JURNALISME
2. Kemandirian (Independence)
Jurnalis harus bersuara independen; tidak boleh bertindak, secara formal atau
tidak resmi, atas nama kepentingan khusus baik politik, perusahaan atau budaya.
Meskipun tidak ada kewajiban untuk menyajikan setiap sisi dalam setiap
bagian, cerita harus seimbang (balance) dan menambah konteks.
4. Kemanusiaan (Humanity)
5. Akuntabilitas (Accountability)
1. Berita (news)
Berisi tentang informasi terkini maupun informasi lampau yang masih menarik
untuk dibahas.
2. Opini (views)
Meliputi tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai, dan surat
pembaca.
3. Iklan (Advertising)
Sifat iklan mencakup dari iklan produk barang dan jasa, iklan keluarga seperti
iklan duka cita, sampai iklan kepada layanan masyarakat.
1.7 Kode Etik Jurnalistik
Kode etik jurnalistik memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pers,
dimana sebagai pedoman nilai-nilai profesi kewartawanan, sehingga kode etik jurnalistik
wajib dipahami dan dilaksanakan oleh wartawan.
Pengawasan dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik ini sepenuhnya
diserahkan kepada jajaran pers dan dilaksanakan oleh organisasi yang dibentuk untuk itu,
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang memiliki lembaga bernama Dewan Pers,
sedangkan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) memiliki lembaga bernama Majelis Kode Etik.
II
BERITA
Berita juga dapat dibedakan menjadi beberapa kategori menurut berat ringannya isi
berita, lokasi peristiwanya, sifatnya, dan topiknya.
● Penentuan informan
Sebelum melakukan wawancara, pastikan bahwa calon informan anda adalah
orang yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang informasi-informasi yang
anda butuhkan.
● Pedoman wawancara
Wawancara yang terencana sebaiknya dilengkapi dengan interview guide
(pedoman wawancara) dalam bentuk sejumlah daftar pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya. Pedoman wawancara sangat membantu pewawancara dalam menjaga
arah atau topik wawancara.
● Unsur 5W +1H
Informasi yang baik setidaknya harus mencakup unsur 5W + 1H (what, who,
where, why, when, how) terkait dengan kejadian.
● Alat bantu
Untuk keperluan wawancara, pewawancara hendaknya melengkapi dirinya
dengan alat bantu berupa catatan wawancara dan atau alat perekam suara (tape
recorder). Selanjutnya bahan-bahan informasi baik berupa catatan maupun rekaman
diolah dan dikemas sedemikian rupa dalam bentuk sajian informasi yang siap
dipublikasi.
3.3 Observasi
Teknik observasi (pengamatan) merupakan salah satu cara pengumpulan informasi
mengenai objek atau peristiwa yang bersifat kasat mata atau dapat dideteksi dengan panca
indera.
Seorang informan bisa saja tidak melihat kejadian dengan benar, sehingga disanalah
teknik observasi wartawan diperlukan.
IV
PENULISAN BERITA (TEKS BERITA)
1. Unsur Aktual
Mengandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang terjadi.
2. Unsur Faktual
Dalam unsur faktual, kejadian benar-benar merupakan suatu kenyataan, bukan suatu
rekayasa, khayalan atau karangan.
3. Unsur Penting
Unsur yang paling penting dalam suatu pemberitaan adalah tokoh yang terlibat dan
materi atau bahasan yang akankah mempengaruhi masyarakat atau tidak.
4. Unsur Menarik
Peristiwa yang menarik dan diminati oleh masyarakat biasanya bersifat menghibur,
aneh, memiliki unsur kedekatan, mengandung nilai kemanusiaan, kriminalitas dan konflik.
4.3 Struktur Teks Berita
Setiap berita yang disampaikan oleh jurnalis pada umumnya mencakup enam unsur
berita. Keenam unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H yaitu WHO – WHAT – WHERE
– WHY – WHEN – HOW.
1. Judul (head)
Judul mewakili inti dan isi dari tulisan yang dibahas. Biasanya judul
diletakkan di bagian atas tengah tulisan.