Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Salah satu kebutuhan mendasar dari manusia adalah informasi. Melalui

informasi, orang dapat memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal. Informasi

dapat diperoleh melalui berbagai media, baik media cetak maupun media

elektronik. Perkembangan dunia informasi saat ini tumbuh dengan pesat dan

banyak menghasilkan inovasi baru yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang semakin beragam, khususnya kebutuhan akan informasi. Seiring

dengan berkembangnya jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai

informasi yang beragam. Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang

esensial untuk mencapai tujuan.

Dari berbagai informasi yang ada di dalam media massa, iklan merupakan

hal yang paling tidak bisa dihindari. Iklan adalah struktur informasi dan susunan

komunikasi non personal yang biasanya di biayai dan bersifat persuasive tentang

produk (barang, jasa, dan gagasan) oleh sponsor yang terientifikasi melalui

berbagai macam media. (Widyatama, 2006:13) Beberapa pandangan tentang

pengertian iklan (advertising) berasal dari kata Yunani yang artinya adalah

menggiring orang pada gagasan dan proses penyampaian pesan atau informasi

kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. (Wibowo,

2003:5)

1
Untuk menyampaikan pesan iklan dari komunikator (produsen) kepada

komunikan (konsumen) diperlukan media (channel) tertentu yang berguna untuk

menghubungkan keduanya. Pemilihan media ini sangat penting karena berkaitan

dengan keberhasilan perusahaan periklanan dalam melakukan strategi promosi

penjualan. Pemilihan media yang kurang tepat akan menyebabkan informasi yang

dikandung pesan iklan tersebut menjadi tidak mengena pada target konsumen

yang dituju. Dalam kegiatan periklanan, para produsen memerlukan media massa

sebagai massa salah satu sarana menyampaikan pesan tentang produk yang

mereka hasilkan pada audiens. (Sutisna, 2003:276)

Sekarang begitu banyak media yang lahir di masyarakat dengan berbagai

bentuk dan jenisnya, sehingga iklan pun berkembang dengan pesat. Penggunaan

jasa media untuk periklan lebih muda memilih media mana yang digunakan atas

pertimbangan segmen dan anggaran yang tersedia

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan

orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan

karena adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

penyampaian pesan. Media penyiaran radio atau televisi merupakan salah satu

bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang

sangat banyak. Televisi sekarang merupakan media yang paling digemari oleh

masyarakat atau khalayak. Dimana khalayak dapat mendapatkan informasi

dengan audio dan visual. Informasi yang di dapatkan oleh masyarakatpun

beragam dari seputar politik, ekonomi, olahraga, musik ataupun tayangan hiburan

seperti kuis ataupun reality show. Televisi dituntut oleh masyarakat untuk

2
menyajikan atau menyediakan informasi atau hiburan tersebut. Televisi dalam

proses penyampaiannya harus bisa kreatif dan juga menyajikan sesuatu yang

berbeda. Televisi juga bisa dibilang adalah doktrin bagi masyarakat, dimana bagi

masyarakat yang tidak mengetahui pengetauan yang luas, apabila ada suatu berita

atau informasi yang di berikan oleh televisi akan diserap atau di terima begitu saja

oleh masyarakat. Maka dari itu televisi dalam menayangkan sebuah program

harus benar-benar jeli dalam penyampaiannya.

Kemungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Oleh

sebab itu sangat dibutuhkan peran media massa untuk memenuhi kebutuhan akan

informasi tersebut. Di Indonesia pertumbuhan media massa berkembang sangat

signifikan melihat perkembangan pertelevisian, radio maupun cetak sangat pesat.

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah penggunaan yang terdapat pada iklan layanan masyarakat?

2. Bagaimanakah penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada iklan layanan

masyarakat?

3
1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini bertujuan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penggunaan diksi yang terdapat pada iklan layanan

masyarakat.

2. Mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada iklan layanan

masyarakat.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Iklan

Iklan atau advertising di dalam literatur pemasaran didefinisikan sebagai

kegiatan berpromosi barang atau jasa lewat media massa. Iklan merupakan bentuk

komunikasi yang dimaksudkan untuk mengimpretasikan kualitas produk jasa dan ide

berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Di kalangan praktisi bisnis, iklan

difungsikan sebagai perangsang dan sekaligus pembentuk perilaku konsumen. Iklan

merupakan salah satu jenis penggunaan bahasa yang bertujuan mempengaruhi dan

menyerang calon konsumen agar menggunakan suatu layanan, jasa atau produk

lainnya yang diiklankan.

Iklan sering disebut dengan istilah yang berbeda-beda. Masyarakat Amerika

dan Inggris, sering menyebutnya sebagai advertising. Istilah ini berasal dari bahasa

latin ad-vere yang berarti mentransfer pikiran dan gagasan kepada pihak lainnya.

Berbeda dengan masyarakat Perancis yang menyebut iklan dengan istilah reclamare

yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Selain itu, iklan adalah

resapan dari kata i’lan dalam bahasa Arab yang berarti pemberitahuan atau

pengumuman. Kata iklan dalam bahasa Indonesia berarti pemberitahuan kepada

khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa

(seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.

5
Wright mengemukakan bahwa iklan adalah suatu alat komunikasi yang

memiliki kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual

barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu

dalam bentuk informasi yang persuasif. Kemudian, Sudiana dalam bukunya yang

berjudul “Komunikasi Periklanan Cetak” iklan merupakan sarana informasi dalam

bentuk tulisan dan gambar yang disampaikan oleh perorangan, kelompok perusahaan,

atau badan pemerintah dalam suatu harian, penerbitan berkala, atau cetakan yang

diedarkan secara luas atas dasar kontrak pembayaran.

2.2. Tujuan Iklan

Tujuan dasar iklan adalah pemberitahuan tentang suatu produk atau layanan jasa

dengan cara dan strategi persuasif, agar berita dan pesan dapat dipahami, diterima,

dan memunculkan suatu tindakan untuk membeli atau melakukan tindakan tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut, iklan memiliki tujuh tujuan dalam penulisannya.

1. Tujuan penugasan (assignment purpose). Si penyaji iklan menulis sesuatu

bukan atas dasar kemauan diri sendiri, melainkan karena adanya tugas dari

orang lain.

2. Tujuan altruistik (altruistic purpose). Si penyaji iklan bertujuan menghibur

atau menyenangkan pembaca.

3. Tujuan persuasif (persuasive purpose). Si penyaji iklan ingin meyakinkan

pembaca terhadap gagasan yang diutarakannya.

6
4. Tujuan penerangan (information purpose). Si penyaji iklan bertujuan memberi

informasi atau pengetahuan kepada pembacanya.

5. Tujuan ekspresi diri (self-expresive purpose). Si penyaji iklan cenderung

menonjolkan diri kepada pembacanya.

6. Tujuan kreatif (creative purpose). Si penyaji iklan ingin meraih norma atau

nilai artistik yang ideal.

7. Tujuan solutif (problem solving purpose). Si penyaji iklan berkesan ingin

meneliti, menjelaskan, dan kemudian memecahkan suatu masalah berdasarkan

gagasannya sendiri.

2.3. Fungsi Iklan

Melalui iklan, konsumen dapat mengetahui dan mengenali produk tertentu

secara cepat. Selain itu, iklan juga terbukti sering mampu mempengaruhi khalayak.

Melalui iklan, sikap, pilihan, perilaku, dan gaya hidup masyarakat berubah bahkan

dapat diarahkan sesuai dengan keinginan produsen. Berdasarkan hal tersebut, maka

iklan menjadi sangat penting. Dengan kata lain, iklan mampu mengemban sejumlah

fungsi yang sangat penting. Fungsi-fungsi iklan tersebut, yaitu:

1) Sebagai media komunikasi

2) Sebagai media pendidikan

3) Sebagai media yang berfungsi ekonomi

4) Sebagai media sosial

5) Sebagai media penghibur

7
2.4. Jenis Iklan

Meninjau sekilas berbagai macam iklan yang sering kita jumpai atau kita baca

diberbagai media. Setelah kita renungkan, rata-rata iklan yang kita lihat hampir

semuanya bersifat komersial. Namun, ada pula iklan yang bersifat nonkomersial.

membagi iklan menjadi tiga garis besar, yaitu iklan komersial, iklan nonkomersial,

dan iklan corporate.

1. Iklan Komersial

Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan mendukung kampanye

pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan jenis ini sangat sering kita jumpai,

sebab hampir semua iklan yang kita lihat dan kita baca bersifat komersial. Iklan

komersial sering disebut juga iklan niaga. Contohnya: iklan produk sabun

mandi, minuman, makanan ringan, barang elektronik, dan masih banyak lagi.

Iklan komersial biasanya disampaikan melalui berbagai media. Media yang

paling efektif dalam penyampaian iklan ini adalah media audio-visual.

2. Iklan Nonkomersial

Iklan nonkomersial adalah jenis iklan informasi, pemberitahuan,

himbauan, yang tidak bersifat komersial (ekonomi atau bisnis). Tujuan utama

iklan jenis ini adalah mempengaruhi masyarakat luas untuk dapat mengikuti

perintah atau persuasi komunikator guna mewujudkan kehidupan masyarakat

yang lebih baik. Iklan nonkomersial ini banyak jenisnya, seperti iklan

kehilangan, lowongan kerja, duka cita, ucapan selamat, undangan, dan

sebagainya. Namun, dalam tulisan ini kita hanya akan membicarakan iklan

8
nonkomersial yang merupakan bagian dari kampanye atau promosi (social

marketing), yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan dan

pelayanan masyarakat (public service). Iklan ini biasa disebut Iklan Layanan

Masyarakat (ILM) atau dalam bahasa inggris disebut Public Service Advertising

(PSA).

Biasanya iklan layanan masyarakat ini berupa ajakan atau himbauan

kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum

atau mengubah suatu tindakan demi kepentingan umum atau mengubah suatu

kebiasaan masyarakat yang “kurang baik” supaya menjadi “lebih baik”.

Misalnya saja, larangan membuang sampah sembarangan, mendorong minat

baca, sadar pendidikan 9 tahun, keluarga berencana, dan sebagainya. Siapapun

bisa melakukan kampanye iklan layanan masyarakat ini: badan-badan

pemerintah, perusahaan, swasta, asosiasi, LSM, dan sebagainya.

3. Iklan Corporate

Iklan corporate adalah iklan yang bertujuan membangun citra (image)

suatu perusahaan yang pada akhirnya tentu dapat juga membangun citra positif

produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Iklan ini

baru efektif apabila didukung dengan fakta-fakta yang relevan dengan

kepentingan sosial. Misal, perusahaan makanan yang memberikan bantuan

pangan kepada korban bencana alam atau beasiswa yang diberikan oleh

perusahaan rokok, misalnya. Iklan semacam itu adalah iklan corporate yang

membangun citra positif perusahaan atau produk tertentu.

9
2.2. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial

yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah

masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan

dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat adalah salah satu upaya untuk

mempersuasi masyarakat dengan cara mengajak dan menghimbau mereka untuk

mengerti, menyadari, turut memikirkan, serta menempatkan posisinya agar tidak larut

dan terjerumus dengan permasalahan.

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan

informasi, mengajak, atau mendidik khalayak di mana tujuan akhir bukan untuk

mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial

yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan

perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan

citra yang baik di mata masyarakat. Secara normatif, bertambahnya pengetahuan,

dimilikinya kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat tersebut sangat

penting bagi kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Sebab masyarakat akan

terbangun dan digiring pada keadaan yang baik. Umumnya, materi yang disampaikan

pada jenis iklan ini berupa informasi-informasi publik untuk menggugah khalayak

melakukan sesuatu yang sifatnya normatif.

Iklan layanan masyarakat merupakan ajakan atau imbauan kepada masyarakat

untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum

10
melalui perubahan kebiasaan atau perilaku masyarakat yang tidak/kurang baik

menjadi yang lebih baik. Iklan layanan masyarakat sifatnya sosial, bukan semata-mata

mencari keuntungan (bisnis). Iklan layanan masyarakat mucul didasari oleh kondisi

negara/masyarakat yang dilanda suatu permasalahan sosial, sehingga pesan-pesan

yang berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban masyarakat, teknologi, dan

permasalahan yang terjadi di masyarakat. Setiap iklan membutuhkan penanganan

khusus dan khas agar pesan yang diiklankan mendapat perhatian dari kelompok

masyarakat. Tugas utama suatu iklan layanan masyarakat adalah menginformasikan

pesan sosial kepada masyarakat agar tertarik dan mengikutinya.

Agar iklan layanan masyarakat diterima masyarakat, tentunya perlu konsep yang

baik dan diperlukan pengetahuan yang luas, yaitu kemampuan mengkaji dan memilih

data tentang audiens dan tema yang hangat di masyarakat, serta ilmu yang

berhubungan dengan kemanusiaan (antropolgi, sosiologi, psikologi), ilmu

komunikasi, pengetrahuan bahasa (verbal dan visual), kemampuan merancang, dan

mengatur elemen-elemen desain dalam karya iklan layanan masyarakat.

2.2.1. Komponen Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat merupakan iklan yang bertujuan untuk mengajak

masyarakat melakukan suatu tindakan positif dalam kehidupan sosial atau tindakan

pemecahan suatu permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat. Untuk

mempengaruhi atau mempersuasi masyarakat, ada empat komponen atau unsur yang

11
terdapat pada iklan layanan masyarakat. Adapun komponen tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Judul Iklan

Judul merupakan bagian terpenting dari sebuah iklan. Karena melalui judul

inilah, pembaca akan memutuskan untuk terus melihat dan membaca semua pesan

atau akan mengalihkan perhatiannya terhadap pesan lain. Mengingat begitu besarnya

funsgi judul, tak mengherankan seorang penulis naskah iklan akan menghabiskan

banyak waktu untuk memikirkan judul. Judul tidak boleh ditulis sembarangan. Ia

harus ditulis dengan cermat.

2. Naskah atau Teks

Naskah iklan layanan masyarakat meliputi pesan yang ditawarkan melalui

penggunaan ejaan, diksi, dan kalimat. Naskah berfungsi untuk menjelaskan informasi

yang ditawarkan, sekaligus mengarahkan sedemikian rupa agar pembaca berpikir,

bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan pemasang iklan.

3. Ilustrasi atau Gambar

Gambar berfungsi untuk menambah daya tarik, menjelaskan pesan yang

disampaikan secara tertulis, menjabarkan atau mendeskripsikan pesan, menguatkan

pesan, menegaskan pesan, serta meningkatkan daya persuasi pada khalayak. Ilustrasi

atau gambar merupakan salah satu unsur yang sangat penting peranannya dalam

penulisan iklan. Ilustrasi dapat berfungsi sebagai bahasa universal yang dapat

menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata. Adapun

fungsi ilustrasi atau gambar adalah menarik perhatian, merangsang minat baca

12
keseluruhan pesan, menonjolkan salah satu keistimewaan, menjelaskan suatu

pernyataan, mendramatisasi pesan, menonjolkan suatu merk atau semboyan yang

ditampilkan, dan mendukung judul iklan.

4. Warna

Warna adalah salah satu daya tarik visual. Daya tarik warna ditimbulkan oleh

suatu mutu cahaya yang dipantulkan oleh suatu objek ke mata. Warna merupakan

unsur desain yang membuat orang pertama kali tertarik karena indera kita lebih cepat

dan mudah melihatnya.

Warna merupakan faktor dominan dalam tampilan sebuah media komunikasi.

Menurut Widyatama (2011: 125), ada delapan manfaat warna bagi tujuan komunikasi,

yaitu; pertama warna dapat dijadikan sebagai penyampai pesan tertentu. Kedua,

warna dapat digunakan untuk maksud identifikasi. Ketiga, warna untuk menarik

perhatian dan menaikan visibilitas serta legibilitas pesan. Keempat, warna dapat

digunakan untuk menimbulkan pengaruh psikologis. Kelima, untuk mengembangkan

asosiasi. Keenam, untuk membangun ketahanan minat. Ketujuh, warna menciptakan

suatu suasana tertentu. Kedelapan, warna lebih mengefektifkan dalam usaha

pencapaian tujuan komunikasi.

2.2.2. Jenis Iklan Layanan Masyarakat

Berdasarkan jenisnya, iklan dibedakan menjadi 2, yaitu iklan niaga dan iklan

non niaga. Iklan niaga adalah iklan yang sengaja dibuat untuk kepentingan komersial

dengan mempengaruhi masyarakat untuk mengenal, membeli, memiliki, atau

13
menggunakan suatu produk. Sementara iklan non niaga adalah iklan yang dibuat

dengan tujuan mempengaruhi masyarakat agar lebih peka terhadap masalah-masalah

sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, iklan non niaga juga sering disebut iklan

layanan masyarakat. Contoh iklan layanan masyarakat sebagai berikut.

- Iklan Stop Jual Beli Manusia

- Iklan Hemat Energi

- Iklan Lingkungan Hidup

- klan Pendidikan

- Iklan Kesehatan

- Iklan Keluarga Berencana

- Iklan Berhenti Merokok

- Iklan Hemat Air

- Iklan Keselamatan Berlalu Lintas

2.2.3. Unsur Penyusun Iklan Layanan Masyarakat

Dalam menyusun iklan, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu bahasa dan

isi iklan. Adapun syarat-syarat bahasa iklan dan isi iklan adalah sebagai berikut:

1. Syarat Bahasa Iklan

 Menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dimengerti.

 Menggunakan kata-kata yang berkonotasi positif, dapat mempengaruhi, dan

meyakinkan khalayak ramai.

14
2. Isi Iklan

 Objektif dan jujur

 Singkat dan jelas

 Tidak menyinggung perasaan masyarakat atau golongan lain

 Menarik perhatian umum.

Iklan layanan masyarakat haruslah memenuhi syarat penyusunan sebagai berikut.

1. Segi bahasa, yaitu bahasa yang digunakan dalam membuat iklan harus

komunikatif, promotif, singkat, dan mudah dipahami

2. Segi estetika, yaitu keindahan perlu diperhatikan dalam pembuatan sebuah iklan

untuk menarik perhatian pembaca. Segi estetika ini meliputi penggunaan warna

dan gambar serta keseimbangan ilustrasi

3. Segi etika, yaitu etika merupakan kunci baik atau buruknya sebuah iklan. Iklan

hendaknya memperhatikan norma kesopanan dan tidak berbau pornografi

2.2.4. Masalah yang Dapat Diiklankan

Sejumlah masalah yang dapat diiklankan di Indonesia, antara lain:

1. Kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar

2. Kesadaran yang masih rendah di kalangan produsen untuk memasang

peralatan untuk mencegah bahaya polusi

15
3. Kriminalitas

4. Mutu lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi serta minat menjadi

tenaga pengajar

5. Penyalahgunaan narkotika

6. Korupsi

7. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

8. Produk-produk yang tidak bermutu dan membahayakan umum

9. Perkelahian antarpelajar, dan lain sebagainya

2.3. Bahasa Iklan

Bahasa sebagai alat komunikasi adalah alat penghubung antara anggota

masyarakat yang satu dengan angota masyarakat yang lain. Bahasa memiliki dua

fungsi pokok atau utama. Pertama adalah fungsi umum, yaitu sebagai alat

menyampaikan ekspresi pikiran, perasaan dan maksud manusia; alat komunikasi antar

masyarakat; menjaga keharmonisan masyarakat dalam pergaulan sehari-hari;

mempelajari ilmu pengetahuan; serta menyampaikan ekspresi kebudayaan. Kedua

adalah fungsi khusus, yaitu sebagai identitas, kebanggaan, maupun pemersatu

komunitas, suku, atau bangsa tertentu.

Bahasa yang disampaikan melalui mulut manusia disebut bahasa lisan. Apabila

seseorang menggunakan lambang-lambang bunyi yang dihasilkan alat ucapnya, maka

orang tersebut telah berbahasa. Namun tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap

itu disebut bahasa. Misalnya batuk, bersin, mendengkur, dan sebagainya. Itu semua

16
tidak dapat diartikan sebagai sebuah bahasa sekalipun mengandung arti. Bunyi-bunyi

semacan itu lebih tepat disebut pesan, yaitu informasi yang dimaknai mengandung

arti. Bila anda batuk-batuk, orang yang mendengarnya pasti akan memaknai bahwa

anda sedang pilek. Bila bahasa tersebut kita tuliskan di dalam buku, kertas, atau

komputer, maka ia akan disebut bahasa tulis. Bahasa tulis tidak terkait ruang dan

waktu, sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.

Dikenal ada 4 macam bahasa, yaitu bahasa idialek, dialek, nasioanl, dan bahasa

internasional. Keempat jenis bahasa tersebut dapat digunakan sebagai bahasa iklan

dan dapat digunakan salah satu jenis bahasa atau dengan mencampurnya. Asalkan

pesan dapat dimengerti oleh khalayak sasaran yang akan dibidik, penggunaan

berbagai macam bahasa tidak perlu dipersoalkan. Bahkan, dalam hal tertentu,

penggunaan bahasa-bahasa tersebut dapat makin menambah efektifitas pesan.

Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, menarik,

mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan

koperatif kepada khalayak. Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan

adalah :

1. Menggugah: mencermati kebutuhan pembaca, memberikan solusi, dan

memberikan perhatian.

2. Informatif: mengandung kata-kata yang singkat, jelas, dan komunikatif.

3. Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat pembaca nyaman, senang, dan

menghibur.

4. Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa tayang.

17
Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang

penulis iklan harus mengetahui aturan-aturan bahasa, seperti tata bahasa, kaidah-

kaidahnya, idiom-idiomnya, pemilihan diksi, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan

sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak dalam sebuah iklan.

Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk iklan komersial tentu

berbeda dengan gaya bahasa yang dibuat untuk iklan nonkomersial. Sebab gaya

bahasa pada iklan komersial ditujukan untuk menawarkan sebuah produk, sementara

gaya bahasa pada iklan nonkomersial ditujukan untuk mengajak masyarakat

melakukan hal yang lebih baik. Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan

iklan layanan masyarakat harus mampu mengarahkan pembaca untuk melakukan

perubahan. Tentu saja, penulis iklan perlu memperhatikan pemilihan diksi dan gaya

bahasa yang dipakai agar sesuai dengan pembaca.

Bahasa yang dipakai dalam iklan layanan masyarakat harus membuat si

pembaca iklan untuk mengikuti pesan yang diiklankan. Gaya bahasa yang dipakai

harus disesuaikan dengan siapa yang dituju pada iklan dan di mana iklan tersebut

dipasang. Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata-kata yang sesuai dengan apa

yang hendak penulis ungkapkan. Maka dari itu, penulis harus memilih diksi dan gaya

bahasa yang sesuai agar pembaca tidak salah menangkap maksud iklan.

18
BAB III

PEMBAHASAN

Iklan Keselamatan Berlalu Lintas

Dalam berlalu lintas, hendaknya kita selalu berhati-hati dan tidak melanggar

peraturan dalam berlalu lintas. Iklan layanan masyarakat yang berisikan tentang

keselamatan berlalu lintas sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran

pengendara lalu lintas.

Sebuah iklan yang disampaikan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Pesan

yang disampaikan sebuah iklan dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan

non verbal. Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun

tulisan. Sedangkan bentuk non verbal tersebut mengandung arti sebagai sebuah pesan

komunikasi (Widyatama, 2006:16).

Judul merupakan bagian terpenting dari sebuah iklan. Karena melalui judul

inilah, pendengar dan penonton akan memutuskan untuk terus melihat semua pesan

atau akan mengalihkan perhatiannya terhadap pesan lain dimana iklan tersebut

berjudul “Lupakan HP” yang cukup menarik bagi sebagian masyarakat.

Gaya bahasa yang digunakan pada iklan keselamatan berlalu lintas tersebut

adalah gaya bahasa nonkomersial. Nonkomersial ditujukan untuk mengajak

masyarakat melakukan hal yang lebih baik.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan terkait dengan segi bahasa yang

digunakan dalam membuat iklan harus komunikatif, promotif, singkat, dan mudah

19
dipahami. Segi estetika yang berhubungan dengan keindahan juga perlu diperhatikan

dalam pembuatan sebuah iklan untuk menarik perhatian pembaca. Segi estetika ini

meliputi penggunaan warna dan gambar serta keseimbangan ilustrasi. Segi etika

merupakan kunci baik atau buruknya sebuah iklan. Dalam pembuatan iklan juga

hendaknya memperhatikan norma kesopanan dan tidak berbau pornografi.

Penggunaan ponsel saat mengemudi menyumbangkan satu dari setiap empat

kecelakaan lalu lintas. Bahaya penggunaan ponsel saat berkendara bukan pada cara

kita menggunakannya (termasuk memakai handsfree), melainkan lebih pada topik

pembicaraan atau apa yang sedang kita bicarakan saat itu. Jadi bahayanya adalah

karena otak pengemudi dipaksa berpikir hal penting lainnya saat mengemudi,

sehingga konsentrasi menjadi terpecah.

Iklan merupakan komunikasi massa dimana komunikasi yang menggunakan

media youtobe sebagai penyalur pesan dalam menghubungakan komunikator dan

komunikan secara massal.

Warna adalah salah satu daya tarik visual. Daya tarik warna ditimbulkan oleh

suatu mutu cahaya yang dipantulkan oleh suatu objek ke mata. Warna merupakan

unsur desain yang membuat orang pertama kali tertarik karena indera kita lebih cepat

dan mudah melihatnya dan Iklan tersebut menggunakan warna yang cukup menarik.

20
BAB IV

KESIMPULAN

Iklan layanan masyarakat yang berisi tentang keselamatan berlalu lintas sangat

membantu dalam meningkatkan kesadaran pengendara dalam mematuhi rambu-

rambu berlalu lintas. Penggunaan bahasa yang digunakan dalam penyampaian iklan

harus dapat dimengerti agar pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah

dipahami oleh masyarakat luas. Selain itu media yang digunakan dalam penyampaian

iklan layanan masyarakat juga harus secara luas dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat.

Penggunaan HP saat berkendara ternyata jauh lebih berbahaya daripada

berkendaraan saat mabuk. Berkendara sambil menelepon bisa membuat otak bereaksi

(meski masih remaja) seperti otak para manula yang berusia 70 tahun. Selain itu ber-

SMS saat berkendara 6 (enam) kali lebih memungkinkan menyebabkan kecelakaan

dibandingkan berkendara saat mabuk. Hampir 23% kecelakaan disebabkan oleh

menelpon pake HP saat berkendara.

21
22

Anda mungkin juga menyukai