Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan di era global seperti sekarang ini sangatlah ketat, bayangkan
saja setiap tahunya semua perguruan tinggi meluluskan ribuan mahasiswa
yang dia anggap sudah lulus dan mempunyai kesempatan untuk terjun di
dunia kerja. Ribuan lulusan tersebut di ibaratkan seperti pengangguran
intelektual, karena dewasa ini lowongan pekerjaan semakin menyempit.
Seakan-akan banyaknya mahasiswa yang lulus tidak sebanding dengan
jumlah pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, sekarang pemerintah maupun
pihak

swasta

sedang

gencar-gencarnya

menggalakkan

program

berwirausaha. Para pemuda kini di berikan peluang dan fasilitas untuk bisa
mengembangkan dirinya dengan membuat usaha sendiri. Banyak dari
mereka yang memilih membuat usaha sendiri meskipun dengan lingkup
yang masih kecil. Akan tetapi tidak sedikit pula yang masih menginginkan
menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan ternama.
Untuk menjadi seorang pegawai/karyawan disebuah perusahaan, kita
perlu membekali diri kita dengan beberapa hal, yaitu kemampuan akademik
dan juga kemampuan softskill. Apalagi kini Indonesia memasuki era yang
disebut dengan MEA ( masyarakat ekonomi ASEAN).Terdapat empat hal
yang menjadi fokus kesepakatan antarnegara ASEAN dalam membentuk
sebuah kawasan yang terintegrasi secara ekonomi di kawasan ASEAN: (1)
wilayah kesatuan pasar dan basis produksi, (2) kawasan ekonomi dengan
tingkat kompetisi yang tinggi, (3) kawasan yang memiliki perkembangan
ekonomi merata, (4) kawasan yang diintegrasikan secara penuh terhadap
perekonomian global. Untuk menghadapi MEA terdapat dua fokus yang akan
kita ulas. Yang pertama, kesiapan kelompok pebisnis dan kesiapan para
calon karyawan yang sedang bersaing mendapat pekerjaan. Untuk
kelompok pebisnis yang terpenting dalam menghadapi MEA adalah dengan
mempersiapkan segala hal, mulai dari perencanaan sampai finishing. Dalam
business plan, beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah: 1) Tentukan
tujuan, 2) bangun sarana, 3) kumpulkan tim, 4) tentukan tugas, dan 5)
evaluasi. Pertanyaannya adalah bagaimana membuat business plan?

Langkahnya dimulai dengan: 1) Fact finding: interview, evaluation,


investigation, 2) Analyzing: segmentation, target, position (STP), 3)
Milestoning: short term target, middle term target, long term target. Perlu
diperhatikan juga untuk berpikir secara silogisme. Jangan hanya memikirkan
topik tetapi petakan juga kerangka berpikir. Sedangkan bagi para calon
karyawan yang sedang melamar suatu pekerjaan, ada beberapa hal yang
penting untuk di persiapkan salah satunya adalah tahap wawancara kerja.
Dalam menghadapi wawancara kerja membutuhkan persiapan fisik dan
mental, terutama bagi generasi muda yang minim pengalaman. Terkait
dengan

hal

ini,

ada

berbagai

strategi

untuk

mehadapi

interview. Perhitungkan waktu. Datanglah lebih awal, paling tidak satu jam
sebelumnya. Dengan datang lebih awal, banyak informasi yang bisa dicari
dari

orang-orang

di

sekitar

lingkungan

kerja.

Penting

juga

untuk

memerhatikan kostum yang mencerminkan karakter perusahaan dan


bersiaplah menjawab segala pertanyaan dengan jawaban yang cerdas.
Selain itu, body language juga menunjukkan mental. Jadi tunjukkanlah
sikap welcome, berjabat tangan dengan mantap, dan tataplah pewawancara
dengan tatapan hangat. Tanpa diminta, siapkan segala berkas yang mungkin
dibutuhkan. Buatlah diferensiasi yang berbeda pada surat lamaran dan
pertimbangkan foto sebagai daya tarik. Dikarenakan perekrut hanya
mempunyai waktu terbatas untuk melihat tumpukan berkas pelamar,
otomatis aspek visual yang akan berperan pertama kali.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari wawancara kerja ?
2. Apa pentingnya wawancara kerja ?
3. Apa saja persiapan dalam wawancara kerja ?
4. Bagaimana cara mengenali pekerjaan dan perusahaan ?
5. Apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja ?
6. Bagaimana cara memberikan ucapan terima kasih ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawancara kerja
2. Untuk mengetahui pentingnya wawancara kerja
3. Untuk mengetahui persiapan apa saja dalam wawancara kerja
4. Agar bisa megenali pekerjaan dan perusahaan kita
5. Untuk mengetahui apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja
6. Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan ucapan terimakasih

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian wawancara kerja
Menurut Stewart dan Cash (2012) "Wawancara adalah proses komunikasi
interaksi antara dua pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki
tujuan serius yang telah ditetapkan dan melibatkan proses Tanya jawab
tentang sesuatu"
Wawancara merupakan suatu proses interaktif, karena adanya proses
pertukaran

atau

melibatkan

pembagian

peran,

tanggung

jawab,

kepercayaan, emosi, perasaan, motif dan juga informasi. Dengan begitu, bila
ada satu orang yang berbicara terus menerus, sementara yang lain hanya
mendengarkan saja, maka dapat dikatakan bukan wawancara, tetapi lebih
tepat sebagai ceramah atau pidato.
Pada wawancara terdapat dua pihak, ada orang yang mewawancarai /
pewawancara da nada orang yang diwawancara / responden, dimana kedua
pihak saling berinteraksi dalam posisi yang tidak selalu sejajar dalam proses
Tanya jawab. Adakalanya pewawancara lebih banyak bicara dengan
bertanya, dan sebaliknya dapat terjadi responden lebih banyak berbicara
dan bercerita untuk menjelaskan sesuatu secara panjang lebar dan detil.
Di dalam wawancara juga terdapat pembagian peran dan tanggung
jawab. Seperti pada wawancara seleksi tenaga kerja, bagi pewawancara ia
harus menyiapkan sarana dan prasarana yang kondusif untuk wawancara,
tampil dan terampil dalam mengajukan pertanyaan dari profil pelamar yang
sudah dipelajari datanya. Sementara sebaliknya bagi pelamar, maka ia harus
tampil percaya diri memberikan respons jawaban yang tepat dan
menyampaikan data dan informasi yang akurat tentang pribadinya.
Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebih
dahulu mengenai pekerjaan danperusahaan. Informasi tersebut bisa
diperoleh dariberbagai publikasi resmi yang dikeluarkan perusahaantersebut,
baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin.

Ada bebera jenis-jenis wawancara, diantaranya adalah :


1. Wawancara tertutup
Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan wawancara yang
dilakukan dengan cara tertutup. Pewawancara harus menjaga atau
merahasiakan nama maupun informasi mengenai narasumbernya
dengan cara memalsukan atau memberi inisial nama narasumber.
Wawancara tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang
pertanyaan pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawbannya
yang

berupa

pilihan.

Contohnya

adalah

wawancara

yang

menggunakan lembar questionnaire.


2. Wawancara terbuka
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup,
yaitu wawancara yang dilakukan dengan tidak merahasiakan
informasi mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan
pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya.
Contohnya adalah wawancara yang meminta narasumber untuk
memberikan penjelasan lengkap mengenai suatu hal.
3. Wawancara konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh
seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya.
Contohnya adalah wawancara yang dilakukan di acara acara
televisi atau talk show, wawancara yang dilakukan oleh seorang
pewawancara kepada sejumlah narasumber di acara formal atu
diskusi publik, dan Wawancara jarak jauh (teleconference) yang
banyak dilakukan di acara acara berita.
4. Wawancara kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan oleh
sejumlah pewawancara kepada narasumber dan dilaksanakan pada
waktu yang bersamaan. Hal ini hampir sama dengan wawancara
konferensi,

tetapi

pada

wawancara

kelompok

pertanyaan

pertanyaan yang diajukan oleh setiap pewawancara berbeda beda.


Contohnya adalah wawancara kepada seorang artis, pejabat, atau
group band yang berprestasi atau sedang terkena skandal.
5. Wawancara individual
Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh
seorang wawancara dengan seorang narasumber. Wawancara ini

disebut juga dengan wawancara perorangan. Contohnya adalah


wawancara yang dilakukan oleh wartawan dalam mencari berita.
6. Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga dengan wawancara terstruktur.
Wawancara jenis ini biasanya menggunakan beberapa pertanyaan
yang telah disiapakan sebelumnya baik oleh pewawancara maupun
narasumbernya. Contohnya adalah wawancara yang sering terjadi di
acara acara talk show bertemakan khsusus kepada narasumber
seperti dokter, polisi, guru, dan lain lain.
7. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah jenis wawancara yang pertanyaannya tidak
dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan kata lain wawancara ini terjadi
spontan bergantung dengan suasana dan keadaan ketika kegiatan
wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan
wawancara tidak berstruktur.
8. Wawancara tekanan
Jenis wawancara ini paling menakutkan, kita akan diberi pertanyaan
tajam yang dirancang untuk membuat kita jengkel atau tidak tenang,
atau kita dihadapkan pada kesunyian dalam periode yang panjan,
kritikan dalam penampilan, interupsi yang disengaja, dan reaksi
semana-mana bahkan bermusuhan dari wawancara.
9. Wawancara video
Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran
untuk perjalanan, wawancara video menjadi lebih populer. Banyak
perusahaan besar menggunakan konferensi video untuk menyaring
para kandidat manajemen menengah atau untuk mewawancarai para
kandidat di universitas. Para pakar merekomendasikan para kandidat
untuk untuk memersiapkan diri sedikit berbeda untuk wawancara
video dibandingkan untuk pertemuan tatap muka.
Ada juga beberapa metode yang dilakukan saat wawancara, yaitu :
1. Mencatat
Para pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk
mencatat jawaban jawaban dari narasumber. Ketika mencatat
jawaban tersebut, pewawancara akan menulisnya dengan sangat
cepat dengan cara hanya menuliskan point pointnya saja.
Karena kalau tidak, mereka tidak akan mendapat informasi yang

telah diutarakan oleh narasumbernya. Setelah mendapatkan


catatan hasil wawancara, barulah catatan itu dikembangkan
dengan menggunakan tulisan yang baik dan informative.
2. Merekan/recording
Pewawancara membutuhkan suatu alat yang berupa perekam
suara. Alat ini digunakan untuk merekam jawaban jawaban yang
diberikan

oleh

narasumber,

sehingga

mereka

tidak

akan

kehilangan informasi sedikitpun. Setelah mendapatkan rekaman,


pewawancara akan menulis transkip tanya jawab tersebut dan
menjadikannya sebuah tulisan berita.
2.2 Pentingnya wawancara kerja
Wawancara memberi mereka kesempatan untuk menelusuri lebih dalam
data mendasar untuk melihat pribadi kita dan apakah kita sesuai dengan
organisasi. Sebagai contoh perekrut perusahaan A memandang selera
humor sebagai prioritas tinggi karena mereka percaya bahwa orang-orang
yang tidak memerlakukann diri sendiri terlalu serius dapat lebih baik dalam
menghadapi tekanan pekerjaan.
1. Bagi pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya
untuk

menjelaskan

secara

langsung

pengalaman,

pengetahuan,

keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk


meyakinkan perusahaan bahwa dia layak untuk melakukan pekerjaan
(memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga
memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal,
profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV
(Curriculum Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya
memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka
dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya.
Kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah tentu saja
bagi pelamar kerja agar dapat memperoleh pengalaman kerja yg lebih
bagus terutama di perusahaan asing dan tentunya mendapat jaminan
kerja yang lebih baik.
2. Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk
menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan
jabatan

yang

harus

dimiliki

pelamar

tersebut

untuk

memegang

jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari wawancara


kerja adalah:
o

Untuk mengetahui kepribadian pelamar.

Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan


jabatan.

Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan


dan perusahaan.

Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar


yang layak untuk diberikan penawaran kerja.

Sedangkan bagi perusahaan wawancara merupakan tahapan yang


penting untuk mengetahui dan menyaring calon pegawai yang berkualitas
dan bisa bersaing secara global karena melalui wawancara perusahaan
dapat melakukan komunikasi dua arah yang tentunya hal ini sangat
bermanfaat untuk mengetahui identitas calon pegawai secara lebih
mendalam.
Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang kita tampilkan baik
secara verbal maupun nonverbal, bahkan saat kita memasuki ruang
wawancara akan memperoleh perhatian dari pewawancara. Aspek-aspek
kepribadian (personality aspects) yang akan dinilai antara lain mencakup :

Penampilan secara fisik


Gerak-gerik dan sopan santun
Nada suara (tone voice)
Rasa percaya diri
Inisiatif
Kebijaksanaan
Daya tanggap dan kerja sama
Ekspresi wajah
Kemampuan berkomunikasi
Sikap terhadap pekerjaan
Selera humor
Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas, pewawancara akan

dapat memprediksi apakah kita termasuk salah seorang yang di pilih


untuk menduduki posisi tertentu dalam suatu perusahaan atau tidak.
Pewawancara dapat juga melihat apakah kita nantinya mempunyai

peluang untuk sukses atau tidak dengan melihat berbagai isyarat verbal
maupun nonverbal yang kita tampilkan pada saat wawancara.
2.3 Persiapan wawancara kerja
Sebelum melakukan wawancara tentu saja kita harus memahami proses
dari wawancara tersebut. Persiapan akan membantu kita tampil lebih baik di
bawah tekanan, selain itu, semakin siap maka semakin rendah ketegangan
yang kita rasakan terhadap proses wawancara . pastikan untuk mempelajari
setiap perbedaan budaya ketika memersiapkan diri untuk wawancara, dan
dasarkan pendekatan kita pada apa yang diharapkan penerima. Untuk
memersiapkan diri demi wawancara yang berhasil, pelajari organisasinya,
pikirkan pertanyaan yang akan di ajukan sejak awal, dukunglah rasa percaya
diri, perbaiki gaya wawancara, rencanakan untuk tampil baik, dan bersiaplah
ketika kita tiba.
Wawancara akan memakan waktu, maka dari itu mulailah untuk mencari
pekerjaan jauh hari sebelum tanggal yang kita inginkan untuk mulai bekerja,
sebagai contoh mahasiswa mulai mencari pekerjaan hingga sembilan bulan
sebelum kelulusan. Berpura-pura melakukan wawancara dengan teman juga
merupakan cara yang baik untuk mengasah gaya wawancara kita. Jika kita
merasa malu atau tidak percaya diri, ingatlah bahwa pewawancara/perekrut
juga manusia biasa.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari
itu dibutuhkan persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai
wawancara yang merupakan pintu masuknya sebuah pekerjaan akan kacau
berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi. Berpenampilan dengan rapi,
tampak professional, dan memakai pakaian yang tepat adalah sangat
penting.
Mental merupakan hal terpenting yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi wawancara, jika saat wawancara menunjukkan sikap canggung
dan kurang percaya diri maka akan mempengaruhi penilaian. Oleh karena
itu usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap tenang. Memberikan
senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu
menjawab pertanyaan dari interviewer dengan baik. Apalagi dengan
indonesia menjadi anggota MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tentunya kita
9

harus bisa berbahasa internasional jika ingin melamar pekerjaan di


perusahaan asing.
Di saat kita akan melakukan wawancara kerja sebaiknya kita tidak
merasa cemas karena apabila kita cemas akan menghilangkan rasa percaya
diri kita, kecemasan yang timbul diakibatkan oleh pikiran-pikiran negatif dari
diri sendiri. Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha
untuk menekan rasa cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes
wawancara belum efektif karena sebagian besar calon karyawan memberi
informasi

yang

dibuat-buat

mengenai

dirinya

agar

pewawancara

menganggap mereka sosok yang positif dan bersemangat.


Beberapa

pewawancara

percaya

bahwa

latar

belakang

pribadi

menunjukkan seberapa baik kandidat akan menyesuaikan diri, sehingga


mereka menanyakan minat, kegemaran, kesadaran akan peristiwa dunia,
dan sebagainya. Maka dari itu kita harus memerbesar potensi sepanjang lini
ini dengan banyak membaca, berusaha bertemu dengan orang-orang baru,
dan berpartisipasi dalam kelompok diskusi, seminar, dan pelatihan.
Penampilan juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan
suksesnya sebuah wawancara kerja. Penampilan yang rapi akan menjadi
alasan bagi pewawancara untuk memilih kamu. Rapinya penampilanmu juga
menjadi parameter profesionalitasmu.

Hal yang harus dilakukan


Berdoalah menurut agama

dan

keyakinan masing-masing
Datang lebih awal dari

yang

ditentukan

menit

(misalnya

30

sebelum dimulai wawancara kerja)


Bersikap yakin dan optimis
Bersikap tenang
Siapkan sertifikat, diploma, surat-surat
penghargaan yang dimiliki.

Hal yang harus dihindari


Datang terlambat.
Kelihatan kesal karena menunggu lama.
Datang ke wawancara kerja tanpa

persiapan atau seadanya.


Berpenampilan berlebihan.
Membawa tas belanja atau sejenisnya

dalam ruang wawancara kerja.


Duduk sebelum dipersilahkan.
Meletakkan tas di meja wawancara
kerja.
10

Tersenyumlah secara wajar, tetapi

jangan tersenyum terus-menerus.


Berpakaianlah yang sopan dan rapi.
Ketuk pintu sebelum memasuki ruang
wawancara, kecuali kalau ada yang

mengantar.
Tunggu sampai dipersilahkan duduk,

atau minta izin untuk duduk.


Ingat nama pewawancara dengan

baik dan benar.


Tataplah pewawancara pada saat di

wawancarai.
Tunjukkan kemampuan

namun jangan berlebihan.


Perhatikan
dan
pahami
pertanyaan

pewawancara

kita

Membungkuk, menundukkan kepala.


Bertopang dagu.
Melipat tangan di muka dada.
Merokok atau mengulum permen saat

wawancara kerja.
Membuka/memulai

wawancara kerja.
Memotong
pembicaraan

diwawancarai.
Melebih-lebihkan diri.
Membual.
Mengkritik diri sendiri.
Mengkritik atau menjelekkan atasan

sekarang atau yang lama.


Memberikan informasi yang

relevan.
Memberikan kesan bahwa kita sangat

membutuhkan pekerjaan.
Bertanya yang sekedar tanya.
Emosional atau mudah tersinggung.
Menunjukkan kesan tidak sabar.

kita,
setiap

dengan

baik.
Bicaralah yang jelas dan tegas.
Atur nada suara dengan tepat.
Tunjukkan minat/ketertarikan
kesungguhan

diri

dan

percakapan

terhadap

perusahaan yang dilamar.


Bersikaplah jujur dan langsung

2.4 Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan


Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebih
dahulu mengenai pekerjaan dan perusahaan. Informasi tersebut bisa
diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan perusahaan
tersebut, baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin. Perusahaan sekarang
ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukkan pemahaman
tentang operasi perusahaan, pasar, serta tantangan strategis yang taktis.
Pada era informasi ini, pencarian informasi mengenai perusahaan
bukanlah hal yang sulit. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah
(two-way communication) merupakan kesempatan yang baik bagi pelamar
untuk menanyakan secara langsung berbagai hal mengenai pekerjaan dan

11

saat

tidak

perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat


diajukan antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang dilamar


Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi
Bagaimana kesempa|an berkembang dalam perusahaan
Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru
Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan
Siapa pesaing utama perusahaan

Pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan dalam wawancara sangat


penting artinya bagi pewawancara terutama dalam kaitanya dengan tingkat
keseriusan kita dalam melamar posisi pekerjaan tersebut. Kalau kita sudah
diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan
pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak kita manfaatkan, pewawancara
dapat menilai kita sebagai pelamar yang diragukan tingkat keseriusanya.
Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan pewawancara
dan hindari pertanyaan-pertanyaan yang bernada interogasi.
Ketika kita di undang untuk wawancara sebuah posisi, pewawancara
kemungkinan sudah memiliki beberapa gagasan apakah kita memiliki
persyaratan yang tepat berdasarkan peninjauan resume. Tetapi selama
wawancara kita diminta untuk menguraikan pendidikan dan pekerjaan
sebelumnya lebih dalam sehingga pewawancara dapat menentukan
seberapa sesuai keterampilan dengan yang diminta. Dalam banyak kasus,
pewawancara akan mencari orang dengan keluwesan dalam menerapkan
keterampilan yang berbeda-beda di beberapa bidang.
Ketika menguraikan keterampilan, bersikaplah jujur. Jika kita tidak
mengetahui cara melakukan sesuai, katakan saja. Tingginya biaya akibat
perekrutan karyawan yang tidak sesuai, membuat semakin banyak
perusahaan mengadakan pemeriksaan latar belakan. Selain itu, banyak
pemberi kerja melakukan uji praperekrutan. Tes semacam itu memverifikasi
keterampilan pekerjaan kandidat dan menentukan apakah para pelamar
cocok dengan pekerjaan itu dan apakah mereka akan bernilai karena telah
melakukan pengeluaran untuk perekrutan dan penelitian.
2.5 Pertanyaan penting dalam wawancara kerja

12

Berikut beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam


melakukan wawancara.
Pekerjaan yang dilamar

Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan tersebut?


Apakah pengalaman kerja anda relevan dengan posisi kerja yang

anda lamar?
Mengapa anda tertarik dengan jabatan atau posisi pekerjaan

tersebut?
Jika anda masih bekerja, mengapa anda ingin beralih pekerjaan?
Apa yang anda ketahui tentang perusahaan tersebut?

Pendidikan dan pelatihan

Mata kuliah apa yang paling anda senangi dan yang paling anda

benci, mengapa?
Aspek-aspek mata kuliah apa yang paling menarik bagi anda?
Apakah kuliah atau pelatihan yang anda peroleh membantu

pengembangan karir anda?


Bagaimana pandangan anda tentang pendidikan yang anda peroleh

di perguruan tinggi?
Apakah anda merencanakan untuk melanjutkan studi?

Latar Belakang Keluarga

Apa pekerjaan orang tua anda?


Apakah pendidikan terakhir orang tua anda?
Bagaimana pendapat orang tua anda terhadap karir yang anda pilih?

Kepribadian

Bagaimana anda menjelaskan diri anda sendiri?


Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri?
Bagaimana anda menilai diri orang lain?

Penilaian Pribadi kita

Faktor-faktor

apa

yang

paling

memberikan

kontribusi

bagi

pengembangan pribadi anda!


Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karier anda?
Apa yang paling mengecewakan, mengesalkan atau menjengkelkan

anda terhadap orang lain?


Bagaimana anda menghadapi rasa jengkel tersebut?

13

Apa karakteristik dan kemampuan paling penting yang harus anda

miliki untuk menjadi pemimpin suatu perusahaan?


Apa
pengalaman
kerja
yang
paling
memuaskan

menyenangkan?
Apa pengalaman kerja yang paling tidak menyenangkan bagi anda?

atau

Tujuan Karier

Apa tujuan jangka panjang bagi karier anda?


Bagaimana anda dapat mencapai tujuan tersebut?
Apa posisi atau kedudukan yang anda harapkan untuk masa yang

akan datang?
Mengapa anda merasa cocok dengan posisi tersebut?

Hobi dan Lain-lain

Apa yang anda lakukan saat liburan?


Apa yang anda lakukan pada waktu senggang?
Apakah anda ikut dalam suatu kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan?
Mengapa anda tertarik dalam kegiatan kemasyarakatan?
Apa hobi anda?
Jenis olah raga apa yang paling anda senangi dan yang paling tidak

anda senangi?
Buku atau majalah terbaru apa yang telah anda baca?
Apakah anda tertarik dengan berita-berita perkembangan dunia

industri dewasa ini?


Apakah anda tertarik untuk mengaitkan perkembangan dunia industri

dengan perkembangan perusahaan anda?


Apakah anda pernah melakukan studi banding perusahaan anda

dengan perusahaan sejenis lainya?


Apakah strategi anda bagi pengembangan produk atau jasa di

perusahaan anda?
Apakah perlu bagi suatu perusahaan melakukan penelitian pasar?
Apakah perlu bagi suatu perusahaan menyediakan bidang pelayanan

konsumen?
Apa yang anda lakukan bila konsumen mengadu pada perusahaan

sosial

anda?
Apabila sebelumnya anda pernah bekerja, berikut ini beberapa contoh
pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara. Pertanyaan-pertanyaan

14

itu antara lain mencakup bagaimana sikap pimpinan anda terhadap anda,
pekerjaan sebelumnya, pendelegasian dan pengambilan keputusan.
Pimpinan anda

Bagaimana pendapat anda tentang atasan/pimpinan anda?


Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan anda memuji atau

mengkritik anda.
Bagaimana atasan anda memperlakukan anda?

Pekerjaan sebelumnya

Mengapa anda ingin meninggalkan pekerjaan lama?


Coba anda ceritakan tugas dan tanggung jawab anda di perusahaan

atau lembaga yang terdahulu.


Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah anda lakukan?
Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah anda lakukan?

Pergaulan antarsejawat

Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman sejawat?


Bagaimana kesan anda bila teman anda memperoleh promosi

jabatan?
Bila sedang tidak bertugas, apakah anda sering mengobrol dengan

teman-teman anda?
Apakah anda merasa lebih enak bekerja sendirian atau kelompok?
Tipe orang yang bagaimana yang paling anda senangi atau anda
benci?

Pendelegisian

Dapatkah anda mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain?

Coba berikan contohnya.


Bagaimana anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas

yang mendesak, tak terduga sebelumnya?


Bagaimana perasaan anda ketika mendelegasikan sebagian tugas

dan tanggung jawab anda kepada orang lain?


Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan
tanggung jawab anda, apa yang anda lakukan?

Pengembalian keputusan

Apa keputusan yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernah
anda lakukan?

15

Bagaimana

proses

anda

melakukan

pengambilan

keputusan

penting?
Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda

lakukan?
2.6 Ucapan terima kasih
Apa yang perlu anda lakukan setelah wawancara kerja berakhir? Segera
setelah wawancara usai, berikanlah ucapan terima kasih kepada para
pewawancara meskipun anda merasa kemungkinan anda diterima bekerja di
perusahaan tersebut kecil. Hal ini perlu anda lakukan untuk menunjukkan
penghargaan anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk
wawancara.
Tulislah surat ucapan terima kasih sederhana, singkat, dan jelas. Hindari
sikap menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri

surat anda

dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan sesegera mungkin.


Setelah melakukan wawancara kerja, kita dapat mengekspresikan rasa
terimakasih dalam waktu paling pendek dua hari setelah wawancara kerja.
Meskipun kita merasa hanya memiliki sedikit peluang untuk diterima di
perusahaan yang kita inginkan, namun hal ini menunjukkan etiket yang baik
dari kita dan bisa memberikan kesan yang positif. Ucapkan terima kasih
untuk waktu dan kebaikan pewawancara, dan pastikan untuk menyatakan
kembali pekerjaan khusus yang kita inginkan. Sampaikan bahwa kita masih
tertarik dengan pekerjaan itu, dan selanjutnya tanyakan tentang keputusanya
dengan sopan. Ucapan terima kasih kita buat dengan singkat (kurang dari
lima menit untuk telepon atau hanya satu halaman untuk surat), dan
organisasikan seperti pesan rutin. Kita harus memperlihatkan sikap dan
nada positif tanpa terdengar terlalu percaya diri. Meskipun pewawancara
pernah mengatakan bahwa kita tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan itu,
tetapi paling tidak ucapan terima kasih membuat kesempatan mungkin bisa
terbuka dengan lebar.

16

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Saat melakukan wawancara, pendekatan kita dalam hal wawancara akan
berkembang dan lebih maju dalam melewati setiap tahapan. Cara untuk
meraih keberhasilan dalam wawancara kerja hampir seluruhnya serupa.
Untuk meraih itu, perhatikan kesan pewawancara yang sukses memberikan
hal positif kepada kita dengan berhasil menghindari kesalahan. Jika kita
masih pertama kali melakukan wawancara, tugas kita adalah membedakan
diri kita dengan pelamar lain. Bukan bermaksud membandingkan, namun
dengan mengetahui sedikit tentang mereka kita dapat mengatur strategi
untuk mengalahkan mereka. Ada tiga tahapan daam wawancara kerja, yang
pertama adalah tahap awal atau tahap penyaringan. Pewawancara akan
mengadakan wawancara yang terstruktur untuk menghapus pelamar yang
tidak memenuhi syarat. Untuk tahap yang kedua atau tahap seleksi,
pewawancara mengadakan rangkaian wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur untuk mencari kandidat terbaik. Sedangkan tahap ketiga atau
tahap akhir, para pelamar kerja akan bertemu dengan para eksekutif yang
memiliki

wewenang

untuk menawarkan

pekerjaan

dan menetapkan

kompensasi.
Untuk dapat melewati ketiga tahap tersebut ada beberapa hal yang harus
kita persiapkan, hal tersebut adalah persiapan secara fisik (tampil dengan
rapi dan menarik), persiapan secara mental ( membuat diri kita lebih tenang
dan

menghilangkan

rasa

gerogi),

persiapan

secara

administrasi

( mempersiapkan dokumen yang di butuhkan) dan menyerahkan usaha kita


terhadap tuhan agar di berikan hasil yang terbaik.

17

DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/pengertian-wawancara-menurutpara-ahli.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-gumgumgumi19312-10-11-wawan-a.pdf
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404
http://penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-wawancara.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-jenis-danmetode-wawancara.html
bovee.Lcourtlande.John Vthill.2008.komunikasi bisnis.klaten:PT.indeks
Purwanto.Djoko.2011.komunikasi bisnis edisi empat.Yogyakarta:Erlangga
http://soalsoalpsikotes.blogspot.co.id/2015/08/contoh-soal-psikotes-tpawawancara-kerja-pt-freeport-indonesia-gratis.html

18

Seleksi Rekruitmen PT. GMF AeroAsia dan PT. Gudang Garam, Tbk
Bulan Mei ini diawali dengan geliat beberapa perusahaan yang terus menggelar
serangkaian proses recruitmen.
Senin (02/05), PT. Garuda Maintenance Facility (PT.GMF) AeroAsia menggelar
psikotes bertempat di Ruang 1 Graha Karir ECC UGM yang dihadiri 50 orang
peserta dari lulusan Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Industri. Melalui psikotest
yang berdurasi selama 4 jam mulai pukul 08.00 12.00 WIB, PT. GMF AeroAsia
mencari kandidat untuk ditempatkan di posisi Planner dan Marketing. Jika lolos
tahap ini, pelamar akan menghadapi tahapan seleksi lain seperti HR Interview,
User Interview, Medical Check Up dan Pantukhir.
Menurut Bapak Ipenk, HR Recruitment Manager PT. GMF AeroAsia, tahap
Pantukhir disebut sebagai penentuan akhir karena pada tahap ini pelamar akan
bertemu langsung dengan jajaran direksi untuk dinilai melalui proses wawancara
akhir. Pantukhir biasanya digelar dalam seleksi-seleksi militer, seperti tentara
atau polisi, namun PT. GMF AeroAsia sendiri sudah rutin mencantumkan tahap
seleksi ini dalam setiap proses rekrutmennya.
Pada kesempatan yang sama, di ruang Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM
tengah berlangsung Tes Tulis dan HR Interview PT. Gudang Garam Tbk.
Sebanyak 86 peserta yang hadir dari total 200 orang yang diundang, tampak
serius mengikuti proses test tulis yang terdiri dari tes kemampuan umum dan tes
bidang studi. Mardiana, Asisten Manager HR PT. Gudang Garam Tbk.
menyampaikan, rekrutmen ini digelar untuk menyaring pelamar berlatar belakang
Teknik Elektro dan Informatika untuk ditempatkan di posisi teknisi PT. Gudang
Garam Tbk. Kediri dan Direktorat Produksi Gempol.
Peserta yang lolos tahap tes tulis ini selanjutnya akan mengikuti HR dan User
Interview yang digelar langsung pada sore harinya. Di sela wawancara, Ni Ketut
Restiti, Asisten Manajer HR PT. Gudang Garam Tbk memberi bocoran, bahwa
perusahaannya mencari kandidat dengan attitude dan kemampuan teknis yang
bagus. Dua kualifikasi utama ini akan banyak dinilai perusahaan selama proses
tes tulis dan interview, tambahnya. Berdasarkan pengalaman, banyak pelamar
yang sering gagal pada dua tahap tersebut dikarenakan tidak memenuhi
kualifikasi yang diinginkan.

19

Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja PT Freeport Indonesia (PTFI)

20

21

22

Anda mungkin juga menyukai