifikasikan sebagai masalah yang luas pemecahannya.

2. Limited problem solving (pemecahan masalah terbatas)

Pada tingkat pemecahan masalah, konsumen sudah berdiri, kriteria dasar

untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek dalam kategori

tersebut

3. Routinized response behavior (tanggapan berdasarkan rutinitas kelakuan)

Pada tingkatan ini, konsumen memiliki pengalaman dengan kategori

produk dan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi merek yang

mereka pertimbangkan.

Seberapa mendalam tingkat pemecahan masalah konsumen dalam

mengambil keputusan pembelian bergantung pada seberapa baik kriteria

pemilihan yang ditetapkan, seberapa banyak informasi yang telah dimiliki

mengenai setiap produk yang sedang dipertimbangkan konsumen, dan seberapa

terbatas rangkaian produk yang akan dipilih. Jelas bahwa untuk pemecahan

masalah yang luas, konsumen harus mencari informasi yang lebih banyak untuk

melakukan pilihan dalam keputusan pembelian, namun sebaliknya untuk perilaku

respons yang rutin hanya sedikit informasi tambahan yang dibutuhkan.

2.1.1.4 Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Armstrong (2016:188) indikator keputusan pembelian

terdiri dari:
12

1. Pilihan produk, dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya

kepada orang-orang yang berniat membeli sebuah produk serta

alternatifnya yang mereka pertimbangkan

2. Pilihan merek, konsumen harus menjatuhkan pilihan pada merek apa yang

akan dibeli.

3. Pilihan penyalur, dalam hal ini konsumen memilih penyalur dapat

dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, tersedianya

barang yang lengkap dan kenyamanan pada saat membeli.

4. Jumlah pembelian, dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan

banyaknya produk yang sesuai dengan keinginan konsumen yang berbeda-

beda

5. Waktu pembelian, pada saat konsumen menentukan waktu pembelian

dapat berbeda-beda

6. Metode pembayaran, konsumen dapat menetukan metode pembayaran

yang akan digunakan pada saat transaksi pembelian.

2.1.2 Digital Marketing

2.1.2.1 Definisi Digital Marketing

Perkembangan teknologi infomasi telah memasuki pemasarandigital

sebagai pasar utama dalam dunia bisnis. Dalam usaha yang dilakukan pengusaha

untuk menjangkau calon pembeli mengenalkan prudok dan jasa melalui media

digital yang dapat diartikan sebagai digital marketing. Digital marketing adalah

praktik pemasaran yang menerapkan saluran “distribusi digital” untuk


13

menjangkau konsumen dengan cara yang efektif, personal dan cost effective

(Satyo, 2009).

Pada era saat ini kegiatan pemasaran dilakukan secara intensif

menggunakan media digital, baik melalui penawaran produk, pembayaran dan

pengirimannya. Dengan penggunaan media digital dalam memasarkan prudoknya,

pengusaha dapat memasarkan prudoknya secara tepat waktu, pribadi, serta lebih

relevan.

Menurut Rusmanto (2017), digital marketing adalah promosi produk atau

merek melalui satu lagi bentuk media elektonik. Digital marketing sering disebut

sebagai online pemasaran, pemasaran internet, atau pemasaran web. Digital

marketing sering disebut juga Online Marketing, Internet Marketing Electronic

Marketing, atau Cyber Marketing Sedangkan Tjiptono (2014) menjelaskan digital

marketing adalah proses strategi, mengembangkan, mendistribusikan,

mempromosikan, dan menetapkan harga barang dan jasa kepada pasar yang dituju

melalui internet atau alat-alat digital seperti smartphone. Saat ini e-marketing

menjadi salah satu pilihan made of entry yang dinilai efektif dan efisien, terutama

untuk produk digital, seperti perangkat lunak, video, musik dan sejenisnya.

Pengertian lain dikemukakan oleh Armstrong dan Kottler (2018) digital

marketing adalah sisi pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari

perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual

barang dan jasa melalui internet.


14

2.1.2.2 Indikator Digital Marketing

Dalam mengkomunikasikan produknya ke konsumen, perusahaan dapat

melakukannya melalui beberapa alat promosi yang dikenal dengan bauran

promosi.Bauran promosi adalah seperangkat alat yang digunakan oleh perusahaan

untuk mengkomunikasikan produknya kepada konsumen.

Digital marketing atau transaksi perdagangan daring yang berbasis internet

mengalami pertumbuhan yang pesat, estimasi disejumlah survey sungguh

menakjubkan. Pertumbuhan perdagangan berbasis internet yang sangat pesat

menimbulkan ragam pilihan dalam digital marketing. Adapun indikator dari

digital marketing menurut Ryan (2009) yaitu:

1. Website

Website adalah penghubung dengan dunia digital secara keseluruhan dan

mungkin bagian yang paling penting dalam keseluruhan strategi

pemasaran digital, dimana kegiatan online akan terarah langsung ke calon

konsumen.

2. Optimasi Mesin Pencarian (SEO)

Salah satu bagian penting dari website adalah SEO ( seacrh engine

optimation ), atau proses pengaturan konten dari website agar mudah

ditemukan oleh pengguna internet yang sedang mencari konten relevan

dengan ada di website, dan juga menyajikan konten agar dapat dengan

mudah ditemukan oleh mesin-mesin pencarian.

3. Periklan berbasis klik pencarian berbayar (PPC adversiting) Periklanan

PPC (pay per click) memungkinkan pemasar membeli halaman hasil


15

pencarian internet berdasarkan kata kunci dan kalimat- kalimat terpilih.

4. Pemasaran Afliasi dan Kemitraan Strategis (afliasi

marketing and strategic partnership)

Kegiatan bermitra dengan organisasi perusahaan lain maupun

individudan website-website untuk mencapai keuntungan bersama dari

sebuah kerjasama untuk mempromosikan produk atau layanan.

5. Hubungan Masyarakat Online (Online PR)


Menggunakan saluran telekumunikasi online seperti pres release,

sindikasi artikel (RRS), dan blog untuk menciptakaan presepsi positif atas

merek dan untuk menepatkan organisasi/perusahaan sebagai pihak yang

berwenang dibidang tertentu.

6. Jejaring Sosial (Social Network)

Sebuah peluang pemasaran, yang lebih mengacu pada situs atau website

seperti facebook, instagram, twiter, dan lain-lain yang digunakan sebagai

tempat berkumpulnya banyak orang tanpa dibatasai dan juga memiliki

jalur ikatan seperti keluarga, teman, rekan bisnis, dan sebagainya.

7. Email Pemasaran (E-mail Marketing)

Surat electronik (e-mail) masih menjadi alat yang penting untuk kegiatan

pemasaran digital, yang dikirimkan dengan tujuan untuk menjaga

hubungan antara konsumen yang sudah ada maupun ataupun calon

konsumen yang bersedia menerima infomasi lewat e-mail.

8. Manajemen Hubungan Konsumen (Costumer Relationship Management)

Menjaga konsumen yang sudah ada dan membangun kerjasama yang

saling menguntungkan dengan mereka adalah salah satu elemen penting


16

dari kegiatan pemasaran digital.

2.1.3 Harga

2.1.3.1 Definisi Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2016:151) harga adalah sejumlah uang

yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang

ditukar konsumen atas manfaat–manfaat karena memiliki atau menggunakan

produk atau jasa tersebut. Definisi lain dikemukakan oleh Buchari & Alma

(2014:169) mengemukakan bahwa harga adalah nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang.

Sedangkan menurut Saladin & DjSalim (2013:159) mengemukakan bahwa

harga adalah komponen yang menghasilkan pendapatan sedangkan yang lainnya

menghasilkan biaya.Berdasarkan dari beberapa definisi diatas maka peneliti

sampai pada pemahaman bahwa harga adalah nilai dari suatu produk dalam

bentuk uang yang harus dikorbankan konsumen guna mendapatkan produk,

sedangkan dari produsen atau pedagang harga dapat menghasilkan pendapatan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah unsur yang

penting dalam proses pertukaran barang atau jasa oleh konsumen dari produsen.

Sehingga dalam penetapan harga juga akan menjadi hal yang sangat perlu

diperhatikan bagi para perusahaan. Harga adalah satu-satunya elemen dalam

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; semua elemen lain mewakili

biaya. Harga juga adalah salah satu elemen yang paling fleksibel dari bauran

pemasaran.Tidak seperti sifat-sifat produk dan komitmen saluran distribusi, harga

dapat diubah dengan cepat.


17

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga pada setiap perusahaan berbeda-beda, sesuai

dengan kepentingan. Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh

Sabran (2013) pada dasarnya terdapat empat jenis penetapan harga, yaitu:

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Tujuan ini disebut dengan istilah maksimisasi harga.Dalam era persaingan

global yang kondisinya sangan kompleks dan banyak variabel yang

berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba

sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara

akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang

menetapkan harganyaberdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume

tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives.

Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume

penjualan, nilai penjualan, atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak

diterapkan oleh perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan

tour and travel, penyelenggara seminar.

3. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan

harga.Perusahaandapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra prestisius.

4. Tujuan Stabilisasi Harga


18

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga.Bila suatu

perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus

menurunkan harga.Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan

stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu yang produknya sangat

terstandarisasi

5. Tujuan-tujuan Lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyaitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau

menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.3.3 Indikator Harga

Empat indikator yang mencirikan harga menurut Kotler & Armstrong

(2016:278) yaitu:

1. Keterjangkauan harga

Harga yang terjangkau adalah harapan konsumen sebelum mereka

melakukan pembelian. Konsumen akan mencari produk-produk yang

harganya dapat merekajangkau.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.

Untuk produk tertentu, biasanya konsumen tidak keberatan apabila harus

membeli dengan harga relatif mahal asalakan kualitas produknya baik.

Namun konsumen lebih menginginkan produk dengan harga murah dan

kualitasnyabaik.

3. Daya saing harga.

Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan


19

mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaingnya agar

produknya dapat bersaing dipasar.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat.

Konsumen terkandang mengabaikan harga sautu produk namun lebih

memetingkan manfaat dari produktersebut.

2.1.4 Kualitas Layanan

2.1.4.1 Definisi Kualitas Layanan

Menurut Abdullah dan Tantri (2017:89) Kualitas Layanan adalah

keseluruhan ciri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun yang

tersirat. Menurut Tjiptono dan Chandra (2015:110) Jasa adalah proses yang

terdiriatas serangkaian aktifitas intangible yang baisanya (namun tidak harus

selalu) terjadi pada interaksi antara konsumen dan karyawan jasa dan/atau sumber

daya fisik atau barang dan/atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai

solusi atas masalah konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2016:49), kualitas adalah keseluruhan ciri

serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan

berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta

ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen, yaitu adanya

kesesuian antara harapan dengan persepsi manajemen, adanya kesesuaian antara

persepsi atas harapan konsumen dengan standar kerja pegawai, adanya kesesuaian
20

antara standar kerja pegawai dengan pelayanan yang diberikan, adanya kesesuaian

antara pelayanan yang diberikan dengan pelayanan yang dijanjikan dan adanya

kesesuaian antara pelayanan yang diterima dengan yang diharapkan oleh

konsumen.

2.1.4.2 Indikator Kualitas Layanan

Menurut Lupiyoadi (2018:78) indikator kualitas layanan terdiri dari lima

dimensi yaitu sebagai berikut:

1. Berwujud (tangible)

Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya

kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana

fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya

merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.

2. Keandalaan (reliability)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk membantu dan memberikan

pelayananyang sesuai dangan yang dijanjikan secara akurat dan

terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti

ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua konsumen tanpa

kesalahan dan sikap yang simpatik.

3. Ketanggapan (responsiveness)

Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang

cepat (responsive) dan tepat kepada konsumen, dengan penyampaian


21

informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang

negatif dalam kualitas pelayanan.

4. Jaminan dan Kepastian (assurance)

Yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai

perusahaan untuk menimbulkan rasa percaya para konsumen pada

perusahaan. Hal ini meliputi beberapa kompunen antara lain komunikasi

(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security),

kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy).

5. Empati (empathy)

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya

memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang konsumen memahami

kebutuhan konsumen secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian

yang nyaman bagi konsumen.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan uraian review penelitian terdahulu di atas maka disajikan

ikhtisarnya pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
Lubis dan Pengaruh digital Dependen: Hasil penelitian menunjukan
khoziyah marketing terhadap Keputusan Pembelian bahwa digital marketing
(2021) keputusan Independen: berpengaruh terhadap keputusan
pembelian followers digital marketing pembelia.
online shop instagram
@kpopconnection
Harahap dkk Pengaruh promosi, Dependen: Hasil penelitian menunjukan
(2020) harga dan kualitas Keputusan Pembelian bahwa promosi, harga dan
22

pelayanan terhadap Independen: kualitas pelayanan berpengaruh


keputusan pembelian promosi, harga kualitas secara parsial terhadap keputusan
rumah pada PT. pelayanan pembelian pada PT. Romeby
Romeby kasih abadi kasih abadi (developer perumahan
(developer perumahan bersubsidi)
bersubsidi).
Turmono dan pengaruh promosi, Dependen: pengaruh promosi, harga dan
Fairuz harga dan pelayanan Keputusan Pembelian pelayanan terhadap keputusan
(2019) terhadap keputusan Independen: pembelian pada TIKI Tegal
pembelian pada TIKI promosi, harga dan Parang A258 Jakarta. kesimpulan
Tegal Parang A258 pelayanan sebagai berikut. 1. Promosi
Jakarta. berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. 2.
Harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian. 3. Pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Ananta, Dwi Pengaruh Kualitas Dependen: Hasil dari penelitian ini
Rizal. 2018. Produk dan Persepsi Keputusan Pembelian menunjukkan bahwa: (1) kualitas
Harga Terhadap Independen: produk berpengaruh positif dan
Keputusan Pembelian Kualitas Produk dan signifikan terhadap citra merek,
yang Dimediasi Oleh Persepsi Harga (2) persepsi harga berpengaruh
Citra Merek (Studi Pada positif dan signifikan terhadap
Pengguna Motor citra merek, (3) citra merek
Yamaha R15 di berpengaruh positif dan signifikan
Yogyakarta). terhadap keputusan pembelian,
(4) kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, dan (5)
kualitas produk terhadap
keputusan pembelian yang
dimediasi citra merek.

Astuti DKK Pengaruh Promosi Dependen: Hasil penelitian yang dapat


(2018) Penjualan dan Potongan Keputusan Pembelian disimpulkan (1) Tidak terdapat
Harga Terhadap Independen: pengaruh signifikan antara
Keputusan Pembelian Promosi Penjualan dan promosi penjualan terhadap
Konsumen Produk Potongan Harga keputusan pembelian, (2) terdapat
Kecantikan Wardah di pengaruh yang signifikan antara
Toserba Borobudur potongan harga terhadap
Kediri keputusan pembelian konsumen
dan (3) terdapat pengaruh yang
signifikan antara promosi
penjualan dan potongan harga
terhadap keputusan pembelian
konsumen.
Kholilullah Pengaruh Brand Dependen: Hasil penelitian ini menunjukkan
(2017) Image, Harga, Keputusan Pembelian bahwa brand image, harga,
23

Kualitas Produk Dan Independen: kualitas produk dan promosi


Promosi Terhadap Brand image, harga, berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan kualitas produk, promosi keputusan pembelian mobil
Pembelian Mobil Datsun di Surabaya.
Datsun Di Surabaya
Aprisal Pengaruh Kualitas Dependen: Penelitian ini menunjukan bahwa
(2017) Produk, Harga, promosi Keputusan Pembelian variabel kualitas produk, promosi,
dan lokasi terhadap Independen: harga dan likasi berpengaruh
keputusan pembelian di Kualitas Produk, Harga, signifikan terhadap keputusan
Great store clothing promosi dan lokasi pembelian pada Great store
Samarinda Clothing di Samarinda
Setyarko Analisis Persepsi Harga, Dependen: persepsi harga konsumen tidak
(2016) Promosi, Kualitas Keputusan Pembelian berpengaruh terhadap keputusan
Layanan, Dan Independen: pembelian, sedangkan promosi,
Kemudahan Persepsi Harga, kualitas layanan dan kemudahan
Penggunaan Terhadap Promosi, Kualitas penggunaan berpengaruh
Keputusan Pembelian Layanan, signifikan terhadap keputusan
Produk Secara Online Kemudahan Penggunaan pembelian produk online.
Kemudahan penggunaan
merupakan variabel paling
dominan yang mempengaruhi
keputusan pembelian secara
online.
Sriyanto Pengaruh Kualitas Dependen: Kesimpulan yang dapat diambil
(2016) Produk, Citra Merek, Keputusan Pembelian dari hasil penelitian yaitu menurut
Dan Kualitas Layanan Independen: konsumen, ketiga variabel
Terhadap Keputusan Kualitas Produk, Citra independen (kualitas produk, citra
Pembelian Produk Merek, Dan Kualitas merek dan kualitas layanan)
Dadone Di Jakarta Layanan dianggap penting sebagai penentu
terhadap keputusan pembelian
produk Dadone di PT. Super Safe
Sejati Jakarta.
Wahyuni dan Pengaruh Iklan, Harga Dependen: Hasil penelitian ini menunjukkan
Pardamean(2 Dan Kualitas Layanan Keputusan Pembelian bahwa ada dampak positif dari
016) Terhadap Keputusan Independen: variabel harga terhadap keputusan
Pembelian Kartu Iklan, Harga pembelian dan kualitas layanan
Simpati Di Institute Kualitas Layanan terhadap keputusan pembelian,
Perbanas sedangkan variabel iklan tidak
memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Sejati (2016) Pengaruh kualitas Dependen: Penelitian ini menunjukan bahwa
produk, kualitas Keputusan Pembelian kualitas produk, kualitas
pelayanan, dan harga Independen: pelayanan, harga berpengaruh
terhadap keputusan kualitas produk, kualitas positif terhadap keputusan
pembelian pada pelayanan, harga pembeian di Starbuck coffee
Starbucks di Surabaya. cabang Galaxy Mall Surabaya.
Sumber : Data diolah penulis (2021)

2.3 Kerangka Konseptual


24

Berdasarkan masalah penelitian dan landasan teori, maka kerangka

konseptual peneliti dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.

Variabel Independen Variabel Dependen

Digital Marketing
(Xı)

keputusan pembelian
Harga konsumen(Y)
(X2)

Kualitas Layanan
(X3)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah

yang akan diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan

kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian. Berdasarkan

perumusan masalah dan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

1. Digital Marketing berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pembelian konsumen pada CV.BSP Media Prima


25

2. Harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

konsumen pada CV.BSP Media Prima

3. Kualitas layanan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian

konsumen pada CV.BSP Media Prima

4. Digital marketing, harga dan kualitas layanan, berpengaruh secara

simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada CV.BSP Media

Prima

Anda mungkin juga menyukai