Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Persaingan di era global seperti sekarang ini sangatlah ketat, bayangkan saja setiap tahuny
semua perguruan tinggi meluluskan ribuan mahasiswa yang dia anggap sudah lulus dan mempunyai
kesempatan untuk terjun di dunia kerja. Ribuan lulusan tersebut di ibaratkan seperti pengangguran
intelektual, karena dewasa ini lowongan pekerjaan semakin menyempit. Seakan-akan banyaknya
mahasiswa yang lulus tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, sekarang
pemerintah maupun pihak swasta sedang gencar-gencarnya menggalakkan program berwirausaha.
Para pemuda kini di berikan peluang dan fasilitas untuk bisa mengembangkan dirinya dengan
membuat usaha sendiri. Banyak dari mereka yang memilih membuat usaha sendiri meskipun dengan
lingkup yang masih kecil. Akan tetapi tidak sedikit pula yang masih menginginkan menjadi seorang
karyawan di sebuah perusahaan ternama.
Untuk menjadi seorang pegawai/karyawan disebuah perusahaan, kita perlu membekali diri
dengan beberapa hal, yaitu kemampuan akademik dan juga kemampuan softskill. Apalagi kini
Indonesia memasuki era yang disebut dengan MEA ( masyarakat ekonomi ASEAN).Terdapat empat
hal yang menjadi fokus kesepakatan antarnegara ASEAN dalam membentuk sebuah kawasan yang
terintegrasi secara ekonomi di kawasan ASEAN: (1) wilayah kesatuan pasar dan basis produksi, (2)
kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, (3) kawasan yang memiliki perkembangan
ekonomi merata, (4) kawasan yang diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Untuk
menghadapi MEA terdapat dua fokus yang akan kita ulas. Yang pertama, kesiapan kelompok pebisnis
dan kesiapan para calon karyawan yang sedang bersaing mendapat pekerjaan. Untuk kelompok
pebisnis yang terpenting dalam menghadapi MEA adalah dengan mempersiapkan segala hal, mulai
dari perencanaan sampai finishing. Dalam business plan, beberapa hal yang perlu dipersiapkan
adalah: 1) Tentukan tujuan, 2) bangun sarana, 3) kumpulkan tim, 4) tentukan tugas, dan 5) evaluasi.
Pertanyaannya adalah bagaimana membuat business plan? Langkahnya dimulai dengan: 1) Fact
finding: interview, evaluation, investigation, 2) Analyzing: segmentation, target, position (STP), 3)
Milestoning: short term target, middle term target, long term target. Perlu diperhatikan juga untuk
berpikir secara silogisme. Jangan hanya memikirkan topik tetapi petakan juga kerangka berpikir.
Sedangkan bagi para calon karyawan yang sedang melamar suatu pekerjaan, ada beberapa hal yang
penting untuk di persiapkan salah satunya adalah tahap wawancara kerja. Dalam menghadapi
wawancara kerja membutuhkan persiapan fisik dan mental, terutama bagi generasi muda yang minim
pengalaman. Terkait dengan hal ini, ada berbagai strategi untuk mehadapi interview. “Perhitungkan
waktu. Datanglah lebih awal, paling tidak satu jam sebelumnya. Dengan datang lebih awal, banyak
informasi yang bisa dicari dari orang-orang di sekitar lingkungan kerja. Penting juga untuk

1
memerhatikan kostum yang mencerminkan karakter perusahaan dan bersiaplah menjawab segala
pertanyaan dengan jawaban yang cerdas. 
Selain itu, body language juga menunjukkan mental. Jadi tunjukkanlah sikap welcome, berjabat
tangan dengan mantap, dan tataplah pewawancara dengan tatapan hangat. Tanpa diminta, siapkan
segala berkas yang mungkin dibutuhkan. Buatlah diferensiasi yang berbeda pada surat lamaran dan
pertimbangkan foto sebagai daya tarik. Dikarenakan perekrut hanya mempunyai waktu terbatas untuk
melihat tumpukan berkas pelamar, otomatis aspek visual yang akan berperan pertama kali.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari wawancara kerja ?
2. Apa pentingnya wawancara kerja ?
3. Apa saja persiapan dalam wawancara kerja ?
4. Bagaimana cara mengenali pekerjaan dan perusahaan ?
5. Apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja ?
6. Bagaimana cara memberikan ucapan terima kasih ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawancara kerja
2. Untuk mengetahui pentingnya wawancara kerja
3. Untuk mengetahui persiapan apa saja dalam wawancara kerja
4. Agar bisa megenali pekerjaan dan perusahaan kita
5. Untuk mengetahui apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja
6. Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan ucapan terimakasih

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian wawancara kerja


Menurut Stewart dan Cash (2012) "Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua
pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah ditetapkan dan
melibatkan proses Tanya jawab tentang sesuatu. Wawancara merupakan suatu proses interaktif,
karena adanya proses pertukaran atau melibatkan pembagian peran, tanggung jawab, kepercayaan,
emosi, perasaan, motif dan juga informasi. Dengan begitu, bila ada satu orang yang berbicara terus
menerus, sementara yang lain hanya mendengarkan saja, maka dapat dikatakan bukan wawancara,
tetapi lebih tepat sebagai ceramah atau pidato.
Pada wawancara terdapat dua pihak, ada orang yang mewawancarai / pewawancara da nada orang
yang diwawancara / responden, dimana kedua pihak saling berinteraksi dalam posisi yang tidak selalu
sejajar dalam proses Tanya jawab. Adakalanya pewawancara lebih banyak bicara dengan bertanya,
dan sebaliknya dapat terjadi responden lebih banyak berbicara dan bercerita untuk menjelaskan
sesuatu secara panjang lebar dan detil. 
Di dalam wawancara juga terdapat pembagian peran dan tanggung jawab. Seperti pada
wawancara seleksi tenaga kerja, bagi pewawancara ia harus menyiapkan sarana dan prasarana yang
kondusif untuk wawancara, tampil dan terampil dalam mengajukan pertanyaan dari profil pelamar
yang sudah dipelajari datanya. Sementara sebaliknya bagi pelamar, maka ia harus tampil percaya diri
memberikan respons jawaban yang tepat dan menyampaikan data dan informasi yang akurat tentang
pribadinya.
Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai pekerjaan
danperusahaan. Informasi tersebut bisa diperoleh dariberbagai publikasi resmi yang dikeluarkan
perusahaantersebut, baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin.
Ada bebera jenis-jenis wawancara, diantaranya adalah :
1. Wawancara tertutup
Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan wawancara yang dilakukan dengan cara tertutup.
Pewawancara harus menjaga atau merahasiakan nama maupun informasi mengenai
narasumbernya dengan cara memalsukan atau memberi inisial nama narasumber. Wawancara
tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang pertanyaan – pertanyaannya terbatas dan
telah tersedia jawbannya yang berupa pilihan. Contohnya adalah wawancara yang menggunakan
lembar questionnaire.
2. Wawancara terbuka
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup, yaitu wawancara yang
dilakukan dengan tidak merahasiakan informasi mengenai narasumbernya dan juga memiliki
pertanyaan – pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya. Contohnya adalah

3
wawancara yang meminta narasumber untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai suatu
hal.
3. Wawancara konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan
sejumlah narasumber dan sebaliknya. Contohnya adalah wawancara yang dilakukan di acara –
acara televisi atau talk show, wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara kepada
sejumlah narasumber di acara formal atu diskusi publik, dan Wawancara jarak jauh
(teleconference) yang banyak dilakukan di acara – acara berita.
4. Wawancara kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara kepada
narasumber dan dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Hal ini hampir sama dengan
wawancara konferensi, tetapi pada wawancara kelompok pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
oleh setiap pewawancara berbeda – beda. Contohnya adalah wawancara kepada seorang artis,
pejabat, atau group band yang berprestasi atau sedang terkena skandal.
5. Wawancara individual
Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang wawancara dengan
seorang narasumber. Wawancara ini disebut juga dengan wawancara perorangan. Contohnya
adalah wawancara yang dilakukan oleh wartawan dalam mencari berita.
6. Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga dengan wawancara terstruktur. Wawancara jenis ini biasanya
menggunakan beberapa pertanyaan yang telah disiapakan sebelumnya baik oleh pewawancara
maupun narasumbernya. Contohnya adalah wawancara yang sering terjadi di acara – acara talk
show bertemakan khsusus kepada narasumber seperti dokter, polisi, guru, dan lain – lain.
7. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah jenis wawancara yang pertanyaannya tidak dipersiapkan terlebih
dahulu. Dengan kata lain wawancara ini terjadi spontan bergantung dengan suasana dan keadaan
ketika kegiatan wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan wawancara
tidak berstruktur.
8. Wawancara tekanan
Jenis wawancara ini paling menakutkan, kita akan diberi pertanyaan tajam yang dirancang untuk
membuat kita jengkel atau tidak tenang, atau kita dihadapkan pada kesunyian dalam periode
yang panjan, kritikan dalam penampilan, interupsi yang disengaja, dan reaksi semana-mana
bahkan bermusuhan dari wawancara.
9. Wawancara video
Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran untuk perjalanan, wawancara
video menjadi lebih populer. Banyak perusahaan besar menggunakan konferensi video untuk
menyaring para kandidat manajemen menengah atau untuk mewawancarai para kandidat di

4
universitas. Para pakar merekomendasikan para kandidat untuk untuk memersiapkan diri sedikit
berbeda untuk wawancara video dibandingkan untuk pertemuan tatap muka.

Ada juga beberapa metode yang dilakukan saat wawancara, yaitu :

1. Mencatat
Para pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk mencatat jawaban – jawaban
dari narasumber. Ketika mencatat jawaban tersebut, pewawancara akan menulisnya dengan sangat
cepat dengan cara hanya menuliskan point – pointnya saja. Karena kalau tidak, mereka tidak akan
mendapat informasi yang telah diutarakan oleh narasumbernya. Setelah mendapatkan catatan hasil
wawancara, barulah catatan itu dikembangkan dengan menggunakan tulisan yang baik dan
informative.
2. Merekan/recording
Pewawancara membutuhkan suatu alat yang berupa perekam suara. Alat ini digunakan untuk
merekam jawaban – jawaban yang diberikan oleh narasumber, sehingga mereka tidak akan kehilangan
informasi sedikitpun. Setelah mendapatkan rekaman, pewawancara akan menulis transkip tanya jawab
tersebut dan menjadikannya sebuah tulisan berita.

2.2 Pentingnya wawancara kerja


Wawancara memberi mereka kesempatan untuk menelusuri lebih dalam data mendasar untuk
melihat pribadi kita dan apakah kita sesuai dengan organisasi. Sebagai contoh perekrut perusahaan A
memandang selera humor sebagai prioritas tinggi karena mereka percaya bahwa orang-orang yang
tidak memerlakukann diri sendiri terlalu serius dapat lebih baik dalam menghadapi tekanan pekerjaan.
1. Bagi pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan
secara langsung pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna
untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak untuk melakukan pekerjaan (memegang jabatan) yang
ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan
interpersonal, profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum
Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan
interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk
membuktikannya.Kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah tentu saja bagi
pelamar kerja agar dapat memperoleh pengalaman kerja yg lebih bagus terutama di perusahaan asing
dan tentunya mendapat jaminan kerja yang lebih baik.
2. Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan
antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk
memegang jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari wawancara kerja adalah:
o Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
o Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.

5
o Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan.
o Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk
diberikan penawaran kerja.
Sedangkan bagi perusahaan wawancara merupakan tahapan yang penting untuk mengetahui dan
menyaring calon pegawai yang berkualitas dan bisa bersaing secara global karena melalui wawancara
perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah yang tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk
mengetahui identitas calon pegawai secara lebih mendalam.
Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang kita tampilkan baik secara verbal maupun nonverbal,
bahkan saat kita memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian dari pewawancara. Aspek-
aspek kepribadian (personality aspects) yang akan dinilai antara lain mencakup :
 Penampilan secara fisik
 Gerak-gerik dan sopan santun
 Nada suara (tone voice)
 Rasa percaya diri
 Inisiatif
 Kebijaksanaan
 Daya tanggap dan kerja sama
 Ekspresi wajah
 Kemampuan berkomunikasi
 Sikap terhadap pekerjaan
 Selera humor
Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas, pewawancara akan dapat memprediksi apakah
kita termasuk salah seorang yang di pilih untuk menduduki posisi tertentu dalam suatu perusahaan
atau tidak. Pewawancara dapat juga melihat apakah kita nantinya mempunyai peluang untuk sukses
atau tidak dengan melihat berbagai isyarat verbal maupun nonverbal yang kita tampilkan pada saat
wawancara.

2.3 Persiapan wawancara kerja


Sebelum melakukan wawancara tentu saja kita harus memahami proses dari wawancara tersebut.
Persiapan akan membantu kita tampil lebih baik di bawah tekanan, selain itu, semakin siap maka
semakin rendah ketegangan yang kita rasakan terhadap proses wawancara . pastikan untuk
mempelajari setiap perbedaan budaya ketika memersiapkan diri untuk wawancara, dan dasarkan
pendekatan kita pada apa yang diharapkan penerima. Untuk memersiapkan diri demi wawancara yang
berhasil, pelajari organisasinya, pikirkan pertanyaan yang akan di ajukan sejak awal, dukunglah rasa
percaya diri, perbaiki gaya wawancara, rencanakan untuk tampil baik, dan bersiaplah ketika kita tiba.

6
Wawancara akan memakan waktu, maka dari itu mulailah untuk mencari pekerjaan jauh hari
sebelum tanggal yang kita inginkan untuk mulai bekerja, sebagai contoh mahasiswa mulai mencari
pekerjaan hingga sembilan bulan sebelum kelulusan. Berpura-pura melakukan wawancara dengan
teman juga merupakan cara yang baik untuk mengasah gaya wawancara kita. Jika kita merasa malu
atau tidak percaya diri, ingatlah bahwa pewawancara/perekrut juga manusia biasa.

Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari itu dibutuhkan persiapan
yang matang untuk melaluinya jangan sampai wawancara yang merupakan pintu masuknya sebuah
pekerjaan akan kacau berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi. Berpenampilan dengan rapi,
tampak professional, dan memakai pakaian yang tepat adalah sangat penting.

Mental merupakan hal terpenting yang harus dipersiapkan untuk menghadapi wawancara, jika
saat wawancara menunjukkan sikap canggung dan kurang percaya diri maka akan mempengaruhi
penilaian. Oleh karena itu usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap tenang. Memberikan
senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu menjawab pertanyaan dari
interviewer dengan baik. Apalagi dengan indonesia menjadi anggota MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean) tentunya kita harus bisa berbahasa internasional jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan
asing.

Di saat kita akan melakukan wawancara kerja sebaiknya kita tidak merasa cemas karena apabila
kita cemas akan menghilangkan rasa percaya diri kita, kecemasan yang timbul diakibatkan oleh
pikiran-pikiran negatif dari diri sendiri. Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha
untuk menekan rasa cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes wawancara belum efektif
karena sebagian besar calon karyawan memberi informasi yang dibuat-buat mengenai dirinya agar
pewawancara menganggap mereka sosok yang positif dan bersemangat.

Beberapa pewawancara percaya bahwa latar belakang pribadi menunjukkan seberapa baik
kandidat akan menyesuaikan diri, sehingga mereka menanyakan minat, kegemaran, kesadaran akan
peristiwa dunia, dan sebagainya. Maka dari itu kita harus memerbesar potensi sepanjang lini ini
dengan banyak membaca, berusaha bertemu dengan orang-orang baru, dan berpartisipasi dalam
kelompok diskusi, seminar, dan pelatihan.

Penampilan juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan suksesnya sebuah
wawancara kerja. Penampilan yang rapi akan menjadi alasan bagi pewawancara untuk memilih kamu.
Rapinya penampilanmu juga menjadi parameter profesionalitasmu.

7
Hal yang harus dilakukan Hal yang harus dihindari
 Berdoalah menurut agama dan  Datang terlambat.
keyakinan masing-masing  Kelihatan kesal karena menunggu
 Datang lebih awal dari yang ditentukan lama.
(misalnya 30 menit sebelum dimulai  Datang ke wawancara kerja tanpa
wawancara kerja) persiapan atau seadanya.
 Bersikap yakin dan optimis  Berpenampilan berlebihan.
 Bersikap tenang  Membawa tas belanja atau sejenisnya
 Siapkan sertifikat, diploma, surat-surat dalam ruang wawancara kerja.
penghargaan yang dimiliki.  Duduk sebelum dipersilahkan.
 Tersenyumlah secara wajar, tetapi  Meletakkan tas di meja wawancara
jangan tersenyum terus-menerus. kerja.
 Berpakaianlah yang sopan dan rapi.  Membungkuk, menundukkan kepala.
 Ketuk pintu sebelum memasuki ruang  Bertopang dagu.
wawancara, kecuali kalau ada yang  Melipat tangan di muka dada.
mengantar.  Merokok atau mengulum permen saat
 Tunggu sampai dipersilahkan duduk, wawancara kerja.
atau minta izin untuk duduk.  Membuka/memulai percakapan
 Ingat nama pewawancara dengan baik wawancara kerja.
dan benar.  Memotong pembicaraan saat
 Tataplah pewawancara pada saat di diwawancarai.
wawancarai.  Melebih-lebihkan diri.
 Tunjukkan kemampuan diri kita,  Membual.
namun jangan berlebihan.  Mengkritik diri sendiri.
 Perhatikan dan pahami setiap  Mengkritik atau menjelekkan atasan
pertanyaan pewawancara dengan baik. sekarang atau yang lama.
 Bicaralah yang jelas dan tegas.  Memberikan informasi yang tidak
 Atur nada suara dengan tepat. relevan.
 Tunjukkan minat/ketertarikan dan  Memberikan kesan bahwa kita sangat
kesungguhan kita terhadap perusahaan membutuhkan pekerjaan.
yang dilamar.  Bertanya yang sekedar tanya.
 Bersikaplah jujur dan langsung  Emosional atau mudah tersinggung.
 Menunjukkan kesan tidak sabar.

2.4 Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan

8
Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai pekerjaan
dan perusahaan. Informasi tersebut bisa diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan
perusahaan tersebut, baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin. Perusahaan sekarang ini
menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukkan pemahaman tentang operasi perusahaan,
pasar, serta tantangan strategis yang taktis.
Pada era informasi ini, pencarian informasi mengenai perusahaan bukanlah hal yang sulit.
Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-way communication) merupakan kesempatan
yang baik bagi pelamar untuk menanyakan secara langsung berbagai hal mengenai pekerjaan dan
perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan antara lain :
1. Apa tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang dilamar
2. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi
3. Bagaimana kesempa|an berkembang dalam perusahaan
4. Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru
5. Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan
6. Siapa pesaing utama perusahaan

Pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan dalam wawancara sangat penting artinya bagi
pewawancara terutama dalam kaitanya dengan tingkat keseriusan kita dalam melamar posisi
pekerjaan tersebut. Kalau kita sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang
berkaitan dengan pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak kita manfaatkan, pewawancara dapat
menilai kita sebagai pelamar yang diragukan tingkat keseriusanya. Oleh karena itu, jangan sia-siakan
kesempatan yang diberikan pewawancara dan hindari pertanyaan-pertanyaan yang bernada interogasi.
Ketika kita di undang untuk wawancara sebuah posisi, pewawancara kemungkinan sudah
memiliki beberapa gagasan apakah kita memiliki persyaratan yang tepat berdasarkan peninjauan
resume. Tetapi selama wawancara kita diminta untuk menguraikan pendidikan dan pekerjaan
sebelumnya lebih dalam sehingga pewawancara dapat menentukan seberapa sesuai keterampilan
dengan yang diminta. Dalam banyak kasus, pewawancara akan mencari orang dengan keluwesan
dalam menerapkan keterampilan yang berbeda-beda di beberapa bidang.
Ketika menguraikan keterampilan, bersikaplah jujur. Jika kita tidak mengetahui cara melakukan
sesuai, katakan saja. Tingginya biaya akibat perekrutan karyawan yang tidak sesuai, membuat
semakin banyak perusahaan mengadakan pemeriksaan latar belakan. Selain itu, banyak pemberi kerja
melakukan uji praperekrutan. Tes semacam itu memverifikasi keterampilan pekerjaan kandidat dan
menentukan apakah para pelamar cocok dengan pekerjaan itu dan apakah mereka akan bernilai karena
telah melakukan pengeluaran untuk perekrutan dan penelitian.

2.5 Pertanyaan penting dalam wawancara kerja

9
Berikut beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam melakukan wawancara.
Pekerjaan yang dilamar
 Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan tersebut?
 Apakah pengalaman kerja anda relevan dengan posisi kerja yang anda lamar?
 Mengapa anda tertarik dengan jabatan atau posisi pekerjaan tersebut?
 Jika anda masih bekerja, mengapa anda ingin beralih pekerjaan?
 Apa yang anda ketahui tentang perusahaan tersebut?

Pendidikan dan pelatihan


 Mata kuliah apa yang paling anda senangi dan yang paling anda benci, mengapa?
 Aspek-aspek mata kuliah apa yang paling menarik bagi anda?
 Apakah kuliah atau pelatihan yang anda peroleh membantu pengembangan karir anda?
 Bagaimana pandangan anda tentang pendidikan yang anda peroleh di perguruan tinggi?
 Apakah anda merencanakan untuk melanjutkan studi?

Latar Belakang Keluarga


 Apa pekerjaan orang tua anda?
 Apakah pendidikan terakhir orang tua anda?
 Bagaimana pendapat orang tua anda terhadap karir yang anda pilih?

Kepribadian
 Bagaimana anda menjelaskan diri anda sendiri?
 Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri?
 Bagaimana anda menilai diri orang lain?

Penilaian Pribadi kita


 Faktor-faktor apa yang paling memberikan kontribusi bagi pengembangan pribadi anda!
 Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karier anda?
 Apa yang paling mengecewakan, mengesalkan atau menjengkelkan anda terhadap orang lain?
 Bagaimana anda menghadapi rasa jengkel tersebut?
 Apa karakteristik dan kemampuan paling penting yang harus anda miliki untuk menjadi
pemimpin suatu perusahaan?
 Apa pengalaman kerja yang paling memuaskan atau menyenangkan?
 Apa pengalaman kerja yang paling tidak menyenangkan bagi anda?

Tujuan Karier
 Apa tujuan jangka panjang bagi karier anda?

10
 Bagaimana anda dapat mencapai tujuan tersebut?
 Apa posisi atau kedudukan yang anda harapkan untuk masa yang akan datang?
 Mengapa anda merasa cocok dengan posisi tersebut?

Hobi dan Lain-lain


 Apa yang anda lakukan saat liburan?
 Apa yang anda lakukan pada waktu senggang?
 Apakah anda ikut dalam suatu kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan?
 Mengapa anda tertarik dalam kegiatan kemasyarakatan?
 Apa hobi anda?
 Jenis olah raga apa yang paling anda senangi dan yang paling tidak anda senangi?
 Buku atau majalah terbaru apa yang telah anda baca?
 Apakah anda tertarik dengan berita-berita perkembangan dunia industri dewasa ini?
 Apakah anda tertarik untuk mengaitkan perkembangan dunia industri dengan perkembangan
perusahaan anda?
 Apakah anda pernah melakukan studi banding perusahaan anda dengan perusahaan sejenis
lainya?
 Apakah strategi anda bagi pengembangan produk atau jasa di perusahaan anda?
 Apakah perlu bagi suatu perusahaan melakukan penelitian pasar?
 Apakah perlu bagi suatu perusahaan menyediakan bidang pelayanan konsumen?
 Apa yang anda lakukan bila konsumen mengadu pada perusahaan anda?

Apabila sebelumnya anda pernah bekerja, berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang sering
diajukan dalam wawancara. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain mencakup bagaimana sikap
pimpinan anda terhadap anda, pekerjaan sebelumnya, pendelegasian dan pengambilan keputusan.

Pimpinan anda
 Bagaimana pendapat anda tentang atasan/pimpinan anda?
 Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan anda memuji atau mengkritik anda.
 Bagaimana atasan anda memperlakukan anda?

Pekerjaan sebelumnya
 Mengapa anda ingin meninggalkan pekerjaan lama?
 Coba anda ceritakan tugas dan tanggung jawab anda di perusahaan atau lembaga yang terdahulu.
 Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah anda lakukan?
 Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah anda lakukan?
Pergaulan antarsejawat

11
 Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman sejawat?
 Bagaimana kesan anda bila teman anda memperoleh promosi jabatan?
 Bila sedang tidak bertugas, apakah anda sering mengobrol dengan teman-teman anda?
 Apakah anda merasa lebih enak bekerja sendirian atau kelompok?
 Tipe orang yang bagaimana yang paling anda senangi atau anda benci?

Pendelegisian
 Dapatkah anda mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain? Coba berikan contohnya.
 Bagaimana anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas yang mendesak, tak terduga
sebelumnya?
 Bagaimana perasaan anda ketika mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab anda
kepada orang lain?
 Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan tanggung jawab anda, apa yang anda
lakukan?

Pengembalian keputusan
 Apa keputusan yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernah anda lakukan?
 Bagaimana proses anda melakukan pengambilan keputusan penting?
 Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda lakukan?

2.6 Ucapan terima kasih


Apa yang perlu anda lakukan setelah wawancara kerja berakhir? Segera setelah wawancara usai,
berikanlah ucapan terima kasih kepada para pewawancara meskipun anda merasa kemungkinan anda
diterima bekerja di perusahaan tersebut kecil. Hal ini perlu anda lakukan untuk menunjukkan
penghargaan anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk wawancara.
Tulislah surat ucapan terima kasih sederhana, singkat, dan jelas. Hindari sikap menyombongkan
diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat anda dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan
sesegera mungkin.
Setelah melakukan wawancara kerja, kita dapat mengekspresikan rasa terimakasih dalam waktu
paling pendek dua hari setelah wawancara kerja. Meskipun kita merasa hanya memiliki sedikit
peluang untuk diterima di perusahaan yang kita inginkan, namun hal ini menunjukkan etiket yang
baik dari kita dan bisa memberikan kesan yang positif. Ucapkan terima kasih untuk waktu dan
kebaikan pewawancara, dan pastikan untuk menyatakan kembali pekerjaan khusus yang kita inginkan.
Sampaikan bahwa kita masih tertarik dengan pekerjaan itu, dan selanjutnya tanyakan tentang
keputusanya dengan sopan. Ucapan terima kasih kita buat dengan singkat (kurang dari lima menit
untuk telepon atau hanya satu halaman untuk surat), dan organisasikan seperti pesan rutin. Kita harus
memperlihatkan sikap dan nada positif tanpa terdengar terlalu percaya diri. Meskipun pewawancara

12
pernah mengatakan bahwa kita tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan itu, tetapi paling tidak ucapan
terima kasih membuat kesempatan mungkin bisa terbuka dengan lebar.

BAB III

13
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Saat melakukan wawancara, pendekatan kita dalam hal wawancara akan berkembang dan lebih
maju dalam melewati setiap tahapan. Cara untuk meraih keberhasilan dalam wawancara kerja hampir
seluruhnya serupa. Untuk meraih itu, perhatikan kesan pewawancara yang sukses memberikan hal
positif kepada kita dengan berhasil menghindari kesalahan. Jika kita masih pertama kali melakukan
wawancara, tugas kita adalah membedakan diri kita dengan pelamar lain. Bukan bermaksud
membandingkan, namun dengan mengetahui sedikit tentang mereka kita dapat mengatur strategi
untuk mengalahkan mereka. Ada tiga tahapan daam wawancara kerja, yang pertama adalah tahap
awal atau tahap penyaringan. Pewawancara akan mengadakan wawancara yang terstruktur untuk
menghapus pelamar yang tidak memenuhi syarat. Untuk tahap yang kedua atau tahap seleksi,
pewawancara mengadakan rangkaian wawancara terstruktur dan tidak terstruktur untuk mencari
kandidat terbaik. Sedangkan tahap ketiga atau tahap akhir, para pelamar kerja akan bertemu dengan
para eksekutif yang memiliki wewenang untuk menawarkan pekerjaan dan menetapkan kompensasi.

Untuk dapat melewati ketiga tahap tersebut ada beberapa hal yang harus kita persiapkan, hal
tersebut adalah persiapan secara fisik (tampil dengan rapi dan menarik), persiapan secara mental
( membuat diri kita lebih tenang dan menghilangkan rasa gerogi), persiapan secara administrasi
( mempersiapkan dokumen yang di butuhkan) dan menyerahkan usaha kita terhadap tuhan agar di
berikan hasil yang terbaik.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/pengertian-wawancara-menurut-para-ahli.html

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-gumgumgumi-19312-10-11-wawan-a.pdf

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404

http://penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-wawancara.html

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-jenis-dan-metode-wawancara.html

bovee.Lcourtlande.John Vthill.2008.komunikasi bisnis.klaten:PT.indeks

Purwanto.Djoko.2011.komunikasi bisnis edisi empat.Yogyakarta:Erlangga

http://soalsoalpsikotes.blogspot.co.id/2015/08/contoh-soal-psikotes-tpa-wawancara-kerja-pt-freeport-
indonesia-gratis.html

15

Anda mungkin juga menyukai