Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang terjadi secara langsung


antara dua orang atau lebih. Pewawancara biasa disebut
dengan interviewer sementara orang yang akan diwawancarai
dinamakan interviewer. Selain itu, ada juga yang mendefinisikan
wawancara yaitu ialah suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan
secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh.

Tujuan Wawancara
Secara umum, tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi
yang akurat dari narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan
tertentu kepada narasumber.
Jika tadi secara umum, berikut ini tujuan wawancara secara khusus, yaitu
ialah :

1. Untuk menggali dan memperoleh informasi atau data dari orang


pertama (primer).
2. Untuk melengkapi informasi atau data yang dikumpulkan dengan
cara mengumpulkan data lainnya
3. Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan
data yang lainnya.

Jenis-Jenis Wawancara
Wawancara cara memiliki berbagai macam jenis, berikut ini adalah jenis-
jenis wawancara beserta penjelasannya :

1. Wawancara Bebas
Wawancara bebas adalah jenis kegiatan wawancara yang pertanyaannya
tidak disusun terdahulu, yang mana pertanyaan akan muncul sesuai
dengan suasana saat proses wawancara dengan kata lain secara spontan.
Jenis wawancara ini terkadang juga disebut dengan wawancara tidak
terstruktur. Contoh seperti wawancara yang dilakukan dengan
selebritis/artis.

2. Wawancara Terpimpin
Wawancara terpimpin adalah jenis wawancara yang mana pertanyaannya
terlebih dahulu disiapkan. Jenis wawancara ini disebut juga dengan
wawancara berstuktur. Contoh wawancara terpimpin seperti wawancara
yang dilakukan pembawa berita di stasiun tv kepada narasumber.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara bebas terpimpin merupakan jenis wawancara dimana
pewawancara melakukan kombinasi antara wawancara terpimpin dengan
wawancara bebas,yang mana dalam pelaksanaannya sesuai dengan
pedoman mengenai topik yang dibahas.

4. Wawancara Individual
Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang
wawancara pada narasumber tunggal, contoh wawancara ini yaitu
wawancara yang dilakukan seorang wartawan kepada para pejabat.

5. Wawancara Konferensi
Wawancara Konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh
pewawancara dengan sejumlah responden atau wawancara yang
dilakukan oleh beberapa pewawancara dengan seorang responden.
Contoh wawancara ini yaitu wawancara yang dilakukan wartawan pada
sejumlah pimpinan perusahaan yang melakukan konferensi pers untuk
publitas dan wawancara yang dilakukan sejumlah wartawan pada seorang
selebritis/artis.

6. Wawancara Terbuka
Wawancara terbuka adalah jenis wawancara yang memiliki pertanyaan
yang tidak terbatas atau jawabannya tidak terikat. Pertanyaan biasanya
akan menghendaki penjelasan serta pendapat dari narasumber tersebut.

7. Wawancara Tertutup
Wawancara tertutup adalah wawancara yang memiliki pertanyaan terbatas,
biasanya wawancara ini telah disiapkan lembar pertanyaan (questionaire)
dengan jawaban yang telah disiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak
setuju, ya, tidak, baik dan tidak baik.

Ciri-Ciri Pewawancara
Seorang wartawan harus bisa membangun suasana yang kondusif dan
tidak kaku selama wawancara berlangsung. Dengan begitu,  narasumber
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh wartawan.
Adapun sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara:

1. Netral
Pewawancara harus bisa bersikap netral, maksudnya tidak memberikan
komentar setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang disampaikan
oleh narasumber. Tugas utama pewawancara yaitu mengajukan beberapa
pertanyaan kemudian merekam semua keterangan yang disampaikan
narasumber.

2. Ramah
Pewawancara harus bisa menciptakan suasana yang ramah agar bisa
menarik minat narasumber. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat
sebuah narasi terkait pertanyaan yang akan disampaikan.

3. Adil
Pewawancara harus bisa menempatkan diri sebagai orang yang netral dan
memperlakukan narasumber dengan sama. Maksudnya, pewawancara
harus tetap sopan dan menghormati semua narasumber tidak peduli siapa
dan bagaimanapun keadaannya.

4. Menghindari Ketegangan
Wartawan sebaiknya menghindari ketegangan dalam proses wawancara,
sehingga narasumber tidak merasa dihakimi atau diuji. Hal ini bisa dicapai
dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan topik dan terarah.

Contoh Wawancara
Waktu : Selasa 6 November 2018 (Pukul 01.00-02.00 WIB
Tempat : Halaman Kantor Desa Campang – Jakarta.
Narasumber : Pak Subroto
Umur : 43
Pekerjaan : Masyarakat Sipil
Wartawan : Bagaimana pendapat bapak mengenai kebersihan
Lingkungan?
Bapak Subroto : Kebersihan lingkungan sudah menjadi kewajiban kita
untuk menjaganya, karena bagaimana pun lingkungan yang baik akan
membuat warganya merasa nyaman dan produktif karena jika
lingkungannya buruk bahkan jauh dari kata nyaman akan menjadi sumber
dari segala penyakit.
Wartawan : Menurut bapak bagaimana cara atau tindakan yang harus kita
lakuakn agar lingkungan kita selalu bersih?
Bapak Subroto : Dalam hal ini pemerintah dan masyarakat sangat
berperan penting. Disisi lain masyarakat harus sadar akan kebersihan
lingkungan salah satunya adalah dengan jangan membuang sampah
sembarangan, apalagi sampai membuang sampah di sungai.
Seperti yang saya bilang tadi mengenai peran pemerintah, pemerintah juga
harus menyediakan sarana yang memadai, seperti penyediaan tong-tong
sampah dan truk-truk pengangkut sampah gar sampah tidak menumpuk.
Wartawan : Bagaimana kebersihan lingkungan di desa Campang ini
menurut pendapat bapak?
Bapak Subroto : Bisa dibilang lingkungan di desa ini cukup bersih, karena
kesadaran masyarakat disini akan pentingnya kebersihan lingkungan
sudah sangat meningkat. Selain itu sebagian warga disini ada yang bisa
mendaur ulang sampah menjadi barang-barang kerajinan tangan yang
bermanfaat dan mempunyai nilai jual. Warga-warga disini rata-rata sudah
menanam tanaman-tanaman hias di depan pekarangan rumahnya.
Sehingga menjadikan desa ini terlihat bersih hijau dan asri.
Wartawan : Terima kasih pak atas waktu yang bapak luangkan, sampai
bertemu lagi di lain kesempatan pak.
Bapak Subroto : iya kembali kasih pak.

Anda mungkin juga menyukai