Anda di halaman 1dari 3

Teknik Reportase

1. Riset mendalam
Sebelum memulai reportase, seorang reporter harus melakukan riset yang mendalam.
Hal pertama yang harus diriset adalah topik. Perdalam topik yang akan kamu
sampaikan ke publik.
Analisis nilai-nilai berita yang ada di dalam topik tersebut, seperti dampak, kedekatan,
aktualitas, ketokohan, dan sebagainya.
Jika kamu sudah yakin bahwa topik ini menarik dan penting bagi publik, cari tahu
sebanyak-banyaknya tentang topik tersebut.
Ketahui apa latar belakang dari topik yang akan kamu angkat, siapa saja orang yang
perlu kamu wawancarai, hingga di mana kamu bisa menemukan narasumber.

2. Tentukan angle menarik dan penting


Teknik reportase selanjutnya adalah menentukan angle atau sudut pandang yang
menarik dan penting.
Sebuah reportase akan menjadi sia-sia jika tidak dibaca oleh publik. Oleh karena itu,
fokuslah pada apa yang dibutuhkan dan disukai publik.
Jika banyak reporter sudah mengangkat suatu angle, kamu bisa memilih
celah angle lainnya. Cari sisi lain yang juga menarik dan penting bagi publik.

3. Buat daftar pertanyaan


Sebelum melakukan reportase, kamu perlu membuat daftar pertanyaan. Fungsinya
adalah memastikan bahwa wawancaramu berjalan sesuai fokus angle yang ingin
kamu angkat.
Dalam jurnalistik, dikenal istilah 5W+1H, yaitu what, who, when, where,
why, dan how.
Buat daftar pertanyaan dengan memasukkan semua unsur tersebut sehingga kamu bisa
mendapatkan informasi yang menyeluruh dari narasumber.
Namun, ketika di lapangan bisa saja ada pertanyaan baru yang harus kamu tanyakan.
Tidak perlu ragu, tanyakan saja pada narasumber.
Hal tersebut justru baik karena akan memperkaya informasi yang kamu dapat.
Bahkan, kamu juga bisa mendapat angle baru dari informasi tersebut.

4. Minta narasumber tidak bicara terlalu cepat


Ketika melakukan teknik reportase, kamu bisa saja bertemu dengan berbagai macam
narasumber yang belum kamu kenal.
Kamu mungkin akan bertemu dengan narasumber yang berbicara dengan sangat
lambat, tetapi bisa juga sangat cepat.
Oleh karena itu, dikutip dari The Balance Careers, jangan ragu untuk meminta
narasumber agar tidak berbicara dengan terlalu cepat.
Pastikan kamu bisa menangkap semua informasi dengan jelas.
Alternatif lainnya, kamu bisa merekam wawancara dengan alat atau aplikasi perekam
suara.

5. Tanyakan jika ada yang belum jelas


Tidak jarang ada narasumber yang bicara berbeli-belit atau tidak langsung to the
point.
Maka, mungkin saja kamu merasa pertanyaanmu belum dijawab dengan jelas oleh
narasumber.
Kamu tidak perlu ragu untuk meminta narasumber memperjelas pernyataannya.
Arahkan narasumber dengan pertanyaan intimu.

6. Klarifikasi
Selain menanyakan hal-hal yang belum dijawab narasumber secara jelas, teknik
reportase yang tak kalah pentingnya adalah klarifikasi.
Pastikan bahwa informasi yang kamu terima itu sesuai dengan apa yang dimaksudkan
oleh narasumber. 
Kamu juga perlu mengonfirmasi hal-hal kecil seperti nama dan jabatan narasumber.
Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kesalahan penulisan saat kamu
menyampaikannya ke publik.

Skill yang Diperlukan


1. Komunikasi
Skill pertama yang dibutuhkan oleh seorang reporter tentu saja komunikasi.
Seorang reporter akan berhadapan dengan banyak orang, seperti tim redaksi,
narasumber, editor, hingga para pemangku kebijakan dalam sebuah reportase.
Oleh karena itu, diperlukan skill komunikasi yang tinggi agar reporter bisa
menyampaikan informasi dengan jelas pada berbagai pihak, termasuk publik.
Komunikasi ada dua macam, yaitu verbal dan nonverbal. Kamu perlu menguasai
keduanya untuk menjalani reportase dengan baik.

2. Menulis
Menulis merupakan skill dasar yang wajib dimiliki oleh reporter, terutama yang
bergelut di media massa cetak atau online.
Namun, skill menulis reporter tidak hanya terhenti hanya tentang memaparkan
informasi secara akurat. 
Kamu harus bisa menyampaikan informasi akurat, jelas, dan menarik. Salah satu
caranya adalah dengan memposisikan diri sebagai pembaca.
Apa yang pembaca ingin ketahui? Bagaimana membuat agar tulisan tersebut mengalir
dan mudah dimengerti oleh publik?

3. Rasa ingin tahu


Reporter tidak bisa hanya berpaku pada data, arahan pemimpin redaksi, hingga daftar
pertanyaan. Kamu memerlukan rasa ingin tahu yang tinggi dalam sebuah teknik
reportase.
Setiap narasumber memaparkan hal yang tidak kamu mengerti atau belum kamu
ketahui, tanyakan saja.
Gali terus informasi dari narasumber hingga kamu mendapatkan poin penting, baru,
dan menarik bagi publik.

4. Riset
Seperti yang telah dipaparkan pada bagian teknik reportase, seorang reporter wajib
melakukan riset sebelum menjalankan reportase.
Kamu memerlukan skill riset untuk bisa memperdalam informasi sebelum
menanyakannya pada narasumber.
Bahan riset tidak berhenti sampai media massa atau buku. Kamu juga bisa
memperluas bahan risetmu dari media sosial dan orang lain.
Maka, penting juga bagi seorang reporter untuk update dengan perkembangan
informasi terbaru.

Anda mungkin juga menyukai