Anda di halaman 1dari 12

MEMBUAT PAKET BERITA

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Juralistik TV

Dosen Pengampu : Farida Rachmawati, S.Sos.I. M. Sos.

Disusun Oleh :

Falashifa Ismatul Ulya : 1701026089


Manunal Ahna’ Akhdai : 1701026104
Mohammad Azzam Ahari : 1701026108
Muhammad Shafril Hidayat : 1701026116
M. Wahyu Amirul Balad : 1701026120

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Arus informasi sangat cepat berlalu lalang saat ini. Media sebagai sarana lalu lintas informasi
pun begitu pesat berkembang. Media massa cetak yang dahulu sebagai akses utama
informasi, perlahan dan bergeser semakin cepat tenggelam oleh kehadiran media elektronik.
Model audio-visual menjadi media yang paling diminati oleh masyarakat abad-21 ini.

Televisi sebagai media yang bermedium audio-visual menjadi sarana vital bagi
keberaderan informasi di era digital seperti sekarang. Ia menjadi salah satu sumber yang
hingga saat ini paling kredibel dan bisa dipercaya masyarakat. Televisi dituntut menyediakan
informasi yang aktual. Ia harus bersaiang dengan sesamanya untuk menyediakan informasi
paling aktual itu. Tak heran, dalam pemuatan informasi atau berita, proses yang tidak mudah
harus dilewati.

Tidak hanya informasi aktual yang menjadi tuntutan televisi dalam menyediakan
berita atau informasi. Karena menggunakan media audio-visual, tampilan dan surara juga
harus ditata sedemikian rupa supaya pemirsa terhibur dan tidak jenuh. Hal tersebut juga
membantu pemirsa untuk mencerna informasi secara maksimal.

Masih banyak lagi yang harus diperhatikan dalam hal pembuatan paket berita.
Tentunya, perlu kesabaran dan skil yang baik untuk dapat menyajikan berita televisi yang
baik dan benar. Maka, makalah ini menuntun kita supaya memahami proses pembuatan paket
berita televisi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud daftar keinginan ?


2. Bagaimana contoh maskah paket berita yang baik dan benar ?
3. Bagaimana mekanisme penyusunan paket berita ?
4. Bagaimana cara pembuatan narasi paket berita ?
5. Apa yang dimaksud dengan natural sound grafik dalam format berita ?
BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Membuat Daftar Keinginan


Kita dapat membuatnya menjadi sangat spesifik dengan menyebut waktu dan
tempat atau hal-hal yang berkaitan dengan keinginan tersebut sehingga daftar keinginan
yang kita buat tidak sekedar menjadi daftar tapi dapat kita wujudkan.
Daftar yang kita buat ini dapat kita urutkan sesuai keinginan kita. Bisa dari hal-hal
yang paling prioritas, hal-hal kecil, atau keinginan yang sangat mungkin kita wujudkan
dalam waktu dekat. Selain kesenangan, yang kita dapatkan dari daftar keinginan kita
adalah kepuasan batin.
Mungkin selama ini, kita tidak dapat berbagi dengan orang lain tentang demikian
banyaknya hal-hal yang kita inginkan dalam kehidupan kita. Namun dengan daftar
keinginan ini, kita dapat membuat diri kita lebih lega dengan menuangkannya dalam
bentuk tulisan.
Mungkin dengan membuat sejumlah daftar keinginan, kita dapat menjadi lebih
bersemangat dalam menjalani hidup kita dengan mengetahui dan menyadari adanya hal-
hal yang perlu kita capai.1
Dalam proses membuat paket berita pun daftar keinginan sangat diperlukan.
Tanpa membuat daftar keinginan terlebih dahulu, proses-proses selanjtunya akan
keteteran. Daftar keinginan menjadi outline penting dalam proses pembuatan paket
berita.
Pembuatan daftar keinginan menjadi penting agar paket berita yang ingin dibuat
tidak melenceng dariapa yang direncakan. Daftar keinginan seperti menjadi penunjuk
arah ke untuk proses pembuatan paket berita.

B. Naskah Paket Berita

1 https://www.ruangguru.co.id/contoh-naskah-berita-televisi-terbaru-2018/ di akses pada hari senin, 30


September pukul 02.17 WIB.

3
Naskah Berita adalah sebuah naskah yang berisikan berita yang dalam hal ini bisa
berupa berita nasional, internasional, dan dengan berbagai macam bentuknya. Misalnya
berita tentang konflik, berita olahraga atau berita tentang peristiwa
Untuk menulis naskah berita televisi, haruslah menggunakan unsur 5W1H (when,
where, who, why, which, how). Agar dapat menyampaikan berita dan kemudian dapat
dimengerti oleh pemirsanya. Selain itu, sebuah berita juga harus mengandung rumus 5 C,
yaitu:

1. Conversational, artinya bahasa yang digunakan haruslah gaya bahasa percakapan


sehari-hari.

2. Clear atau jelas, artinya batasi berita hanya dengan menggunakan satu gaya bahasa
saja.

3. Concise atau ringkas dan singkat, gunakan kalimat yang ringkas dan singkat, satu
kalimat tidak boleh melebihi dari 20 kata.

4. Compelling, artinya hanya gunakan kalimat dalam bentuk aktif.

5. Cliche Free, artinya kalimat haruslah terbebas dari kata klise.2


C. Penyusunan Berita

1. Rumus 5W+1H

Dengan membuat sebuah berita ada unsur-unsur yang perlu di perhatikan


yaitu 5W+1H. Tujuannya, agar berita itu mudah disusun dalam pola yang sudah baku
dan mudah dipahami oleh khalayak. 5W+1H adalah 6 unsur dasar yang harus
terdapat dalam berita, yakni unsur apa (why), siapa (who), dimana (where), mengapa
(why), dan bagaimana (how).
Semua unsur diatas sangat perlu di perhatikan dalam menulis sebuah berita.
Dengan demikian memudahkan untuk menulis berita dan keenam rumus tersebut
dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas dan menarik.

2 https://www.kompasiana.com/rosemanise/54ffcfc7813311116bfa706e/membuat-daftar-keinginan di akses pada


hari senin, 30 September pukul 02.17 WIB.

4
2. Head (judul)

Judul berita merupakan bagian terpenting dari berita. Hal ini karena sebelum masuk
pada isi berita, pembaca akan melihat judul berita terlebih dahulu. Judul berita juga
berperan untuk menarik pembaca pada isi beritanya. Oleh karena itu penulisan judul
menggunakan font yang lebih besar dan bercetak tebal agar mudah dikenali pembaca
dan dapat menonjolkan isi berita.
Judul yang baik memiliki syarat-syarat tertentu, diantaranya :

a. Singkat

b. Padat

c. Relevan (mencerminkan isi)

d. Menghindari kalimat tanya

e. Lazimnya menggunakan unsur what dan who

3. Lead ( teras berita )

Lead atau teras berita adalah bagian yang sangat penting dari berita. Di dalam
teras berita terangkum inti dari keseluruhan isi berita. Setiap lead juga ditulis untuk
menarik pembaca melihat lebih lanjut isi berita. Lead biasanya diawali dengan unsur
siapa (who) dan atau unsur apa (what). Syarat-syarat lead :

a. Menggunakan kalimat-kalimat yang pendek atau singkat

b. Menghindari bahasa baku

c. Susunan kalimatnya sederhana

d. Melaksanakan ketentuan satu gagasan dalam satu kalimat

4. Body ( isi berita )

Isi berita merupakan kelanjutan isi berita yang dapat memberitahukan secara
lebih rinci jtentang keseluruhan peristiwa yang diberitakan. Yang memuat fakta atau
informasi penambah atau pelengkap keterangan. Pada badan berita biasanya memuat

5
unsur bagaimana (how) dan mengapa (why). Yang memuat fakta atau informasi
penambah atau pelengkap keterangan. Pada badan berita biasanya memuat unsur
bagaimana (how) dan mengapa (why).3

D. Membuat Narasi Berita


Dalam Penulisan Berita di Media TV, harus diperhatikan rumus 5 C, yaitu:
1. Conversational
Ketika menulis naskah berita untuk media televisi, kita menulis untuk
didengar. Ingat, televisi adalah media audio-visual, bukan media cetak. Pemirsa kita
melihat (gambar/visual) dan mendengar (suara/audio), bukan membaca naskah berita
seperti membaca koran.
Kelemahan media televisi adalah berita yang ditayangkan di layar televisi
umumnya hanya muncul satu kali. Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita pada
tayangan pertama, ia tak punya peluang untuk minta diulang. Kecuali mungkin untuk
berita yang dianggap sangat penting, sehingga dari waktu ke waktu selalu diulang
dan perkembangannya di-update oleh stasiun TV bersangkutan.
Keterbatasan tersebut berlaku untuk media TV konvensional. Namun, saat ini
sudah muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang di sejumlah negara
maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol television), yang bersifat
interaktif. Pemirsa yang berminat bisa mengulang bagian dari tayangan TV yang ia
inginkan, tentunya dengan membayar biaya tertentu.
mensyaratkan adanya infrastruktur telekomunikasi pita lebar yang canggih
dan mahal, yang saat ini belum tersedia di Indonesia. Dalam dua atau tiga tahun ke
depan (katakanlah sampai tahun 2010), tampaknya infrastruktur semacam ini juga
belum siap untuk mewujudkan kehadiran IPTV di Indonesia. Jadi, dalam
pembahasan teknik penulisan naskah berita, kita mengasumsikan, media televisi di
Indonesia sampai tahun 2010 masih akan bersifat konvensional.
Untuk media televisi yang konvensional, sebuah tayangan berita tidak bisa
disimak dan dibaca berulang-ulang seperti kita membaca koran. Pemirsa hanya
punya satu kesempatan untuk menangkap isi berita Anda. Oleh karena itu, berita di
3 https://www.academia.edu/11530095/Penyusunan_Berita di akses pada hari minggu, 29 september 2019 pukul
23.09 WIB.

6
TV dibuat dengan gaya bahasa bertutur, seperti percakapan sehari-hari, karena ini
adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah naskah
berita seperti gaya orang berbicara.
Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, kita amat jarang menggunakan
kalimat yang berpanjang-panjang, atau memiliki anak-anak kalimat. Namun,
meskipun berita di TV menggunakan gaya bahasa bertutur, tata bahasanya tetap
harus benar.
2. Clear
Batasi kalimat untuk satu gagasan saja. Hal ini akan memudahkan para
pendengar untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa
jargon atau slang, yang hanya dikenal kalangan tertentu. Hindari susunan kalimat
yang rumit.
Atribusi untuk narasumber disampaikan lebih dulu sebelum pernyataannya,
dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindarkan kebingungan di pihak pemirsa,
dalam membedakan mana narasi dari si reporter dan mana opini dari si narasumber.
Ini bertolak belakang dengan praktik yang biasa dilakukan di media cetak.
Jangan menggunakan terlalu banyak angka. Penyebutan angka-angka sulit
ditangkap oleh pemirsa ketika mendengarkan berita. Buatlah angka itu mudah
dimengerti. Jangan menempatkan angka di awal kalimat, karena bisa
membingungkan.
3. Concise
Gunakan kalimat-kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif). Tulislah
kalimat-kalimat yang pendek. Menurut hasil riset, kalimat pendek lebih mudah
dipahami dan lebih kuat, ketimbang kalimat-kalimat panjang. Sebetulnya tidak ada
aturan wajib tentang panjang kalimat yang dibolehkan. Namun, cobalah membatasi
agar setiap kalimat yang Anda tulis tidak lebih dari 20 kata.
4. Compelling
Tulislah dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis berita menggunakan
kalimat aktif karena lebih kuat dan lebih menarik. Selain itu, kalimat aktif juga lebih
pendek daripada kalimat pasif.
5. Cliché Free

7
Kalimat atau pernyataan klise adalah pernyataan yang sudah terlalu sering
digunakan di media. Pernyataan klise mungkin tidak akurat dan salah arah, namun
harus diakui, banyak reporter merasa sulit menghindari pernyataan klise seperti ini.
Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam penyelidikan.”
Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun
kepada pemirsa.
Maka, kalimat klise ini sebaiknya diganti dengan yang lebih informatif.
Misalnya: “Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan.
Polisi mengharapkan, hasil penyidikan akan dapat diungkapkan hari Jumat besok.
Reportase Trans TV akan melaporkan perkembangan ini besok untuk Anda.”
Struktur Penulisan Berita TV
Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan
telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik
memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian
ini memiliki maksud tertentu.
1. Awal (pembuka)
Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang
memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu
pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini
memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak
berita yang akan disampaikan.
2. Pertengahan
Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita
dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian
dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk
memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri
pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.
3. Akhir (penutup)

8
Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang
butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan
peristiwa yang diharapkan akan terjadi.4
E. Format Berita
Ini adalah format berita TV yang paling sederhana, hanya terdiri dari presenter
yang dibaca. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar atau grafik. Hal ini dapat
terjadi karena naskah berita dibuat sangat dekat dengan saat batas waktu, dan tidak dapat
dipadukan dengan gambar.
Bisa juga, karena perkembangan acara baru sampai ke tangan redaksi, kompilasi
siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disiarkan di tengah
program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak terkait dengan berita yang
sedang ditayangkan. Pembaca biasanya sangat singkat dan durasi maksimalnya 30 detik.
a. Voice Over (VO)
Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya
dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca tubuh berita, gambar
pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi. Natsound (natural sound, suara
lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound
tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan. Sebelum
menulis naskah berita, tentu Reporter harus melihat dulu gambar yang sudah diperoleh,
karena tetap saja narasi yang ditulis harus cocok dengan visual yang ditayangkan. VO
durasinya sangat singkat (20-30 detik).
b. Voice Over-Grafik (VO-Grafik)
Sedangkan Voice Over – Grafik atau biasa disingkat VO-Grafik adalah format
berita TV yang memimpin dalam dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter
sepenuhnya. Namun, presenter kompilasi membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang
menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan. Hal ini mungkin perlu dilakukan karena
peristiwa yang diliput sedang berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar
peliputan yang bisa ditayangkan.5

4 Teknik Penulisan Berita Media Televisi, https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-


televisi/teknik-penulisan-berita-media-televisi/ , diakses pada hari Minggu 29 September 2019 pukul 19.00 WIB.
5 hhtps://www.komunikasipraktis.com/2019/03/jurnalistik-televisi.htm?m=1 diakses pada hari mingu, 29
september 2019 pukul 23:43 WIB.

9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Daftar Keinginan menjadi hal yang paling awal dalam pembuatan paket berita. Ia
dapat menjadi panduan bagi proses pembuatan setelahnya. Itu menjadi penting agar paket
berita yang ingin dibuat tidak melenceng dari apa yang diinginkan.

Kemudian, untuk membuat naskah berita, yang paling perlu diperhatikan adalah
5W+1H. berita harus menjawab pertanyaan apa, mengapa, siapa, kapan, di mana, dan
bagaimana. Selain itu, rumus 5C juga penting. 5C yaitu Conversational, Clear,
Concise, Compelling, dan Cliché.

Lalu, langkah selanjutnya adalah menyusun naskah berita. Ada tiga hal penting
yang harus diketahui dalam penyusunan naskah berita. Yang pertama ialah lead. Lead
adalah kepala berita yang berisi informasi umum yang paling penting dalam berita.
Selanjutnya ada tubuh berita dan kaki berita. Kerangka itu disusun layaknya model
piramida terbalik.

Dalam menulis narasi paket berita, beberapa hal harus diperhatikan. Ada
perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan
menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal
(pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki
maksud tertentu.

Ada dua model format berita, yaitu Voice Over dan Voice Over Grafik:

Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya
dibacakan oleh presenter seluruhnya.

Sedangkan Voice Over – Grafik atau biasa disingkat VO-Grafik adalah format
berita TV yang memimpin dalam dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter
sepenuhnya. Namun, presenter kompilasi membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang
menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan.
Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/rosemanise/54ffcfc7813311116bfa706e/membuat-daftar-
keinginan
https://www.ruangguru.co.id/contoh-naskah-berita-televisi-terbaru-2018
hhtps://www.komunikasipraktis.com/2019/03/jurnalistik-televisi.htm?m=1
https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-televisi/teknik-
penulisan-berita-media-televisi/
https://www.academia.edu/11530095/Penyusunan_Berita

Anda mungkin juga menyukai