Anda di halaman 1dari 12

Nama : Maya

NRP : 19.04.093
Kelas : 3E Pekerjaan Sosial

RESUME MATERI 1
SEJARAH PERKEMBANGAN PEMASARAN SOSIAL

Sejarah Pemasaran Sosial


 Sudah ada sejak kerajaan Yunani dan Romawi, salah satunya untuk kampanye
membebaskan budak
 Revolusi Inggris: kampanye sosial untuk penghapusan penjara bagi orang yang tidak
mampu membayar utang, pekerja di bawah umur, serta memberikan hak suara
kepada wanita
 Amerika Serikat: Kampanye Reformasi Sosial (abad 19) melalui Gerakan Abolisi,
Suffragette, Gerakan menuntut peraturan pemerintah agar memberikan jaminan
mutu makanan dan obat-obatan
 Diperkenalkan secara resmi oleh Kotler & Zaltman (1971)
 Indonesia gencar melakukan kampanye Keluarga Berencana (1971-1990). Dilakukan
kepada ibu-ibu agar membawa anaknya ke Posyandu untuk imunisasi

Sejarah Perkembangan Pemasaran

1. Filosofi Produksi
 1850-an hingga 1900-an (periode Revolusi Industri Amerika Serikat)
 Asumsi: Konsumen akan menyukai produk yang tersedia secara luas dengan
harga terjangkau. Maksudnya, tujuan pemasaran adalah menghasilkan barang
yang murah, produksi yang efisien, dan distribusi yang efisien

2. Filosofi Produk
 1900-an hingga 1930-an
 Asumsi: Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas,
penampilan, dan inovasi terbaik. Asumsi tersebut menjadi dasar bagi pelaku
bisnis untuk merancang dan memproduksi serta melakukan pengembangan
produk secara terus-menerus.

3. Filosofi Penjualan
 1930-an hingga 1950-an
 Asumsi: Konsumen hanya akan membeli produk dalam jumlah yang cukup jika
ada penjualan dan promosi yang kuat untuk mendukung produk. Dari asumsi
tersebut, muncullah taktik penjualan agresif, sebuah proses yang menekankan
pada proses transaksi bukan membangun hubungan dengan konsumen.
4. Filosofi Pemasaran
 1950-an hingga abad 21
 Asumsi: Proses pemasaran dimulai dengan apa yang menjadi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Asumsi tersebut menjadi latar belakang munculnya
perspektif baru yang menekankan pada kebutuhan dan keinginan pembeli
dibandingkan kebutuhan penjual dan produk serta pendekatan pemasaran
terpadu

5. Filosofi Pemasaran Sosial


 1970-an
 Asumsi: Terdapat konflik antara keinginan jangka pendek konsumen dengan
kepentingan jangka panjang masyarakat, sehingga organisasi harus fokus pada
praktek yang memastikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat
6. Filosofi Pemasaran Holistik
 Abad 21
 Asumsi: Pendekatan pemasaran hendaknya diadopsi dari semua kegiatan
pemasaran.
RESUME MATERI 2
PEMASARAN SOSIAL

Definisi Pemasaran Sosial


Berdasarkan beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial
adalah penerapan strategi pemasaran komersial (mencakup prinsip dan teknik pemasaran)
yang ditujukan kepada masyarakat umum. Pemasaran sosial dirancang untuk mengubah
perilaku masyarakat secara sukarela. Perilaku yang ingin diubah itu mencakup kebiasaan
dari kelompok sosial tertentu.
Misal, kebiasaan masyarakat yang cenderung membakar sampah. Untuk mengatasi
masalah itu mungkin bisa dilakukan dengan merancang kampanye Pengolahan Sampah
dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).

Perbedaan Pemasaran Sosial dengan Pemasaran Komersial

Pemasaran Sosial Pemasaran Komersial


Yang dijual Perubahan perilaku Barang dan jasa
Tujuan Mengubah perilaku individu Mencari laba atau keuntungan
atau komunitas
Yang dipromosikan Perilaku, dan mengapa Barang dan jasa, dan mengapa
perilaku itu dianjurkan barang tersebut dibutuhkan
Prinsip dan tekniknya dalam Berkompetisi untuk menawarkan
memberi perlakuan kepada barang dan jasa yang sama atau
konsumen itu sama memenuhi keupasan dan
kebutuhan yang sama

Esensi Pemasaran Sosial


Melayani kepentingan sosial melalui teknik-teknik pemasaran

Tujuan Pemasaran Sosial


Mempengaruhi konsumen/target khalayak untuk mengubah perilaku mereka.
Misal: Demi meningkatkan kesehatan dengan vaksinasi, mencegah kecelakaan dengan
tertib lalu lintas, menjaga lingkungan dengan penerapan Siskamling, dll
Isu yang Diangkat
Kesehatan (health), keamanan (safety), lingkungan (environment), serta community
engagement.
Pihak yang Melaksanakan
 Pemerintahan (government agencies)
 Nonprofit groups (NGO)
 Perusahaan (corporation)

Prinsip Pemasaran Sosial

 Menerima perilaku yang baru


 Menolak perilaku negatif
 Memodifikasi beberapa perilaku
 Meninggalkan perilaku lama

Perubahan yang DIharapkan

1. Perubahan Kognitif
Setelah pemberian informasi secara terus-menerus, maka kelompok sasaran tersebut
paham dan mengganti konsepnya yang selama ini keliru dengan konsep baru
2. Perubahan Behavioristik
Perubahan perilaku dipengaruhi oleh interest atau tujuan dari individu dan kemauan
individu tersebut untuk mengimplementasikan pengetahuannya
3. Perubahan Nilai
Perubahan yang paling diharapkan dalam perubahan perilaku karena individu tersebut
tidak akan kembali ke perilaku lama yang telah ditinggalkan

Unsur Penting dalam Pemasaran Sosial

1. Produk Sosial
a. Social Idea (Gagasan Sosial)
Berupa kepercayaan (belief), sikap (attitude), atau nilai (value)
b. Social Practice (Praktek Sosial)
Berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan serta pola perilaku yang sukar
diubah
c. Social Difference (Perubahan Sosial)
Suatu tujuan perubahan sosial yang melibatkan produk kasat mata (tangible
product). Product tangible menunjuk pada produk fisik yang menyertai suatu
kampanye sosial, seperti: pil kontrasepsi atau kondom yaitu alat-alat yang berguna
dalam menyempurnakan praktik sosial, dalam konteks praktik keluarga berencana
atau anti-AIDS.

2. Target Adopters
Target adopter adalah individu atau sekumpulan individu yang menjadi sasaran
pemasaran sosial.
3. Teknologi Manajemen Perubahan Sosial
Berupa asesmen seperangkat hal yang berkaitan dengan kesuksesan pemasaran
sosial, meliputi: apa yang akan dipasarkan serta target adopter seperti apa yang dituju,
bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan pemasaran tersebut, dan lain
sebagainya.
RESUME MATERI 3
PEMASARAN SOSIAL

Aspek-aspek Pemasaran Sosial

Terdapat beberapa aspek penting dalam sebuah pemasaran sosial, yang biasa disebut
dengan 7P. Ketujuh aspek tersebut adalah sebagai berikut:

Producer Pihak yang memproduksi dan berperan untuk melancarkan tujuan dan sasaran agar
tercapai.
Contoh: Pemerintah, NGO, perusahaan, serta individu.
Purchaser Objek yang menjadi target dalam promosi
Contoh: Dalam promosi upaya vaksinasi, purchasernya adalah seluruh masyarakat
Indonesia.
Product Apapun yang dapat ditawarkan ke khalayak umum. Produk dalam pemasaran sosial
dapat berupa sesuatu yang memiliki wujud (tangible) seperti video, poster, dll; serta
berupa sesuatu yang tak kasat mata (intangible) seperti ide, gagasan, atau
jasa/pelayanan.
Contoh: Dalam promosi kampanye KB, yang menjadi produknya adalah gagasan
“dua anak lebih baik”
Price Biaya atau pengorbanan yang dilakukan oleh purchaser dalam mengadopsi perilaku
baru yang diharapkan.
Contoh: Dalam promosi kampanye anti-narkoba, bagi pecandu memiliki
pengorbanan yang besar sebab dengan melepas diri dari zat adiktif memerlukan
adaptasi lagi yang dalam prosesnya pasti akan mempengaruhi produktivitas dalam
pemenuhan hidupnya sehari-hari (non-monetary cost, psychological dan physical
risk).
Promotion Promosi merupakan penggunaan terpadu dari strategi dan teknik advertising, public
relation, media advocation, personal selling, dan entertainment yang fungsi
utamanya adalah menawarkan serta mempertahankan keinginan khalayak terhadap
produk yang ditawarkan.
Contoh: Penggunaan media poster sebagai teknik promosi kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya merawat kesehatan mental.
Place Tempat dimana dan kapan purchaser akan melakukan perilaku yang diinginkan.
Selain itu, juga diartikan sebagai media dimana purchaser memperoleh informasi
tersebut.
Contoh: Penggunaan website terpadu bagi masyarakat untuk mengetahui informasi
tentang Sistem Kesehatan Nasional yang ada di Indonesia, melalui
https://sistemkesehatan.net
Probing Penyelidikan atau riset mendalam tentang suatu topik saat proses perancangan atau
desain program.
Contoh: Keberhasilan Program KB dari BKKBN dilakukan dengan riset intensif
kepada berbagai kelompok masyarakat sehingga konsep dan strategi
pemasarannya bisa tepat sasaran.

Mata Rantai Pemasaran Sosial

Konsep Strategi Pelaksanaan Monev Feedback


Rancangan dari Serangkaian cara Kegiatan Kegiatan untuk Output yang
pemasaran sosial yang digunakan berlangsungnya menilai tepat atau diperoleh dari
yang akan dalam mendesain aktivitas tidaknya monev, berupa
dilakukan untuk pemasaran sosial pemasaran sosial. serangkaian masukan (kritik dan
menunjang agar relevan Aktivitas ini bisa aktivitas yang saran) tentang
keberhasilan. dengan nilai yang dilakukan oleh dilakukan dalam tahapan
Yang perlu dianut target pemerintah, LSM pelaksanaan pemasaran sosial.
diperhatikan: adopters. atau kelompok pemasaran sosial. Umpan balik
 Ide yang akan sosial dalam  Monitoring, bermanfaat bagi
disampaikan masyarakat. dilakukan saat program yang
kepada publik program bersangkutan agar
 Menentukan berlangsung senantiasa bisa
target adopters  Evaluasi, diperbaiki
 Menentukan dilakukan saat penyampaiannya
strategi dan program sampai bisa tepat
teknik yang selesai sasaran.
sesuai dengan dilaksanakan
nilai yang ada
di masyarakat
Penggunaan Pemasaran Sosial

1. Diterapkan pada beberapa program kampanye yang dilakukan pemerintah, LSM,


kalangan industri, dll.
 Kampanye Protokol Kesehatan
 Kampanye Pemeriksaan Antigen/Swab serta PCR
 Kampanye Anti Narkoba
 Kampanye Anti Rokok
 Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas
 Dll.
2. Diterapkan pada kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dalam program
community development. Contoh, program CSR dari Kaltim Prima Coal (KPC) di
Sangatta, Kalimantan Timur. Program tersebut berisikan kegiatan penyuluhan dan
pendampingan masyarakat.
RESUME MATERI 4
PEMETAAN LINGKUNGAN

Pengertian Pasar
Target (jumlah orang) beserta karakteristiknya yang akan dijadikan sasaran penyampaian
pesan.

Karakteristik Pasar
Dalam pemasaran harus jelas produk yang ditawarkan, berapa harga atau pengorbanan
yang ditetapkan, bagaimana promosinya, kampanye iklan, serta distribusi produknya.

Pasar Eksisting dan Pasar Potensial

1. Pasar Eksisting (existing market)


Merupakan pasar yang telah ada pada saat ini. Dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
 Pasar primer, yaitu target utama
 Pasar sekunder, yaitu orang sekitar yang berada di sekitar lingkungan pasar
primer
2. Pasar Potensial
Merupakan sejumlah orang yang berpotensi untuk dijadikan target adopter, tetapi
belum memiliki sikap/perilaku yang sesuai dengan pesan/konsep dari suatu pemasaran
sosial.

Pertumbuhan Pasar

Pasar bersifat dinamis, karakteristiknya bisa berubah. Pertumbuhan pasar dalam


pemasaran sosial dapat diketahui dari:

1. Ukuran pasar (market size), dilihat dari besar-kecilnya populasi yang dicakup
pemasaran sosial; lingkup lokal, nasional, regional, atau internasional.
2. Rata-rata pertumbuhan (growth rate), dilihat dari persentase kenaikan keberhasilan
suatu program dalam jangka waktu tertentu; bulanan, tahunan, atau per dekade, dll.
3. Potensi pasar (market potential), dilihat dari jumlah pasar potensial dari pemasaran
sosial
Pemetaan Lingkungan

Potret tentang situasi dan kondisi lingkungan masyarakat, meliputi:

Sosial-Budaya Perbedayaan sosial budaya bisa menyebabkan perbedaan perilaku


masyarakatnya, baik kebiasaan-kebiasaaan yang berlaku sehari-
hari, reaksi/respon yang muncul atas rangsangan yang muncul dari
luar, dan lain sebagainya.
Demografi Lingkungan demografi menggambarkan populasi dengan
mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, suku, status perkawinan, jenis
kelamin, agama, ras. Penguasaan aspek demografi akan sangat
berguna untuk mengidentifikasi target pasar dari ciri-ciri tersebut.
Ekonomi Kondisi ekonomi menentukan pola pengeluaran konsumen, dunia
usaha dan pemerintah. Perbedaan pola konsumsi dipengaruhi oleh
perbedaan daya beli masyarakat. Semakin tinggi daya beli
masyarakat akan semakin besar kemampuannya untuk
memperhatikan keseimbangan gizi keluarga, begitu pula sebaliknya.
Politik dan Kondisi politik dan hukum sangat berpengaruh terhadap kelancaran
Hukum pemasaran sosial. Situasi politik yang tidak menentu mengakibatkan
krisis politik yang berkepanjangan, dan akan berimplikasi pada
terjadinya konflik yang meluas. Pelanggaran hukum yang tidak
terselesaikan dengan tuntas dan adil juga membuat sulit untuk
memasarkan program kesadaran hukum kepada masyarakat.
Persaingan Dalam pemasaran, suatu organisasi/perusahaan dituntut untuk
memiliki kreativitas dan inovasi dalam membuat suatu perbedaan
atau diferensiasi, sehingga berbeda dengan pesaingnya. Perbedaan
itu berupa keunggulan. Keunggulan perlu memperhatikan: (1)
Keunikan harus bernilai dan bermanfaat bagi konsumen, (2)
memiliki kelebihan dari pesaing, (3) pengiklanan yang mudah
dipahami dan dapat diterima target adopters, dan (4) sulit ditiru oleh
pesaing.
Teknologi Teknologi dalam pemasaran sosial bisa berupa media cetak atau
elektronik, harus disesuaikan dengan tujuan pemasaran sosial itu
sendiri.
Ekologi Pemasaran sosial yang dilakukan haruslah ramah lingkungan,
dengan menghindari eksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan, terutama sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
Pendidikan dan Seiring dengan masuknya manusia ke era globalisasi, pemasaran
Globalisasi sosial melalui pendidikan atau edukasi tentang keanekaragaman
(diversity), pluralisme, serta kebhinekaan dinilai sangat penting;
diperlukan pemahaman demokrasi dan HAM sejak dini.

Perubahan-perubahan Lingkungan

1. Tidak menentu (turbulent)


Perubahan yang sangat cepat dan faktor-faktor pengubah relatif sulit diperkirakan.
Kondisi turbulen ini memerlukan waktu sekitar 1-2 tahun.
Contoh: Kondisi masyarakat ketika terjadi kerusuhan Maluku.
2. Tidak stabil (unstable)
Kondisi sosial – politik masayarakat di era reformasi dianggap tidak stabil, pergantian
pimpinan nasional/presiden diwarnai dengan gejolak-gejolak karena konflik-konflik
kepentingan.
3. Transisional
Transisi merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya suatu perubahan yang dapat
disebabkan oleh berbagai aspek ; politik, sosial, ekonomi, budaya dll. Sedang terjadi
proses perubahan dari satu kondisi lingkungan ke kondisi lingkungan yang jauh berbeda
tetapi belum terwujudkan.
Contoh: Perubahan masa orde baru ke masa reformasi.
4. Stabil
Kondisi stabil bisa dilihat pada negara yang sudah mapan secara ekonomi, politik, dan
sosial-budaya. Dalam lingkungan stabil, segala sesuatunya sudah dapat diperhitungkan
dengan akurat.

Cara Memetakan Lingkungan

1. Opinion Leader Survey


Mensurvei target adopters melalui pertanyaan yang diarahkan untuk mengetahui opini
mereka.
2. Desk Research
Mempelajari suatu topik lebih dalam dengan mempelajari berbagai tulisan dan laporan
seperti dalam surat kabar, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku hasil riset yang telah ada,
baik secara cetak ataupun elektronik.
3. Media Content Analysis
Menganalisis isi dari topik-topik berita yang ditampilkan media massa, baik cetak atau
elektronik; baik yang lisan ataupun tulisan.
4. Survey
Menyebarkan angket/kuesioner ke sejumlah responden yang dipilih untuk mengetahui
sampel; diukur dari polling opini publik.
5. Trend dari Kelompok Legislatif
Salah satu peran legislatif yaitu menampung dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Isu
hangat yang dibicarakan di lembaga ini umumnya bisa dikatakan sebagai topik
persoalan yang tengah terjadi dalam masyarakat.

Analisis Data Pemasaran Sosial

Metode analisis pemasaran sosial:

1. Metode Skenario
Prosedur yang dapat diterapkan dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang
menjelaskan kronologi serta perkiraan di masa depan.
2. Analisis SWOT
Mengkaji kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan
ancaman/hambatan/tantangan (threats). Analisis ini digunakan untuk membantu
mengambil keputusan/kebijakan di bidang pemasaran sosial.
3. Identifikasi Isu
Mengidentifikasi kecenderungan sebagai tanda isu-isu. Sebuah isu merupakan suatu
poin yang masih dapat diperdebatkan yang mempengaruhi program pemasaran sosial.

Anda mungkin juga menyukai