Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Nama : KUNCORO SUBAKTI


NIM : 601210009
Semester :3
Lokal : BPI 3B
Mata kuliah : Pemahaman Individu Non Tes

INSTRUKSI: uraikan bagian-bagian berikut selengkap mungkin. Minimal 3 halaman!

1. Pengertian Wawancara
2. Tujuan Wawancara
3. Jenis dan Tipe Wawancara
4. Kelebihan dan kekurangan wawancara
5. Kesalahan yang sering terjadi dalam wawancara

Pengertian Wawancara

Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan
pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu, teknik
wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.

Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu
hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.

Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis,
pencari kerja, peneliti, dan sebagainya.

Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu wawancara, dibawah ini telah kami rangkum beberapa pendapat
ahli mengenai pengertian wawancara adalah sebagai berikut:
Lexy J Moleong
Lexy J Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud
tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk
mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian.

Anas Sudijono
Selanjutnya, menurut Anas Sudijono, pengertian wawancara adalah cara menghimpun bahan-
bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Sutrisno Hadi
Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui
tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa
depannya, mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta
rahasia-rahasia hidupnya.

Robert Kahn dan Channel


Terakhir, menurut Robert Kahn dan Channel pengertian wawancara adalah pola khusus dari
interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang
spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara
berkelanjutan.

Tujuan dan Fungsi Wawancara


Dari pengertian wawancara tadi, tentunya sudah ada gambaran mengenai tujuan wawancara
tersebut bukan? Ya, tujuan wawancara adalah mendapatkan data atau informasi dari pihak
narasumber.
Lebih jelasnya, menurut Zainal (2010) tujuan wawancara adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan
kondisi tertentu.
2. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
3. Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
Merujuk pada tujuan-tujuan tersebut, maka dapat diartikan fungsi wawancara adalah guna
mendapat informasi maupun data secara akurat, mendalam, objektif, sekaligus menjadi
pelengkap informasi awal pewawancara. Selain itu, wawancara juga memungkinkan munculnya
perspektif baru dari topik yang diangkat.

Jenis Wawancara
Secara umum, berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Wawancara Terstruktur
Jenis pertama dari wawancara adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, dimana semua
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara rinci dan lengkap.

2. Wawancara Tidak Terstruktur


Sesuai namanya, wawancara tidak terstruktur adalah kebalikan dari wawancara terstruktur,
dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Jenis ini juga biasa disebut
wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber.

Namun, yang perlu dijadikan catatan adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap relevan dengan
kebutuhan data agar wawancara masih bisa terkendali.

3. Wawancara Bebas Terpimpin


Jenis terakhir dari wawancara adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan dari kedua
jenis wawancara sebelumnya, dimana pewawancara tetap menyiapkan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan namun secara garis besarnya saja.

Bentuk Wawancara
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, wawancara juga memiliki berbagai bentuk. Lebih
jelasnya, bentuk-bentuk wawancara adalah sebagai berikut:

1. Wawancara formal
Pertama, ada bentuk wawancara formal yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya dilakukan
secara formal atau sistematis untuk mendapat data tertentu. Contoh bentuk wawancara ini adalah
wawancara penelitian.

2. Wawancara rutin
Bentuk selanjutnya adalah wawancara rutin, yaitu wawancara yang dilakukan secara rutin
ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan atau operasional bisnis atau perusahaan,
misalnya evaluasi bulanan kinerja karyawan.

3. Wawancara konferensi pers


Wawancara konferensi pers adalah ketika para jurnalis diundang oleh pihak-pihak tertentu untuk
meliput informasi atau data tertentu agar dimuat dan disebarluaskan, misalnya ada perusahaan
yang meluncurkan produk baru, melakukan kerjasama dengan pihak lain, menyelenggarakan
acara amal, dan lain-lain.

4. Wawancara akses pers


Hampir sama dengan bentuk wawancara konferensi pers, namun untuk wawancara akses pers ini
lingkupnya lebih kecil lagi, seperti hasil dilakukannya pertemuan, negosiasi, dan lain-lain.

5. Wawancara roundtable
Wawancara roundtable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup kompleks dimana
pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya dulu supaya proses wawancara dapat
berjalan lancar.
Dalam hal ini pewawancara bertindak sebagai moderator dari beberapa narasumber. Sehingga,
tidak hanya mengajukan dan mencatat jawaban, pewawancara juga bertugas mengatur jalannya
percakapan.

6. Wawancara semi-struktur
Bentuk terakhir dari wawancara adalah wawancara semi-struktur atau biografi. Sesuai namanya,
wawancara ini ditujukan untuk menggali informasi sebagai bahan tulisan biografi dari
narasumber terkait.

Umumnya, pewawancara akan menanyakan pertanyaan secara urut sesuai siklus hidup
narasumber, seperti mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga kehidupan saat ini.

Kelebihan dan Kekurangan Wawancara


Sebagai salah satu teknik pengumpulan data, wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.

Lebih jelasnya, kelebihan wawancara adalah:

1. Termasuk instrumen atau teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi dan tidak
terbatas pada tingkat pendidikan atau pekerjaan tertentu
2. Memungkinkan Anda untuk mendapat informasi dan data secara mendalam serta
berkualitas
3. Sebagai pewawancara, Anda dapat mengembangkan pertanyaan berdasarkan jawaban
narasumber
4. Mendapat informasi secara detail bahkan yang sering luput dari perhatian
Sedangkan kekurangan wawancara adalah:

1. Untuk topik atau objek yang luas, dibutuhkan banyak narasumber. Semakin banyak
narasumber, maka proses wawancara juga memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga
dalam pelaksanaanya
2. Kecukupan data dan keberhasilan wawancara tergantung pada peneliti dalam menggali
informasi serta ketersediaan narasumber untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
3. Terkadang, cara interpretasi pewawancara bisa terpengaruhi oleh jawab narasumber
sehingga cenderung tidak objektif.
Tahapan Wawancara
Untuk melakukan wawancara, setidaknya ada dua tahapan yang harus dijalankan. Tahapan-
tahapan wawancara tersebut diantaranya:

Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan wawancara, tentukan tujuan atau topik serta informasi apa yang ingin
digali ketika wawancara terlebih dulu. Jika Anda melakukan wawancara terstruktur, maka
persiapkan juga daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada narasumber nantinya.
Setelah itu, sebaiknya Anda juga menghubungi narasumber terlebih dulu dan menentukan jadwal
dilakukannya wawancara tersebut beserta hal teknis lainnya.

Tahap Pelaksanaan
Tahap kedua wawancara adalah pelaksanaan. Sebagai pewawancara yang baik, bukalah sesi
wawancara dengan salam dan pastikan Anda juga mengedepankan tata krama serta sopan santun.

Setelah itu, Anda dapat menjelaskan secara singkat mengenai tujuan wawancara lalu mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Rekam atau catatlah jawaban narasumber dengan seksama,
hindari untuk meminta narasumber mengulangi jawabannya.

Nah, sebelum mengakhiri wawancara, Anda juga bisa meminta izin untuk menghubungi
narasumber kembali jika nanti ada informasi yang perlu dikonfirmasi atau dilengkapi.

Tips Wawancara
Agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai keinginan, ada beberapa tips wawancara
yang perlu diperhatikan.

1. Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.


2. Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber, seperti
identitasnya secara umum.
3. Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
4. Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber nyaman dan dapat
menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
5. Hindari sikap seakan menggurui, bersikaplah netral dan adaptif.

Kesalahan yang sering terjadi dalam wawancara

 Terlambat. © Pexels.com.
 2. Tidak memahami profil perusahaan.
 3. Berkomentar buruk tentang pekerjaan atau perusahaan sebelumnya.
 Memohon secara berlebihan.
 Tidak mempersiapkan pertanyaan untuk rekruter.
 “5 Kesalahan saat Interview Kerja yang Wajib Dihindari.

Anda mungkin juga menyukai