Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik dan Standar Reportase

1.Nasrul Maulana-G.331.21.0028
2. Wisanggeni ( G.331.21.0054 )
3. Rio Ramadhan G.331.21.0016
4. Herdhy Imam ( G.331.21.0048
5. Radika Arya/G.331.21.0020
6. Mario Ahamto G.331.21.0118
1. Karakteristik
Reportase adalah bentuk tulisan atau pemberitaan yang bertujuan untuk memberikan
informasi faktual dan objektif mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Karakteristik dan
standar dalam reportase sangat penting untuk menjaga keakuratan dan kebenaran informasi
yang disampaikan kepada masyarakat. Berikut adalah karakteristik dan standar mengenai
reportase:
1. Faktual. Reportase harus berisi informasi yang faktual dan akurat,
berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan didukung oleh bukti
yang valid.

2. Objektif. Reportase harus netral dan tidak memihak pada pihak tertentu.
Penulis harus memisahkan antara fakta dan opini atau pandangan pribadi.

3. Jelas dan Tepat. Reportase harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan tepat,
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau penonton.

4. Relevan. Reportase harus relevan dengan isu yang sedang dibahas dan harus
memberikan informasi yang penting dan bermanfaat bagi pembaca atau
penonton.

5. Mengutamakan Kebenaran. Reportase harus mengutamakan kebenaran dan


integritas. Penulis harus menghindari menyebarkan informasi palsu atau tidak
terbukti.

6. Menghormati Privasi dan Martabat Manusia. Reportase harus


menghormati privasi dan martabat manusia. Penulis harus memperhatikan
etika jurnalistik dan memperhatikan hak-hak privasi individu.
2. Standar
Agar dapat bekerja secara professional, maka ada beberapa kualifikasi standar yang harus
dimiliki reporter. Standar kualifikasi adalah sebagai berikut :
1. Menguasai kompetensi standar jurnalisme. Kecakapan atau kompetensi ini
meliputi kecakapan meliput peristiwa, melakukan wawancara dan
menuliskannya menjadi berita, serta melaporkan berita tersebut.

2. Memiliki penguasaan yang berkaitan dengan liputan (beat). Sebagai


ilustrasi: seorang reporter ditugaskan ke lokasi bencana harus menguasai
istilah istilah kebencanaan yang diliputnya.

3. Memiliki penguasaan terhadap kode etik jurnalistik. Karena profesi


reporter tidak jauh dari profesi jurnalis, maka seorang reporter harus
menguasai kode etik jurnalistik. Penguasaan sebenarnya berkaitan dengan
ranah moral.

4. Memiliki kemampuan terhadap kepekaan sosial. yang dimaksud dengan


kemampuan terhadap kepekaan sosial adalah kemampuan reporter untuk
menganalisis apakah peristiwa yang akan diliput dan dilaporkan memiliki
makna bagi masyarakat. Sebagai contoh : jika terdapat 2 aksi unjuk rasa di
waktu yang bersamaan, yang satu unjuk rasa terhadap korupsi bansos
sedangkan satunya unjuk rasa pemprotesan terhadap pemilihan ketua senat
mahasiswa. Maka seorang reporter harus memlih salah satu yang memiliki
makna ke masyarakat. sehingga seorang reporter harus meliput unjuk rasa
terhadap korupsi bansos karena memiliki makna yang lebih bagi masyarakat.

Sumber :
Society of Professional Journalists. (2014). SPJ Code of Ethics.
https://www.spj.org/ethicscode.asp
Buku Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi ( Fajar Junaedi )

Anda mungkin juga menyukai