Anda di halaman 1dari 9

THE SURVEY INTERVIEW

Wawancara untuk survey seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh berbagai
kalangan, antara lain : pemerintah, perusahaan, universitas, medical center, kandidat politik
dan lembaga lainnya. Wawancara survey ini banyak digunakan untuk mengukur : keinginan,
kecenderungan, trend, kepuasan, penilaian tentang suatu produk atau cara untuk bersaing
dengan produk lain. Dan survey ini ditujukan pada konsumen. Terdapat beberapa langkah dalam
melakukan wawancara survey, yaitu :
1. purpose and research
Langkah awal dalam melakukan wawancara survey adalah menentukan topik atau tujuan
wawancara berkaitan dengan apa yang kita ingin ungkap dan mengapa kita ingin mengungkap
hal/topik tersebut. Menurut Babbies, dalam wawancara survey biasanya mengandung atau
memiliki 1 atau lebih tujuan dari 3 tujuan yang ada berikut ini : wawancara survey untuk
eskplorasi, untuk menggambarkan dan untuk menjelaskan. Wawancara survey dapat memiliki 1
atau lebih dari ketiga tujuan tersebut.
Untuk menentukan tujuan dari wawancara survey, ada beberapa hal yang mempengaruhi,
yaitu : waktu (seberapa cepat survey harus selesai dan hasil diperoleh), berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk tiap wawancara, apa tujuan jangka panjang dan pendek dari wawancara ini,
dan apa/siapa sumber-sumbernya.
Setelah tujuan ditetapkan hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyelidiki segala
aspek dari suatu masalah atau issue. Kita tidak boleh berasumsi bahwa kita telah familiar dengan
topik atau kita telah menguasai topik, tetapi yang harus dilakukan adalah:
bacalah hal-hal yang berkaitan dengan topik
pelajari masa lalu, sekarang dan masa depan yang mengarah pada pencapaian solusi
cek-cek sumber-sumber yang potensial
tanyakan pada orang-orang yang tahu tentang topik, cari di dokumen, tanyakan pada para
profesional, atau cari di buku
perlu ditelusuri pula hasil survey sebelumnya yang relevan dengan topik

2. structuring the interview


Langkah kedua adalah menyusun wawancara dengan jalan membuat guide wawancara.
Guide wawancara merupakan langkah awal yang dapat dilakukan dan guide ini dapat digunakan
untuk memastikan bahwa semua informasi yang diinginkan telah ter-cover semua di dalam guide
yang dibuat. Berikut ini adalah contoh guide pada wawancara survey. Survey dikenakan pada
para mahasiswa dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi mereka
untuk memilih rumah tinggal.
a. Pilihan rumah
1. jenis rumah
2. ruangan yang ada di dalam rumah
3. jumlah penghuni
4. kelengkapan peralatan rumah
5. fasilitas

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 1
b. Harga
1. sewa
2. deposit
3. harga untuk fasilitas
4. makanan
5. perawatan
c. Transportasi
1. jenis transportasi
a. kendaraan pribadi
b. bis umum
c. sepeda
d. motor
e. lainnya
2. kebutuhan transportasi
i. untuk kuliah
ii. untuk ke perpustakaan atau lab komputer di malam hari
iii. untuk ke rumah sakit
iv. untuk berbelanja
v. untuk mencari hiburan
vi. lainnya
3. parkir

Dalam wawancara untuk survey, hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah bagian
opening dan closing. Berikut ini adalah contoh untuk membuka dan menutup wawancara survey :
The opening
Pada saat membuka wawancara survey, yang harus dilakukan adalah pewawancara
langsung menentukan kualifikasi subjek, jika subjek memenuhi kualifikasi maka wawancara
dapat dilanjutkan jika tidak maka hentikan wawancara.
Contoh : hallo, nama saya ____________ dari Market Associates, yaitu suatu perusahaan riset yang ada di
Jakarta. Kami akan melakukan survey di Malioboro Mall ini untuk melihat bagaimana pendapat anda
tentang adanya berbagai macam toko dengan berbagai macam jenis barang yang dijual (dari makanan
sampai peralatan rumah tangga-red) dan kami juga ingin mengetahui toko yang menjual jenis barang
apalagi yang perlu ditambahkan dalam Mall ini. Survey ini hanya akan memakan waktu selama 5 menit dan
apa yang anda sampaikan akan memberikan masukan yang bernilai bagi penyelenggara mall, pemilik dan
para managemen. (masuk pada pertanyaan pertama)
I. apakah anda berasal dari daerah ini? (jika ya beri tanda silang di kolom jawaban, kemudian
lanjutkan ke pertanyaan ke 2, jika tidak maka hentikan wawancara)
Ya _______ 1-1
Tidak ______ 1-2
II. apakah anda berbelanja di malioboro mall paling tidak sekali dalam sebulan? (jika ya beri tanda
silang pada kolom jawaban dan lanjutkan ke pertanyaan 3, jika tidak maka hentikan wawancara)
Ya ______ 2-1
Tidak _____ 2-2

Apabila masalah yang akan diungkap dalam survey adalah masalah yang sensitif atau
pribadi maka pewawancara perlu untuk meyakinkan subjek bahwa kerahasiaan jawaban subjek
akan terjamin. Hal ini perlu dilakukan agar pewawancara dapat memperoleh data yang akurat
dan lengkap.
The closing
Penutup wawancara biasanya singkat dan menunjukkan adanya penghargaan kepada
subjek atas waktu yang telah disediakan subjek dan atas usaha yang telah dilakukan subjek.

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 2
Contoh : baiklah, seluruh pertanyaan telah saya ajukan pada anda, terima kasih atas bantuan
anda.
Jika memungkinkan dan memang diperlukan oleh pewawancara (apabila pewawancara
akan memastikan kebenaran atau melakukan pengecekan atas jawab subjek), pewawancara
dapat meminta no. telepon atau alamat subjek. Akan tetapi jika subjek menolak maka
pewawancara tidak usah memaksakan kehendaknya. Jika hal ini dilakukan maka dapat merusak
hubungan baik yang telah terbina.
Terkadang subjek pun ingin mengetahui lebih lanjut mengenai topik survey, untuk itu
subjek dapat melakukan diskusi dengan pewawancara jika waktu masih tersedia, jika subjek
tidak memiliki kesempatan untuk mendiskusikannya dengan subjek yang lain atau jika organisasi
yang diwakili tidak berkeberatan.
Ingat!!! Jangan bersikap defensif apabila pewawancara tidak ingin melakukan diskusi dengan subjek.

3. developing questions
Langkah ke 3 adalah mengembangkan pertanyaan. Pertanyaan yang dibuat haruslah jelas
begitu pula cara bertanya pewawancara yang juga harus jelas, karena pertanyaan yang diajukan
dalam survey tidak dapat diulangi dengan kata-kata yang berbeda, tidak dapat dijelaskan pada
subjek, atau pewawancara menambahi kata-kata dalam pertanyaan atau bahkan menambahi
pertanyaan itu sendiri (ingat ciri dari wawancara terstruktur).
Pertanyaan yang ada dalam survey haruslah tetap dan sama untuk tiap subjek. Apabila ada kata-
kata yang diganti maka akan menimbulkan jawaban yang berbeda (hal ini harus dihindari).
Contoh :
apakah anak yang kurang dari 17 tahun tidak diperbolehkan untuk merokok?
dengan
apakah anak yang kurang dari 17 tahun dilarang merokok?

Apakah masyarakat Indonesia perlu diberikan ijin untuk melakukan demontrasi untuk menentang
pemerintahan orde baru?
dengan
Apakah masyarakat Indonesia perlu dilarang untuk melakukan demonstrasi untuk menentang
pemerintahan orde baru?

Perhatikan kata tidak diperbolehkan dengan dilarang dan kata diberi ijin dengan kata dilarang.
Makna kata dilarang terasa lebih keras dan berbahaya dibandingkan dengan kata yang pertama.
Pertanyaan yang diajukan harus jelas, sesuai dengan topik dan sesuai dengan tingkat
pengetahuan subjek. Hal ini perlu diperhatikan , terutama jika :
subjek terdiri atas jenis kelamin yang berbeda-beda
adanya variasi usia yang cukup lebar
adanya perbedaan tingkat income
adanya perbedaan tingkat pendidikan
perbedaan pekerjaan
perbedaan geografis
dan perbedaan pengalaman

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 3
Hati-hati pula dalam memberikan pertanyaan negatif. Sebaiknya dalam survey, hindari
pertanyaan-pertanyaan negatif karena pertanyaan negatif ini dapat membingungkan subjek.
Berbagai macam pertanyaan dapat diajukan pada subjek, contohnya :
apa pendapat anda mengenai peraturan pemerintah yang membahas masalah aturan menggunakan
helm?
Apakah anda setuju, menolak atau tidak berpendapat mengenai aturan pemerintah tentang
menggunakan helm?
Apakah anda sangat setuju, setuju, tidak tahu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju dengan
aturan pemerintah mengenai penggunaan helm?

Selain bentuk atau jenis pertanyaan yang dikembangkan, hal lain yang juga harus
diperhatikan adalah strategi bertanya atau strategi pertanyaan. Strategi pertanyaan bertujuan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan, kejujuran, dan konsistensi jawaban, mengurangi
jawaban tidak tahu dari subjek, dan menghindari adanya bias terhadap urutan pertanyaan serta
bertanya untuk menggali data. Strategi pertanyaan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :
 Filter strategy
Tujuannya untuk mengetahui tingkat pengetahuan subjek terhadap topik yang ditanyakan
Contoh : apakah anda familiar dengan kode etik profesi psikologi ? (Jawab : Ya). Apa yang anda tahu
tentang kode etik tersebut.
 Repeat strategy
Tujuannya untuk melihat konsistensi respon yang diberikan subjek. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menanyakan hal yang sama dalam waktu yang berbeda dan dengan pertanyaan
yang berbeda pula.
Contoh :
21. berapa kali anda telah melakukan cek fisik ?
31. saya akan membacakan banyaknya (jumlah) pemeriksaan fisik, hentikan saya jika saya
membacakan jumlah yang sesuai dengan jumlah pemeriksaan fisik yang telah anda lakukan
6 bulan ______
12 bulan ______
18 bulan ______
24 bulan ______
Lebih dari 24 bulan ________
 Leaning strategy
Terkadang subjek menolak untuk memberikan jawaban atau membuat keputusan, yang
mungkin dapat disebabkan karena subjek tidak ingin terungkap apa yang ia rasakan atau apa
yang akan ia lakukan selanjutnya. Untuk itu pewawancara dapat menggunakan leaning
strategy yang tujuannya untuk meminimalkan jawaban tidak tahu atau tidak menjawab.
Contoh :
7a. jika pemilu dilakukan hari ini siapakah yang akan anda pilih ? (jika jawaban subjek tidak tahu maka
lanjutkan ke pertanyaan 7b)
Megawati _______
Amien Rais _______
Susilo B.Y. _______
Hamzah Haz ______
Tidak tahu _______
7b. Baiklah, pada saat ini anda lebih condong ke Megawati, Amien, Sby, atau Hamzah ?
Megawati _______
Amien Rais _______
Susilo B.Y. _______
Hamzah Haz ______

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 4
Tidak tahu _______

 Shuffle strategy
Karena pertanyaan dalam survey ini bentuknya terstruktur maka biasanya urutan pertanyaan
pun bersifat tetap, artinya untuk tiap subjek akan diberi pertanyaan dengan urutan yang
sama. Hal ini biasanya akan menimbulkan bias atas urutan pertanyaan pada pewawancara,
untuk menghindarinya maka pewawancara perlu melakukan pengacakan terhadap urutan
pertanyaan tersebut. Namun perlu hati-hati bagi pewawancara karena hal ini dapat
menimbulkan kebingungan dan kesalahan dalam melakukan koding (pencatatan jawaban
subjek). Kesalahan dan kebingungan dapat dihindari jika pewawancara sudah terlatih dengan
baik dalam proses pengacakan pertanyaan maupun jawaban.
Contoh : berikut ini saya akan membacakan berbagai macam maskapai penerbangan yang ada di
Indonesia dan saya ingin anda memberitahukan pada saya jika anda sangat menyukai, menyukai,
netral, tidak menyukai atau sangat tidak menyukai maskapai tersebut (urutan maskapai dapat
dirotasikan antara satu subjek dengan subjek yang lain, lingkari jawaban subjek)

Maskapai Sgt Suka Suka Netral Tdk Suka Sgt tidak


suka
Lion Air
Adam Air
Garuda
Merpati
City Link

 Chain or contingency strategy


Tujuannya adalah untuk menggali lebih dalam lagi jawaban yang diberikan oleh subjek.
Untuk itu perlu dibuat pertanyaan yang berantai.
Contoh :
1a. selama satu bulan yang lalu, apakah anda pernah menerima sampel/contoh cereal? (beri tanda
silang pada kolom jawaban
ya __________ (tanyakan pertanyaan 1b)
tidak __________ (tanyakan pertanyaan 2a)
1b. contoh cereal yang anda terima merk apa ? (jangan bacakan daftar merk-nya)
frosted flakes ___________
corn flakes _________
cheetos _________
grapes nuts ________
choco crunch ________
others _________ (sebutkan)
1c. (tanyakan jika yang diterima adalah merk corn flakes pada pertanyaan 1b, jika tidak langsung
ajukan pertanyaan 1d)
apakah anda menerima sampel corn flakes gratis
ya ________ (tanyakan pertanyaan 1d)
tidak _______ (tanyakan pertanyaan 2a)
1d. apakah anda mencoba sampel gratis itu ?
ya ______ (tanyakan pertanyaan 2a)
tidak ______ (tanyakan pertanyaan 1e)
1e. mengapa anda tidak mencoba sampel gratis tersebut ?
_____________________________

Dalam mengembangkan pertanyaan, pertanyaan yang diajukan dapat dalam bentuk skala.
Adapun macam skala yang dapat dibuat adalah :

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 5
 Interval
Pertanyaan dengan rentang pilihan jawaban terdiri dari 5-9 pilihan
Contoh : apakah anda sangat setuju, setuju, tidak tahu, tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan
peraturan penggunaan helm ?
SS ____
S ____
TT ____
TS _____
STS ____

Pertanyaan dapat berupa frekuensi


Contoh : berapa kali anda menonton program berita di televisi ?
6-7 hari seminggu _____
4-5 hari seminggu _____
2-3 hari seminggu ____
1 hari seminggu ____
kurang dari 1 kali seminggu ____
tidak pernah _____

Pertanyaan dapat berupa numerical intervals scale


Contoh : saya akan membacakan beberapa kelompok usia. Hentikan saya jika saya membacakan
kelompok usia anda.
18 – 24 tahun _____
25 – 34 tahun _____
35 – 49 tahun ______
50 - 64 tahun ______
65 ke atas ______

 Nominal
Tipe pertanyaan ini adalah subjek diminta untuk memilih satu jawaban yang paling tepat
bagi subjek.
Contoh : saat ini anda tinggal di ….
Rumah pribadi _____
Apartement _____
Kontrakan ______
Kos-kost-an _____
Lainnya ______

 Ordinal
Pertanyaan ini mengharuskan subjek untuk mengurutkan pilihan jawaban yang berhubungan
satu dengan yang lain dan tentu saja jawabannya akan lebih dari satu.
Contoh : pada kartu ini ada nama-nama mantan presiden Indonesia. Silahkan anda urutkan nama
tersebut berdasarkan sumbangan yang telah diberikan oleh masing-masing presiden terhadap
kemajuan negara indonesia

Presiden Urutan Presiden Urutan


Soekarno Abdurrahman Wahid
Soeharto Megawati
B.J. Habibie

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 6
 Bogardus social distance
Tujuannya untuk mengungkap perasaan subjek tentang hubungan sosial dan jarak yang
muncul dalam hubungan tersebut
Contoh :
i. Apakah anda setuju jika lulusan mahasiswa internasional mengajar di universitas di indonesia?
ii. Apakah anda setuju jika lulusan mahasiswa internasional mengajar di universitas anda?
iii. Apakah anda setuju jika lulusan mahasiswa internasional mengajar di fakultas anda?
iv. Apakah anda setuju jika lulusan mahasiswa internasional mengajar di matakuliah anda?

4. selecting interviewees
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memilih subjek adalah mendefinisikan
populasi yang akan disurvey. Populasi yang dijadikan target survey dapat berupa kelompok besar
atau kelompok kecil, yang pasti adalah bahwa populasi yang dipilih sesuai dengan topik survey.
Apabila populasi survey terlalu besar maka dapat dilakukan pencarian sampel. Subjek yang
dipilih dalam sampel haruslah dapat mewakili populasi survey.
Dalam melakukan pemilihan sampel ini, terdapat toleransi untuk melakukan kesalahan.
Besarnya toleransi tersebut tergantung dari tujuan survey. Jika tujuan survey berkaitan dengan
efek dari suatu medical treatment yang baru maka usahakan prosentasi kesalahan pemilihan
sampel sekecil mungkin.
Terdapat berbagai macam teknik dalam memilih sampel, yaitu :
a. simple random sampling
Dari 100 subjek yang ada, dipilih 50 subjek secara acak dengan menggunakan lotere.
b. table of random numbers
Dari 100 subjek yang dipilih 50 subjek dengan cara memilih secara acak dengan mata
tertutup, jari menunjuk salah satu nomor secara vertikal (misalnya 46) dan menunjuk secara
horisontal (misalnya 29). Sebelumnya telah dibuat suatu persetujuan bahwa nomor yang
dibaca adalah hanya no yang didepan (untuk urutan vertikal) dan no belakang (untuk urutan
horisontal). Jadi no yang dipilih adalah 49.
c. skip interval
Misalnya memilih subjek hanya pada urutan kesepuluh dan kelipatan pada suatu daftar yang
telah dibuat
d. stratified random sampling
Misalnya subjek yang dipilih berdasarkan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan, yaitu
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, suku, dll.

5. selecting interviewers
Pewawancara dalam wawancara survey ini pun perlu dipilih. Adapun pertimbangan
pemilihannya adalah berdasarkan :
 Jumlah

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 7
Jumlah pewawancara yang diperlukan untuk suatu survey ditentukan oleh lamanya waktu
wawancara, jumlah sampel yang dikenai wawancara dan panjang-pendeknya wawancara
berlangsung.
 Kualifikasi
Kualifikasi yang dibutuhkan dalam memilih pewawancara sangat ditentukan oleh bentuk
wawancara yang dilakukan. Untuk survey pada dasarnya tidak memerlukan kualifikasi
tertentu karena bentuk wawancara survey ini telah terstruktur sehingga tidak dibutuhkan
suatu keahlian khusus pada pewawancara. Pewawancara hanya perlu membacakan
pertanyaan dan merekam jawaban yang diberikan subjek secara cepat dan akurat,
pewawancara dapat berperilaku efektif, ada minat terhadap topik yang diungkap dan
memiliki sikap yang netral.
Jika bentuk wawancara yang dipakai memerlukan adanya penggalian data yang lebih dalam
dari jawaban subjek maka agar wawancara dapat efisien dan efektif dibutuhkan
pewawancara yang telah profesional.
 Karakteristik Pribadi
Karakteristik yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah hangat, menyenangkan, ramah,
santai, terlihat jujur dan dapat dipercaya, menampakkan sikap yang optimis agar dapat
memperoleh respon yang baik dan adanya kerjasama, mampu melihat dengan cepat apa yang
diharapkan oleh subjek untuk dilakukan oleh pewawancara (hangat, personal atau
profesional), dan adanya kesamaan antara pewawancara dengan subjek untuk menghindari
adanya hambatan dalam berkomunikasi dan hambatan budaya serta dapat membentuk rasa
percaya (aman, dipahami dan simpati) dalam diri subjek

6. conducting the survey


Lakukan survey, namun sebelumnya perlu dilakukan 2 hal yaitu :
a. Melatih pewawancara mengenai cara melakukan probing, memberikan umpan balik dan
memberikan instruksi dengan tepat. Perlu pula dijelaskan pada pewawancara maksud dari
suatu pertanyaan yang kompleks sifatnya dan bagaimana cara melakukan pencatatan.
Pastikan bahwa pewawancara paham metode pemilihan sampel yang dipakai, jelaskan pula
tentang pentingnya melakukan penggandaan hasil wawancara untuk melihat reliabilitas,
tingkat kesalahan dan taraf kepercayaannya. Ada 16 hal yang perlu diperhatikan oleh
pewawancara (dapat anda lihat di foto copy-an yang ada).
b. Lakukan uji coba alat pada sekelompok kecil subjek terutama yang berkaitan dengan jadwal
dan prosedur survey untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang ada, selain itu
dengan uji coba ini dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan berkaitan dengan
jadwal dan prosedur wawancara.

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 8
7. coding, tabulation and analysis
Menuliskan jawaban subjek berdasarkan kode-kode yang telah ditentukan sebelumnya
kemudian ditabulasikan kedalam suatu tabel atau kelompok-kelompok yang telah dibuat
sebelumnya. Terakhir lakukan analisa terhadap jawaban subjek.
Contoh lengkap survey dapat anda lihat pada foto copy-an yang ada.

WAWANCARA/SANTI, E.P./2005 9

Anda mungkin juga menyukai