Media Baru
Dosen Pembimbing : Mahfud
Anshori S.Sos., M.Si.
Nama Kelompok
01 Adam Barokah
V1120003 04 Dita Audina S.
V1120053
Dipa Sakemdo A.
03 V1120052
Dasar-Dasar
Jurnalistik
01
Kode Etik
Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
• Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh
informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika
profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan
menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia
menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang
akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam
melaksanakan tugas jurnalistik.
Pasal 3
Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara
berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta
menerapkan asas praduga tak bersalah.
Pasal 4
Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan
cabul.
Pasal 5
Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban
kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku
kejahatan.
Pasal 6
Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
Pasal 7
Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak
bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan
embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan
kesepakatan.
Pasal 8
Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka
atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna
kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang
lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
Pasal 9
Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya,
kecuali untuk kepentingan publik.
Pasal 10
Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang
keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca,
pendengar, dan atau pemirsa.
Pasal 11
Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
02
Jenis-Jenis
Artikel
Berdasarkan Tujuannya
1. Deskripsi
Artikel deskripsi memberikan gambaran tentang hal tertentu
senyata mungkin sehingga pembaca dapat
mengimajinasikannya.
2. Narasi
Artikel narasi adalah artikel yang bercerita. Karenanya, tokoh dan
kejelasan kronologis menjadi unsur yang cukup penting untuk
dimuat. Jenis tulisan ini banyak digunakan pada karya fiksi.
3. Eksposisi
Dalam artikel eksposisi, akan ditemukan penjelasan terhadap suatu hal secara
rinci dan beralasan. Karena itu, pemaparan biasanya dilakukan dengan
memperlihatkan fakta-fakta disertai teori yang berkaitan dengan fakta tersebut.
Berita di koran merupakan contoh artikel eksposisi yang paling mudah ditemukan.
Contoh lainnya adalah artikel ilustrasi, analisis, laporan, hingga definisi.
Berdasarkan Tujuannya
4. Persuasi
Kata persuasi bisa diartikan sebagai ajakan atau bujukan. Jika dikaitkan dengan
artikel, maka artikel persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mengajak
pembaca untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
5. Argumentasi
Artikel argumentasi berusaha memberikan pandangan, gagasan, atau
teori tentang sebab dan akibat suatu peristiwa. Penyampaian dilakukan dengan
menyertakan fakta-fakta objektif objektif dan logis. Dengan begitu, pembaca
diharapkan turut mengakui pandangan dari isi tulisan yang disampaikan.
Berdasarkan Isinya
3. Artikel Tutorial
Artikel tutorial berisi tuntunan dan tata cara untuk mengerjakan sesuatu. Artikel
jenis ini bisa digunakan untuk berbagai bidang tulisan.
Misalnya cara menanam pohon pisang pada bidang pertanian, atau cara
mengganti oli sendiri pada bidang otomotif.
4. Artikel Review
Dalam artikel review, penulis mengulas suatu produk dari berbagai sisi. Mulai dari
produsennya, spesifikasinya, serta kegunaan dan cara menggunakannya.
Tidak boleh ketinggalan bahasan tentang kelebihan dan kekurangan karena
biasanya itu merupakan bagian yang paling dicari pembaca.
03
Ciri-Ciri
Artikel
(Perbedaan dan Persamaan)
Ciri-Ciri Artikel
Karya tulis bisa dikatakan sebagai artikel apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pada umumnya artikel dibuat secara ringkas, padat, jelas, dan tuntas.
2. Isi yang disampaikan dalam sebuah artikel didasari oleh fakta, bukan fiksi atau
mitos yang kebenarannya masih diragukan.
3. Artikel bersifat informatif dan faktual, mengungkapkan informasi berdasarkan
suatu penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Sebuah artikel dapat mengandung opini dan analisis, namun harus
berdasarkan teori dan data yang valid.
5. Penulisan artikel menggunakan bahasa baku atau resmi, serta kalimat yang
lugas, logis, denotatif, dan efektif.
6. Metode penulisan artikel dibuat secara sistematis sehingga pembaca dapat
mengerti isinya dengan mudah.
04
Prinsip dan
Kaidah
Jurnalistik
1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
Dengan menyampaikan kebenaran, masyarakat bisa memperoleh informasi
yang mereka butuhkan. Ini bukan kebenaran mutlak atau filosofis. Tetapi,
merupakan suatu proses menyortir (sorting-out) yang berkembang antara cerita
awal, dan interaksi antara publik, sumber berita (newsmaker), dan jurnalis dalam
waktu tertentu.
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga (citizens)
Organisasi pemberitaan dituntut melayani berbagai kepentingan
konstituennya: lembaga komunitas, kelompok kepentingan lokal, perusahaan
induk, pemilik saham, pengiklan, dan banyak kepentingan lain.
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
Yang membedakan antara jurnalisme dengan hiburan (entertainment), adalah
disiplin verifikasi. Ini tercermin dalam praktik-praktik seperti mencari saksi-
saksi peristiwa, membuka sebanyak mungkin sumber berita, dan meminta
komentar dari banyak pihak. Disiplin verifikasi berfokus untuk menceritakan
apa yang terjadi sebenar-benarnya (objektif).