Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNIK REPORTASE TV

Dosen Pengampu :
Drs. Mahmudi Efendi, M.Si

Oleh
Kelompok 3:
Amalia Nahdah Halim (E1C020011)
Ahmad Helmi Muhaimin (E1C020003)
Aldila yunita witarti (E1C020007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Kasih-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kami yakni
Rasulullah SAW. Makalah ini disusun berdasarkan Tugas Teknik Reportase TV yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bapak Drs. Mahmudi Efendi, M.Si
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Mataram, 28 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
DARTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Reportase TV .................................................... 5
B. Jenis Jurnalistik .................................................................................. 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembanngan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan
masyarakat yang kritis dan tanggap akan hak untuk mengetahui dan
mendapatkan informasi. Informasi sudah menjadi kebutuhan serta menjadi
komoditas penting bagi kehidupan masyarakat.
Kegiatan jurnalistik sebenarnya telah lama dikenal manusia di dunia
ini. Betapa tidak, kegiatan dimaksud selalu hadir di tengah-tengah masyarakat
sejalan dengan kegiatan pergaulan hidupnya yang dinamis, terutama dalam
masyarakat modern saat ini. Jurnalistik akan terlahir bila manusia peka akan
peristiwa sekitar lalu mempublikasikannya kepada media. Namun tergantung
peristiwa yang terjadi sebab media tahu mana peristiwa yang layak untuk
dipublikasikan atau tidak (off the record).
Setiap stasiun televisi bersaing untuk menayangkan beberapa program
yang tentunya menarik perhatian khalayak. Salah satunya dengan mengadakan
program berita. Semua ditayangkan dengan beragam jenis berita dan berbeda
nama program beritanya juga. Pastinya mereka menayangkan dengan
menyesuaikan syarat standar berita masing-masing seperti keakuratan,
kelengkapan, adil dan berimbang, objektif, ringkas, jelas dan hangat. Untuk
berita investgasi di televisi, ada program yang memiliki manajemen sendiri,
dengan jadwal yang khusus.
Contohnya, program khusus berita investigasi atau laporan mendalam
yang memiliki jadwal tayangan khusus dengan durasi 1 jam sampai 30 menit.
Ada pula program yang tidak memiliki manajeman program sendiri. Misalnya
satu berita yang disampaikan secara mendalam (investigasi) menyatu program
straight news. Contoh lainnya adalah salah satu stasiun televisi terkemuka di
dunia internasional yakni stasiun televisi CNN. Televisi CNN dikatakan
sebagai salah satu televisi terkemuka di dunia, karena reputasinya dalam
menayangkan program berita yang update. Stasin televisi ini sanggup untuk
mengirimkan reporter atau wartawan ke berbagai belahan dunia untuk
melaksnakan reportase secara langsung yang selalu diperbarui.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teknik Reportase TV.?
2. Apa saja jenis kegiatan Jurnalistik.?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Reportase TV


Teknik adalah cara sistematis mengajarkan sesuatu. Teknik merupakan
suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta
menyempurnakan suatu tujuan langsung.
Reportase ialah suatu kegiatan yang meliputi, mengumpulkan fakta-fakta
tentang berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/ narasumber dan kemudian
menuliskannya dalam bentuk berita (produk) jadi. Repoter merupakan suatu
kegitan jurnalistik dalam meliputi langsung peristiwam atau kejadian di
lapangan. Wartawan mendatangi langsung atau tempat kejadian atau TKP lalu
mengumpulakan fakta dan data seputar peristiwa tersebut. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Reportase berarti pemberitaan atau pelaporan. Sedangkan
Investigasi adalah penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan
peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan memperoleh jawaban atas
pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya)
Reportase berisikan materi berita dari dalam dan luar negeri yang aktual
dan terkini. Khusus untuk berita internasional, materi yang ditampilkan adalah
informasi yang memiliki kedekatan dengan masyarakat Indonesia. Sementara,
kejadian-kejadian yang berlangsung di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Asia
Tenggara serta beberapa kawasan yang berdekatan dengan Indonesia akan
menjadi pilihan utama berita-berita dari luar negeri.
Teknik reportase adalah suatu hal dasar yang wajib dikuasai oleh seorang
jurnalis, terutama reporter. Banyak hal yang harus dipahami selama
proses reportase, jurnalis harus bisa membawa alur wawancara menjadi nyaman
sehingga narasumber mau terbuka untuk memberikan informasi.
B. Jenis Jurnalistik
Dalam melakukan pekerjaannya dilapangan ,tim liputan berita akan
mengerjakan berbagai hal yang kesemuanya disebut dengan kegiatan jurnalistik.
Kita akan membahas berbagai jenis kegiatan jurnalistik dimaksud ,seperti
diuraikan dibawah ini.
1. Jumpa Pers
Konferensi pers adalah pertemuan suatu organisasi atau individu
dengan wartawan di suatu tempat ,dimana pihak pertama menyampaikan
informasi yang diharapkan dapat disebarluaskan ke media massa melalui

5
wartawan yang diundang. Pihak pers mendapat kesempatan untuk bertanya
guna mendapatkan informasi yang lebih luas. Sering diadakan oleh pejabat
pemerintah, tokoh masyarakat, pimpinan perusahaan swasta, dan sebagainya.
 Beberapa Saran
1. Siapkanlah daftar pertanyaan dan tibalah ditempat lebih awal,
2. Catatlah dengan cermat nama pembicara dan jabatannya.
3. Simaklah dengan cermat pertanyaan yang diajukan reporter lain.
4. Ajukan pertanyaan yang ingin disampaikan dengan ringkas dan to
the point.
5. Sebaiknya tidak meninggalkan ruangan sebelum konferensi pers
selesai.
2. Stand-Up Kamera
Seorang reporter televisi dituntut untuk mampu melaporkan peristiwa
yang tengah diliputnya didepan kamera .laporan reporter langsung didepan
kamera ini dikenal dengan istilah stand-up kamera atau disingkat stand-up
saja . suatu stand up dapat dilakukan dalam laporan langsung (live) atau
dalam paket berita yang telah direkam dan diedit sebelumnya.
 Alasan mengapa reporter perlu melakukan stand-up,yaitu :
1. menunjukkan lokasi
2. pendalaman berita
3. keseimbangan berita
4. menunjukkan cara
5. dan sebagai penyambung.
3. Siaran Langsung
Melalui live news stasiun televisi mengajak penonton menyaksikan
suatu peristiwa secara langsung seolah mereka juga berada di tempat dimana
suatu peristiwa terjadi. Tekhnologi komunikasi memungkinkan televisi
melakukan siaran langsung dan hal ini menjadikan jarak yang begitu jauh
dibumi terasa dekat.
4. Prioritas Liputan
Reporter dan juru kamera yang ditugaskan meliputi suatu peristiwa
harus berlandaskan pekerjaannya kepada prioritas kerja. Jadi harus
ditentukan tugas atau pekerjaan ,apa yang dikerjakan lebih dahulu dan mana
yang dikerjakan kemudian. Conothnya ,reporter dan juru kamera ditugaskan
membuat laporan mengenai upaya perusahaan kereta api untuk

6
meningkatkan keselamatan penumpang angkutan kereta api.. Produser
menginginkan liputan, seperti ini karena sebelumnya telah terjadi beberapa
kali kecelakaan kereta api yang menimbulkan korban jiwa. Kecelakaan
terakhir terjadi sehari sebelumnya dan telah dilaporkan dalam program berita
televisi. Hari ini produser berita meminta reporter membuat liputan khusus
mengenai upaya meningkatkan keselamatan penumpang kereta api agar
dapat disiarkan pada program berita petang.
Tim liputan memiliki waktu enam jam untuk meliput ke lokasi dan
tiga jam untuk memproses bahan dari lapangan di stasiun televisi. Prioritas
pengambilan gambar tergantung pada kesiapan materi yang tersedia
misalnya kesediaan narasumber yang akan diwawancarai, waktu tempuh dan
akses menuju ke lokasi. Dalam contoh liputan mengenai keselamatan kereta
api; jika narasumber menyatakan bersedia diwawancarai, maka wawancara
dengan narasumber merupakan prioritas pertama. Wawancara menjadi
elemen penting dalam liputan karena pandangan mereka akan memberikan
arah kepada berita yang akan dibuat.
5. Meliputi Daerah Konflik
Melakukan liputan ke Kawasan konflik tentu saja memiliki resiko
namun demikian risiko tersebut dapat diperkecil jika reporter melakukan
persiapan dan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap daerah yang akan
diliput. Persiapan itu diantaranya :
1. Informasi mengenai daerah konflik.
2. Simpan barang-barang,seperti paspor,visa, kartu pers ,surat kendaraan
dan dokumen lain ditempat yang tepat.
3. Sediakan perlengkapan Kesehatan (P3K).
a. Daerah konflik
Jika sudah didaerah konflik,untuk mengindari bahaya ,temukan
jalan aman untuk mencapai tempat yang menjadi tujuan. Tidak perlu
mengendarai kendaraan yang bagus. Perhatikan kebiasaan atau
peraturan yang berlaku. Simpan data diri sebaik mungkin karna dapat
berakibat fatal. Bawa cadangan disker atau catatan tertulis untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Meliputi konflik
Jika tim liputan televisi berada di kancah konflik dan melakukan
peliputan di tempat itu, maka sebaiknya dapat berada di suatu tempat

7
dimana keselamatan dapat terancam secara langsung . demi keamanan
samarkan perlatan liputan yang bentuknya mirip senjata. Jangan
melakukan hal-hal yang tidak perlu, jangan menganggap remeh pihak
setempat, serta jangan perlihatkan emosi yang sedang dirasakan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik reportase adalah suatu hal dasar yang wajib dikuasai oleh seorang
jurnalis, terutama reporter. Reportase merupakan kegiatan dari dunia jurnalistik
yang berupa pencarian data dan fakta secara mendalam sehingga dapat
mengantarkan masyarakat kepada satu kesimpulan pendapat melalui berbagai
media elektronik maupun media cetak.
Reportase mendalam akan lebih mampu mengungkapkan dari pada
sekedar laporan faktual. Reportase adalah kegiatan jurnalistik dalam meliput
langsung peristiwa atau kejadian di lapangan. Wartawan mendatangi langsung
tempat kejadian atau TKP (Tempat Kejadian Perkara) lalu mengumpulkan fakta
dan data seputar peristiwa tersebut. Di sini, reporter selain melaporkan apa yang
dilihat di lapangan, juga memberikan tambahan informasi yang ada relevansinya
dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
Dalam melakukan pekerjaannya dilapangan ,tim liputan berita akan
mengerjakan berbagai hal yang kesemuanya disebut dengan kegiatan jurnalistik.
Kita akan membahas jenis-jenis kegiatan jurnalistik. Adapun jumpa pers, stand-
up kamera, beberapa saran, siaran langsung, dan meliputi daerah konflik.

B. Saran
Diharapkan kedepannya agar pemberitaan di media dapat ditingkatkan
lagi sumber dan bukti yang akurat yang dicari di lapangan, dan juga wartawan
lebih berhati-hati dalam mencari bukti-bukti dilapangan karena wartawan sudah
memiliki beberapa aturan hukum diantara nya aturan hukum pers dan undang-
undang penyiaran yang tidak bisa dilanggar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Junaedi, Fajar. (2013). Jurnalisme Penyiaran Dan Reportase Televisi. Rawamangun -


Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2013.

Ermanto.( 2005). Wawasan Jurnalistik Praktis. Yogyakarta: Cinta Pena.

Morissan, M.A. (2010). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group. Cetakan ke-2

Morissan, M.A. (2008). Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group 2008 . Cetakan ke-1

Rosdakarya, Yurnaldi. Kiat Praktis Jurnalistik. 1992. Padang: Angkasa Raya

10

Anda mungkin juga menyukai