MAKALAH
Disusun Oleh :
Di era globalisasi ini, informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Arus informasi sangat cepat berlalu lalang saat ini. Media sebagai sarana lalu lintas informasi
pun begitu pesat berkembang. Media massa cetak yang dahulu sebagai akses utama
informasi, perlahan dan bergeser semakin cepat tenggelam oleh kehadiran media elektronik.
Model audio-visual menjadi media yang paling diminati oleh masyarakat abad-21 ini.
Televisi sebagai media yang bermedium audio-visual menjadi sarana vital bagi
keberaderan informasi di era digital seperti sekarang. Ia menjadi salah satu sumber yang
hingga saat ini paling kredibel dan bisa dipercaya masyarakat. Televisi dituntut menyediakan
informasi yang aktual. Ia harus bersaiang dengan sesamanya untuk menyediakan informasi
paling aktual itu. Tak heran, dalam pemuatan informasi atau berita, proses yang tidak mudah
harus dilewati.
Tidak hanya informasi aktual yang menjadi tuntutan televisi dalam menyediakan
berita atau informasi. Karena menggunakan media audio-visual, tampilan dan surara juga
harus ditata sedemikian rupa supaya pemirsa terhibur dan tidak jenuh. Hal tersebut juga
membantu pemirsa untuk mencerna informasi secara maksimal.
Masih banyak lagi yang harus diperhatikan dalam hal pembuatan paket berita.
Tentunya, perlu kesabaran dan skil yang baik untuk dapat menyajikan berita televisi yang
baik dan benar. Maka, makalah ini menuntun kita supaya memahami proses pembuatan paket
berita televisi.
B. Rumusan Masalah
2
PEMBAHASAN
3
Naskah Berita adalah sebuah naskah yang berisikan berita yang dalam hal ini bisa
berupa berita nasional, internasional, dan dengan berbagai macam bentuknya. Misalnya
berita tentang konflik, berita olahraga atau berita tentang peristiwa
Untuk menulis naskah berita televisi, haruslah menggunakan unsur 5W1H (when,
where, who, why, which, how). Agar dapat menyampaikan berita dan kemudian dapat
dimengerti oleh pemirsanya. Selain itu, sebuah berita juga harus mengandung rumus 5 C,
yaitu:
2. Clear atau jelas, artinya batasi berita hanya dengan menggunakan satu gaya bahasa
saja.
3. Concise atau ringkas dan singkat, gunakan kalimat yang ringkas dan singkat, satu
kalimat tidak boleh melebihi dari 20 kata.
1. Rumus 5W+1H
4
2. Head (judul)
Judul berita merupakan bagian terpenting dari berita. Hal ini karena sebelum masuk
pada isi berita, pembaca akan melihat judul berita terlebih dahulu. Judul berita juga
berperan untuk menarik pembaca pada isi beritanya. Oleh karena itu penulisan judul
menggunakan font yang lebih besar dan bercetak tebal agar mudah dikenali pembaca
dan dapat menonjolkan isi berita.
Judul yang baik memiliki syarat-syarat tertentu, diantaranya :
a. Singkat
b. Padat
Lead atau teras berita adalah bagian yang sangat penting dari berita. Di dalam
teras berita terangkum inti dari keseluruhan isi berita. Setiap lead juga ditulis untuk
menarik pembaca melihat lebih lanjut isi berita. Lead biasanya diawali dengan unsur
siapa (who) dan atau unsur apa (what). Syarat-syarat lead :
Isi berita merupakan kelanjutan isi berita yang dapat memberitahukan secara
lebih rinci jtentang keseluruhan peristiwa yang diberitakan. Yang memuat fakta atau
informasi penambah atau pelengkap keterangan. Pada badan berita biasanya memuat
5
unsur bagaimana (how) dan mengapa (why). Yang memuat fakta atau informasi
penambah atau pelengkap keterangan. Pada badan berita biasanya memuat unsur
bagaimana (how) dan mengapa (why).3
6
TV dibuat dengan gaya bahasa bertutur, seperti percakapan sehari-hari, karena ini
adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah naskah
berita seperti gaya orang berbicara.
Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, kita amat jarang menggunakan
kalimat yang berpanjang-panjang, atau memiliki anak-anak kalimat. Namun,
meskipun berita di TV menggunakan gaya bahasa bertutur, tata bahasanya tetap
harus benar.
2. Clear
Batasi kalimat untuk satu gagasan saja. Hal ini akan memudahkan para
pendengar untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa
jargon atau slang, yang hanya dikenal kalangan tertentu. Hindari susunan kalimat
yang rumit.
Atribusi untuk narasumber disampaikan lebih dulu sebelum pernyataannya,
dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindarkan kebingungan di pihak pemirsa,
dalam membedakan mana narasi dari si reporter dan mana opini dari si narasumber.
Ini bertolak belakang dengan praktik yang biasa dilakukan di media cetak.
Jangan menggunakan terlalu banyak angka. Penyebutan angka-angka sulit
ditangkap oleh pemirsa ketika mendengarkan berita. Buatlah angka itu mudah
dimengerti. Jangan menempatkan angka di awal kalimat, karena bisa
membingungkan.
3. Concise
Gunakan kalimat-kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif). Tulislah
kalimat-kalimat yang pendek. Menurut hasil riset, kalimat pendek lebih mudah
dipahami dan lebih kuat, ketimbang kalimat-kalimat panjang. Sebetulnya tidak ada
aturan wajib tentang panjang kalimat yang dibolehkan. Namun, cobalah membatasi
agar setiap kalimat yang Anda tulis tidak lebih dari 20 kata.
4. Compelling
Tulislah dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis berita menggunakan
kalimat aktif karena lebih kuat dan lebih menarik. Selain itu, kalimat aktif juga lebih
pendek daripada kalimat pasif.
5. Cliché Free
7
Kalimat atau pernyataan klise adalah pernyataan yang sudah terlalu sering
digunakan di media. Pernyataan klise mungkin tidak akurat dan salah arah, namun
harus diakui, banyak reporter merasa sulit menghindari pernyataan klise seperti ini.
Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam penyelidikan.”
Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun
kepada pemirsa.
Maka, kalimat klise ini sebaiknya diganti dengan yang lebih informatif.
Misalnya: “Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan.
Polisi mengharapkan, hasil penyidikan akan dapat diungkapkan hari Jumat besok.
Reportase Trans TV akan melaporkan perkembangan ini besok untuk Anda.”
Struktur Penulisan Berita TV
Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan
telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik
memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian
ini memiliki maksud tertentu.
1. Awal (pembuka)
Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang
memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu
pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini
memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak
berita yang akan disampaikan.
2. Pertengahan
Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita
dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian
dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk
memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri
pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.
3. Akhir (penutup)
8
Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang
butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan
peristiwa yang diharapkan akan terjadi.4
E. Format Berita
Ini adalah format berita TV yang paling sederhana, hanya terdiri dari presenter
yang dibaca. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar atau grafik. Hal ini dapat
terjadi karena naskah berita dibuat sangat dekat dengan saat batas waktu, dan tidak dapat
dipadukan dengan gambar.
Bisa juga, karena perkembangan acara baru sampai ke tangan redaksi, kompilasi
siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disiarkan di tengah
program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak terkait dengan berita yang
sedang ditayangkan. Pembaca biasanya sangat singkat dan durasi maksimalnya 30 detik.
a. Voice Over (VO)
Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya
dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca tubuh berita, gambar
pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi. Natsound (natural sound, suara
lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound
tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan. Sebelum
menulis naskah berita, tentu Reporter harus melihat dulu gambar yang sudah diperoleh,
karena tetap saja narasi yang ditulis harus cocok dengan visual yang ditayangkan. VO
durasinya sangat singkat (20-30 detik).
b. Voice Over-Grafik (VO-Grafik)
Sedangkan Voice Over – Grafik atau biasa disingkat VO-Grafik adalah format
berita TV yang memimpin dalam dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter
sepenuhnya. Namun, presenter kompilasi membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang
menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan. Hal ini mungkin perlu dilakukan karena
peristiwa yang diliput sedang berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar
peliputan yang bisa ditayangkan.5
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Daftar Keinginan menjadi hal yang paling awal dalam pembuatan paket berita. Ia
dapat menjadi panduan bagi proses pembuatan setelahnya. Itu menjadi penting agar paket
berita yang ingin dibuat tidak melenceng dari apa yang diinginkan.
Kemudian, untuk membuat naskah berita, yang paling perlu diperhatikan adalah
5W+1H. berita harus menjawab pertanyaan apa, mengapa, siapa, kapan, di mana, dan
bagaimana. Selain itu, rumus 5C juga penting. 5C yaitu Conversational, Clear,
Concise, Compelling, dan Cliché.
Lalu, langkah selanjutnya adalah menyusun naskah berita. Ada tiga hal penting
yang harus diketahui dalam penyusunan naskah berita. Yang pertama ialah lead. Lead
adalah kepala berita yang berisi informasi umum yang paling penting dalam berita.
Selanjutnya ada tubuh berita dan kaki berita. Kerangka itu disusun layaknya model
piramida terbalik.
Dalam menulis narasi paket berita, beberapa hal harus diperhatikan. Ada
perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan
menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal
(pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki
maksud tertentu.
Ada dua model format berita, yaitu Voice Over dan Voice Over Grafik:
Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya
dibacakan oleh presenter seluruhnya.
Sedangkan Voice Over – Grafik atau biasa disingkat VO-Grafik adalah format
berita TV yang memimpin dalam dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter
sepenuhnya. Namun, presenter kompilasi membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang
menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan.
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/rosemanise/54ffcfc7813311116bfa706e/membuat-daftar-
keinginan
https://www.ruangguru.co.id/contoh-naskah-berita-televisi-terbaru-2018
hhtps://www.komunikasipraktis.com/2019/03/jurnalistik-televisi.htm?m=1
https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-televisi/teknik-
penulisan-berita-media-televisi/
https://www.academia.edu/11530095/Penyusunan_Berita