MICRO PENYIARAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
dalam Mata Kuliah Praktek Micro Penyiaran
oleh :
A. Latar Belakang
Derasnya informasi yang mengalir baik dari local, regional maupun internasional
merupakan fenomena globalisasi yang tidak dapat dihindari. Radio sebagai salah satu
media yang mewadahi arus informasi tersebut juga ikut cepat berkembang. Radio
menempatkan diri sebagai medium penyiaran berita setara dengan media strategis lainnya
seperti media cetak dan televisi. Berita dan informasi seolah menjadi kebutuhan pokok
yang tidak bias ditinggalkan dalam masyarakat modern.
Keberhasilan suatu berita sangat bergantung dari produksinya. Dan salah satu
yang berpengaruh adalah sumber daya manusia dimana diantaranya termasuk
kemampuan reporter dalam menggali data dan informasi menjadi materi berita. Adapun
untuk memenuhi kriteria berita yang disiarkan, reporter harus mampu mendapatkan berita
yang actual, menarik dan memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat.
Seorang reporter dituntut untuk cekatan, berpengalaman, dan mempunyai naluri tentang
berita (sense of news) yaitu kemampuan reporter untuk menceritakan sebuah cerita yang
bernilai beritadengan tepat dan akurat.
Efektifitas dan efesiensi kerja reporter dilakukan dengan cara menempatkan
reporter sesuai bidang yang disukainya. Biasanya dibedakan dalam bidang politik, social,
ekonomi, pendidikan dan berbagai bidang lainnya. Dalam proses kerjanya, reporter harus
melalui tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan hingga berita siap on air.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Reportase?
2. Apa Sajakah Tugas dan Tanggung Jawab Reporter?
3. Apa Pengertian Penyiaran?
4. Apa Sajakah Jenis Media Penyiaran?
5. Apa Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran?
C. Tujuan Penulisan
1
1. Untuk Mengetahui Pengertian Reportase.
2. Untuk Mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab Reportase.
3. Untuk Mengetahui Pengertian Penyiaran.
4. Untuk Mengetahui Jenis Media Penyiaran.
5. Untuk Mengetahui Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reportase
Reportase artinya pemberitaan atau pelaporan. Dari kata “report” yang artinya
“melaporkan” atau “memberitakan”. Reportase berasal dari kata reportage (Inggris).
Mirriam Webster Dictionary mengartikan reportage sebagai “the act or process of
reporting news” (aksi atau proses pemberitaan) dan “something (as news) that is
reported” sesuatu yang dilaporkan.
- The reporting of news, for the press and the broadcast media. Melaporkan berita
untuk pers dan media penyiaran.
- Factual presentation in a book or other text, especially when this adopts a
journalistic style. Presentasi faktual di buku atau teks lainnya, khususnya ketika
mengadopsi gaya jurnalistik.
1
Romeltea, https://romeltea.com/reportase-pengertian-teknik-dan-contoh/amp/ diakses pada 24 April 2022
pukul 09.30
3
B. Tugas dan Tanggung Jawab Reporter
Reporter bertugas melakukan liputan sesuai hasil rapat redaksi (inline).
Pelaksanaan liputan mengacu pada peran editor, yakni berupa penugasan (term of
reference, TOR/outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat. Kecuali reporter media
cetak yang melengkapi liputannya dengan foto, reporter media elektronik (radio)
melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk audio.
Sedang reporter media elektronik (televisi) melengkapi liputannya dengan moment
record (rekaman peristiwa) dalam bentuk video.
Setiap reporter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pada saat rapat
redaksi. Setiap keterlambatan dari waktu deadline yang diberikan merupakan
tanggungjawab langsung editor yang memberikan TOR. Berita artikel, narasi audio,
narasi dan rekaman video diberikan dua jam sebelum deadline. Semua material ini harus
diserahkan ke editor di bawah yang direferensikan ke komputer database yang akan di-
file dalam bentuk copy file dan hard copy.
Laporan atau artikel yang ditulis tak perlu memiliki analisis dan kesimpulan yang
sama dengan pandangan editor. Namun syarat utama yang tak bisa ditawar adalah
laporan/artikel itu harus benar. Kebenaran disini bukan dalam pengertian filosofis, tapi
kebenaran fungsional, seperti keakuratan laporan, semua informasi yang disuguhkan tak
kurang, tak berlebihan, sumber-sumber yang jelas, nama lengkap, angka, waktu, jarak,
ukuran, tempat. Untuk mencapai kebenaran fungsional itu reportert harus bisa melakukan
pengumpulan informasi dengan baik. Verifikasi adalah esensi dari jurnalisme dengan
standar akurasi, proporsional, komprehensif, relevansif, fairness, berimbang.
4
Misalnya, saat ngobrol bebas pun harus minta izin jika ada kalimat yang menarik dari
narasumber atau untuk mengambil foto harus seizin narasumber. Ingat, kode etik
menjelaskan narasumber memiliki hak embargo terhadap informasi dan foto yang dapat
diberikannya.
C. Pengertian Penyiaran
Penyiaran atau dalam bahasa Inngris dikenal sebagai broadcasting adalah
keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi
produksi,produksi, penyiapan bahasn siaran, kemudian pemancaran sampai kepada
penerimaan tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatau tempat. Dari definisi umum ini,
tampak bahwa arti penyiaran berbeda dengan pemancaran. Pemancaran sendiri berarti
proses transmisi siaran, baik melalui media udara maupun medi kabel koaksial atau
slauran fisik yang lain.2
Sebagaimana bahasa aslinya, broadcasting , penyiaran bersifat tersebar ke semua
arah (broad) yang dikenal sebagai omnidirectional. Dari definisi sifat penyiaran ini bisa
diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima sinyalnya harus dilengkapi
dengan satu unit decoder ,adalah kurang dengan definisi broadcasting. Oleh karena itu
2
Wahyudi J.B. 1994. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama) hal 6.
5
pada nama sistemnya diberi penambahan kata “terbatas”, sehingga menjadi sistem
penyiaran terbatas.
Pasal 1 butir 2, Ketentuan Umum Undang-undang No.32/2002 tentang Penyiaran,
memberikan definisi khusus penyiaran sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui
sarana pemancaran dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan
bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Definisi khusus yang dimaksudkan di sini adalah berkaitan dengan fungsi regulasi
yang diamanatkan oleh UU tersebut, sehingga definisinya dibatasi mulai dari kegiatan
pemancarluasan siaran yang tentunya telah menggunakan spektrum frekuensi penyiaran,
telah melangsungkan proses komunikasi massa, dan sebagainya. Sementara proses
produksi siaran tersebut, seperti produksi paket siaran, belum masuk ke wilayah publik
atau masih bersifar intern stasiun penyiaran yang bersangkutan dan karenanya tidak
termasuk dalam pengaturan UU tersebut. Oleh karena itu stasiun penyiaran bebas
menentukan apakah paket itu akan diproduksi sendiri atau dari rumah produksi
(production house). Tetapi bila bahan content tersebut kemudian disiarkan yang berarti
masuk ke ruang publik, dia harus mengikuti aturan tentang content yang disusun oleh
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).
6
itu, stasiun penyiaran bebas menentukan apakah paket itu diproduksi sndiri atau dari
rumah produksi. Tetapi bila bahan content itu kemudian disiarkan yang berarti masuk ke
ruang publik, dia harus mengikuti aturan tentang content yang disusun oleh KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia).4
D. Media Penyiaran
a. Format Siaran
Berdasarkan jenis program yang disajikan setiap harinya (rundown) yang biasanya
dirancang dalam satu tahun anggaran yakni :
Media penyiaran pendidikan, , yang mempunyai program tetap instruksional
olahraga, tata boga, dan tata busana. Di samping itu, jenis program lainnya,
yaitu dengan topik iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), kebudayaan,
kewilayahan.
Media penyiaran berita, yang mempunyai format siaran berita dengan
beberapa aspeknya, seperti headline news, breaking news, berita tetap (siang
dan malam), wawancara eksklusif, laporan investigasi, ulasan
ekonomi/politik.
Media penyiaran hiburan, yang menyiarkan segala bentuk entertaint seperti
pagelaran musik, sulap pagelaran pemberian award.
Media penyiaran umum, yang menyiarkan semua format yang mungkin.
4
Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran, (Jakarta : Kencana, 2013), hal44
7
b. Sumber pendanaan
Berdasarkan asal perolehan dana yang digunakan penyelenggaraan penyiaran yakni :
Media penyiaran publik, yang mendapatkan seluruh pendanaan atau sebagian
anggaran operasionalnya dari pemerintah.
Media penyiaran swasta, yang mendapatkan dana secara swadaya melalui
pendayagunaan potensi periklanan.
Media penyiaran komunitas, yang memperoleh dana secara swadaya dari
kalangan komunitasnya.
c. Wilayah cakupan layanan
Berdasarkan luas wilayah yang dapat menangkap siaran stasiun penyiaran tersebut
yakni :
Media penyiaran lokal, yang mepunyai wilayah siaran hanya sebatas wilayah
perkotaan, misalnya siaran radio FM.
Media penyiaran regional, yang mempunyai wilayah siaran sampai melintasi
wilayah satu perkotaan, misalanya siaran radio MW.
Media penyiaran nasional, yang mempunyai wilayah siaran secara nasional
(nation wide), misalnya RRI dengan siaran dari stasiun pusat Jakarta.
Media penyiaran internasional, yang mempunyai wilayah siaran secara
internasional seperti RRI siaran luar negeri (VOI, Voice of Indonesia), BBC,
ABC.
d. Fungsinya dalam jaringan
Berdasarkan status dalam jaringan secara operasional sehari-hari yakni :
Media penyiaran induk, merupakan stasiun pusat dari mana siaran berasal.
Biasanya produksi siaran juga dilakukan di stasiun induk ini, dan umumnya
letak stasiun induk berada di ibu kota satu negara seperti RRI di Jakarta dan
BBC di London.
Media penyiaran relai, merupakan stasiun penerus pancaran semua program
dari stasiun induk. Stasiun relai ini tidak melakukan produksi siaran.
e. Kelas dalam jaringan nasional
8
Berdasarkan strata dalan organisasi lembaga penyiaran tersebut, nomenkaltur kelas
ini di cantukan dalam Peraturan Pemerintah No.12/2005 tentang LPP RRI pasal 18
yakni:
Media penyiaran kelas A, merupakan stasiun pusat yang berkedudukan di ibu
kota Jakarta.
Media penyiaran kelas B, merupakan stasiun daerah yang berkedudukan di
ibu kota provinsi.
Media penyiaran kelas C, merupakan stasiun daerah yang berkedudukan di
ibu kota wilayah kota
9
- Dapat memberikan alternatif pelayanan informasi kepada masyarakat dalam hal
memperoleh informasi yang up to date.
- Dapat membuka cakrawala pemahaman yang lebih luas untuk pendengar.
- Dapat menjelaskan keterkaitan berita satu dengan berita lainnya.
- Dapat menggali persoalan dibalik peristiwa dan berita.5
BAB III
5
Samhis Setiawan https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-reporter/ diakses pada 24 April 2022 pukul
10.30
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reportase adalah proses pengumpulan data untuk menyusun berita. Reportase
bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting karena dari proses inilah
terkumpul bahan-bahan atau informasi untuk diberitakan.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat
lebih mengetahui Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran tentunya
banyak manfaat yang kita peroleh dari program berita dalam radio dan Menambah
pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
11
Djamal Hidajanto & Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran, Jakarta : Kencana. 2013.
Kusnawan, Aep, Komunikasi Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press. 2004
Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. 2008
12