MENAKLUKKAN LEWAT
WAWANCARA
Oleh:
YOGYAKATA
2021
MENAKLUKKAN LEWAT WAWANCARA
ABSTRACT
In journalistic activities, efforts to collect news material will never be separated
from interviews. Interviews are questions and answers between reporters and
resource persons to obtain information about the material covered. The purpose
of the interview is to collect complete, fair and accurate information. A good
interviewer at the start of the show should come up with interesting questions.
There are various types and varieties of interviews to techniques. Starting from
the part that concerns the interviewer himself (internal) to the one that concerns
other people related to the interview (external).
ABSTRAK
Dalam kegiatan jurnalistik, upaya mengumpulkan bahan berita tak akan pernah
lepas dari wawancara. Wawancara merupakan tanya jawab antara reporter dan
nara sumber untuk memperoleh informasi mengenai materi yang diliput Tujuan
wawancara adalah mengumpulkan informasi secara lengkap,adil dan akurat.
Seorang pewawancara yang baik pada awal acara harus membuat pertanyaan yang
menarik. Terdapat berbagai jenis dan ragam wawancara hingga tekniknya. Mulai
dari bagian yang menyangkit pewawancara sendiri (internal) hingga yang
menyangkut orang lain yang berhubungan dengan wawanxara (eksternal).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik mengumpulkan bahan berita harus benar-benar dikuasai seorang
reporter. Bila tak dikuasai, bahan berita yang dikumpulkannya akan kering. Berita
mengumpulkan bahan berita tak akan pernah lepas dari wawancara. Wawancara
merupakan tanya jawab antara reporter dan nara sumber untuk memperoleh
lengkap,adil dan akurat. Seorang pewawancara yang baik pada awal acara harus
yaitu Wawancara di studio oleh presenter dan wawancara di lokasi oleh reporter.
tak menguasai, wawancara yang dilakukan tak mendalam. Materi yang digali
baik adalah dengan mendengarkan yang baik. Jika anda tulus dansumber tahu
bahwa mempunyai rasa empati, mereka akan bicara. Sebagian besar dari
keterampilan hanyalah sifat terbuka bagi apa yang ingin mereka katakan.Tiap
pewawancara mempunyai gaya tersendiri dalam berwawancara. Karena itu
wanacara yang dilakukan itu berhasil. Wawancara yang dilakukan reporter bisa
dengan dua cara. Langsung tanya jawab di lapangan dengan nara sumber atau
tangkas. Bila tidak, nara sumber akan menilai pewawancara tak kredibel.
pewawancara akan dijawab seadanya. Materi yang digali pun dangkal. Bila materi
yang dkumpulkan dangkal, maka berita yang dibuat reporter pun akan kering.
Berita yang kering tidak akan menarik perhatian penonton televisi. Informasi yang
penting orang yang diwawancara dan emosi-emosi humant interest melalui tinggi-
rendah nada suara. Masalah lainya, bisa terjadi kemungkinan ketidak jujuran nara
Mengenai wawancara tertulis bisa dilakukan melalui kiriman surat, faks dan
email. Dalam wawancara ini perlu persiapan pertanyaan yag akan diajukan secara
kebijakan pemerintah sudah dapat kita terka ke mana arah bicara mereka. Kita
B. Rumusan Masalah
wawancara?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Wawancara
1. Wawancara Langsung
keuntungan antara lain kita dapat melihat ekspresi, gestur, dan dapat
beberapa keuntungan yakni biaya yang diperlukan jauh lebih murah, dan
1. Wawancara berita
3. Wawancara eksklusif
5. Wawancara jalanan
6. Wawancara tertulis
lainnya.
7. Wawancara “cegat pintu”
B. Teknik Wawancara
1. Persiapan wawancara
kosong.
c. Menyiapkan pertanyaan.
d. Menentukan narasumber
yang kita lakukan bersifat netral. Banyak aspek yang harus dilihat
2. Pelaksanaan Wawancara
terkesan lebih pintar atau lebih paham dari narasumber. Berikut yang
suasana.
agar dalam maksud dan tujuan kita tidak terkesan menggiring opini
narasumber.
corrupt atau file hilang. Ketika kita mencatat catatlah hal hal
3. Setelah wawancara
Menjadi seorang jurnalis tentunya bukan hal yang mudah. Sebagai seorang
yang hebat:
pengolahan materi. Dalam tahap ini kita perlu banyak berlatih dalam
2. Memperluas wawasan
Jurnalis yang hebat menurut saya adalah jurnalis yang kritis. Ketika
seorang jurnalis memiliki pola pikir kritis dan tajam berbagai macam
persoalan atau isu, akan dikulik sedemikian rupa informasi yang ada di
dalamnya. Dengan pola piker yang tajam, mudah bagi seorang jurnalis
4. Berlatih wawancara
diwawancarai?
terwawancara?
Investigatif
jika diperlukan.
wawancara.
wawancara.
dilakukan dan menerima bahwa ada aturan yang harus diikuti agar
terwawancara.
yang berlaku.
(3) Account.
Wawancara dilaksanakan dengan teknik cognitive interview dan
paling tidak sekali lagi mencoba mengingat bebas dengan arah atau
Beberapa hal yang perlu dikuasai oleh pewawancara pada tahap ini
adalah:
a) Gaya bertanya Jenis pertanyaan yang diajukan akan mempengaruhi
T-Tell me/Ceritakan
E-Explain/Jelaskan
2) D-Describe/Jelaskan/Gambarkan
dan How).
(4) Closure
diperoleh.
terwawancara.
(5) Evaluation
7. Mempersiapkan mental
menjadi seorang jurnalis baru atau pemula, kita tidak perlu merasa
rendah diri. Tidak ada sesuatu yang besar tanpa memulai dari kecil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
wawancara menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah produksi berita.
Sebuah wawancara yang hebat tidak terlepas dari dukungan internal dan
Daftar Pustaka
Jakarta.
Barton, Dick & Loftus, Dick. 2013. Pedoman Kursus Wawancara Investigatif
P.E.A.C.E. Jakarta:
Milne, Rebecca & Bull, Ray. 2000. Investigative Interviewing, Psychology and