Anda di halaman 1dari 13

MANFAAT DAN KEGUNAAN REPORTASE DALAM

MICRO PENYIARAN

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
dalam Mata Kuliah Praktek Micro Penyiaran
oleh :

1. Lili Zayidhati Ni’mah (1940210050)


2. M. Kamil Hidayat (1940210051)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
TAHUN 2022
0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Derasnya informasi yang mengalir baik dari local, regional maupun internasional
merupakan fenomena globalisasi yang tidak dapat dihindari. Radio sebagai salah satu
media yang mewadahi arus informasi tersebut juga ikut cepat berkembang. Radio
menempatkan diri sebagai medium penyiaran berita setara dengan media strategis lainnya
seperti media cetak dan televisi. Berita dan informasi seolah menjadi kebutuhan pokok
yang tidak bias ditinggalkan dalam masyarakat modern.
Keberhasilan suatu berita sangat bergantung dari produksinya. Dan salah satu
yang berpengaruh adalah sumber daya manusia dimana diantaranya termasuk
kemampuan reporter dalam menggali data dan informasi menjadi materi berita. Adapun
untuk memenuhi kriteria berita yang disiarkan, reporter harus mampu mendapatkan berita
yang actual, menarik dan memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat.
Seorang reporter dituntut untuk cekatan, berpengalaman, dan mempunyai naluri tentang
berita (sense of news) yaitu kemampuan reporter untuk menceritakan sebuah cerita yang
bernilai beritadengan tepat dan akurat.
Efektifitas dan efesiensi kerja reporter dilakukan dengan cara menempatkan
reporter sesuai bidang yang disukainya. Biasanya dibedakan dalam bidang politik, social,
ekonomi, pendidikan dan berbagai bidang lainnya. Dalam proses kerjanya, reporter harus
melalui tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan hingga berita siap on air.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Reportase?
2. Apa Sajakah Tugas dan Tanggung Jawab Reporter?
3. Apa Pengertian Penyiaran?
4. Apa Sajakah Jenis Media Penyiaran?
5. Apa Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran?

C. Tujuan Penulisan

1
1. Untuk Mengetahui Pengertian Reportase.
2. Untuk Mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab Reportase.
3. Untuk Mengetahui Pengertian Penyiaran.
4. Untuk Mengetahui Jenis Media Penyiaran.
5. Untuk Mengetahui Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reportase
Reportase artinya pemberitaan atau pelaporan. Dari kata “report” yang artinya
“melaporkan” atau “memberitakan”. Reportase berasal dari kata reportage (Inggris).
Mirriam Webster Dictionary mengartikan reportage sebagai “the act or process of
reporting news” (aksi atau proses pemberitaan) dan “something (as news) that is
reported” sesuatu yang dilaporkan.

Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan reportase sebagai “pemberitaan”,


“pelaporan, dan “laporan kejadian (berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan). Dalam
Kamus Google mengartikan reportase sebagai berikut:

- The reporting of news, for the press and the broadcast media. Melaporkan berita
untuk pers dan media penyiaran.
- Factual presentation in a book or other text, especially when this adopts a
journalistic style. Presentasi faktual di buku atau teks lainnya, khususnya ketika
mengadopsi gaya jurnalistik.

Laman Glosarium mengartikan reportase sebagai “proses pengumpulan data yang


digunakan untuk penulisan karya jurnalistik”. Ensiklo mendefinisikan reportase adalah
aktivitas atau kegiatan dari reporter/jurnalis untuk turun ke lapangan melakukan
observasi langsung dan tidak langsung, mengumpulkan fakta-fakta dan data mengenai
sebuah peristiwa/isu yang sedang terjadi, lalu merangkainya menjadi sebuah bahan
laporan/tulisan.

Reportase adalah proses pengumpulan data untuk menyusun berita. Reportase


bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting karena dari proses inilah
terkumpul bahan-bahan atau informasi untuk diberitakan.1

1
Romeltea, https://romeltea.com/reportase-pengertian-teknik-dan-contoh/amp/ diakses pada 24 April 2022
pukul 09.30

3
B. Tugas dan Tanggung Jawab Reporter
Reporter bertugas melakukan liputan sesuai hasil rapat redaksi (inline).
Pelaksanaan liputan mengacu pada peran editor, yakni berupa penugasan (term of
reference, TOR/outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat. Kecuali reporter media
cetak yang melengkapi liputannya dengan foto, reporter media elektronik (radio)
melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk audio.
Sedang reporter media elektronik (televisi) melengkapi liputannya dengan moment
record (rekaman peristiwa) dalam bentuk video.
Setiap reporter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pada saat rapat
redaksi. Setiap keterlambatan dari waktu deadline yang diberikan merupakan
tanggungjawab langsung editor yang memberikan TOR. Berita artikel, narasi audio,
narasi dan rekaman video diberikan dua jam sebelum deadline. Semua material ini harus
diserahkan ke editor di bawah yang direferensikan ke komputer database yang akan di-
file dalam bentuk copy file dan hard copy.

Laporan atau artikel yang ditulis tak perlu memiliki analisis dan kesimpulan yang
sama dengan pandangan editor. Namun syarat utama yang tak bisa ditawar adalah
laporan/artikel itu harus benar. Kebenaran disini bukan dalam pengertian filosofis, tapi
kebenaran fungsional, seperti keakuratan laporan, semua informasi yang disuguhkan tak
kurang, tak berlebihan, sumber-sumber yang jelas, nama lengkap, angka, waktu, jarak,
ukuran, tempat. Untuk mencapai kebenaran fungsional itu reportert harus bisa melakukan
pengumpulan informasi dengan baik. Verifikasi adalah esensi dari jurnalisme dengan
standar akurasi, proporsional, komprehensif, relevansif, fairness, berimbang.

Seorang reporter harus menerapkan konsep kontekstual (laporan proporsional).


Sebab, mungkin suatu fakta benar tapi secara kontekstual salah. Contoh, “banyak
organisasi Islam militan di Indonesia”. Ini tak berarti Islam di Indonesia adalah Islam
yang militan dan fundamentalis. Jika melakukan liputan atau wawancara, reporter harus
memperkenalkan diri sejelas-jelasnya. Kantor media seharusnya tidak mentolerir jika ada
reporter mengambil keuntungan dari wawancara atas nama media dimana dia bekerja.
Aturan ini berlaku pula terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis penerbitan dan
penyiaran. Tidak boleh mengutip pernyataan atau mengambil foto seseorang tanpa izin.

4
Misalnya, saat ngobrol bebas pun harus minta izin jika ada kalimat yang menarik dari
narasumber atau untuk mengambil foto harus seizin narasumber. Ingat, kode etik
menjelaskan narasumber memiliki hak embargo terhadap informasi dan foto yang dapat
diberikannya.

Dokumen-dokumen pun harus diperoleh secara legal, kecuali untuk


dokumendokumen tertentu seperti bocoran atau dokumen yang sengaja disembunyikan
dari masyarakat harus didiskusikan lebih dulu pada redaktur atau rapat redaksi. Reporter
tidak berupaya menjadi antek golongan manapun, parpol tertentu, pejabat tertentu, yang
tercermin dalam berita-berita yang dibuatnya. Reporter tidak menggunakan
kedudukannya untuk mencari keuntungan pribadi dan merusak citra media dimana dia
bekerja. Pelanggaran terhadap panduan ini dapat dikenakan sanksi berat. Reporter tidak
melaksanakan pekerjaan yang bukan tugasnya. Seorang jurnalisreporter harus berupaya
menjadi media yang sehat dan bekerja dengan cara professional. Bagian periklanan dapat
menolak materi iklan yang diperoleh reporter, yang dapat merusak citra reporter dan
media dimana dia bekerja. Kecuali iklan yang diperoleh reporter atau bagain lain, yang
tak beresiko merusak citra reporter dan media, dapat didiskusikan dengan bagian
periklanan dengan sharing fee yang jelas.

C. Pengertian Penyiaran
Penyiaran atau dalam bahasa Inngris dikenal sebagai broadcasting adalah
keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi
produksi,produksi, penyiapan bahasn siaran, kemudian pemancaran sampai kepada
penerimaan tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatau tempat. Dari definisi umum ini,
tampak bahwa arti penyiaran berbeda dengan pemancaran. Pemancaran sendiri berarti
proses transmisi siaran, baik melalui media udara maupun medi kabel koaksial atau
slauran fisik yang lain.2
Sebagaimana bahasa aslinya, broadcasting , penyiaran bersifat tersebar ke semua
arah (broad) yang dikenal sebagai omnidirectional. Dari definisi sifat penyiaran ini bisa
diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima sinyalnya harus dilengkapi
dengan satu unit decoder ,adalah kurang dengan definisi broadcasting. Oleh karena itu

2
Wahyudi J.B. 1994. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama) hal 6.

5
pada nama sistemnya diberi penambahan kata “terbatas”, sehingga menjadi sistem
penyiaran terbatas.
Pasal 1 butir 2, Ketentuan Umum Undang-undang No.32/2002 tentang Penyiaran,
memberikan definisi khusus penyiaran sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui
sarana pemancaran dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan
bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Definisi khusus yang dimaksudkan di sini adalah berkaitan dengan fungsi regulasi
yang diamanatkan oleh UU tersebut, sehingga definisinya dibatasi mulai dari kegiatan
pemancarluasan siaran yang tentunya telah menggunakan spektrum frekuensi penyiaran,
telah melangsungkan proses komunikasi massa, dan sebagainya. Sementara proses
produksi siaran tersebut, seperti produksi paket siaran, belum masuk ke wilayah publik
atau masih bersifar intern stasiun penyiaran yang bersangkutan dan karenanya tidak
termasuk dalam pengaturan UU tersebut. Oleh karena itu stasiun penyiaran bebas
menentukan apakah paket itu akan diproduksi sendiri atau dari rumah produksi
(production house). Tetapi bila bahan content tersebut kemudian disiarkan yang berarti
masuk ke ruang publik, dia harus mengikuti aturan tentang content yang disusun oleh
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun televisi, yang


diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi. 3 Pada Pasal 1 Butir 2 dalam
Ketentuan Umum Undang-Undang No 32/2002 tentang penyiaran, memberikan definisi
khusus penyiaran sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancar
dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Definisi khusus yang dimaksudkan disini
adalah berkaitan dengan fungsi regulasi yang diamanatkan oleh UU tersebut, sehingga
definisinya dibatasi mulai dari kegiatan pemancarluasan siaran, yang yang tentunya telah
menggunakan ruang publik. Dengan demikian, di ruang publik ini, penyiaran telah
menggunakan spektrum frekuensi penyiaran telah melangsungkan proses komunikasi
massa dan sebagainya. Sementara proses produksi siaran tersebut seperti produk paket
siaran belum masuk wilayah publik atau masih bersifat intern stasiun penyiaran
bersangkutan dan karenanya tidak termasuk dalam pengaturan UU tersebut. Oleh karena
3
Drs. H.Abdul Rachman, M.S.i, Dasar-dasar Penyiaran, (Pekanbaru ; Unri Press, 2016), hal.15

6
itu, stasiun penyiaran bebas menentukan apakah paket itu diproduksi sndiri atau dari
rumah produksi. Tetapi bila bahan content itu kemudian disiarkan yang berarti masuk ke
ruang publik, dia harus mengikuti aturan tentang content yang disusun oleh KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia).4

Dalam konsideran UU No 32/2002 ditegaskan bahwa lembaga penyiaran


merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan
sosial, budaya, politik, dan ekonomi, memliki kebebasan dan tanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan
perekat sosial. Ini berarti media penyiaran berperan sebagai media massa sejajar dengan
media cetak dan media tatap muka.

D. Media Penyiaran

Menurut PP No.12/2005 tentang LPP RRI dan UU No 32/2002 tentang penyiaran


jenis-jenis media penyiaran terbagi menurut format siaran, sumber pendanaan, wilayah
cakupan layanannya, fungsinya dalam jaringan, menurut kelas dalam jaringan nasional.

a. Format Siaran
Berdasarkan jenis program yang disajikan setiap harinya (rundown) yang biasanya
dirancang dalam satu tahun anggaran yakni :
 Media penyiaran pendidikan, , yang mempunyai program tetap instruksional
olahraga, tata boga, dan tata busana. Di samping itu, jenis program lainnya,
yaitu dengan topik iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), kebudayaan,
kewilayahan.
 Media penyiaran berita, yang mempunyai format siaran berita dengan
beberapa aspeknya, seperti headline news, breaking news, berita tetap (siang
dan malam), wawancara eksklusif, laporan investigasi, ulasan
ekonomi/politik.
 Media penyiaran hiburan, yang menyiarkan segala bentuk entertaint seperti
pagelaran musik, sulap pagelaran pemberian award.
 Media penyiaran umum, yang menyiarkan semua format yang mungkin.

4
Hidajanto Djamal & Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran, (Jakarta : Kencana, 2013), hal44

7
b. Sumber pendanaan
Berdasarkan asal perolehan dana yang digunakan penyelenggaraan penyiaran yakni :
 Media penyiaran publik, yang mendapatkan seluruh pendanaan atau sebagian
anggaran operasionalnya dari pemerintah.
 Media penyiaran swasta, yang mendapatkan dana secara swadaya melalui
pendayagunaan potensi periklanan.
 Media penyiaran komunitas, yang memperoleh dana secara swadaya dari
kalangan komunitasnya.
c. Wilayah cakupan layanan
Berdasarkan luas wilayah yang dapat menangkap siaran stasiun penyiaran tersebut
yakni :
 Media penyiaran lokal, yang mepunyai wilayah siaran hanya sebatas wilayah
perkotaan, misalnya siaran radio FM.
 Media penyiaran regional, yang mempunyai wilayah siaran sampai melintasi
wilayah satu perkotaan, misalanya siaran radio MW.
 Media penyiaran nasional, yang mempunyai wilayah siaran secara nasional
(nation wide), misalnya RRI dengan siaran dari stasiun pusat Jakarta.
 Media penyiaran internasional, yang mempunyai wilayah siaran secara
internasional seperti RRI siaran luar negeri (VOI, Voice of Indonesia), BBC,
ABC.
d. Fungsinya dalam jaringan
Berdasarkan status dalam jaringan secara operasional sehari-hari yakni :
 Media penyiaran induk, merupakan stasiun pusat dari mana siaran berasal.
Biasanya produksi siaran juga dilakukan di stasiun induk ini, dan umumnya
letak stasiun induk berada di ibu kota satu negara seperti RRI di Jakarta dan
BBC di London.
 Media penyiaran relai, merupakan stasiun penerus pancaran semua program
dari stasiun induk. Stasiun relai ini tidak melakukan produksi siaran.
e. Kelas dalam jaringan nasional

8
Berdasarkan strata dalan organisasi lembaga penyiaran tersebut, nomenkaltur kelas
ini di cantukan dalam Peraturan Pemerintah No.12/2005 tentang LPP RRI pasal 18
yakni:
 Media penyiaran kelas A, merupakan stasiun pusat yang berkedudukan di ibu
kota Jakarta.
 Media penyiaran kelas B, merupakan stasiun daerah yang berkedudukan di
ibu kota provinsi.
 Media penyiaran kelas C, merupakan stasiun daerah yang berkedudukan di
ibu kota wilayah kota

Adapun menurut UU No 32/2002 tentang penyiaran. Media penyiaran dapat


dibagi seperti berikut :

a. Lembaga penyiaran, merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran


operasional dari APBN untuk stasiun pusat yang berkedudukan di ibu kota Jakarta dan
APBD untuk stasiun daerah. Adapun contohnya yakni RRI dan TVRI.

b. Lembaga penyiaran publik, merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran


operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan dan jasa-jasa yang lain seperti
pembuatan produksi yang terkait dengan penyelengaraan penyiaran.

c. Lembaga penyiaran komunitas, merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan


anggaran operasional secara swadaya, yaitu dari pengumpulan donasi komunitasnya atau
pihak-pihak yang bersimpati. Dalam UU penyiaran Lembaga penyiaran komunitas ini
dilarang untuk mendapatkan dana dari siaran iklan.

d. Lembaga penyiaran berlangganan, merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan


anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para tetangga,
dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi, jasa akses internet. Contohnya siaran
melalui satelit, kabel (CATV, cable television) dan terrestrial (wireless cable).

E. Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran


- Dapat meningkatkan akses informasi terutama dalam penyebarluasan informasi
kepada pendengar yaitu masyarakat.

9
- Dapat memberikan alternatif pelayanan informasi kepada masyarakat dalam hal
memperoleh informasi yang up to date.
- Dapat membuka cakrawala pemahaman yang lebih luas untuk pendengar.
- Dapat menjelaskan keterkaitan berita satu dengan berita lainnya.
- Dapat menggali persoalan dibalik peristiwa dan berita.5

BAB III

5
Samhis Setiawan https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-reporter/ diakses pada 24 April 2022 pukul
10.30

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reportase adalah proses pengumpulan data untuk menyusun berita. Reportase
bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting karena dari proses inilah
terkumpul bahan-bahan atau informasi untuk diberitakan.

Reporter bertugas melakukan liputan sesuai hasil rapat redaksi (inline).


Pelaksanaan liputan mengacu pada peran editor, yakni berupa penugasan (term of
reference, TOR/outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat, reporter media elektronik
(radio) melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk
audio. Setiap reporter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pada saat rapat
redaksi. Setiap keterlambatan dari waktu deadline yang diberikan merupakan
tanggungjawab langsung editor yang memberikan TOR. Berita artikel, narasi audio,
narasi dan rekaman video diberikan dua jam sebelum deadline. Semua material ini harus
diserahkan ke editor di bawah yang direferensikan ke komputer database yang akan di-
file dalam bentuk copy file dan hard copy.

Manfaat dan kegunaan reportase dalam micro penyiaran yaitu sebagai


meningkatkan akses informasi terutama dalam penyebarluasan informasi kepada
pendengar yaitu masyarakat, memberikan alternatif pelayanan informasi kepada
masyarakat dalam hal memperoleh informasi yang up to date, membuka cakrawala
pemahaman yang lebih luas untuk pendengar, menjelaskan keterkaitan berita satu dengan
berita lainnya, menggali persoalan dibalik peristiwa dan berita.

B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat
lebih mengetahui Manfaat dan Kegunaan Reportase dalam Micro Penyiaran tentunya
banyak manfaat yang kita peroleh dari program berita dalam radio dan Menambah
pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

11
Djamal Hidajanto & Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran, Jakarta : Kencana. 2013.

J.B, Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.1994.

Kusnawan, Aep, Komunikasi Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press. 2004

Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. 2008

Rachman Abdul, Dasar-dasar Penyiaran, Pekanbaru ; Unri Press. 2016

Romeltea, https://romeltea.com/reportase-pengertian-teknik-dan-contoh/amp/ diakses pada


24 April 2022 pukul 09.30

Setiawan Samhis https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-reporter/ diakses pada 24


April 2022 pukul 10.30

12

Anda mungkin juga menyukai