Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348603054

produksi berita tv (makalah program berta tv)-1

Article in Jurnal Komunikasi · January 2021

CITATIONS READS
0 997

1 author:

Wahyuddin Wahyu
IAIN Parepare
8 PUBLICATIONS 3 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Menakar Efektivitas Dakwah Melalui Media Sosial View project

Program Berita Televisi (Produksi Berita Televisi) View project

All content following this page was uploaded by Wahyuddin Wahyu on 19 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MAKALAH PRODUKSI BERITA TELEVISI

PRODUKSI BERITA TV

KELOMPOK 10

1. SITTI NURASISAH (18.3100.061)


2. WAHYUDDIN ( 18.3100.059)
3. NOVITA SUGIESTIAN (18.3100.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah Produksi Berita
Televisi yang berjudul “Program Berita Televisi” ini.Terima kasih juga kami ucapkan kepada
Afidatul Asmar, S.Sos.M. selaku pembimbing mata kuliah Produksi Berita Televisi yang telah
memberikan arahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini belum sempurna seperti yang telah kami harapkan maka dari itu kami mohon kritik
dan saran pada semua pembacap agar membantu menyempurnakan makalah ini jauh lebih baik
dan bermanfaat bagi kita semua.

Parepare, 3 November 2020

Penulis,
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang.......................................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 5
A. Berita Televisi........................................................................................................................... 5
B. Sumber Berita .......................................................................................................................... 6
C. Nilai Berita ............................................................................................................................... 7
I. Proses Produksi ........................................................................................................................ 7
II. Pengertian Strategi .................................................................................................................. 9
Bab III................................................................................................................................................... 11
Penutup ............................................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebutuhan informasi aktual menjadikan program berita merupakan keharusan


yang dimiliki oleh tiap stasiun televisi.Dengan informasi, manusia dapat melihat
perkembangan di sekelilingnya, maupun di luar wilayahnya. Manusia dapat mengetahui
apa yang terjadi di wilayahnya, apa yang menimpa saudaranya di daerah lain, atau apa
yang akan terjadi di kemudian hari. Manusia hidup tidak saja membutuhkan hiburan
tetapi informasi menjadi hal yang penting untuk disimak.Ketatnya persaingan industri
televisi membuat televisi untuk tampil lebih kreatif.Mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan peringkat yang terbaik.

Ukuran peringkat pada televisi dapat diukur dengan rating. Definisi rating
menurut Sydney Head dan Chrisopher Sterling adalah comparative estimate of set tuning
in any given market, yakni perkiraan komparatif dari jumlah pesawat televisi yang
sedang digunakan pada suatu wilayah tertentu.1 Melalui rating dapat diketahui jumlah
audiens yang sedang melihat program televisi tertentu. Oleh karena itu rating sangat
penting yang menjadi tolak ukur stasiun televisi untuk mengetahui seberapa besar
program itu diminati oleh khalayak.Semakin tinggi rating, semakin banyak pemasang
iklan yang tertarik untuk memasang iklannya dalam sebuah program, bagi pihak televisi
semakin banyak iklan itu menunjukkan bahwa semakin banyak peminat program yang
ditayangkan saat itu juga.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah adalah


bagaimana strategi produksi tim redaksi program televise mencapai target rating.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Berita Televisi

a. Pengertian Berita
Berita yaitu informasi tetapi tidak semua informasi adalah berita, berita adalah
informasi yang penting / menarik bagi khalayak atau audien.Suatu informasi data
dikatakan penting jika informasi itu memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada
penonton, penonton adalah informasi yang bernilai berita.Struktur berita televisi tidak
jauh berbeda dengan struktur berita pada media cetak, yaitu sama-sama menggunakan
bagan piramida terbalik.3 Menurut Morrisan berita itu suatu informasi yang memberikan
pengaruh bagi penonton yang menonton.Dimana berita yang diambil dari berita yang
mempunyai unsur yang paling penting hingga berita yang tidak penting.Stasiun televisi
tidak bisa hanya menunggu berita datang tapi harus mengejar dan mencari, untuk itu
stasiun harus mempunyai sumber daya manusia yang profesional dan menerjunkannya
dalam tim liputan. Sebuah tim liputan biasanya terdiri dari tiga orang, seorang Reporter,
Juru Kamera, dan seorang Pembantu. Tapi dalam kenyataan prakteknya hanya Reporter
dan Juru Kamera saja.Dari ketiganya mempunyai peran dan tugas masing-masing tapi
harus tetap jadi satu pikiran.Mereka harus menjadi partner atau jodoh kerja yang saling
memahami. Hampir semua produksi program televisi, yang disebut kerja sama atau team
work merupakan sesuatu yangsangat penting, tanpa itu mustahil sebuah program akan
berhasil.4 Jika dari ketiga orang tersebut tidak biasa menjalankan praktek kerja di
lapangan akan ada problem dalam memberitaan berita.

b. Jenis – Jenis Kategori Berita


Berita dapat dikategorikan menjadi tiga bagian berdasarkan sifat dan kekuatan
materi, jenis peristiwa dan cara penggalian berita6 antara lain:

1. Hardnews Berita berat (Hard News)


Berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik
sebagai individu, kelompok maupun organisasi.7 Dalam penyampaiannya
menggunakan bahasa yang lugas, singkat, dan jelas mudah dipahami. Berita yang
disampaikan harus baru dan hangat, jeda peristiwa kejadian denganpenyampaian
berita tidaklah terlalu lama biasanya hanya beberapa menit sampai satu jam, jenis
berita ini sangat terikat waktu aktual yang singkat dan biasanya bersifat linier dan
langsung atau straight news.
1. Soft news
Berita Ringan (Soft News) sering kali juga disebut dengan feature
yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik
bagi pemirsanya.10 Berita ringan, menyenangkan dan human interest, fakta-
fakta yang ada masih bisa dikembangkan secara mendalam oleh jurnalis. Sifat
lunak dari corak berita ini bukan saja karena fakta, melainkan juga cara
penyusunan materi visual dan pilihan gambar serta cara penyusunan kalimat-
kalimat berita.

2. Investigative
Report Sering juga disebut laporan penyelidikan (investigasi) adalah
jenis berita yang eksklusif dengan mencoba menguak fakta-fakta yang ditutup
atau tersembunyi. Datanya tidak boleh dipermukaaan, tetapi harus dilakukan
berdasarkan penyelidikan.

B. Sumber Berita

Stasiun televisi tidak dapat hanya menunggu berita yang datang.Stasiun


televisi harus mengejar berita dan untuk itu mereka harus memiliki reporter
televisi.Namun selain berita, stasiun televisi membutuhkan gambar dan untuk
itu diperlukan seorang juru kamera (camera person).Keunggulan televisi
dibandingkan media lainnya adalah pemirsa dapat melihat peristiwa yang
terjadi karena berita yang dibacakan oleh penyiar didampingi dengan gambar.
Kredibitas stasiun televisi yang dibangun dengan susah payah akan turun
drastis dalam semalaman, jika tim liputannya gagal mendapatkan gambar dari
suatu peristiwa yang penting. Dan sumber-sumber berita televisi adalah
sebagai berikut:

1. Reporter, sumber berita televisi yang penting adalah reporter dan juru
kamera yang bertugas mencari informasi dan mengambil gambar di
lapangan.
2. Kantor berita, hampir seluruh stasiun televisi berlangganan kantor berita
dan bahkan kebayakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai
sumber berita paling penting dan paling utama bagi program beritannya.
3. Kontak pribadi, reporter yang baik memiliki kontak pribadi dengan orang-
orang yang berkerja pada berbagai lembaga pemerintah dan nono
pemerintah
4. Siaran pers, adalah informasi atau pernyataan yang dikirimkan estasiun
televisi dengan tujuan untuk dapat dipublikasikan.
5. Kontak publik, adalah orang-orang penting atau figur kunci yang dapat
diminta tanggapan atau opininya mengenai berita yang mempengaruhi
organisasi atau profesi mereka.

C. Nilai Berita

Nilai pada berita adalah kriteria umum yang dapat dijadikan acuan oleh
para jurnalis untuk memilih dan memutuskan berbagai fakta yang dianggap pantas
dijadikan berita dan mana yang lebih baik untuk diangkat.Dengan kriteria umum
nilai berita, reporter dapat dengan mudah dalam mendeteksi dan menentukan
peristiwa mana saja yang harus diliputi dan dilaporkan.Begitu juga untuk editor,
kriteria umum nilai berita membantu editor untuk mempertimbangkan memilih
dan memutuskan berita terbaik dan terpenting untuk di publikasikan pada
khalayak lewat media massanya.

I. Proses Produksi

Proses produksi berita sangat mengutamakan kecepatan dalam kegiatan


produksi maupun penyajian hasil karyanya kepada audience. Informasi atau pesan
yang disampaikan harus faktual dan mengandung nilai penting serta menarik untuk
dikonsumsi khalayak. Dalam proses produksi yang bersifat timeconcern (terikat
dengan waktu), proses perencanaan, proses produksi dan proses editingnya harus
dilakukan secara cepat karena produksi berita seperti ini mengejar nilai aktualitas
berita. 17 Setiap produksi acara televisi memerlukan tahapan pelaksanaan produksi
yang jelas dan efisien. Tahapan produksi terdiri dari 3 bagian yang sesuai dengan
Standard Operational Procedure (SOP). Karena berita terikat dengan nilai aktualitas
dan faktualitasnya yang tinggi, maka perlu melewati tahapan tersebut.
1. Pra Produksi Tahap ini sangat penting, karena tahap ini merupakan tahap
perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan dilaksanakan. Jika tahap
ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
2. Produksi Merupakan seluruh kegiatan liputan berita baik di studio maupun di
lapangan.
3. Pasca Produksi Adalah segala kegiatan usai peliputan, penulisan naskah,
editing/penyuntingan, pengisian suara sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap
disiarkan.
Pasca Produksi Adalah segala kegiatan usai peliputan, penulisan naskah,
editing/penyuntingan, pengisian suara sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap
disiarkan.
Selanjutnya, tahapan-tahapan produksi berita seperti yang dikemukakan oleh
J.B. Wahyudi tersebut, dapat diuraikan dalam rincian sebagai berikut :
a. Ide Peliputan Ide peliputan muncul dalam sebuah rapat redaksi. Rapat yang terdiri dari
produser program, koordinator liputan, koordinator kamerawan, presenter dan produser
eksekutif membicarakan sebuah ide liputan dan menimbangnya dari segala sisi.
Pembicaraan termasuk informasi yang harus diperoleh, gambar yang harus direkam dan
narasumber yang harus diwawancarai.
b. Peliputan Ide yang telah disepakati oleh rapat redaksi dikerjakan oleh reporter dan
kamerawan untuk menggali fakta dari lapangan maupun narasumber, melalui koordinator
liputan. Perkembangan di lapangan akan terus dipantau, untuk memastikan ketersediaan
materi saat siaran.
c. Pembuatan rundown Beberapa jam menjelang siaran, redaksi sekali lagi berkumpul dalam
sebuah rapat bernama „budgeting‟. Korlip menyampaikan perolehan berita kepada
produser program, yang kemudian menyusunnya dalam sebuah rundown acara. Rapat
sekali lagi mengevaluasi urgensi berita yang akan ditayangkan. Selain melihat kesesuaian
dengan perintah rapat redaksi di awal juga menyinkronkannya dengan situasi terkini.
d. Pembuatan Naskah Setelah rundown disetujui, reporter yang beritanya akan ditayangkan
segera menyiapkan naskah. Dalam proses ini, reporter harus mempertimbangkan
ketersediaan gambar yang akan mendukung laporannya. Selain itu reporter perlu
memastikan cuplikan wawancaranya agar sesuai dengan naskahnya. Setelah naskah
selesai, produser akan memeriksanya, baik dari segi isi maupun bahasa. Bahasa Indonesia
yang baik dan benar adalah dasar penulisan naskah. Penggunaan tata bahasa atau istilah
yang keliru dapat menyebabkan perbedaan arti.
e. Penyuntingan Gambar Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut ke
ruang penyuntingan gambar. Editor adalah penanggung jawab proses pemaduan naskah
dan gambar. Dalam tahap ini, segala aspek teknis gambar yang akan hadir ke depan
penonton harus diperhitungkan. Kondisi yang tidak sesuai standar seperti gambar biru
(bluish), tidak fokus, sebaiknya tidak dipakai pada hasil berita. Dalam tahap ini editor
seharusnya bekerja sama dengan reporter dan kamerawan peliput untuk memadukan
gambar terbaik. Produser program adalah penyelia tahap ini untuk memastikan segala
aspek telah sesuai dengan yang diinginkan.
f. Proses siaran/ penayangan Inilah proses akhir dari rangkaian persiapan penayangan
program. Hasil liputan yang telah diedit atau dalam bentuk siap tayang akan disusun
sesuai daftar rundown. Para awak master control menyiapkan peralatan pendukung untuk
menayangkan program ini. Sementara presenter mempersiapkan diri untuk membawakan
program itu.

II. Pengertian Strategi

a. Strategi Produksi
Program Menurut Herbert Zettl, seluruh jenis program televisi yang disajikan
kepada pemirsa harus diawali dengan ide tau konsep.15 Tetapi mengolah sebuah ide tau
kosep menjadi suatu program yang menarik sungguh bukan pekerjaan yang mudah.
Seorang Produser televisi tidakbisa hanya menunggu ide itu datang, namun harus mencari
ide yang unik dan baru seguia keinginan pemirsa televisi (target audience).

b. Strategi Redaksi
Strategi redaksi adalah sarana yang digunakan suatu media untuk mencapai tujuan
akhir (sasaran). Strategi yang dijalankan sebuah redaksi merupakan rencana yang
disatukan, mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu, bersifat menyeluruh,
meliputi semua aspek penting perusahaan dan semua bagian rencana serasi satu sama lain
bersesuaian. Pada umumnya para perencana/pembuat strategi mereka yang mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam perusahaan.Karena mereka lebih menitikberatkan
keterampilan konseptual, dari pada keterampilan teknis.16 Strategi redaksi sangat penting
untuk menentukan rencana untuk memunculkan ide-ide yang kreatif.

1. Rating
Rating didefinisikan sebagai persentase dari banyaknya orang yang menonton suatu
program dibanding jumlah populasi.18 Peringkat program atau rating sebagai bagian hal
yang penting untuk mendapatkan evaluasi tercepat tentang produknya, bagi stasiun televisi
komersial menjadi sangat penting. Dalam buku Dasar-Dasar Produksi Televisi Andi
Fachruddin menjelaskan bahwa perusahaan atau lembaga rating menyediakan jasa kepada
media televisi dengan mengeluarkan laporan rutin mengenai program apa saja yang menjadi
unggulan dan tidak diunggulkan lagi. Perusahaan yang menyediakan jasa layanan rating
televisi tersebut adalah AGBNielsen Media Research.
Rating digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan pesawat televisi atau radio
sebagai media penyampaian pesan iklan.Rating adalah suatu ukuran yang menunjukkan
bagian dari sejumlah individu atau rumah tangga yang melihat atau mendengarkan suatu
program pada suatu waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam persentase. Menurut
Morissan, rating merupakan hal yang penting karena pemasang iklan selalu mencari stasiun
televisi atau program siaran yang paling banyak ditonton orang.
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Berita televisi merujuk pada praktik penyebaran informasi mengenai


peristiwa terbaru melalui media televisi. Acara berita bisa berlangsung dari
beberapa detik hingga beberapa jam dengan menyajikan perkembangan terbaru
peristiwa-peristiwa lokal/regional maupun internasional. Stasiun televisi biasanya
menyajikan program berita sebagai bagian dari acara berkalanya, dan disiarkan
setiap hari pada waktu-waktu tertentu. Kadang-kadang acara televisi juga bisa
diselipi dengan 'berita sekilas' untuk memberikan laporan mutakhir mengenai
suatu peristiwa yang sedang terjadi atau berita dadakan lain yang penting.
Program berita atau acara berita, biasanya berisi liputan berbagai peristiwa berita
dan informasi lainnya, apakah yang diproduksi secara lokal oleh stasiun radio atau
televisi, atau oleh suatu jaringan penyiaran. Program berita juga bisa berisi materi
tambahan seperti liputan olahraga, prakiraan cuaca, laporan lalulintas, komentar
serta bahan lain yang oleh penyiar berita dianggap relevan dengan pendengar
ataupun pemirsanya.
DAFTAR PUSTAKA
19 ibid, 75.

http://repository.uin-suska.ac.id/14857/7/7.%20BAB%20II_201841KOM.pdf

https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9916/1/SKRIPSI%20FULL.pdf

17 J. B. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1992), 143.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai