Berdasarkan Permendikbud No. 4 Tahun 2018 di Indonesia dari jenjang SD hingga SMA
selalu diadakan ujian akhir nasional sebagai penilaian akhir, sedangkan di Negara Finlandia pada
tingkat dasar mereka tidak melaksanakan ujian akhir nasional. Dalam bentuk penyajian hasil
penilaian pun terdapat perbedaan antara sistem penilaian di Indonesia dan Finlandia, dimana di
Indonesia hasil penilaian belajar peserta didik telah diberikan dalam bentuk angka sejak SD
hingga SMA, sedangkan di Finlandia hasil penilaian belajar siswa pada tingkat dasar diberikan
dalam bentuk deskripsi tertulis yang berisikan hasil kemajuan setiap peserta didik selama proses
pembelajaran dan di tingkat sekolah menengah atas di Finlandia hasil penilaian belajar setiap
peserta didik diberikan dalam bentuk angka.
Dalam aspek bentuk penilaian terdapat perbedaan antara sistem penilaian di Indonesia
dan Finlandia, dimana di Indonesi bentuk penilaian baru dilakukan oleh guru sedangkan di
Finlandia telah diterapkan bentuk penilaian diri (self assessment) dan penilaian kelompok (peer
assessment) yang diberikan setiap akhir pelajaran. Selain itu di Indonesia pun seringkali hasil
penilaian diberikan pada setiap semester, sedangkan di Finlandia hasil ujian hanya diberikan
setiap akhir tahun.
Di Finlandia pada tingkat sekolah menengah atas terdapat dua penilaian yang harus
dilakukan oleh setiap peserta didik yaitu penilaian internal dan eksternal. Hasil penilaian internal
dapat digunakan untuk memenuhi syarat dalam melakukan ujian matrikulasi sebagai penilaian
akhir. Ujian matrikulasi di Negara Finlandia merupakan ujian yang dilakukan peserta didik untuk
memenuhi syarat melanjutkan studi ke universitas. Apabila dalam penilaian internal peserta didik
tersebut belum lolos maka mereka wajib mengambil ujian terpisah untuk dapat mengikuti ujian
matrikulasi. Sedangkan di Indonesia pada tingkat sekolah menengah atas peserta didik harus
melakukan ujian akhir nasional tanpa harus melakukan ujian sebelumnya atau syarat-syarat
tertentu dan hasil ujian akhir nasional tersebut tidak menjadi satu-satunya penentu dalam
melanjutkan studi ke universitas.
Tabel