1. Pengertian Wawancara
2. Tujuan Wawancara
3. Jenis dan Tipe Wawancara
4. Kelebihan dan kekurangan wawancara
5. Kesalahan yang sering terjadi dalam wawancara
Pengertian Wawancara
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan
pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik
wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.
Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu
hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis,
pencari kerja, peneliti, dan sebagainya.
Agar lebih memahami apa itu wawancara, dibawah ini telah kami rangkum beberapa pendapat
ahli mengenai pengertian wawancara adalah sebagai berikut:
Lexy J Moleong
Lexy J Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud
tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk
mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian.
Anas Sudijono
Selanjutnya, menurut Anas Sudijono, pengertian wawancara adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Sutrisno Hadi
Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui
tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa
depannya, mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta
rahasia-rahasia hidupnya.
1. Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan
kondisi tertentu.
2. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
3. Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
Merujuk pada tujuan-tujuan tersebut, maka dapat diartikan fungsi wawancara adalah guna
mendapat informasi maupun data secara akurat, mendalam, objektif, sekaligus menjadi
pelengkap informasi awal pewawancara. Selain itu, wawancara juga memungkinkan munculnya
perspektif baru dari topik yang diangkat.
Jenis Wawancara
Secara umum, berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Wawancara Terstruktur
Jenis pertama dari wawancara adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, dimana semua
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara rinci dan lengkap.
Namun, yang perlu dijadikan catatan adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap relevan dengan
kebutuhan data agar wawancara masih bisa terkendali.
Bentuk Wawancara
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, wawancara juga memiliki berbagai bentuk. Lebih
jelasnya, bentuk-bentuk wawancara adalah sebagai berikut:
1. Wawancara formal
Pertama, ada bentuk wawancara formal yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya dilakukan
secara formal atau sistematis untuk mendapat data tertentu. Contoh bentuk wawancara ini adalah
wawancara penelitian.
2. Wawancara rutin
Bentuk selanjutnya adalah wawancara rutin, yaitu wawancara yang dilakukan secara rutin
ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan atau operasional bisnis atau perusahaan,
misalnya evaluasi bulanan kinerja karyawan.
5. Wawancara roundtable
Wawancara roundtable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup kompleks dimana
pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya dulu supaya proses wawancara dapat
berjalan lancar.
Dalam hal ini pewawancara bertindak sebagai moderator dari beberapa narasumber. Sehingga,
tidak hanya mengajukan dan mencatat jawaban, pewawancara juga bertugas mengatur jalannya
percakapan.
6. Wawancara semi-struktur
Bentuk terakhir dari wawancara adalah wawancara semi-struktur atau biografi. Sesuai namanya,
wawancara ini ditujukan untuk menggali informasi sebagai bahan tulisan biografi dari
narasumber terkait.
Umumnya, pewawancara akan menanyakan pertanyaan secara urut sesuai siklus hidup
narasumber, seperti mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga kehidupan saat ini.
1. Termasuk instrumen atau teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi dan tidak
terbatas pada tingkat pendidikan atau pekerjaan tertentu
2. Memungkinkan Anda untuk mendapat informasi dan data secara mendalam serta
berkualitas
3. Sebagai pewawancara, Anda dapat mengembangkan pertanyaan berdasarkan jawaban
narasumber
4. Mendapat informasi secara detail bahkan yang sering luput dari perhatian
Sedangkan kekurangan wawancara adalah:
1. Untuk topik atau objek yang luas, dibutuhkan banyak narasumber. Semakin banyak
narasumber, maka proses wawancara juga memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga
dalam pelaksanaanya
2. Kecukupan data dan keberhasilan wawancara tergantung pada peneliti dalam menggali
informasi serta ketersediaan narasumber untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
3. Terkadang, cara interpretasi pewawancara bisa terpengaruhi oleh jawab narasumber
sehingga cenderung tidak objektif.
Tahapan Wawancara
Untuk melakukan wawancara, setidaknya ada dua tahapan yang harus dijalankan. Tahapan-
tahapan wawancara tersebut diantaranya:
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan wawancara, tentukan tujuan atau topik serta informasi apa yang ingin
digali ketika wawancara terlebih dulu. Jika Anda melakukan wawancara terstruktur, maka
persiapkan juga daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada narasumber nantinya.
Setelah itu, sebaiknya Anda juga menghubungi narasumber terlebih dulu dan menentukan jadwal
dilakukannya wawancara tersebut beserta hal teknis lainnya.
Tahap Pelaksanaan
Tahap kedua wawancara adalah pelaksanaan. Sebagai pewawancara yang baik, bukalah sesi
wawancara dengan salam dan pastikan Anda juga mengedepankan tata krama serta sopan santun.
Setelah itu, Anda dapat menjelaskan secara singkat mengenai tujuan wawancara lalu mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Rekam atau catatlah jawaban narasumber dengan seksama,
hindari untuk meminta narasumber mengulangi jawabannya.
Nah, sebelum mengakhiri wawancara, Anda juga bisa meminta izin untuk menghubungi
narasumber kembali jika nanti ada informasi yang perlu dikonfirmasi atau dilengkapi.
Tips Wawancara
Agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai keinginan, ada beberapa tips wawancara
yang perlu diperhatikan.
Terlambat. © Pexels.com.
2. Tidak memahami profil perusahaan.
3. Berkomentar buruk tentang pekerjaan atau perusahaan sebelumnya.
Memohon secara berlebihan.
Tidak mempersiapkan pertanyaan untuk rekruter.
“5 Kesalahan saat Interview Kerja yang Wajib Dihindari.