Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, petunjuk, serta
kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suri tauladan bagi
umat manusia.
Skripsi ini kami susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana [Nama Jurusan] dari
[Nama Universitas]. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan motivasi dari
berbagai pihak, yang dengan tulus kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Kami ingin berterima kasih kepada [Nama Dosen Pembimbing], yang telah memberikan arahan, kritik,
dan saran yang sangat berharga dalam proses penelitian ini. Terima kasih juga kepada [Nama Dosen
Pembimbing] yang telah memberikan bimbingan dalam pengembangan ide dan metodologi penelitian.
Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman sejawat yang telah memberikan
dukungan moral dan kerja sama selama perjalanan ini. Keluarga kami juga kami haturkan terima kasih
atas doa dan dukungan tanpa henti.
Kami menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak sempurna, namun kami berharap bahwa hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi kecil terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
[Tema Skripsi Anda].
Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca yang mencari informasi atau pengetahuan di bidang yang relevan. Kami
berharap agar ilmu yang kami peroleh dari penulisan skripsi ini dapat berguna bagi masyarakat luas.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami menyerahkan skripsi ini kepada semua pihak yang
berkepentingan.
BAB 1
PENDAHULUAN
Anda ingin mendapatkan parafrase untuk bagian "Latar Belakang" dari skripsi Anda. Berikut versi
parafrasenya:
"Dalam dunia bisnis yang berubah dengan cepat, persaingan semakin sengit seiring perusahaan-
perusahaan berlomba-lomba mencapai kesuksesan, terutama dalam mengadopsi teknologi. Kemajuan
teknologi, khususnya dalam dunia internet, telah mengubah cara kita berbisnis dengan memperhatikan
aspek tempat, waktu, dan jarak. Konsumen kini memiliki akses ke berbagai produk yang ditawarkan
secara online, membuat proses pembelian semakin mudah. Ini memberikan banyak manfaat, termasuk
jangkauan pasar yang lebih luas dan efisiensi yang meningkat.
Pemilik bisnis kini memiliki beragam cara untuk berinteraksi dengan konsumen, memungkinkan
konsumen memilih produk sesuai kebutuhan mereka dan melakukan pembelian secara online. Faktor-
faktor seperti budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis juga memainkan peran penting dalam
keputusan pembelian konsumen.
Dalam konteks Indonesia, jumlah pengguna internet terus bertambah, khususnya di kalangan
mahasiswa. Hal ini menghasilkan peningkatan pesat dalam belanja online, yang dipengaruhi oleh gaya
hidup dan tren. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam dalam hubungan
antara faktor-faktor ini dan keputusan pembelian online.
Berdasarkan gap dalam hasil penelitian sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
budaya, sosial, kepribadian, dan psikologis terhadap keputusan pembelian online mahasiswa prodi
manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat. Hasil penelitian ini diharapkan akan
memberikan wawasan yang berharga, baik dari segi teoritis maupun praktis, dan membantu mahasiswa
serta masyarakat dalam membuat keputusan pembelian online yang bijak."
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Grand theory yang mendasari penelitian ini yaitu teori menurut Schiffman dan
Kanuk (2008) yang menggambarkan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang
Pindyck dan Rubinfield (2007) perilaku konsumen adalah deskripsi tentang bagaimana
konsumen. Perilaku konsumen sendiri bersifat dinamis sehingga banyak faktor yang
Menurut Kotler dan Keller (2012) ada beberapa faktor terbentuknya perilaku
konsumen yaitu faktor yaitu faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi. Faktor
dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta status sosial.
Selain faktor budaya dan faktor sosial, faktor pribadi juga menjadi faktor yang
perilaku konsumen adalah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keadaan
ekonomi, gaya hidup dan nilai, dan kepribadian dan konsep diri. Jumlah yang banyak
dari faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen serta sifat perilaku
konsumen dengan lebih lanjut. Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah
mempelajari model respons rangsangan. Menurut Kotler dan Keller (2012), proses
Dalam konteks penelitian ini, teori dasar yang menjadi dasar adalah teori perilaku konsumen yang
dijelaskan oleh Schiffman dan Kanuk (2008). Mereka menggambarkan perilaku konsumen sebagai
tindakan yang dilakukan oleh individu dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
menghabiskan produk dengan harapan memenuhi kebutuhan mereka. Pindyck dan Rubinfield (2007)
juga menjelaskan bahwa perilaku konsumen mencakup cara individu mengalokasikan pendapatan
mereka untuk memaksimalkan kesejahteraan pribadi melalui berbagai barang dan jasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang dibahas oleh Kotler dan Keller (2012)
termasuk budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi. Budaya memiliki peran penting dalam membentuk
keinginan dan tindakan individu. Faktor sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, dan status sosial,
juga memengaruhi bagaimana seseorang membeli dan menggunakan produk. Selain itu, faktor pribadi
seperti usia, pekerjaan, gaya hidup, dan kepribadian juga berkontribusi terhadap perilaku konsumen.
Dengan berbagai faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dan sifat yang dinamis, pemahaman yang
lebih dalam tentang perilaku konsumen menjadi penting bagi pemasar. Salah satu pendekatan yang
digunakan adalah mempelajari model respons terhadap stimulus. Menurut Kotler dan Keller (2012),
proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh stimulus, termasuk stimulus pemasaran seperti produk,
harga, dan lainnya.
Tesis ini membahas mengenai distribusi dan komunikasi, sementara stimulus lainnya melibatkan aspek-
aspek ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Selain terpengaruh oleh rangsangan pemasaran dan
faktor-faktor eksternal lainnya, proses pembelian juga dipengaruhi oleh psikologi konsumen dan
karakteristik individu. Oleh karena itu, tugas perusahaan dalam memasarkan produknya adalah
memahami interaksi antara rangsangan eksternal dan internal dalam kesadaran konsumen.
Dalam konteks perilaku konsumen, perilaku ini mengacu pada berbagai tindakan yang dilakukan individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini mencakup tindakan yang terlihat maupun yang tidak
terlihat, dari yang disadari hingga yang tidak disadari. Perilaku ini adalah hasil dari pengalaman dan
interaksi manusia dengan lingkungannya, dan muncul dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Perilaku juga merupakan respons individu terhadap rangsangan eksternal dan internal. Skinner (1938)
dalam Notoatmodjo (2011) menjelaskan bahwa perilaku adalah respons atau reaksi terhadap
rangsangan eksternal. Ini dikenal sebagai teori "S-O-R" atau "Stimulus-Organisme-Respon". Respons
dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a) Respons reflektif adalah respons yang muncul sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu. Respons
ini biasanya bersifat konsisten dan sering disebut sebagai respons pemicu. Sebagai contoh, seseorang
akan tertawa saat mendengar berita lucu, sedih saat mendengar berita buruk, dan minum saat merasa
haus.
b) Respons instrumental adalah respons yang muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi
dengan rangsangan lain yang berupa penguatan. Rangsangan ini disebut sebagai penguat yang
memperkuat respons individu. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan baik
mungkin akan menerima promosi jabatan karena kinerja yang baik menjadi penguat positif.
yaitu distribusi, dan komunikator; sedangkan stimulus lain adalah hal-hal yang berkaitan
dengan ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Selain dipengaruhi oleh rangsangan
berupa stimulus pemasaran dan stimulus lain, proses pembelian juga dipengaruhi oleh
memasarkan produknya harus memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara rangsangan yang berasal dari luar dan rangsangan yang berasal dari dalam.
lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari
yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015). Perilaku
merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010). Perilaku adalah kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi. Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2011) merumuskan
(rangsangan dari luar). Pengertian ini dikenal dengan teori “S-O-R” atau “StimulusOrganisme-Respon”.
Respon dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Respon respondent atau reflektif adalah respon yang dihasilkan oleh rangsanganrangsangan tertentu.
Biasanya respon yang dihasilkan bersifat relatif tetap disebut
juga eliciting stimulis. Perilaku emosional yang menetap misalnya orang akan
tertawa apabila mendengar kabar gembira atau lucu, sedih jika mendengar
musibah, kehilangan dan gagal serta minum jika terasa haus.
b) Operan Respon atau instrumental respon yang timbul dan berkembang diikuti oleh
cukup, kerjanya yang baik menjadi stimulus untuk memperoleh promosi jabatan.
Tesis ini membahas mengenai distribusi dan komunikasi, sementara stimulus lainnya melibatkan aspek-
aspek ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Selain terpengaruh oleh rangsangan pemasaran dan
faktor-faktor eksternal lainnya, proses pembelian juga dipengaruhi oleh psikologi konsumen dan
karakteristik individu. Oleh karena itu, tugas perusahaan dalam memasarkan produknya adalah
memahami interaksi antara rangsangan eksternal dan internal dalam kesadaran konsumen.
Dalam konteks perilaku konsumen, perilaku ini mengacu pada berbagai tindakan yang dilakukan individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini mencakup tindakan yang terlihat maupun yang tidak
terlihat, dari yang disadari hingga yang tidak disadari. Perilaku ini adalah hasil dari pengalaman dan
interaksi manusia dengan lingkungannya, dan muncul dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Perilaku juga merupakan respons individu terhadap rangsangan eksternal dan internal. Skinner (1938)
dalam Notoatmodjo (2011) menjelaskan bahwa perilaku adalah respons atau reaksi terhadap
rangsangan eksternal. Ini dikenal sebagai teori "S-O-R" atau "Stimulus-Organisme-Respon". Respons
dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a) Respons reflektif adalah respons yang muncul sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu. Respons
ini biasanya bersifat konsisten dan sering disebut sebagai respons pemicu. Sebagai contoh, seseorang
akan tertawa saat mendengar berita lucu, sedih saat mendengar berita buruk, dan minum saat merasa
haus.
b) Respons instrumental adalah respons yang muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi
dengan rangsangan lain yang berupa penguatan. Rangsangan ini disebut sebagai penguat yang
memperkuat respons individu. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan baik
mungkin akan menerima promosi jabatan karena kinerja yang baik menjadi penguat positif.
melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk (2008)
menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar
belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktorfaktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku tersebut. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen
akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2010) Perilaku konsumen adalah studi bagaimana
menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan
sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang
yang berhubungan dengan konsumsi. Berdasarkan pendapat dari para ahli yang telah
kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada
di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli
Perilaku konsumen pada dasarnya bertujuan untuk memahami "Mengapa konsumen melakukan apa
yang mereka lakukan." Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), studi perilaku konsumen adalah penelitian
tentang bagaimana individu membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang mereka
miliki, seperti waktu, uang, usaha, dan energi. Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk
dipelajari karena mencakup individu dari berbagai latar belakang seperti usia, budaya, pendidikan, dan
status sosial ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memahami perilaku konsumen dan faktor-faktor
yang memengaruhi perilaku mereka. Perilaku konsumen termanifestasikan dalam beberapa tahap, yaitu
sebelum pembelian, saat pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian, konsumen
mencari informasi tentang produk dan jasa. Saat pembelian, mereka membeli produk, dan setelah
pembelian, mereka menggunakannya, mengevaluasi kinerjanya, dan mungkin membuangnya setelah
penggunaan, atau terlibat dalam kegiatan terkait dengan produk dan jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2010), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menempatkan barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Schiffman dan
Kanuk (2008), perilaku konsumen menggambarkan cara individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya yang mereka miliki, seperti waktu, uang, dan usaha, untuk membeli barang-
barang yang berhubungan dengan konsumsi. Dari pandangan para ahli ini, dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen mencakup semua tindakan, kegiatan, dan proses psikologis yang mendorong individu
dalam tindakan sebelum membeli, saat menggunakan, dan setelah menggunakan produk dan jasa, serta
dalam evaluasi kebiasaan pembelian mereka, tergantung pada situasi dan kondisi tertentu.
Saya mau Parafrase skripsi yaitu distribusi, dan komunikator; sedangkan stimulus lain adalah hal-hal yang
berkaitan
dengan ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Selain dipengaruhi oleh rangsangan
berupa stimulus pemasaran dan stimulus lain, proses pembelian juga dipengaruhi oleh
memasarkan produknya harus memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara rangsangan yang berasal dari luar dan rangsangan yang berasal dari dalam.
lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari
yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015). Perilaku
merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku
merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010). Perilaku adalah kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi. Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2011) merumuskan
a) Respon respondent atau reflektif adalah respon yang dihasilkan oleh rangsanganrangsangan tertentu.
Biasanya respon yang dihasilkan bersifat relatif tetap disebut
juga eliciting stimulis. Perilaku emosional yang menetap misalnya orang akan
tertawa apabila mendengar kabar gembira atau lucu, sedih jika mendengar
b) Operan Respon atau instrumental respon yang timbul dan berkembang diikuti oleh
cukup, kerjanya yang baik menjadi stimulus untuk memperoleh promosi jabatan.
Tesis ini membahas mengenai distribusi dan komunikasi, sementara stimulus lainnya melibatkan aspek-
aspek ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Selain terpengaruh oleh rangsangan pemasaran dan
faktor-faktor eksternal lainnya, proses pembelian juga dipengaruhi oleh psikologi konsumen dan
karakteristik individu. Oleh karena itu, tugas perusahaan dalam memasarkan produknya adalah
memahami interaksi antara rangsangan eksternal dan internal dalam kesadaran konsumen.
Dalam konteks perilaku konsumen, perilaku ini mengacu pada berbagai tindakan yang dilakukan individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini mencakup tindakan yang terlihat maupun yang tidak
terlihat, dari yang disadari hingga yang tidak disadari. Perilaku ini adalah hasil dari pengalaman dan
interaksi manusia dengan lingkungannya, dan muncul dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Perilaku juga merupakan respons individu terhadap rangsangan eksternal dan internal. Skinner (1938)
dalam Notoatmodjo (2011) menjelaskan bahwa perilaku adalah respons atau reaksi terhadap
rangsangan eksternal. Ini dikenal sebagai teori "S-O-R" atau "Stimulus-Organisme-Respon". Respons
dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a) Respons reflektif adalah respons yang muncul sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu. Respons
ini biasanya bersifat konsisten dan sering disebut sebagai respons pemicu. Sebagai contoh, seseorang
akan tertawa saat mendengar berita lucu, sedih saat mendengar berita buruk, dan minum saat merasa
haus.
b) Respons instrumental adalah respons yang muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi
dengan rangsangan lain yang berupa penguatan. Rangsangan ini disebut sebagai penguat yang
memperkuat respons individu. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan baik
mungkin akan menerima promosi jabatan karena kinerja yang baik menjadi penguat positif. Perilaku
konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa konsumen
melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk (2008)
yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Konsumen memiliki keragaman yang
menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar
belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu,
sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktorfaktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku tersebut. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen
akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2010) Perilaku konsumen adalah studi bagaimana
menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan
sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang
yang berhubungan dengan konsumsi. Berdasarkan pendapat dari para ahli yang telah
kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada
Perilaku konsumen pada dasarnya bertujuan untuk memahami "Mengapa konsumen melakukan apa
yang mereka lakukan." Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), studi perilaku konsumen adalah penelitian
tentang bagaimana individu membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang mereka
miliki, seperti waktu, uang, usaha, dan energi. Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk
dipelajari karena mencakup individu dari berbagai latar belakang seperti usia, budaya, pendidikan, dan
status sosial ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memahami perilaku konsumen dan faktor-faktor
yang memengaruhi perilaku mereka. Perilaku konsumen termanifestasikan dalam beberapa tahap, yaitu
sebelum pembelian, saat pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian, konsumen
mencari informasi tentang produk dan jasa. Saat pembelian, mereka membeli produk, dan setelah
pembelian, mereka menggunakannya, mengevaluasi kinerjanya, dan mungkin membuangnya setelah
penggunaan, atau terlibat dalam kegiatan terkait dengan produk dan jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2010), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menempatkan barang, jasa, ide, atau
pengalaman untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Schiffman dan
Kanuk (2008), perilaku konsumen menggambarkan cara individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya yang mereka miliki, seperti waktu, uang, dan usaha, untuk membeli barang-
barang yang berhubungan dengan konsumsi. Dari pandangan para ahli ini, dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen mencakup semua tindakan, kegiatan, dan proses psikologis yang mendorong individu
dalam tindakan sebelum membeli, saat menggunakan, dan setelah menggunakan produk dan jasa, serta
dalam evaluasi kebiasaan pembelian mereka, tergantung pada situasi dan kondisi tertentu. produk
tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer
Berdasarkan pendapat dari para ahli yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau
macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan
tertentu atau membeli pada penjual tertentu merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan dalam menentukan program bauran pemasarannya, seperti menentukan
program promosi yang efektif, desam produk, harga, saluran ditibusi yang efektif, dan
beberapa aspek lain dan program pemasaran perusahaan. Untuk memahami perilaku
konsumen adalah model rangsangan dan tanggapan yang ditunjukkan oleh seseorang,
Assael (2001) secara sederhana model perilaku konsumen diperlihatkan dalam gambar
berikut :
Produk spesifik dengan merek tertentu memiliki peran yang sangat penting dalam membantu manajer
pemasaran merumuskan strategi pemasaran perusahaan.
Berdasarkan pendapat dari para ahli yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen mencakup semua aktivitas, tindakan, dan proses psikologis yang mendorong individu untuk
bertindak sebelum, selama, dan setelah pembelian produk dan jasa tertentu, serta dalam proses
evaluasi. Perilaku konsumen membantu memahami di mana, dalam situasi apa, dan bagaimana
kebiasaan individu dalam membeli produk dengan merek tertentu. Semua ini memiliki kontribusi penting
dalam membantu manajer pemasaran merancang strategi pemasaran perusahaan.
Memahami alasan mengapa konsumen memilih produk tertentu atau membeli dari penjual tertentu
adalah faktor yang sangat krusial bagi perusahaan dalam merencanakan berbagai aspek bauran
pemasaran, seperti promosi, desain produk, penetapan harga, distribusi melalui saluran yang efektif, dan
aspek-aspek pemasaran lainnya. Untuk memahami perilaku konsumen, kita dapat menggambarkannya
sebagai model rangsangan dan tanggapan yang ditunjukkan oleh individu, di mana individu tersebut
merespon rangsangan yang masuk ke dalam kesadaran mereka. Menurut Assael (2001), secara
sederhana, model perilaku konsumen dapat dijelaskan seperti dalam gambar berikut:
memutuskan pada suatu merek. Ada dua pengaruh luas yang menentukan pilihan
merek, karakteristik, dan sikap ke arah alternatif yang mempengaruhi pilihan merek.
berbeda dan nilai dalam kehidupan tertentu) dan dengan kelompok bertatap muka
(teman, anggota keluarga dan kelompok referensi). Ketika konsumen telah membuat
suatu keputusan maka evaluasi pasca pembelian, digambarkan sebagai umpan balik
konsumen akan belajar dari pengalaman dan mungkin akan merubah pola dalam
konsumen untuk melakukan pembelian dengan merek yang sama akan dipengaruhi
perilaku konsumen bukanlah hal yang mudah untuk dilakukakan, karena terdapat
banyak faktor yang berpengaruh dan saling interaksi satu sama lainnya, sehingga
mereka beli, di mana, dan berapa banyak. Model perilaku konsumen atas keputusan
sebagai berikut :
Dalam gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa keputusan pengambilan keputusan konsumen adalah
proses evaluasi informasi merek, mempertimbangkan alternatif merek, dan memilih merek. Ada dua
pengaruh utama yang memengaruhi pilihan konsumen. Pertama, pengaruh dari faktor individu seperti
kebutuhan, persepsi merek, karakteristik, dan sikap terhadap alternatif merek. Kedua, pengaruh dari
lingkungan pembelian konsumen, termasuk budaya, subbudaya, dan kelompok sosial.
Setelah pengambilan keputusan, ada tahap evaluasi pasca pembelian yang melibatkan umpan balik
untuk konsumen. Selama evaluasi ini, konsumen dapat belajar dari pengalaman dan dapat mengubah
cara mereka memperoleh informasi, mengevaluasi merek, dan memilih merek. Keputusan konsumen
untuk membeli merek yang sama juga dipengaruhi oleh pengalaman konsumsi mereka sendiri.
Pandangan terhadap perilaku konsumen adalah kompleks karena ada banyak faktor yang berinteraksi
satu sama lain. Oleh karena itu, perusahaan harus merancang pendekatan pemasaran mereka dengan
mempertimbangkan semua faktor ini.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), pemasaran dapat memahami apa yang konsumen beli, di mana
mereka membeli, dan seberapa banyak mereka membeli dengan mempelajari perilaku konsumen.
Model perilaku konsumen dipengaruhi oleh rangsangan tertentu dan dapat digambarkan sebagai
berikut: