Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA


DALAM IKLAN DITELEVSI DAN RADIO

DISUSUN OLEH:

Marta Isabella pista

PROGRAM STUDY AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Tuhan Puji syukur kami panjatkan kehadirat


Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-
Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Pemakaian bahasa
Indonesia pada iklan televisi atau radio” ini
dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima


kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan
yang bermanfaat dalam proses penyusunan
karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak
kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah memberikan kontribusinya baik
secara langsung maupun tidak langsung
sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada
waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak


referensi untuk menunjang penyusunan karya
ilmiah ini, namun kami menyadari bahwa di
dalam karya ilmiah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Sehingga kami mengharapkan
saran serta masukan dari para pembaca demi
tersusunnya karya ilmiah lain yang lebih lagi.
Akhir kata, kami berharap agar karya ilmiah ini
bisa memberikan banyak manfaat demi
Pemakaian bahasa Indonesia pada iklan televisi
atau radio.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR …………………………………
………… ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………
………. iii
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………….
A. Latar
Belakang ………………………………………
…..
B. Rumusan Masalah
………………………………………
C. Tujuan Penulisan
…………………………………….....
D. Manfaat Penulisan
…………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA
………………………………….
BAB III
PEMBAHASAN………………………………
……
BAB IV
PENUTUP………………………………………
…..
A. Kesimpulan
………………………………………………
B. Saran
…………………………………………………
…….
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………..
……..
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Iklan ditelevisi atau pun diradio sebagai salah


satu media komunikasi massa memiliki peran
yang besar dalam menyebarkan informasi dan
memberikan hiburan ke semua lapisan
masyarakat. Iklan ditelevisi atau radio
merupakan media massa audiovisual yang
sifatnya berbeda dengan media lain. Media cetak
mempunyai kekuatan pada sisi visualnya, media
audio (radio) mempunyai kekuatan pada sisi
suara, dan media audiovisual memiliki kekuatan
keduanya. Hampir setiap rumah atau pun orang
di wilayah Indonesia terdapat televisi ataupun
radio yang hampir selama 24 jam dinyalakan
untuk menerima siaran dari berbagai stasiun
televisi. Dengan demikian, Iklan yang
ditampilakan ditelevisi ataupun radio memiliki
kekuatan informatif persuasif yang lebih tinggi
dibandingkan dengan media lainnya sehingga
media ini dapat dikatakan lebih sempurna dan
efek yang ditimbulkannya pun lebih dasyat baik
yang positif maupun yang negative.Oleh
karenanya, media komunikasi ini oleh para
pengusaha dimanfaatkan sebagai sarana promosi
yang dikemas dalam bentuk iklan televisi
ataupun radio dikemas secara menarik.Agar
menarik perhatian, iklan diusahakan untuk
dibuat semirip mungkin dengan kejadian-
kejadian kehidupan nyata masyarakat yang
menjadi sasarannya. Sebuah paket iklan televisi
sering mengadirkan fenomena kemasyarakatan
yang tengah berlangsung dan menjadi tren di
kalangan masyarakat. iklan televisi ataupun
radio menggunakan bahasa sebagai sarana
penyampai pesan kepada konsumen. Dengan
kata lain terdapat penggunaan bahasa dalam
sebuah paket iklan televisi dan radio. Studi
bahasa yang sering dipergunakan untuk
mengkaji bahasa iklan televisi atau radio dalam
beberapa penelitian kebahasaan adalah
pragmatik, yaitu sebuah bidang kajian ilmu
bahasa yang memperhatikan fungsi pemakaian
bahasa di masyarakat. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan adanya bidang studi ilmu
kebahasaan lain yang dapat dipergunakan untuk
mengkaji bahasa dalam periklanan diradio atau
ditelevisi. Dengan demikian harus ada sudut lain
dalam bahasa iklan televisi atau radio yang
perlu dicermati. Media massa memiliki peran
yang stategis dalam perkembangan bahasa.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian ini adalah sebagai


berikut.

1. Bagaimanakah Seharusnya pilihan bahasa


pada iklan dalam televisi dan radio ?

2. Apakah ciri ciri bahasa dalam iklan?

3.Bagaimana bissa terjadi penyimpangan


penggunaan bahasa dalam iklan?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.


1. Mendeskripsi pilihan Bahasa yang
seharusnya digunakan dalam periklanan
ditelevisi dan radio
2. faktor-faktor yang menentukan terjadinya
pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam
iklan televisi dan radio.

D. Manfaat

penelitian ini diharapkan mampu memberikan


manfaat untuk pengembangan teori kebahasaan
dan menambah informasi yang memusatkan
perhatiannya pada gejala kebahasaan di
masyarakat. Juga penelitian ini memberikan
deskripsi tentang pilihan bahasa pada peristiwa
dalam iklan televisi dan radio juga bentuk
bahasa yang digunakan dalam iklan dan radio
.Temuan tersebut diharapkan memberi
kontribusi data dasar bagi penelitian lanjutan
yang sejenis serta dapat menambah pengetahuan
bagi pembaca, peneliti dan para pembaca
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Periklan ditelevisi ataupun radio bukanlah


barang baru dalam sejarah perekonomian
Indonesia karena iklan telah ada sejak koran
beredar di Indonesia lebih dari 100 tahun yang
lalu. Contohnya Iklan televisi yang ditayangkan
pertama kali di Indonesia yaitu di stasiun TVRI
pada tanggal 1 Maret 1963 tepat pukul 19.00
dan hanya diperbolehkan menayangkan iklan
sebanyak 15% dari total jam siarannya. Tetapi
dengan semakin berkembangnya dunia
periklanan dewasa ini, banyak perusahaan yang
memilih beriklan untuk menyampaikan pesan
yang dimaksud kepada khalayak tentang
produknya karena dinilai lebih efektif. Iklan
memiliki fungsi dan arti yang berbeda-beda
dalam setiap media yang digunakan, Iklan yang
adalah sebagai pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat
melalui suatu media.Periklanan adalah
penyampaian pesan penjualan yang paling
persuasif, yang mana diarahkan kepada calon
pembeli paling potensional antara barang dan
jasa tertentu dengan biaya yang semurah
murahnya,yang ingin ditayangkan dtelevisi atau
radio yang tentunya akan mengunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta mudah
dipahami pemirsa yang melihat ataupun
mendengarkanya.

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


pengertian iklan adalah suatu metode atau cara
untuk menyampaikan segala bentuk pesan
tentang suatu produk kepada sebagian
masyarakat atau seluruh masyarakat yang
disampaikan melalui media. Dan pesan yang
akan disampaikan melalui media tersebut
mempunyai tujuan berkomunikasi dengan orang
yang tepat, dan Bahasa yang digunakan dalm
iklan murah dimengaerti juga tidak salah dipaha
BAB III

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN IKLAN
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya
pariwara adalah segala bentuk pesan promosi
benda seperti barang, jasa, tempat usaha, dan ide
yang disampaikan melalui media dengan biaya
sponsor dan ditunjukan kepada sebagian besar
masyarakat. (Wikipedia). Iklan adalah segala
bentuk presentasi non-pribadi dan promosi
gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu
yang harus dibayar (Kotler
(2005:277). Menurut Fandi Tjiptono
(2008:225) menyatakan bahwa iklan merupakan
salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Selain itu, menurut Machfoedz
(2010:139) bahwa iklan adalah segala bentuk
penyajian informasi dan promosi secara tidak
langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk
menawarkan ide, barang atau jasa.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan oleh
penulis bahwa iklan merupakan suatu bentuk
komunikasi baik lewat media massa, TV, radio,
surat kabar, majalah dan sebagainya yang
bertujuan untuk mempengaruhi konsumen untuk
bertindak terhadap produk dan jasa yang di
tawarkan.
2.TEORI BAHASA DALAM PERIKLANAN

Adapun tujuan periklanan yang utama adalah


untuk memberikan informasi terkait dengan
produk atau layanan kepada khalayak dan
mempersuasi khalayak untuk membeli atau
menggunakan produk atau layanan yang
ditawarkan oleh organisasi atau perusahaan.

Untuk itu, dalam merencanakan kampanye


periklanan, pengiklan sangat perlu untuk
memperhatikan apa yang menjadi daya tarik
iklan yang akan dibuat agar kampanye
periklanan dapat berhasil.

Keberhasilan kampanye periklanan dipengaruhi


oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
bahasa. Jika kita perhatikan, iklan-iklan yang
bertebaran di berbagai media terlihat dengan
jelas bahwa iklan-iklan tersebut dirancang
dengan menggunakan kata-kata, frasa, dan
kalimat dengan tujuan untuk menyampaikan
informasi atau mempersuasi khalayak untuk
merubah sikap atau melakukan tindakan
tertentu.

Sebagai pengiklan tentunya harus


memperhatikan pemilihan dan penggunaan kata-
kata, frasa, dan kalimat yang tepat agar tujuan
kampanye periklanan dan pemasaran dapat
tercapai. Selain kata-kata, frasa, dan kalimat, hal
lain yang juga harus menjadi perhatian
pengiklan adalah warna, jenis huruf, ukuran

kertas, dan lain-lain.


3. CIRI BAHASA DALAM IKLAN

1.     Singkat, artinya bahasa harus menghindari


penjalasan yang yang panjang dan tidak penting.
2.      Padat, artinya mampu menyampaikan
informasi secara lengkap serta menerapkan
prinsip 5W+1H, membuang kata-kata mubadzir
dan menerapkan prinsip ekonomi.
3.      Sederhana, artinya bahasa jurnalistik
sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal
sederhana, bukan kalimat majemuk yang
panjang, rumit dan kompleks.
4.      Lugas, artinya bahasa jurnalistik
menyampaikan informasi secara langsung.
5.      Menarik, artinya dengan menggunakan
pilihan kata yang hidup, tumbuh dan
berkembang.
6.      Jelas, artinya informasi yang disampaikan
dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak
umum.

4.PENYIMPANGAN BAHASA DALAM


IKLAN

Analisis Kesalahan Bahasa Pada Iklan


Terdapat beberapa penyimpangan bahasa iklan
dari kaidah bahasa Indonesia baku, antara lain :
 1). Penyimpangan Klerikal (Ejaan dan Tanda
Baca).
Kesalahan ini hampir setiap kali dijumpai dalam
surat kabar, baik media cetak maupun media
elektronik seperti iklan di televisi. Kesalahan
ejaan juga terjadi dalam penulisan kata.
Kesalahan tanda baca dapat dijumpai dalam
penggunaan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda
hubung (-) dan lain-lain.
Jika dilihat dari segi ejaan, bahasa iklan sudah
sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Namun,
masih terdapat ejaan khas yang menimbulkan
kesalahan. Penggunaan tanda titik (.) dan tanda
koma (,) untuk kalimat deklaratif sering
dilupakan dalam iklan. Kalimat-kalimat iklan
sering melupakan tanda titik sehingga
menimbulkan kalimat dalam iklan seolah-olah
sebuah judul karangan. Contoh kalimat iklan,
antara lain :
ü  Lebih dari oli pelumas berteknologi (iklan oli
Castrol)
ü  Diputer, dijilat, dicelupin makan oreo (iklan
Oreo)
2). Penyimpangan Gramatikal
a)      Kesalahan Pemenggalan
            pemenggalan kata ketika ganti baris
terkesan asal penggal saja. Kesalahan ini
disebabkan pemenggalannya menggunakan
program komputer berbahasa inggris. Hal ini
sebenarnya sudah bisa diantisipasi dengan
program pemenggalan bahasa Indonesia. Contoh
pemenggalan kata yang salah tersebut antara lain
:
ü  Surya 12, taklukkan tantanganmu!
ü  Awali dengan sikat gigi, tuntaskan dengan
Listerine.

b)      Kesalahan Morfologis
Penyimpangan ini sering ditemui dalam
pemakaian kata kerja tidak baku dengan
penghilangan afiks pada kata kerja yang berupa
prefik (awalan) dihilangkan begitu juga pada
penggunaan frasa atau kelompok kata.
Kesalahan yang sering terjadi adalah
penggunaan afikasi yang tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan ini
dipandang sebagai hal yang wajar sehingga
pembaca menganggap sesuatu yang benar.
Contoh :
ü  Pembersih porselin, nggak bikin cape dech!
(iklan WPC)
ü  Alaminya bikin semua kebaikan (iklan teh
gelas)

c)      Kesalahan sintaksis
Kesalahan berupa pemakaian kata bahasa dan
struktur kalimat yang kurang benar sehingga
sering mengacaukan pengertian. Hal ini
disebabkan karena logika yang kurang bagus.
Kesalahan berupa tata bahasa atau struktur
kalimat yang kurang benar sehingga
menyalahkan pengertian. Contoh kalimat iklan :
ü  Tumbuh tuh ke atas, enggak ke samping
( iklan Cerebrovit )

3)  Penyimpangan Semantik
            Kesalahan atau penyimpangan ini sering
dilakukan dengan alasan kesopanan atau
meminimalkan dampak buruk pemberitaan.
Kadangkala bahasa iklan mengangkat diksi yang
berbau kekerasan dan menimbulkan suatu
pertikaian. Kesopanan yang digunakan
menyebabkan terjadi pemilihan kata-kata yang
kurang cocok. Contoh :
ü  Energen untuk menang tiap hari ( iklan
Energen

4)  peminjaman istilah-itilah atau perkataan-


perkataan asing yang populer di masyarakat
            Penggunaan istilah-istilah asing banyak
dijumpai dalam media masa padahal pengganti
istilah asing sudah diserap dalam istilah bahasa.
Contohnya saja dari aspek kosa kata. Kosa kata
yang digunakan dalam iklan banyak yang
menggunakan bahasa asing dan bahasa daerah
yang seharusnya mengikuti aturan tata bahasa.
Penggunaan kata asing dan daerah seharusnya
dimiringkan tetapi dalam iklan tidak ditulis
miring.
Contoh :
ü  Suzuki way of life !
ü  Sonice, enak bro!

BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Iklan adalah wacana persuasif yang tertuang


dalam bentuk deskripsi dan direktif. Efektivitas
iklan diukur berhasil atau tidaknya iklan itu
mengubah persepsi dan perilaku masyarakat
yang menjadi sasaran iklan seperti yang
dikehendai sspemasang iklan.

Iklan adalah sebuah karya kreatif yang selain


menggunakan media audio visual, juga
menggunakan media verbal. Untuk mencapai
aspek pengingat verbal, manipulasi kata-kata
dan ungkapan seringkali dilakukan secara
leluasa sehingga dalam beberapa hal ada
kecenderungan melanggar kaidah kebahasaan
yang berlaku. Pembatasan penggunaan bahasa
dalam iklan dapat diarahkan dengan rambu-
rambu peraturan,

tetapi hendaknya tidak membatasi atau


memasung kreativitas secara kuat.
B. SARAN

Dalam suatu iklan yang ditayangkan ataipun


disiarkan diradio haruslah mudah dipahami oleh
pemirsanya,dan mengikuti tatat bahasa
keiklanan yang sudah ditentukan.

 Untuk menyampaikan informasi atau pesan


dalam iklan digunakan bahasa. Penggunaan
bahasa dalam iklan bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca atau pendengar.
DAFTAR PUSTAKA

Bahasa
Iklan.https://dokumen.tips/documents/makalah-
bahasa-iklan.html. diakses 4 november 2019
Analisis
iklan.http://myblogrezzaangga.blogspot.com/20
15/12/makalah-bahasa-indonesia-analisis.html.
diakses 6 november 2019
Moeliono, Anton M, ed., 1992. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Saeed, John I, 2000. Semantics. Dublin:
Blackwell Pub. Sobur, Alex, 2002. Analisis
Teks Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai