Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI MANAJERIAL

“ANALISIS MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KECANTIKAN


(SKINCARE)”
Dosen Pengampu : Viani Naufalia, M.M

Kelompok 3 (64.4G.05)
Disusun Oleh :
Aviani Khorimah ( 64211374 )
Elsa Monica Agustin ( 64211393 )
Wahid Adnan ( 64210589 )
Anisa Fadillah (64211540)
Alfika Nur Afifah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi dari artikel yang
berjudul “ ANALISIS MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KECANTIKAN
(SKINCARE) “.

Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial. Kami
berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri penulis dan pembaca
laporan ini.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung laporan ini hingga selesai. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karna itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan
laporan ini.

Bekasi, 30 Mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Minat beli konsumen terhadap kebutuhan sekunder sangat beragam, salah satunya ada
lah skincare. Skincare menjadi sebuah kebutuhan sekunder dimana tidak hanya perempua
n yang menggunakan tetapi juga laki-laki, hal ini tentu menjadi sebuah peluang bagi peru
sahaan skincare untuk menciptakan produk dengan inovasi-inovasi terbaru yang menarik
minat konsumen. Dalam memilih produk konsumen juga memiliki beberapa kriteria atau
harapan terhadap skincare yang mereka gunakan. DiIndonesia merupakan negara yang
memiliki cuaca panas dan tentu hal ini akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian p
roduk skincare, dimana konsumen akan lebih memilih produk yang sesuai dengan
kebutuhan mereka saat keluar rumah atau didalam rumah. Keputusan pembelian adalah ti
ndakan yang dilakukan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Penga
mbilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen perlu banyak pertimbangan,
khusunya dalam pengambilan keputusan pembelian produk skincare, banyak sekali yang
harus dipertimbangkan, salah satunya adalah harga dan seberapa pentingnya skincare
tersebut bagi tubuh konsumen. Keputusan pembelian produk skincare yang dilakukan ole
h 2 konsumen sangat berpengaruh besar terhadap perusahaan, karena dengan adanya tinda
kan tersebut perusahaan mampu menciptakan produk skincare yang sesuai dengan minat
konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
seberapa besar minat konsumen untuk membeli produk kecantikan (skincare)?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa minat konsumen untuk membeli
produk kecantikan (skincare).

1.4 Manfaatpenelitian
Hasil dari analisis ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

3
1. Manfaat Teoretis Hasil dari analisis ini diharapkan dapat memberikan bahan yang ber
manfaat bagi pengembangan ilmu khusunya yang mempunyai kaitan dengan minat
beli konsumen pada produk kecantikan (skincare).

2. Manfaat Praktis Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
minat beli konsumen pada produk kecantikan (skincare). Sehingga dapat digunakan ol
eh masyarakat khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bina Sarana
Informatika sebagai bahan dasar pertimbangan dalam melakukan minat konsumen
pada produk kecantikan (skincare).

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Minat Beli


2.1 Pengertian Minat Beli Konsumen
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen
perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap
dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang
tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu
pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui
konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam
pertimbangan (Pramono, 2012:136).
Pengertian minat beli menurut Kotler dan Keller (2009:15),“Minatbeli
merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian”. Menurut
Durianto dan Liana (2004:44),
Diasumsikan bahwa produk tersebut telah dikonsumsi oleh konsumen Konsumen
telah membuat keputusan untuk membeli. kualitas pribadi Konsumen biasa menghadapi
rangsangan yang sangat kompleks 7 dan salah satunya biasanya insentif atau insentif
konsumen mendapatkan Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan adanya
kepentingan Membeli adalah ketulusan, menjadi sesuatu yang melibatkan pengorbanan Niat
beli muncul karena konsumen puas dengan kualitas produk disediakan oleh perusahaan.
Perilaku seseorang sangat tergantung pada minat dan minatnya Perilaku sangat bergantung
pada sikap dan norma perilaku subyektif. Keyakinan tentang konsekuensi perilaku
berdampak besar pada sikap dan norma subyektif Sikap individu terbentuk melalui
perpaduan keyakinan dan Menilai keyakinan konsumen yang esensial, sementara norma
subyektif ditentukan oleh keyakinan dan motivasi.

2. 2 Aspek-aspek Minat Membeli

Lucas dan Britt (2003) berpendapat ada empat aspek minat membeli, yaitu:

a. Perhatian (attention)

Perhatian yaitu pemusatan pengamatan konsumen pada suatu produk yang dianggap
menarik.

5
b. Ketertarikan (interest)

Ketertarikan yaitu munculnya dorongan yang lebih untuk memperhatikan suatu produk dan
ditunjukkan dengan usaha mendekati produk tersebut. Setelah adanya perhatian maka akan
timbul rasa tertarik.

c. Keinginan (desire)

Keinginan yaitu dorongan untuk memiliki dan mengetahui lebih mendalam suatu produk.
Ketika ada ketertarikan, maka akan muncul keinginan pada diri konsumen untuk
menggunakan.

2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen

Konsumen dimanapun dan kapanpun akan dihadapkan dengan sebuah keputusan pembelian
untuk melakukan transaksi pembelian. Dimana konsumen akan membandingkan atau
mempertimbangkan satu barang dengan barang yang lainnya untuk mereka konsumsi.
Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler dan Keller 2009) yaitu :

a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat
negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi
konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut
tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam
memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

Menurut Durianto dan Liana (2004:32), dalam melaksanakan niat pembelian,


konsumen tersebut dapat membuat lima sub keputusan pembelian

sebagai berikut :

a. Keputusan merk

b. Keputusan pemasok

c. Keputusan kuantitas

d. Keputusan waktu

6
e. Keputusan metode pembayaran

Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai dengan dan
kebutuhannya dalam menggunakan suatu produk, berdasarkan hal tersebut maka analisa
mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri konsumen sangat penting dilakukan, maka
cara terbaik untuk mempengaruhi adalah mempelajari apa yang difikirkannya, dengan
demikian akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentu lebih bagaimanan proses
informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The
Buying Process” (proses pemebelian). Proses pembelian meliputi 5 hal yaitu :

a. Need (kebutuhan)

Proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak harus dipenuhi atau kebutuhan
yang muncul pada saat itu dan memotivasi untuk melakukan pembelian.

b. Recognition (pengenalan)

Kebutuhan belum cukup untuk merangsang terjadinya pembelian karena mengenali


kebutuhan itu sendiri untuk dapat menetapakan sesuatu untuk memenuhinya.

c. Search (pencarian)

Merupakan bagian aktif dalm pembelian yaitu mencari jalan untuk mengisi kebutuhan
tersebut.

d. Evaluation (evaluasi)

Suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat selama proses pencarian dan
mengembangkan beberapa pilihan.

e. Decision (keputusan)

Langkah terakhir dari suatu proses pemebelian untuk mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang diterima.

7
BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Kaliabang tengah Bekasi


Utara dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner, sehingga berhasil mendapatkan se
banyak 41 responden dari kuesioner yang didistribusikan. Responden pada analisis ini adalah
masyrakat yang pernah membeli dan memakai produk kecantikan (skincare).

Berikut hasil responden :

Merupakan diagram jenis kelamin pembeli skincare. Dari diagram tersebut menyiratk
an bahwa pembeli skincare berjenis kelamin wanita memiliki frekuensi sebesar 28 responden
atau 68,3% dari pada pria hanya 13 responden atau sebesar 31,7%. Hal ini menunjukkan bah
wa perempuan lebih banyak membeli produk skincare dibandingkan dengan pria.

8
Merupakan grafik usia pembeli produk skincare, jumlah usia terbanyak ada pada usia
17-36 tahun, keterkaitan dengan minat beli produk skincare adalah ketika pembeli berumur
23 tahun, dimana umur tersebut masih mengutamakan kesehatan kulit tubuh/ wajah sehingga
mereka membeli dan menggunakan produk kecantikan (skincare).

3.3 Jenis pekerjaan responden

Dari jumlah keseluruhan responden, pegawai swasta yang terbanyak mengisi


kuisioner sejumlah 17 responden atau 41,5% , lalu dari mahasisw 7 responden atau 17,1%,
wiraswasta 4 responden atau 9,8% , dan sisanya pegawai swasta 7 responden atau 17,1%.

9
Dari semua responden, kebanyakan responden atau lebih tepatnya 52,1% (37) responden
Dari semua responden, kebanyakan responden atau lebih tepatnya 32 responden atau 92,7 %
menggunakan skincare dan 8 responden atau 7,3% tidak menggunakan skincare.

Pada diagram tersebut dijelaskan bahwa menurut 39 responden atau 95,1% setuju
kalau skincare sangat penting bagi tubuh kita, dan menurut 2 responden atau 4,9% tidak
setuju dengan statement skincare penting bagi tubuh.

10
Dari hasil responden diatas, dijelaskan 37 responden atau 90,2 % sudah menggunakan
skincare untuk perawatan dan 4 responden atau 9,8% baru akan menggunakannya.

Dari hasil responden diatas,menunjukan bahwa skincare local lebih banyak digemari
dengan jumlah 30 responden atau 73,2%.

11
Dari hasil pengumpulan data,bahwa 22 responden atau 53,7% membeli skincare di
marketplace, 12 responden atau 29,3% membeli skincare di mall dan sisanya 7 responden
atau 17,1% membeli skincare di reseller.

Dari hasil pengumpulan data, bahwa 13 responden dapat recomendasi dari teman dan iklan
sehingga membeli skincare, lalu 15 responden direcomendasikan oleh infulencer untuk
membeli skincare.

12
Menurut diagram diatas, 95,1% atau 39 responden sangat setuju bahwa mereka sangat tertarik
untuk membeli skincare ketika ada event atau bazar produk kecantikan.

Dari hasil perolehan data,34 responden atau 82,9% setuju bahwa skincare lebih
penting dari pada makeup, lalu 7 responden atau 17,1% tidak setuju kalau makeup tidak
penting dari pada skincare.

13
Pada diagram diatas menjelaskan, bahwa 33 responden atau 82.5% menyetujui kalau skincare
mengeluarkan ukuran travel size agar mudah dibawa kemana- mana, lalu 8 responden atau
17,5% mungkin mensetujuinya.

Dari hasil pengumpulan data, 33 responden atau 75% memilih produk sunscreen untuk
skincare mereka,lalu 8 responden atau 25% memilih serum untuk skincare mereka.

14
BAB IV

KESIMPULAN

15

Anda mungkin juga menyukai