Anda di halaman 1dari 8

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SURVEI

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif)

Disusun Oleh :

Rony Gilang

( D0310059 )

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

A. Pendahuluan
Istilah survei biasanya digunakan sebagai teknik penelitian yang melalui
pengamatan secara langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui
pedoman wawancara, kuisioner, kuisioner terkirim atau melalui jaringan telpon (Metode
Penelitian Sosial : 2006 hal. 107). Terdapat definisi yang berbeda-beda terhadap istilah
survei sendiri, tetapi memang pada prinsipnya survei menerapkan metode ilmiah dan
prosesnya menggunakan pengumpulan data secara kuantitatif.
Di dalam masyarakat memang terdapat kerancuan antara survei dan riset. Padahal
keduanya merupakan 2 hal yang jelas sekali berbeda tetapi memiliki sifat yang samasama identik. Adapun perbedaan- perbedaan survei dan riset adalah sebagai berikut :
Survei

Riset

1. Berkaitan dengan orang tertentu


2. Tujuannya untuk memenuhi keperluan
praktis atau sesaat
3. Sifatnya utilitarian (memperbaiki nasib
manusia)
4. Hasilnya untuk reformasi sosial
5. Hasilnya bisa menjadi dasar sejumlah
hipotesis
6. Hipotesis tidak diperlukan
7. Kadang-kadang
dilakukan
kepentingan dan pihak tertentu

untuk

1. Berkaitan dengan problem yang abstrak


atau umum
2. Tujuannya untuk riset jangka panjang
3. Tujuannya
untuk
meningkatkan
pemahaman umum mengeenai manusia
4. Hasilnya untuk merumuskan hipotesis
5. Riset sosial mengembangkan hipotesis
6. Hipotesis diperlukan untukl mengawali
riset sosial
7. Dilakukan untuk kepentingan ilmiah

B. Langkah-langkah Penelitian Survei


Di dalam penelitian survei, sang pelaku survei tidak serta merta turun ke lapangan dan
menyebarkan quisioner. Perlu ada pemahaman untuk menentukan tahap-tahap dalam
melakukan survei. Adapun langkah-langkah dalam melakukan survei adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Tema Atau Permasalahan (Pembentukan Hipotesis)
Perlu sebuah isu atau tema besar dalam mengangkat permasalahan. Permasalahan
inilah yang nantinya kan menjadi bahan atau rujukan dalam melakukan survei. Pada
umumnya masalah yang hendak diteliti adalah masalah dimana menimbulkan
ketidakpuasan, atau ketidaksesuaian dengan harapan sehingga menimbulkan konflik dan
perlu diadakannya sebuah survei. Berikut faktor yang bisa dijadikan pertimbangan dalam
penyelesaian masalah :

a. Dalam memilih sebuah permasalahan sebaiknya permasalahan itu sendiri menjadi


faktor ketertarikan peneliti. Hal demikian bisa mempengaruhi kinerja peneliti dalam
melakukan survei.
b. Dalam pemilihan masalah sebaiknya harus ada keterkaitan dengan ide atau pemikiran
yang telah ada sebelumnya. Sehingga dalam pengkoordinasian dengan teori dapat
memberikan rujukan terhadap pengembangan teori yang telah ada.
c. Permasalahn yang akan dipilih nantinya tidak harus permsalahan yang baru atau
murni dari pemikiran peneliti. Karena permasalahan yang sudah pernah diangkat
belum tentu sama ketika diaplikasikan terhadap lingkungan yang berbeda. Tetapi
kebanyakan masyarakat menganggap hal semacam ini bukanlah suatu yang dianggap
kreatif dan fresh, hingga dianggap menjadi sebuah plagiat.
d. Topik dalam sebuah permasalahan sebaiknya ditimbang berdasarkan kemampuan
seorang peneliti. Jika suatu permasalah ini tidak ditimbang atau melampaui batas
kelebihan waktu, tenaga, dan financial makan akibatnya adalah penelitian survei akan
menjadi terhambat atau bahkan bisa mencapai pada titik kegagalan.
e. Diharapkan masalah yang nantinya akan diangkat memiliki effect langsung terhadap
kemahsyuran masyarakat. Tetapi tidak menutup kemungkinan apabila survei ini
dilakukan untuk mengambangkan konsep dan teori.
2. Menentukan Tujuan Survei
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa setelah peneliti menentukan
permasalahan yang akan diangkat, maka peneliti harus menentukan tujuan dia
mengadakan survei. Tujuan ini sangat penting dirumuskan karena menyangkut untuk apa
peneliti itu melakukan sebuah survei, sehingga hasil dari survei itu tetap pada porsi dan
permasalahn yang diangkat.
Survei tidak hanya digunakan untuk meneliti atau mengungkapkan fakta terhadap
pihak-pihak tertentu. Seperti halnya di atas survei juga bisa dimaksudkan untuk
mengembangkan sebuah teori dan konsep yang sudah ada. Jadi memang survei tidak
hanya dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus tetapi survei juga dapat dilakukan
untuk mencapai tujuan umum.
3. Memilih Tipe Survei
Survei pada dasarnya memiliki 2 tipe dalam pelaksanaanya. Adapun tipe-tipe
tersebut adalah :
a. Survei Menggunakan Studi Wawancara
Cannel dan Khan mendefinisikan bahwa wawancara merupakan percakapan dua
orang, dengan tujuan khusus untuk memperoleh data atau keterangan yang sesuai dengan

penelitian dan diousatkan olehnya pada isi yang dititik beratkan pada tujuan-tujuan
deskripsi, prediksi dan penjelasan sistematik mengenai penelitian tersebut.
Channel dan Khan juga merumuskan serangkaian langkah-langkah dalam wawancara,
yaitu :
- Memilih dan membuat kesepakatan jadwal wawancara
- Melaksanakan wawancara
- Mencatat tanggapan-tanggapan tersebut seperti merekam, menulis, dll
- Membuat sandi berbentuk angka atau kode guna menterjemahkan tanggapan yang
diperoleh
- Mencoding hasil wawancara tersebut
Dan perlu diketahui bahwa sebuah wawancara tidak hanya dilakukan ketika dua orang
saling bertemu tetapi juga dapat dilakukan melalui pesawat telepon atau media
elektronik.
b. Survei Menggunakan Metode Kuisioner
Survei ini menggunakan metode ini memiliki keuntungan yang paling utama yaitu
hemat. Dengan menggunakan biaya yang kecil maka peneliti dapat memperoleh hasil
yang diinginkan dengan menggunakan kuisioner. Tetapi adapun kelemahan dari metode
ini adalah peneliti tidak dapat mendapatkan hasil wawancara secara mendalam ketika
responden hanya menjawab berdasarkan pertanyaan yang tertulis dalam kuisioner.
Adapun prinsip-prinsip dalam penyusunan kuisioner adalah sebagai berikut :
- Harus dinyatakan dan ditulis dengan sederhana karena dalam kuisioner seseorang
tidak akan memberikan definisi secara rumit dan berbelit-belit.
- Tidak terlalu banyak membuat pertanyaan secara terbuka karena prinsip menulis
sangat berbeda dengan prinsip berbiccara. Seorang responden akan cenderung lebih
terbuka dan bebas apabila ketika diwawancarai bukan dengan menulis.
- Jika pertanyaan menyinggung hal yang sensitif sebaiknya diberi konteks yang halus
dan sesuai. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman responden ketika
membaca, karena dalam membaca maka peneliti terkadang tidak mendampingi untuk
meluruskan maksut dari sebuah pertanyaan tersebut.
4. Sample Design
Sample design merupakan upaya peneliti untuk menentukan sample yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data. Sample sendiri merupakan individu yang dipilih
dari sebuah populasi. Dalam pengambilan sample sebenernya peneliti juga diuntungkan
dari sini, adapaun keuntungan dalam pengambilan sample adalah :
a. Menghemat tenaga, waktu, dan biaya
b. Survei merupakan suatu kegiatan pada suatu waktu tertentu maka kita dapat
membandingkan pendapat para responden. Pengaruh waktu yang berjalan
belum ada.

c. Apabila menggunakan sample maka kemungkinan terjadi kesalahan akan


sedikit karena pada prinsipnya semakin besar populasi semakin sering terjadi
kesalahan.
d. Tidak perlu menggunakan tenaga pewawancara yang besar dan tidak perlu
menggunakan pengawas (supervisor)
e. Dengan sample dimungkinkan mencapai laju responden yang lebih besar
dibanding meneliti seluruh populasi. (Metode Penelitian Sosial : 2006 hal. 44)
Pada prinsipnya hanya terdapat 2 jenis metode sampling yaitu metode penarikan
sampel probabilitas dimana peluang terpilihnya masing-masing responden dapat
diketahui dan metode penarikan sampel nonprobabilitas dimana peluang terpilih
masing-masing responden tidak dapat diketahui.
5. Menentukan Besarnya Sampel
Pada dasarnya besar sampel tergantung pada sifat populasi dan tujuan dari studinya.
Karena kadangkala seorang peneliti akan menemukan situasi dimana populasi akan
berjumlah sangat kecil maupun berjumlah sangat besar.
6. Menentukan Bentuk dari Koleksi Data yang Sesuai dengan Definisi Konseptual
Di tahap ini peneliti dituntut untuk menentukan bentuk dari data-data yang masih
belum direduksi. Terdapat beberapa macam dari data, yaitu :
a. Data nominal : data yang sederhana dimana objek yang berasal dari angka
hanya diartikan sebagai simbol dan tidak menunjukkantingkatan apapun.
b. Data Ordinal : data yang memiliki atribut dan hasil peringkat dimana angkaangkanya mengandung tingkatan tetapi tidak memberikan nilai mutlak.
c. Data Interval : data interval memiliki jarak yang sama dari sifat objek tetapi
tetap tidak memberikan nilai mutlak pada objek tersebut.
d. Data rasio : data yang memiliki nilai obsolut terhadap objeknya dimana
ukurannya meliputi semua ukuran diatas. Data rasio memiliki titik nol.
7. Menganalisis Data
Di tahap ini peneliti sudah berada pada tahap mengurutkan data yang masih acak,
mengelompokkan data, dan mengkategorikan semua hasil data. Fungsi dari
menganalisis data ini ialah supaya nantinya pembaca bisa membaca dengan udah.

Analisis data juga berguna untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan peneliti.
Analisis data kuantitatif menggunakan metode statistik yang tersedia.
8. Membentuk Pembahasan dan Hasil
Pembuatan hasil dan pembahasan merupakan bagian dari metode survei ini.
Pembahasan merupakan pengungkapan hasil-hasil survei yang melalui tahapantahapan seperti di atas. Seyogyanya pembahasan dan hasil yang dituliskan nantinya
tidak melenceng dari sebuah tema ataupun tujuan yang diangkat peneliti.
Di bagian pembahasan inilah penyimak/pembaca mengetahui bahwa terdapat
hasil penemuan baru atau pengembangan teori yang telah ditemukan oleh peneliti
selama melakukan surveinya.

Daftar Pustaka
Drs. Yulius Slamet. (2006). Metode Penelitian Sosial. Surakarta : Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan (UNS Press).
Babbie, Earl. (2006). Menerapkan Metode Penelitian Survai untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jogjakarta : Palmall.

LAMPIRAN

Menerapkan Penelitian Survai untuk Ilmu-ilmu Sosial karya Earl Babbie

Metode Penelitian Sosial karya Drs. Yulius Slamet, M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai