Dalam Islam
Lantas, adakah tuntunan Islam yang terkait dengan kode etik jurnalistik? Merayakan
ulang tahunnya yang pertama, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) berupaya
membahas hal itu dalam sebuah forum bertajuk ‘’Tausiyah Memandang Kode Etik
Jurnalis dalam Perspektif Islam’’ yang digelar secara virtual, Senin (8/2).
Bertindak sebagai pembicara utama, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebut, perspektif
Islam berarti mengambil dari tiga sumber utama, yakni Alquran, hadis atau sunah,
serta interpretasi ulama berdasarkan Alquran dan sunah (ijtihad).
Berdasarkan tiga hal di atas, UAS mengatakan, ada 10 garis besar kode etik jurnalistik
berdasarkan perspektif Islam. Pertama, perihal objektivitas dalam melihat suatu berita.
"Dalam Islam, manusia yang baru dilahirkan itu suci, bersih. Kalau dalam bahasa
hukum, ini asas praduga tidak bersalah. Jadi, jurnalis memandang manusia bukan dari
perspektif negatif atau buruk," kata dia.
Kedua, menurut UAS, seorang jurnalis yang memiliki dasar agama Islam yang baik,
maka bisa membuat dasar-dasar Islam ini sebagai sebuah kode etik. ‘’Berdasarkan
sifatnya yang universal, rahmatan lil ‘alamin, membawa salam dan kedamaian, maka
jurnalis pun begitu," ujarnya.
Ketiga, UAS mengingatkan terkait pengecekan atas berita yang dibawa oleh
seseorang. Hal ini dijelaskan dalam QS al-Hujurat ayat 6.
‘’Jadi, suatu informasi tidak boleh diterima begitu saja atau hanya melihat dari satu
sisi. Wajib bagi seseorang melakukan konfirmasi ataupun klarifikasi,’’ ujar UAS.
Keempat, UAS mengingatkan, pakailah bahasa-bahasa atau diksi yang baik. Hindari
penggunaan kata-kata yang dapat memicu konflik.
Selanjutnya, UAS menyebut, dalam menulis suatu berita ada baiknya tidak
menggeneralisasi.
Poin keenam, Islam tidak membenarkan gibah atau gosip. "Peran media, saat
menceritakan kebatilan seseorang, itu bukan gosip. Ini sedang menunjukkan mana
yang baik dan buruk. Media berhak memberitakan agar diketahui khalayak dan
menjadi pelajaran," ujar UAS.
Poin kedelapan, Islam berkembang melalui jaringan atau media, yang disampaikan
oleh pengikut Nabi SAW yang berkumpul dengannya dan saat kembali ke daerahnya,
ilmu ini menjadi tersebar. Peran jurnalis pun sama dengan pola tersebut.
Poin terakhir, Ustaz Abdul Somad mengingatkan perihal balasan yang diterima
seorang Muslim dari perbuatannya selama ini di dunia. Karena itu, seorang jurnalis
diharapkan memiliki semangat iman yang tinggi dalam mempertanggungjawabkan
setiap berita yang dibuat.
TEKNIK REPORTASE
1. Riset mendalam
Sebelum memulai reportase, seorang reporter harus melakukan riset yang
mendalam.
Hal pertama yang harus diriset adalah topik. Perdalam topik yang akan kamu
sampaikan ke publik.
Analisis nilai-nilai berita yang ada di dalam topik tersebut, seperti dampak,
Jika kamu sudah yakin bahwa topik ini menarik dan penting bagi publik, cari tahu
Ketahui apa latar belakang dari topik yang akan kamu angkat, siapa saja orang
yang perlu kamu wawancarai, hingga di mana kamu bisa menemukan narasumber.
Sebuah reportase akan menjadi sia-sia jika tidak dibaca oleh publik. Oleh karena
celah angle lainnya. Cari sisi lain yang juga menarik dan penting bagi publik.
3. Buat daftar pertanyaan
Sebelum melakukan reportase, kamu perlu membuat daftar pertanyaan. Fungsinya
kamu angkat.
why, dan how.
Buat daftar pertanyaan dengan memasukkan semua unsur tersebut sehingga kamu
Namun, ketika di lapangan bisa saja ada pertanyaan baru yang harus kamu
Hal tersebut justru baik karena akan memperkaya informasi yang kamu dapat.
Kamu mungkin akan bertemu dengan narasumber yang berbicara dengan sangat
Oleh karena itu, dikutip dari The Balance Careers, jangan ragu untuk meminta
perekam suara.
point.
Maka, mungkin saja kamu merasa pertanyaanmu belum dijawab dengan jelas oleh
narasumber.
6. Klarifikasi
Selain menanyakan hal-hal yang belum dijawab narasumber secara jelas, teknik
Pastikan bahwa informasi yang kamu terima itu sesuai dengan apa yang
Kamu juga perlu mengonfirmasi hal-hal kecil seperti nama dan jabatan
narasumber.
Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kesalahan penulisan saat kamu
menyampaikannya ke publik.
Skill yang Diperlukan
1. Komunikasi
Skill pertama yang dibutuhkan oleh seorang reporter tentu saja komunikasi.
Seorang reporter akan berhadapan dengan banyak orang, seperti tim redaksi,
Komunikasi ada dua macam, yaitu verbal dan nonverbal. Kamu perlu menguasai
2. Menulis
Menulis merupakan skill dasar yang wajib dimiliki oleh reporter, terutama yang
Kamu harus bisa menyampaikan informasi akurat, jelas, dan menarik. Salah satu
Apa yang pembaca ingin ketahui? Bagaimana membuat agar tulisan tersebut
daftar pertanyaan. Kamu memerlukan rasa ingin tahu yang tinggi dalam sebuah
teknik reportase.
Setiap narasumber memaparkan hal yang tidak kamu mengerti atau belum kamu
Gali terus informasi dari narasumber hingga kamu mendapatkan poin penting,
4. Riset
Seperti yang telah dipaparkan pada bagian teknik reportase, seorang reporter wajib
Bahan riset tidak berhenti sampai media massa atau buku. Kamu juga bisa
informasi terbaru.
Baca Juga: Ingin Jadi Editor In Chief? Kenali Dulu Kerja dan Kualifikasinya
miliki.
Menarik bukan? Menjadi seorang jurnalis ternyata tidak semudah yang
dibayangkan, ya. Apakah kamu mulai tertarik dengan karier yang satu ini?