Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN

DI PAMERAN LKS SMK MANAHAN SOLO

EFI ENGINE STAND TRAINER DI SMK NEGERI 2 KUDUS

Disusun Oleh: Ayu Nuvita S (K2515016), Muh. Mirwan (K2515049), Novia Ayu
Candraningrum (K2515056), Rinaldi Restuaji (K2515074)

A. LATAR BELAKANG
Dalam negara berkembang seperti halnya negara Indonesia
dibutuhkan tenaga-tenaga terampil yang dapat merencanakan alat-alat,
baik dari peralatan sederhana maupun peralatan rumit. Untuk mencapai
negara maju yang tidak tergantung kepada negara lain. Mengingat
mahalnya alat alat yang kini banyak terjual dipasaran dan juga belum
tentu dapat memenuhi segala kebutuhan atau belum sesuai dengan
kebutuhan yang semakin banyak jumlahnya.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran
yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk
media terbagi menjadi tiga jenis, yaitu audio, visual, dan audio-vusual.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru
perlu mempelajari bagaimana memilih dan menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Pada hakikatnya setiap peserta didik memiliki kemampuan belajarnya
masing-masing sehingga perlu media yang menjadikan materi
pembelajaran dapat tersampaikan secara baik ke peserta didik dan
membuat tujuan pembelajaran tercapai. Prinsip dari penggunaan media
pembelajaran antara lain penggunaan media tidak ada yang terbaik
sehingga media apapun yang digunakan tidak akan menghasilkan yang
sempurna karena karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda,
selanjutnya media merupakan proses pembelajaran dan mempermudah
pembelajaran, dimana hal ini membuat media ini mempengaruhi dari hasil
pembelajaran.
Salah satu contoh media pembelajaran adalah menghadirkan suatu
benda atau barang yang berkaitan secara langsung dengan pembelajaran.
Sehingga siswa dapat melihat, merasakan secara langsung bukan hanya
sekedar imajinatif. Dengan begitu pula guru sebagai pengajar dapat
mempermudah penyampaian materi dan siswa pun paham akan informasi
atau pengetahuan yang diberikan oleh guru.

B. TUJUAN
1. Tujuan Penulisan Laporan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut ini :
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah media
pembelajaran.
b. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai
penggunaan media pembelajaran yang ada di SMK NEGERI 2
KUDUS pada mata pelajaran motor bakar.
2. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 2
KUDUS adalah sebagai berikut ini :
a. Sebagai salah satu media pembelajaran untuk mata pelajaran
motor bakar.
b. Menfasilitasi siswa dalam memahami materi pada mata
pelajaran motor bakar.
c. Mempermudah guru untuk menjelaskan materi pada mata
pelajaran motor bakar.
d. Melatih kemampuan softskill siswa dalam praktik motor bakar.
e. Sebagai media belajar siswa agar siswa paham bagaimana
prinsip kerja EFI.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam usaha untuk memperoleh data guna penyusunan laporan
Tugas Akhir, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data,
yaitu :
1. Data Primer
Dengan metode ini diperoleh data secara langsung dari obyek
penelitian. Untuk memperoleh data primer tersebut digunakan 2
macam :
a. Metode survei
Metode ini adalah metode pengumpulan data dan informasi
melalui tanya jawab pada semua pihak yang dapat memberikan
keterangan yang dibutuhkan.
b. Metode observasi
Metode ini adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
data dengan melihat dan mencatat secara langsung dari obyek
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang dapat secara tidak
langsung yaitu dengan cara mempelajari : Buku literatur yang
berkaitan dengan sistem mesin bensin khususnya sistem mesin sepeda
motor 4 langkah.

D. KAJIAN TEORI
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education
Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras.
Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka
media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah
satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan
bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah
komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga
dapat mendorong
terciptanya proses belajar
pada diri peserta didik.
Menurut Edgar Dale,
dalam dunia pendidikan,
penggunaan media
pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media
seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan audio-visual.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
a. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
b. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
c. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan
sejenisnya
d. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang
menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila
ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran
tentunya akan memberikan hasil yang maksimal. Ada beberapa tujuan
menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
a. Mempermudah proses belajar-mengajar
b. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
c. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
d. Membantu konsentrasi mahasiswa
Suatu cara pembelajaran yang paling efektif adalah dengan
menunjukan benda kerja yang sesungguhnya. Karena dapat meraba
langsung dan mengetahui proses dan sistem cara kerjanya. Untuk itu
diperlukan suatu alat pendukung sebagai benda kerja.
Robby, dkk (2008) Dalam pembuatan media pembelajaran mesin
Toyota Kijang 1500 CC dapat diambil kesimpulan bahwa, : Media
pembelajaran ini memperlihatkan bagian-bagian didalam mesin sehingga
dapat sebagai gambaran apabila pemakai mempelajari lebih dalam tentang
motor bensin. Pemakai media ini selain dapat mengetahui cara kerja
mesin, juga dapat menganalisa komponen-komponen motor bensin yang
sering mengalami kerusakan.
Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi kimia (bahan
bakar) menjadi energi panas, yang kemudian enegi panas ini diubah
menjadi energi gerak atau mekanik. Pengetahuan materi motor bakar bagi
siswa SMK terutama siswa yang mengambil konsentrasi Otomotif harus
mengetahuinya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai materi motor
bakar tersebut haruslah diperkuat, dan disinilah tugas seorang guru dalam
menyampaikan materi tersebut dengan cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan materi secar kreatif dan sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa.
Keberadaan media pembelajaran di SMK NEGERI 2 KUDUS berupa
EFI engine stand trainer pada mata pelajaran motor bakar sangatlah
penting untuk mempermudah memhami materi pada mata pelajaran motor
bakar dan juga agar siswa lebih antusias dalam mata pelajaran motor
bakar.
Media pembelajaran ini yang harus dikembangkan dalam dunia
pendidikan sekarang ini, agar dalam dunia kerja siswa hardskill dan
softskillnya terbentuk dan agar setelah lulus mereka siap untuk bekerja.

E. PROSEDUR PENGGUNAAN
1. Spesifikasi EFI Engine Stand Trainer
a. Spesifikasi
Engine Toyota 4A-FE/5A-FE
Combination Meter
ECU (Electronic Control Unit)
Main Switch
ACCU 12 VDC
Radiator
Fuel Box
Install wiring standard
b. Dimensi
Panjang : 1200 mm
Lebar : 800 mm
Tinggi : 1200 mm
c. Aksesoris
Combination Meter
Kerangka (standing) terbuat dari besi 4 mm
Cat duco, dengan kaki roda 4 dari nylon 2 permanent
Dan 2 free.
2. Prosedur penggunaan
Prosedur penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 2
KUDUS adalah sebagai berikut ini :
a. Sebelum menggunakan engine stand mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan.
b. Memeriksa keadaan engine stand baik itu berupa pengecekan
oli, pengecekan bahan bakar, ACCU terisi penuh atau belum,
pengecekan air di radiator, serta pengecekan lainnya yang
diperlukan.
c. Mengisi bahan bakar pada tangki bahan bakar yang ada di
engine stand, kemudian mengiisi air pada radiator.
d. Memasang ACCU pada engine stand .
e. Menghidupkan engine stand melalui kunci kontak.
f. Setelah itu engine stand akan hidup.
g. Mematikan engine stand melalui kunci kontak.

F. PENUTUP
Dari observasi yang dilakukan oleh penulis dapat ditarik kesimpulan
bahwa penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 2 KUDUS
mengenai EFI engine stand trainer sebagai alat peraga atau media
pembelajaran pada mata pelajaran motor bakar dapat mempermudah siswa
dalam memahami materi motor bakar tersebut dan juga melatih hardskill
dan softskill siswa. Media pembelajaran yang digunakan di SMK NEGERI
2 KUDUS terutama pada konsentrasi otomotif dalam penggunaan EFI
engine stand trainer adalah sangat efektif dan membantu guru untuk
menyampaikan materi.
G. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai